BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PT Unilever PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No.302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No.3. dengan akta No.171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No.C HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No.39. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih 51

2 52 Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C HT TH Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT TH Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003,

3 53 Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

4 Struktur Jabatan 1. Presiden Komisaris : a. Louis Willem Gunning 2. Komisaris Independen : a. Robby Djohan b. Theodore Permadi Rachmat c. Kuntoro Mangkusubroto d. Cyrillus Harinowo 3. Presiden Direktur : a. Maurits Daniel Rudolf Lalisang 4. Direktur : a. Desmond Gerard Dempsey b. Mohammad Effendi Soeparsono c. Rostinawati Leli d. Muhammad Saleh e. Josef Bataona f. Surya Dharma Mandala g. Debora Herawati Sadrach h. Andreas Rompis i. May Kwah

5 Kronologi Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers 1933 Pabrik sabun Zeepfabrieken NV Lever Angke, Jakarta 1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV - Angke, Jakarta 1941 Pabrik komestik Colibri NV, Surabaya Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II) Di bawah kendali pemerintah 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh 1992 Membuka pabrik es krim 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi Penggabungan instalasi produksi Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD Cikarang 2000 Terjun ke bisnis kecap

6 Membuka pabrik teh Cikarang 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 2005 Membuka pabrik sampo cair Cikarang 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah VISI DAN MISI 1. VISI Produk Unilever telah menyentuh sekitar 2 milyar orang setiap hari, baik itu melalui perasaan yang luar biasa karena mereka memiliki rambut yang kemilau dan senyum yang menawan, membuat rumah mereka segar dan bersih, atau dengan menikmati secangkir kopi, makanan yang lezat atau snack yang sehat. Empat pilar utama dari visi kami menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan kemana tujuan kami dan bagaimana kami menuju ke arah sana: a. Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari b. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain c. Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia

7 57 d. Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami, meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami. 2. MISI a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen b. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas. c. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses. d. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi. e. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yangmenguntungkan dan memberikan imbalan di atasrata-rata karyawan dan pemegang saham TUJUAN & PRINSIP Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami,

8 58 komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami. a. Selalu bekerja dengan integritas Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate kami. b. Dampak Positif Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat. c. Komitmen yang berlanjut Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. d. Menjalankan aspirasi kami Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.

9 59 e. Bekerja dengan yang lain Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan. 4.2 Gambaran Umum Iklan Sabun Dove dan Citra Gambaran Umum Iklan Sabun Dove Dove, brand kecantikan untuk anda yang percaya keindahan datang dalam berbagai bentuk, ukuran dan usia. Dove Deodorant Cerahkan Kulit Ketiakmencukur atau mencabut bulu ketiak dapat menyebabkan noda kehitaman pada kulit ketiak. Noda kehitaman atau iritasi kemerahan ini terjadi karena ketika mencukur ketiak, 1/3 bagian yang hilang adalah kulit. Hal ini meninggalkan luka pada permukaan kulit dan membuat kulit rentan terhadap iritasi lebih lanjut saat terjadi kontak dengan sabun mandi. Rasa perih, hilangnya cairan dari kulit, dan rendahnya kelembapan kulit juga merupakan beberapa akibat lain yang ditimbulkan akibat mencukur bulu ketiak.dove Lightening Deodorant, dengan moisturizing cream-nya membantu merawat dan mencerahkan kulit ketiak. Moisturizing cream yang terkandung, juga merawat kulit ketiak yang teriritasi akibat mencukur dan mencabut bulu ketiak, serta menjaga kelembapan alami dan kehalusan kulit. Sunflower seed oil dalam Dove Deodorant juga membuat kulit ketiak menjadi lebih cerah dalam 2 minggu.

10 60 Anti-perspirant memberikan perlindungan optimal selama 24 jam terhadap bau badan dan keringat berlebih.dengan pemakaian Dove Lightening Deodorant secara teratur, kulit ketiak menjadi lebih halus, lembut, dan tidak teritiasi. Kulit ketiak pun tampak lebih cerah karena mencegah timbulnya noda gelap. Terus Mainkan Rambutmu, Karena Dove yang Akan Merawat Indahnya!. Perempuan pasti sering menata rambut sesuai kebutuhan dan mood. Karena perempuan percaya rambut bisa memberikan tampilan fisik yang lebih menarik. Di lain sisi, banyak dari mereka tidak tahu pasti apa yang terjadi di dalam rambut itu sendiri ketika mereka sedang menata rambut. Berdasar riset Global H&A , Global Damage White Paper 2008, 8 dari 10 perempuan berusaha terus mengekspos kecantikan rambutnya tanpa menyadari bahwa kegiatan tersebut menyebabkan kerentanan rambut. Pernahkah Anda sendiri merasa khawatir bahwa rambut akan rusak akibat penataan rambut sehari-hari? Dove punya solusinya. Memperkenalkan Dove Damagetherapy, sebuah terobosan baru dari Dove dalam perawatan rambut yang membantu para perempuan mengembalikan potensi kecantikan rambut alami. Micro Moisture Serum yang dipatenkan, menutrisi helai rambut dari pangkal hingga ujung. Sementara Fiber active-nya merawat rambut rusak dari dalam, memberikan protein dan menjaga kekuatan rambut.rangkaian Dove membuat Anda tidak perlu khawatir lagi. New Dove Damagetherapy memberikan solusi untuk menjaga kecantikan rambutmu dengan mencegah dan melindungi rambut serta mengembalikan kecantikan alaminya. Dove tidak hanya bersahabat dengan rambut yang rentan, namun juga dengan semua pribadi yang mencintai

11 61 rambutnya. Dengan varian baru Dove Intense Care, Daily Care, Hair Fall Rescue, Dryness Care, dan Dandruff Care, Anda dapat memilih masing-masing variant sesuai kebutuhan Anda. Gunakan secara rutin dan bersiaplah melenggang dengan apapun gaya rambut Anda. Terus mainkan rambutmu, karena Dove yang akan merawat indahnya! Produk Rangkaian Dove 1. Hair Care : a. Shamposs : Dove Dandruff Care Shampoo, Dove Intense Care Shampo, Dove Daily Shine Shampoo, Dove Nourishing Oil Care Shampoo, Dove Hair Fall Treatment Shampoo b. Conditioners : Dove Nourishing Oil Care Conditioner,Dove Shine Conditioner, Dove Hair FallTreatment Conditioner, Dove Intense CareConditioner c. Treatment Conditioners : Dove Intense Care DailTreatment Conditioner, DoveIntense Care Treatement Mask,Dove Intens Care Overnight Treatment, Dove Norishing OilCare Daily TreatmentConditioner, Dove Nourishin Oil Care treatment Mask, Dove Hair Fall Daily TreatmentConditioner, Dove Hair FallTreatment Mask d. Styling Aids : Dove Nutritive Therapy Nourishing OilSerum, DoveHair Fall Treatment Serum 2. Bar atau Body Wash

12 62 3. Deodorant : a. Spray : Dove Whitening Silk Dry Spray, Dove Whitening Original Spray b. Roll-Ons : Dove Whitening Original Roll On, Dove Whitening Silk Dry Roll On c. Solids : Dove Whitening Silk Dry Stick, Dove WhiteningOriginal Stick 4. Lotions : Dove Body Lotion Essential Nourishment, Dove Body Lotion Silky Nourishment, Dove Body Lotion Go Fresh Nourishment, Dove Body Lotion Indulgent Nourishment Gambaran Umum Iklan Sabun Citra Citra adalah merek lokal di Indonesia yang mempunyai visi untuk menjadi merek perawatan kulit lengkap yang memberikan kecantikan alami secara keseluruhan. Pada tahun 2006, Citra mempunyai dia misi yaitu misi pertama, citra menginginkan merek perawatan lengkap yangtercemin dari produk perawatan kulit citra yang sudah ada. Untuk perawatan tubuh, citra memiliki citra hand dan body lotion, citra liquid soap dan citra body scrub. Sementara itu, untuk perawatan wajah, citra memiliki citra hazeline moisturizer dan citra face cleanser, citra akan terus menciptakan inovasi strategis yang berkaitan dengan konsumennya. Misi kedua, citra ingin membantu wanita indonesia menyimbangkan pikiran dan tubuh mereka. Citra sadar bahwa wanita Indonesia

13 63 memiliki peran ganda dalam menjalani hidup dan ada permintaan tinggi dari masyarakat untuk wanita ini untuk menjalankan peran mereka. Dengan memiliki keseimbangan pikiran dan tubuh, wanita dapat memainkan peran dengan lebih baik dan hal ini akan membawa ke hubungan harmonis denga masyarakat. Berdasarkan semua ini, citra meluncurkan varian wewangian aromaterapi, karena manfaat aromaterapi sudah dikenal luas untuk membantu mengendurkan ketegangan panca indra dan menenangkan pikiran dan tubuh. Untuk mendukung kedua misi tersebut di atas, citra meluncurkan aktivasi rumah cantik citra ( RRC ). RRC adalah rumah apa untuk merasakan produk citra dalam merawat dan mempercantik tubuh dan jiwa Produk Rangkaian Citra serum hand & body lotion body scrub cleanser body wash face moisturizer Inovasi Salah satu misi Citra 2006 adalah menjadi Merek Perawatan Kulit Lengkap. Untuk mendukung misi ini, Citra telah meluncurkan berbagai inovasi seperti : 46

