PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SAKA TIGA

Transkripsi

1 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SAKA TIGA ABSTRAK Selfi Ariani Kamsrin Sa i Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp , Fax Wab site : www/mm-utp.com info@mm-utp.com Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja terhadap di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Ada tiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini. Pertama, terdapat pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap. Kedua terdapat pengaruh Kepuasan kerja terhadap. Ketiga, terdapat pengaruh Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga yang terdiri dari 57 orang, sedangkan sampel berjumlah 30 orang dengan teknik Stratified random sampling dan 20 orang untuk uji coba instrumen. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang menggunakan skala likert yang disusun berdasarkan konstruk yang dirangkum dari berbagai teori, dan diwujudkan dalam operasional variabel. Untuk mengetahui kesahihan instrumen dilakukan uji validasi yang bersifat face validity. Hasil analisis yang dilakukan pada taraf kepercayaan 5 % menemukan () pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja Guru adalah 0,899 dan koefesien determinasi 0,808 (2) pengaruh Kepuasan kerja terhadap Disiplin kerja Guru adalah 0,877 dan koefisien determinasi sebesar 0,770 (3) pengaruh Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap Disiplin kerja Guru adalah 0,926 dan koefisien determinasi sebesar 0,857. Kontribusi yang diberikan kedua varibel bebas diatas terhadap disiplin kerja guru masing masing adalah 80,8 % dan 77,0 % tanpa mengontrol pengaruh yang satu sama yang lain. Sedangkan secara bersama sama mempunyai pengaruh 85,7% Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa variabel Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja merupakan faktor penting dalam meningkatkan disiplin kerja guru. Dengan kata lain, dapat ditingkatkan dengan meningkatnya Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja baik secara sendiri, maupun secara bersama-sama karena terbukti secara empiris. Implikasi dari penelitian ini adalah tidak dapat dicapai tanpa memperhatikan Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berlakunya kurikukulum berbasis kompetensi tahun 2004 yang kemudian menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut penyelenggaraan pendidikan, dalam hal ini adalah sekolah, untuk lebih memaksimalkan tenaga pendidikan yang telah ada. Tujuannya tak lain adalah untuk mencapai hasil yang memuaskan terhadap prestasi belajar siswa terutama dalam menghadapi kurikulum yang baru tersebut. Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga adalah merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan Sekolah Menegah Umum, juga ikut bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan. Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0489 U/992 tentang Sekolah Menengah Umum dimana ditegaskan bahwa Madrasah Aliyah wajib memberikan bahan kajian sekurang kurangnya sama dengan Sekolah Menengah Umum. Pernyataan ini mengandung konsekuensi logis kepada peningkatan mutu pendidikan di Madrasah dalam mewujudkan kualitas out put yang handal, baik dalam kategori keilmuan, keterampilan maupun akhlaq. Untuk menindak lanjuti surat keputusan tersebut, Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga telah memperbaiki sistem manajemen yang ada di dalam Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga tersebut terutama untuk meningkatkan kinerja para guru dalam mengajar sehingga dapat menghasilkan prestasi siswa yang tinggi. 09

2 Karena sebagai Madrasah Negeri, Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga tentunya mempunyai beban yang berat mengingat sampai sekarang prestasi yang dicapai oleh siswa Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga belum menunjukkan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan Sekolah Umum lainnya, misalnya masih rendahnya minat masyarakat untuk sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga atau siswa yang ada rata-rata tingkat ekonomi keluarganya menengah ke bawah. Begitu juga tingkat kelulusan siswa Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga yang ikut tes SPMB masih rendah pun juga siswa yang dapat diterima di instansi pemerintah dan swasta masih dapat dihitung. Di samping permasalahan di atas Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga juga mengalami permasalahan dengan para tenaga pengajar atau guru, karena disiplin kerja para guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga sekarang belum juga menunjukkan hasil yang maksimal dengan masih ada guru yang sering tidak mengajar atau datang terlambat. Seringnya guru yang datang terlambat atau tidak masuk pada jam pelajaran membuat siswa dirugikan, dalam hal ini ketertinggalan pelajaran, dan pada akhirnya pokok bahasan tidak dapat diselesaikan secara tuntas. Seorang guru dalam mengajar harus tepat waktu agar siswa tidak dirugikan, begitu juga dengan kehadiran dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah. Selain itu kesiapan mengajar guru, masih ada guru yang mengajar tidak menggunakan alat pembelajaran yang sesuai kehendak kepala sekolah seperti pembuatan silabus atau kesiapan mengajar seadanya saja. Begitu juga dengan pelaksanaan tugas tugas, sering tugas yang diberikan oleh kepala sekolah tidak dilaksanakan dengan baik atau tidak diselesaikan sama sekali. Oleh karena itu pihak Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga terus berusaha agar supaya guru yang sering tidak masuk atau datang terlambat dapat berkurang. Kesiapan guru dalam mengajar sangat penting karena bagaimanapun seorang guru tentunya menjadi tumpuan dari para siswa untuk menerima pengetahuan dan keterampilannya, jika guru mengajar seadanya maka tentunya akan menghasilkan prestasi yang kurang memuaskan yang diperlihatkan oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran, dan hal ini sungguh merugikan pihak Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Guru merupakan kunci utama dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga untuk mewujudkan hal tersebut tentunya harus di dukung oleh guru guru yang profesional dalam menjalankan tugasnya dan dapat diandalkan. Permasalahan lainnya yang menyangkut masalah disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga seringnya terjadi pergantian pimpinan setiap periode sehingga hal ini menimbulkan permasalahan dari para guru terhadap pola atau gaya kepemimpinan dari setiap kepala sekolah. Ada guru yang selama ini memiliki disiplin kerja yang tinggi misalnya datang tepat waktu mentaati setiap kebijakan lembaga karena tidak sesuai dengan pimpinan yang baru ia berubah menjadi tidak disiplin dalam mengajar atau mengajar seadanya. Ada juga guru yang selama ini tidak disiplin dalam mengajar karena gaya kepemimpinan yang baik maka ia berubah menjadi disiplin dalam mengajar. Keadaan semacam ini sering dialami oleh Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga setiap ada pergantian pimpinan atau kepala Madrasah. Pergantian pimpinan sering menimbulkan permasalahan karena lain pimpinan lain pula sifat dan wataknya, ada pimpinan yang memiliki wibawa terhadap para guru dan ada pula yang otoriter sehingga pemaksaan kehendak pimpinan akan terjadi dalam lingkungan kerja para guru, hal ini sering menimbulkan konflik dalam lembaga yang pada akhirnya dapat merugikan

3 siswa karena banyak guru yang tidak mengajar atau datang terlambat. Selain itu hal lainnya yang mungkin mengakibatkan masih rendahnya tingkat disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga adalah rendahnya tingkat kepuasan kerja yang ia terima dari lembaga, misalnya tidak adanya penghargaan dari lembaga atas prestasi kerjanya, kurangnya kerja sama antar guru dalam bekerja, sarana dan prasarana yang tidak lengkap atau lingkungan kerja yang kurang nyaman sehingga guru merasa malas untuk berlama- lama di sekolah atau bahkan tidak masuk dalam mengajar. Kepuasan kerja merupakan suatu peraasan yang didapat oleh para guru atau pekerjaan yang telah ia lakukan dalam hal ini adalah kegiatan pembelajaran, mungkin karena guru kurang puas atas hasil pekerjaan yang ia lakukan di lembaga karena tidak adanya perhatian dari pihak lembaga atas pekerjaan dan prestasinya dalam bekerja, maka ia akan menjadi malas dalam mengajar dan tidak mentaati peraturan yang ada dalam lembaga. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di muka, maka dapat di identifikasikan permasalahan di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga sebagai berikut:. Kehadiran dan ketepatan waktu guru dalam mengajar masih rendah. 2. Tugasnya sebagai tenaga pengajar belum dapat diandalkan. 3. Tugas yang dipercayakan pimpinan tidak diselesaikan dengan baik 4. Gaya kepemimpinan yang belum sesuai sepenuhnya dengan kehendak para guru dalam mengajar. 5. Kepuasan kerja yang didapat para guru dalam melaksanakan tugasnya masih rendah. 6. Kurangnya kerja sama sesama guru dalam meningkatkan pendidikan. 7. Sarana dan prasarana pembelajaran masih terbatas C. Pembatasan Masalah Agar penelitian tidak terlalu jauh menyimpang, maka penulis perlu untuk membuat suatu batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun masalah yang diteliti adalah : Gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja guru serta di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga D. Perumusan Masalah. Setelah memperhatikan pembahasan masalah diatas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : Berapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersama sama terhadap disiplin kerja guru di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga E. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin kerja Guru. b. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasan kerja terhadap Disiplin kerja Guru. c. Untuk mengetahui pengaruh Gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. F. Hipotesis. Berdasarkan uraian dalam landasan teori tersebut diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :. Terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga 2. Terdapat pengaruh Kepuasan kerja terhadap Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga 3. Terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan kerja secara bersama sama terhadap Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga

4 METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Waktu Penelitian ini akan dilakukan empat bulan dari bulan April 2008 sampai bulan Juli B. Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan menggunakan dua macam teknik statistik yaitu teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis inferensial.. Statistik Deskriptif Stastistik deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang data hasil penelitian atau jawaban dari kuesioner yang telah diberikan pada renponden. Stastistik deskriptif ini menjelaskan tentang nilai rata rata, median, modus, rentang nilai, nilai maksimum, nilai minimum, simpangan baku dan variansi dari data yang diolah oleh peneliti. 2. Perumusan Analisis. Untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent terhadap variabel dependen, digunakan Regresi Berganda, yang dapat dinyatakan sebagai beriku: Y = a + b X + b 2 X 2 + e Dimana : a = Konstanta b, b 2 = Koefisien regresi e = Residual Y = Variable disiplin kerja guru X = Variabel Gaya kepemimpinan X 2 = Variabel Kepuasan kerja 3. Koefisien Korelasi (r) Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat di lihat dari nilai r parsial yang mempunyai nilai antara- hingga + bila nilai r parsial semakin mendekati + atau -, berarti semakin erat hubungan positif atau negatif antara variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan bila nilai r parsial semakin mendekati nol, berarti terdapat hubungan yang semakin lemah. Nilai r parsial yang paling besar menunjukkan bahwa variabel independen yang bersangkutan paling erat hubungannya dengan variabel dependen. Oleh karena itu merupakan variabel independen X yang paling dominan dalam menjelaskan variasi dalam variabel dependen Y. C. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan secara statistik dengan pengujian secara parsial dan simultan. Uji Secara Parsial (Uji t ) a. Hipotesis pertama. Ho: ρy = 0 Tidak terdapat pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap H : ρy 0 Terdapat pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap 2. Level of Signifikance (α ) = 0,05 3. Kriteria pengujian: Ho: diterima jika t sig > 0,05 H : diterima jika t sig < 0,05 4. Kesimpulan menerima atau menolak H 0 b. Hipotesis Kedua. Ho: ρy 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh Kepuasan kerja terhadap H : ρy 2 0 Terdapat pengaruh Kepuasan kerja terhadap Disiplin kerja guru 2. Level of Signifikance (α ) = 0,05 3. Kriteria pengujian: Ho: diterima jika t sig > 0,05 H : diterima jika t sig < 0,05 4. Kesimpulan menerima atau menolak H 0 2. Uji Secara Simultan (Uji F) c. Hipotesis Ketiga. Ho: ρy.2 =0 Tidak terdapat pengaruh Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja secara berama sama terhadap H : ρy.2 0 Terdapat pengaruh Gaya kepemimpinan dan Kepuasan

5 kerja secara berama sama terhadap 2. Level of Signifikance (α ) = 0,05 3. Kriteria pengujian: Ho: diterima jika F sig > 0,05 H : diterima jika F sig < 0,05 4. Kesimpulan menerima atau menolak H 0 d. Koefisien Determinasi ( R 2 ) Untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi ( R 2). Kegunaan dari adjusted R 2 adalah :. Sebagai ukuran ketepatan suatu garis regresi yang diterapkan suatu kelompok data hasil surve. Makin besar nilai R 2 maka akan semakin tepat suatu garis regresi, sebaliknya semakin kecil adjusted R 2 akan semakin tidak tepat garis regresi tersebut untuk mewakili data observasi. 2. Untuk mengukur besar proporsi atau prosentasi dari jumlah variasi dari variabel terikat, untuk mengukur sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam perhitungan rumus yang telah dikemukakan tersebut, dilakukan dengan program komputer SPSS for Window Versi 2,0 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Penelitian ini diuraikan deskripsi data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan untuk mendapatkan gambaran tentang beberapa karakteristik dari masingmasing variabel yang diteliti, baik variabel terikat yaitu disiplin kerja maupun varibel bebas yaitu gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja. Karakteristik yang dimaksud berupa distribusi skor variabel yang diwujudkan dalam bentuk nilai rata-rata, modus, median, standar deviasi serta varians. Di samping itu juga, pada bab ini akan diujikan validitas dan reliabilitas instrumen sebelum dilakukan perhitungan persyaratan analisis yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas sebagai syarat untuk menguji hipotesis yang diajukan, sedangkan pada bagian akhir dilakukan pengujian hipotesis yang diikuti dengan pembahasan hasil penelitian. A. Uji Instrumen. Uji Validitas Dari perhitungan data didapat bahwa ketiga variabel dalam penelitian yaitu X, X 2 dan Y ketiga tiganya menunjukan validitas instrumen terpenuhi, dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment dan menggunakan (0,05), jumlah sampel 20 orang dimana hasil perhitungan lebih besar dari harga tabel 0,444 ( lampiran 2 ). Dari uji coba yang dilakukan untuk variable X sejumlah 23 butir pertanyaan ternyata hanya 20 soal yang valid, untuk variabel X 2 dari 22 butir ternyata ada 20 pertanyaan yang valid sedangkan variabel Y dari 20 butir pertanyaan ternyata ada 20 pertanyaan yang valid. Hasil ujicoba tersebut dapat dilihat pada lampiran Uji Reliabilitas Uji reliabilitas juga Sama halnya dengan uji validitas, Dari perhitungan data didapat bahwa ketiga variabel dalam penelitian yaitu X, X 2 dan Y ketiga tiganya menunjukan instrumen reliabel, jumlah sampel 20 orang yang dilakukan uji coba untuk X berjumlah 20 butir pertanyaan, X 2 sebanyak 20 pertanyaan dan Y sebanyak 20 butir pertanyaan. Hasil perhitungan reliabilitas ini dapat dilihat pada lampiran 2 dimana nilai yang didapat dari perhitungan Cronbach Alpha > 0,60 serta pertanyaan tersebut yang digunakan untuk melakukan penelitian terhadap 30 orang guru. B. Uji Persyaratan Analisis Sebagaimana telah diketahui bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan

6 (X ) dan kepuasan kerja (X 2 ), serta satu variabel terikat disiplin kerja (Y). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana, dan regresi ganda. Sebelum data diolah dengan teknik regresi perlu didahului dengan pengujian persyaratan, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilanjutkan dengan pengujian normalitas dan homogenitas Y berdasarkan pengelompokkan X agar hasil analisis regresi dapat digunakan untuk memberikan kesimpulan. Dari persyaratan tersebut, ada dua persyaratan pengujian pada bagian ini, yaitu uji persyaratan normalitas regresi Y atas X dan uji persyaratan homogenitas kelompok kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data X, sedangkan uji linieritas berbentuk regresi sederhana Y atas X akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian.. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan data masing-masing variabel bebas untuk mengetahui apakah data populasi tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pengujian persyaratan ini dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dengan rumusan hipotesis statistik: H 0 : Data populasi berdistribusi normal H : Data populasi tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika Asymp. sig yang diperoleh lebih besar dari. Taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar penolakan atau penerimaan keputusan dengan normal atau tidaknya distribusi data adalah dengan taraf = 0,05 atau Ho diterima jika Asymp. Signifikansi lebih besar dari pada 0,05 dan Ho ditolak jika Asymp. Signifikansi lebih kecil dari pada 0,05.Dengan bantuan komputer program SPSS untuk menguji apakah variabel gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan disiplin kerja berdistribusi normal atau tidak maka di gunakan uji Uji Kolmogorov Smirnov. Tabel. Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Diff erences Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Mean Std. Dev iation Absolute Positiv e Negativ e Gaya kepemim Kepuasan Disiplin pinan kerja kerja guru Dari hasil pengujian tersebut diperoleh Asym. Sig untuk Gaya kepemimpinan 0,396. untuk Kepuasan kerja 0,693 dan disiplin kerja guru sebesar 0,238 karena Asym sig > (0,05) maka Ho diterima yang berarti variabel Gaya kepemimpinan, Kepuasan kerja dan disiplin kerja berdistrbusi normal. (lihat tabel 6) Untuk melihat lebih jelas hasil perhitungan dengan uji normalitas data populasi dalam penelitian ini, maka dapat diketahui melalui rangkuman pada tabel 2 di bawah ini.

7 Tabel 2. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas No Variabel G.Asip. Sign (0,05) Kesimpulan. X 0,396 0,05 Normal 2. X 2 0,693 0,05 Normal 3. Y 0,238 0,05 Normal Sumber : Data diolah Peneliti tingkat signifikansi sebesar 0, Uji Homogenitas Uji homogenitas yang dimaksud adalah untuk menguji homogenitas varians antara kelompok data Y yang dikembangkan berdasarkan kesamaan nilai X. Pengujian homogenitas dilakukan dengan Uji Levenet. Kriteria pengujian adalah menerima H 0 apabila tingkat signifikansi lebih besar dari ( 0,05). Ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan variansi antar kelompok dan homogenitas diterima karena variansi populasi antar kelompok sama atau homogen. a. Pengujian homogenitas varians Y atas X Hasil perhitungan untuk pengujian homogenitas varians Y atas X diperoleh uji levene test dengan Perhitungan ini lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Ini berarti bahwa varians kelompok-kelompok Y atas X adalah homogen. ( lihat lampiran 5 ) b. Pengujian homogenitas varians Y atas X 2 Hasil perhitungan untuk pengujian homogenitas varians Y atas X 2 diperoleh uji levene test dengan tingkat signifikansi sebesar 0,55. Perhitungan ini lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Ini berarti bahwa varians kelompok-kelompok Y atas X 2 adalah homogen. Tabel 3. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas No Variabel Y atas X Signifikansi H. (0,05) Kesimpulan. 2. Y atas X Y atas X 2 0,238 0,55 0,05 0,05 Homogen Homogen Sumber : Data diolah Peneliti persyaratan antara lain bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat harus bersifat linier. Jika sifat ini tidak terpenuhi, maka teknik analisis regresi tidak dapat dilakukan. Ho : Tidak ada penyimpangan linieritas Hasil pengujian persyaratan analisis menunjukkan bahwa sampel diambil secara random, data berdistribusi normal, pasangan data variabel prediktor (X dan X 2 ) independen satu dengan lainnya serta variansinya homogen. Untuk itu, pengujian hipotesis statistik dapat dilakukan. Namun sebelum pengujian hipotesis yang dajukan maka perlu dilakukan pengujian kelinieran dan keberartian regresi yang terbentuk untuk masing-masing variabel. 3. Uji Linearitas a. Uji Linieritas variabel Gaya kepemimpinan dengan variabel Disiplin kerja Penggunaan teknik statistik analisis regresi harus memenuhi H : Ada penyimpangan linieritas Jika nilai sig α, maka Ho ditolak Jika nilai sig > α, maka H ditolak Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas variabel gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja yang diperoleh dari nilai sig pada baris Deviation from Linearity sebesar 0,06 lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima maka hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja linier.

8 b. Uji Linieritas variabel kepuasan kerja dengan variabel disiplin kerja Sedangkan hasil perhitungan uji linieritas variabel kepuasan kerja dengan disiplin kerja yang diperoleh dari nilai sig pada baris Deviation from Linearity sebesar 0,08 lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima maka hubungan antara variabel Kepuasan kerja dengan disiplin kerja linier. C. Analisis Deskriptif. Analisis Butir Instrumen a. Variabel Gaya kepemimpinan (X) Berdasarkan uji validitas butir pertanyaan yang valid tinggal 20 butir. Dari analisis butir instrument didapatkan rata-rata nilai yang paling rendah adalah 3,7 (pertanyaan nomor 5). Dan tertinggi rata-rata 4,5 ( nomor 4,5 dan 6). b. Variabel Kepuasan kerja (X2) Berdasarkan uji validitas, dari 22 butir pertanyaan terdapat dua pertanyaan yang tidak valid yaitu butir nomor 0,dan 7. dalam penelitian yang sesungguhnya butir pertanyaan yang valid tinggal 20. Tabel 4. Statistik Deskriptif Statistics Dari analisis butir instrument didapatkan rata-rata nilai yang paling rendah adalah 3,4 (pertanyaan nomor 20). Dan tertinggi rata-rata 4,7 ( nomor 6). c. Variabel (Y) Dari analisis butir instrument didapatkan rata-rata nilai yang paling rendah adalah 3,2 (pertanyaan nomor 20). Dan tertinggi rata-rata 4,6 ( nomor 4,5 dan 7). 2. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini dideskripsikan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, baik data tentang disiplin kerja, gaya kepemimpinan maupun kepuasan kerja. Data tersebut diperoleh dari hasil pengisian angket yang disebarkan kepada responden dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dan dibuat sendiri oleh penulis. Data hasil penelitian disajikan mulai dari variabel terikat, kemudian dilanjutkan dengan variabel-variabel bebas lainnya. Distribusi frekuensi data dari variabel disiplin kerja, gaya kepemimpinan maupun kepuasan kerja tersebut dapat dilihat dalam tabel 4 berikut: N Mean Median Mode Std. Dev iation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Minimum Maximum Sum Valid Missing Data dolah peneliti dengan program SPSS Gaya kepemim Kepuasan Disiplin pinan kerja kerja guru Variabel Disiplin kerja Dari hasil perhitungan jawaban yang diberikan oleh 30 orang yang menjadi sampel penelitian, diperoleh data mengenai disiplin kerja dengan skala teoretiknya antara 20 sampai 00. Setelah dilakukan perhitungan statistik didapat skor minimum sebesar 79 dan skor maksimum 93, nilai rata-rata sebesar 85,8. median 85,0, modus 85,00 simpangan baku 3,58 dan varians sebesar 2,85.

9 Frequency Frequency Distribusi skor disiplin kerja dapat dilihat pada tabel 4, dan gambar 0 histogram untuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada gambar Std. Dev = 3.59 Mean = N = Gambar 2. Histogram Frekuensi disiplin kerja Data dolah peneliti dengan program SPSS Dari tabel 0 dapat dilihat bahwa distribusi skor disiplin kerja, juga dapat diklasifikasikan, pada tingkat pada tingkat ketaatan terhadap peraturan organisasi terdapat 9 orang sangat setuju, 5 orang setuju, 2 orang ragu ragu, 3 orang tidak setuju dan orang sangat tidak setuju. Norma sosial terdapat 6 orang sangat setuju, 9 orang setuju, 2 orang ragu ragu, 2 orang tidak setuju dan orang sangat tidak setuju. Dari tabel 4 dapat di lihat ternyata disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga yang perlu ditingkatkan terlebih dahulu adalah ketaatan terhadap peraturan organisasi dan upaya kemampuan diri sendiri secara terus menerus dalam bekerja. Tabel 5. Distribusi Klasifikasi Disiplin kerja No Dimensi Jawaban Responden Jml SS S R TS STS Ketaatan terhadap peraturan organisasi Norma sosial Sumber: Data diolah Peneliti 2. Variabel Gaya kepemimpinan Dari hasil perhitungan jawaban dengan angket yang disebarkan kepada 30 orang guru sebagai responden penelitian, data mengenai gaya kepemimpinan yang skala teoretiknya antara 20 sampai 00 diperoleh skor minimum sebesar 76 dan skor maksimum 92. Setelah dilakukan perhitungan statistik, didapat rata-rata sebesar 83,4, median 82,0. modus 82,0, simpangan baku 4,9, dan varians sebesar 7,62 selengkapnya dapat di lihat dalam tabel, sedangkan gambar histogram distribusi data tersebut dapat dilihat pada gambar 3. 8 Gaya kepemimpinan Std. Dev = 4.20 Mean = N = Gaya kepemimpinan Data dolah peneliti dengan program SPSS Gambar 3. Histogram Frekuensi Gaya kepemimpinan

10 Frequency Dari tabel distribusi skor gaya kepemimpinan, juga dapat diklasifikasikan gaya kepemimpinan yang ada, pada tingkat kekuasaan terdapat 0 orang sangat setuju, 9 orang setuju, 6 orang ragu ragu, 3 orang tidak setuju dan 2 orang sangat tidak setuju. Untuk kewibawaan terdapat 20 orang sangat setuju, 2 orang setuju, 2 orang ragu ragu, 3 orang tidak setuju dan 3 orang sangat tidak setuju. kemampuan terdapat 8 orang sangat setuju, 8 orang setuju, 9 orang ragu ragu, 3 orang tidak setuju dan 2 orang sangat tidak setuju. Dengan demikian, secara umum Gaya kepemimpinan berdasarkan hasil penelitian ini yang diinginkan oleh para guru adalah tingkat kewibawaan yang tinggi seorang pimpinan dalam pelaksanaan tugas di lembaga. Tabel 6. Distribusi Klasifikasi Gaya kepemimpinan No 2 3 Kekuasaan Kewibawaan Kemampuan Dimensi Sumber : Data diolah Peneliti Jawaban Responden SS S R TS STS Jml Variabel Kepuasan kerja Dari data yang diperoleh di lapangan setelah dilakukan perhitungan statistik diketahui rentangan skor data kepuasan kerja antara 80 sampai dengan 89 dengan skala teoretik antara 20 sampai dengan 00. Di samping itu, diperoleh skor ratarata sebesar 84,43, median 84,0, modus 84,0 simpangan baku 2,72, dan varians sebesar 7,42 selengkapnya dapat di lihat dalam tabel 2, sedangkan histogram frekuensi skor dapat dilihat pada gambar 4. 0 Kepuasan kerja Std. Dev = 2.73 Mean = N = Kepuasan kerja Gambar 4. Histogram Frekuensi Skor Kepuasan kerja Dari tabel dapat diklasifikasikan, pada tingkat juga dapat diklasifikasikan pada sifat pekerjaan dimana terdapat 4 orang sangat setuju, 0 orang setuju 3 orang ragu ragu orang tidak setuju dan 2 orang sangat tidak setuju. Untuk lingkungan kerja terdapat 7 orang sangat setuju 0 orang setuju 7 orang ragu ragu 4 orang tidak setuju dan 2 orang sangat tidak setuju. Sedangkan tingkat bayaran dan imbalan terdapat 9 orang sangat setuju 7 orang setuj 6 orang ragu ragu 7 orang tidak setuju dan orang sangat tidak setuju. Dan pada tingkat hasil yang dicapai terdapat 22 orang sangat setuju 3 orang setuju 2 orang ragu ragu 2 orang tidak setuju dan orang sangat tidak setuju. Dengan demikian, secara umum kepuasan kerja berdasarkan hasil penelitian ini berada pada peningkatan hasil yang dicapai para guru dalam menjalankan tugasnya.

11 Tabel 7. Distribusi Klasifikasi kepuasan kerja No Dimensi Sifat dari pekerjaan Lingkungan kerja Bayaran dan imbalan Hasil yang dicapai Sumber : Data diolah Peneliti Jawaban Responden SS S R TS STS Jml D. Analisis Statistik Inferensial. Analisis Regresi, Korelasi dan Determinasi a. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja guru Hipotesis yang diujikan adalah: Ho : ρ y = 0 Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja guru H : ρ y 0 Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja guru Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi sederhana. Analisis regresi linier sederhana Y atas X menghasilkan persamaan garis linier Yˆ = 2, ,786X + e. Persamaan garis tersebut linier dan signifikan. Hasil uji linieritas dan signifikansi regresi ditunjukkan dalam tabel 7 dan tabel 8. Tabel 8. Koefisien regresi linier sederhana (Y atas X ) (Constant) Gaya kepemimpinan a. Dependent Variable: Coefficients a Unstandardized Coeff icients Gaya kepemimpinan * Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig Tabel 8. Hasil Uji Linireritas Variabel X terhadap variabel Y Between Groups Within Groups Total ANOVA Table (Combine d) Linearity Deviation f rom Linearity Sum of Squares df Mean Square F Sig. Tabel 9. Anova hasil uji regresi linier sederhana (Y atas X ) Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a a. Predictors: (Constant), Gaya kepemimpinan b. Dependent Variable: Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan oleh tabel 9 di atas diperoleh F hitung untuk deviation from linearity sebesar 2,300 dan nilai sig. 0,06

12 yang lebih besar dari α (0,05) artinya variabel X mempunyai hubungan yang linier dengan variabel Y. Sedangkan hasil uji signifikansi regresi ditujnjukkan oleh tabel 3 dimana t hitung sebesar 0,854 dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari α (0,05) artinya persamaan regresi Yˆ = 2, ,786X + e memiliki koefisien regrsi yang signifikan. Dengan demikian persamaan regrsi Yˆ = 2, ,786X + e,dapat Gay a kepemimpinan dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Dari persamaan ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X [gaya kepemimpinan] menyebabkan variabel Y [disiplin kerja guru] bertambah nilainya sebesar 0,786 unit. Analisis korelasi sederhana antara X dengan Y menghasilkan korelasi (r) sebesar 0,899. Tabel 0. Korelasi Variabel X dengan variabel Y Correlati ons Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is signif icant at the 0.0 lev el (2-tailed). Gaya kepemim Disiplin pinan kerja guru.899** ** Dari tabel 0 di atas diperoleh bahwa nilai sig.(2-tailed) variabel X terhadap Y sebesar 0,000 lebih kecil dari α (0,05), artinya koefisien korelasi signifikan. Koefisien determinasi diperoleh dari kuadrat koefisien korelasi yaitu sebesar (0,899) 2 = 0,808. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 80,8% variasi yang terjadi pada variabel Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel X melalui persamaan regresi Yˆ = 2, ,786X + e. Hubungan kedua variabel di atas juga diuji dengan korelasi parsial artinya hubungan variabel Gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja guru dikontrol oleh variabel kepuasan kerja. Hasil perhitungan korelasi parsial dengan menggunakan program SPSS ( lampiran 8), dihasilkan koefisien korelasi secara parsial antara Gaya kepemimpinan (X ) dengan Disiplin kerja (Y) (r yx. x2 ) sebesar 0,666 dengan nilai probabilitasnya = 0,000. Karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari α (0,05) maka variabel X tetap berarti walaupun dikontrol oleh variabel X 2, dengan demikian Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh variabel X terhadap Y Bentuk hubungan antara variabel X dengan variabel Y melalui persamaan Yˆ = 2, ,786X + e dapat dilihat dalam bentuk model hubungan sebagai berikut : 00 Gaya kepemimpinan Observed 70 Linear Gambar 5. hubungan antara variabel X dengan variabel Y

13 b. Pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru Hipotesis yang diujikan adalah: Ho : ρ y2 = 0 H : ρ y2 0 Ho : Tidak terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru H : Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi sederhana. Analisis regresi linier sederhana Y atas X 2 menghasilkan persamaan garis linier Yˆ =, ,54X 2 + e Persamaan garis tersebut linier dan signifikan. Hasil uji linieritas dan signifikansi regresi ditunjukkan dalam tabel 2 dan tabel 20. Tabel. Koefisien regresi linier sederhana (Y atas X 2 ) (Constant) Kepuasan kerja Unstandardized Coef f icients a. Dependent Variable: Coefficients a Kepuasan kerja * St andardized Coef f icients B Std. Error Beta t Sig Tabel 2. Hasil Uji Linireritas Variabel X 2 terhadap variabel Y Between Groups Within Groups Total (Combine d) Linearity Dev iation f rom Linearity ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Tabel 3. Anova hasil uji regresi linier sederhana (Y atas X 2 ) Regression Residual Total a. Predictors: (Const ant), Kepuasan kerja b. Dependent Variable: ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan oleh tabel 8 di atas diperoleh F hitung untuk deviation from linearity sebesar,473 dan nilai sig. 0,08 yang lebih besar dari α (0,05) artinya variabel X 2 mempunyai hubungan yang linier dengan variabel Y. Sedangkan hasil uji signifikansi regresi ditunjukkan oleh tabel 7 dimana t hitung sebesar 9,675 dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari α (0,05) artinya persamaan regresi Yˆ =, ,54X 2 + e memiliki koefisien regresi yang signifikan.. Dengan demikian persamaan regresi Yˆ =, ,54X 2 + e dapat dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y. Dari persamaan ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X2 [kepuasan kerja] menyebabkan variabel Y [disiplin kerja guru] bertambah nilainya sebesar 0,54 unit.

14 Analisis korelasi sederhana antara X 2 dengan Y menghasilkan korelasi (r) sebesar 0,877. Kepuasan kerja Tabel 4. Korelasi Variabel X 2 dengan variabel Y Correlati ons Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is signif icant at the 0.0 lev el (2-tailed). Kepuasan Disiplin kerja kerja guru.877** ** Dari tabel 20 di atas diperoleh bahwa nilai sig.(2-tailed) variabel X 2 terhadap Y sebesar 0,000 lebih kecil dari α (0,05), artinya koefisien korelasi sebesar 0,877 juga sinifikan. Koefisien determinasi diperoleh dari kuadrat koefisien korelasi yaitu sebesar (0,877) 2 = 0,770. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 77,0% variasi yang terjadi pada variabel Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel X 2 melalui persamaan regresi Yˆ =, ,54X 2 + e. Hubungan kedua variabel di atas juga diuji dengan korelasi parsial artinya hubungan variabel Kepuasan kerja dengan disiplin kerja guru dikontrol oleh variabel Gaya kepemimpinan. Hasil perhitungan korelasi 90 Kepuasan kerja parsial dengan menggunakan program SPSS, dihasilkan koefisien korelasi secara parsial antara Kepuasan kerja (X 2 ) dengan Disiplin kerja (Y) (r yx2. x ) sebesar 0,5068 dengan nilai probabilitasnya = 0,000. Karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari α (0,05) maka variabel X 2 tetap berarti walaupun dikontrol oleh variabel X, dengan demikian Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh positif variabel X 2 dengan Y Bentuk hubungan antara variabel X 2 dengan variabel Y melalui persamaan Yˆ =, ,54X 2 + e dapat dilihat dalam bentuk model hubungan sebagai berikut: Observed 78 Linear Gambar 6. hubungan antara variabel X 2 dengan variabel Y c. Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja Secara Bersama sama terhadap Disiplin kerja Hipotesis yang akan diujikan adalah: Ho : py 2 = 0 H : py 2 0 Ho : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru H : Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi berganda. Analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan garis linier Y = 0, ,470X + 0,544X2 + e ( lihat tabel 22).

15 Regression Residual Total Tabel 5. Anova regresi berganda ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a a. Predictors: (Const ant), Kepuasan kerja, Gay a kepemimpinan b. Dependent Variable: (Constant) Gay a kepemimpinan Kepuasan kerja Tabel 6. Koefisien regresi linier berganda a. Dependent Variable: Coefficients a Unstandardized Coeff icients Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan oleh tabel di atas diperoleh F hitung sebesar 8,093 dan nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05) artinya variabel X dan X 2 mempunyai koefisian arah yang signifikan terhadap variabel Y. Dengan demikian persamaan regrsi Yˆ = 0,698+ 0,470X + 0,544X 2 + e dapat dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai pengaruh variabel X dan X 2 terhadap variabel Y. Dari persamaan ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X [gaya kepemimpinan] dengan menjaga X 2 [kepuasan kerja] konstan menyebabkan variabel Y [disiplin kerja guru] bertambah nilainya sebesar 0,470 unit. Sedangkan setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X 2 dengan menjaga X konstan menyebabkan variabel Y bertambah nilainya sebesar 0,544 unit Analisis korelasi berganda menghasilakan koefisien korelasi ( R y.2 ) sebesar 0,926 seperti yang terlihat pada tabel 23 sedangkan F hitung sebesar 8,093 dan nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05) (lihat tabel 2) Karena nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α (0,05), maka Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat pengaruh positif variabel X dan X 2 secara bersama sama terhadap variabel Y. Tabel 7. Hasil analisis korelasi berganda antara variabel X,X2 Dengan Y Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.926 a a. Predictors: (Constant), Kepuasan kerja, Gay a kepemimpinan

16 Koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh dari kuadrat koefisien korelasi yaitu sebesar (0,926) 2 = 0,857 (lihat tabel 24). Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 85,7% variasi yang terjadi pada variabel Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel X dan X 2 melalui persamaan regresi Yˆ = 0,698+ 0,470X + 0,544X 2 + e. Pola hubungan antara variabel X dan X 2 dengan Y dalam persamaan regresi Yˆ = 0,698+ 0,470X + 0,544X 2 + e dapat digambarkan dalam bentuk hubungan sebagai berikut: Gaya Kepemimpinan Kepuasan kerja r = 0,899 R= 0,926 Disiplin kerja Guru r = 0, Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H 0 ) yang diajukan ditolak atau diterima pada tingkat signifikansi tertentu. Selanjutnya, dilakukan analisis regresi dan korelasi sederhana dan ganda, serta korelasi parsial. Dalam penelitian ini, yang ingin diperoleh adalah seberapa besar kekuatan korelasi atau yang terjadi antara kedua variabel bebas dengan satu variabel terikat, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan dikontrol oleh varaibel lain atau tidak. Pengujian hipotesis statistik untuk hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan Uji t, sedangkan hipotesis ketiga dilakukandenganuji F. Hipotesis : Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga Pernyataan Hipótesis Statistik: H0:b = 0 : Tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga. H:b 0: Terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga. Kriteria Pengujian : Terima H0, jika Sig. t 0,05 Tolak H0 (Terima H), jika Sig. t < 0,05 Tabel 8. Hasil analisis regresi linear sederhana antara variable X dengan Y Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a a. Predictors: (Constant), Gay a kepemimpinan b. Dependent Variable: (Constant) Gaya kepemimpinan a. Dependent Variable: Coefficients a Unstandardized Coeff icients Nilai Sig. t (Sig. F) = 0,000, berarti Tolak H0 dan tarima H Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig Kesimpulan : Terdapat pengaruh positif Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin kerja Guru MAN Sakatiga.

17 Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga Pernyataan Hipótesis Statistik: H0: b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga. H: b2 0: Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga. Kriteria Pengujian : Terima H0, jika Sig. t 0,05 Tolak H0 (Terima H), jika Sig. t < 0,05 Tabel 9. Hasil analisis regresi linear sederhana antara X2 dengan Y Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), Kepuasan kerja b. Dependent Variable: ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a (Constant) Kepuasan kerja Unstandardized Coeff icients a. Dependent Variable: Nilai Sig. t (Sig. F) = 0,000, berarti Tolak H0 dan tarima H Kesimpulan : Terdapat pengaruh positif Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin kerja Guru MAN Sakatiga. Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga Pernyataan Hipótesis Statistik: H0 : b = b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan. Coefficients a Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig kerja terhadap disiplin verja guru MAN Saka Tiga. H : b b2 0 : Terdapat pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru MAN Sakatiga. Kriteria Pengujian : Terima H0, jika Sig. F 0,05 Tolak H0 (Terima H), jika Sig. F < 0,05 Tabel 20. Hasil analisis regresi berganda antara X,X2 dan Y Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig a a. Predictors: (Constant), Kepuasan kerja, Gay a kepemimpinan b. Dependent Variable: Nilai Sig. F = 0,000, berarti Tolak H0 dan tarima H Kesimpulan : Terdapat pengaruh positif Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin kerja Guru MAN Sakatiga. E. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pembahasan hasil penelitian ini dilakukan dari hasil analisis hubungan antar variabel. Hasil analisis tiap variabel

18 menunjukkan bahwa:. Dari hasil perhitungan statistik analisis menunjukkan bahwa 80,8% Disiplin kerja dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi sederhana sebesar 0,899 melalui persamaan regresi Yˆ = 2, ,768X + e dengan nilai sig sebesar 0,000. Temuan penelitian ini menunjukkan variabel gaya kepemimpinan sangat diperlukan oleh para guru dalam meningkatkan disiplin kerjanya, karena dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik dalam lingkungan lembaga diharapkan para guru dapat memperoleh informasi guna untuk meningkatkan disiplin kerjanya. Dari persaman regresi Yˆ = 2, ,768X + e terlihat bahwa variabel gaya kepemimpinan yang dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan disiplin kerja guru. Untuk itu faktor gaya kepemimpinan sangat perlu diperhatikan oleh manajemen lembaga karena dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik para guru diharapkan dapat menghasilkan disiplin kerja yang maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 0, Dari hasil perhitungan statistik analisis menunjukkan bahwa 77,0% disiplin kerja dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan kerja hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi sederhana sebesar 0,877 melalui persamaan regresi Yˆ =,662+ 0,54X 2 + e dengan nilai sig sebesar 0,000. Temuan penelitian ini menunjukkan variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan positif dengan disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Dari persaman regresi Yˆ =,662+ 0,54X 2 + e terlihat bahwa variabel kepuasan kerja memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan disiplin kerja guru. Faktor kepuasan kerja sangat perlu karena dengan adanya kepuasan kerja yang tinggi, guru selalu berusaha untuk bekerja lebih baik lagi sehingga disiplin kerja menjadi lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi untuk variabel kepuasan kerja sebesar 0, Dari persaman regresi Yˆ = 0,698+ 0,470X + 0,544X 2 + e. dari hasil analisis statistik menunjukkan nilai R² = 0,857 ini berarti 85,7 % disiplin kerja guru dipengaruhi secara bersama-sama oleh gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja, dan terlihat bahwa variabel Gaya kepemimpinan dapat memberikan pengaruh yang lebih besar dari variabel kepuasan kerja guru dalam meningkatkan disiplin kerja guru. Faktor gaya kepemimpinan sangat perlu diperhatikan oleh manajemen lembaga karena dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik para guru selalu berusaha untuk bekerja lebih baik lagi sehingga disiplin kerja menjadi lebih tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,550 yang lebih besar dari nilai koefisien regresi variabel kepuasan kerja sebesar 0,43. F. Keterbatasan Penelitian alam penelitian ini peneliti menyadari sepenuhnya akan keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini mulai dari waktu, tenaga sampai pada reperensi yang digunakan oleh peneliti sangat kurang, untuk itu kiranya hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan terutama tentang faktor faktor yang mempengaruhi disiplin kerja guru khususnya di Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Untuk itu penulis mengharapkan kiranya ada masukan dan kritikan atas penelitian ini dari para peneliti lainnya guna meningkatkan disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Setelah melihat pengaruh variable bebas terhadap variable terikat, baik secara sendiri atau secara bersama sama ternyata disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga tidak saja di tentukan oleh Gaya kepemimpinan dan Kepuasan kerja saja karena hanya 85,7% saja yang dapat mempengaruhi disiplin kerja para guru. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ini, baik melalui analisis

19 statistik deskriptif maupun analisis statistik inferensial, serta temuan-temuan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:. Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Adapun model yang dihasilkan adalah Yˆ = 2,782+ 0,768X + e artinya bahwa setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X menyebabkan variabel Y bertambah nilainya sebesar 0,768 unit. Adapun kontribusi variabel gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja secara parsial adalah sebesar 80,8%.. Terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Adapun model yang dihasilkan adalah Yˆ =,662+ 0,54X 2 + e artinya bahwa setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X 2 menyebabkan variabel Y bertambah nilainya sebesar 0,54 unit. Adapun kontribusi variabel kepuasan kerja dengan disiplin kerja secara parsial adalah sebesar 77,0%.. Terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga. Adapun model yang dihasilkan adalah Yˆ = 0,698+ 0,470X + 0,544X 2 + e artinya bahwa setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X dengan menjaga X 2 konstan menyebabkan variabel Y bertambah nilainya sebesar 0,470 unit. Sedangkan setiap peningkatan satu unit nilai pada variabel X 2 dengan menjaga X konstan menyebabkan variabel Y bertambah nilainya sebesar 0,544 unit. Adapun kontribusi variabel gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja secara simultan adalah sebesar 85,7%. B. Implikasi Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa ketiga hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap disiplin kerja guru, Kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap disiplin kerja dan; gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap disiplin kerja guru Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan disiplin kerja guru dapat dilakukan dengan peningkatan Gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja. Berikut ini dikemukakan bebarapa upaya peningkatan gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja yang pada gilirannya dapat meningkatkan disiplin kerja guru :. Gaya kepemimpinan juga perlu ditingkatkan seperti struktur tugas yang jelas, kewibawaan pimpinan, perhatian dan bimbingan, seta adanya interaksi yang baik antar pimpinan dan bawahan. 2. Disamping Adanya peningkatan gaya kepemimpinan, kepuasan kerja guru juga perlu ditingkatkan seperti guru yang berpretasi perlu diperhatikan atau dipromosikan pada jabatan tertentu, Imbalan yang meningkat, adanya kerjasama dalam bekerja, serta saling bantu dalam mengalami permasalahan dalam bekerja dengan demikian akan membangkitkan semangat disiplin yang tinggi dari para guru kepada lembaga. C. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian seperti dipaparkan sebelumnya, maka pada bagian berikut perlu diberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.. Bagi para guru Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga, untuk berupaya memperbaiki disiplin kerja pada lembaga karena itu adalah tugas dan kewajiban kita seperti mengikuti kegiatan kegiatan yang ada pada lembaga, melaksanakan tugas sesusai dengan petunjuk, disiplin dalam bekerja. Maka dari itu para guru hendaknya betul betul melaksanakan tugas dengan baik dan mencintai pekerjaan dengan penuh tanggung jawab demi untuk pengembangan prestasi serta kemajuan lembaga. 2. Bagi pimpinan Madrasah Aliyah Negeri Saka Tiga, untuk lebih memperhatikan para guru dalam bekerja seperti mempromosikan bagi mereka yang berprestasi serta jaminan keselamatan dan kesehatan dan juga menciptakan