Menurunkan Biaya Pemakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui Perbaikan Faktor Daya dan Profil Tegangan
|
|
- Liani Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Juli - Desember Menurunkan Biaya emakaian Listrik 8 Unit Gedung Melalui erbaikan Faktor Daya dan rofil Tegangan Rafael Sri Wiyardi Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia Abstrak Adanya perubahan/penambahan fungsi unit gedung menyebabkan perubahan fasilitas peralatan listrik yang dipasang pada instalasi listriknya. Hal ini menyebabkan daya semu meningkat, penurunan kualitas instalasinya berakibat pemborosan pembiayaan pemakaian listrik. enelitian ini menggunakan teknik populasi sebagai sampling dan pengambilan datanya adalah dengan teknik observasi pada panel meter dari penunjukan: Amperemeter, Voltmeter, KWH meter, dan cos φ meter. Data yang terkumpul dicari nilai daya semunya (KVAR). Hasil penelitian menunjukkan : terjadi daya semu sebesar 53,871 KVAR pada unit I, 40,998 KVAR pada unit II, serta 97,6768 KVAR pada 6 unit yang lain. rofil tegangan terjadi fluktuasi nilai tegangan fasa maupun antar fasa dengan nilai tertinggi di unit V sebesar 221,5 V 237 V untuk tegangan fasa, dan 380 V V untuk tegangan antar fasa. Fluktuasi terendah terjadi pada unit VIII, yaitu sebesar 211,5 V 224 V pada tegangan fasa, dan 371 V 400 V pada tegangan antar fasa. rofil tegangan tersebut masih dibawah rentang tegangan tinggi maupun diatas rentang tegangan rendah yang diijinkan oleh LN. Temuan ini adalah adanya ketidak-seimbangan pembebanan untuk setiap fasa. Dari hasil yang diperoleh disarankan adanya pemasangan kapasitor untuk panel meter di unit I, unit II dan unit VI, dengan nilai 41,205 KVAR, 60,8168 KVAR, dan 31,3589 KVAR, untuk menyeimbangkan setiap fasa perlu adanya penataan kembali sistem penyambungan beban pada masing-masing fasa. Keywords enurunan, biaya, perbaikan, factor daya, profil tegangan I. ENDAHULUAN Fungsi unit bertambah dan optimalisasi dengan dilengkapi fasilitas atau peralatan listrik baru seperti : komputer, fan, AC, dan sebagainya, berakibat menurunnya daya guna listrik (faktor daya). Hal ini nampaknya daya semu (imaginair) yang harus dibayar. Akibat lain meningkatnya daya semu, menyebabkan bertambah rendahnya tegangan kerja peralatan listrik yang dipasang seperti komputer, AC tidak optimal. Bilamana tegangan kerja menurun sampai melampui batas toleransi akan berakibat fatal. Faktor lain dengan pemasangan alat-alat baru, dapat menyebabkan pembebanan setiap fasa tidak seimbang. Arus pada kawat netral memiliki nilai lebih dari 0. Kejadian tersebut nampak dari data obsevasi awal. Tegangan antar fasa-fasa : V RS = V ST = V TR = 405 Volt. V RN = 227,5 V; V SN = 225 V ; V TN = 220 V. V N = 0,2 V dan I R = 8,9 A; I S = 11,7 A; I T = 22,1 A; serta I N = 20,3 A. Faktor daya (p.f) = 0,7 untuk setiap beban fasa : fasa I p.f = 0,6; fasa II p.f = 0,7 dan fasa III p.f = 0,65, sedang p.f yang ideal sebesar 1. Dari data tersebut menunjukkan tegangan, dan arus pada setiap fasa tidak seimbang. Dan daya semu yang diambil setiap fasa masih daitas nol (KVAR). Nilai daya semu yang ada setiap fasa termasuk yang dibayar. Daya semu ini harus ditekan yang berarti menekan biaya listrik LN. Usaha untuk menurunkan daya semu dengan cara memasang suatu kapasitor di titik pusat beban setiap unit. Biaya pemakaian listrik secara keseluruhan turun. Agar besarnya nilai daya kapasitor tepat, sesuai dengan nilai daya semu secara keseluruhan jaringan instalasi beban dari unitunit yang ada. Oleh karena itu penelitian perlu dilakukan. 1) Rumusan Masalah menurunkan daya semu berarti juga menurunkan biaya pemakaian listrik pada 8 unit memperbaiki profil tegangan kerja jaringan distribusi listrik 8 unit 2) Tujuan enelitian mengetahui profil daya semu untuk setiap unit dari 8 unit dapat memperbaiki faktor daya setiap unit dapat memperbaiki profil tegangan kerja pada distribusi dari 8 unit 3) Manfaat enelitian Bilamana kajian penelitian ditindaklanjuti, maka biaya pemakaian listrik di 8 unit akan turun dan efisien biaya listrik akan naik. 88
2 Juli - Desember II. TINJAUAN USTAKA rofil tegangan pada setiap fasa di 8 unit menunjukkan ketidak seimbangan (Mulyadi, 2006). Fluktuasi besar tegangan pada setiap fasa akan terjadi, dan berakibat tidak optimalnya kerja alat listrik terpasang, yang berakibat fatal terhadap alat tersebut. Nilai tegangan listrik tiga fasa dikatakan andal, bila memenhi persyaratan sebagai berikut (Cocoran,1960). Tegangan fasa I (V RN ) = V 0 Tegangan fasa II (V SN ) = V 120 Tegangan fasa III (V TN ) = V 240 = 120 Tegangan antara fasa I dengan fasa II (V RS ) = V Tegangan antara fasa II dengan fasa III (V ST ) = V 3 90 Tegangan antara fasa III dengan fasa I (V TR ) = V Sudut fasa antara tegangan fasa dengan arus fasa untuk setiap fasa adalah: f1 = f2 = f3 = Arus setiap fasa adalah : Arus fasa I (I f1 ) = I ( 120 ( Arus fasa II (I f2 ) = I ) Arus fasa III (I f3 ) = I ) Arus untuk hantaran nol I N = 0 Bila persyaratan tersebut belum terpenuhi, maka energi listrik yang dimanfaatkan belum andal. Oleh sebab itu peerlu dilakukan perbaikan (penyempurnaan). ertimbangan lain mutu energi listrik yang dimanfaatkan adalah kecilnya hamonisasi-hamonisasi yang muncul pada tegangan atau arus (ablo, 1981). Harmonisasi yang muncul pada tegangan atau arus berakibat menurunkan kualitas energi listrik yang dimanfaatkan. Daya listrik yang disalurkan LN memiliki komponen KVA, KW dan KVAR. KVA adalah daya yang disalurkan LN ke kom-ponen yang nilainya harus dibayar oleh konsumen. KW adalah daya yang digunakan konsumen, sedang KVAR adalah daya semu yang hilang, yang tidak dapat digunakan dan dibayar oleh konsumen. Hubungan KVA, KW, dan KVAR ditunjukkan gambar 1. S Q S = j.q (daya KVA) = daya riil KW Q = daya semu = arc tan Q/ Gambar 1. Hubungan KVA, KW, dan KVAR Berdasarkan segitiga daya tersebut, nilai S dapat diperkecil, dengan memperkecil nilai daya semu Q, berarti memperkecil sudut.untuk memperkecil dengan memasang kapasitor. Apabila kapasitor sudah dipasang, maka segi tiga daya gambar 1 berubah seperti gambar 2. ' S' S Q S berubah menjadi S' Q berubah menjadi Q Q C berubah menjadi ' S = j Q Q C = arc tg Q Q Gambar 2. Hubungan KVA, KW, dan KVAR setelah pemasangan kapasitor Q menjadi (Q-Q C ) berarti menurun, juga S mengecil menjadi S' berarti biaya listrik menurun. III. METODE ENELITIAN Metode penelitian merupakan penelitian lapangan dengan populasi sekaligus sebagai sampelnya, yaitu sistem pembebanan jaringan distribusi pada 8 unit gedung. Teknik pengambilan data adalah observasi dengan alat pengambil data: Voltmeter, Amperemeter,dan Wattmeter jam. Data yang diperoleh untuk eksperimen secara simulasi di laboratorium energi jurusan Teknik Elektro, untuk menentukan besarnya kapasitas yang akan dipasang. Variabel penelitian, variable bebas (terukur) adalah : daya 3 fasa riil () atau KW, tegangan fasa/line (V), arus fasa (A). Variabel tergantung : daya semu (Q) dan daya terserap (S). Dan variabel bebas adalah faktor daya (p.f) dan profil tegangan. Desain penelitian dilakukan sebagai berikut. 1) Membuat format instrument sebagai panduan pengambilan data Format Instrumen Unit : anel induk : 2) Melakukan pengamatan dan pencatatan data yang terukur: Amperemeter, Voltmeter, KWh-meter, pada setiap unit dengan menggunakan pedoman format instrumen. 3) Menghitung nilai daya terserap S (KVA), daya terpakai (KW), daya semu Q (KVAR) dengan pedoman matriks berikut. S 2 = 2 + Q 2 Hari / tgl J a m Arus fasa Tegangan fasa/tegangan line I RN I SN I TN V RN V SN V TN V RS C V S T V TR teg. 3 fasa 4) Mencari nilai daya semu Q dengan berpedoman format berikut. KVA/ KW / KVAR Q-Q C Q C Hr/tgl/ Daya terse- Daya terpa- Daya semu Q jam rap (KVA) kai (KW) (KVAR)
3 Juli - Desember ) Memperkecil daya semu Q dengan cara memasang Bank Kapasitor (C BK ) bila daya sangat induktif, atau memasang Bank Induktor (L BK ) bila daya sangat kapasitif. ada umumnya beban bersifat induktif dan pema-sangan Bank Induktor (L BK ) jarang dilakukan. 6) erbaikan factor daya dengan cara memperkecil daya semu Q. Langkah memperkecil Q akan memperkecil arus dari LN, Susut tegangan pada saluran semakin kecil. Ini terjadi proses penaikan tegangan, berarti terwujud perbaikan profil tegangan pada panel induk setiap unit. 7) erbaikan faktor daya atau profil tegangan dilakukan secara simulasi melalui bantuan program komputer/simulasi teori. A. Hasil enelitian IV. HASIL DAN EMBAHASAN Hasil penelitian besaran energi listrik yang terserap pada unit 1 ditunjukkan tabel 1. COS TABEL I KEERLUAN ENERGI UNIT I Daya diserap Daya dipakai Daya semu Q S (KVA) (KW) (KVAR) 0,80 89,785 71,746 53,87 Untuk keperluan Unit-unit ( Unit III VIII). Energi yang digunakan unit III-VIII terekam pada panel papan bagi yang barada di unit VI, dan terekam dengan alat ukur yang terdapat dipanel tersebut. Besaran yang terekam ditunjukkan dengan tabel 2 TABEL II KEERLUAN ENERGI UNIT III-VIII COS Daya diserap Daya dipakai Daya semu Q S (KVA) (KW) (KVAR) 0, ,29 242,71 96,83 Untuk keperluan energi unit II terekam panel pada unit II yang ditunjukkan tabel 3. COS TABEL III KEERLUAN ENERGI UNIT II Daya diserap Daya dipaka Daya semu Q S (KVA) (KW) (KVAR) 0,80 68,33 54,63 41,02 rofil tegangan menunjukkan kondisi tegangan fasa maupun tegangan antar fasa (line) yang terekam oleh alat ukur Voltmeter untuk unit I sampai dengan unit VIII. Besaran-besaran profil tegangan fasa setiap unit dengan tegangan standart 220 Volt ditunjukkan oleh tabel 4. TABEL IV ROFIL TEGANGAN FASA SETIA UNIT Unit Tegangan fasa I Tegangan fasa II Tegangan fasa III (V RN ) Volt (V SN ) Volt (V TN ) Volt I 222, ,44 221,375 II 222,67 220, III 222, ,25 220,56 IV 223, ,81 224,125 V 223,56 222,69 220,75 VI 229,31 229, ,75 VII 228, ,06 227,94 VIII 218,94 219,38 218,188 Hasil perekaman untuk profil tegangan antar fasa dengan standart tegangan 380 Volt setiap unit ditunjukkan tabel 5. TABEL V ROFIL TEGANGAN ANTAR FASA SETIA UNIT Unit Teg. fasa I-II Teg.fasa II-III Teg. fasa III-IV (V RS ) Volt (V ST ) Volt (V TR ) Volt I 384,19 382,88 380,63 II 383,17 382,75 381,42 III 384,46 383,5 381,19 IV 386,31 386,25 384,13 V 386,06 384,56 381,38 VI 402,63 401,56 400,63 VII 396,25 396,75 391,88 VIII 383, ,69 377,81 B. embahasan 1) Daya semu Q Besarnya daya semu Q merupakan daya hilang yang tidak termanfaatkan untuk setiap unit rata ratanya adalah : Unit I sebesar 53,871 KVAR Unit II sebesar 40,998 KVAR UnitVI unit VII sebesar 91,5458 KVAR Jumlah seluruh daya yang hilang tidak termanfaatkan sebesar 192,5458. Daya yang hilang tersebut biayanya harus dibayar oleh pemilik unit. Oleh karena itu daya semu Q harus ditekan sekecil mungkin. Untuk memperkecil daya semu tersebut, dengan cara memasang peralatan dan paralel dengan beban. eralatan tersebut berupa kapasitor. Nilai kapasitor dapat diperhitungkan sesuai dengan besar daya semu yang ditiadakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjuk- kan kurva profil tegangan fasa pada unit III, seperti gambar 3.
4 Juli - Desember Gambar 3. Kurva rofil Tegangan FasaUnit-III Demikian pula hasil peneltian, kurva profil tegangan antar fasa pada unit-iii dapat ditunjukkan pada gambar 4. sebesar Q3 = 97,6763 KVAR dan daya semu untuk unit II sebesar Q3 = 40,998 KVAR. Masih adanya nilai daya semu berarti masih adanya pembebanan yang dapat dikurangi atau dicegah. Untuk mengurangi daya semu de-ngan jalan menaikkan faktor daya (COS ) menjadi lebih tinggi sampai mencapai COS = 0,99. 2) Solusi Untuk memperoleh profil tegangan fasa maupun tegangan line setiap unit mencapai nilai seimbang (sama), perlu dihitung kembali pembebanan setiap fasa setiap unit. Untuk pedoman agar beban setiap fasa masing-masing unit sama (seimbang). Agar nilai KVAR untuk unit I dari 53,871 KVAR menjadi 12,666 KVAR perlu dipasang pada panel meter bangku kapasitor sebesar 41,205 KVAR. Untuk menurunkan KVAR unit III- unit VIII dari 96,83 KVAR menjadi nilai 36,8595KVAR pada panel unit VI perlu dipasang bangku kapasitor dengan nilai 60,817 KVAR. Demikian juga pada unit II untuk menurunkan 41,02 KVAR menjadi nilai 9,639 KVAR perlu dipasang bangku kapasitor sebesar 31,359 KVAR pada panel meter unit I. V. ENUTU Gambar 4. Kurva rofil Tegangan Antar Fasa Unit-III Fluktuasi tegangan fasa maupun tegangan antar fasa masih dibawah rentang tegangan tertinggi yang diijinkan LN sebesar 242 Volt dan 418 Volt. Dan masih berada diatas tegangan terendah standart LN sebesar 209 Volt untuk tegangan fasa dan 361 volt untuk tegangan antar fasa. Untuk profil tegangan nampak, tegangan kerja setiap unit tidak sama, demikian pula tegangan setiap fasa masingmasing unit tidak sama. Ini menunjukkan kondisi setiap fasa untuk masing-masing unit tidak seimbang (balans). Sebaiknya diusahakan agar diperoleh kondisi tegangan atau arus fasa seimbang. rofil daya terserap (VA) oleh setiap unit. Daya terserap tiap fasa (S fasa = KVA/fasa) juga tidak sama. Ini berarti setiap fasa tidak dibebani sama. Dengan pernyataan lain adalah daya fasa I daya fasa II daya fasa III. Bila peristiwa ini berlangsung lama ada pengaruh jelek terhadap peralatan tiga fasa, seperti motor tiga fasa (M 3 ). Oleh karena itu pembebanan untuk setiap fasa diusahakan seimbang. Keterkaitan antara daya yang terserap (S3 ), daya terpakai (3 ) dan daya yang hilang (Q3 ) seperti ditunjukkan Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3. Nilai (Q3 ) ternyata masih belum mencapai nol seperti daya semu di Unit I, sebesar Q3 = 53,871 KVAR., daya semu untuk unit III - unit VIII, A. Kesimpulan Hasil-hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Terjadi daya semu Q pada unit I sebesar 53,87 KVAR, dan pada unit II sebesar 41,02 KVAR, serta pada unit III- unit VIII terjadi Q sebesar 96,83 KVAR. 2) Ada fluktuasi nilai tegangan fasa ataupun tegangan antar fasa untuk semua unit. Fluktuasi tertinggi di unit VI sebesar 221,5 V 237 V untuk tegangan fasa,dan 380 V 417 V untuk tegangan antar fasa. Fluktuasi terendah di unit VIII dengan nilai 211,5 V 224,5 V untuk tegangan fasa, dan 371 V 400 V untuk tengangan antar fasa. 3) rofil tegangan fasa terendah 211,5 V dan tegangan antar fasa terendah 371 V masih diatas tegangan terendah yang diijinkan LN sebesar 209 V dan 361 V. 4) rofil tegangan tertinggi 237 V dan profil tegangan antar fasa tertinggi, masih dibawah batas 417 V tegangan tertinggi yang diijinkan LN sebesar 242 V dan 418 V. 5) embebanan setiap fasa untuk masing-masing unit tidak seimbang B. Saran erlu dipasang bank kapasitor pada papan bagi induk (Unit I, Unit II dan Unit VIII). Setiap panel induk perlu dipasang pengatur tegangan otomatis (AVR) agar tidak terjadi flukuasi tegangan terlalu besar.
5 Juli - Desember DAFTAR USTAKA [1] Mulyadi, rofil Tegangan Jaringan Distribusi UNNES, Skripsi, TE FT UNNES. [2] ablo., AS, Electric ower Distribu-tion System, Mc Graw-Hill, New Delhi. [3] Russel., MK, Corcoran, FG, Willy, J., Alternating Current Circuit, New York. [4] Tears, udensia, Analisis Aliran Beban pada Universitas Negeri Semarang, Skripsi, TE-FT UNNES. [5] Yonen, T, Electric ower Distribution System Engineering. Mc Graw-Hill, New York.
Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik
Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik Rita Prasetyowati Jurusan Pendidikan Fisika-FMIPA UNY ABSTRAK Masyarakat luas mengenal alat penghemat listrik sebagai alat yang dapat menghemat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Sebelum dilakukan perhitungan dalam analisa data, terlebih dahulu harus mengetahui data data apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan. Data data yang dikumpulkan
Lebih terperinciTarif dan Koreksi Faktor Daya
Tarif dan Koreksi Faktor Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @uny.ac.id Tujuan: Mahasiswa dapat: 1.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciPEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciDari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.
Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan lembaga keuangan dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat serta penyelenggaraan
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN
ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN 1. Ir. H. Mohammad Amir., M.Eng 2. Aji Muharam Somantri Konsentrasi Teknik Tenaga Listrik, Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau
Lebih terperinciAnalisis Pemasangan Kapasitior Daya
Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono@uny.ac.id Analisis Pemasangan Kapasitor
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini
BAB III MEODE PENELIIAN III.. Peralatan yang Digunakan Dalam mengumpulkan data hasil pengukuran, maka dilakukan percobaan pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini dilakukan
Lebih terperinciJurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: https://doi.org/ /elektum e-issn :
DOI: https://doi.org/10.2485/elektum.14.1.1-8 e-issn : 2550-0678 STUDI VERIFIKASI SISTEM KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN ADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN ALAT HB SR (ERALATAN HUBUNG BAGI SAMBUNGAN RUMAH)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN
ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN Sylvia Handriyani 2200109034 LATAR BELAKANG Rendahnya faktor daya listrik pada KUD Tani Mulyo Lamongan Besarnya
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR BANK PADA JARINGAN 20 KV DENGAN SIMULASI ETAP (Studi Kasus Pada Feeder Srikandi di PLN Rayon Pangkalan Balai, Wilayah Sumatera Selatan) David Tampubolon, Masykur Sjani
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinci[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :
Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit [Listrik Dinamis] NAMA ANGGOTA : IRENE TASYA ANGELIA (3215149632) SARAH SALSABILA (3215141709) SABILA RAHMA (3215141713) UNIVERSITAS
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)
STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO) Oleh : Sepanur Bandri 1 dan Topan Danial 2 1) Dosen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu contoh energi yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, energi
Lebih terperinciBAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian
BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Fakultas Teknik. Secara umum, pengujian terbagi
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL I [ ] 2012 PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN, DAN DAYA LISTRIK
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto
Novalina Putri, Putranto; Analisis Perhitungan Losses Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan Perbaikan Pemasangan Kapasitor ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KAPASITOR BANK UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI KECIL
RANCANG BANGUN KAPASITOR BANK UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI KECIL Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: henryananta@gmail.com Abstrak. Penelitian ini
Lebih terperinci² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri
1 Efisiensi Daya Pada Beban Dinamik Dengan Kapasitor Bank Dan Filter Harmonik Bambang Wahyono ¹, Suhariningsih ², Indhana Sudiharto 3 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)
15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,
Lebih terperinciGambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik
30%. 1 Alat penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik Alat penghemat daya listrik adalah suatu
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014
ANALISIS PERBAIKAN TEGANGAN PADA SUBSISTEM DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR BANK DENGAN ETAP VERSI 7.0 Wiwik Handajadi 1 1 Electrical Engineering Dept. of Institute of Sains & Technology AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN
ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN Sylvia Handriyani, Adi Soeprijanto, Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstrak Besarnya pemakaian energi
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK
Abstract PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Oleh : Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha Program Sarjana Teknik Unsoed Purwokerto The application of shunt capacitor
Lebih terperinciMetode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.
Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan. Muhammad Nasir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, nasirsonni@ft.unand.ac.id Abstrak Tingkat konsumsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Generator Sinkron Satu Fasa Pabrik Pembuat : General Negara Pembuat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT
BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application
Lebih terperinciKARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA
Gambar detail meliputi, kecuali: Simbol pada alat ukur listrik 1 Lengkapi table prosentase kesalahan pada skala penuh meter, berikut: Klas meter 0,2 0,5 1,0 1,5 2,5 Prosentase kesalahan a. ±0,2, ± 0,5,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK
57 BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK 4.1. Sistem Instalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Talavera Suite menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB V PERHTUNGAN DAN ANALSA 4.1 Sistem nstalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Dinas Teknis Kuningan menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai listrik berasal dari PLN.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem distribusi tenaga listrik di gedung Fakultas Teknik UMY masuk pada sistem distribusi tegangan menengah, oleh karenanya sistim distribusinya menggunakan
Lebih terperinciSTUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL
STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL Ifhan Firmansyah-2204 100 166 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo,
Lebih terperinciKata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi
Rizky Syahputra Srg., Raja Harahap, Perhitungan Arus... SSN : 59 1099 (Online) SSN : 50 3 (Cetak) Perhitungan Arus Netral, Rugi-Rugi, dan Efisiensi Transformator Distribusi 3 Fasa 0 KV/00V Di PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciGenset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.
LVMDP / PUTR Low Voltage Main Distribution Panel / Panel Utama Tegangan Rendah = Pemutus sirkit utama tegangan rendah, kapasitas dalam ampere. Trafo Transformator step down dari tegangan menengah ke tegangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian pada SDP dan SDP AC gedung KPPN, maka dapat ditarik kesimpulan : a. SDP KPPN Pada SDP KPPN memiliki nilai frekuensi, tegangan, harmonisa
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT (LOSSES) SETELAH PENGGANTIAN KONEKTOR PRES (CCO)
BAB IV PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT (LOSSES) SETELAH PENGGANTIAN KONEKTOR PRES (CCO) 4.1 Perhitungan Untuk Mengetahui Nilai Losses Pada Jaringan a) Untuk Jurusan 1 pada tiang(kpr101 dan KPR102)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
Lebih terperinciatau pengaman pada pelanggan.
16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciDesign of Power Factor Corection (PFC) with Metering and Capasitor Bank Control for Dynamic Load
1 Design of Power Factor Corection (PFC) with Metering and Capasitor Bank Control for Dynamic Load Yahya Chusna Arif ¹, Indhana Sudiharto ², Farit Ardiansyah 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ²
Lebih terperinciBAB III METODE PENGOLAHAN DATA
BAB III METODE PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengumpulan Data Salah satu kegiatan studi kelayakan penggunaan dan penghematan energi listrik yang paling besar dan paling penting adalah pengumpulan data dan data yang
Lebih terperinciANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH Yoakim Simamora, Panusur
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG
M. Fahmi Hakim, Analisis Kebutuhan Capacitor Bank, Hal 105-118 ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG Muhammad Fahmi Hakim
Lebih terperinciPERBAIKAN REGULASI TEGANGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Lab Lama Teknik Elektro FPTK UPI dengan perencanaan rangkaian listrik yang dipasang beberapa beban listrik. Pengukuran
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket
P-ISSN 1411-0059 E-ISSN 2549-1571 Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket Fachry Azharuddin Noor 1, Henry Ananta 2, dan Said
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinciCOS PHI (COS φ) METER
COS PHI (COS φ) METER Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat Ukur Dan Pengukuran Listrik Dosen Pengampu Achmad Hardito, B.Eng., M.Kom. Disusun Oleh kelompok 3 kelas LT 1D : 1. 2. 3.
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I PENGUKURAN DAYA SATU FASA
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk
6 BAB II DASAR TEORI 2.1. AUDIT ENERGI Audit energi adalah teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk penghematan. Tujuan suatu audit
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN SISTEM SALURAN KABEL UDARA TEGANGAN MENENGAH (SKUTM) DAN SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH (SKTM)
ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM SALURAN KABEL UDARA TEGANGAN MENENGAH (SKUTM) DAN SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH (SKTM) Agus Salim 1), Ahmad Rizal Sultan 2), Ahsan Akmal 3) Abstrak:Sistem Distribusi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT
RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT BUILD DESIGN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT Tri Agus Budiyanto (091321063) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung
Lebih terperinciMENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )
MENGENAL ALAT UKUR AMPER METER Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat ) Arus = I satuannya Amper ( A ) Cara menggunakannya yaitu dengan disambung
Lebih terperinciSISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF
SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF Mulyono, M. Rafli Alfanani Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang Jl.
Lebih terperinciBAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN
BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN 3.1 Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Fakultas Teknik dengan rangkaian pengujian sebagai berikut : Gambar
Lebih terperinci1.KONSEP SEGITIGA DAYA
Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)
Lebih terperinciOptimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow
Sidang Tugas Akhir (Genap 2011-2012) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow Nama : Dendy Yumnun Wafi NRP : 2209 105 094 Pembimbing
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS LISTRIK DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN LISTRIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN KAPASITOR
STUDI KUALITAS LISTRIK DAN ERBAIKAN FAKTOR DAYA ADA BEBAN LISTRIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN KAASITOR Rinaldo Jaya Sitorus, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciA. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik.
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 A. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik. B. Sub Kompetensi 1. Mengenal peralatan-peralatan di laboratorium
Lebih terperinciBAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN
39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang
Lebih terperinciSTUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO
STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO Primanda Arief Yuntyansyah 1, Ir. Unggul Wibawa, M.Sc., Ir. Teguh Utomo, MT. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH ARUS EKSITASI PADA GENERATOR SINKRON YANG BEKERJA PARALEL TERHADAP PERUBAHAN FAKTOR DAYA
SINGUD ENSIKOM VOL. 7 NO. 1/pril STUDI PENGRUH RUS EKSITSI PD GENERTOR SINKRON YNG BEKERJ PRLEL TERHDP PERUBHN FKTOR DY Basofi, Ir.Syamsul mien, M.S Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN 3.1 FLOWCHART Mulai Lampu TL yang digunakan 10 watt, 20 watt dan 40 watt Perhitungan kapasitor daya untuk tiap-tiap lampu TL yang paling baik Pengujian Faktor Daya Kapasitor
Lebih terperinciMEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN DI SISTEM DISTRIBUSI PRIMER DENGAN KAPASITOR SHUNT. Abstrak
MEMERBAIKI ROFIL TEGANGAN DI SISTEM DISTRIBUSI RIMER DENGAN KAASITOR SHUNT Ngakan utu Satriya Utama Staff engajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
DENTFKAS KUALTAS DAYA LSTRK GEDUNG UNVERSTAS PGR SEMARANG Adhi Kusmantoro 1 Agus Nuwolo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas PGR Semarang Jl. Sidodadi Timur No.4 Dr.Cipto Semarang 1 Email
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Parameter Besaran listrik Parameter Besaran listrik adalah segala sesuatu yang mencakup mengenai besaran listrik dan dapat dihitung ataupun diukur. Parameter besaran listrik bermacam-macam,
Lebih terperinciPerancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis
1 Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis Temmy Nanda Hartono, Pembimbing 1: Mahfudz Shidiq, Pembimbing 2: Hari Santoso. Abstrak
Lebih terperinciPengaruh Ketidakseimbangan Beban Tiga Fasa terhadap Hasil Pengukuran
Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Tiga Fasa terhadap Hasil Pengukuran Franky Departemen Elektro FTUI Depok Dr. Ir. Rudy Setiabudy Departemen Elektro FTUI Depok Abstrak-Terdapat ketidaksamaan hasil pengukuran
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA dan DROP TEGANGAN PADA GEDUNG F FAKULTAS TEKNIK
STUDI ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA dan DROP TEGANGAN PADA GEDUNG F FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciPerbaikan Tegangan untuk Konsumen
Perbaikan Tegangan untuk Konsumen Hasyim Asy ari, Jatmiko, Ivan Bachtiar Rivai Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Salah satu persyaratan keandalan sistem penyaluran tenaga listrik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Teknis pelaksanaan penelitian yang digunakan antara lain adalah : 1. Studi literatur, yaitu penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar
Lebih terperinciRANGKAIAN AC R-L PARALEL
PENDAHULUAN Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik di mana besarnya dan arah arusnya berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak
Lebih terperinciANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN
SSN: 1693-6930 39 ANALSS UPAYA PENUUNAN BAYA PEMAKAAN ENEG LSTK PADA LAMPU PENEANGAN Slamet Suripto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Abstrak Keterbatasan sumber
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya Pada desain fasilitas penunjang Bandara Internasional Kualanamu adanya tuntutan agar keandalan sistem tinggi, sehingga kecuali
Lebih terperinciPenentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy
119 Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy Hamles Leonardo Latupeirissa, Agus Naba dan Erni Yudaningtyas Abstrak Penelitian
Lebih terperinciEvaluasi dan Perencanaan Pengembangan Sistem Jaringan Listrik Kampus Politeknik Negeri Ambon
7 Evaluasi dan Perencanaan Pengembangan Sistem Jaringan Listrik Kampus Politeknik Negeri Ambon Pieter S. Tatipikalawan, Wijono dan Rini Nur Hasanah Abstrak This paper discusses the evaluation of the electrical
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk melakukan penelitian analisi pengaruh kapasitor untuk memperbaiki faktor daya dan loses tegangan pada gedung f fakultas
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciBAB II AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI LISTRIK
BAB II AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI LISTRIK 2.1. KONSUMSI ENERGI PADA BANGUNAN BERTINGKAT Peningkatan jumlah konsumsi energi oleh bangunan bertingkat seperti gedung perbelanjaan, perkantoran, rumah sakit,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Alat Pada penelitian ini pengukuran dilakukan pada sebuah gedung di salah satu kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dimana penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Elektrikal Listrik sangat membahayakan dan dapat membuat kebakaran serta membahayakan jiwa orang apabila jaringan listrik tersebut tidak baik. Sekitar 60% kasus kebakaran gedung
Lebih terperinciANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.
Jurnal Emitor Vol. 15 No. 02 ISSN 1411-8890 ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.0 Novix Jefri
Lebih terperinciPERANAN KAPASITOR DALAM PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK. Oleh: Fitrizawati ABSTRACT
PERANAN KAPASITOR DALAM PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK Oleh: Fitrizawati ABSTRACT Electrics energy is one of energies which is used most by the consumers. The value or load of electrics which is used by the
Lebih terperinciDAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK
DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK DASAR TEORI Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
Lebih terperinciOptimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow
1 Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow Dendy Yumnun Wafi, Ir. Sjamsjul Anam, MT, Heri Suryoatmojo, ST. MT. Ph.D. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciDesain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa
Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa Soedibyo dan Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Pada dasarnya penggunaan energi listrik di industri dibagi menjadi dua pemakaian yaitu pemakaian langsung untuk proses produksi dan pemakaian untuk penunjang proses produksi.
Lebih terperinci