14 64 a. Pada bulan Februari 2006, Citra meluncurkan kembali varian Citra Hand & Body Lotion (Citra BengkoangWhite Lotion, Citra The Hijau Beaty Lotion dan Citra Mangir Beauty Lotion) dan meluncurkan Citra Sabun Cair (Citra Bengkoang White Milk Bath dan Citra Teh Hijau Refreshing Bath). b. Inovasi terbaru pada bulan Juli 2006 adalah Citra Body Scrub (Citra Bengkoang White Body Scrub dan Citra Teh Hijau Refreshing Body Scrub) yang secara efektif membersihkan kotoran dari kulit dan melepaskan sel sel kulit mati yang membuat kulit tampak bersih dan segar. Citra akan terus melakukan inovasi terhadap produk-produk perawatan kulit dengan meluncurkan produk produk yang berhubungan dengan wanita Indonesia Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda tanda manakah yang dapat memberikan makna komunikasi dalam gerak atau gesture dengan menganailsis sebuah feminin iklan sabun Dove dan Citra. Dalam metodelogi penelitian ini menggunakan metode segituga makna (triangle of meaning) di mana metode tersebut di pisah oleh tiga bagian yakni Sign, Objek, dan Interpretant menurut teori Charles Sanders Pierce. Untuk menganalisis penelitian ini, dengan menganalisis gerakan gerakan pada iklan sabun Dove dan Citra untuk 47

15 65 mengetahui tanda tanda yang dapat mempresentasikan makna dari sabun Dove dan Citra. Hubungan Tanda, Objek, dan Interpretant ( Triangle Meaning ) sign Interprentant Objek Sign, Objek, Interpretant Pencitraan Cantik Pada Iklan Sabun Dove dan Citra Tabel : Enam model wanita di depan kamar mandi No Scene : 1 Visual (Sign)

16 66 Sumber : Global Tv Objek Ada 6 model wanita memakai handuk dengan warna yang berbeda. Dan dari ke 6 wanita yang berhanduk hitam tersebut ingin membuktikan lebih efektif mana mandi susu atau dengan yang menggunakan sabun Dove berhanduk putih. Lalu, tiga wanita berhanduk hitam menuju bath-ap untuk mencoba mandi susu Interpretant Dove atau Susu mana yang lebih menutrisi kulit?kami undang mereka untuk mengikuti test Dove. Sebagian mencoba mandi susu, yang lain menggunakan Dove Body Wash Baru. Pada gambar ini disebut juga dengan istilah kelompok sosial terbentuk karena manusia manusia menggunakan pikiran, perasaan dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap kelompoknya. Tanda dalam gambar ini termasuk dalam jenis simbol percaya diri karena dengan percaya diri 2 kelompok wanita yang berhanduk hitam dan putih ingin membuktikan sabun mana yang membuat

17 67 kulit putih dan kenyal. Qualisign TANDA ( sign ) Icon Rhema Ekspresi wajah senang Dua kelompok wanita Ke tiga wanita kedua kelompok wanita berhanduk hitam dan putih berhanduk hitam yang berhanduk hitam berdiri di depan kamar berjalan serentak putih ketika ingin membuktikan sabun susu atau sabun Dove yang lebih efektif. Sinsign Iringan musik mengiringi langkah ketiga wanita mandi untuk memasukibath merupakan icon yang terjadi saat melalukan perbandingan sabun mandi yang mereka pakai. Indeks Ketiga wanita berhanduk hitam memasuki bath ap menuju bath ap. Disen Memasuki bath secara perlahan dan di iringi berhanduk hitam. dan berjalan secara musik menandakan memasuki bath ap perlahan merupakan icon akan dimulainya ingin dimulainya berendam mandi susu. Legisign perbandingan mandi susun dan asbun Dove. Simbol Argument Melakukan langkah Wajah tersenyum Posisi yang tampak

18 68 dengan posisi yang sama merupakan sapaan untuk bahagia dengan dan membasu tubuh para teman satu bath ap memakai handuk yang secara bersamaan yang melakukan mandi berbeda dikenakan merupakan aturan dalam susu. Mereka sangat para model wanita norma-norma. menikmati merendam menunjukkan identitas dengan air susu. Dalam perbedaan memakai iklan ini sapaan tersebut sabun susu dan Dove. sebagai bentuk komunikasi non verbal. Tanda pada gambar ini termasuk simbol interaksi sosial karena ada hubungan timbal balik di antara mereka. Analisa : Pada scene ini menvisualkan, keenam model wanita yang berdiri di depan kamar mandi, 3 wanita berhanduk hitam memakai sabun susu dan yang berhanduk putih memakai sabun Dove. Mereka ingin membuktikan lebih efektifitas sabun susu atau sabun Dove untuk merawat kulit keenam model tersebut. Tiga model wanita yang mengenakan handuk hitam sedang memasuki kedalam kamar mandi. Lalu, ketiga wanita yang mengenakan handuk hitam sudah memasuki kedalam bath-ap dan berendam dengan air susu. Makna yang terdapat pada gambar ini kepercayaan diri dari masing-masing kelompok mandi susu dan mandi sabun

19 69 Dove. Pencitraan cantik pada scene ini kegiatan yang dilakukan di depan kamar mandi. Tabel : Tiga model wanita berhanduk putih memasuk bath-ap No Scene : 4 Visual (Sign) Objek Setelah model wanita yang berhanduk hitam masuk kedalam bath ap lalu wanita yang berhanduk putih masuk ke dalam kamar mandi. Interpretant Dengan wajah yang berseri wanita yang berhanduk putih lalu masuk ke dalam menuju ke bath ap. Dan wanita yang memakai sabun Dove sangat menikmati

20 70 dan memanjakan diri nya dengan busa yang ia mainkan. Tanda pada gambar ini termasuk simbol kepercayaan diri.tanda pada gambar ini termasuk simbol kepercayaan diri karena keyakinan memakai sabun Dove.Lalu Keceriaan muncul pada wanita berhanduk putih di sambut dengan wanita berhanduk hitam, ini terlihat wanita yang berhanduk hitam memegang tubuh dan lengan wanita yang memakai sabun Dove Body Wash Tanda ( sign ) Qualisign Icon Rhema Wajah ketiga wanita Senyuman wanita Ke tiga wanita berhanduk putih terlihat tersebut menggambarkan berhanduk putih bahagia ini menandakan bahwa ia memakai sabun berjalan serentak mereka percaya diri Dove. menuju bath ap. dengan sabun Dove yang ia pakai. Sinsign Indeks Disen Dengan melakukan Wanita mengangkat Wanita berhanduk purih membasu tangan terlebih tangaanya dan tersenyum memberi senyuman di

21 71 dahulu, ini menandakan wanita tersebut akan membasukan sabun Dove keseluruh tubuhnya. Legisign Berdoa adalah salah satu yang dilakukan manusia sebagai sikap memberi rasa senang kepada sabun yang ia pakai. Simbol Setelah wanita berhanduk putih keluar dari kamar awal memasuki bath ap adalah sisi kepercaya diri yang dimiliki pemakai sabun Dove. Argument Apa yang dilakukan ketiga wanita berhanduk dalam mengawali atau mandi lalu wanita putih merupakan memulai suatu kegiatan berhanduk hitam merasa kesenangan untuk agara di lancarkan oleh takjub sehingga dirinya mengapa ia Tuhan memegang tangan wanita berhanduk putih. tertarik memakai sabun Dove. Analisa : Visual pada scene ini yaitu kelompok sabun Dove dengan wajah yang bersemangat memasuki kamar mandi untuk mencoba sabun yang ia kenakan. Wanita yang memakai sabun Dove sangat menikmati yang ia pakai dan memanjakan dirinya dengan memainkan busa yang ada. Makna yang ingin disampaikan pada scene ini menunjukkan percaya diri dengan produk yang ia pakai. Setelah kelompok wanita berhanduk putih keluar. Keceriaan tampak dari ketiga wanita yang memakai sabun susu melihat ketiga wanita yang menggunakan sabun Dove. Visual yang menyatakan pencitraan cantik yaitu terdapat keceriaan

22 72 dari keenam wanita tersebut dan disambut keceriaan pengguna sabun susu yang memegang lengan wanita yang memakai sabun Dove. Tabel : Gissel menunjukkan sabun Citra No Scene : 1 Visual (Sign) Sumber : Trans7 Objek Interpretant

23 73 Aku suka kulitku karena Sabun Citra Lasting White baru. Mengandung bengkoang dan sekarang susu kaya Gissel menunjukkan sabun Citra yang ia pakai untuk tubuh dan kulitnya. Tanda pada gambar ini termasuk simbol kepuasan karena merasa puas memakai vitamin.perpaduannya membuat sabun Citra Lasting White. kulit tampak cerah dan lembut. Qualisign Tanda ( sign ) Icon Rhema Sabun ini merupakan Senyuman Gissel Gissel memainkan busa sabun yang dipakai oleh menggambarkan bahwa menandakan bahwa ia Gissel ia memakai sabun Citra Kating White. senang memakai sabun Citra Sinsign Indeks Disen Dengan melakukan Gissel mengangkat Gissel memberi membasu tangan terlebih dahulu, ini menandakan Gissel akan membasukan tanganya dan tersenyum sebagai sikap memberi rasa senang kepada sabun senyuman di awal memakai sabun Citra adalah sisi kepercaya sabun Citra keseluruh yang ia pakai. diri yang dimiliki tubuhnya. pemakai sabun Citra. Legisign Tersenyummerupakana Simbol Setelah Gissel membasu Argument Apa yang dilakukan salah satu yang dilakukan tubuhnya dengan sabun Gissel merupakan

24 74 manusia untuk selalu Citra lalu ia kesenangan untuk mengawali atau memulai membersihkan tubuhnya dirinya memakai sabun suatu kegiatan. mengisyaratkan jika Citra. tubuhnya sudah bersih dari sabun dan busa. Analisa : Visual tersebut merupakan sabun Citra yang digunakan oleh Gissel untuk merawat tubuh dan kulitnya agar tetap putih berseri. Setelah memperlihatkan sabun yang Gissel pakai. Gissel langsung mencobanya dan menikmati kelembutan dari sabun Citra dan memainkan busa dari sabun Citra. Pencitraan cantik terlihat dari cara Gissel menikmati dan kepuasan memakai produk sabun Citra. Gissel sangat menikmati keharuman dari sabun Citra yang ia pakai. Dari keharuman sabun tersebut Gissel sampai menghabiskan waktu dengan memanjakan tubuhnya.

