ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR TANAMAN BAHAN MAKANAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi

1 EKO-REGIONAL, Vol.3, No.2, September 2008 ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR TANAMAN BAHAN MAKANAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT (Studi Kasus Tahu 2003 dega Aalisis Iput Output) Oleh: M.Eto Diyaa 1), Emmy Saraswati 2), Nei Widayaigsih 3) 1) Alumi Fakultas Ekoomi Uiversitas Jederal Soedirma 2) Fakultas Ekoomi Uiversitas Jederal Soedirma 3) Fakultas Ekoomi Uiversitas Jederal Soedirma ABSTRACT The aim of this research are to study the backward ad forward likages of foodstuff plat sector towards aother ecoomic sector ad to study how coditio of supply ad demad of commodity of foodstuff plat sector i West Java, The research method is descriptive oe by usig the data of Iput Output (IO) Table of West Java, 2003, with 86 sectors i classificatio. The likage aalysis divides ito the backward ad forward likages. The results of the research are foodstuff plat sector i West Java, 2003: (a) has backward likage lower tha forward oe by lookig at total value of backward likage ad also forward oe; (b) has relatio with 23 ecoomic sectors i backward ad 21 ecoomic sectors i forward; ad (c) ca ot cover all demad commodity of cor, sweet potatoes, soybea, ad other foodstuff plat commodities. This results mea that to icrease product of foodstuff plat especially commodity of cor, sweet potatoes, ad soybea, it ca do by icreasig ecoomic activities i forward, for examples food idustry sector, restaurat sector, cultivatio idustry sector, etc. Keywords : backward likage, forward likage, iput output aalysis PENDAHULUAN Jawa Barat selama ii dikeal sebagai salah satu propisi produse produk taama baha makaa bagi pemeuha kebutuha paga asioal. Beberapa daerah di Jawa Barat seperti Karawag, Subag, Idramayu, Ciaur, Tasikmalaya, Ciamis, Badug, da Sumedag merupaka daerah-daerah peghasil produk taama baha makaa. Pada tahu 2003 Jawa Barat meyumbag 15 perse dari total produk taama baha makaa asioal (BPS, 2003). Sektor taama baha makaa dalam hal ii terdiri dari 9 komoditas, yaitu padi, agug, ketela poho, ubi Jalar, kacag taah, kedelai, buah-buaha, sayur-sayura, da baha makaa laiya. Sektor ii memiliki peraa petig dalam perekoomia Jawa Barat, yag dapat kita lihat dari kotribusiya, atara lai: (1) peciptaa lapaga kera bagi sebagia peduduk Jawa Barat, (2) memeuhi kebutuha domestik peduduk Jawa Barat terhadap komoditas baha makaa, (3) berkotribusi terhadap produk domestik regioal bruto propisi Jawa Barat, (4) sebagai pasar produk bagi sektor-sektor yag memproduksi baragbarag kebutuha pertaia, da (5) seba gai peyedia faktor produksi bagi sektor-sektor lai yag megolah lebih laut komoditas dari sektor taama baha makaa ii (BPS, 2003). Keberadaa suatu sektor ekoomi tetu tidak bisa berdiri sediri da terlepas dari hubugaya dega sektor ekoomi yag lai. Berkembag atau meuruya kodisi suatu sektor ekoomi pasti aka berpegaruh terhadap sektor laiya melalui suatu hubuga keterkaita baik ke sektor hulu maupu ke sektor hilir (Suparmoko, 1983). Meurut Hirschma (dalam Pakpaha, 1990), hal ii teradi karea ivestasi dalam satu sektor ekoomi aka memberika dampak terhadap sektor ekoomi laiya melalui hubuga iput output. Kaita ke belakag ( backward likages) dari suatu ivestasi baru meyebabka muculya kesempata ivestasi baru laiya dalam sektor iput. Adapu kaita ke depa ( forward likages) meciptaka kesempata muculya ivestasi baru yag megguaka output dari proses terdahulu. Hal ii teradi pada setiap sektor ekoomi termasuk dalam sektor taama baha makaa di Propisi Jawa Barat ii. Adaya hubuga keterkaita atara sektor taama baha makaa dega sektor ekoomi laiya dalam perekoomia Jawa Barat membawa kosekuesi perluya memahami secara meyeluruh hubuga keterkaita tersebut. Salah satu metode yag palig tepat utuk megaalisa hal tersebut, yaitu dega memafaatka tabel iput output karea tabel ii meyediaka data trasaksi atar sektor secara legkap sehigga kita dapat memahami hubuga atar sektor perekoomia secara medalam. Berdasarka uraia di atas, maka masalah dalam peelitia ii dapat dirumuska sebagai berikut: 1. Sektor ekoomi atau komoditas apa saa yag mempuyai keterkaita terhadap sektor taama baha makaa dalam perekoomia propisi Jawa Barat tahu 2003? 111

2 Aalisis Keterkaita Sektor... (Eto, Emmy, da Nei) 2. Bagaimaa hubuga keterkaita ke belakag da ke depa pada sektor taama baha makaa dalam perekoomia propisi Jawa Barat tahu 2003? 3. Apakah sektor taama baha makaa propisi Jawa Barat tahu 2003 sudah mampu memeuhi kebutuha domestikya terhadap komoditas taama baha makaa? Berdasarka rumusa masalah di atas, maka tuua peelitia ii adalah : 1. Utuk megetahui sektor ekoomi apa saa yag mempuyai keterkaita terhadap sektor taama baha makaa dalam perekoomia propisi Jawa Barat tahu Utuk megetahui hubuga keterkaita ke belakag da ke depa yag teradi pada sektor taama baha makaa dalam perekoomia propisi Jawa Barat tahu Utuk megetahui kemampua sektor taama baha makaa propisi Jawa Barat tahu 2003 dalam memeuhi kebutuha domestikya. METODE PENELITIAN Peelitia ii dilakuka di Jawa Barat dega studi kasus tahu Adapu metode peelitia yag diguaka adalah metode deskriptif dega megguaka studi kepustakaa yag didukug data-data kuatitatif. Jeis data yag diguaka adalah data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Propisi Jawa Barat, Dias Pertaia Taama Paga Propisi Jawa Barat Jawa Barat, serta beberapa situs iteret yag meyediaka beberapa data da iformasi yag diperluka. Data yag diperluka adalah Tabel Iput Output Propisi Jawa barat Tahu 2003, PDRB Sektor Taama Baha Makaa Propisi Jawa Barat tahu 2000 sampai dega 2003, Jumlah Peduduk Yag Bekera Meurut Lapaga Usaha tahu , da Jumlah Peduduk Propisi Jawa. Pada peelitia ii diguaka klasifikasi 86 sektor ekoomi atau komoditas yag merupaka klasifikasi palig spesifik pada tabel Iput Output Jawa Barat tahu Metode aalisis yag diguaka dalam peelitia ii adalah: 1. Metode Aalisis Komposisi Iput da Distribusi Output Utuk megetahui keterkaita sektor taama baha makaa terhadap sektor ekoomi laiya dapat diaalisa dari struktur iputya da komposisi distribusi outputya. Melalui struktur iput atara, dapat diketahui sektor ekoomi apa saa yag berkaita terhadap sektor yag diteliti dalam hal peyediaa faktor produksi yag aka diproses lebih laut di sektor ii. Dega megaalisa struktur distribusi outputya, dapat diketahui sektor ekoomi apa saa yag memiliki keterkaita terhadap sektor yag diteliti ii dalam hal pegguaa hasil produksi sektor ii (Boedioo, 1997). 2. Metode Pedekata Aalisis Keterkaita Atarsektoral ( Iteridustrial Likage Aalysis) Aalisis ii pada dasarya melihat dampak terhadap output dari keyataa bahwa pada dasarya sektor-sektor ekoomi salig pegaruh mempegaruhi. Keterkaita ataridustri itu sediri dapat dikategorika dalam dua hal. Yag pertama adalah keterkaita ke belakag (backward likage) da kedua adalah keterkaita ke depa (forward likage). a. Kaita Ke Belakag (Backward Likages) Jika teradi peigkata output suatu sektor aka ada peigkata pegguaa iput produksi. Iilah yag meyebabka adaya keterkaita ke belakag. Secara resmi, keterkaita ke belakag diformulasika sebagai berikut (Nazara, 1997): B () d i q... (1) i 1 B(d+i) = Kaita ke Belakag Total (KBT) = Eleme matrik kebalika Leotief q Jumlah dampak pada persamaa (1) meuukka perubaha output total di dalam perekoomia suatu wilayah akibat adaya perubaha satu uit uag permitaa akhir di sektor tertetu. Sifat permitaa akhir dari masig-masig sektor berbeda satu sama lai sehigga utuk keperlua perbadiga, ilai kaita ke belakag perlu diormalka, yaitu dega membagi dampak suatu sektor dega rata-rata dampak keseluruha sektor. Ukura yag didapat dari proses ii disebut Ideks Derat Kepekaa. (BPS,2003). Perhituga agka ideks tersebut dega megguaka rumus berikut (BPS, 2003): IDK 1 () b i i b... (2) IDK = Ideks Deraat Kepekaa b = Usur matriks kebalika Leotief (ivers matrik) i, = Sektor ke- i (iput) atau ke- (output) = Bayakya sektor perekomomia Sektor dikataka mempuyai deraat kepekaa yag tiggi apabila IDK>1 atau lebih besar dari rata-rata ideks deraat kepekaa seluruh sektor ekoomi. Sektor dikataka 112

3 EKO-REGIONAL, Vol.3, No.2, September 2008 mempuyai deraat kepekaa yag redah apabila IDK<1. b. Kaita Ke Depa (Forward Liskages) Jika teradi peigkata output produksi suatu sektor, maka tambaha output tersebut aka didistribusika ke sektor-sektor produksi di perekoomia tersebut, termasuk sektor itu sediri. Kodisi iilah yag meyebabka adaya keterkaita ke depa. Secara resmi, keterkaita ke depa diformulasika sebagai berikut (Nazara, 1997): F () d i a... (3) i 1 F(d+i) i = Kaita ke Depa Total (KDT) = Eleme matrik kebalika Leotief a Jumlah dampak kaita ke depa dalam persamaa (3) meuuka besara output yag harus disediaka oleh suatu sektor utuk satu uit permitaa akhir terhadap sektor perekoomia. Utuk keperlua perbadiga atar sektor, maka persamaa (3) harus diormalka, yaitu dega membagi dampak dari suatu sektor dega rata-rata dampak seluruh seluruh sektor. Ukura yag didapat dari proses ii disebut Ideks Daya Peyebara. Perhituga agka ideks tersebut dega megguaka rumus berikut (BPS, 2003): IDP 1 () b i i IDP = Ideks Daya Peyebara b b... (4) = Usur matrik kebalika leotief (ivers matrik) i, = Sektor ke- i (iput) atau ke- (output) = Bayakya sektor perekoomia Sektor dikataka mempuyai daya peyebara yag tiggi apabila IDP>1 atau lebih besar dari rata-rata daya peyebara seluruh sektor ekoomi. Sektor dikataka mempuyai daya peyebara yag redah apabila IDP<1. Meurut Josep Bitag Kalagi (2005), lagkah-lagkah utuk mecari usur matrik kebalika leotief (ivers matrik) sebuah sektor, yaitu: a. Buatlah matriks trasaksi, b. Buatlah matriks koefesie tekis atau iput (a ), c. Hituglah matriks tekologi atau matriks Leotief (I-A), d. Carilah matriks koefesie salig ketergatuga, yaitu ivers dari matriks tekologi (I-A) -1, ika ada e. Kalikalah iverse dari matrik tekologi (I -A) -1 dega vektor permitaa akhir D, agar dapat memperoleh ilai output X. Adapu dalam perhitugaya dapat dibatu dega perhituga megguaka program komputer Microsoft Excel. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Aalisis Komposisi Iput da Output Dari hasil aalisis struktur iput da output 9 sektor taama baha makaa memiliki keterkaita ke belakag terhadap 23 sektor ekoomi (tabel 1) da memiliki keterkaita ke depa terhadap 21 sektor ekoomi (tabel 2). Gambara kodisi iput da outputya secara keseluruha dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 1. Sektor-sektor Ekoomi Peyedia Iput Atara bagi Sektor Taama Baha Makaa Propisi Jawa Barat, 2003 No 1 Idustri Pupuk Sektor/Komoditas 2 Terak da Hasil-hasilya 3 Bak da Lembaga Keuaga Laiya Idustri Kimia da Barag-barag dari Baha Kimia laiya Idustri Barag dari Logam, Kecuali Mesi da Peralataya da Furiture Idustri Mesi da Peralata termasuk perlegkapaya 7 Idustri Pegilaga Miyak Bumi 8 Uggas da Hasil-hasilya 9 Jasa Agkuta Jala 10 Jasa Perusahaa 11 Bagua 12 Kayu da Hasil-hasilya 13 Idustri Barag-barag dari Plastik, Kecuali Furiture 14 Idustri kayu, bambu, rota da ayama 15 Idustri Tekstil 16 Idustri Karet da Barag-barag dari karet 17 Jasa Agkuta Rel 18 Jasa Komuikasi 19 Jasa Peroraga Rumah Tagga 20 Jasa Agkuta Sugai da daau 21 Jasa Peuag Agkuta 22 Restora 23 Jasa Rekreasi da, Kebudayaa da Olah Raga Sumber: Hasil aalisis data Tabel Iput Output Propisi Jawa Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa seluruh komoditas sektor taama baha makaa di propisi Jawa relatif kecil dalam megguaka iput atara da lebih bayak megguaka iput primer. Jika dilihat dari persetase permitaa atara terhadap output totalya, terlihat bahwa masih sedikit sekali permitaa dari sektor ekoomi laiya yag megguaka hasil produk taama baha makaa sebagai baha bakuya. Haya komoditas padi, agug, kedelai, da baha makaa laiya yag memiliki permitaa atara 113

4 Aalisis Keterkaita Sektor... (Eto, Emmy, da Nei) yag cukup besar sehigga 4 komoditas iilah yag sagat dibutuhka oleh sektor ekoomi produksi laiya. Tabel 2. Sektor-Sektor Ekoomi Peggua Hasil Produksi Sektor Taama Baha Makaa Propisi Jawa Barat, 2003 No 1 Idustri Beras Sektor/Komoditas 2 Idustri Makaa Laiya 3 Idustri Pegolaha Laiya 4 Restora 5 Idustri Kimia da Barag-barag dari Baha Kimia laiya 6 Hotel 7 Terak da Hasil-hasilya 8 Uggas da Hasil-hasilya 9 Ika Darat da hasil Peraira darat laiya 10 Idustri Gula 11 Idustri Pupuk 12 Idustri Susu Segar 13 Idustri Kimia Dasar kecuali pupuk 14 Idustri pegolaha tembakau, bumbu rokok da rokok 15 Idustri Kertas, barag dari kertas da seeisya 16 Idustri Teh Olaha 17 Jasa Rekreasi, Kebudayaa da Olah Raga 18 Jasa Kesehata Pemeritah 19 Jasa Kesehata Swasta 20 Jasa Pedidika Pemeritah 21 Jasa Kemasyarakata Laiya Sumber: Hasil aalisis data Tabel Iput Output Propisi Jawa Tabel 3. Kodisi Iput da Output Sektor Taama Baha Makaa Propisi Jawa Barat, 2003 (%) Komodi Iput Permitaa tas Ata Pri Atara Akhir Impor MPBP)* ra mer Padi Jagug Ketela Poho Ubi Jalar Kacag Taah Kedelai Buah Buaha Sayur Sayura Baha Maka Laiya Sumber : Hasil aalisis data Tabel Iput Output Propisi Jawa )* = Margi Perdagaga da Biaya Pegagkuta Dari sisi keseimbaga permitaa da peawara ada beberapa komoditas yag sudah mampu dipeuhi kebutuhaya baik utuk permitaa atara maupu permitaa akhir di propisi Jawa Barat, yaitu padi, ketela poho, kacag taah, buah-buaha da sayur-sayura sedagka agug, ubi alar, kedelai, da baha makaa laiya, umlah permitaaya auh melebihi umlah output yag mampu dihasilka sehigga membutuhka adaya impor dari daerah lai. Bahka utuk komoditas kedelai, Jawa Barat bear-bear tergatug pada impor, padahal besar sekali permitaa dari sektor produksi laiya yag megguaka kedelai sebagai iput produksiya. Besarya permitaa terhadap kedelai ii terutama utuk berbagai makaa olaha yag meadi kegemara masyarakat Jawa Barat, seperti tahu, tempe, kecap, tauco, da sebagaiya. Bahka sampai ada uluka khas utuk makaa olaha tersebut seperti tahu Sumedag da tauco Ciaur. 2. Aalisis Keterkaita Atarsektoral (Iteridustrial Likages Aalysis) a. Kaita Ke Belakag (Backward Likages) Aalisis ii meuukka kemampua suatu sektor utuk mearik pertumbuha sektor huluya. Sektor hulu merupaka sektor yag meyediaka iput atara bagi sektor lai utuk proses produksiya. Dega megguaka persamaa (1) da (2) maka kaita ke belakag dapat diketahui (tabel 4). Tabel 4. Agka Kaita Ke Belakag Total da Koefisie Ideks Deraat Kepekaa Sektor Taama Baha Makaa Propisi Jawa Barat, 2003 No Komoditas KBT IDK 1 Padi Jagug Ketela Poho Ubi Jalar Kadag Taah Kedelai Buah-Buaha Sayur-sayura Baha Makaa Laiya Jumlah Sumber : Hasil aalisis data Tabel Iput Output Propisi Jawa Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa komoditas yag mempuyai kaita ke belakag total terbesar secara beruruta adalah kedelai, agug, padi, da kacag taah. Nilai kaita ke belakag total komoditas kedelai sebesar 1,210 meuukka bahwa ika ada peigkata permitaa akhir terhadap komoditas Kedelai sebesar satu uit uag, maka total tambaha iput faktor produksi yag diperluka sektor ii sebesar 1,201 uit uag. Demikia uga utuk komoditas laiya sesuai besarya agka kaita ke belakag total masig-masig. Agka-agka ideks deraat kepekaa masig-masig komoditas meuukka bahwa daya katerkaita ke belakag seluruh komoditas sektor taama baha makaa di Jawa Barat tahu 2003 masih dibawah rata-rata seluruh sektor (IDK<1). Dega kata lai, day a tarik terhadap sektor hulu adalah lemah. 114

5 EKO-REGIONAL, Vol.3, No.2, September 2008 b. Kaita Ke Depa (Forward Likages) Aalisis ii meuukka kemampua suatu sektor utuk medorog pertumbuha sektor hilirya. Sektor hilir merupaka sektor yag megguaka atau megolah hasil produksi sektor lai. Dega megguaka persamaa (3) da (4) maka kaita ke depa dapat diketahui. Agka kaita ke belakag da agka Ideks Deraat Kepekaa dapat dilihat pada lampira tabel 5. Tabel 5. Agka Kaita Ke Depa Total da Koefisie Ideks Daya Peyebara Sektor Taama Baha Makaa Propisi Jawa Barat, 2003 No Komoditas KDT IDP 1 Padi Jagug Ketela Poho Ubi Jalar Kadag Taah Kedelai Buah-Buaha Sayur-sayura Baha Makaa Laiya Jumlah Sumber : Hasil aalisis data Tabel Iput Output Propisi Jawa Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa komoditas yag mempuyai kaita ke depa total terbesar secara beruruta adalah padi, buahbuaha, sayur-sayua, da kedelai. Nilai kaita ke depa total komoditas padi sebesar 2,531 meuukka bahwa ika ada peigkata permitaa akhir terhadap komoditas padi sebesar satu uit uag maka total tambaha output yag dihasilka sektor ii sebesar 2,531 uit uag. Demikia uga utuk komoditas laiya sesuai besarya agka kaita ke depa total masigmasig. Agka-agka ideks daya peyebara masig-masig komoditas meuukka bahwa daya katerkaita ke depa komoditas sektor taama baha makaa di Jawa Barat tahu 2003 masih di bawah rata-rata seluruh sektor (IDP<1). Dega kata lai, sektor ii uga memiliki daya dorog terhadap sektor hilir yag lemah, kecuali komoditas padi yag memiliki daya dorog terhadap sektor hilir yag tiggi dega agka ideks daya peyebara yag lebih besar dari 1. Secara keseluruha sektor taama baha makakaa memiliki keterkaita ke depa yag lebih besar daripada keterkaitaya ke belakag. Hal ii terlihat dari umlah agka kaita ke depa total sebesar 11,777 yag lebih besar daripada agka kaita ke belakag total, yaitu 10,206. Begitu uga dega umlah agka ideks daya peyebaraya sebesar 6,291 yag lebih besar daripada umlah agka ideks deraat kepekaaya, yaitu sebesar 5,452. Hasil peelitia ii seala dega hasil peelitiaya Ropigi da Alamah Al Alusi (2006) di Kabupate Pemalag yag meyimpulka bahwa sektor taama baha makaa memiliki keterkaita ke depa lebih besar dari pada keterkaitaya ke belakag. Seala uga dega peelitia Hadoko Hadiyato (2003) di propisi Begkulu da Suparmoko (1983), yag uga meyimpulka bahwa karakter sektor primer seperti sektor taama baha makaa umumya memiliki keterkaita ke depa yag lebih besar dari pada keterkaitaya ke belakag. KESIMPULAN 1. Kesimpula a. Sektor taama baha makaa di Jawa Barat Tahu 2003 memiliki keterkaita ke belakag terhadap 23 sektor ekoomi produksi laiya da memiliki keterkaita ke depa terhadap 21 sektor ekoomi laiya. Secara keseluruha sub sektor taama baha makaa memiliki keterkaita dega 40 sektor ekoomi produksi laiya yag ada dalam perekoomia di propisi Jawa b. Sektor taama baha makaa di Jawa Barat Tahu 2003 memiliki keterkaita ke depa yag lebih besar dari pada keterkaita ke belakagya. Oleh karea itu upaya utuk medorog pertumbuha sektor ii dapat dipacu dega meigkatka pertumbuha sektor hilirya. c. Sektor taama baha makaa Propisi Jawa Barat tahu 2003 sudah cukup mampu da madiri dalam memeuhi kebutuha domestikya utuk komoditas padi, ketela poho, kacag taah, buah-buaha, da sayur-sayura, tetapi belum mampu mecukupi kebutuha domestikya utuk komoditas agug, ubi alar, kedelai, da baha makaa laiya sehigga masih sagat bergatug terhadap impor. Berdasarka hasil peelitia tersebut, maka sara da rekomedasi kepada pihak-pihak yag terkait adalah: a. Utuk meigkatka hasil produksi taama baha makaa, perlu memperhatika sektorsektor lai yag berkaita dega subsektor taama baha makaa ii, baik sektor hulu sebagai peyedia faktor produksi maupu sektor hilir sebagai pasar hasil produksi. b. Utuk memeuhi kebutuha domestik hedakya Jawa Barat meigkatka hasil produksiya khususya utuk komoditas agug, ubi alar, kedelai, da baha makaa laiya agar tidak tergatug lagi terhadap impor. Hal ii dapat dilakuka melalui upaya itesifikasi, ekstesifikasi, da diversifikasi pertaia, serta mecegah alih fugsi lahalaha pertaia produktif. c. Perlu adaya upaya utuk megembagka sektor-sektor idustri yag mampu megolah berbagai hasil produksi taama baha makaa sehigga memiliki ilai tambah yag 115

6 Aalisis Keterkaita Sektor... (Eto, Emmy, da Nei) lebih besar, misalya idustri tepug agug, idustri tepug tapioka, idustri buah kalega, da sebagaiya, serta perlu adaya upaya diversifikasi produk idustri pegolaha makaa, misalya produse mie istat didorog utuk megembagka produkya seperti bihu ista, bubur ista, dsb. DAFTAR PUSTAKA Aoim Lapora Tahua Dias Pertaia Taama Paga Propisi Jawa Tiaua Ekoomi Jawa Barat Tahu 2001.Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Tiaua Ekoomi Jawa Barat Tahu 2002.Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Tiaua Ekoomi Jawa Barat Tahu 2003.Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Tabel Iput Output Jawa Barat Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Pedapata Domestik Regioal Bruto Jawa Barat Meurut Lapaga Usaha..Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Jawa Barat Dalam Agka 2003.Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Tiaua Ekoomi Jawa Barat Tahu 2004.Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Keterkaita Atar Sektor Ekoomi Berdasarka Hasil Aalisis Tabel Iput-Output Propisi Sulawesi Utara Tahu Lapora Perkembaga Ekoomi da Keuaga Daerah Propisi Sulawesi Utara Triwula I. Bada Pusat Statistik Propisi Sulawesi Utara. Cahyoo, Budi Megartikulasika Tabel Iput-Output da Keragka Aalisisya. Joural The Wiers, Vol.6 No.1 Maret 2005, p Kramadibrata, Soeheba Tabel Iput Output da Aalisis. Jakarta : UI Press. Masyhuri Pembagua Pertaia Masa Depa. dalam Widodo Usma (ed). Pembagua Pertaia di Era Otoomi Daerah. Yogyakarta : Pustaka Karya. Pakpaha, Agus Diversifikasi Pertaia dalam Kaita Itersektoral. dalam Achmad Suryaa (ed). Diversifikasi Pertaia dalam Proses Mempercepat Lau Pembagua Nasioal. Jakarta : Pustaka Siar Harapa. Ropigi da Al Alusi Alamah Aalisis Keterkaita Sektor Taama Baha Makaa dalam Perekoomia Wilayah Kabupate Pemalag (Dega Pedekata Aalisis Iput-Output). Jural Ekoomi Pembagua Vol.7 No.1 Jui 2006, p Soeroo, Sea I Aalisis Perubaha Struktur Ekoomi Jawa Barat Saat Krisis Tahu Jural Media Ekoomi, Vol.7 No.3 Desember 2001, p Suparmoko Kaita Atara Sektor Pertaia da Buka Pertaia. dalam Rudi Wibowo (ed). Pertumbuha da Pemerataa Pembagua Pertaia. Jakarta : PERHEPI. Wibowo, Rudi Kaita Itersektoral Perekoomia Idoesia : Aalisa Iput Output. dalam Rudi Wibowo (ed). Pertumbuha da Pemerataa Pembagua Pertaia. Jakarta : PERHEPI. Wilutama, Paggayuh Aalisis Dampak Peyebara Sektor Agroidustri da Prioritas Pegembagaya di Provisi Jawa Tegah (Aalisis Iput Output). Skripsi Saraa. Jurusa Ilmu Ekoomi Studi Pembagua. Uiversitas Jederal Soedirma. Zaii, Achmad Daya Peyebara Sektor Pertaia dalam Struktur Ekoomi Propisi Kalimata Timur : Pedekata Iput Output. Jural Ekoomi Pertaia da Pegembaga Vol.I No.1 Maret 2004, p Hadiyato, Hadoko. Kotribusi da Dampak Sektor Taama Paga terhadap Struktur Perekoomia Wilayah Propisi Begkulu. Jural Peelitia UNIB, Vol.IX No.3, November 2003, p