Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Pada subbab ini, penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan, yakni pada bulan Maret sampai dengan bulan April Analisis ini ditujukan guna mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan responden dalam menjawab ragam soal evaluasi objektif setelah diberikan stimulus berupa strategi-strategi menjawab soal. Untuk mendukung akurasi hasil penelitian ini, penulis melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon, guna menguji hipotesis dari dua variabel yang berhubungan dengan nilai tingkat signifikansi standar α = Pada uji peringkat bertanda Wilcoxon ini terdapat dua buah hipotesis, yaitu: 1. Hipotesis nol (H 0 ), yang berarti tidak ada perbedaan hasil pre test dan post test para responden eksperimen setelah diberi perlakuan, yakni penyampaian stimulus berupa strategi menjawab ragam soal evaluasi objektif. Dengan kata lain, stimulus ini dirasakan tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan menjawab responden. 29

2 2. Hipotesis alternatif (H 1 ), yang berarti hasil post test para responden eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan hasil pre test setelah diberi perlakuan, yakni penyampaian stimulus berupa strategi menjawab ragam soal evaluasi objektif. Dengan kata lain, stimulus ini dirasakan efektif dalam meningkatkan kemampuan menjawab responden. Karena penulis menggunakan tingkat signifikansi 0.05, maka H 0 akan diterima jika α > Sebaliknya, jika α 0.05 maka H 0 akan ditolak dan H 1 akan diterima. Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis digambarkan pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Tolak H 0 Terima H Sumber : Santoso (2009:358) Menurut hasil penelitian yang dilakukan terhadap kesepuluh responden pada kelas eksperimen yang telah diberikan materi pembelajaran bahasa Jepang verba ーて dengan metode ceramah menggunakan media power point beserta penekanan pada pemberian stimulus berupa strategi menjawab ragam soal evaluasi objektif ini, secara lebih terperinci, rata-rata nilai untuk pre test dan post test dari masing-masing responden akan dijabarkan melalui grafik batang dibawah ini. 30

3 Gambar Grafik Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan survei yang diadakan, kemudian akan dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui nilai rata-rata dari kesepuluh responden tersebut. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Statistik Deskriptif Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Nilai Pre Test Nilai Post Test

4 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Nilai Pre Test Nilai Post Test Valid N (listwise) 10 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Melalui tabel di atas, dapat terlihat bahwa perbandingan rata-rata nilai pre test dan post test responden setelah diberikan stimulus berupa strategi menjawab soal, mengalami kenaikan sebesar 15 poin. Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Ranking Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Nilai Post Test - Nilai Pre Test Negative Ranks 0 a Positive Ranks 10 b Ties 0 c Total 10 a. Nilai Post Test < Nilai Pre Test b. Nilai Post Test > Nilai Pre Test c. Nilai Post Test = Nilai Pre Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Dari hasil tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada satu responden pun yang mengalami penurunan untuk nilai post test-nya. Keseluruhan responden yang 32

5 berjumlah sepuluh orang dalam kelas eksperimen ini mengalami peningkatan nilai, hasil post test lebih besar bila dibandingkan dengan nilai pre test-nya. Tabel Tingkat Signifikansi Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Test Statistics b Nilai Post Test - Nilai Pre Test Z a Asymp. Sig. (2-tailed).005 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Melalui tabel hasil uji peringkat bertanda Wilcoxon tersebut diperoleh tingkat signifikansi (α) yakni sebesar Diketahui bahwa < 0.05, ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang diperoleh sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 akan ditolak dan H 1 akan diterima. Artinya, dari hasil uji Wilcoxon ini dapat diketahui bahwa hasil post test para responden untuk kelas eksperimen lebih besar daripada hasil pre test mereka. Berdasarkan analisis tersebut, dapat ditegaskan bahwa pemberian stimulus berupa penyampaian strategi menjawab 33

6 ragam soal evaluasi objektif memberikan peningkatan kemampuan responden dalam menjawab setiap soal yang diberikan. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Tolak H 0 Terima H Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 Hasil penelitian ini mendukung teori belajar menurut aliran behavioristik, terutama Teori Asosiasi yang dikemukakan oleh Edward Lee Thorndike, mengenai hubungan stimulus dan respon. Thorndike dalam Suparno (1997:58) menyebutkan bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam proses pembelajaran, setiap siswa membutuhkan motivasi dari luar, dalam hal ini pengajar, dan kemajuan tersebut akan dipengaruhi oleh kerja stimulus berupa penguatan (reinforcement). Sesuai dengan 34

7 pernyataan tersebut, penulis melalui penelitian ini telah membuktikan adanya peningkatan kemampuan responden dalam menjawab ragam soal evaluasi objektif dari kelompok responden kelas eksperimen, dan pemberian stimulus berupa penyampaian strategi menjawab telah terbukti memberikan dampak terhadap hasil evaluasi para responden. 3.2 Analisis Skor Pre Test dan Post Test Menurut Ragam Soal Evaluasi Objektif Kelas Eksperimen Data yang akan dianalisis bersumber dari hasil pre test dan post test yang telah diikuti oleh seluruh responden pada kelas eksperimen. Analisis ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh pemberian stimulus berupa strategi menjawab terhadap masing-masing bentuk soal dalam evaluasi objektif. Dalam rangka mempermudah perbandingan serta penilaian, pada pre test dan post test, penulis telah membagi soal ke dalam enam bagian, yang dibedakan berdasarkan bentuk soal yang akan diteliti. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS menggunakan metode uji peringkat bertanda Wilcoxon dengan tingkat signifikansi (α) = Pada uji peringkat bertanda Wilcoxon ini terdapat dua buah hipotesis, yaitu: 1. Hipotesis nol (H 0 ), yang berarti tidak ada perbedaan hasil pre test dan post test para responden eksperimen setelah diberi perlakuan. Dengan kata lain, stimulus berupa strategi menjawab ini dirasakan tidak efektif terhadap bentuk soal tersebut. 35

8 2. Hipotesis alternatif (H 1 ), yang berarti hasil post test para responden eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan hasil pre test setelah diberi perlakuan. Dengan kata lain, stimulus berupa strategi menjawab ini dirasakan efektif terhadap bentuk soal tersebut. Karena penulis menggunakan tingkat signifikansi 0.05, maka H 0 akan diterima jika α > Sebaliknya, jika α 0.05 maka H 0 akan ditolak dan H 1 akan diterima. Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis digambarkan pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Tolak H 0 Terima H Sumber : Santoso (2009:358) Analisis Skor Pre Test dan Post Test Shingihou (Soal Betul - Salah) Dikarenakan usaha yang dikeluarkan oleh siswa dalam mengerjakan bentuk tes objektif sedikit apabila dibandingkan dengan tes subjektif, umumnya untuk jawaban yang benar akan diberi skor 1 (satu) dan setiap jawaban yang salah diberi skor 0 (nol) (Djiwandono, 2006:445). Dengan berpegang pada pernyataan tersebut, penulis 36

9 memberikan bobot dalam soal evaluasi objektif yang satu ini, untuk setiap jawaban yang benar akan diberi skor 1 (satu) dan jawaban yang salah diberi skor 0 (nol). Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk shingihou dari kelompok responden yang diberikan perlakuan berupa pengajarann bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta penekanan pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal bentuk shingihou dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Skor Pre Test dan Post Test Shingihou (Soal Betul - Salah) Sumber : Data Penelitian Maret-April

10 Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui skor rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test Shingihou (Soal Betul - Salah) Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Skor Pre Test Soal Betul-Salah Skor Post Test Soal Betul-Salah Valid N (listwise) 10 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Melalui tabel di atas, dapat terlihat bahwa rata-rata skor responden untuk bentuk shingihou pada pre test adalah sebesar 3.4 poin dan skor post test mereka sebesar 4.3 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar 5 poin. Dari nilai rata-rata (means) ini terlihat bahwa skor responden mengalami kenaikan sebesar 0.9 poin. Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Ranking Skor Pre Test dan Post Test Shingihou (Soal Betul - Salah) Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Skor Post Test Soal Betul- Salah - Skor Pre Test Soal Betul-Salah Negative Ranks 0 a Positive Ranks 7 b Ties 3 c 38

11 Total 10 a. Skor Post Test Soal Betul-Salah < Skor Pre Test Soal Betul-Salah b. Skor Post Test Soal Betul-Salah > Skor Pre Test Soal Betul-Salah c. Skor Post Test Soal Betul-Salah = Skor Pre Test Soal Betul-Salah Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Melalui tabel ranking di atas diketahui bahwa tidak terdapat satu responden pun dengan skor pre test yang lebih besar jika dibandingkan dengan skor post test, ada tiga responden yang skor pre test dan post test-nya tidak mengalami perubahan. Sedangkan tujuh responden lainnya memiliki skor post test yang lebih besar dari skor pre test-nya. Tabel Uji Statistik Shingihou (Soal Betul - Salah) Test Statistics b Skor Post Test Soal Betul-Salah - Skor Pre Test Soal Betul-Salah Z a Asymp. Sig. (2-tailed).011 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Pada tabel hasil uji statistik bertanda Wilcoxon di atas, diperoleh tingkat signifikansi (α) sebesar Karena < 0.05 maka sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan maka H 0 akan ditolak dan H 1 akan diterima. Artinya, 39

12 dari hasil uji Wilcoxon ini dapat diketahui bahwa hasil post test para responden lebih besar daripada hasil pre test mereka. Ini pun didukung dari hasil angket dan wawancara penulis. Dengan adanya stimulus berupa strategi menjawab soal, sebanyak 80% responden mengaku merasa terbantu. Menurut responden yang berhasil diwawancara, hal ini dikarenakan di dalam strategi tersebut telah ditekankan bagian mana saja yang perlu mendapat perhatian lebih, seperti partikel, perubahan kata kerja, dan susunan gramatikal, sehingga dengan penerapan strategi tersebut membuat pikiran dan perhatian mereka semakin terfokus dan memudahkan mereka dalam menentukan kalimat pernyataan tersebut benar atau salah. Hal ini sejalan dengan pendapat Thorndike dalam Suparno (1997:58) menyebutkan bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam proses belajar mengajar setiap siswa membutuhkan motivasi dari luar, dalam hal ini pengajar, dan kemajuan tersebut akan dipengaruhi oleh kerja stimulus berupa penguatan (reinforcement). Penggabungan hasil analisis dengan bantuan SPSS dan angket di atas membuktikan adanya pengaruh dari pemberian stimulus berupa penyampaian strategi menjawab soal terhadap kemajuan tingkat kemampuan responden dalam mengisi soal evaluasi objektif shingihou. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Shingihou (Soal Betul - Salah) Tolak H 0 Terima H

13 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April Analisis Skor Pre Test dan Post Test Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda) Proses pengerjaannyaa yang tidak membutuhkan usaha banyak, makaa sama seperti tes betul-salah, pemberian bobot nilai pada tes bentuk ini adalah soal yang dijawab dengan benar akan diberi skor (Djiwandono, 2006:449) ). 1 (satu) dan yang salah diberi skor 0 (nol) Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk tashisentakuhou dari kelompok responden yang diberikan perlakuan berupa pengajaran bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta penekanan pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal bentuk ashisentakuhou dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Skor Pre Test dan Post Test Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda) 41

14 Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui skor rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda) Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda Skor Post Test Soal Pilihan Ganda Valid N (listwise) 10 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata skor responden untuk bentuk tashisentakuhou pada pre test adalah sebesar 2.5 poin dan skor post test mereka sebesar 3.3 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar 5 poin. Dari nilai rata-rata (means) ini terlihat bahwa skor responden mengalami kenaikan, yakni sebesar 0.8 poin. Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Ranking Skor Pre Test dan Post Test Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda) Ranks N Mean Rank Sum of Ranks 42

15 Skor Post Test Soal Pilihan Ganda - Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda Negative Ranks 1 a Positive Ranks 6 b Ties 3 c Total 10 a. Skor Post Test Soal Pilihan Ganda < Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda b. Skor Post Test Soal Pilihan Ganda > Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda c. Skor Post Test Soal Pilihan Ganda = Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Melalui tabel ranking di atas diketahui bahwa hanya terdapat satu responden yang memperoleh skor pre test lebih besar daripada skor post test-nya, sebaliknya terdapat enam orang dengan skor post test yang lebih besar, sedangkan tiga responden yang tersisa tidak mengalami perubahan skor pada pre test dan post test. Tabel Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda) Test Statistics b Skor Post Test Soal Pilihan Ganda - Skor Pre Test Soal Pilihan Ganda Z a Asymp. Sig. (2-tailed).046 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Pada tabel hasil uji statistik bertanda Wilcoxon di atas, diperoleh tingkat signifikansi (α) sebesar Karena < 0.05, maka sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan, H 0 akan ditolak dan H 1 akan diterima. Artinya, dari 43

16 hasil uji Wilcoxon ini dapat diketahui bahwa hasil post test para responden lebih besar daripada hasil pre test mereka. Analisis ini pun didukung dari hasil angket dan wawancara penulis. Dengan adanya pemberian stimulus berupa strategi menjawab soal, sebanyak 70% responden mengaku merasa terbantu dan 50% diantaranya memilih tashisentakuhou ini sebagai bentuk soal yang paling disukai, karena dianggap mudah proses pengerjaannya. Dari hasil wawancara kepada tiga orang responden, penulis menyimpulkan bahwa dengan adanya bantuan pilihan jawaban akan semakin meningkatkan efek dari penggunaan stimulus berupa strategi menjawab. Thorndike dalam Suparno (1997:58) menyebutkan bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam proses pembelajaran setiap siswa membutuhkan motivasi dari luar, dalam hal ini pengajar, dan kemajuan tersebut akan dipengaruhi oleh kerja stimulus berupa penguatan (reinforcement). Melalui penggabungan hasil analisis SPSS dengan hasil analisis angket di atas, dapat diketahui adanya pemberian respon positif dari para responden berupa kemajuan tingkat kemampuan menjawab soal berbentuk tashisentakuhou, terhadap pemberian stimulus penguatan dari penulis, yakni penyampaian strategi menjawab soal evaluasi objektif tersebut. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Tashisentakuhou (Soal Pilihan Ganda) Tolak H 0 Terima H

17 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April Analisis Skor Pre Test dan Post Test Kumiawasehou (Soal Menjodohkan) Bentuk tes menjodohkan memiliki kemiripan dengan tes dalam bentuk pilihan ganda, hanya kumiawasehou ini cenderung lebih kompleks. Maka bobot nilai yang diberikan sebagai imbalan untuk masing-masing soal juga harus lebih banyak. Sebagai ancar-ancar dapat ditentukan bahwa angka untuk tiap nomor adalah dua (Arikunto, 2009:230). Dalam soal bentuk menjodohkan ini, penulis mengikuti saran Arikunto untuk memberikan bobot penilaian sebesar 2 (dua) poin pada setiap nomor. Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk kumiawasehou dari kelompok responden yang diberikan perlakuan berupa pengajaran bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta penekanan pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal bentuk kumiawasehou dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Skor Pre Test dan Post Test Kumiawasehou (Soal Menjodohkan) 45

18 Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui skor rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test Kumiawasehou (Soal Menjodohkan) Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Skor Pre Test Soal Menjodohkan Skor Post Test Soal Menjodohkan Valid N (listwise) 10 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Mengacu pada hasil pengukuran statistik deskriptif tersebut, untuk bentuk kumiawasehou, rata-rata skor responden pada pre test adalah sebesar 6.4 poin dan post test mereka sebesar 7.6 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar 10 poin. Dari nilai rata-rata (means) ini terlihat bahwa skor responden mengalami kenaikan sebesar 1.2 poin. Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Ranking Skor Pre Test dan Post Test Kumiawasehou (Soal Menjodohkan) Ranks N Mean Rank Sum of Ranks 46

19 Skor Post Test Soal Menjodohkan - Skor Pre Test Soal Menjodohkan Negative Ranks 0 a Positive Ranks 5 b Ties 5 c Total 10 a. Skor Post Test Soal Menjodohkan < Skor Pre Test Soal Menjodohkan b. Skor Post Test Soal Menjodohkan > Skor Pre Test Soal Menjodohkan c. Skor Post Test Soal Menjodohkan = Skor Pre Test Soal Menjodohkan Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Berdasarkan tabel ranking di atas, dapat terlihat bahwa negative ranks bernilai nol, ini menandakan tidak ada seorang pun dari kesepuluh responden yang memiliki skor pre test lebih besar daripada post test untuk bentuk kumiawasehou ini. Sedangkan untuk skor post test yang lebih besar dan skor pre test-post test berimbang masingmasing memiliki nilai ranking yang sama, yaitu sebesar lima. Melalui penjabaran tabel ini, tidak terlihat adanya pengaruh pemberian stimulus terhadap peningkatan kemampuan responden menjawab soal. Tabel Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test Kumiawasehou (Soal Menjodohkan) Test Statistics b Skor Post Test Soal Menjodohkan - Skor Pre Test Soal Menjodohkan Z a Asymp. Sig. (2-tailed).034 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Akan tetapi, dari hasil uji statistik dengan bantuan program SPSS, diperoleh tingkat signifikansi (α) sebesar 0.034, yang lebih kecil dari 0.05, dan dalam aturan uji 47

20 peringkat bertanda Wilcoxon disebutkan bahwa apabila dari penghitungan data memiliki tingkat signifikansi (α) 0.05 maka ini menunjukkan H 1 -lah yang akan diterima, sedangkan H 0 akan ditolak. Dengan berpegang pada aturan tersebut, dapat dikatakan bahwa uji statistik bertanda Wilcoxon masih menempatkan bentuk kumiawasehou ini sebagai salah satu bentuk yang memberikan efek positif setelah stimulus diberikan. Untuk menghadapi masalah ini, penulis akan mengambil kesimpulan berdasarkan penggabungan kedua hasil analisis ranking skor dan uji statistik, dengan data pendukung dari hasil angket dan wawancara. Melalui jawaban angket, dengan adanya pemberian stimulus, diketahui 70% responden kelas eksperimen ini merasa terbantu. Akan tetapi, penulis masih menemukan beberapa responden yang tidak mengalami peningkatan nilai post test, oleh karena itu penulis mengadakan wawancara dengan beberapa responden yang tidak mengalami kenaikan nilai. Dari hasil wawancara tersebut, penulis menyimpulkan, sama seperti tashisentakuhou, dinyatakan bahwa dengan adanya bantuan berupa pilihan jawaban yang telah disediakan membuat penerapan stimulus semakin mudah dan efektif, namun salah satu faktor yang menghambat keefektifan stimulus adalah adanya pilihan jawaban yang lebih banyak dari pertanyaan, terutama bila pilihan jawaban tersebut memiliki kemiripin satu sama lain, sehingga membuat para responden menjadi sulit dalam menentukan jawaban dan menyebabkan kemungkinan salah pada soal lain juga akan semakin besar. Dengan menggabungkan ketiga analisis tersebut, penulis menyimpulkan bahwa stimulus berupa penyampaian strategi menjawab untuk kumiawasehou masih dirasakan efektif terhadap peningkatan kemampuan menjawab soal. Ini membuktikan kebenaran dari pernyataan Thorndike dalam Suparno (1997:58), yang menyebutkan bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam proses 48

21 pembelajaran setiap siswa membutuhkan motivasi dari luar, dalam hal ini pengajar, dan kemajuan tersebut akan dipengaruhi oleh kerja stimulus berupa penguatan (reinforcement). Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Kumiawasehou (Soal Menjodohkan) Tolak H 0 Terima H Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April Analisis Skor Pre Test dan Post Test Kanseihou (Soal Isian) Dalam mengerjakan soal dalam bentuk isian, bila dibandingkan dengan bentuk tes subjektif berupa esai, usaha yang dikeluarkan oleh siswa sedikit, tetapi lebih sulit daripada tes bentuk betul-salah atau bentuk pilihan ganda. Oleh karena itu, ada 49

22 baiknya bobot nilai tiap soal diberii angka 2 (dua). Dapat juga angka itu disamakan dengan angka pada bentuk betul-salah atau pilihan ganda jika memang jawaban yang diharapkan ringan atau mudah (Arikunto, 2009:229). Sejalan dengan pemikiran tersebut, maka penulis menetapkan pemberian bobot penilaian sebesar 2 (dua) poin untuk masing-masing soal dalam bentuk ini. Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk kanseihou dari kelompok responden yang diberikan perlakuan berupa pengajarann bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta penekanan pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal bentuk kanseihou dapat dilihat padaa grafik berikut ini. Gambar Grafik Skor Pre Test dan Post Test Kanseihou (Soal Isian) Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui skor pada tabel berikut ini. rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat 50

23 Tabel Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test Kanseihou (Soal Isian) Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Skor Pre Test Soal Isian Skor Post Test Soal Isian Valid N (listwise) 10 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Melalui penghitungan statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel di atas, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah skor rata-rata yang diperoleh pada saat pre test sebesar 7.0 poin dan saat post test sebesar 8.4 poin. Untuk bentuk kanseihou, skor maksimum yang dapat diperoleh seorang responden adalah sebesar 10 poin. Dari hasil penghitungan tersebut terlihat dengan jelas adanya perbedaan, skor ratarata para responden naik 1.4 poin. Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Ranking Skor Pre Test dan Post Test Kanseihou (Soal Isian) Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Skor Post Test Soal Isian - Skor Pre Test Soal Isian Negative Ranks 0 a Positive Ranks 2 b Ties 8 c Total 10 a. Skor Post Test Soal Isian < Skor Pre Test Soal Isian b. Skor Post Test Soal Isian > Skor Pre Test Soal Isian 51

24 Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Skor Post Test Soal Isian - Skor Pre Test Soal Isian Negative Ranks 0 a Positive Ranks 2 b Ties 8 c Total 10 a. Skor Post Test Soal Isian < Skor Pre Test Soal Isian b. Skor Post Test Soal Isian > Skor Pre Test Soal Isian c. Skor Post Test Soal Isian = Skor Pre Test Soal Isian Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Tabel hasil penghitungan ranking untuk bentuk kanseihou di atas menunjukkan nilai yang terbesar, yakni delapan (8). Angka tersebut mengandung arti bahwa terdapat delapan orang dari total sepuluh responden yang memiliki skor pre test dan post test yang berimbang atau dengan kata lain memiliki skor yang sama. Sedangkan sisanya merujuk pada responden yang memperoleh skor post test yang lebih besar daripada pre test-nya. Tabel Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test Kanseihou (Soal Isian) Test Statistics b Skor Post Test Soal Isian - Skor Pre Test Soal Isian Z a Asymp. Sig. (2-tailed).180 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS 52

25 Karena pengambilan hipotesis ini menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dan sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan, H 0 akan diterima jika α > Menurut tabel hasil uji statistik bertanda Wilcoxon di atas, diperoleh tingkat signifikansi (α) sebesar Seperti yang telah diketahui, > 0.05, ini menunjukkan bahwa H 0 -lah yang diterima. Artinya, dari hasil uji Wilcoxon ini dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk bentuk kanseihou tidak terlihat perbedaan untuk hasil post test para responden dengan hasil pre test mereka. Jadi, untuk bentuk kanseihou pemberian stimulus gagal memberikan respon berupa peningkatan kemampuan para responden. Berdasarkan hasil angket diketahui sebanyak 60% responden kelas eksperimen ini merasa kesulitan dalam menjawab bentuk soal kanseihou, dan 40% diantaranya mengakui, mereka tidak dapat membaca dan merespon soal dalam waktu yang relatif singkat dengan pilihan jawaban sendiri. Jihad dan Haris (2010:80), menyebutkan bahwa bentuk soal evaluasi objektif ini membutuhkan waktu yang relatif lama dalam proses pengerjaannya dan diperlukan pemikiran lebih, bila dibandingkan dengan bentuk soal lainnya, dikarenakan para pengambil tes diminta untuk menjawab dengan menulis satu dua kata atau kalimat pendek, jawaban dicari sendiri dan bukan disediakan untuk dipilih. Karena jawaban didasarkan atas pengetahuan pribadi tiap individu, sehingga pemberian stimulus berupa strategi pun dirasakan kurang bermanfaat dalam mengerjakan soal. Ini pun diakui oleh 80% responden, yang menyatakan kurang dapat merasakan efek dari stimulus dalam usaha mereka menjawab soal bentuk kanseihou. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Kanseihou (Soal Isian) 53

26 Tolak H 0 Terima H Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April Analisis Skor Pre Test dan Post Test Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat) Proses menjawab soal dengan bentuk hairetsuhou terbilang cukup rumit dan membutuhkan pemikiran ekstra, berawal dari pemikiran tersebut maka penulis menetapkan untuk memberikan bobot 2 (dua) poin untuk setiap jawaban yang benar. Dikarenakan dalam proses penilaian bentuk soal ini, penulis memakai pendekatan standar, maka bila terjadi satu kesalahan pengurutan saja, maka secara otomatis akan langsung diberikan skor 0 (nol). Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk hairetsuhou dari kelompok responden yang diberikan perlakuan berupa pengajaran bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta penekanan pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal bentuk hairetsuhou dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Skor Pre Test dan Post Test Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat) 54

27 Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui skor pada tabel berikut ini. rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat Tabel Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat) Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat Valid N (listwise) 10 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengann SPSS 55

28 Telah dijelaskan secara terperinci melalui tabel statistik deskriptif di atas bahwa rata-rata yang diperoleh seluruh responden dari grup yang diberi perlakuan untuk bentuk hairetsuhou pada pre test adalah sebesar 7.4 poin dan untuk skor post test, mereka memperoleh skor rata-rata sebesar 8.2 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar 10 poin. Melalui perbandingan nilai rata-rata (means) ini terlihat jelas bahwa skor responden mengalami kenaikan sebesar 0.8 poin. Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Ranking Skor Pre Test dan Post Test Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat) Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat - Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat Negative Ranks 1 a Positive Ranks 3 b Ties 6 c Total 10 a. Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat < Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat b. Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat > Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat c. Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat = Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat 56

29 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Penjelasan secara garis besar dari perbandingan ranking yang telah dijabarkan melalui tabel di atas adalah negative ranks menandakan bahwa ada satu orang responden yang skor pre test-nya lebih tinggi daripada skor yang ia peroleh pada saat post test. Berbanding terbalik dengan itu, positive ranks disini menunjukkan skor yang lebih besar diperoleh justru pada saat post test, dan menurut tabel ada tiga responden yang masuk kategori ini. Keenam responden yang tersisa termasuk ke dalam kategori ties, mereka tidak mengalami perubahan skor pre test dan post test. Tabel Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat) Test Statistics b Skor Post Test Soal Menyusun Kalimat - Skor Pre Test Soal Menyusun Kalimat Z a Asymp. Sig. (2-tailed).194 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS 57

30 Dengan melihat hasil dari uji statistik seperti yang tertera pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi (α) untuk hairetsuhou adalah sebesar Ini menandakan tingkat signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0.05, oleh karena itu hipotesis yang diterima adalah hipotesis nol (H 0 ), tidak ada perbedaan hasil pre test dan post test para responden. Sama seperti yang terjadi pada kanseihou, stimulus yang telah diberikan oleh penulis tidak mendapatkan respon positif dari para responden dalam kelas eksperimen ini, skor post test mereka untuk bentuk soal ini tidak mengalami perubahan yang berarti, meskipun telah diberikan stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal. Berdasarkan hasil angket yang telah penulis sebarkan, 70% dari responden merasa sulit untuk menjawab bentuk soal ini dan juga mengalami kesulitan dalam merangkai kalimat. Masih dengan persentase yang sama, responden menyatakan bahwa meskipun pemberian stimulus berupa penyampaian strategi menjawab telah dilakukan, namun tetap saja dinilai strategi tersebut tidak terlalu membantu proses menjawab soal. Setelah ditelusuri lebih dalam, kesalahan terbanyak terdapat pada soal menyusun kalimat berikut ini: ひとつ ください えんぴつ どれか えらんで は Responden mengalami kesulitan dalam menempatkan kata ひとつ dan どれか pada urutan yang benar sehingga makna yang terkandung dalam kalimat tersebut tidak dapat tersampaikan. Hal ini juga tetap terjadi pada saat post test, kesalahan yang sama terulang kembali. Terlihat bahwa mereka kurang memahami makna yang terkandung dalam kalimat tersebut, yakni ingin mempersilahkan lawan bicara untuk 58

31 memilih salah satu dari pensil yang tersedia, oleh karena itu urutan kalimat yang seharusnya adalah: えんぴつはどれかひとつえらんでください Pemahaman terlebih dahulu akan makna yang ingin disampaikan merupakan komponen penting dalam menjawab bentuk soal kanseihou ini, karena kesalahan satu susunan saja dapat merubah pengertian atau bahkan kalimat tersebut menjadi tidak bermakna (Marovcsik, 2006:149). Menurut Karimi (2003:304), diperlukan metode membaca kata perkata dan kemampuan membaca yang relatif lama ketika berhadapan dengan kalimat yang tersusun secara acak. Inilah yang membuat 50% dari jumlah responden dalam kelas eksperimen menempatkan bentuk soal hairetsuhou sebagai bentuk yang paling sukar dikerjakan dan yang membutuhkan pemikiran lebih dalam menerapkan strategi, dan 40% diantara mereka mengaku paling tidak menyukai bentuk ini bila dibandingkan dengan kelima bentuk soal evaluasi objektif lainnya. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Hairetsuhou (Soal Menyusun Kalimat) Tolak H 0 Terima H

32 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April Analisis Skor Pre Test dan Post Test Teiseihou (Soal Membenarkan) Teiseihou merupakan kelanjutan atau penerusan dari bentuk tes shingihou (betulsalah). Yamaguchi (2005:98), dalam upayanya menjelaskan berbagai macam karakteristik untuk masing-masing bentuk tes objektif, memberikan dua buah contoh soal yang memadukan shingihou dan teiseihou. Pertama-tama dituntut untuk menentukan pernyataan dalam soal tersebut benar atau salah, apabila dianggap salah, haruslah disertakan pembenarannya. Ini menunjukkan kemiripan dan keterkaitan antara kedua bentuk tes tersebut, namun teiseihou cenderung memerlukan pemikiran yang lebih kompleks, oleh karena itu dapat diberikan penilaiannya dengan bobot yang lebih besar dari bobot nilai shingihou. Pada proses penilaian soal berbentuk teiseihou, penulis akan mempraktekkan pendapat dari Yamaguchi tersebut, dengan demikian penulis memutuskan memberikan bobot 2 (dua) poin untuk masing-masing jawaban yang dijawab dengan benar oleh responden. Hasil skor pre test dan post test untuk bentuk teiseihou dari kelompok responden yang diberikan perlakuan berupa pengajaran bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari konjugasi verba bentuk ーて beserta pola kalimatnya, serta penekanan pada pemberian stimulus berupa penyampaian strategi-strategi dalam menjawab soal bentuk teiseihou dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Skor Pre Test dan Post Test Teiseihou (Soal Membenarkan) 60

33 Sumber : Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan data survei yang diperoleh, dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui skor pada tabel berikut ini. rata-rata kesepuluh responden. Hasil analisis dapat dilihat Tabel Statistik Deskriptif Skor Pre Test dan Post Test Teiseihou (Soal Membenarkan) Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Skor Pre Test Soal Membenarkan Skor Post Test Soal Membenarkan Valid N (listwise) 10 Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengann SPSS Berdasarkan hasil analisis dataa dengan menggunakan penghitungan statistik deskriptif dari program SPSS seperti yang tecantum pada tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa skor pre test rata-rata yang diperoleh kesepuluh responden untuk bentuk teiseihou adalah sebesar 7.0 poin sedangkan rata-rata skor post test mereka 61

34 sebesar 9.6 poin dari skor maksimum yang dapat diperoleh sebesar 10 poin. Dari nilai rata-rata (means) tersebut terlihat bahwa skor responden mengalami kenaikan sebesar 2.6 poin. Dengan bantuan program SPSS, dilakukan analisis non-parametric tests dengan two related samples dan tes bertipe uji peringkat bertanda Wilcoxon yang kemudian menghasilkan dua tabel seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Ranking Skor Pre Test dan Post Test Teiseihou (Soal Membenarkan) Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Skor Post Test Soal Membenarkan - Skor Pre Test Soal Membenarkan Negative Ranks 0 a Positive Ranks 9 b Ties 1 c Total 10 a. Skor Post Test Soal Membenarkan < Skor Pre Test Soal Membenarkan b. Skor Post Test Soal Membenarkan > Skor Pre Test Soal Membenarkan c. Skor Post Test Soal Membenarkan = Skor Pre Test Soal Membenarkan Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat perbedaan signifikan dari skor rata-rata responden untuk bentuk teiseihou ini. Hanya satu orang responden yang memiliki skor pre test dan post test yang sama, sedangkan skor post test yang lebih besar bila dibandingkan dengan skor pre test dimiliki oleh kesembilan responden lainnya. Tabel Uji Statistik Skor Pre Test dan Post Test Teiseihou (Soal Membenarkan) Test Statistics b 62

35 Skor Post Test Soal Membenarkan - Skor Pre Test Soal Membenarkan Z a Asymp. Sig. (2-tailed).007 a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 dengan SPSS Sesuai dengan hasil uji statistik yang telah diperoleh, jelaslah menunjukkan adanya perbedaan skor yang diperoleh responden, skor yang lebih besar mereka peroleh pada saat post test dibandingkan dengan pada saat pre test. Hal ini didukung dari tingkat signifikansi (α), yakni sebesar Karena < 0.05 maka sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan maka H 1 akan diterima sedangkan H 0 akan ditolak. Dengan diterimanya hipotesis H 1 ini, penulis dapat menegaskan bahwa pemberian stimulus untuk bentuk teiseihou berhasil terlaksana, hal ini dikarenakan tingkat kemampuan responden dalam menjawab soal mengalami peningkatan, sesuai dengan respon yang diharapkan penulis dalam pemberian stimulus tersebut, dan ini membuktikan adanya efek dari stimulus penguat terhadap kemajuan siswa dalam proses belajar, sesuai dengan pernyataan Thorndike (Suparno, 1997:58). Analisis ini pun didukung dengan hasil angket dan wawancara dengan tiga orang perwakilan dari responden kelas eksperimen, sebanyak 70% dari total responden merasa terbantu dengan adanya pemberian stimulus berupa strategi menjawab ini. Menurut kesimpulan dari wawancara yang telah penulis lakukan, kenaikan skor yang diperoleh responden selain didukung oleh pengaruh stimulus, yang ikut berperan adalah sudah ditentukannya letak kesalahan yang harus dibenarkan dan kemampuan 63

36 mereka untuk melakukan konjugasi verba bentuk ーて yang semakin terasah dengan adanya proses pembelajaran dalam kelas eksperimen ini. Gambar Grafik Pengambilan Hipotesis Teiseihou (Soal Membenarkan) Tolak H 0 Terima H Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April Analisis Perbandingan Skor Pre Test dan Post Test Responden Kelas Eksperimen Menurut Ragam Soal Evaluasi Objektif Pada sub bab ini, penulis akan menjabarkan hasil perbandingan antara skor pre test dan post test menurut masing-masing ragam soal dalam evaluasi objektif yang telah diberikan kepada para responden dalam kelas eksperimen, yakni shingihou (betul-salah), tashisentakuhou (pilihan ganda), kumiawasehou (menjodohkan), kanseihou (isian), hairetsuhou (menyusun kalimat), serta teiseihou (membenarkan), sehingga keefektifan pemberian stimulus berupa strategi menjawab soal dapat lebih terlihat jelas untuk setiap bentuk soal evaluasi objektif. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan bantuan uji peringkat bertanda Wilcoxon, dengan menggunakan tingkat signifikansi Ini menunjukkan bahwa apabila α > 0.05 maka antara skor masing-masing bentuk soal pada pre test dan post 64

37 test setelah pemberian stimulus, dinyatakan tidak mengalami perbedaan. Mengacu pada hasil uji peringkat bertanda Wilcoxon tersebut dapat disimpulkan, pemberian stimulus tidak efektif. Pemberian stimulus baru dapat dinyatakan efektiff apabila hasil pengukuran menunjukkan α 0.05, ini membuktikan adanya peningkatan hasil post test para responden. Penjabaran hasil perbandingan tersebut akan penulis tuangkan dalam bentuk grafik sebagai berikut. Gambar Grafik Nilai Signifikansi Menurut Ragam Soal Evaluasi Objektif Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan hasil dari grafik tersebut, dapat terlihat tingkat signifikansi untuk bentuk soal shingihou sebesar 0.011, tashisentakuhou 0.046, kumiawasehou 0.034, kanseihou 0.18, hairetsuhou 0.194, dan teiseihou sebesar Hasil tingkat signifikansi tersebut kemudian digabungkan dengan hipotesis dalam uji peringkat bertanda Wilcoxon, sehingga apabila diurutkan sesuai dengan tingkat signifikansi terendah, yang pemberian stimulusnya dirasakan paling efektif, maka susunannya 65

38 menjadi teiseihou, shingihou, kumiawasehou, ashisentakuhou, kanseihou, dan yang terakhir adalah hairetsuhou. Kesimpulan tersebut diperkuat dari hasil pengamatan penulis terhadap pre test dan post test yang telah dilalui oleh para responden, dari keenam ragam bentuk soal evaluasi objektif tersebut, ada responden yang mengalami peningkatan skor pada saat post test, ada yang tidak mengalami perubahan, dan bahkan ada pula yang mengalami penurunan skor. Data secara keseluruhan dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar Grafik Hasil Pemberian Stimulus Menurut Ragam Soal Evaluasi Objektif Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian Maret-April 2011 Berdasarkan grafik di atas, terlihat jelas pada bentuk teiseihou, 90% dari total seluruh responden mengalami peningkatan skor setelah menerima stimulus berupa strategi menjawab. Responden juga banyak yang memperoleh peningkatan skor pada saat post test dengan bentuk shingihou dan tashisentaku uhou. Akan tetapi, untuk bentuk kanseihou serta hairetsuhou, terlihat bahwa yang lebih dominan adalah 66

39 mereka yang tidak mengalami perubahan skor. Sedangkan pada bentuk kumiawasehou, persentase responden yang mengalami peningkatan dan yang tidak berubah sama rata, yakni masing-masing 50%, meskipun demikian dalam penghitungan dengan menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon, ditambah dengan dukungan dari hasil analisis angket dan wawancara yang diperoleh, maka penulis menyimpulkan pemberian stimulus untuk bentuk ini masih dinyatakan efektif. Dari kedua grafik beserta analisisnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa stimulus yang diberikan kepada kelompok responden kelas eksperimen ini efektif dalam menunjang peningkatan kemampuan mereka menjawab empat dari keenam bentuk soal, yaitu shingihou, tashisentakuhou, kumiawasehou, dan teiseihou. Akan tetapi tidak berhasil diterapkan pada bentuk kanseihou serta hairetsuhou. 67

Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara

Bab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kepopuleran drama, komik, dan lagu-lagu berbahasa Jepang, minat masyarakat yang ingin mempelajari bahasa Jepang kian bertambah. Kini bahasa Jepang telah

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret Bab 3 Analisis Data Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011. Peserta responden merupakan mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STIMULUS BERUPA STRATEGI MENJAWAB RAGAM SOAL EVALUASI OBJEKTIF PEMBELAJARAN VERBA -TE

EFEKTIVITAS STIMULUS BERUPA STRATEGI MENJAWAB RAGAM SOAL EVALUASI OBJEKTIF PEMBELAJARAN VERBA -TE EFEKTIVITAS STIMULUS BERUPA STRATEGI MENJAWAB RAGAM SOAL EVALUASI OBJEKTIF PEMBELAJARAN VERBA -TE Skripsi Oleh Devina Herawati Natsir 1100034702 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 EFEKTIVITAS STIMULUS

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni tahun 2013. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa

Lebih terperinci

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI Digunakan untuk menentukan apakah dua perlakukan sama atau tidak sama Uji parametrik Uji non parametrik: T- test asumsi: distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam

PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN. penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam LAMPIRAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONSEN Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti mengenai maksud dan tujuan penelitian, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pendidikan : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMP Negeri 10 Salatiga merupakan salah satu SMP Negeri di Salatiga yang terletak di jalan argomulyo Salatiga. SMP Negeri 10 Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Pengukuran Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Peserta Senam Lansia Di Banjar Tuka Desa Dalung MASTER TABEL Darah Lansia Di Banjar Tuka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, disain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN sudah ganti menggunakan metode tilawati hingga saat ini. Tabel 4.10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN sudah ganti menggunakan metode tilawati hingga saat ini. Tabel 4.10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) Wardatul Ishlah pada awalnya bernama TPA Al-Amanah yang berdiri pada bulan Juli 2005 di mushalla Wadatul Ishlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitan Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1 Getasan Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa kelas XI IPS berjumlah 51 siswa terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa pengujian-pengujian dengan perhitungan statistika melalui teknik analisis data yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin

usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid jenis_kelamin LAMPIRAN Karakteristik Responden Frequencies Statistics usia jenis_kelamin N Valid 38 38 Missing 0 0 Frequency Table usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 9 17 44.7 44.7 44.7 10

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode adalah suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki (Kamus Umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS

GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS Digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran I No. Urut Responden SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI SEIMBANG PADA SISWA TK ISLAM NUR HABIB Peneliti adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian Pengembangan Media Gambar

LAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian Pengembangan Media Gambar LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian Pengembangan Media Gambar 99 INSTRUMEN MEDIA GAMBAR No Aspek Yang Dinilai Ya Tidak Koreksi/ Saran 1. Media gambar busana mudah dipahami dan cukup besar untuk kelompok besar

Lebih terperinci

Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent)

Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent) Uji Data Dua Sample Tidak Berhubungan (Independent) 1. Uji Mann-Whitney Kasus : Seorang guru kesenian di suatu sekolah dasar ingin meneliti bakat menyanyi yang dimiliki anak didiknya apakah memang anak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian 30 BAB III METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian merupakan

Lebih terperinci

sambil kedua tangan didepan mulut.

sambil kedua tangan didepan mulut. Lampiran 1. Bentuk- bentuk senam irama Berikut bentuk- bentuk gerakan senam irama: 1) Gerakan Peralihan a) Jalan ditempat, gerakan tangan keatas, turun kembali kedepan dengan posisi kedua telapak tangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Deskripsi data ini akan membahas gambaran data hasil belajar siswa sebelum perlakuan dan setelah perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis Data

BAB 4. Analisis Data BAB 4 Analisis Data Pada bab 4 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mulai dari bulan Mei Juni 2014. Responden di dalam penelitian ini adalah 24 orang mahasiswa

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Efektivitas Penggunaan Active Learning dalam Mengembangkan Critical Thinking Pada Anak Usia Dini

ARTIKEL PENELITIAN. Efektivitas Penggunaan Active Learning dalam Mengembangkan Critical Thinking Pada Anak Usia Dini ARTIKEL PENELITIAN Efektivitas Penggunaan Active Learning dalam Mengembangkan Critical Thinking Pada Anak Usia Dini Oleh : Rita Mariyana, M. Pd, dkk. Dibiayai oleh Dana Dipa SK Rektor Nomor : 5085/H.40.00/PL.01/2007,

Lebih terperinci

DOKUMENTASI PENELITIAN

DOKUMENTASI PENELITIAN Lampiran 1 1. Rumah Tanaman DOKUMENTASI PENELITIAN 2. Tanaman Purun, Mendong dan Padi Liar 3. Tahap Aklimatisasi 5. Tahap Penyiapan Air Lindi 6. Penyiraman Air Lindi pada Tanaman Uji 7. Kondisi Tanaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke Indonesia pun bertambah dengan berbagai macam tujuan, seperti bisnis, rekreasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum subjek penelitian Di dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 60 siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 01 yang dibagi menjadi 2 kelas parallel,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Sumber.

Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Sumber. BAB V TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini disampaikan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi deskripsi hasil penelitian dan analisis data yang terdiri atas peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang beralamat jl kartini Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas X

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI DAN SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN

LEMBAR INFORMASI DAN SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN LEMBAR INFORMASI DAN SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara di Tempat Perkenalkan, saya Miranda Purnama Sari Fauzi mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73

LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 L A M P I R A N 72 LAMPIRAN A ( SOAL PRE TEST DAN POST TEST ) 73 Soal pre - test Nama : Kelas : Tanggal : Isilah titik titik di bawah ini! 1. Angka 24 dan 45, angka 24 lebih. dari angka 45 2. angka 100

Lebih terperinci

LAMPIRAN Descriptives Pre Sistolik Deep Breathing Exercise Post Sistolik Deep Breathing Exercise Selisih Sistolik Deep Pre Diastolik Deep Breathing Exercise Post Diastolik Deep Selisih Diastolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017 JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh: OKTAFIA EKAWATI 12.1.01.01.0286 Dibimbing oleh :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 19 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso no. 1 Salatiga,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di jalan Kartini No 2 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil 50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil belajar mengajar menggunakan permainan menemukan gambar sebagai upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sawit dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Depskripsi Subjek Penelitian Peneliti memilih tempat untuk penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, sekolah ini beralamatkan di kota Salatiga Jln. Osamaliki no.

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada tanggal 3 Maret 2012 penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Sebelum pengumpulan data penulis, meminta surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk melakukan penelitian di SMK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Kesongo 01 Tuntang pada tanggal 9 April 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas V-B, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, beralamat Jln. KH. Ahmad Dahlan, Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Sebaran Responden. Kelas Putra Putri Jumlah X A X B XI BHS XI IPA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga, dengan responden sebanyak 76 siswa dengan rincian sebaran pada tabel

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. aspek belajar mengajar. Dalam setiap proses pembelajaran dan pengajaran komponen

Bab 2. Landasan Teori. aspek belajar mengajar. Dalam setiap proses pembelajaran dan pengajaran komponen Bab 2 Landasan Teori 2.1 Evaluasi Evaluasi pendidikan adalah salah satu tugas penting yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Porsi terbesar dari evaluasi pendidikan adalah pada aspek belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 02 yang menjadi kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 orang. Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan sampel sebanyak 140 orang. Data penelitian diambil menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

Lampiran A Strategi Menjawab Ragam Soal Objektif

Lampiran A Strategi Menjawab Ragam Soal Objektif Lampiran A Strategi Menjawab Ragam Soal Objektif L1 L2 Sumber data : Investing in Your College Education & Japanese Sentence Structure L3 Lampiran B Media Pengajaran Kelas Eksperimen B.1 Kegiatan Pembelajaran

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian dari: Nama peneliti : Dwi Arisca Putri Nim : 2013-33-033

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina Kencana.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Guru BK SMP di Kota Salatiga yang menjadi guru Bimbingan konseling SMP di Salatiga berdasarkan latar

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati

EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No.9 Jakarta 11480, (021) 534-5830/ (021) 530-0244,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMPN 2 Way Tenong pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah kelas VII ada empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang yang berada di desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup]

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup] LAMPIRAN Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup] Lampiran II [Surat Pernyataan Responden] Lampiran III [Surat KeteranganPenelitian] Lampiran IV [Gerakan Core Stability] Core stability Exercise Berikut adalah

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci