BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) saat ini dengan berbagai merk atau brand brand yang mereka miliki dari masing masing perusahaan, semakin membuat ketatnya persaingan di dalam industry ini, apalagi ditambah dengan terjadinya krisis global saat ini. Akan tetapi untuk beberapa perusahaan Multinational Company besar seperti Unilever Indonesia (UI) yang mempunyai berbagai kantor cabang (Brand Office) di mancanegara, mungkin hanya sedikit merasakan dampaknya. Melihat persaingan yang begitu ketat pada industri Consumer Goods, beberapa perusahaan Multinational Company ada yang melakukan penggabungan (merger), penjualan saham ke umum seperti yang dilakukan oleh Indofood Tbk. Ataupun melakukan akuisisi (Acquisition) terhadap perusahaan perusahaan lainnya guna menambah brand portfolio seperti yang dilakukan oleh Unilever yang mengakuisisi brand Buavita dan Gogo salah satu minuman juice drink dengan buah-buahan segar seperti jeruk, apel, jambu, leci, mangga, sirsak dan stroberi yang dilengkapi vitamin A, C, E, mineral dan serat penting. Sedangkan Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk merupakan produsen minuman Ultra High Temperature (UHT) dalam kemasan

2 2 terbesar di Indonesia dengan produk seperti susu cair, minuman sari buah, teh dan dan lainnya Saat ini, setidaknya ada beberapa produk yang sudah diakuisisi UI, antara lain: teh celup Sari Wangi yang diakuisisi dari PT Sari Wangi AEA di tahun 1990; pewangi pakaian Molto, Super Pell dan Wipol yang diakuisisi dari PT Yuhan Indojaya pada 1998; kecap Bango dari PT Sakura Aneka Food pada 2000; obat nyamuk Domestos Nomos dari PT Nomos Indonesia pada 2001; makanan ringan Taro dari PT Rasa Murni Utama pada 2003; dan yang masih hangat dibicarakan karena proses akuisisinya baru terjadi tahun ini adalah minuman Buavita dan Gogo dari PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. SWA: 18 Desember 2007 Akuisisi Mempercepat Penetrasi Pasar. Dalam proses perjanjian bersyarat antara kedua perusahaan tentang pengambilalihan merek tersebut sudah ditandatangani sejak 6 september 2007 lalu. Dimana penyelesaian transaksi tersebut adalah merupakan hasil dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) seperti yang dikatakan oleh Direktur PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Bp. Isnandar mengatakan bahwa persetujuan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). SWA: 15 september 2007 Unilever akuisisi merek Buavita dan Gogo. Sebenarnya, menurut Simon Jonatan, CEO Brandmaker Indonesia (2007), Buavita adalah pemimpin pasar di industrinya dan merupakan merek yang sedang bertumbuh, sehingga bisa meng-generate income secepatnya berdasarkan riset SWA penjualannya mencapai Rp 100 miliar per tahun. Buavita itu udah market leader, loyalitas konsumennya tinggi, awareness-nya dan omsetnya juga inggi, ungkapnya.

3 3 Hanya saja, Ultrajaya kurang sekali mengedukasi pasar untuk Buavita. Sementara Gogo, jus yang menyasar segmen bawah ini adalah paket bawaan saja, belum terlalu berharga di mata Unilever Indonesia. Yang pasti, Simon menilai keputusan Unilever Indonesia mengakuisisi merek Buavita dari Ultrajaya sangatlah tepat. Apalagi, perusahaan ini belum memiliki produk jus dan Buavita sehingga berpotensi dikembangkan di Asia Pasifik. Simon yakin, Unilever Indonesia akan serius mengembangkan merek yang baru diakuisisinya itu, sehingga nantinya akan lebih banyak orang tertarik minum jus. SWA: 18 Desember 2007 Akuisisi Mempercepat Penetrasi Pasar. Sedangkan menurut Frank Jamin Sekertaris dari perusahaan Unilever Indonesia (UI) mengatakan bahwa: setelah transaksi ini, Ultrajaya masih akan memproduksi berbagai minuman bermerek Buavita dan Gogo untuk Unilever. Transaksi ini akan menggabungkan kemampuan Unilever dalam pemasaran dan distribusi serta kemampuan Ultrajaya dalam pengembangan dan pengolahan produk untuk memanfaatkan tingginya permintaan masyarakat. Ujarnya. Detik Finance 25 september Maka dari itu, Unilever Tbk sendiri pastinya mempunyai pertimbangan sendiri saat melihat prospek bisnis yang menjanjikan dari kedua brand produk minuman Juice drink tersebut. Direktur Unilever wilayah Asia dan Afrika, Harish Manwani, di London, Inggris (2007) mengatakan, akuisisi itu sangat sejalan dengan prioritas membangun kekuatan di pasar-pasar negara berkembang. Strategi untuk mengakuisisi Buavita ini diperkirakan akan dapat meningkatkan revenue yang lebih baik untuk Unilever. Menurut Analisis dari Indra Suruadji, seorang consultant dari Trimegah Securities, memprediksikan bahwa akuisisi Buavita senilai Rp.

