PENGEMBANGAN PROFESI, KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Muh. Mansyur Thalib
|
|
- Suharto Ridwan Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PROFESI, KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR Oleh: Muh. Mansyur Thalib ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru dengan sikap profesional guru sekolah dasar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pada penelitian ini dikalsanakan dengan mengabil sampel secara klaster sebanyak 60 guru sekolah dasar di wilayah kecamatan Palu Barat. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket berbentuk skala Liker. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara statistik baik deskriptif maupun inferensial. Hasil penelitian menujukkan bahwa ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan sikap profesional guru SD, dengan koefisien korelasi sebesar 0,734 pada taraf alpha 0,05. Artinya bahwa jika pengembangan profesi guru SD meningkat, maka sikap profesional mereka juga akan meningkat. Sebaliknya jika pengembangan profesi guru SD menurun, maka sikap professional mereka juga akan mengalami penurunan. Selanjutnya ada hubungan positif antara kecerdasan emosional guru dan sikap profesional guru SD, dengan koefisien korelasi sebesar 0,782 pada taraf alpha Artinya bahwa jika kecerdasan emosional guru SD meningkat, maka sikap professional mereka juga akan meningkat. Sebaliknya, jika kecerdasan emosional guru SD menurun, maka sikap profesional mereka juga akan menurun. Ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru secara bersamasama dengan sikap profesional guru SD, dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,8226 pada taraf alpha 5% yang menunjukkan korelasi signifikan. Artinya bahwa jika pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru SD secara bersama-sama meningkat, maka sikap profesional guru mereka juga akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, jika pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru SD secara bersama-sama menurun, maka sikap profesional mereka juga akan menurun. Kata kunci: profesi guru, kecerdasan emosional, dan sikap professional guru
2 PENGEMBANGAN PROFESI, KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu aspek pendidikan yang menarik dan penting untuk dibahas adalah masalah sikap professional, karena sikap profesional sangat menentukan kualitas kinerja guru. Guru SD sebagai pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar maka wajar jika mereka adalah orang yang profesional. Menurut Surya (2003) guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat. Hal senada juga beliau menyatakan bahwa sikap profesional guru sebagai syarat dalam kegiatan pembelajaran mengandung arti bahwa seorang guru harus menguasai secara tuntas bidang keahliannya, disertai komitmen dan dorongan untuk dapat mengembangkan profesinya. Sikap profesional SD akan terbentuk melalui adanya kesadaran guru tentang profesinya dan memiliki pengetahuan dan keterampilan profesi keguruan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut harus terus dibina melalui pengembangan profesi guru yaitu melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat ini perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan agar sikap profesional guru dapat terus meningkat sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara optimal. Selain hal tersebut, setiap guru SD diharapkan memiliki kecerdasan emosi agar merasa termotivasi untuk melaksanakan tugas profesinya sebaik mungkin. Untuk mencapai kecerdasan emosi secara tepat perlu adanya pelatihan profesi bagi guru dalam suatu periode waktu tertentu. Kecerdasan emosi yang terbangun secara efektif akan memberikan daya dukung terhadap sikap profesional sebagai guru SD. 2. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan antara pengembangan profesi dengan sikap profesional guru Sekolah Dasar? 2. Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan sikap profesional guru Sekolah Dasar?
3 3. Apakah ada hubungan antara pengembangan profesi dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan sikap profesionali guru Sekolah Dasar? B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Sikap Profesional Guru SD Sikap profesional guru mengacu kepada pandangan/penilaian guru terhadap profesinya serta keinginan meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki guru dalam rangka melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Jadi seorang guru sekolah dasar yang memiliki sikap profesional tidak akan mau mengerjakan sesuatu yang memang bukan bidangnya (Soetijipto dan Raflis Kosasi. 2004). Salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas kerja guru adalah sikap profesional guru. Seberapa jauh guru dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam tugasnya tergantung pada sikap profesional yang dimiliki guru tersebut. Sikap profesional guru didasarkan atas komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan didasari oleh keimanan dan ketakwaan, selanjutnya guru juga harus membangun akhlak mulia. Untuk menjamin terwujudnya sikap profesional, guru harus dilengkapi dengan kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. Menurut Soetjipto dan Raflis Kosasi (1994), bahwa sikap professional guru dapat diukur dari 10 ciri seorang profesional yaitu: (1) Memiliki fungsi dan signifiksi sosial, 2) memiliki keahlian/ keterampilan, 3) keahlian dan keterampilan di peroleh dengan menggunakan teori dan metode ilmiah, 4) didasarkan atas dasar disiplin ilmu yang jelas, 5) diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama, 6) aplikasi dan sosialisasi nilai profesional, 7) memiliki kode etik, 8) kebebasan dalam memberikan judgment dalam memecahkan masalah dalam lingkup kerjanya, 9) memiliki tanggung jawab profesional dan otonomi, dan 10) ada pengakuan dari masyarakat dan imbalan atas layanan profesi. Guru SD yang memiliki sikap profesional yang positif senantiasa menampilkan keahlian dan keterampilan yang optimal dalam mengelola pembelajaran, cakap dalam menggunakan metode dan teori pendidikan untuk mendukung kegiatan pembelajarannya, serta menempatkan kode etik sebagai standar kerja. Dalam menentukan kebijakan, guru profesional bersifat otonom dan tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun karena keputusan yang ditetapkan adalah hasil dari analisis ilmiah yang diukur kebenarannya. Cascio (2001) membagi delapan dimensi sikap profesional, yaitu: 1) kemampuan berprestasi, 2) manajemen kerja, 3)
4 kemampuan inisiatif, 4) penguasaan informasi, 5) berfikir analisis, 6) berpikir konseptua, 7) keahlian praktikal, 8) kemampuan berkomunikasi. 2. Pengembangan Profesi Guru SD Pengembangan profesi guru adalah proses kegiatan dalam rangka menyesuaikan kemampuan profesional guru dengan tuntutan pendidikan dan pengajaran. Menurut Soewarni (2004) bahwa pengembangan profesi guru di lingkungan pendidikan dasar dan menengah diarahkan pada kualitas profesional, penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan akuntabilitas, serta memotivasi untuk meningkatkan kinerja dan prestasi. Pengembangan profesi guru pada dasarnya meliputi; peningkatan kualifikasi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sertifikasi mengajar bagi lulusan non LPTK. Pengembangan kompetensi meliputi; kepribadian, profesional (kognitif, afektif, psikomotor) dan sosial, serta pengembangan karier. Soetjipto dan Raflis Kosasi (2004) mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu profesional, maupun mutu pelayanan, guru harus mengembangkan profesinya. Lebih lanjut Soetjipto dan Raflis Kosasi (2004) mengatakan bahwa ada dua jalur dalam pengembangan profesi guru yaitu: 1) pengembangan profesi guru selama pendidikan prajabatan; 2) pengembangan profesi guru selama dalam jabatan. Pengembangan profesi guru SD selama dalam jabatan dapat dilakukan melalui upaya pembinaan, pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan bagi guru sangat bergantung pada kebutuhan dan proyek yang biasanya dilakukan oleh depdiknas itu sendiri. Jarang sekolah mengadakan diklat kecuali pembinaan melalui dinas, atau melalui kelompok/musyawarah kerja guru. Hal demikian karena berkaitan dengan anggaran yang tersedia pada masing-masing sekolah serta target atau tujuan yang hendak dicapai cakupannya tidak terlalu besar. Khusus untuk guru kelas di SD, pembinaan dapat dilakukan melalui organisasi profesi seperti KKG ( Kelompok Kerja Guru). Kegiatan ini dilakukan di masing-masing gugus, bertujuan untuk membahas berbagai permasalahan dengan peningkatan mutupendidik pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya (Yadi Rochyadi. 1994)
5 3. Kecerdasan Emosional Guru SD Menurut Cooper & Sawaf (1999) bahwa kecerdasan emosional adalah kecakapan mengindera, memahami dan secara efektif menerapkan kekuatan dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Sedangkan menurut Goleman (200 4) bahwa kecerdasan emosi merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Goleman (2004) berpendapat bahwa ciri-ciri dari kecerdasan emosional meliputi: kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan menjaga agar stress tidak melumpuhkan pikiran, berempati dan berdoa. Zohar (2002) menambahkan bahwa ciri-ciri umum orang yang cerdas secara emosional menunjukkan sikap optimisme, penuh keuletan, mampu memotivasi diri dan antusias. C. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah guru sekolah dasar yang berstatus pegawai negeri ada di Kecamatan Palu Barat. Adapun sampel penelitian adalah sebanyak 60 orang guru sekolah dasar yang diambil secara klaster. Untuk mengumpulkan data utama penelitian digunakan angkat berbentuk skala Likert. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif terdiri atas, perhitungan rata-rata ( mean), persentase, dan simpangan baku. Sedangkan analisis infrensial (uji hipotesis) dengan analisis regresi dan korelasi. Penelitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variable bebas meliputi pengembangan profesi guru (X 1 ) dan kecerdasan emosional (X 2 ) sedangkan variable terikat adalah sikap profesional guru (Y) Rumusan Hipotesis Statistik yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: Hipotesis pertama : H 0 : ρ y1 = 0 dan H a : ρ y1 > 0 Hipotesis Kedua : H 0 : ρ y2 = 0 dan H a : ρ y2 > 0 Hipotesis ketiga : H 0 : ρ y.12 = 0 dan H a : ρ y.12 > 0 Keterangan: H 0 = Hipotesis nol
6 H a = Hipotesis alternatif ρ y1 = Koefisien korelasi antara pengembangan profesi dan sikap profesional guru SD ρ y2 = Koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dan profesionalitas guru SD ρ y.12 = Koefisien korelasi antara pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru secara bersama-sama dengan sikap profesionalitas guru SD Perhitungan statistik menggunakan program SPSS versi 17.0 for Windows D. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Sikap Profesional Guru SD Deskripsi hasil analisis sikap profesional guru SD, diperoleh skor maksimum sebesar 140, skor minimum 50, rentang skor teoritiknya dari 30 sampai 150. Harga simpangan baku 17,209 dan varians sebesar 296,141. Harga rata-rata adalah 101,83. Skor sikap profesional guru SD, jika disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, maka hasilnya seperti pada tabel 1. berikut: Tabel 1. Distribusi Skor Sikap Profesional Guru SD No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%) , , , , , , , Jumlah ,00 Berdasarkan tabel 1 atas diketahui terdapat 6 atau 10,00 % guru SD yang skornya berada pada interval paling tinggi yakni antara 136 s.d 150, ada 4 atau 6,67 % guru SD yang skornya berada pada interval rendah yakni antara 46 s.d 60. Namun tidak ada atau nol persen guru SD yang skornya berada pada interval paling bawah yakni antara Sedangkan mayoritas guru SD sebanyak 15 atau 25,00% responden yang memperoleh skor antara 91 s.d Deskripsi Pengembangan Profesi Guru SD
7 Deskripsi hasil analisis pengembangan profesi guru SD, diperoleh skor maksimum sebesar 144, skor minimum 47, rentang skor teoritiknya dari 30 sampai 150. Harga simpangan baku 14,419 dan varians sebesar 207,894. Harga rata-rata adalah 98,93. Jika skor pengembangan profesi guru SD disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, maka hasilnya seperti pada tabel 2. berikut: Tabel 2. Distribusi Sekor Pengembangan Profesi Guru SD No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%) , , , , , , , Jumlah ,00 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa terdapat 6 atau 10,00% guru SD yang skornya berada pada interval paling tinggi yakni antara 136 s.d 150, ada 2 atau 3,33% responden yang sekornya berada pada interval rendah yakni antara 46 s.d 60. Sedangkan mayoritas, yaitu 17 atau 28,33% guru SD memperoleh skor antara 91 s.d Deskripsi Kecerdasan Emosional Guru SD Deskripsi hasil analisis variabel kecerdasan emosional, diperoleh skor maksimum sebesar 124, skor minimal 29. Rentang skor teoritiknya dari 26 sampai 130. Harga simpangan baku 15,201 dan varians sebesar 57,080. Harga rata-rata adalah 73,09. Jika skor kecerdasan emosional disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, maka hasilnya seperti pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Distribusi Skor Kecerdasan Emosional Guru SD No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%) , , , ,67
8 , , ,00 Jumlah Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa terdapat 3 orang atau 5,00% guru SD yang sekornya berada pada interval paling tinggi yakni 116 s.d 130. Demikian pula ada 3 atau 5,00% guru SD yang sekornya berada pada interval paling rendah yakni antara 26 s.d. 40. Mayoritas guru SD, yaitu 19 atau 31,67% yang memperoleh skor antara 71 s.d Analisis Keberartian dan Linearitas Bentuk Regresi Bentuk persamaan regresi adalah benar-benar linear jika arah persamaan regresi tersebut berarti. Analisis korelasional antara variabel bebas dan variabel terikat hanya dapat dipertanggungjawabkan apabila didasari oleh keberartian regresi antara kedua variabel tersebut. a. Keberartian dan Linearitas Regresi Pengembangan Profesi Guru (X 1 ) dengan Sikap Profesional Guru SD (Y) Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dalam tabel 4, diperoleh F hitung = 57,8 > F tabel untuk F tabel (0,05:1/58) = 4,00 dan F tabel (0,01:1/58) = 7,08. Dengan demikian arah garis regresi yang digunakan untuk variabel X 1 dan Y adalah berarti atau signifikan karena F hitung > F tabel α = 0,01 baik untuk α = 0,05 maupun Sedangkan bentuk regresi adalah linear, pada taraf nyata baik untuk α = 0,05 maupun α = 0,01, Karena F h (21,15) < F t (10,13), yang berarti persamaan regresi antara variabel X 1 dengan Y adalah linear. Tabel 4. Daftar ANAVA untuk keberartian dan Linearitas Regresi X 1 dan Y dengan persaman Regresi Y = 21,24 + 0,87X 1 Sumber dk JK RJK F h F t Varians 0,05 0,01 Total Reg (a) Reg (b/a) Sisa ,8** 4,00 7,08
9 TC Galat ,3 1152,7 580,6 25,06 21,15* 10,13 34,12 Ket: ** sangat signifikan karena ( F h > F t ) untuk α = 0,05 dan 0,01 * regresi linear bila ( F h < F t ) pada α = 0,05 b. Keberartian dan Linearitas Bentuk Regresi antara Kecerdasan Emosional (X 2 ) dengan Sikap Profesional Guru SD (Y) Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dalam tabel 5, diperoleh F hitung = 72,81 > F tabel untuk F tabel (0,05:1/58) = 4,00 dan F tabel (0,01:1/58) = 7,08. Dengan demikian arah garis regresi yang digunakan untuk variabel X 2 dan Y adalah berarti atau sangat signifikan karena F hitung > F tabel untuk α = 0,05 dan α = 0,01. Sedangkan bentuk regresi adalah linear, pada taraf nyata baik untuk α = 0,05 maupun α = 0,01, Karena F h (12,04) < F t (0,05;10,13 dan 0,01;34,12), yang berarti persamaan regresi antara variabel X 2 dengan Y adalah linear Tabel 5. Daftar ANAVA untuk keberartian dan Linearitas Regresi X 2 dengan persaman Regresi Y= 19,49 + 0,88X 2 dan Y Sumber F t dk JK RJK F h Varians 0,05 0,01 Total Reg (a) Reg (b/a) Sisa ,2 72,81** 4,00 7,08 TC Galat ,7 1767, ,41 12,04* 10,13 34,12 Ket: ** sangat signifikan karena ( F h > F t ) untuk α = 0,05 dan 0,01 * regresi adalah linear bila ( F h < F t ) pada α = 0,05 5. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis nol pertama yang diuji adalah tidak ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan sikap profesional guru SD.Analisis korelasi antara pengembangan profesi guru dan sikap profesional guru SD diperoleh koefesien korelasi sebesar r y1 = 0,734 dan koefesien determinsinya sebesar r 2 y1= 0,5392 dan hasil
10 uji koefesien adalah signifikan, karena nilai t hitung > t table. Hasil uji keberartian koefisien korelasi dapat disajikan pada Tabel 6. berikut ini: Korelasi Antara Tabel 6. Uji Keberartian Koefesien Korelasi Antara X 1 dan Y Koefesien Korelasi Koefesien Determinasi t hitung t tabel 0,05 0,01 X 1 dan Y 0,734 0,5392 8,24** 2,00 2,66 Ket: ** signifikan karena ( t h > t t ) untuk α = 0,05 dan 0,01 Pada tabel 6 ternyata bahwa t hitung > t tabel atau 8,24 > 2,00 (pada taraf alfa 5%) dan 2,66 (pada taraf alfa 1%), dengan demikian H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara X 1 dengan Y adalah sangat signifikan Hasil perhitungan korelasi parsial antara pengembangan profesi guru (X 1 ) dengan sikap profesional guru SD (Y) apabila dikontrol oleh kecerdasan emosional (X 2 ) diperoleh koefesien parsial sebesar r y1.2 = 0,4086, dengan uji keberartian korelasi t hitung > t tabel atau 3,37 > 2,66. Hal ini berarti bahwa korelasi sangat signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan sikap profesional guru SD.,Artinya semakin tinggi pengembangan profesi guru SD maka semakin tinggi pula sikap profesional mereka. b. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis nol kedua yang akan diuji adalah tidak ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dan sikap profesional guru SD. Melalui analisis korelasi antara kecerdasan emosional dan sikap profesional guru SD diperoleh koefesien korelasi sebesar r y2 = 0,782 dan koefesien determinasinya sebesar r 2 y2= 0,6108 dan hasil uji koefesien adalah signifikan karena nilai t hitung > t table. Hasil uji keberartian koefisien korelasi dapat disajikan pada Tabel 7. Berikut ini: Tabel 7.Uji Keberartian Koefesien Korelasi Antara X 2 dan Y Korelasi Antara Koefesien Korelasi Koefesien Determinasi t hitung t table 0,05 0,01 X 2 dan Y 0,782 0,6108 9,45** 2,00 2,66 Ket: ** signifikan karena ( t h > t t ) untuk α = 0,05 dan 0,01
11 Pada tabel 7 ternyata t hitung > t tabel atau 9.45 > 2,00;2,66 baik taraf nyata = 5% maupun = 1%, dengan demikian H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara X 1 dengan Y adalah signifikan Hasil perhitungan korelasi parsial antara kecerdasan emosional (X 2 ) dengan sikap profesional guru SD (Y) apabila dikontrol oleh pengembangan profesi guru (X 1 ) diperoleh koefesien parsial sebesar r y2.1 = 0,5461 dengan uji keberartian korelasi t hitung > t tabel atau 4,12 > 2,00;2,66 yang berarti signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dan sikap profesional guru SD, artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula sikap profesional guru SD. c. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis nol ketiga yang diajukan adalah tidak ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru SD dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan sikap profesional guru. Hal tersebut berarti bahwa tingginya pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional secara bersama-sama, tidak diikuti oleh tinggi sikap profesional guru SD. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda antara pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan sikap profesional guru, diperoleh harga koefesien arah regresi ganda dengan konstanta a 0 = 7,17; koefesien arah regresinya a 1 = 0,432 untuk variabel X 1 dan a 2 = 0,595 untuk variabel X 2. Untuk mengetahui derajat keberartian persamaan regresi linier ganda tersebut seperti pada tabel 8. berikut: Tabel 8. Anova untuk Persamaan Regresi Linier Y atas X 1 dan X 2 Sumber F dk JK RJK F t Varians h 0,05 0,01 Total Reg (a) Reg (reg) Reg (Sisa) ,12 59,64** 3,15 4,98 Ket : ** signifikan jika (F h > F t ) untuk α = 0,05 dan 0,01 Hasil analisis varians pada tabel 8 menunjukan bahwa persamaan regresi linier ganda diperoleh F hitung > F tabel atau 59,64 > 3,15 dan 4,98; baik pada taraf α =
12 0,05 dan 0,01. Ini berarti bahwa model persamaan regresi linier ganda adalah signifikan. Temuan ini menunjukan bahwa model persamaan regresi linier ganda Ŷ= 7,17 + 0,432X 1 + 0,595X 2 dapat digunakan untuk memprediksi hubungan antara pengembangan profesi dan kecerdasan emosional Guru SD secara bersama-sama dengan sikap profesional mereka. Persamaan regresi tersebut juga memberikan makna bahwa jika pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru SD meningkat, maka sikap profesional mereka juga meningkat. Hasil perhitungan koefesien korelasi ganda diperoleh R y.12 = 0,8226 dan koefesien determinasinya R 2 y.12 = 0,6766. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa varians nilai sikap profesional guru SD sebesar 67,66% dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional mereka. Dengan kata lain bahwa pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional Guru SD dapat memberikan pengaruh dan kontribusi terhadap sikap profesional mereka sebesar 68% Hasil pengujian koefesien korelasi ganda dengan menggunakan Uji-F diperoleh F h = 59,64, sedangka F t = 3,15 pada taraf α = 0,05 dan F t = 4,98 pada taraf α = 0,01, dari hasil perhitungan ternyata F h > F t, ini berarti koefesien korelasi ganda sangat signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru (X 1 ) dan kecerdasan emosional (X 2 ) secara bersama-sama dengan sikap profesional guru SD (Y), dengan demikian maka hipotesis alternatif ketiga diterima karena teruji kebenarannya Selanjutnya untuk mengetahui variabel mana yang lebih kuat memberikan kontribusi antara skor variabel pengembangan profesi guru dan skor variable kecerdasan emosional terhadap sikap profesional guru SD, maka dilakukan analisis korelasi parsial. Sedangkan untuk melihat keberartian koefesien korelasi parsial menggunakan uji-t dimana salah satu variabel bebas sebagai variabel kontrol Hasil perhitungan koefesien korelasi parsial skor variabel sikap profesional guru (Y) atas variabel pengembangan profesi guru (X 1 ) yang dikontrol oleh variabel kecerdasan emosional (X 2 ) diperoleh r y1.2 = 0,4086 dan koefesien determinasinya sebesar r 2 y1.2= 0,1668 dan hasil uji-t diperoleh t h = 3,37, sedangkan t tabel = t (0.95;57) =
13 2,00 dan t tabel = t (0.99;57) = 2,66. Berdasarkan data di atas ternyata Ho ditolak karena t hitung > t tabel atau 3,37 > 2,00;2,66 berarti koefesien korelasi antara Y dan X 1 jika variabel X 2 sebagai kontrol adalah signifikan sehingga tidak dapat diabaikan Hasil perhitungan koefesien korelasi parsial skor variabel sikap profesional guru (Y) atas variabel kecerdasan emosi onal (X 2 ) yang dikontrol oleh variabel pengembangan profesi guru (X 1 ) diperoleh r y2.1 = 0,5461 dan koefesien determinasinya sebesar r 2 y2.1 = 0,2982, dan hasil uji-t diperoleh t h = 4,12; sedangkan t tabel = t (0.95;57) = 2,00 dan t tabel = t (0.99;57) = 2,66. Berdasarkan hasil uji tersebut ternyata Ho tolak, karena t hitung > t tabel atau 4,12 > 2,00;2,66, berarti koefesien korelasi antara Y dan X 2 jika variabel X 1 sebagai kontrol adalah sangat signifikan dan tidak dapat diabaikan Berdasarkan hasil pengujian di atas maka hipotesis kerja ketiga diterima, karena teruji kebenarannya yaitu ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan sikap profesional guru SD E. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru (X 1 ) dan sikap profesional guru SD yang ditunjukkan oleh persamaan regresi linier Ŷ= 22,14 + 0,87X 1. Persamaan tersebut memberikan informasi bahwa rata-rata penambahan satu skor pengembangan profesi guru akan diikuti oleh kenaikan 0,87 skor sikap profesional guru. Harga koefesien korelasi (r y1 ) sebesar 0,734 atau indeks determinasi sebesar 53,9% yang berarti sikap profesional guru SD dapat ditentukan oleh pengembangan profesinya. Dari hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosional (X 2 ) dan sikap profesional guru SD yang ditunjukkan oleh persamaan regresi linier Ŷ= 19,49 + 0,88X 2. Persamaan tersebut memberikan informasi bahwa rata-rata penambahan satu skor kecerdasan emosional SD akan diikuti oleh kenaikan 0,88 skor tingkat sikap profesionalnya. Harga koefesien korelasi (r y2 ) sebesar 0,782 atau indeks determinasi sebesar 61,1% yang berarti sikap profesional guru dapat ditentukan oleh kecerdasan emosional
14 Pengujian hipotesis ketiga yang merupakan pengujian secara bersama-sama menunjukkan terdapat hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional dengan sikap profesional guru SD yang ditunjukkan oleh persamaan regresi linier Ŷ= 7,17 + 0,432X 1 + 0,595X 2. Persamaan regresi ini menginformasikan bahwa rata-rata skor sikap profesional guru SD akan naik sebesar 0,432 jika terjadi penambahan satu skor pengembangan profesi guru dan akan naik sebesar 0,595 jika terjadi penambahan satu skor kecerdasan emosional. Harga koefesien korelasi (R y.12 ) = 0,8226 atau indeks determinasi (R 2 y.12)= 67,7% yang berarti sikap profesional guru ditentukan secara bersama-sama oleh pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional melalui persamaan regresi Ŷ= 7,17 + 0,432X 1 + 0,595X 2 Hasil perhitungan koefesien korelasi parsial skor variabel sikap profesional guru (Y) atas variabel pengembangan profesi guru (X 1 ) yang dikontrol oleh variabel kecerdasan emosional (X 2 ) diperoleh r y1.2 = 0,4086, sedangkan hasil perhitungan koefesien korelasi parsial skor variabel sikap profesional guru (Y) atas variabel kecerdasan emosional (X 2 ) yang dikontrol oleh variabel pengembangan profesi guru (X 1 ) diperoleh r y2.1 = 0,5461. Dari hasil perhitungan koefesien korelasi parsial masing-masing sebagai berikut: koefesien korelasi Y dengan X 1 jika X 2 dikontrol dan antara Y dengan X 2 jika X 1 dikontrol ini menunjukkan bahwa kedua-duanya tidak dapat diabaikan pengaruhnya terhadap sikap profesional guru E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan sikap profesional guru SD, dengan koefisien korelasi sebesar 0,734 pada taraf alpha 0,05. Artinya bahwa jika pengembangan profesi guru SD meningkat, maka sikap profesional mereka guru juga akan meningkat. Demikian pula sebaliknya jika pengembangan profesi guru SD menurun, maka sikap professional mereka juga akan mengalami penurunan. b. Ada hubungan positif antara kecerdasan emosional guru dan sikap profesional guru SD, dengan koefisien korelasi sebesar 0,782 pada taraf alpha Artinya bahwa jika kecerdasan emosional guru SD meningkat, maka sikap profesional
15 mereka juga akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, jika kecerdasan emosional guru SD menurun, maka sikap profesional mereka juga akan menurun. c. Ada hubungan positif antara pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru secara bersama-sama dengan sikap profesional guru SD, dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,8226 pada taraf alpha 5% yang menunjukkan korelasi signifikan. Artinya bahwa jika pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru SD secara bersama-sama meningkat, maka sikap profesional guru mereka juga akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, jika pengembangan profesi guru dan kecerdasan emosional guru SD secara bersamasama menurun, maka sikap profesional mereka juga akan menurun. 2. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini maka untuk meningkatkan sikap profesional guru sekolah dasar di kecamatan Palu Barat secara umum maka saran-saran yang diajukan terkait dengan hasil penelitian ini sebagai berikut: a. Bagi guru-guru sekolah dasar di kecamatan Palu Barat, upaya untuk mengembangkan profesi guru harus terus dilakukan dalam rangka meningkatkan sikap professional. Baik melalui Kelompok kerja guru (KKG), penataran, seminar, pendidikan dan pelatihan maupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. b. Bagi pihak sekolah, khusunya kepala sekolah agar memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan profesi guru dalam rangka meningkatkan kualitas sikap profesional mereka. c. Bagi kantor dinas baik ditingkat kota maupun ditingkat provinsi, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam menentukan suatu kebijakan yang ada hubungannya dengan upaya meningkatkan sikap profesional guru
16 DAFTAR PUSTAKA Cascio, Wayne F Applied Psychology in Personnel Management. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Cooper, Robert. K. dan Ayman Sawaf Intelligence in Bussiness. London: Orion Bussiness. Executive EQ : Emotional Goleman, Daniel Emotional Intelligence. (Terjemahan T. Hermaya). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cet. XIV Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rochyadi, Yadi Sistim Pembinaan Profesional Guru. Jakarta: Depdikbud Soetijipto dan Raflis Kosasi Profesi Keguruan. Jakarta: Renika Cipta. Soewarni, Eddy (2004) Kebijakan Pedoman Pengembangan Profesi Guru (www. Depdiknas.go.id)
17 Sugiono Metodologi Penelitian. Bandung: Alfa Beta. Sulistyo J Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala. Surya, Muhamad Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu Undang-Undang RI. No. 14 Thn Karya Mandiri Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Zohar, Danar Kecerdasan Emosi. Jakarta: Rajawali Press.
BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2
Lebih terperinciPENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT
PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT DAN EMOSIONAL QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI I MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI IKIP PGRI BOJONEGORO TAHUN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua
Lebih terperinciDhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 TAHUN AKADEMIK 2009/2010 PROGRAM
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.2 Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data SD Nasima Semarang terletak di Jl. Puspanjolo Selatan No. 53 (024) 7601322, Semarang 50141, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016. Setelah melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing di deskripsikan dalam bentuk rata rata atau Mean (M), Median
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri : Prestasi Belajar Kimia Dasar (Y) dan Epistemologi Sains (X1), dan Motivasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian akan disajikan hasil penelitian dan pembahasannya, yang meliputi (1) deskripsi data, (2) pengujian persyaratan analisis dan (3)
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh :
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Indah Sri Wahyuni Ridjal, Arwildayanto*, Besse Marhawati** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai
Lebih terperinciDewi Amaliah Nafiati *) ABSTRAK. Kata Kunci: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
1 KECERDASAN INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL SEBAGAI PENENTU KEBERHASILAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti
Lebih terperinciDewi Amaliah Nafiati Universitas Pancasakti Tegal
KECERDASAN INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL SEBAGAI PENENTU KEBERHASILAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2
SELAMI IPS Edisi Nomor 34 Volume 1 Tahun XVI Desember 011 ISSN 1410-33 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia saat ini berada dalam pengaruh era globalisasi yang dituntut untuk bersaing ketat disemua segi kehidupan. Untuk mengatasi persaingan tersebut maka diperlukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sebelum proses analisis data, penelitian ini terlebih dahulu akan mendiskripsikan pengaruh keaktivan anggota kelompok kerja guru (KKG), pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel variabel penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel variabel penelitian dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Di sini akan dikemukakan deskripsi data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini. Data yang dimaksud adalah data kemampuan menulis teks negosiasi (Y),
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karateristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai karateristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan
Lebih terperinciB. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik
Lebih terperinciKata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1
1 HUBUNGAN KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA GEOGRAFI ANGKATAN 2011 DI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Puji Astuti, Dr. rer. nat. Mohamad Jahja, Supartin, S.Pd, M.Pd Jurusan Fisika, Program
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode
39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN
BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan pada tanggal 16 November 2007 di kantor
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SEMESTER 2 PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMAK ST. PETRUS ENDE TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 7. No., Jul Des 017 ISSN: 088-094 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SEMESTER PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMAK ST. PETRUS ENDE TAHUN PELAJARAN 016/017
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.
38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua
20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menetapkan SD Inpres Panca Karsa II, Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato sebagai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penetapan objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah dan tepat pada sasaran. Dalam penelitian ini,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan hasil studi lapangan berupa data tentang pengaruh pelaksanaan shalat Dhuha terhadap akhlak siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan bebasnya mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang
. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitasi dan reliabilitasi
4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan tentang pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh
76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan hasil studi lapangan berupa data tentang hubungan antara prestasi belajar kognitif
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.
BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA egeri 4 ogyakarta. Waktu penelitian pada bulan ovember 013 Mei 014. B. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatannya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang memiliki kejelasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Data Kompetensi Pedagogik Pendidik TK Data yang dikumpul dari hasil Test lisan, menunjukkan harga nilai ratarata
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 1. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat dan dapat dipercaya mengenai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. a. Jumlah siswa di SMK Manajemen Penerbangan Medan cukup. dengan permasalahan yang diteliti.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Manajemen Penerbangan Medan.Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.. Keadaan Geografis 4.. Keadaan Demografis 4.. Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur 4..4 Keadaan Kepegawaian Sekretariat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang
66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha sadar yang terencana, terprogram dan berkesinambungan dalam upaya menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik secara optimal,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk menjawab beberapa rumusan masalah yang telah disebutkan dalam Bab I halaman 6-7, dibutuhkan data-data terkait penelitian ini.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng No.37A Bandung.
Lebih terperinciDAMPAK SERTIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (PENELITIAN PADA GURU MTS SE-KABUPATEN SEMARANG) Oleh:
DAMPAK SERTIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA (PENELITIAN PADA GURU MTS SE-KABUPATEN SEMARANG) Oleh: Siti Fitriana, Padmi Dhyah Yulianti, Suhendri (fitrifitriana26@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode
III. METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi data hasil penelitian disini menyajikan dan menganalisis data tentang tingkat pemahaman materi thaharah dan tingkat kesadaran
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Didalam bab III ini akan dibahas tentang: 1) jenis penelitian, 2) populasi dan sampel, 3) variabel dan instrumen penelitian, 4) teknik pengumpulan data, 5) teknik analisis data,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SUPERVISI KLINIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN LOA KULU
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SUPERVISI KLINIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN LOA KULU SUWARNI Guru SD Negeri 003 Loa Kulu Abstract: The purpose of the study is to study the
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data persepsi siswa tentang keharmonisan keluarga terhadap akhlak siswa di MTs Al Hikmah Pasir Mijen Demak diperoleh dari hasil angket yang telah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
59 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Data Hasil Angket tentang Komunikasi Terbuka Orang Tua dengan Anak Siswa Kelas V SDN Tambakaji 04 Ngaliyan Semarang Data tentang komunikasi terbuka
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan
Lebih terperincibaku, rentang kelas, distribusi frekuensi dan grafik histogram.
155 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang akan diuraikan pada bab IV ini terdiri dari empat bagian yaitu: deskripsi data, pengujian persyaratan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Two-Hand Medicine Ball Putt menunjukkan bahwa kelompok responden yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Data Hasil Penelitian Variabel X 1 Yang menjadi Variabel X 1 dalam penelitian ini yakni kekuatan otot lengan bahu. Dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan
BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai
56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian
Lebih terperinciGambar 4-1. Histogram X3
BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut: A. Data Deskriptif 1. (X 3 ) (data/perhitungan manual ada pada file tabel frek kum ) Skor teoritik Min : 37x1 = 37 Mak : 37x4
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kreativitas, pengaruh kecerdasan emosional dan mengetahui interaksi antara kreativitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi penelitian bertujuan untuk menyajikan dan menganalisis data tentang konsep diri, minat dan motivasi belajar matematika peserta
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data tentang prestasi belajar, persepsi anak tentang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karekteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan tentang pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi
Lebih terperinci