25 75 Tabel : Gissel membersihkan tubuh dari sabun No Scene : 4 Visual (Sign) Objek Perpaduannya membuat kulit tampak cerah dan lembut. Interpretant Setelah tubuhnya di lumuri oleh sabun dan busa, lalu Gissel membersihkan tubuhnya.setelah Gissel mandi dengan sabun Citra Lasting White, lalu Gissel

26 76 bertemu dengan temannya di taman. Teman Gissel takjub melihat kulit Gissel yang cerah dan lembut, temannya mencoba memegang kulit Gissel. Tanda pada gambar ini termasuk simbol kepuasan karena merasa puas memakai sabun Citra Lasting White. Tanda ( sign ) Qualisign Icon Rhema Membasu sabun dibagian Gissel membersihkan Gissel memainkan busa belakang yang dilakukan tubuh bagian belakangan menandakan bahwa ia Gissel merupakan merupakan berakhirnya senang memakai sabun gerakann sebelum ia mandi. Citra mengakhiri mandi sabun Citra. Sinsign Indeks Disen Dengan berakhirmya Ketika Gissel ketaman Gissel memberi Gissel melakukan mandi lalu bertemu dengan senyuman ketika sabun Citra lalu ia temannya dan wanita temannya memberi ketaman. tersebut terkesima pujian kepada dirinya. melihat kulit Gissel. Legisign Simbol Argument

27 77 Tersenyum merupakan Setelah Gissel bertemu Pertemuan Gissel dengan salah satu yang dilakukan dan dipuji oleh temannya, temannya membuat manusia untuk selalu Gissel dengan senang hati terkesima laki-laki yg mengawali atau memulai tersenyum untuk melihat Gissel, karena suatu kegiatan. mengisyaratkan jika ia memakai sabun Citra Lasting White. kulit Gissel yang putih berseri yang memakai Citra Lasting White. Analisa : Dalam scene ini Gissel masih sangat menikmati sabun Citra Laring White, lalu gissel bergegas membersihkan tubuhnya dari sabun Citra. Pada scene terakhir ini Gissel keluar menuju taman dan bertemu dengan temannya, lalu teman Gissel terkejut melihat kulit Gissel yang putih, lembut dan berseri. Adapun perubahan dari Gissel karena ia memakai sabun Citra Lasting White yang membuat Gissel tampil beda. 4.4 Pembahasan Pada dasarnya seseorang dalam melihat iklan tidak begitu saja menerima pesan iklan, akan tetapi dalam diri seseorang aktif untuk mengetahui dan menafsirkan makna yang terkandung dalam iklan. Dalam mengetahui dan menafsirkan makna dimana iklan itu beredar, ini dipengaruhi oleh latar belakang dan lingkungan maupun subjektifitas akan suatu kebutuhan dan harapan. Kaitan dengan penulis ini akan menjabarkan secara rinci. Dalam iklan Dove dan Citra

28 78 yang terdapat banyak penanda yaitu gambaran suatu pencitraan yang di tampilkan dalam iklan, baik visual maupun audio. Iklan produk Dove dan Citra menggambarkan wanita cantik yang menjual kelekukan tubuhnya untuk sebuah pencitraan suatu perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia. Dove dan Citra memposisikan dirinya menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen, khususnya wanita Indonesia yang memimpikan dan mendambakan dirinya agar tampil cantik Penelitian ini membahas mengenai pencitraan apa yang hendak dibentuk oleh iklan Dove dan Citra yang terdapat dalam iklan televisi. Pencitraan yang terjadi dalam sehari hari di masyarakat digunakan untuk mengetahui suatu pesan hingga membentuk suatu makna. Salah satu tujuan dari iklan Dove dan Citra adalah agar para konsumen dan juga calon konsumen dari produk mereka agar memberikan dampak positif dengan berbagai cara melalui brand kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat.dengan mereka berfikir positif terhadap suatu produk diharapkan kemudian memiliki image positive (citra positif), serta konsumen akan loyal terhadap produk tersebut. pada akhirnya, tujuan utama dari produsen adalah tingkat penjualan pun kemungkinan akan tercapai sesuai dengan target yang diinginkan. Pada penelitian ini menggunakan teori semiotika milik Charles Sanders Pierce. Implementasi teori ini dapat dilihat dari tujuan pembuatan iklan yang

29 79 memperlihatkan pencitraan cantik pada wanita. Iklan ini menggunakan simbol simbol baik verbal maupun non-verbal, setiap simbol menjadi sebuah tanda yang mampu memberikan makna beragam bagi setiap orang yang melihatnya. Pada setiap scene scene yang terdapat dalam iklan Dove dan Citra tersebut menunjukkan tentang bagaimana wanita menunjukkan setiap detail lekukan tubuhnya. Daya tarik keseharian masyarakat yang sederhana ini mampu menarik simpati serta bagi perusahaan Dove dan Citra sendiri untuk membentuk pendekatan kepada masyarakat secara persuasif untuk menggunakan produknya serta menaikan citra mereka sendiri karena program wanita cantik dalam iklannya. Dengan hadirnya iklan ini, peran televisi sebagai media penghubung antara suatu produk dengan masyarakat sudah cukup berhasil dalam menanamkan citra pada masyarakat bahwa Dove dan Citra merupakan beberapa produk sabun yang terkemuka di Indonesia yang memiliki tanggung jawab yang tinggi dan penanaman citra (image) itu berhasil dilakukan dengan baik ke semua golongan. Disini penulis melihat bahwa dalam iklan produk Dove dan Citra, sebenarnya menggunakan televisi sebagai media penghubung pesan, dimana mereka ingin produk yang ditawarkan dapat diterima dan disukai kaum wanita khususnya wanita remaja hingga dewasa untuk menanamkan image kepada wanita tentang produk mereka, karena sebenarnya mereka menginginkan wanita untuk lebih mengkonsumsi produk mereka. Dengan lebih mendekati masyarakat dari segi aspek psikologis yakni cara membantu atau memberikan fasilitas kepada wanita tentunya memberikan posisi Dove dan Citra menjadi dekat dengan wanita.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai 35 IV. PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. Van

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek, Obyek Subyek analisis dalam penelitian ini yang di jadikan adalah iklan Vaselin for Men versi Ariel Noah, sedangkan untuk obyek dalam penelitian ini adalah Semiotika

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bab II ini peneliti akan medeskripsikan objek penelitian yang dilihat dari Sejarah Unilever Indonesia, Perkembangan Unilever, Misi Unilever, Logo Unilever, Nilai

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1. Logo Unilever Sumber: https://www.unilever.co.id

GAMBAR 1.1. Logo Unilever Sumber: https://www.unilever.co.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan A. Unilever Indonesia Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan 2.1.1. Sejarah Unilever Indonesia PT. Unilever Indonesia, Tbk., didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 PT Unilever Indonesia Tbk, Berdasarkan situs resmi Unilever Indonesia (www.unilever.co.id), PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina dan Sabun Mandi Citra. 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina dan Sabun Mandi Citra. 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina dan Sabun Mandi Citra 4.1 Gambaran Umum Iklan Body Lotion Marina PT Tempo Scan Pasific memproduksi produk kecantikan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kulit cantik dan sehat saat ini benar-benar merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan rasa percaya diri yang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No.23 Mr.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk 60 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PT.

BAB I PENDAHULUAN PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI PAPER KOMUNIKASI BISNIS Disusun untuk memenuhi tugas Komunikasi Bisnis kelas E Oleh : Maftuh Indah 140810301013 Ati Rizkiani Mahbubah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 39 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No.23 Mr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahan Unilever Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen. Perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan berbagai macam produk semakin meningkat. Manusia saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

Lebih terperinci

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014 r! LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBNG PENGARI]H EARNING PER SHARE (EPS) T'AII DEWDEND PERSHARE (DPS) TERIIADAP HARGA SAHAM (CLOSING PRICE) PADA PT. T'NILEVER INIATESIA TbTq PERTODE 2003-2013 SKRIPSI Oleh: SINTTYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era modern yang menuntut terpenuhinya semua kebutuhan manusia secara lengkap dan sangat kompleks. Dalam hal ini manusia selalu merasa tidak puas akan apa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dengan akta No. 33 yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Unilever Indonesia adalah bagian dari perusahaan global yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari yang sudah hadir

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1. Informasi Tentang Perusahaan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

Pendahuluan. 1. Informasi Tentang Perusahaan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk Pendahuluan Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

ANALISIS HUBUNGAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN ANALISIS HUBUNGAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk SKRIPSI OLEH : YENNI ANDRIANI S 040521164

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di bursa Efek Indonesia untuk periode Berikut. gambaran umum perusahaan yang akan diteliti:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di bursa Efek Indonesia untuk periode Berikut. gambaran umum perusahaan yang akan diteliti: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam penelitian ini digunakan sampel perusahaan-perusahaan kosmetik yang terdaftar di bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2014. Berikut gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia. Begitu pula yang dialami oleh pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia. Begitu pula yang dialami oleh pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini seluruh aspek telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dimulai dengan perubahan teknologi hingga perubahan gaya hidup dan pola

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi pada berbagai hal antara lain merek, harga, dan juga pelayanan dari suatu produk. Agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika perdagangan dan bisnis yang cepat di dunia. Hal tersebut juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat terpenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997:19) dalam (Setya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Bab II ini peneliti akan menjelaskan dan mendiskripsikan objek dalam penelitian ini yaitu iklan shampoo pantene yang meliputi company profile yang PT. P&G sebagai mother

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kecantikan merupakan kodrat pemberian alam dimana yang satu sama yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat menciptakan penampilan

Lebih terperinci

BAB 2. Data & Analisa

BAB 2. Data & Analisa BAB 2 Data & Analisa 2.1 Data & Literatur Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain : 1. Website 2. Wawancara dengan wakil perusahaan 3. Riset

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN PADA ETIKA IKLAN Studi Kasus pada Iklan Produk Krim Pemutih Wajah Pond s

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN PADA ETIKA IKLAN Studi Kasus pada Iklan Produk Krim Pemutih Wajah Pond s ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN PADA ETIKA IKLAN Studi Kasus pada Iklan Produk Krim Pemutih Wajah Pond s SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk

I. PENDAHULUAN. konsumen juga dapat mengambil keputusan tentang jenis produk, jumlah produk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam bidang pemasaran, dimana para pemasar berkompetisi untuk memperbaiki serta memperbaharui konsep pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan usaha yang paling ketat dalam Bidang Ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan usaha yang paling ketat dalam Bidang Ekonomi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha yang paling ketat dalam Bidang Ekonomi dan Perdagangan menngharuskan perusahaan untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain. Keunggulan bersaing mutlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kosmetik telah menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam

Lebih terperinci

I. PENDAHULLUAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh

I. PENDAHULLUAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh I. PENDAHULLUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang atau meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghasilkan produk-produk sejenis guna memenuhi kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. yang menghasilkan produk-produk sejenis guna memenuhi kebutuhan konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang begitu cepat membuat persaingan bisnis semakin ketat. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mempunyai kulit putih masih menjadi dambaan wanita Asia. Kulit yang putih dan bersinar menjadi barometer kecantikkan di daerah Asia terutama Indonesia. Padahal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan sebagainya. Bahasa dianggap sebagai sarana yang paling utama dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat terutama wanita semakin sadar akan pentingnya menjaga penampilan. Wanita sekarang semakin memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebersihan adalah sebagian dari iman. Ungkapan tersebut saat ini sudah sangat umum bagi setiap orang. Bahkan kebersihan sudah menjadi perhatian bagi setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak produk yang sejenis dengan manfaat yang hampir sama ditawarkan di pasaran yang memicu ketatnya persaingan antar perusahaan. Diperkuat dengan teknologi

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard pada PT Unilever Tbk

Analisis Balanced Scorecard pada PT Unilever Tbk Analisis Balanced Scorecard pada PT Unilever Tbk Disusun oleh: Jennyfer Connery 00000000837 Jessica Karen 00000000601 Silvilia 00000000597 Sylvia Andreani 00000000600 Stendy Stevan 00000007131 Jurusan

Lebih terperinci

Analisis kinerja keuangan PT Unilever Indonesia Tbk periode

Analisis kinerja keuangan PT Unilever Indonesia Tbk periode Analisis kinerja keuangan PT Unilever Indonesia Tbk periode 1999-2001 Danika Sakti Megawati F.3300168 ABSTRAK Masalah yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh persaingan. Dalam keadaan seperti ini pelaku bisnis dituntut berusaha menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kalangan mahasiswa merupakan salah satu kelompok sosial dalam masyarakat yang rentan terhadap pengaruh gaya hidup, trend, dan mode yang sedang berlaku. Bagi

Lebih terperinci

PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2004 DAN 2003

PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Daftar Isi Neraca Konsolidasian 2-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasian 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Laporan Arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha semaksimal mungkin menciptakan dan mempertahankan produknya, sehingga konsumen senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia. Unilever adalah salah satu perusahaan terdepan yang bergerak pada produk home and personal care serta foods & ice cream di Indonesia. Rangkaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memanjakan, merawat dan mempercantik diri merupakan kebutuhan setiap wanita. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan adanya pengaruh dari budaya luar yang masuk dan

Lebih terperinci

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh. KULIT KULIT Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan : 1. Lapisan Epidermis 2. Lapisan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Kosmetik Produk kosmetik sangat diperlukan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, sejak lahir. Produk-produk itu dipakai secara berulang setiap hari dan di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Variabel -variabel yang dianggap tidak puas oleh konsumen terhadap produk dan jasa di Auraku Skin Solution. Dari hasil uji hipotesis ketidakpuasan terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menciptakan keunggulan bersaing untuk mempertahankan produknya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menciptakan keunggulan bersaing untuk mempertahankan produknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era Globalisasi memiliki dampak pada kondisi persaingan yang semakin ketat antara perusahaan, sehingga persaingan antara perusahaan membuat setiap perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan operasional yang penting dalam suatu perusahaan untuk memperoleh atau meningkatkan nilai penjualan dalam rangka mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik,

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perawatan wajah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Kulit wajah dan tubuh yang menawan sangat penting

Lebih terperinci

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah. Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah. Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perwatan wajah

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dan Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN DAN PRODUK

BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN DAN PRODUK BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN DAN PRODUK 2.1. Group Kosmetika Alam Pesona Mandiri Perkembangan Group KAPM berawal dari didirikannya PT. Kosmetika Alam Pesona Mandiri (PT.KAPM) pada tahun 1996. Pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumen. Semakin banyak munculnya produk-produk yang inovatif secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tidak hanya kaum wanita saja yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai menyadari pentingnya menjaga

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR HK.03.1.23.12.11.10689 TAHUN 2011 TENTANG BENTUK DAN JENIS SEDIAAN KOSMETIKA TERTENTU YANG DAPAT DIPRODUKSI OLEH INDUSTRI KOSMETIKA YANG MEMILIKI IZIN PRODUKSI GOLONGAN B DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimilikinya, Keinginan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimilikinya, Keinginan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang tidak akan merasa puas terhadap apa yang sudah dimilikinya, Keinginan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari

Lebih terperinci

"OILUM Collagen Soap hadir untuk memenuhi kebutuhan wanita Indonesia akan keremajaan dan kesehatan kulit"

OILUM Collagen Soap hadir untuk memenuhi kebutuhan wanita Indonesia akan keremajaan dan kesehatan kulit "OILUM Collagen Soap hadir untuk memenuhi kebutuhan wanita Indonesia akan keremajaan dan kesehatan kulit" KOPI - Melihat tingginya kebutuhan masyarakat akan produk yang menjaga kesehatan sekaligus merawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar dan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju menuntut perusahaan melakukan pengembangan pada segala aspek pendukung bisnis sehingga kelangsungan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dari waktu ke waktu wanita dan pria selalu ingin berpenampilan muda. Wanita selalu ingin berpenampilan cantik begitu juga dengan pria yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk bukan lagi untuk memenuhikebutuhan (need), melainkan karena

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk bukan lagi untuk memenuhikebutuhan (need), melainkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan ada banyaknya jenis kosmetik yang beredar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan untuk berias memang dirasakan lebih oleh wanita. Secara psikografis, wanita memang merasakan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang

BAB I PENDAHULUAN. PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1933, yang sebelumnya bernama Lever s Zeepfabrieken N.V. Kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan laba yang optimal serta dapat mempertahankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis saat ini sangat pesat, ditandai dengan adanya tingkat persaingan yang semakin tinggi dan semakin ketat diantara perusahaan. Hal ini menuntut

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HAND AND BODY LOTION CITRA DI SURABAYA SELATAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HAND AND BODY LOTION CITRA DI SURABAYA SELATAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI HAND AND BODY LOTION CITRA DI SURABAYA SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu.

BAB I PENDAHULUAN. memahami perilaku kualitas. Pemasaran adalah proses sosial dimana. bentuk oleh kultur serta kepribadian individu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar pertempuran produk, melainkan juga pertempuran persepsi. Persepsi konsumen salah satunya dapat dibangun melalui jalur merek

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan merek,

I.PENDAHULUAN. dengan membentuk identitas produk yang kuat melalui persaingan merek, I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kondisi persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai upaya guna meraih pangsa pasar terbesar dan mendapatkan loyalitas pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat bahasa. Sebagai anggota masyarakat bahasa seorang penutur tidak terlepas dari tuturan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan perkembangan yang terjadi sangat signifikan. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Industri periklanan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo PT Unilever Indonesia.Tbk (Sumber : diakses 30 Januari 2016)

Gambar 1.1 Logo PT Unilever Indonesia.Tbk (Sumber :  diakses 30 Januari 2016) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah dan Perkembangan Umum PT. Unilever Indonesia, Tbk PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah salah satu perusahaan terdepan yang bergerak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjaga dan meningkatkan loyalitas konsumen merupakan salah satu langkah penting dalam pemasaran. Konsumen yang loyal merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan atau

Lebih terperinci

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN

BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN BAB 3 PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Griya Pijat Bersih Sehat Dari kecilnya Ir. Hariono pemilik Griya Pijat Bersih Sehat memiliki kegemaran untuk dipijat. Namun ketika beliau pindah ke Jakarta,

Lebih terperinci

KARYA TULIS CSR, for Society and Company

KARYA TULIS CSR, for Society and Company KARYA TULIS CSR, for Society and Company Oleh: Kelompok SPS Ranintia Adhicitra Pramesti Siechara Hans Jonathan Marudut Mudur Sinaga Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Dionegoro 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari China yang masuk ke Indonesia antara lain seperti, industri makanan, industri

BAB I PENDAHULUAN. dari China yang masuk ke Indonesia antara lain seperti, industri makanan, industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman Globalisasi saat ini, banyak produk-produk buatan dari China yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Berbagai macam industri-industri dari China

Lebih terperinci

BAB I. positif di mata pasar. Dalam tujuan mendapatkan awareness yang tinggi dan juga

BAB I. positif di mata pasar. Dalam tujuan mendapatkan awareness yang tinggi dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Brand baru pada umumnya akan mengalami hambatan hambatan untuk mendapatkan awareness yang tinggi dan juga tidak mudah menciptakan asosiasi positif di mata

Lebih terperinci

PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2006 DAN 2005

PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2006 DAN 2005 PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Daftar Isi Neraca Konsolidasian 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasian 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Laporan Arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Iklan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi yang menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyadari begitu besarnya jumlah penduduk di Indonesia yang sangat potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan transportasi senantiasa meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan industri kecantikan di

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan industri kecantikan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang sehat, cantik, dan bersinar, terutama wanita yang ingin terlihat sempurna di mana pun dan kapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA. Skripsi HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : IKA NANDITYASARI

Lebih terperinci