BAB 2 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 2 METODE PENELITIAN Untuk menghndar kesalahan dalam mengartkan varable yang danalss maka perlu djelaskan operasonal masng-masng varable dalam peneltan n adalah: a. Varabel tdak bebas (Y) yatu kepuasan pengguna jasa kepabeanan. Kepuasan pengguna jasa kepabeanan yang dmaksud dsn adalah rasa puas atau senang yang dtunjukkan oleh pengguna jasa kepabeanan sebaga kompensas dar pelayanan yang telah dberkan oleh KPU Bea dan Cuka Tanjung Prok. b. Varabel bebas (X) yatu faktor-faktor kualtas pelayanan d KPU Bea dan Cuka Tanjung Prok pada bagan-bagan berkut n: 1. Bukt langsung (tangble), melput fasltas fsk, perlengkapan, pegawa, dan materal-materal yang berkaatan dengan jens-jens layanan (brosur peraturan/ketentuan). 2. Keandalan (relablty), yakn kemampuan memberkan pelayanan yang djanjkan dengan segera, pelayanan dengan perhatan yang tulus, melakukan pelayanan dengan benar sejak pertama kal, tepat waktu, pelayanan yang bebas dar kesalahan. 3. Daya tanggap (responsveness), yatu kengnan pegawa KPU untuk memberkan kepastan kepada pengguna jasa kepabeanan dalam hal persyaratan zn-zn mpor, mampu memberkan pelayanan yang cepat dan tepat, selalu berkengnan membantu penguna jasa kepabeanan dan selalu sap menanggap permntaan penguna jasa kepabeanan. 4. Jamnan (assurance), mencakup skap dan perlaku pegawa KPU yang menmbulkan kepercayaan kepada pengguna jasa kepebeanaan, senantasa ramah, memlk pengetahuan serta mencptakan kenyamanan pengguna jasa kepabeanan dalam bertransaks dengan KPU. 11

2 12 5. Empat (emphaty), melput perhatan khusus KPU kepada pengguna jasa kepabeanan, jam kerja sesua dengan kebutuhan pengguna jasa kepabeanan, perhatan yang tulus, serta memaham kebutuhan pengguna jasa kepabeanan. 6. Transparans (Transperancy), melput proses pelayanan yang dapat dpantau dan damat, ssdur yang terbuka dan jelas, proses penetapan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) yang terbuka dan jelas. 7. Keadlan (Farness), melput penetapan pungutan mpor yang berlaku sama untuk komodtas yang sama, pelayanan yang adl tanpa pembedaan, adanya pengenaan ssanks atau pnalt yang sama. 8. Daya hubung/jangkau (Acces), melput pegawa KPU mudah untuk dhubung bak secara langsung atau melalu handphone (HP), emal, serta akses menuju lokas KPU mudah djangkau. Peneltan n merupakan peneltan kuanttatf yang dmaksudkan untuk mendapatkan nformas terpernc dalam mengeksploras dan mengklarfkas kegatan pelayanan pada KPU. Dengan mengetahu perseps masyarakat pengguna jasa terhadap kualtas pelayanan yang dberkan oleh suatu nsttus publk, maka dengan mudah nsttus tersebut akan dapat menyusun strateg kebjakan pelayanan publk nya. Dalam hal n formulas pelayanan yang prma/unggul sangat dperlukan untuk mencptakan customer satsfacton Populas, Sampel dan Teknk Samplng Dalam peneltan n penuls mengambl data dar sejumlah sampel yang ada dalam populas. Populas adalah kelompok elemen yang lengkap, umumnya berupa orang, obyek, transaks, atau kejadan dmana penelt hendak mempelajar atau menjadkannya objek peneltan (Kuncoro,2003:103). Sampel adalah suatu hmpunan bagan (subset) dar unt populas. Pada peneltan n, penuls mengelompokan populas

