BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis,
|
|
- Yandi Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, dengan cara mengumpulkan data-data berbagai bentuk latihan-latihan yang terdapat pada buku ajar deutsch.com 1. B. Teknik Penelitian Teknik penelitian untuk memperoleh data-data dan berbagai teori yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Untuk menjelaskan konsep-konsep yang menjadi variable penelitian ini, penulis mengambil kutipan-kutipan yang diperlukan dari para pakar yang ahli dalam bidang tersebut. Misalnya Arikunto (2002:4) menyebutkan bahwa studi pustaka yaitu teknik mencari informasi tentang data yang akan diteliti berupa paper, dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya. Melalui teknik ini diharapkan hasil klasifikasi data-data latihan dari buku ajar deutsch.com 1 dapat diperoleh. 29
2 30 2. Analisis Dokumen Metode ini merupakan metode mengumpulkan data-data informasi latihanlatihan berupa teks, dan gambar-gambar yang terdapat dalam buku ajar deutsch.com 1. Data yang terkumpul kemudian diklasifikasikan berdasarkan aspek latihan-latihan, dan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan hasilnya. Pengertian teknik dokumenter yang terdapat dalam situs adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti, seperti dari sumber dokumen dan bukubuku, yang kemudian dianalisis. C. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah buku ajar deutsch.com 1. Buku ini ditulis oleh Gerhard Neuner, Anta Kursisa, Lina Pilypaityte, Erna Szakaly, Sara Vicente, Birgit Kirchner,dan Carmen Cristache, dan diterbitkan pada tahun 2008 oleh penerbit Hueber-Verlag Ismaning, Jerman. Buku deutsch.com 1 ini adalah buku yang digunakan pembelajar bahasa Jerman pada tingkat A1. D. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
3 31 1) Tahap Persiapan Mengkaji buku ajar deutsch.com 1 guna mendapatkan data latihan-latihan. 2) Pengolahan data 2.1. Data-data tentang latihan-latihan yang ada pada buku ajar deutsch.com 1 diklasifikasikan ke dalam beberapa aspek latihan yaitu: Arbeitsanweisungen (Petunjuk pengerjaan suatu latihan) Arbeitsanweisungen atau petunjuk pengerjaan merupakan poin penting dalam suatu latihan. Petunjuk pengerjaan adalah acuan pembelajar dalam mengerjakan sebuah latihan, karena pemahaman dalam cara pengerjaan akan memudahkan pembelajar menyelesaikan latihan. Berikut ini adalah karakteristik dalam Arbeitsanweisungen : a. Sind die Arbeitsanweisungen eindeutig? (Apakah petunjuk pengerjaannya jelas?) b. In welcher Sprache sind die Arbeitsanweisungen formuliert? (Dalam bahasa apa petunjuk pengerjaan tersebut?) c. Wie werden die Lernenden angesprochen (Du/Sie-Anrede, Ton)? (Kata sapaan apa yang digunakan pembelajar sapaan kamu atau anda?) d. Geben die Arbeitsanweisungen Hinweise auf die (Sprech-)Situation (Regieanweisungen)?
4 32 (Apakah petunjuk pengerjaan memberikan petunjuk terhadap situasi berbicara bersifat responsif?) Fertigkeiten (Keterampilan) Fertigkeiten atau keterampilan berbahasa dalam bahasa Jeman mencakup empat keterampilan yaitu Hören, Sprechen, Lesen, dan Schreiben. Sebuah latihan diklasifikasikan sesuai dengan keterampilan berbahasa. Di bawah ini merupakan karakteristik yang dimiliki Fertigkeiten atau keterampilan berbahasa, yakni : a. Werden alle Fertigkeiten in ausgewogenem Verhältnis geübt? (Apakah semua keterampilan dilatihkan secara berimbang?) Übungstypen (tipe-tipe Latihan) Übungstypen atau tipe-tipe latihan dalam buku ajar sangat beragam. Tipe latihan sangat berpengaruh dalam cara pengerjaan dan pengelompokkan latihan. Karakteristik dari Übungstypen atau tipe-tipe latihan yaitu : a. Welche Übungstypen kommen vor? (Tipe-tipe Latihan apa yang terdapat di dalam buku ajar deutsch.com 1?) b. Sind die Übungen systematisch aufgebaut und ermöglichen sie eine schrittweise Einübung nach dem Muster? (Apakah latihannya dibentuk secara sistematis dan apakah latihan-latihan tersebut memungkinkan adanya bagian latihan lanjutan yang tersusun sesuai dengan contoh?) Latihan yang sistematis sesuai contoh tersebut mencakup ke dalam empat hal berikut, yaitu :
5 33 a. Verstehen (Hören - Lesen)? (Pemahaman) b. Reproduzieren (Sprechen - Schreiben)? (Memproduksi) c. Sprechen und Schreiben in vorgegebenen Rollen und Situationen? (Menginterpretasikan ke dalam permainan peran dan situasi) d. freie Äußerungen (mündlich und schriftlich)? (Mengungkapkan pendapat secara bebas, lisan dan tulisan) Übungsformen (bentuk-bentuk latihan) Latihan-laihan atau Übungen memiliki berbagai bentuk. Bentuk-bentuk latihan diantaranya adalah Offene Aufgaben, Ergänzungsaufgaben, Lückentexte, Cloze-Test, Multiple-Choice-Aufgaben, Erkennen (Texte, Bilder, Fotos), Zuordnungsaufgaben, (Sätze, Text, Bild) Ordnen, Notieren, Ja-Nein Aufgaben, Richtig-Falsch Aufgaben, W-Fragen, dan Dialog. Berikut adalah karakteristik dari bentuk-bentuk latihan atau Übungsformen. a. Variieren die Übungsformen? (Apakah bentuk-bentuk latihannya bervariatif?) b. Werden kreative Übungen betont, z.b. altersgerechte Spelubungen? (Apakah terdapat penekanan dalam latihan-latihan yang kreativ?) c. Fördern die Übungen die Zusammenarbeit der Schüler? Gibt es Partnerübungen und Übungen, die für (Klein-)Gruppen geeignet sind?
6 34 (Apakah latihan-latihan menuntut kerja sama siswa untuk belajar bersama? Apakah terdapat latihan berpasangan dan latihan yang cocok dalam kelompok kecil?) d. Fördern die Übungen selbständiges Arbeiten und Lernen? (Apakah latihan mendorong bekerja dan belajar secara mandiri?) Zusammenhang (hubungan atau keterkaiatan) Zusammenhang atau keterkaitan dalam suatu latihan tentu selalu ada. Misalnya keterkaitan dengan bagian teks, gramatik, dan bagian latihan. Seperti yang diuraikan di bawah ini yang merupakan karakteristik Zusammenhang atau keterkaitan. a. Besteht ein sprachlicher und thematischer Zusammenhang zwischen Textteil, Grammatik und Übungsteil? (Apakah terdapat keterkaitan berbahasa dan tema antara bagian teks, gramatik dan bagian latihan? Differenzierung (perbedaan) Differenzierung atau perbedaan dalam cara pengerjaan latihan tentu akan selalu ada. Pengelompokkan latihan atau pengerjaan latihan akan berpengaruh pada hasil yang didapat oleh pembelajar bahasa Jerman. Oleh karena itu Differenzierung atau perbedaan kadang akan membantu dalam mengerjakan latihan. a. Gibt es genügend und verschiedenartige Übungen, um eine Differenzierung innerhalb heterogener Gruppen zu ermöglichen?
7 35 (Apakah terdapat latihan yang cukup dan beragam sehingga memungkinkan adanya cara kerja yang berbeda di dalam kelompok yang heterogen?) Wiederholung (pengulangan) Wiederholung atau pengulangan biasanya terdapat dalam buku ajar. Pengulangan dalam buku ajar bertujuan untuk mematangkan bagian materi tertentu yang sangat dibutuhkan oleh pembelajar. Berikut adalah karakteristik pengulangan atau Wiederholung, yaitu : a. Gibt es systematische Wiederholungen? (Apakah terdapat bagian pengulangan yang sistematis?) b. Gibt es ein ausreichendes Angebot an Übungen? (Apakah terdapat latihan-latihan yang cukup?) Karakteristik-karakteristik tersebut menjadi acuan dalam penelitian ini, apakah semua latihan yang ada d buku ajar deutsch.com 1 sudah memiliki karakterisitik tersebut Data-data yang telah diklasifikasikan kemudian dianalisis dan diintepretasikan hasil analisisnya. 3) Kesimpulan Mengambil kesimpulan dari semua hasil penelitian data yang telah diolah, dianalisis, serta diinterpretasikan.
SUSUNAN DEWAN REDAKSI JURNAL LATERNE
SUSUNAN DEWAN REDAKSI JURNAL LATERNE JURNAL PENDIDIKAN BAHASA JERMAN PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Jurnal Laterne (ISSN: 2302-2833) diterbitkan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
(SAP) ANALISIS BAHAN AJAR JR311 DRS. SETIAWAN, M.PD. ENDING KHOERUDIN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Topik bahasan : Konsep dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang harus dilatih. Keempat keterampilan itu meliputi. keterampilan menyimak Hören, keterampilan membaca Lesen,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa ada beberapa keterampilan yang harus dipelajari. Demikian halnya dengan pembelajaran bahasa Jerman, ada empat keterampilan yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN Nama Pendidikan : SMA Kelas / Semester : X / 2 Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur,
Lebih terperinciPERANAN STRATEGI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING. Lersianna Saragih*)
PERANAN STRATEGI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING Lersianna Saragih*) Abstrak Jeder Fremdsprachelernende bewusst oder unbewusst verwendet in seinem Lernprozess eine Strategie. Ermust mit der von
Lebih terperinciSILABUS. JR 420, Arbeit mit Lesetexten III: S1, 2 Sks, Semester VI. DESKRIPSI MATA KULIAH Arbeit mit Lesetexten III
DESKRIPSI MATA KULIAH Arbeit mit Lesetexten III JR 420, Arbeit mit Lesetexten III: S1, 2 Sks, Semester VI Mata kuliah Arbeit mit Lesetexten III merupakan salah satu Mata Kuliah Perluasan dan Pendalaman
Lebih terperinciNo. RPP/JER/21 Revisi : 00 Tgl : 1 Maret 2011 Hal dari
1. Fakultas / Program Studi : Bahasa dan Seni/ Pendidikan Bahasa Jerman 2. Mata Kuliah & Kode : Hörverstehen III Kode : GER 204 3. SKS : Teori : 1 SKS Praktik : 1 SKS Sem : 1 Waktu : 2 X 50 Menit 4. Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak (Hören), berbicara (Sprechen), membaca (Lesen) dan menulis (Schreiben).
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan. Untuk mengungkapkan ide, gagasan dan pikiran seseorang tidak
Lebih terperinciSILABUS. : 1. Mendengarkan: Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Keluarga
SILABUS Sekolah : Senior High School 5 Surabaya Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas/Semester : XI/1 Referensi : BSNP / CIE Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan: Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau
Lebih terperinci2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN JIGSAW PUZZLE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa asing dalam dunia kependidikan di Indonesia bukanlah hal yang baru di kalangan seluruh peserta didik, karena mulai dari jenjang pendidikan formal yang
Lebih terperinciINFORMASI DAN KISI-KISI
LOMBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba BAHASA INDONESIA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen yang memiliki pola yang beraturan. Aturan tersebut dapat disusun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah satu sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang memiliki pola yang beraturan. Aturan tersebut dapat disusun menjadi kaidah. Sebagai
Lebih terperinciSILABUS. JR 421, Schriftlicher Ausdruck III: S1, 2 Sks, Semester VI. DESKRIPSI MATA KULIAH Schriftlicher Ausdruck III
DESKRIPSI MATA KULIAH Schriftlicher Ausdruck III JR 421, Schriftlicher Ausdruck III: S1, 2 Sks, Semester VI Mata kuliah Schriftlicher Ausdruck III merupakan salah satu Mata Kuliah Perluasan dan Pendalaman
Lebih terperinciANALISIS LATIHAN PADA SITUS YANG DAPAT MENUNJANG KOMPETENSI DASAR. Kornalia Florida Aleng. Drs. Abdul Karim, M.pd
ANALISIS LATIHAN PADA SITUS www.cornelsen.de YANG DAPAT MENUNJANG KOMPETENSI DASAR Kornalia Florida Aleng Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
Lebih terperinciSILABUS SCHREIBEN I JR 214. Pepen Permana, S.Pd.
SILABUS SCHREIBEN I JR 214 Pepen Permana, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah
Lebih terperinciKata Kunci : Penguasaan Kosakata, Media Permainan Tic Tac Toe.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN TIC TAC TOE DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA ANGKASA BANDUNG Winne Juliyanti, Ending Khoerudin, Pepen Permana Kosakata merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak (hören), berbicara (sprechen), membaca (lesen), dan menulis
Lebih terperinciGAMBAR DALAM PENGAJARAN BAHASA ASING Oleh Nining Warningsih Abstrak
GAMBAR DALAM PENGAJARAN BAHASA ASING Oleh Nining Warningsih Abstrak Tak dapat disangkal lagi bahwa penampilan gambar dalam suatu buku ajar atau buku bacaan memberikan nilai lebih tersendiri bagi buku tersebut,
Lebih terperinci2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN DOMINO DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONJUGASIKAN VERBA BAHASA JERMAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari bahasa asing dan mampu menguasainya merupakan nilai lebih dalam bersosialisasi di dunia kerja maupun pergaulan. Bahasa Jerman merupakan salah satu
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
55 LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. IDENTITAS MATA PELAJARAN 1. Nama Sekolah : SMA N 16 Bandung 2. Kelas : X 3. Semester : 2/ Genap 4. Mata Pelajaran : Bahasa Jerman 5. Alokasi Waktu
Lebih terperinciTabel.1 Hubungan antar Skor Hasil Belajar Bahasa Inggris Correlations. Tabel.2 Descriptives Hasil Belajar
1 Tabel.1 Hubungan antar Skor Hasil Belajar Bahasa Inggris Correlations Eksperimen-1 Eksperimen-2 Eksperimen-3 Eksperimen-1 Pearson Correlation 1 626 60 Sig. (2-tailed). 000 000 Sum of Squares and Cross-products
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
1. Fakultas / Program Studi : FBS / Pendidikan Bahasa Jerman 2. Mata Kuliah & Kode : Schreibfertigkeit II Kode : GER 215 3. Jumlah SKS : Teori : 1 SKS Praktik : 1 SKS 4. Semester : Sem : 2 / genap Waktu
Lebih terperincioleh Cindhy Dwi Meidany
KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting untuk dipelajari,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting untuk dipelajari, karena dengan bahasa seseorang dapat menyerap berbagai informasi dan pengetahuan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari bahasa asing, dalam hal ini bahasa Jerman, siswa harus menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara (sprechen),
Lebih terperinciSILABUS HÖREN I JR 212. Pepen Permana, S.Pd.
SILABUS HÖREN I JR 212 Pepen Permana, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk dapat berinteraksi dengan manusia yang lain. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi.
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI TEKS BAHASA JERMAN. Widya Astuti, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI ISI TEKS BAHASA JERMAN Widya Astuti, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana Departemen Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Latihan pada Buku Planet sebagai Pelengkap Buku Ajar Bahasa jerman Deutsch ist Einfach di SMAN 4 Bojonegoro Kelas X Semester 2
Analisis Latihan pada Buku Planet sebagai Pelengkap Buku Ajar Bahasa jerman Deutsch ist Einfach di SMAN 4 Analisis Latihan pada Buku Planet sebagai Pelengkap Buku Ajar Bahasa Jerman Deutsch ist Einfach
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI UHRZEIT. Syaiful Qudsi, Lersianna HS, Pepen Permana
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI UHRZEIT Syaiful Qudsi, Lersianna HS, Pepen Permana Salah satu materi yang dipelajari dalam pembelajaran bahasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. analitik, yaitu suatu metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu suatu metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada
Lebih terperinciSILABUS DAN PENILAIAN
SILABUS DAN PENILAIAN Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Medan Program : Bahasa Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas : XI Semester : 1 Tahun Pelajaran : 2005-2006 : 17 minggu x 4 JP Standar 1 Dasar Materi Pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA PENGEMBANGAN MEDIA PUZZLE KOSAKATA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA Lailatul Rohmah Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Lebih terperinciSILABUS SPRECHEN I JR 215. Putrasulung Baginda, S.Pd.
SILABUS SPRECHEN I JR 215 Putrasulung Baginda, S.Pd. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan komputer saat ini telah membudaya dan menjadi ciri khusus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan komputer saat ini telah membudaya dan menjadi ciri khusus manusia modern. Dalam bermain seorang pemain harus dapat mengerti aturan dan tujuan dari
Lebih terperinciSILABUS ARBEIT MIT HÖRTEXTEN I JR 411 DRA. NINING WARNINGSIH, M.PD.
SILABUS ARBEIT MIT HÖRTEXTEN I JR 411 DRA. NINING WARNINGSIH, M.PD. Program Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010 SILABUS 1. Identitas mata
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ (TQ) PADA KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS X SMA N 1 KAMAL. Novita Putri Pratiwi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ (TQ) PADA KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS X SMA N 1 KAMAL Novita Putri Pratiwi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Lebih terperinci2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai salah satu alat komunikasi untuk berinteraksi antar sesama manusia. Dengan bahasa seseorang dapat memperoleh informasi secara lisan
Lebih terperinciRadio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 08 Penyamaran Orang Tak Dikenal Terkuak
Pelajaran 08 Penyamaran Orang Tak Dikenal Terkuak dan bertanya kepada laki-laki yang dianggap sebagai Raja Ludwig di istana Schloss Neuschwanstein. Tetapi secara kebetulan menemukan sesuatu yang menarik.
Lebih terperinciSILABUS DAN SISTIM PENILAIAN
SILABUS DAN SISTIM PENILAIAN Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Kediri Program : Pilihan Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas : X Semester : 2 ( dua ) Tahun Pelajaran : 2008-2009 : 15 minggu x 2 JP Standar Dasar
Lebih terperinciRANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Kuliah : Sprechfertigkeit I Kode Matakuliah : JER 46003 Kredit Semester : 4 SKS Program Studi : Pendidikan Bahasa Jerman Semester /Tahun Ajaran : Ganjil
Lebih terperinciRadio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 19 Penipuan Terungkap
Pelajaran 19 Penipuan Terungkap Walaupun bundaran gandum dibuat oleh para petani, tetap mempercayai eksistensi UFO. Informasi yang beredar di penduduk desa tentang penipuan bundaran gandum menyeret dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. Dalam komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya diperlukan adanya bahasa,
Lebih terperinciSILABUS. Alokasi Waktu. Sumber Belajar Kompetensi. Standar Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
SILABUS Nama Sekolah : SMA N 3 Kediri Program : Pilihan/ Umum Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas : XI Semester : 2 Tahun Pelajaran : 2007-2008 : 19 minggu x 2 JP Standar Dasar Materi Pembelajaran Indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa Sekolah Mengengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman sebagai salah satu bahasa asing yang diajarkan pada beberapa Sekolah Mengengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda dengan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU BAHASA JERMAN TAHUN 2012
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU BAHASA JERMAN TAHUN 2012 KOMPETENSI GURU :
Lebih terperinciIDE-IDE METODIS-DIDAKTIS UNTUK PENGAJARAN BAHASA JERMAN YANG BERORIENTASI PADA PEMBELAJAR 1. Oleh : HAFDARANI 2
IDE-IDE METODIS-DIDAKTIS UNTUK PENGAJARAN BAHASA JERMAN YANG BERORIENTASI PADA PEMBELAJAR 1 Oleh : HAFDARANI 2 PENDAHULUAN Sebagai guru bahasa Jerman kita sering mendengar atau membaca bahwa pengajaran
Lebih terperinciRUBRIK PENILAIAN KARANGAN MAHASISWA PS SASTRA JERMAN FIB UI DAN PESERTA KURSUS KELAS BAHASA JERMAN LBI UI 1
RUBRIK PENILAIAN KARANGAN MAHASISWA PS SASTRA JERMAN FIB UI DAN PESERTA KURSUS KELAS BAHASA JERMAN LBI UI 1 Julia Wulandari Petra D. Ajeng K.R Program Studi Sastra Jerman FIB UI Lembaga Bahasa Internasional
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
(SAP) SPRECHEN I JR215 PUTRASULUNG BAGINDA, S.PD. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1 : Start auf deutsch Tujuan pembelajaran umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situasi tertentu kemampuan bernalar diperlukan manusia untuk dapat mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berpikir dalam kehidupan sehari-hari dilakukan seseorang untuk merenungkan sesuatu, mempertimbangkan baik atau buruk suatu hal dan membuat keputusan. Pada
Lebih terperinci2015 ANALISIS VERBA TIDAK BERATURAN BENTUK KALA LAMPAU PERFEKT DALAM BUKU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan dan berperan sebagai salah satu kunci keberhasilan segala kegiatan pendidikan. Melalui pembelajaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. studio d A1 yang mencakup Start auf Deutsch sampai dengan Einheit. 12, dapat disimpulkan sebagai berikut;
89 BAB V KESMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai latihan kosakata dalam buku studio d A1 yang mencakup Start auf Deutsch sampai dengan Einheit 12, dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinciEfektivitas Permainan im Dreierpack Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman
Efektivitas Permainan im Dreierpack Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman Silfi Eka Juliani, Azis Mahfuddin Penulis Penanggung Jawab, Nining Warningsih Penulis Penanggung Jawab Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajar yang mempelajari bahasa Jerman diduga tidak asing lagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajar yang mempelajari bahasa Jerman diduga tidak asing lagi dengan Fragewörter, yang merupakan salah satu unsur dari W-Fragen. Dalam pembelajaran bahasa
Lebih terperinciDIE BEZIEHUNG ZWISCHEN DEM LOGISCHEN DENKVERMÖGEN UND DEM HÖRVERSTEHEN IM DEUTSCHEN. Fitri Apriani Susliawati, Pepen Permana, Amir.
DIE BEZIEHUNG ZWISCHEN DEM LOGISCHEN DENKVERMÖGEN UND DEM HÖRVERSTEHEN IM DEUTSCHEN Fitri Apriani Susliawati, Pepen Permana, Amir. Abstrakt Das logische Denkvermögen ist eine Denkaktivität, die auf dem
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN PENGUASAAN GRAMATIK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I TEMANGGUNG SKRIPSI
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PENGUASAAN GRAMATIK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI I TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Lebih terperinciIrma Indriani, Azis Mahfuddin, Irma Permatawati
Efektivitas Penggunaan Metode Talking Stick dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman (Studi Penggunaan Metode Talking Stick di SMAN 3 Cimahi) Irma Indriani, Azis Mahfuddin, Irma Permatawati
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Pengajaran Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing. Salah satu permasalahan yang terkait dengan komunikasi adalah faktor
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Pengajaran Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing Salah satu permasalahan yang terkait dengan komunikasi adalah faktor bahasa. Komunikasi amat erat hubungannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, semua keterampilan kemampuan berbahasa sangat penting untuk melakukan interaksi antara manusia sebagai mahluk sosial. Manusia juga dapat saling berkerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, terdapat empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni keterampilan yang bersifat
Lebih terperinciSUPLEMEN BAGI PEMBELAJARAN MENULIS
SUPLEMEN BAGI PEMBELAJARAN MENULIS CONTOH-CONTOH KESALAHAN YANG UMUM DILAKUKAN OLEH MAHASISWA DALAM MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN, YANG BERASAL DARI ASPEK BUDAYA 1. Ich und meine Freunde gehen in die
Lebih terperinciBAHAN AJAR / RPP. C. Metode Pembelajaran : Inquiri I. Kegiatan Pembelajaran :
BAHAN AJAR / RPP Bidang Studi : Bahasa Jerman Pokok Tema : Erste Kontake Sub Tema :Erste Kontakte mit Deutschen ( ich, du, sie/er/es (sing), Sie, sie (pl)) Kelas / Semester: X / gasal Standar Kecakapan
Lebih terperinciSTRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216
SILABUS STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216 Irma Permatawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORETIK. Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa istilah pengajaran dan
BAB II LANDASAN TEORETIK A. Teknik Show Not Tell 1. Pengertian Teknik Pembelajaran Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa istilah pengajaran dan pembelajaran sering dianggap sama maknanya, padahal kedua istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara verbal maupun non verbal. Dalam era globalisasi ini bahasa memiliki peranan dan kedudukan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa Jerman meliputi empat aspek, yaitu keterampilan menyimak (Hören), keterampilan berbicara (Sprechen), keterampilan membaca (Lesen), dan
Lebih terperinciSOFTWARE REVIEW Pepen Permana
SOFTWARE REVIEW Pepen Permana Nama Software : Tell Me More German Premium Edition Penulis : Penerbit : Auralog / Kanisius Cetakan : 2007 Tell Me More adalah salah satu aplikasi pembelajaran bahasa berbasis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode korelasional dengan teknik korelasi dan teknik regresi. Teknik korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa Jerman yang dilatihkan dalam pembelajaran bahasa Jerman di tingkat SMA maupun perguruan tinggi adalah mendengarkan (Hören), berbicara
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN. Standar. Kompetensi
KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN Kompetensi Utama 1 Kompetensi Inti Guru Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAKEM SKRIPSI
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAKEM SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciLaterne. Volume V Nomor 02 Tahun Iffatul Lailiyah. Drs. Benny Herawanto Soesetyo, M.Psi
STELLT EIN ARBEITSBLATT FÜR DIE LESE- UND SCHREIBFERTIGKEIT SMA KLASSE X IM ERSTEN SEMESTER AUF, DIE KURIKULUM 2013 GELEGEN IST Iffatul Lailiyah (Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PALOPO
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN TATA BAHASA JERMAN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PALOPO Desi Sugiarti 1 dan Muddin 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri
Lebih terperinciRadio D Teil 1. Deutsch lernen und unterrichten Arbeitsmaterialien. Pelajaran 09 Musik untuk Raja Ludwig
Pelajaran 09 Musik untuk Raja Ludwig Juga menemukan sebuah jejak untuk menguak rahasia orang tak dikenal: dalam surat kabar ia menemukan iklan pertunjukkan musikal Raja Ludwig. Dalam perjalanan menuju
Lebih terperinciBUKU DAS DEUTSCHMOBIL UNTUK KETERAMPILAN MENULIS. Drs. Benny Herawanto S, M.Psi
Laterne-VOL IV No 3-Oktober 2015 BUKU DAS DEUTSCHMOBIL UNTUK KETERAMPILAN MENULIS Hofifah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya Hofifahzalfamecca@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan bahasa asing termasuk bahasa Jerman saat ini telah menjadi hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin bertambah
Lebih terperinciSurya Masniari Hutagalung Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENERAPAN TEKNIK TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER V TAHUN 2016 PRODI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Surya Masniari Hutagalung Fakultas Bahasa dan
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN. Standar Kompetensi
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN Kompetensi Utama 1 Kompetensi Inti Guru Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. Setelah dilakukannya
BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Identifikasi Awal Dalam bab ini akan dibahas data dan pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan observasi
Lebih terperinciSILABUS DAN PENILAIAN
SILABUS DAN PENILAIAN Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Medan Program : Bahasa Mata Pelajaran : Bahasa Jerman Kelas : XI Semester : 2 Tahun Pelajaran : 2006-2007 : 17 minggu x 4 JP Standar 1 Dasar Materi Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan membaca mempunyai peranan penting dalam pembelajaran bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbahasa Jerman, yaitu terampil dalam menyimak, membaca, menulis, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kosakata merupakan hal dasar dan penunjang untuk dapat terampil berbahasa Jerman, yaitu terampil dalam menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Kosakata
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MATAKULIAH MEMBACA PEMAHAMAN (LESEVERSTEHEN IV) DENGAN MODEL CONCEPT MAPPING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MATAKULIAH MEMBACA PEMAHAMAN (LESEVERSTEHEN IV) DENGAN MODEL CONCEPT MAPPING Ending Khoerudin*) ABSTRAK Bertolak dari adanya kesulitan mahasiswa dalam membaca pemahaman
Lebih terperinciBAB II PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SCRAMBLE, KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SCRAMBLE, KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Pembelajaran Kooperatif Dalam sebuah pembelajaran, pemilihan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahasa dalam menyusun kalimat menjadi teks bahasa Jerman.
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yakni variabel kemampuan berpikir logis dan variabel keterampilan siswa kelas XII
Lebih terperinciKesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman Oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang
Kesalahan Pembentukan Finalsatz Bahasa Jerman Oleh Mahasiswa Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Taufan Reza Achmadi Drs.Tiksno Widiytmoko, M.A. Edy Hidayat, S. Pd., M. Hum. Universitas
Lebih terperinciKesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang.
Kesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Ninuk Rahayu, Rosyidah, dan Edy Hidayat Universitas Negeri
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN. Milda Anika, Lucky Herliawan Y.A.
1 EFEKTIVITAS MEDIA PERMAINAN BUCHSTABENDIKTAT DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Milda Anika, Lucky Herliawan Y.A., Pepen Permana Abstrak Dalam mempelajari bahasa Jerman ada empat keterampilan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN MENENTUKAN GRAMMATIKAL KASUS DI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN
ANALISIS KESALAHAN MENENTUKAN GRAMMATIKAL KASUS DI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN Herlina Jasa Putri Harahap Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS- TS) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPenggunaan Artikel pada Majalah Juma dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang
Penggunaan Artikel pada Majalah Juma dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang Maimun Fariziah 108241416351 Pembimbing I: Deddy Kurniawan, S.Pd.,
Lebih terperinciE JURNAL UNESA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA JERMAN KELAS X MIA 6 SMA NEGERI 1 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
E JURNAL UNESA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA JERMAN KELAS X MIA 6 SMA NEGERI 1 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Irena Melinda Febriani Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas
Lebih terperinciSILABUS SPRECHEN II JR 220. Dra. Nining Warningsih, M.Pd.
SILABUS SPRECHEN II JR 220 Dra. Nining Warningsih, M.Pd. Program Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah Nama
Lebih terperinciINTERKULTURELLER ANSATZ DES FREMDSPACHLICHEN DEUTSCHUNTERRICHTS
47 INTERKULTURELLER ANSATZ DES FREMDSPACHLICHEN DEUTSCHUNTERRICHTS A. Pendahuluan Istilah interkultural menjadi sangat penting karena belajar bahasa tidak lepas dari pengaruh budaya khususnya dalam belajar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
47 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. IDENTITAS MATA PELAJARAN 1. Nama Sekolah : SMA N 16 Bandung 2. Kelas : X 3. Semester : 2/ Genap 4. Mata Pelajaran : Bahasa Jerman 5. Alokasi Waktu
Lebih terperinciNo. RPP/JER/24 Revisi : 00 Tgl : 1 Maret 2011 Hal dari
: Sem : 2 (dua) : 100 lisan setingkat A1. lisan sesuai dengan tingkat dasar (A1. 1) Jerman (1) fragen und sagen, was man möchte... (2) fragen und beantworten nach dem Preis... (3) kommentieren, wie der
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya cara untuk memecahkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya cara untuk memecahkan masalah. Cara untuk memecahkan masalah yang telah dipilih dan disusun secara sistematis
Lebih terperinci