RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT
|
|
- Widyawati Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT BUILD DESIGN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT Tri Agus Budiyanto ( ) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Kotak pos 6468 BDCD, Bandung (022) ABSTRAK Energi listrik sekarang ini digunakan di berbagai aspek kehidupan. Baik di industri, rumah sakit, bahkan perkantoran. Peralatan yang digunakan pun kebanyakan bersifat induktif seperti motor listrik. Beban yang bersifat induktif tersebut berakibat menurunkan faktor daya. Untuk menaikan faktor daya pada nilai yang sebenarnya (0,85 dari PLN) dibutuhkan pemasangan kompensator pada jaringan. Penggunaan kompensator yaitu agar menaikan faktor daya yang dibantu dengan sistem kontrol untuk mengatur kerja kompensator tersebut. Tujuan Proyek Akhir ini adalah mengidentifikasi, menganalisis dan membuat modul praktikum perbaikan faktor daya untuk beban motor induksi 3 fasa menggunakan kompensator. Dan membuktikan hasil analisa dari nilai cos φ yang dihasilkan sebelum dan sesudah pemasangan kapasitor dengan beban motor induksi 3 fasa 1,5 KW. Kata kunci: Motor Induksi 3 Fasa, Kapasitor bank, Power Factor Controller, Perbaikan Faktor Daya I. PENDAHULUAN Pada ruang lingkup konsumen besar, seperti industriindustri, faktor daya merupakan peranan yang cukup penting. Faktor daya yang tinggi sangat diinginkan, agar operasi mesin lebih efisien dan menjaga biaya rendah untuk seluruh sistem kelistrikan pabrik. Disamping dalam segi ekonomis pada biayanya faktor daya akan memberikan keuntungan penghematan energi listrik dan pengurangan kerugian daya sehingga konsumsi energi yang diterima konsumen lebih maksimal. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak beban listrik yang digunakan dan beban listrik yang digunakan tersebut umumnya bersifat induktif dan kapasitif. Contoh penggunaan beban induktif adalah pada motor induksi. Dimana beban induktif tersebut membutuhkan daya reaktif, sedangkan beban kapasitif sebagai kompensator yang nantinya diatur untuk menentukan faktor daya maksimum. Tujuan pembuatan alat ini adalah sebagai pembelajaran bagi mahasiswa Politeknik Negeri Bandung dalam memahami tentang ketenagalistrikan. Salah satunya dengan modul power factor control unit sehingga mahasiswa mampu mengetahui faktor daya yang berubah-ubah akibat sifat beban induktif. Tujuan Merancang modul power factor control unit dengan beban yang bersifat induktif dengan sistem kerja 4 step menggunakan capasitor bank yang dihubung delta (Δ) pada perbaikannya dari besaran cos φ <0,90 menjadi cos φ 0,90. II. LANDASAN TEORI Daya Pada Beban a. Daya Semu Daya semu (Apparent Power) merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi seperti
2 yang tertera pada peralatan generator dan transformator. Daya ini digunakan secara umum oleh konsumen dan dikonversikan dalam bentuk kerja. elektromagnetik. Sehingga daya ini merupakan beban pada sistem tenaga listrik. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor dll. Gambar 1 Rangkaian Beban Kapasitif Daya semu merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar dan dinyatakan dalam satuan Volt-Ampere (VA). S = V. I...(2.1) Rumusan daya semu pada 3 fasa sebagai berikut: S = 3. V L. I L...(2.2) b. Daya Aktif (P) Daya aktif (active power) dikenal juga sebagai daya nyata. Daya ini sebenarnya adalah daya yang dipakai oleh komponen pasif resistor yang merupakan daya terserap atau terpakai untuk melakukan energi sebenarnya, misalnya energi panas. Gambar 3 Rangkaian Beban Induktif Satuan daya reaktif adalah VAR. Secara matematis, daya reaktif dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = V.I.Sin φ...(2.3) Rumusan daya reaktif pada 3 fasa, yaitu: Q = 3. V L. I L. Sin φ...(2.4) Hubungan antara daya aktif, daya reaktif dan daya semu, dinyatakan dengan merepresentasikan daya-daya tersebut sebagai vektor dan disebut juga sebagai segitiga daya. Gambar 4 Segitiga Daya Gambar 2 Rangakaian Beban Resistif Secara matematis, daya aktif dinyatakan sebagai berikut P = V. I. Cos φ...(2.3) Sedangkan unutk daya aktif pada 3 fasa, yaitu P = 3. V L. I L. Cos φ...(2.4) Daya aktif diukur dalam satuan Watt, daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu, dan dapat diukur dengan kwh meter. c. Daya Reaktif (Q) Daya reaktif adalah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka terbentuk fluks medan magnet kemudian daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi Faktor Daya Faktor daya didefinisikan sebagai perbandingan antara daya aktif (P) dan daya semu (S) atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu. Sehingga, nilai cos φ dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: Cos φ = a. Faktor Daya Leading P P S = V.I...(2.7) Faktor daya leading terjadi apabila beban kapasitif, seperti kapasitor, synchronocus generators dan synchronocus motors. Sudut tegangan dan sudut arus positif atau leading akan menghasilkan sudut fasa negatif. b. Faktor Daya Lagging Faktor daya lagging terjadi apabila beban induktif, seperti motor induksi, dan transformator. Sudut tegangan
3 dan sudut arus negatif atau lagging akan menghasilkan sudut fasa positif. I I Ib Ic S Kapasitor Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. M M C Gambar 7 Rangkaian Sebelum dan Sesudah perbaikan III. PERENCANAAN DAN REALISASI Deskripsi Kerja Sistem Gambar 5 Kapasitor Fungsi kapasitor dalam suatu rangkaian diantaranya: 1. Sebagai kopling antara yang satu dengan rangkaian yang lain pada power supply. 2. Sebagai komponen timming (pengosongan& pengisian) 3. Untuk menghemat daya listrik pada lampu TL. 4. Menghilangkan bouncing (loncatan api) apabila memasang saklar. Perbaikan Faktor Daya Perbaikan faktor daya dapat diartikan sebagai usaha membuat faktor daya atau cos φ mendekati 1. Gambar 6 Segitiga Perbaikan Faktor Daya Keterangan : - Q1, S1, P dan φ1 (sebelum perbaikan faktor daya) - Q2, S2, P dan φ2 (sesudah perbaikan faktor daya) - Qc kompensasi perbaikan faktor daya Salah satu cara dalam memperbaiki faktor daya adalah dengan menggunakan capasitor bank. Jenis perbaikan yang dilakukan dengan modul power factor controller yaitu secara terpusat dengan menggunakan 12 buah capasitor bank dengan kapasitas daya reaktif masingmasing capasitor bank tersebut adalah 3 μf, 4 μf, 5 μf, 6 μf, pada frekuensi 50 Hz dengan tegangan kerja 220V. Pengaturan kerja sistem terbagi menjadi dua pengoperasian yaitu manual dengan menggunakan push lock dan otomatis menggunakan power factor controller Untuk pengaturan power factor controller dilakukan langkah-langkah sebgai berikut: 1. Mengaktifkan Power Factor Controller (tidak dalam posisi dibebani). 2. Menekan tombol + dan set pada Power Factor Controller kemudian akan muncul tulisan seperti berikut: a. PFC: cos φ yang diinginkan b. CAP: jumlah penggunaan step yang akan digunakan c. ACT: kerja step pada power factor controller yang diinginkan d. O.U.T: pengamanan otomatis (non-fuse) pada power factor controller apabila terjadi over voltage e. O.U.R: pemberitahuan informasi terhadap error yang terjadi pada jaringan Berikut ini proses kerja perbaikan faktor daya: 1. Selector switch diubah pada posisi otomatis dan power factor controller akan aktif atau menyala. 2. Pada saat beban (induktor) beroperasi parameter yang terukur, yaitu: arus pada source, arus pada beban,
4 tegangan dan cos φ, kemudian power factor controller Diagram Control akan mulai melakukan pengukuran. 3. Pada saat daya reaktif terukur besar maka nilai cos φ akan menjadi kecil, sehingga power factor controller akan mengaktifkan step-step yang terhubung pada kontaktor, kemudian kontaktor akan bekerja dengan memberikan tegangan pada koil sehingga kontak akan Diagram ini dirancang agar dapat memenuhi dua fungsi kerja yaitu kerja secara otomatis dan manual dengan menggunakan selector switch (S0). Dimana pada sistem kerja otomatis alat power factor controller yang akan mengoperasikan kontaktor-kontaktor sebagai switching. terhubung dengan capasitor bank maka faktor daya L A cos? A mulai diperbaiki. 4. Setelah beban dimatikan maka power factor controller akan secara otomatis melepas step-step, kemudian power factor controller akan mengendalikan kontaktor S0 K L PFC (POWER FACTOR CONTROLLER) K1M STEP 1 STEP 2 STEP 3 STEP 4 K3M 220V 0 K4M untuk melepas setiap kontaknya sehingga capasitor A M bank akan terputus. K2M K2M K2M K2M K2M K2M K2M K2M Wiring Diagram Wiring Diagram digunakan untuk mengenal cara kerja K1M K2M K3M K3M K4M K5M K6M K7M alat power factor controller serta menjelaskan cara pemasangannya ke rangkaian. Gambar 10 Diagram Kontrol Pada Sistem Modul Power Factor Control Unit Pemilihan Komponen a. Power Factor Controller Spesifikasi power factor controller yang digunakan: Tegangan Kerja = AC 220 V ~ 380 V Gambar 8 Wiring Diagram Power Factor Controller Diagram Daya Rangkaian ini berisi kontak-kontak utama dimana fungsi tersebut menurut sistem kontrolnya. Temperatur Kerja Penggunaan Daya Arus yang digunakan = 0 0 C to C = 10VA = <4,5 VA Waktu Kerja Kapasitor = 15detik; 1menit; 3menit; 5menit Setting kerja Power Factor = 0.80 lag 0.90 lead Setting C/k = otomatis Berat = 0,8 kg b. Capasitor Bank Capasitor bank mempunyai sifat kapasitif dimana fungsi tersebut sebagai penyeimbang sifat induktif. Besaran yang sering digunakan adalah kvar (Kilo Volt Ampere Reaktif) walapun dilapangan akan tercantum nilai besaran suatu kapasitansi yaitu Farad atau microfarad. Sifat listrik yang ada pada kapasitor adalah kapasitif (leading), sehingga kapasitor Gambar 9 Diagram Daya Pada Power Factor Control Unit
5 digunakan dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan beban listrik yang bersifat induktif (lagging). Step 1 Nilai kapasitor = 3 μf Tegangan = 400 Vac Frekuensi = Hz Toleransi kapasitor = ± 5% Step 2 Nilai kapasitor = 4 μf Tegangan = 400 Vac Frekuensi = Hz Toleransi kapasitor = ± 5% Step 3 Nilai kapasitor = 5 μf Tegangan = 400 Vac Frekuensi = Hz Toleransi kapasitor = ± 5% Step 4 Nilai kapasitor = 6 μf Tegangan = 400 Vac Frekuensi = Hz Toleransi kapasitor = ± 5% c. MCB Pemilihan MCB menurut PUIL 2000 pasal rating pada kapasitor tidak boleh kurang dari 135% dari arus nominal kapasitor. Berikut perhitungan rating MCB, yaitu : In (capasitor) = 1022,73/ V L x 3 = 1022,73/ 220 x 3 = 2,68 A Rating MCB = 135% X I n = 135% X 2,68 A = 3,618 A Penulis menggunakan MCB dengan perhitungan kapasitor terbesar sebagai tolak ukur penggunaan MCB. d. Kontaktor Kontaktor standard IEC untuk switching capasitor bank dapat dihitung dengan perhitungan : In 1022,73/ V L x 3 In 1022,73/ 220 x 3 In 2,68 A e. Kabel Penghantar Jenis kabel yang digunakan yaitu kabel NYAF pada kontrol dan kabel daya pada kapasitor. Berdasarkan PUIL 2000 pasal , ditentukan bahwa KHA penghantar sirkit kapasitor yaitu : In = 1022,73/ V L x 3 = 1022,73/ 220 x 3 = 2,68 A KHA = 135% X I n = 135% X 2,68 A = 3,618 A Dikarenakan nilai arus yang mengalir kecil (< 5 Ampere) maka dipilih kabel dengan luas penampang 1,5 mm 2. Tabel 1 Pemilihan Warna Selubung Kabel NO KODE FUNGSI WARNA 1 Merah Penghantar fasa R 2 Kuning Penghantar fasa S 3 Hitam Penghantar fasa T 4 Biru Penghantar netral 5 Hijau Penghantar sistem kerja f. Trafo Arus (CT) Sesuai dengan ketentuan, terdapat beberapa range standar arus CT yang digunakan yaitu : 1. Arus Primer CT Berdasarkan data name plate beban induktor yaitu 6,6A pada hubungan Δ 2. Arus Sekunder pengenal CT
6 Berdasarkan spesifikasi arus maksimum yang terdapat pada power factor controller maka pemilihan arus sekunder pengenal CT yaitu 5A maka Ratio CT = 30/5A 3. Burden Capacity Nilai beban pengenal yang digunakan yaitu 5 VA, sesuai spesifikasi CT yang digunakan. 4. Kelas Ketelitian CT pada perbaikan faktor daya digunakan pengukuran referensi arus fasa untuk menentukan nilai faktor daya. Sehingga dipilh CT dengan kelas ketelitian yaitu kelas Bill of Quantity Bill of Quantity No Nama Barang Spesifikasi Jumlah 1 Power factor Controller Merek = Malabo Electric Tipe = S5-60D step = 6 step V kerja =220 V I kontak = < 5A 2 Selector Switch Vkerja = 220 V Vmax = 380 V Marking = A Off -M 3 Casing Panjang = 50 cm Lebar = 20 cm Tinggi = 60 cm Berat = 24 kg 4 Trafo Arus (Current Transformer) Ratio = 30/5 A Kelas 1 F = 50 Hz 3 buah 5 Spiral Kabel Diameter = 15mm 3 meter 6 Sepatu Kabel Tipe = ring 2,5mm 2 16 buah 7 Kabel NYAF D = 1,5 mm 2 25 meter 8 Ampere-meter Merk = GAE Merk = Bisson 9 Cos φ-meter Merk = Otto Arus = 5 ampere Tegangan = 400V 10 MCB Merk = Merlin Gerin In = 10 A 11 Kontaktor Merk = siemens Tegangan = 220/380V Arus = 10 A 2 buah 8 buah
7 IV. ANALISA PENGUJIAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA Spesifikasi Beban Pada tahapan pengujian, beban yang digunakan adalah beban induktor dengan spesifikasi, yaitu : Jenis : beban induktor Jumlah : Spesifikasi : 1. V Δ/Y : 220/ 220 Volt 2. I : 6,6-15/ 0,6-6,6 A 3. F : 50 Hz Sedangkan untuk alat pengujian simulator modul power factor control unit, dengan spesifikasi: Jenis : Simulator Spesifikasi : 1. Tegangan : 220 V 2. Arus : 5 Ampere 3. Frekuensi : 50 Hz 4. Cos φ : 0,90 5. Kapasitor hubung Δ 6. Sistem operasi Automatic dan Manual Perhitungan Perbaikan faktor daya menjadi cos φ 0,90 2. Memberi sumber arus AC 3 fasa dan menyambungkan dengan beban induktor dari power factor control unit. 3. Mengoperasikan modul power factor control unit ke posisi otomatis. 4. Mencatat hasil pengukuran dan parameter Cos φ, yang terbaca dan terukur pada power factor control unit. 5. Menghentikan pembebanan secara bertahap dan memastikan bahwa indikator step pada power factor controller terlepas. 6. Membandingkan data hasil pengujian dan data perhitungan. Tabel Pengambilan Data Tabel 3 Pengujian Sebelum Dipasang Kapasitor TAP V LL I L1 I L2 P 3ϕ Cos φ (Volt) (A) (A) (Watt) ,5 0,5 85,73 0, ,2 1,2 169,18 0, ,9 1,9 238,91 0, ,5 2,5 276,26 0,29 Tabel 4 Pengujian Sesudah Dipasang Kapasitor Tabel 2 Perhitungan kapasitor TAP Kapasitor (μf) Hubung Δ Hubung Y Berdasarkan hasil perhitungan, nilai kapasitor yang digunakan lebih kecil dibandingkan dengan hubung bintang. Maka, dalam hal ini penulis menggunakan kapasitor tipe electrostatic (Mylar) dengan hubung delta. T A P Kapasitor (μf) V LL (Volt) I L1 (A) I L2 (A) P 3ϕ (Watt) Qc (VAR) ,5 0,2 85,73 128, ,2 0,3 169, ,9 0,4 238, ,5 0,4 276, , , ,8 7 Cos φ 0,9 3 0,8 4 0,8 6 0,8 4 Langkah Kerja Pengujian Tahapan langkah pengujian yang dilakukan diantaranya: 1. Mempersiapkan beban induktor dengan pemasangan hubung delta (Δ) sebagai beban. Analisis Pengujian Dari data analisa didapat bahwa pada saat pengujian sebelum dipasang kapasitor arus beban pada induktor dan arus beban pada source mempunyai nilai yang sama. Tetapi
8 pada saat kapasitor masuk pada jaringan perubahan arus sangat signifikan di source. Sehingga bisa dilihat pada tabel percobaan 3 dan 4, I L1 merupakan parameter arus pada beban, sedangkan I L2 merupakan parameter arus pada source. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari pengujian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dalam hasil pengujian tersebut didapat hasil perubahan nilai cos φ. Dengan nilai cos φ rata-rata sebelum pengujian yaitu 0.45, 0.37, 0.33, 0.29 dan setelah dilakukan perbaikan dengan alat ini berdasarkan perhitungan yaitu 0,9. 2. Sistem kerja pada power factor controller ini adalah menambah penggunaan kapasitor dalam perbaikannya. 3. Power factor controller ini bekerja otomatis dengan indikasi arus yang mengalir pada CT(Current Transformer). 4. Dengan dipasangnya kapasitor arus yang pada sisi sumber berkurang sehingga cos φ menjadi naik. 5. Kapasitas maksimum perbaikan faktor daya daya yang dapat diperbaiki dengan menggunakan Capasitor Bank mencapai 0,9 dengan pengujian beban induktif dengan jumlah konfigurasi 4 step. Saran Agar alat ini dapat digunakan lebih baik perlu dilakukan penyempurnaan. Adapun beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya: 1. Dilakukan pengaturan terlebih dahulu sebelum menggunakan alat teresbut dengan beban yang berbeda. 2. Memastikan sumber V L-L = 220 V untuk tegangan masukan pada Power Factor Controller 3. Mengikuti petunjuk manual book pada saat mensetting ulang Power Factor Controller. 4. Penggunaan CT(current transformer) diperhitungkan secara benar agar power factor controller dapat melakukan pengukuran secara akurat.
BAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciPEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR M. Hariansyah 1, Joni Setiawan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau
Lebih terperinciBAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)
15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV
ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK
BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK 3.1 Tahapan Perencanaan Instalasi Sistem Tenaga Listrik Tahapan dalam perencanaan instalasi sistem tenaga listrik pada sebuah bangunan kantor dibagi
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciTarif dan Koreksi Faktor Daya
Tarif dan Koreksi Faktor Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono @uny.ac.id Tujuan: Mahasiswa dapat: 1.
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda
25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG
M. Fahmi Hakim, Analisis Kebutuhan Capacitor Bank, Hal 105-118 ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG Muhammad Fahmi Hakim
Lebih terperinciatau pengaman pada pelanggan.
16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi
Lebih terperinciPerancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis
1 Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis Temmy Nanda Hartono, Pembimbing 1: Mahfudz Shidiq, Pembimbing 2: Hari Santoso. Abstrak
Lebih terperinciGambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik
30%. 1 Alat penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik Alat penghemat daya listrik adalah suatu
Lebih terperinciHilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK
RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPENERAPAN BANK KAPASITOR DI PT ULAM TIBA HALIM Nandi Wardhana (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
PENERAPAN BANK KAPASITOR DI PT ULAM TIBA HALIM Nandi Wardhana (LF 099 63) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak-Dalam dunia perindustrian energi listrik merupakan sesuatu
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN 3.1 FLOWCHART Mulai Lampu TL yang digunakan 10 watt, 20 watt dan 40 watt Perhitungan kapasitor daya untuk tiap-tiap lampu TL yang paling baik Pengujian Faktor Daya Kapasitor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Parameter Besaran listrik Parameter Besaran listrik adalah segala sesuatu yang mencakup mengenai besaran listrik dan dapat dihitung ataupun diukur. Parameter besaran listrik bermacam-macam,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan
Lebih terperinciBAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF
BAB III PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF 3.1. Perancangan Perbaikan Faktor Daya ( Power Factor Correction ) Seperti diuraikan pada bab terdahulu, Faktor
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL I [ ] 2012 PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN, DAN DAYA LISTRIK
Lebih terperinciGenset Diesel kva. Sub Distribution Panel = Panel utama distribusi listrik suatu zona tertentu, kapasitasdalam ampere.
LVMDP / PUTR Low Voltage Main Distribution Panel / Panel Utama Tegangan Rendah = Pemutus sirkit utama tegangan rendah, kapasitas dalam ampere. Trafo Transformator step down dari tegangan menengah ke tegangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Lab Lama Teknik Elektro FPTK UPI dengan perencanaan rangkaian listrik yang dipasang beberapa beban listrik. Pengukuran
Lebih terperinci² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri
1 Efisiensi Daya Pada Beban Dinamik Dengan Kapasitor Bank Dan Filter Harmonik Bambang Wahyono ¹, Suhariningsih ², Indhana Sudiharto 3 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinci1.KONSEP SEGITIGA DAYA
Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)
Lebih terperinciDesign of Power Factor Corection (PFC) with Metering and Capasitor Bank Control for Dynamic Load
1 Design of Power Factor Corection (PFC) with Metering and Capasitor Bank Control for Dynamic Load Yahya Chusna Arif ¹, Indhana Sudiharto ², Farit Ardiansyah 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ²
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A
RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A Ikhsan Sodik Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan
Lebih terperinciDAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK
DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK DASAR TEORI Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini
BAB III MEODE PENELIIAN III.. Peralatan yang Digunakan Dalam mengumpulkan data hasil pengukuran, maka dilakukan percobaan pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK
57 BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK 4.1. Sistem Instalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Talavera Suite menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai
Lebih terperinciAnalisis Pemasangan Kapasitior Daya
Analisis Pemasangan Kapasitior Daya Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta HP: 0812 274 5354 giriwiyono@uny.ac.id Analisis Pemasangan Kapasitor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Daya Aktif, Daya Reaktif & Daya Semu Daya aktif (P) adalah daya beban listrik yang terpasang pada jaringan distribusi termasuk rugi-rugi yang ditimbulkan oleh kabel, trafo dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Sebelum dilakukan perhitungan dalam analisa data, terlebih dahulu harus mengetahui data data apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan. Data data yang dikumpulkan
Lebih terperinciTRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL
TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : I PROGRAM STUDI : DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA
BAB V PERHTUNGAN DAN ANALSA 4.1 Sistem nstalasi Listrik Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Dinas Teknis Kuningan menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai listrik berasal dari PLN.
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti
6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya Pada desain fasilitas penunjang Bandara Internasional Kualanamu adanya tuntutan agar keandalan sistem tinggi, sehingga kecuali
Lebih terperinciANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN
SSN: 1693-6930 39 ANALSS UPAYA PENUUNAN BAYA PEMAKAAN ENEG LSTK PADA LAMPU PENEANGAN Slamet Suripto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Abstrak Keterbatasan sumber
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT
BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK
Abstract PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK Oleh : Winasis, Azis Wisnu Widhi Nugraha Program Sarjana Teknik Unsoed Purwokerto The application of shunt capacitor
Lebih terperinciRANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Yogyakarta, 0 Nopember 2007 RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA Sofian Yahya, Toto Tohir Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas
Lebih terperinciSTUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL
STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL Ifhan Firmansyah-2204 100 166 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:
PENDAHULUAN Dalam perancangan dan analisis sebuah sistem tenaga listrik, sebuah software aplikasi sangat dibutuhkan untuk merepresentasikan kondisi real.hal ini dikarenakan sulitnya meng-uji coba suatu
Lebih terperinciAUTOMATIC POWER FACTOR CONTROL (APFR) CAPACITOR SHUNT UNTUK OPTIMALISASI DAYA REAKTIF MENGGUNAKAN METODE INVOICE (CASE STUDY PDAM)
AUTOMATIC POWER FACTOR CONTROL (APFR) CAPACITOR SHUNT UNTUK OPTIMALISASI DAYA REAKTIF MENGGUNAKAN METODE INVOICE (CASE STUDY PDAM) Safrizal Department of Electrical Engineering University of Islam Nahdlatul
Lebih terperinciBAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian
BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian Pengujian dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik (TTPL) Fakultas Teknik. Secara umum, pengujian terbagi
Lebih terperinciBAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)
BAB I Pendahuluan Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf C adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)
BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA) 4.1 Pola Penggunaan Energi Daya listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero) ke Gedung AUTO 2000 Cabang
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Generator Sinkron Satu Fasa Pabrik Pembuat : General Negara Pembuat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 3.1 TAHAP PERANCANGAN DISTRIBUSI KELISTRIKAN Tahapan dalam perancangan sistem distribusi kelistrikan di bangunan bertingkat
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk
6 BAB II DASAR TEORI 2.1. AUDIT ENERGI Audit energi adalah teknik yang dipakai untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk penghematan. Tujuan suatu audit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Untuk dapat menjalankan perangkat elektronika tersebut dibutuhkan pasokan listrik. Aliran arus listrik yang ditarik perangkat elektronika dari sumber digunakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR Oleh : Nisa Ridhayati NIM: 121331017 3A 2 Teknik Telekomunikasi Tanggal Percobaan : 14- Oktober- 2014 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciDisusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa
Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Frekuensi dan Tegangan Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri (421 13 019) Ryan Rezkyandi Saputra (421 13 018) Hardina Hasyim (421 13 017) Jusmawati (421 13 021) Aryo Arjasa
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciDAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA
DAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik Disusun oleh : Alto Belly Asep Dadan H Candra Agusman Budi Lukman 0806365343 0806365381 0806365583
Lebih terperinciKOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA
KOREKTOR FAKTOR DAYA OTOMATIS PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH TANGGA Yuniarto, Eko Ariyanto Program Studi Diploma III Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro ABSTRACT Yuniarto, Eko Ariyanto,
Lebih terperinciPENGARUH PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA KINERJA KOMPOR INDUKSI
PENGARUH PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA KINERJA KOMPOR INDUKSI Lukman Subekti 1), Ma un Budiyanto 2) 1,2) Program Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM Jl. Yacaranda Sekip Unit IV Komplek UGM Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN
39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang
Lebih terperinciKoreksi Faktor Daya. PDF created with FinePrint pdffactory trial version
Bab 10 Koreksi Faktor Daya Apa yg dimaksud faktor daya arus listrik yang digunakan oleh hampir semua perlengkapan arus listrik bolak-balik dapat dibedakan menjadi dua bagian : q arus listrik yang dikonversikan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Flow Chart Pengujian Deskripsi sistem rancang rangkaian untuk pengujian transformator ini digambarkan dalam flowchart sebagai berikut : Mulai Peralatan Uji Merakit Peralatan
Lebih terperinciPERBAIKAN REGULASI TEGANGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan
Lebih terperinciGambar 2.1 Skema Sistem Tenaga Listrik
Generator Transformator Pemutus Tenaga Distribusi sekunder Distribusi Primer 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Secara garis besar, suatu sistem tenaga listrik yang lengkap
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 Analisis Arus Transien Transformator Setelah Penyambungan Beban Gedung Serbaguna PT
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan selama 2 bulan mulai tanggal 1 November 2016 sampai tanggal 30 Desember
Lebih terperinciDari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.
Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI
PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI Koes Indrakoesoema, Yayan Andryanto, M Taufiq Pusat Reaktor Serba Guna GA Siwabessy, Puspiptek,
Lebih terperinciPERANCANGAN COS PHI METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
PERANCANGAN COS PHI METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Muhammad Yasin 1, Ir. Dede Suhendi.,MT 2, Ir. M. Hariansyah., MT 3. ABSTRAK Beban induktif mengakibatkan daya reaktif yang dapat merugikan
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket
P-ISSN 1411-0059 E-ISSN 2549-1571 Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Tegangan, Arus, Faktor Daya, dan Daya Aktif pada Beban Listrik di Minimarket Fachry Azharuddin Noor 1, Henry Ananta 2, dan Said
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah
24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2010 MODUL I PENGUKURAN DAYA SATU FASA
Lebih terperinciPerbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator
Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic oltage Regulator ja Darmana Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi ndustri Universitas Bung Hatta E-mail : ija_ubh@yahoo.com ABSTRAK Pada jaringan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KAPASITOR BANK UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI KECIL
RANCANG BANGUN KAPASITOR BANK UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI KECIL Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: henryananta@gmail.com Abstrak. Penelitian ini
Lebih terperinciUNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA
UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA I. TUJUAN 1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja dari pengasutan bintang-delta, serta mengetahui
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PEMBACAAN KWH METER ANALOG DENGAN KWH METER DIGITAL PADA KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN PEMBACAAN KWH METER ANALOG DENGAN KWH METER DIGITAL PADA KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN SKRIPSI Boromeus Sakti Wibisana 04 04 03 022 9 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN
ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN Sylvia Handriyani, Adi Soeprijanto, Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstrak Besarnya pemakaian energi
Lebih terperinciArus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
(agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Materi 1 Sumber arus bolak-balik (alternating current, AC) 2 Resistor pada rangkaian AC 3 Induktor
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG
PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG ELK-DAS.17 40 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA
RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA Setia Graha (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Penggunaan beban-beban reaktif dalam suatu sistem tenaga listrik akan
Lebih terperinciMetode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.
Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan. Muhammad Nasir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, nasirsonni@ft.unand.ac.id Abstrak Tingkat konsumsi
Lebih terperinciPrinsip Pengukuran Besaran Listrik
Bab 3 Prinsip Pengukuran Besaran Listrik www.themegallery.com LOGO www.themegallery.com LOGO Materi Bab 3 1 Pengukuran Arus dan Tegangan 2 Pengukuran Daya dan Faktor Daya 3 Pengukuran Energi Listrik 4
Lebih terperinciSTUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)
STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO) Oleh : Sepanur Bandri 1 dan Topan Danial 2 1) Dosen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PANEL CATU DAYA LISTRIK PADA MEJA LABORATORIUM DESIGN AND BUILD OF POWER PANEL LABORATORY. Hegi Rahmat ( )
RANCANG BANGUN PANEL CATU DAYA LISTRIK PADA MEJA LABORATORIUM DESIGN AND BUILD OF POWER PANEL LABORATORY Hegi Rahmat ( 091321019 ) Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Lebih terperinciI. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C
I. Tujuan. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C II. Dasar Teori TRANSFORMATOR Transformator atau trafo
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciBAB II TRANSFORMATOR
BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mengubah suatu nilai arus maupun tegangan (energi listrik AC) pada satu rangkaian listrik atau lebih ke rangkaian listrik
Lebih terperinciPERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH Wahyudi Budi Pramono 1*, Warindi 2, Achmad Hidayat 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciMODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK
MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. LST/EKO/EKO221/13 Revisi : 01 31 Oktober 2011 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi mampu memahami karakteristik mesin serempak. B. Sub kompetensi Setelah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
3.1 Sistem Kerja Panel Kontrol Lift BAB III LANDASAN TEORI Gambar 3.1 Lift Barang Pada lift terdapat 2 panel dimana satu panel adalah main panel yang berisi kontrol main supaly dan control untuk pergerakan
Lebih terperinci