3 13 pengguna jasa kepabeanan yang dbedakan atas 3 (tga) kategor yakn mportr, eksportr dan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabenan (PPJK) yang dlayan oleh KPU. Metode pengamblan sampel yang dgunakan dalam peneltan n adalah nonprobablty samplng, yatu teknk pengamblan sampel yang member peluang/kesempatan yang tdak sama bag setap unsur atau anggota populas untuk dplh menjad sampel. Salah satu teknk dalam metode n adalah ncdental samplng, yatu teknk penentuan sampel yang dlakukan secara nsdental/kebetulan, yatu sapa saja yang termasuk dalam populas yang secara nsdental/kebetulan dtemu oleh penelt dapat dgunakan sebaga sampel, bla dpandang orang yang dtemu tersebut tepat sebaga sumber data (Sugyono,2002: ) Teknk Pengumpulan Data Teknk Pengumpulan data yang dgunakan adalah dengan penyebaran angket kusoner yang bers pertanyaan-pertanyaan yang melput aspek-aspek dmens kualtas pelayanan d KPU. Masng-masng pertanyaan dberkan alternatf jawaban dengan mengacu pada model Skala Lkert. Skala Lkert dgunakan untuk mengukur skap, pendapat, dan perseps seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosal. Dengan Skala Lkert, varable yang akan dukur djabarkan menjad ndkator varable. Kemudan ndkator tersebut djadkan ttk tolak untuk menyusun tem-tem nstrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setap tem nstrumen yang menggunakan Skala Lkert mempunya gradas dar sangat postf sampa sangat negatf, yang dapat berupa katakata antara lan : Sangat Pentng (SP), Pentng (P), Ragu-ragu (R), Tdak Pentng (TP), Sangat Tdak Pentng (STP). Skala Lkert merupakan metode pengukuran surve dengan menggunakan pengukuran skala enam tngkat berdasarkan kontnum dar mula sangat tdak setuju sampa dengan sangat setuju (Luck Davd J,1993; Rahayu 2005:51).

4 14 Kusoner akan bersfat tertutup, pada setap pertanyaan dsedakan plhan jawaban sesua dengan penlaan responden. Pertanyaan-pertanyaan yang dajukan ddasarkan pada dmens kualtas pelayanan melput (Wnanto Bud 2007:8): 1. Tangbel : unsur kualtas pelayanan yang berupa tamplan fsk, petugas, dan kantor KPU; 2. Realblty : kemampuan dan kehandalan dalam menyedakan pelayanan termasuk kemampuan dalam mewujudkan janj ; 3. Responsveness : kesanggupan membantu dan menyedakan pelayanan secara cepat, tepat, dan tanggap terhadap kengnan pengguna jasa; 4. Assurance : kemampuan untuk memberkan jamnan yang melput pengetahuan, ketramplan serta sopan santun (courtesy) petugas KPU dalam memberkan pelayanan, aman dar resko, keraguan dan memlk sfat dapat dpercaya; 5. Emphaty : kemampuan memaham kebutuhan pengguna jasa termasuk kemampuan mewujudkan skap smpatk dalam gerak-gerk dan tutur kata; 6. Transparency : keterbukaan pengguna jasa selama proses pelayanan, sstem dan prosedur (ssdur) pelayanan yang terbuka, penetapan taghan Bea Masuk (BM) dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) dlakukan secara jelas dan terbuka; 7. Farness : perlakukan yang sama dan adl, prortas pelayanan yang sama bag semua penguna jasa, serta penegakkan hukum yang dlakukan tanpa plh kash ; 8. Acces : kemudahan untuk menghubung staf KPU ketka pengguna jasa menghadap masalah, bak melalu telepon dan emal ; 9. Kepuasan atas seluruh pelayanan yang dberkan (Overall Servce Qualty), derajat perasaan dan kesan pengguna jasa terhadap keseluruhan pelayanan yang dsampakan oleh KPU.

5 Pengujan Valdtas dan Relabltas Kuesoner Hal pentng dalam penyusunan nstrumen peneltan adalah pemlhan jens skala. Pemlhan skala amat tergantung dar cr-cr yang mendasar konsep dan antspas terhadap penggunaan varable yang dgunakan dalam tahap analss data. Untuk menentukan plhan atas skala pengukuran, yang perlu dperhatkan adalah valdtas dan relabltas(kuncoro, 2003:115). Valdtas menunjukan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ngn dukur, sedangkan relabltas menunjukan sejauh mana suatu hasl pengukuran relatf konssten apabla dulang dua kal atau lebh (Sngarmbun dan Effend, 1995: ) Uj Valdtas Alat Ukur Sebuah alat ukur dsebut vald bla dapat melakukan apa yang seharusnya dlakukan dan mengukur apa yang seharusnya dukur. Bla skala pengukuran tdak vald, maka skala tersebut tdak bermanfaat untuk mendukung peneltan, karena tdak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dlakukan. Tngg rendahnya valdtas alat ukur menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tdak menympang dar gambaran tentang varable yang dmaksud (Kuncoro, 2003:151). Valdtas berhubungan dengan kesesuaan antar suatu konstruk dengan ndkator yang dgunakan untuk mengukurnya atau dengan kata lan valdtas merupakan kesesuaan antara defns operasonal dengan defns konseptual. Semakn dekat defns operasonal dengan defns konseptual, maka valdtas perangkat ukur tersebut semakn tngg. Uj Valdtas Kuesoner dlakukan untuk mengetahu apakah atrbut-atrbut yang ada pada kuesoner peneltan memlk valdtas untuk djadkan kuesoner peneltan atau dengan kata lan uj untuk mengetahu ketepatan alat ukur yang dgunakan dalam menguj hubungan antara varable-varable ndependent dan varable-varable dependen.

6 16 Uj valdtas dlakukan dengan dua cara, pertama, setap tem nstrumen duj menyatakan tem yang danalss vald atau tdak yatu dengan cara mengkorelaskan skor tap tem dengan skor total ndkator vald atau tdak dtentukan oleh besarnya nla probabltas (selanjutnya dsebut P-Value). Item nstrumen yang memlk r htung dengan P-Value lebh kecl dar 0,05 dnyatakan vald, sedangkan tem yang memlk r htung dengan P-Value lebh besar dar 0,05 dnyatakan drop (tdak vald). Butr tem yang drop dputuskan drevs dan dujcobakan kembal atau dbuang (dgugurkan), butr tem yang drop tdak dapat dgunakan dalam peneltan. Uj valdtas yang kedua, adalah dengan menguj valdtas faktor (dmens) dengan menggunakan metode analss faktor. Dalam analss n akan dlhat seberapa besar koefsen korelas antar faktor yang satu dengan faktor yang lan menjad pembentuk varabel. Untuk menentukan vald tdaknya faktor-faktor pembentuk varabel maka besarnya matrk korelas harus lebh besar dar 0,5, nla tersebut dapat dlhat pada kolom Ant-mage correlaton hasl output program komputer. Apabla pada kolom tersebut setap dmens menunjukan koefsen korelas matrk lebh besar dar 0,5 maka dnyatakan vald dan sebalknya apabla lebh kecl dar 0,5 maka dnyatakan tdak vald. Untuk menganalss valdtas nstrumen secara keseluruhan dengan melhat pada kolom Kaser-Meyer-Olkn Measure of Samplng Adequacy pada kotak KMO and Barlett s Test hasl output program komputer. Jka nla tersebut lebh besar dar 0,5 maka nstrumen peneltan dnyatakan vald. Keputusan untuk menentukan vald tdaknya nstrumen juga dapat dlhat pada kolom Barlett s Test of Sphercty pada kotak KMO and Barleett s Test. Apabla P-Value atau nla sgnfkans lebh kecl dar 0,05 maka nstrument dnyatakan vald (Wahana Komputer, 2005: 107) Uj Relabltas Alat Ukur Realbltas menunjukkan konsstens dan stabltas dar suatu skor (skala pengukuran), Uj Relabltas merupakan salah satu uj untuk mengetahu sejauh mana

7 17 atrbut peneltan dapat memberkan hasl peneltan yang relatf sama jka dlakukan pengukuran kembal pada subjek peneltan yang sama. Uj Relabltas dalam peneltan n menggunakan formula Alpha Cronbach 10.. Menurut formula n nla Relabltas akan semakn bak jka nla alpha untuk setap varbelnya mendekat satu, atau dengan batasan lebh dar 0,6 dan tu berart pernyataanpernyataan yang dgunakan dalam Kuesoner terbukt relable untuk mengukur varabel tersebut (Santoso dan Tjptono, 2002 : 123) Untuk menguj relabltas kusoner yang dgunakan dalam peneltan n, maka dlakukan perhtungan dengan relablty analyss dengan menggunakan sebuah program komputer. Dar hasl pengolahan data, apabla alpha cronbach pada masngmasng varabel/dmens memlk nla lebh dar 0,6 atau mendekat satu berart pernyataan-pernyataan kuesoner relable untuk mengukur dmens/varabel tersebut (Santoso,2002:123) Analss Faktor Analss faktor mempunya tujuan untuk mengkelompokkan data menjad beberapa kelompok (faktor) yang sesua dengan karakterstknya. Prnsp analss faktor adalah mengkelompokkan data berdasakan nterkorelas tem. Sebuah tem dapat dkatakan merupakan pembentuk faktor jka nla korelasnya lebh besar atau sama dengan (>=) 0,5. Analss faktor dlakukan dngan menggunakan metode Prncpal Components Analyss dengan Rotaton Varmax. Prncpal Components Analyss merupakan metode dalam analss faktor untuk menyeleks dan mengetahu pengkelompokan data (tem) kedalam suatu faktor berdasarkan karakterstknya. Varmax (Varance maxmzng Rotaton) merupakan suatu metode dalam Prncpal 10 Alpha Cronbach adalah metode yang dgunakan untuk menghtung realbltas suatu tes yang tdak mempunya plhan benar atau salah maupun ya atau tdak. Alpha Cronbach sangat umum dgunakan, sehngga merupakan koefsen yang umum untuk mengevaluas nterval consstency.

8 18 Component Analyss dalam menyarng menyeleks suatu data melalu suatu perputaran (rotas) secara berkal-kal (teras) untuk mendapatkan pengelompokkan data ke dalam faktor-faktor secara maksmal ( /textbook/stacan.html). Hasl yang dgunakan untuk analss adalah Rotated Component Matrk (Wahana Komputer, 2005 : 102) Metode Analss Data Uj Pengaruh Varabel-Varabel Independen terhadap Varabel Dependen (Analss Regres) Analss regres dlakukan untuk menguj pengaruh varabel-varabel ndependen terhadap varabel dependen. Untuk dapat menggunakan regres lner sederhana maupun ganda sebaga alat analss terlebh dahulu perlu dlakukan uj persyaratan, apabla persyaratan telah dpenuh maka sebuah regres lnear maupun ganda dapat dgunakan, uj persyaratan tersebut melput uj Non Autokorelas, Uj Normaltas Data, Uj Homoskedasts, Uj Non Multkolneartas (Santosa Snggh,2000: ). Kemudan untuk mengetahu apakah suatu persamaan regres yang dhaslkan adalah bak untuk mengestmas nla varabel bebas, dperlukan pengujan sebaga berkut (Nachrow dan Usman, 2002 : 86 ) : a. Koefsen Regres (Uj Parsal) Dengan mengetahu koefsen regres, dapat dpastkan apakah varabel bebas yang terdapat dalam persamaan tersebut secara ndvdu berpengaruh terhadap nla varabel terkat. Caranya adalah dengan melakukan pengujan terhadap koefsen regres setap varabel ndependent dengan menggunakan uj t. Sebelum melakukan pengujan, basanya dbuat hpotess terlebh dahulu (H 0 dan H a ). Pengamblan keputusan dlakukan berdasarkan perbandngan nla t htung koefsen regres dengan nla t tabel (nla krts) sesua dengan tngkat sgnfkans yang dgunakan. Jka t htung absolut suatu koefsen regres lebh kecl darpada t tabel, maka keputusannya adalah menerma daerah penermaan hpotess nol (H 0 ). Artnya koefsen regres varabel ndependen