4 4 400 Miliar yang dilaksanakan baru baru ini diperkirakan akan menambah pendapatan Unilever sebanyak Rp. 150 Miliar pada tahun 2008 dan Unilever bersedia membayar diatas harga wajar dengan pertimbangan: 1) Buavita memiliki potensi untuk berkembang lagi; 2) Terciptanya sinergi antara Buavita dengan produk produk yang sudah dimiliki Unilever; 3) Buavita akan dijadikan platform bagi Unilever untuk masuk ke minuman kemasan. Otomatis dari kesempatan (opportunity) dengan besarnya potensial jus kemasan seperti yang dikatakan menurut Ketua Bidang Minuman Sari Buah Asosiasi Industri Minuman Ringan Farchad Poeradisastra, banyaknya perusahaan yang menggarap bisnis pasar minuman sari buah sekarang ini karena pertumbuhan pasar tersebut terbilang pesat."setiap tahun tumbuh 15% hingga 20%," katanya. Apalagi, saat ini bisnis sari buah baru 5% dari total pasar minuman. Berebut Pasar Jus Selasa, 20 January Maka dari itu Unilever lihat kedepannya bahwa pasar minuman ini akan memberikan profit yang besar dari brand Buavita tersebut. Dan dari potensial market yang terus berkembang disini akan diliat juga perilaku dari konsumen yang mengkonsumsi jus dalam bentuk kemasan.

5 5 1.2 Brand Buavita Buavita adding natural goodness to life every day Buavita menawarkan minuman jus buah asli yang siap saji, dibuat dari buah lokal dan impor pilihan terbaik dan diproses dengan teknologi UHT dan kemasan aseptik (kedap udara dan bebas sinar UV). Memberikan segala kebaikan buah-buahan dalam kemasan yang praktis untuk kebutuhan sehari-hari sehingga mendukung hidup sehat konsumen kami. Adapun yang melatar belakangi Unilever Indonesia mengakuisisi brand Buavita seperti yang dikatakan oleh Ibu Kathryn Monika Parapak selaku Senior Brand Manager dari Buavita adalah sesuai dengan visi Unilever global untuk menambah portfolio di kategori vitality products. Buavita sebagai produk jus buah yang berkualitas dinilai dapat memberikan vitalitas bagi konsumen dan yang diakusisi pada brand tersebut adalah pada brand itu sendiri, sales dan marketing. Sedangkan yang melatar belakangi pada sisi financialnya adalah adanya kesempatan (opportunity) besar untuk mengembangkan pasar juice di Indonesia, dimana konsumsi per kapita jus di Indonesia masih sangat rendah dibawah 0,5 L/kapita. Sedangkan negara lain di Asia Tenggara sudah pada tahapan hingga 3-4 L/kapita. Dan perkembangan industry jus saat ini sedang bertumbuh cukup pesat. Dan seiring perjalanan performance dari Buavita secara value, sejak sebelum diakuisisi Buavita sudah menjadi market leader dalam kategori jus buah di Indonesia. Maka dari itu, setelah akuisisi pun, pertumbuhan Buavita meningkat, di tengah persaingan yang juga makin ketat dan pasar yang semakin berkembang.

6 6 Adapun setelah proses akuisisi ini, terdapat dua pembagian fungsi kerja antara Unilever dengan Ultrajaya yaitu: Produksi (mulai dari raw material hingga menjadi finished goods) dilakukan oleh Ultrajaya. Sedangkan Unilever melakukan brand management, sales, dan distribusi. Tujuan dari akuisisi Unilever Indonesia (ULI) pada minuman jus ini secara financial adalah: Meningkatkan pertumbuhan penjualan dan memberikan margin yang cukup tinggi dibandingkan dengan produk foods lainnya. Dan tujuan dari sisi non financialnya adalah: guna memenuhi kebutuhan konsumen di bidang vitality yang sesuai dengan strategi Unilever global untuk bergerak ke arah produk-produk yang memiliki manfaat bagi vitalitas, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam penambahan brand portfolio yang dilakukan ULI ini, ternyata masih synergi dengan brand yang ada di dalam Unilever secara global, bahwa Buavita termasuk dalam kategori fruit & soy based beverages, bersama dengan brand Unilever yang telah ada sebelumnya, yaitu Adez, brand minuman berbasis kedelai dan buah, yang dipasarkan di Amerika Latin. Pada brand performance dari Buavita yang telah menjadi keunggulan dari brand tersebut adalah Strong heritage dan kualitas produk yang baik, merupakan market leader di pasar juice, namun belum mendapat support marketing yang optimal, sehingga dinilai masih memiliki potensi yang besar untuk pengembangannya. Namun juga memiliki beberapa resiko yang dapat terjadi seperti resiko dalam mengembangkan produk secara marketing, sales dan distribusi, tapi tidak sepenuhnya (fully takeover) dalam memproduksi minuman tersebut dan juga dalam pembelian bahan

7 7 baku. Dan dari sisi kompetitor yang membuat kompetisi menjadi semakin tinggi dari pemain lama di industry minuman, dengan masuknya Buavita ke pasar juice. 1.3 RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah yang mendasari dalam thesis ini adalah: Bagaimana mengetahui perilaku konsumen produk buavita dalam memilih jus kemasan. 1.4 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari pembuatan thesis ini adalah : a. Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam memilih jus kemasan. 1.5 MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang dapat diperoleh dari research ini yaitu: a. Untuk menambah wawasan dalam mengetahui perilaku konsumen jus kemasan

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembang nya teknologi, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah dapat berupa jus buah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan (duniaindustri.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak Achmad Prawira Widjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini sedang berada pada posisi yang cukup positif untuk membangkitkan kembali negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat persaingan antar usaha bisnis yang begitu ketat. Semakin banyaknya pesaing yang bermunculan maka

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang

PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang drastis.dimana pada tahun tahun lalu perekonomian masih cukup stabil dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era teknologi dan persaingan industri makanan dan minuman yang semakin ketat kini, perkembangan teknologi dan informasi yang mempermudah peluang untuk mengakses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri di setiap negara tumbuh dan berkembang dengan cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki pasar membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri susu di Indonesia semakin menjanjikan seiring dengan pertumbuhan pasar susu cair di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PT.

BAB I PENDAHULUAN PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan, seperti halnya dalam pasar produk minuman. Ceruk pasar industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah

I. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah satu minuman kegemaran masyarakat Indonesia. Teh dipercayai mempunyai berbagai khasiat didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pelaku bisnis untuk berpikir dan bekerja lebih keras, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pelaku bisnis untuk berpikir dan bekerja lebih keras, yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Dewasa ini tingkat persaingan dalam lingkungan bisnis, terutama di Indonesia semakin meningkat. Persaingan bisnis yang meningkat mengharuskan pelaku bisnis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.Ultrajaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di tahun 2004, diantara lebih dari 5 produsen yang memproduksi minuman UHT, PT. Ultrajaya masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 45 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Secara administratif PT Ultrajaya Milk Industry berlokasi di Jalan Raya Cimareme 131, Kecamatan Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan susu sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tentunya sangat berguna untuk kesehatan. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi yang telah lama di kembangkan di Indonesia. Teh pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut produk minuman ringan jus kemasan Buavita dapat disimpulkan sebagai berikut : Pada

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Maria, 2008, Pengaruh Brand Image Produk Minuman Susu UHT Ultra Terhadap Volume Penjualan. Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Studi ini dilatar belakangi oleh meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi telah menggeser kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan kompleks. Perusahaan dapat memperoleh peluang lebih besar jika perusahaan memanfaatkan persaingan

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai 35 IV. PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. Van

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan lama karena cepat membusuk dan mudah diserang hama maupun penyakit. Demikian pula halnya dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Brand Evaluation Adapun pada brand evaluation, akan dilihat objektifitas yang dilakukan Unilever Indonesia dalam mengembangkan brand Buavita setelah diakuisisi dari Ultrajaya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa

Lebih terperinci

General Shareholders Meeting. Board of Commissioners. President Director. R & D Operation Director Finance Director Controller.

General Shareholders Meeting. Board of Commissioners. President Director. R & D Operation Director Finance Director Controller. LAMPIRAN General Shareholders Meeting Board of Commissioners President Director R & D Operation Director Finance Director Controller Plant Marketing Administration General Affair Plant Advisor Marketing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan banyaknya produk-produk yang diciptakan oleh perusahaan pesaing, maka banyak perusahaan lama maupun yang telah ada berusaha untuk terus berupaya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Susu merupakan minuman yang sangat bermanfaat karena banyak terkandung nutrisi yang dibutuhkan manusia. Susu mengandung lebih banyak vitamin dan mineral essensial yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda sehingga harus tetap bugar secara fisik dan mental untuk bisa menghadapinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur Indonesia saat ini semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan persaingan yang ketat di industrinya untuk dapat mencapai loyalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat dibutuhkan informasi yang cepat dan metode analisis yang akurat. Terlebih lagi pada kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia yang cukup pesat sekarang ini mengakibatkan persaingan usaha yang sangat ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja BabIPendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia industri berubah semakin pesat, yang membawa konsekuensi pada peningkatan persaingan antar perusahaan dan tingkat harapan (ekspetasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan minuman sari buah atau jus buah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan minuman sari buah atau jus buah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan masyarakat akan minuman sari buah atau jus buah semakin berkembang seiring dengan perilaku masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk mengurangi

Lebih terperinci

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014 r! LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBNG PENGARI]H EARNING PER SHARE (EPS) T'AII DEWDEND PERSHARE (DPS) TERIIADAP HARGA SAHAM (CLOSING PRICE) PADA PT. T'NILEVER INIATESIA TbTq PERTODE 2003-2013 SKRIPSI Oleh: SINTTYA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun )

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pembelian Konsumen terhadap Minuman Ringan (Tahun ) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minuman ringan Indonesia tumbuh dengan pesat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terbukti dengan semakin banyak jenis produk minuman tersebut ditemukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis ekonomi lima belas tahun lalu. Pada 2009,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis ekonomi lima belas tahun lalu. Pada 2009, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tengah situasi ekonomi kurang stabil yang dialami negara-negara di dunia, baik negara berkembang maupun negara

Lebih terperinci

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi Bab1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi manajemen, menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

perkembangan industri makanan dan minuman secara keseluruhan.

perkembangan industri makanan dan minuman secara keseluruhan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki tubuh sehat merupakan impian setiap orang. Ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Begitupula sama hal-nya dengan kesehatan, lebih baik

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. lndonesia berjumlah 179,4 juta jiwa. Jumlah ini meningkat rata - rata 1,98

1. PENDAHULUAN. lndonesia berjumlah 179,4 juta jiwa. Jumlah ini meningkat rata - rata 1,98 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dikaji dari jumlah penduduknya lndonesia termasuk negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat. Menurut hasil pencacahan Sensus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan berdampak pada perusahaan. Pemasaran merupakan hal yang. dengan produk baru yang semakin inovatif dan beragam.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan berdampak pada perusahaan. Pemasaran merupakan hal yang. dengan produk baru yang semakin inovatif dan beragam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah faktor yang sangat penting bagi kesuksesan suatu produk dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karna jika sebuah produk dipasarakan dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup maka jenis kebutuhan dan keinginan konsumen turut berkembang secara dinamis dari

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB 1 Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Perusahaan HJ Heinz didirikan di Pennsylvania pada tanggal 27 Juli 1900. Pada tahun 1905, perusahaan berhasil melakukan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. INDOLAKTO

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. INDOLAKTO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. INDOLAKTO PT. Australia Indonesian Milk Industries (PT. INDOMILK) didirikan pada tahun 1967 sebagai perwujudan penanaman modal asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

BAB I ANALISIS SITUASI. 1. Industri Minuman Sari Buah di Indonesia

BAB I ANALISIS SITUASI. 1. Industri Minuman Sari Buah di Indonesia 1 BAB I ANALISIS SITUASI A. Kondisi External 1. Industri Minuman Sari Buah di Indonesia Peluang pasar industri minuman sari buah atau jus buah terbuka lebar, banyak produsen minuman kini berlomba terjun

Lebih terperinci

BAB I. positif di mata pasar. Dalam tujuan mendapatkan awareness yang tinggi dan juga

BAB I. positif di mata pasar. Dalam tujuan mendapatkan awareness yang tinggi dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Brand baru pada umumnya akan mengalami hambatan hambatan untuk mendapatkan awareness yang tinggi dan juga tidak mudah menciptakan asosiasi positif di mata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan tingginya tingkat persaingan antar perusahaan-perusahaan, yang mana dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan di segala sektor industri semakin meningkat, hal ini menuntut perusahaan semakin kreatif dalam menjalakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan ruang lingkup operasi pada perusahaan yang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis khususnya dalam dunia industri semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik di pasar nasional maupun internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan kompetisi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan air minum terus meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming. Di sisi lain, untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal terbesar di Indonesia hasil gabungan antara Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4 di dunia. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun 1 I PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor consumer goods saat ini diramaikan oleh kemunculan produkproduk baru, khususnya pada kategori minuman penyegar. Di tahun 2003 muncul produk minuman kemasan yang memposisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. (PT Ultrajaya) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods dengan produk-produknya yaitu susu, minuman, dan makanan dalam kemasan aseptik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Menjadi pemimpin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant meningkat seiring dengan keinginan yang serba cepat dan praktis dalam penyajian makanan. Pada sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, perkembangan dalam sektor perekonomian di negara Indonesia sangatlah mempengaruhi persaingan dalam dunia perdagangan. Ini menjanjikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4

I. PENDAHULUAN lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan sebesar 1,7% per tahun (Statistik Indonesia, 2000) merupakan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan

I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap minuman siap minum atau dikenal juga dengan istilah non-alcoholic ready to drink (RTD) meningkat seiring dengan adanya pergeseran fungsi minuman,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Loyalitas konsumen adalah isu yang sangat penting dan menarik bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang pemasaran produk ataupun jasa. Loyalitas konsumen merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan industri minuman ringan di Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia (GAPMMI) angka

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh : ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK MINUMAN SARI BUAH FRUTANG DI SURABAYA TIMUR (Studi Pada Masyarakat Karang Menjangan dan Sekitarnya) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami proses pemanasan dan pengeringan, sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Teh hijau memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kemewahan, batasan antara satu kota dengan kota lain menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kemewahan, batasan antara satu kota dengan kota lain menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era dimana telekomunikasi dan transportasi bukan lagi menjadi sebuah kemewahan, batasan antara satu kota dengan kota lain menjadi semakin semu, begitu juga batasan

Lebih terperinci

PROFITABILITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK. Debbie Agustin Tambhoke

PROFITABILITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK. Debbie Agustin Tambhoke PROFITABILITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK Debbie Agustin Tambhoke Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : beibei.debie@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini pihak manajemen

Lebih terperinci

kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih

kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia, turut mendorong jumlah produksi kebutuhan pokok salah satunya adalah industri FMCG (fast moving consumer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini, tidak luput juga diikuti dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya. Globalisasi juga bisa berdampak positif dan negatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era Globalisasi sekarang persaingan perdagangan semakin ketat sehingga menuntut untuk setiap perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Globalisasi

Lebih terperinci

Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer. naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer

Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer. naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer goods di Indonesia akan meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat di antara para produsen. Hal ini menyebabkan para produsen semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring semakin berkembangnya zaman yang sangat menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, perkembangan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I LATAR BELAKANG. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan, tujuan, dan manfaat penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini. 1.2 Latar

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY &%".> r y qjc,_ ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY oleh : RAMA HIFNI a JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY &%".> r y qjc,_ ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY oleh : RAMA HIFNI a JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Lebih terperinci

LIKA WIDAYANTI B

LIKA WIDAYANTI B 1 ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK AIR MINUM BERKARBONASI MEREK FANTA, COCA-COLA DAN SPRITE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi UMS Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan iklan di Indonesia sangat berkembang pesat, oleh karena itu banyak sekali perusahaan-perusahaan Indonesia berlombalomba meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk sangat mempengaruhi market share dari produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk sangat mempengaruhi market share dari produk-produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah penduduk sangat mempengaruhi market share dari produk-produk yang ditawarkan oleh para produsen. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk pada urutan

Lebih terperinci

STRATEGI PENETRASI PASAR

STRATEGI PENETRASI PASAR STRATEGI PENETRASI PASAR Adalah suatu strategi untuk meningkatkan penjualan atas produknya, dan pasar yang telah tersedia melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif Atau usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci