ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR PERIKANAN DENGAN SEKTOR LAIN PADA PEREKONOMIAN JAWA TENGAH

Transkripsi

1 Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR PERIKANAN DENGAN SEKTOR LAIN PADA PEREKONOMIAN JAWA TENGAH Likage Aalyzes of Fishery Sector ad Others Sector o the Cetral Java Moetary Adhyaksa dault 1, Abdul Kohar M 2 da Agus Suherma 2 1 Program Doktor Maajeme Sumberdaya Patai Uiversitas Dipoegoro Semarag Jl Imam Bardjo SH No 5 Semarag 2 Program Studi Pemafaata Sumberdaya Perikaa Jurusa Perikaa Fakultas Perikaa da Ilmu Kelauta Uiversitas Dipoegoro Jl Hayam Wuruk No 4A, Semarag Diserahka 18 Pebruari 2008; Diterima :23 April 2008 ABSTRAK Pegembaga sektor perikaa perlu diarahka utuk dapat meigkatka pera dalam meciptaka keterkaita yag kuat dega sektor yag lai baik keterkaita ke depa maupu ke belakag melalui peigkata ilai tambah, peyerapa teaga kerja, da pedapata Peelitia ii bertujua utuk megetahui ; keterkaita (likage) sektor perikaa dega sektor lai pada perekoomia Jawa Tegah Metode peelitia megguaka studi kasus da dilajutka dega aalisis deskriptif Data yag diaalisis adalah Tabel Iput Output Trasaksi Domestik atas Dasar Harga Produse Klasifikasi 19 Sektor Propisi Jawa Tegah Tahu 2007, sebagai hasil pemuktahira data (up datig) Aalisis data dilakuka dega megguaka matematika ekoomi da model iput output yag dibatu dega megguaka program Excel, IOW da GRIMP 71 Hasil peelitia meujukka bahwa aalisis keterkaita sektor perikaa ke belakag yag lebih besar daripada ke depa, hal ii meujukka bahwa sektor tersebut lebih mampu mearik sektor hulu, dibadigka dega sektor hilir atau lebih berorietasi memafaatka iput dari sektor yag lai dari pada meyediakaya Aka tetapi jika dibadigka dega sektor yag lai, ilai keterkaita sektor perikaa baik kedepa maupu ke belakag masih redah, sehigga aka lebih bayak dipegaruhi sektor lai, utuk meyediaka iput maupu pegguaa output Kata Kuci : Keterkaita, Perekoomia, Jawa Tegah ABSTRACT Fisheries sector developmet eeds to be directed to improve its backward ad forward likage with other factors through improvemet of added value, job opportuity ad icome The research objectives were to fid out the likage betwee fishery sector ad other sectors i Cetral Java moetary A case study method was applied followed by descriptive aalyses Data of Domestic Trasactio output ad Iput o Producer Price Base Classificatio 19 Cetral Java Provice Sector Year 2007 was aalyzed, as a result of up datig data The data were aalyzed usig ecoomic mathematic ad iput output modelig, Excel program, IOW ad GRIMP 71 The results showed that backward fishery sector likage aalyses larger tha forward This meas that fishery sector is more able to pull out upper sectors tha lower sector or is more orieted utilizatio other sector rather tha providig other sector However, if it is compare to the other sector, the likage value of fishery sector both backward ad forward is still low, which is still iflueced by other sector, both for providig iput ad utilizatio the output Key words: Likage, Ecoomic, Cetral Java PENDAHULUAN Eam keuggula yag dimiliki oleh sektor perikaa, yag jarag dimiliki oleh sektor lai serta dapat meggerakka ivestasi baik pada skala asioal maupu regioal atara lai: (1) sumberdaya laut yag kaya (kuatitas da diversitas), (2) Idoesia memiliki daya saig 1

2 Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, tiggi di sektor perikaa, (3) idustri di sektor perikaa memiliki keterkaita ke depa (forward likages) da keterkaita ke belakag (backward likages) erat dega idustri lai, (4) sumberdaya perikaa merupaka sumberdaya yag dapat diperbaharui, (5) ivestasi di sektor perikaa memiliki efisiesi da daya serap teaga kerja yag tiggi, da (6) umumya idustri perikaa berbasis sumberdaya lokal dega iput rupiah, tetapi beroutput dolar (Dahuri, 2003) Keuggula tersebut diharapka sektor perikaa mejadi tumpua bagi usaha utuk memulihka krisis ekoomi yag mampu meigkatka pertumbuha ekoomi (PDB), meambah devisa (ekspor), da meyerap teaga kerja, karea sifat sektor perikaa yag lebih membutuhka jumlah teaga kerja yag besar Pegembaga sektor perikaa perlu diarahka utuk meigkatka pera dalam meciptaka keterkaita dega sektor yag lai melalui peigkata ilai tambah, peyerapa teaga kerja, da peigkata pedapata, serta keterkaita yag kuat dega sektor yag lai baik keterkaita ke depa maupu ke belakag, yag pada akhirya aka meumbuhka kegiata perekoomia, dalam kasus ii Jawa Tegah yaitu melalui multiplier effect Prisip salig berhubuga da keterkaita tersebut, aka lebih memperkuat pembagua di Jawa Tegah, seperti bagaimaa: 1 Keterkaita atara idustri pegolaha dega sumberdaya perikaa da pemasaraya, dalam hal peyediaa baha baku bagi idustri pegolaha utuk meigkatka ilai tambah sektor perikaa 2 Keterkaita atara idustri pegolaha yaitu idustri hulu, idustri hilir, da idustri kecil, terutama utuk meyediaka baha baku bagi idustri pegolaha tersebut 3 Keterkaita atara idustri pegolaha dega idustri pedukug seperti idustri mesi, agrokimia, da pegemasa 4 Keterkaita atara idustri pegolaha dega sektor ekoomi da sektor-sektor laiya seperti, sektor perhubuga, sektor jasa, da perbaika Studi-studi yag dilakuka di Idoesia bayak memberika bukti empiris medukug petigya keterkaita yag kuat atara sektor pertaia termasuk sektor perikaa da keseluruha pertumbuha perekoomia Studi yag dilakuka Uphoff (1999) memperlihatka bahwa selama tiga dekade kemajua ekoomi yag cepat da megesaka sebelum masa krisis ekoomi, sektor pertaia Idoesia yag dihela oleh kegiata para petai berskala kecil (smallholder) da elaya mampu medukug pertumbuha ekoomi secara keseluruha melalui keterkaita ke belakag da ke depa (forward ad backward likage) yag kuat da juga melalui pertumbuha permitaa yag diciptaka oleh sektor pertaia (demad creatio from agriculture) Studi yag dilakuka oleh Daryato da Moriso (1992) juga memperlihatka hasil yag sama Mereka meemuka bahwa efek keterkaita kosumsi yag diiduksi oleh sektor pertaia termasuk sektor perikaa meujukka pegaruh yag lebih besar dibadigka efek keterkaita produksi terhadap pertumbuha ekoomi secara keseluruha Hal ii berarti bahwa sektor pertaia termasuk perikaa didalamya di Idoesia yag kuat da sehat aka meyediaka potesi kosumsi yag besar dalam meyerap produk-produk yag dihasilka oleh sektor idustri da jasa Dega demikia dapat diartika sektor pertaia mempuyai keterkaita kosumsi yag besar dega sektorsektor laiya Peelitia ii bertujua atara lai utuk megaalisis : keterkaita (likage) sektor perikaa dega sektor lai pada perekoomia Jawa Tegah Sehigga diharapka aka diketahui sejauh maa sektorsektor dalam perekoomia Jawa Tegah yag selama ii berkaita dega sektor perikaa, baik dari sisi hilir maupu hulu METODE PENELITIAN Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder, dari Tabel iput output (IO) trasaksi domestik atas dasar harga produse Provisi Jawa Tegah Tahu 2007 hasil up datig klasifikasi 19 sektor Metode da Aalisis Data Metode peelitia megguaka studi kasus da dilajutka dega aalisis deskriptif Data yag diaalisis adalah Tabel Iput Output Trasaksi Domestik atas Dasar Harga Produse Klasifikasi 19 Sektor Propisi Jawa Tegah Tahu 2007 Aalisis data dilakuka dega megguaka matematika ekoomi da model iput output yag dibatu dega megguaka program Excel da GRIMP 71 (Geeratio of Regioal Iput-Output Model Program) 2

3 Aalisis Iput Output Tabel iput-output merupaka matrik yag memotret kegiata ekoomi suatu daerah atau egara atau wilayah pada waktu tertetu (1 tahu tertetu) suatu aktivitas ekoomi yag mecatat trasaksi iput output yag berkaita atar sektor (kedepa atau kebelakag), yag pertama kali diperkealka oleh W Leotief (Nazara, 1997, Budiharsoo, 2001, Muchdie, 2002, Resodudarmo, 2002) Tabel IO ii mampu memperkiraka dampak pembagua suatu sektor di suatu egara/wilayah tersebut secara keseluruha, termasuk terhadap tigkat pedapata masyarakat di egara/wilayah tersebut (Miller da Blair, 1985 dalam Resosudarmo et al 2002) Jese da West (1986), megemukaka bahwa Tabel IO dibagi empat kuadra : (1) Itermediate quadrat (Kuadra I/processig quadrat) yag merupaka kuadra permitaa atara arus barag da jasa yag diguaka dalam proses produksi perekoomia, (2) Fial demad (kuadra II atau kompoe pegeluara wilayah =Gross Domestic Regioal Product) yag meggambarka trasaksi permitaa akhir yag berasal baik dari output sektor produksi maupu impor yag dirici dalam berbagai jeis pegguaa, (3) Primary iput quadrat (kuadra III) yag meujukka pegguaa iput primer atau ilai tambah, jumlah keseluruha ii meghasilka product domestic regioal bruto, da (4) Primary iput-fial demad quadrat (kuadra IV) yag meujukka trasaksi lagsug atara iput primer dega permitaa akhir tapa ada mekaisme trasmisi dari sistem produksi da umumya jarag terdapat dalam Tabel IO Dari Tabel IO tersebut dapat dibuat dua persamaa eraca yag berimbag: Utuk baris: i 1 xij Fi x j i= 1, 2, 3, (1) dimaa: Tabel 1 Simplikasi Tabel Iput Output Sektor Kosumsi Sektor Produksi 1 2 i 1 2 j x 11 x 12 x 1j x 21 x 22 x 2j x i1 x i2 xij x 1 x 2 Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, X i = Jumlah output total sektor ke-i (jumlah total baris ke-i) X ij = Jumlah output sektor ke-i yag dibeli oleh sektor ke-j F i = Jumlah total permitaa (kosumsi) akhir utuk output sektor ke-i Utuk kolom: j 1 xij v j m j Xi j = 1, 2, 3, (2) dimaa: X j = Jumlah output total sektor ke-j (jumlah total kolom ke-j) X ij = Jumlah output sektor ke-i yag dijual ke sektor ke-j V j = Jumlah ilai tambah sektor ke-j m j = Impor sektor ke-j i = j = 1, 2, 3,, Alira atar sektor dapat ditrasformasika mejadi koefisie-koefisie dega megasumsika bahwa jumlah berbagai pembelia tetap, koefisie itu atara lai: a ij = x ij / X j (3) atau x ij = a ij X j (4) x ij aij Xj Atau xij aij Xj Dega memasukka persamaa (4) ke dalam persamaa (1) didapat: x F i x i 1 aij j j i = 1, 2, 3,, (5) Dalam otasi matrik persamaa (5) dapat ditulis, sebagai berikut: AX + F = X (6) Atau hubuga dasar dari Tabel iput output: (I-A) -1 F = X (7) Matriks kebalika Leotief (I-A)-1 (matriks multiplier masuka), yaitu bagaimaa keaika produksi dari suatu sektor aka meyebabka berkembagya sektor-sektor lai x 1 x 3 x i x Nilai Tambah (V) V 1 V 2 V Impor (m) m 1 m 2 m Total Masuka (X) X 1 X 2 X Sumber: Biro Pusat Statistik, 1995 Kosumsi Akhir (F) F 1 F 2 F Total Produksi (X) X 1 X 2 X 3

4 Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, Aalisis Keterkaita Kosep kaita dapat megukur tigkat ketergatuga atar sektor dalam ekoomi da sejauhmaa sektor dipegaruhi oleh sektor laiya, terdiri dari : Aalisis Keterkaita Ke depa Keterkaita lagsug ke depa, meujukka hubuga keterkaita pegaruh yag ditimbulka oleh satu uit permitaa akhir suatu sektor terhadap total pejuala output semua sektor di dalam suatu perekoomia Sektor tersebut puya keterkaita ke depa yag besar jika ilaiya lebih besar dari satu, dirumuska: FL i = j 1 a ij (8) dimaa: FL i = Keterkaita lagsug ke depa sektor ke-i a ij = Usur matriks koefisie tekis atau koefisie lagsug Aalisis Keterkaita Kebelakag Keterkaita kebelakag lagsug, meujukka hubuga keterkaita pegaruh yag ditimbulka oleh satu uit permitaa akhir pada sektor tersebut terhadap total pembelia iput semua sektor di dalam suatu perekoomia Sektor tersebut puya keterkaita kebelakag yag besar jika ilaiya lebih besar dari satu, dirumuska: BL j = i 1 a ij (9) dimaa BL j adalah Keterkaita lagsug kebelakag sektor ke-j, a ij adalah Usur matriks koefisie tekis atau koefisie lagsug HASIL DAN PEMBAHASAN Keterkaita ke depa da belakag sektor perikaa Secara umum sektor perikaa mem-puyai ilai keterikata ke belakag lebih besar dibadigka dega ke depa Sektor perikaa mempuyai ilai keterkaita ke depa sebesar 1,0214 da meempati perigkat 15 dari 19 sektor Dari ilai keterkaita output ke depa sektor perikaa sebesar 1,0214, bahwa pada setiap satu satua ilai output sektor 1,0214 aka dialokasika kepada sektor-sektor laiya maupu pada sektor perikaa itu sediri sebesar 1,0214 satua atau dega kata lai setiap ada peigkata dalam permitaa akhir sebesar seribu rupiah, maka aka terjadi peigkata pada permitaa output baik terhadap sektor perikaa itu sediri maupu terhadap perekoomia secara keseluruha sebesar Rp 1,0214 Sektor perikaa mempuyai ilai keterkaita lagsug ke belakag sebesar 1,1401, da meempati perigkat ke-5 Hal ii meujukka, jika terjadi peigkata permitaa akhir sebesar satu satua pada sektor perikaa, maka sektor ii aka membutuhka iput tambaha utuk proses produksi dari sektor laiya pada perekoomia Jawa Tegah, termasuk sektor perikaa sediri sebesar 1,1401 satua secara lagsug Hasil aalisis keterkaita lagsug baik ke depa maupu ke belakag sektor perikaa meujukka ilai yag masih kecil dibadigka dega sektor yag lai, hal ii karea ilai iput maupu output sektor perikaa masih kecil, aka tetapi sektor perikaa berpotesi utuk dikembagka Peyebab lai kecilya ilai keterkaita tersebut adalah sub sektor yag masuk dalam sektor perikaa masih terbatas pada sektor primer seperti peagkapa da budidaya, sedagka sektor sekuder da tersier belum masuk dalam kategori sektor perikaa seperti, pada sektor idustri makaa da miuma, sektor perbaika kapal, da sektor perdagaga Aalisis keterkaita ke depa sektor perikaa terhadap masig-masig sektor pada perekoomia Jawa Tegah berdasarka klasifikasi 19 sektor, memperlihatka ilai keterkaita ke depa sektor perikaa sebesar 1,0214 aka dialokasika pada seluruh sektor perekoomia termasuk sektor perikaa sebayak 13 sektor, dimaa sektor yag memiliki ilai keterkaita terbesar terjadi pada sektor perikaa sebesar 1,0087 (98,76%), sektor kehutaa sebesar 0,0066 (0,64%) da sektor restora sebesar 0,0025 (0,24%), ilai tersebut megadug arti bahwa jika terjadi peigkata permitaa akhir pada sektor perikaa sebesar satu satua, maka keaika output sektor perikaa yag dialokasika pada sektor perikaa sediri secara lagsug sebesar 1,0087 satua, utuk sektor kehutaa sebesar 0,0066 satua da utuk sektor hotel da restora sebesar 0,0025 satua, demikia juga ilai-ilai utuk sektor-sektor yag lai Dega demikia, sektor yag mempuyai kemampua utuk meampug hasil produksi dari hasil sektor perikaa, seperti ika laut adalah sektor perikaa, sektor kehutaa da sektor idustri hotel da restora 4

5 Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, Tabel 2 Keterkaita Output Lagsug ke Depa da ke Belakag Perekoomia Jawa Tegah, Tahu 2007 Sektor Keterkaita ke Depa Keterkaita Ke Belakag Nilai Rak Nilai Rak Padi 1, , Taama Baha Makaa 1, , Taama Pertaia laiya 1, , Peteraka da Hasil-hasilya 1, , Kehutaa 1, , Perikaa 1, , Pertambaga da Peggalia 1, , Idustri Makaa, Miuma & Tembakau 1, , Idustri laiya 1, , Idustri Peggiliga Miyak 1, , Listrik, Gas da Air Mium 1, , Bagua 1, , Perdagaga 1, , Restora da Hotel 1, , Pegagkuta da Komuikasi 1, , Lembaga Keuaga, Real Estate da Jasa Perusahaa 1, , Pemeritaha Umum da Pertahaa 1, , Jasa-Jasa 1, , Kegiata yag Tidak Jelas Batasaya 0, , Sumber: Tabel IO Jawa Tegah hasil up datig, tahu 2007 Sedagka pada ilai keterkaita ke belakag sektor perikaa sebesar 1,1401 terhadap sektor perekoomia Jawa Tegah, tiga sektor yag mempuyai ilai keterkaita tertiggi jika terjadi peigkata permitaa akhir sebesar satu satua pada sektor perikaa, maka sektor perikaa tersebut membutuhka iput tambaha utuk proses produksi atara lai dari sektor perikaa sediri sebesar ilai keterkaita tertiggi atara lai: sektor perikaa sediri sebesar 1,0087 satua (88,47%), ke sektor idustri makaa, miuma da tembakau sebesar 0,0513 (4,50%), da sektor idustri peggiliga miyak sebesar 0,0277 (2,43%), demikia juga utuk sektor yag lai Keterkaita Sektor Perikaa pada Perekoomia Jawa Tegah Sebelum mejabarka bagaimaa distribusi pedapata, terlebih dahulu perlu dikaji keterkaita atar sektor perikaa, kelompok pedapata redah, pedapata sedag da pedapata tiggi serta sektor-sektor laiya yag terdapat dalam Tabel Iput output Jawa Tegah tahu 2007 versi Miyazawa Dega adaya keterkaita atar sektor ii aka membatu dalam megaalisis pegaruh pegembaga sektor perikaa terhadap perekoomia Sektor perikaa mempuyai ilai koefisie keterkaita lagsug ke depa sebesar 1,1664, maka pada setiap satu satua ilai output sektor perikaa aka dialokasika kepada sektorsektor laiya maupu pada sektor perikaa itu sediri sebesar 1,1664 satua atau dega kata lai setiap ada peigkata dalam permitaa akhir sebesar satu rupiah, maka aka terjadi peigkata pada permitaa output baik terhadap sektor perikaa itu sediri maupu terhadap sektor yag lai sebesar Rp 1,1664 Sedagka ilai keterkaita lagsug ke belakag sebesar 0,8092, hal ii meujukka, jika terjadi peigkata permitaa akhir sebesar satu satua pada sektor perikaa, maka sektor ii aka membutuhka iput tambaha utuk proses produksi dari sektor laiya pada perekoomia Jawa Tegah, termasuk sektor perikaa sediri sebesar 0,8092 satua secara lagsug 5

6 Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, Tabel 3 Distribusi Multiplier Keterkaita ke Depa da ke Belakag Sektor Perikaa pada Perekoomia Jawa Tegah, tahu 2007 Sektor Keterkaita ke Depa Keterkaita Ke Belakag Nilai % Nilai % Padi 0,0016 0,16 0,0013 0,12 Taama Baha Makaa 0,0001 0,01 0,0006 0,06 Taama Pertaia laiya 0,0004 0,04 0,0003 0,02 Peteraka da Hasil-hasilya 0,0002 0,02 0,0009 0,08 Kehutaa 0,0066 0,64 0,0002 0,01 Perikaa 1, ,76 1, ,47 Pertambaga da Peggalia 0,0000 0,00 0,0005 0,04 Idustri Makaa, Miuma & 0,0006 0,06 0,0513 4,50 Tembakau Idustri laiya 0,0000 0,00 0,0106 0,93 Idustri Peggiliga Miyak 0,0000 0,00 0,0277 2,43 Listrik, Gas da Air Mium 0,0000 0,00 0,0007 0,07 Bagua 0,0000 0,00 0,0011 0,10 Perdagaga 0,0001 0,01 0,0232 2,04 Restora da Hotel 0,0025 0,24 0,0047 0,42 Pegagkuta da Komuikasi 0,0001 0,01 0,0058 0,51 Lembaga Keuaga, Real Estate 0,0001 0,01 0,0018 0,16 da Jasa Perusahaa Pemeritaha Umum da 0,0003 0,03 0,0002 0,02 Pertahaa Jasa-Jasa 0,0001 0,01 0,0004 0,04 Kegiata yag Tidak Jelas 0,0000 0,00 0,0000 0,00 Batasaya Ow Multiplier 1, ,76 1, ,47 Other Likage Multiplier 0,0127 1,24 0, ,53 Total Multiplier 1, ,00 1, ,00 Sumber: Tabel IO Jawa Tegah hasil up datig, tahu 2007 Nilai keterkaita lagsug sektor perikaa baik ke depa maupu ke belakag masih relatif kecil dibadigka dega sektor yag lai, sedagka pada kelompok pedapata redah, sedag da tiggi merupaka tiga sektor yag memiliki ilai keterkaita ke depa da ke belakag tiggi Dari ilai keterkaita sektor perikaa memiliki keterkaita ke belakag lebih besar dari ke depa, hal ii meujukka bahwa orietasi pegembaga sektor perikaa lebih meyediaka iput, dibadigka output Maka, hasil output dari kelompok pedapata redah, sedag da tiggi lebih bayak diguaka sebagai iput bagi sektor yag lai Sektor perikaa mempuyai ilai koefisie keterkaita ke depa 1,1919, maka setiap satu satua ilai output sektor perikaa aka dialokasika kepada sektor-sektor laiya maupu pada sektor perikaa itu sediri sebesar 1,1919 satua Sedagka ilai keterkaita tidak lagsug ke belakag sektor perikaa sebesar 0,8552, maka jika terjadi peigkata permitaa akhir sebesar satu satua pada sektor perikaa, maka sektor ii aka membutuhka iput tambaha utuk proses produksi dari sektor laiya secara pada perekoomia Jawa Tegah, termasuk sektor perikaa sediri sebesar 0,8552 satua secara tidak lagsug 6

7 Sektor Sektor Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, ,0000 0,5000 1,0000 1,5000 2,0000 2,5000 3,0000 3,5000 4,0000 4,5000 Keterkaita ke Depa da ke Belakag Perekoomia Jawa Tegah Depa Belakag Gambar 1 Keterkaita Output Lagsug ke Depa da ke Belakag Perekoomia Jawa Tegah, Hasil Up datig Tahu ,0000 0,5000 1,0000 1,5000 2,0000 2,5000 Keterkaita ke Depa da ke Belakag Perekoomia Jawa Tegah Depa Belakag Gambar 2 Keterkaita Output Lagsug da Tidak Lagsug pada Perekoomia Jawa Tegah Hasil Up datig, Tahu 2007 KESIMPULAN Hasil peelitia ii dapat disimpulka atara lai : 1 Nilai keterkaita ke belakag sektor perikaa lebih besar daripada ke depa Hal ii meujukka bahwa sektor perikaa lebih memafaatka sektor yag lai sebagai iput dalam proses produksi 7

8 Jural Saitek Perikaa Vol 4, No 1, utuk sektor perikaa dibadigka peyediaa iput utuk sektor yag lai 2 Keterkaita ke depa sektor perikaa sebesar 1,0214 aka dialokasika pada 13 sektor pada perekoomia Jawa Tegah termasuk sektor perikaa, atara lai pada sektor perikaa sebesar 1,0087 (98,76%), sektor kehutaa sebesar 0,0066 (0,64%) da sektor restora sebesar 0,0025 (0,24%) 3 Nilai keterkaita ke belakag sektor perikaa sebesar 1,1401 hal ii meujukka bahwa sektor perikaa aka membutuhka iput tambaha utuk proses produksi atara lai dari sektor perikaa sediri sebesar 1,0087 satua (88,47%), sektor idustri makaa, miuma da tembakau sebesar 0,0513 (4,50%), da sektor idustri peggiliga miyak sebesar 0,0277 (2,43%) DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik 1995 Tabel Iput Output Idoesia Tahu 1995 Biro Pusat Statistik, Jakarta Bada Pusat Statistik 2000 Tabel Iput Output Jawa Tegah 2000 Kerjasama Bada Perecaaa Pembagua Daerah Propisi Jawa Tegah dega Bada Pusat Statistika Propisi Jawa Tegah, Semarag 2004 Tabel Iput Output Jawa Tegah 2004 Kerjasama Bada Perecaaa Pembagua Daerah Provisi Jawa Tegah dega Bada Pusat Statistik Provisi Jawa Tegah, Semarag Budiharsoo, S 2001 Tekis Aalisis Pembagua Wilayah Pesisir da Lauta PT Pradya Paramita Jakarta Dahuri, R 2003 Paradigma Baru Pembagua Idoesia Berbasis Kelauta Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Bidag Pegelolaa Sumberdaya Pesisir da Lauta Fakultas Perikaa da Ilmu Kelauta, Istitut Pertaia Bogor, Bogor Daryato, A ad JB Moriso 1992 Structural Iterdepedece I The Idoesia Ecoomy With Emphasis O The Agriculture Sector : A Iput Output Aalysis Mimbar Sosek, 6 (6) : Daryato A 1995 Applicatio of Iput Output Aalysis Departmet of Socio Ecoomic Scieces, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural Uiversity, Bogor Jese, RC ad GRWest 1986 Iput Output for Practioers : Theory ad Applicatios Australia Govermet Publishig Service, Caberra Muchdie 2000 Struktur Ruag Perekoomia Idoesia : Aalisis Model Iput-Output Atardaerah Pusat Pegkajia Kebijaka Tekologi Pegembaga Wilayah, Bada Pegkajia da Peerapa Tekologi, Jakarta Nazara, S 1997 Aalisis Iput-Output LPFE- UI, Jakarta Resosudarmo, BP, Djoi H, Tauhid A, Nia ILS, Olivia da Aog N 2002 Aalisis Peetua Sektor Prioritas di Kelauta da Perikaa Jural Pesisir da Lauta 4(3):