9 19 tdak berbeda dengan nol (B=0). Atau dengan kata lan, varabel tersebut tdak berpengaruh terhadap nla varabel dependen. Sedangkan jka pada pengujan terhadap suatu koefsen regres t htung absolut lebh besar darpada nla t tabel, maka keputusannya adalah menolak hpotess nol (H 0 ), dan menerma hpotess alternatf (H a ). Artnya koefsen regres varabel ndependen tersebut berbeda dengan nol (B 0). Atau dengan kata lan, varabel ndependen (X 1 dan X 2 ) tersebut berpengaruh terhadap varabel dependen (Y). b. Ukuran Goodness of Ft (R² ) Ukuran Goodness of Ft mencermnkan seberapa besar varas dar regressan (Y) dapat dterangkan oleh regressor (X). Ukuran Goodness of Ft (R² ) dnterpretaskan sebaga besar (%) pengaruh semua varabel bebas secara bersamasama (smultan) terhadap nla varabel terkat. Besar koefsen determnas (R²) berksar antara 0 sampa dengan 1. Semakn mendekat nol besarnya R² suatu persamaan regres, semakn kecl pula pengaruh semua varabel dependen, atau dengan kata lan semakn kecl kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nla varabel dependen. Sebalknya, semakn mendekat 1 besarnya R² suatu persamaan regres, semakn besar pula pengaruh varabel ndependen terhadap nla varabel dependen, sehngga dapat dkatakan semakn besar kemampuan model yang dhaskan dalam menjelaskan perubahan nla varabel dependen. c. Uj Dstrbus F (Uj Smultan) Pengaruh semua varabel ndependen (secara smultan) dalam model regres terhadap nla varable dependen dapat dketahu dengan analyss of varance (ANOVA). Pengujan dlakukan menggunakan uj dstrbus F, yakn dengan membandngkan antara nla krts F (F table) dengan nla F htung (F raso) yang terdapat pada table of analyss dar hasl perhtungan. Pengujan n dlakukan untuk mengetahu apakah semua varabel ndependen mempunya pengaruh yang sama terhadap varabel dependen.

10 Menguj Beda Rata-rata antara Perseps dan Harapan (Uj t) Uj-t adalah sebuah teknk pengolahan data dengan melakukan perbandngan data antara dua kelompok data. Dalam peneltan n akan dlakukan perbandngan antara data perseps dan data harapan penermaan atas kultas pelayanan KPU. Pada prakteknya, apabla dua kelompok data dbandngkan, rata-ratanya hampr selalu berbeda satu sama lan, bahkan seandanya dua kelompok data tersebut berasal dar populas yang sama, perbedaan tersebut bsa jad dsebabkan adanya kesalahan samplng atau mungkn juga adanya faktor lan yang sgnfkan (Supranto, 2001:196). Uj t memberkan suatu metode yang memungknkan untuk menark kesmpulan dalam membandngkan dua kelompok data. Dengan menggunakan uj t, akan dperoleh nformas tentang apakah tngkat perbedaan yang terjad antara dua kelompok tdak sekedar dsebabkan oleh adanya kesalahan samplng, akan tetap yang lebh pentng dar tu adalah mendeteks adanya faktor lan yang memlk nla sgnfkan. Dalam peneltan n, pengolahan data yang dperoleh dengan menggunakan sebuah program komputer, yatu dengan pared sample t-test (Uj t untuk dua sample yang berpasangan). Selanjutnya, berdasarkan hasl penlaan tngkat perseps dan harapan pada kuesoner yang dsebarkan, maka akan dhaslkan suatu perhtungan mengena tngkat kesesuaan antara harapan dan tngkat pelaksanaan pelayanan KPU Analss Kesenjangan antara Perseps dan Harapan Analss dlanjutkan dengan mengetahu tngkat kesesuaan, dmana tngkat kesesuaan adalah hasl perbandngan skor perseps dengan skor harapan, tngkat kesesuaan nlah yang akan menentukan urutan prortas penanganan terhadap atrbutatrbut dalam dmens kualtas pelayanan, dengan menggunakan rumus sebagamana durakan oleh (Supranto, 2001:239) Tk = X Y x 100%

11 21 Dmana, Tk = Tngkat Kesesuaan X = Skor penlaan perseps Y = Skor penlaan harapan Menurut Analss Tngkat Kesesuan Model Analss Martl dan James (1977) sebagamana dkutp oleh Shombng (2003), krtera kesesuaan dbag menjad beberapa tngkatan d sesuakan dengan tngkat persentase, yatu : a. 80% - 100% = sangat sesua, b. 70% - 79% = sesua, c. 60% - 69% = cukup sesua, d. 50% -59 % = kurang sesua, e. 0% - 49% = tdak sesua Setelah dketahu tngkat kesesuaan maka selanjutnya adalah dlakukan pemetaan dengan sumbu mendatar (X) ds oleh skor penlaan perseps, sedangkan sumbu tegak (Y) ds oleh skor penlaan harapan. Dalam Penyederhanaan rumus, maka untuk setap faktor yang mempengaruh kepuasan pelanggan drumuskan menjad: X X = ; n X = dmana, X = Skor rata-rata tngkat perseps Y = Skor rata-rata tngkat harapan n = Jumlah responden Selanjutnya hasl perhtungan tersebut dvsualsaskan dalam Dagram Kartesus. Dagram Kartesus merupakan kuadran yang dbag atas empat bagan yang dbatas oleh dua buah gars yang berpotongan tegak lurus pada ttk (X,Y), dmana X merupakan rata-rata dar rata-rata skor perseps pengguna jasa seluruh faktor/atrbut dan Y adalah rata-rata dar rata-rata skor harapan seluruh faktor yang mempengaruh seluruh kepuasan pengguna jasa, dengan rumus lanjutanya : n Y

12 22 X n X = = 1 ; K X n = = 1 K Y dmana, K = banyaknya atrbut/fakta yang dapat mempengaruh kepuasan pengguna jasa. Selanjutnya tngkat unsur unsur akan djabarkan dan dbag menjad empat bagan dalam dagram kartesus sepert terlhat pada Gambar 2. Gambar 2. Dagram Katresus Harapan Y A Prortas Utama B Pertahankan Prestas C Prortas Rendah D Berlebhan Perseps X Keterangan : A : Menunjukan faktor atau atrbut yang danggap mempengaruh kepuasan pengguna jasa, termasuk unsur-unsur jasa yang danggap sangat pentng, namun penyeda jasa belum malaksanakannya sesua kengnan pengguna jasa; B : Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasl dlaksanakan penyeda jasa, untuk tu wajb dpertahankan. Danggap sangat pentng dan sangat memuaskan;

13 23 C : D : Menunjukan beberapa faktor yang kurang pentng pengaruhnya bag pengguna jasa, pelaksanaanya oleh penyeda jasa basa-basa saja. Danggap kurang pentng dan kurang memuaskan; menunjukan factor yang mempengaruh pengguna jasa kurang pentng, akan tetap pelaksanaannya berlebhan. Danggap kurang pentng tetap sangat memuaskan. (Sumber : Supranto 2001:242)

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pemodelan Persamaan Struktural Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equaton Modelng (SEM) merupakan analss multvarat yang dapat menganalss hubungan varabel secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

produk atau jasa yang telah diberikan perusahaan dalam rangka pemenuhan

produk atau jasa yang telah diberikan perusahaan dalam rangka pemenuhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas peneltan Lokas peneltan yang dlakukan penuhs adalah d Rumah Makan Kangen Desa, Jalan Raya Pakem Tur, Pakem, Yogyakarta. 3.2 Defns Operasonal Varabel Untuk lebh memperjelas

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat dan peneltan dlakukan Peneltan n dlaksanakan d Pzza Hut Garden 6 - Jakarta Barat 2. Waktu Pengumpulan data Peneltan dlakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jens dan Desan Peneltan Berdasarkan judul dan permasalahan, maka jens peneltan n adalah peneltan kausaltas yang berguna untuk menganalss pengaruh antara suatu varabel dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan merupakan varabel-varabel yang menjad perhatan penelt. Peneltan n terdr dar dua varabel yatu ndependent varable/varabel bebas (X)

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci