ANALISIS NILAI ANAK, KUALITAS PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KARET DAN PETANI SAWIT DI KABUPATEN BUNGO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS NILAI ANAK, KUALITAS PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KARET DAN PETANI SAWIT DI KABUPATEN BUNGO"

Transkripsi

1 ANALISIS NILAI ANAK, KUALITAS PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KARET DAN PETANI SAWIT DI KABUPATEN BUNGO RINI HASTUTI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 ABSTRACT RINI HASTUTI. Analysis values of children, parenting quality, and school-aged children s development at rubber farmer family and palm oil farmer family in Bungo District. Supervised by EUIS SUNARTI and MELLY LATIFAH. The aim of this research is to analyze values of children, parenting quality, and school-aged children s development at rubber farmer family and palm oil farmer family in Bungo District. This research involved 80 families that were selected randomly (40 rubber farmer family and 40 palm oil family). The samples were chosen from families of rubber and palm oil farmer in study site who had school-aged children (fourth and fifth grade in elementary school). Data was collected by interview with questionnaire. Data was analyzed by descriptive, difference t-test, correlation, and regression analysis. The difference t-test showed that the palm oil farmer family had higher in parent s education, family income, children psychology and social value, parenting quality, and child cognitive development than rubber farmer family. There were significant relationship between mother s age, family welfare, and parent s education to values of children. Children s age, family welfare, family income, parent s education, and children psychology value were significant to parenting quality. Children s age, parent s education, family income, psychology value of child and quality of parenting were significant to children s development. Quality of parenting was influenced by mother s education, family welfare, children psychology and economic value. The children s development was influenced by parenting quality, mother s employment, parent s education, school s grade, and gender. Keywords : values of children, parenting quality, children s development ABSTRAK RINI HASTUTI. Analisis nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit di Kabupaten Bungo. Dibimbing oleh EUIS SUNARTI dan MELLY LATIFAH. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit di Kabupaten Bungo. Penelitian ini melibatkan 80 keluarga yang dipilih secara acak (40 petani karet dan 40 petani sawit). Contoh adalah keluarga petani karet dan sawit yang memiliki anak usia sekolah (kelas IV dan V SD). Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, uji beda T, korelasi, dan regresi. Hasil uji beda menunjukkan bahwa petani sawit lebih tinggi dalam pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, nilai psikologi, nilai sosial anak, kualitas pengasuhan, serta perkembangan kognitif anak dibandingkan petani karet. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu, kesejahteraan keluarga, dan pendidikan orang tua dengan nilai anak. Usia anak, kesejahteraan keluarga, pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, dan nilai psikologi anak berhubungan signifikan dengan kualitas pengasuhan. Pendidikan orang tua, usia anak, pendapatan keluarga, nilai psikologi anak, dan kualitas pengasuhan berhubungan signifikan dengan perkembangan anak. Penelitian ini juga menemukan bahwa usia ibu, pendidikan ibu, kesejahteraan keluarga, nilai psikologi, dan nilai ekonomi anak berpengaruh terhadap kualitas pengasuhan. Perkembangan anak dipengaruhi oleh kualitas pengasuhan, pekerjaan ibu, pendidikan orang tua, tingkatan kelas sekolah, dan jenis kelamin anak. Kata kunci : nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak

3 4 RINGKASAN RINI HASTUTI. Analisis nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit di Kabupaten Bungo. Dibimbing oleh EUIS SUNARTI dan MELLY LATIFAH. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit di Kabupaten Bungo. Tujuan khusus penelitian ini: (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga dan karakteristik anak pada keluarga contoh, (2) mengidentifikasi nilai psikologi, nilai sosial, nilai ekonomi anak, dan kualitas pengasuhan serta perkembangan anak pada keluarga contoh, (3) menganalisis perbedaan nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh, (4) menganalisis hubungan nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh, (5) menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan nilai anak terhadap kualitas pengasuhan pada keluarga contoh, dan (6) menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kualitas pengasuhan terhadap perkembangan anak contoh. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study. Tempat penelitian dilakukan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Jujuhan dan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Tempat penelitian dipilih secara purposive. Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan yang mulai dilakukan pada bulan Maret sampai September Sampel penelitian ini adalah keluarga petani karet dan petani sawit yang memiliki anak usia dasar kelas 4 dan kelas 5. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sederhana berdasarkan data yang tersedia di sekolah yang merupakan anak kelas 4 dan 5 yang orang tuanya bekerja sebagai petani karet atau petani sawit. Total sampel berjumlah 80 keluarga, yang terdiri atas 40 keluarga petani karet dan 40 keluarga petani sawit. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, pengukuran dan observasi dengan menggunakan kuesioner pada responden seperti ibu dan anak. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah terkait untuk mendukung data primer seperti Bungo dalam Angka Data meliputi karakteristik keluarga (suku keluarga, kesejahteraan keluarga, tipe keluarga, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, umur, dan pekerjaan orang tua), karakteristik anak (umur anak, urutan kelahiran, jenis kelamin, dan tingkatan kelas di sekolah), persepsi orang tua tentang nilai anak (nilai psikologi, nilai sosial, dan nilai ekonomi), dan kualitas pengasuhan (HOME Inventory), serta perkembangan anak usia sekolah (perkembangan sosial dan perkembangan emosional). Data sekunder seperti nilai rapor diperoleh dari masing-masing sekolah. Proses pengolahan data meliputi pengeditan, pengkodean, entry ke komputer, pengecekan data, dan selanjutnya dianalisis. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan statistik inferensia yaitu uji beda T, korelasi Spearman, korelasi Pearson dan regresi linear berganda dengan menggunakan program komputer. Nilai anak meliputi nilai psikologi, nilai sosial dan nilai ekonomi. Pada nilai psikologi, secara keseluruhan anak diharapkan dapat memberikan kebahagian bagi orang tua. Pada nilai sosial anak, orang tua mempunyai persepsi bahwa baik anak laki-laki maupun perempuan dapat meningkatkan status sosial keluarga. Sementara itu pada nilai ekonomi, orang tua menganggap bahwa mempunyai banyak anak akan menambah beban keluarga. Hasil uji beda secara umum menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata pada nilai psikologi untuk laki-laki dan nilai sosial anak pada keluarga petani karet dan petani sawit. Sedangkan nilai ekonomi anak pada petani karet tidak berbeda nyata antara petani sawit dan petani karet.

4 Rata-rata skor total HOME Inventory yang menunjukkan kualitas pengasuhan pada keluarga kedua kelompok petani hanya mencapai setengah dari skor maksimal yang diharapkan. Keluarga petani sawit memiliki kualitas pengasuhan yang lebih baik dibandingkan keluarga petani karet. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata antara kualitas pengasuhan keluarga petani sawit dengan petani karet. Perbedaan tersebut terletak pada empat aspek yaitu, aspek emosi dan tanggung jawab verbal, aspek mendorong pengalaman anak dan penyediaan material, aspek ketersediaan stimulasi aktif dari orang tua, dan aspek lingkungan fisik. Keluarga petani sawit memiliki skor yang lebih tinggi pada setiap aspek kualitas pengasuhan dibandingkan petani karet. Hasil uji beda menyatakan bahwa terdapat perbedaan perkembangan kognitif antara anak dari keluarga petani karet dengan anak keluarga petani sawit. Rata-rata skor perkembangan kognitif anak dari keluarga petani sawit lebih tinggi dibandingkan anak dari keluarga petani karet. Perkembangan emosi pada anak keluarga petani karet tidak jauh berbeda dengan anak dari keluarga petani sawit yaitu tergolong kategori rendah dan sedang. walaupun demikian skor perkembangan emosi anak petani sawit lebih tinggi dibandingkan petani karet. Hasil uji beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara perkembangan emosi anak pada keluarga petani karet dan petani sawit. Begitu pula dengan perkembangan sosial anak, perkembangan sosial anak pada keluarga petani karet lebih rendah dibandingkan dengan perkembangan sosial anak pada keluarga petani sawit. Hasil uji beda menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara perkembangan sosial anak pada petani karet dan petani sawit. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendapatan keluarga dan pendidikan orang tua dengan nilai psikologi. Umur ibu dan pendidikan ibu dengan nilai ekonomi. Umur anak, pendapatan keluarga, dan pendidikan orang tua dengan kualitas pengasuhan. Pendidikan orang tua, nilai psikologi anak, dan kualitas pengasuhan dengan perkembangan kognitif. Umur anak, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan nilai anak, serta kualitas pengasuhan dengan perkembangan emosi. Hasil uji regresi linier menunjukkan bahwa pendidikan ibu (β=0,323 α=0,014), kesejahteraan keluarga (β=0,293, α=0,002), dan nilai psikologi anak (β=0,387, α=0,000), serta nilai ekonomi anak (β=-0,204, α=0,042) mempengaruhi kualitas pengasuhan. Kualitas pengasuhan, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, dan pendidikan orang tua juga mempengaruhi perkembangan anak. Tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh pada nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan kognitif serta perkembangan emosi anak. Keluarga dengan orang tua pendidikan tinggi akan memiliki kualitas pengasuhan, dan perkembangan kognitif serta perkembangan emosi anak yang tinggi pula. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka upaya yang harus dilakukan adalah: 1. Pemerintah dan stake holder yang terkait seharusnya lebih meningkatkan program wajib belajar 9 tahun, 2. Pemerintah dan LSM sebaiknya melakukan upaya meningkatkan pengetahuan orang tua terkait pengasuhan dan perkembangan anak melalui media massa, program penyuluhan, dan pelatihan, dan 3. Anak perempuan memiliki perkembangan sosial dan emosional yang lebih baik dibandingkan anak laki-laki. Untuk itu, disarankan bagi orang tua untuk lebih memperhatikan perkembangan sosial dan emosional anak laki-laki. Kata kunci: nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak

5 ANALISIS NILAI ANAK, KUALITAS PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KARET DAN PETANI SAWIT DI KABUPATEN BUNGO RINI HASTUTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

6 2 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Nilai Anak, Kualitas Pengasuhan, dan Perkembangan Anak Usia Sekolah pada Keluarga Petani Karet dan Petani Sawit di Kabupaten Bungo adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, September 2011 Rini Hastuti NIM I

7 6 Hak Cipta milik IPB, tahun 2011 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

8 8 Judul Skripsi Nama NIM : Analisis Nilai Anak, Kualitas Pengasuhan, dan Perkembangan Anak Usia Sekolah pada Keluarga Petani Karet dan Petani Sawit di Kabupaten Bungo : Rini Hastuti : I Disetujui, Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si Pembimbing I Ir. Melly Latifah, M.Si Pembimbing II Diketahui, Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Tanggal Lulus:

9 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga pada bulan September 2011, penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Nilai Anak, Kualitas Pengasuhan, dan Perkembangan Anak Usia Sekolah pada Keluarga Petani Karet dan Petani Sawit di Kabupaten Bungo. Skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si dan Ibu Ir. Melly Latifah, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabarannya telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak penulisan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc selaku dosen penguji atas saran dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini, serta Bapak Ir. M.D Djmalludin, M.Si selaku dosen pembimbing akademik bimbingannya selama penulis belajar di Ilmu Keluarga dan Konsumen. 3. Gubernur Provinsi Jambi, Pemerintah Daerah Provinsi Jambi, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi atas kesempatan yang diberikan kepada penulis sebagai penerima Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Jambi di Institut Pertanian Bogor, serta institusi-institusi Pemerintah Kabupaten Bungo yang telah mendukung penelitian ini berlangsung. 4. Ayah, ibu, abang dan adik-adik atas segala dukungan semangat dan do a yang tiada hentinya untuk penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik, serta Riki Rahim yang selalu memberikan motivasi besar dan membantu peneliti dalam kegiatan pengambilan data. 5. Elmanora, Rindy Revlisia, Putri Dwi M, Fatma Sari, Mustika Dewanggi, Fitri Sari, Ine Rahmatin, Lia Nurjannah, Restystika, serta seluruh sahabat dan saudaraku di HIMAJA dan HIMBOJA, IKK Angkatan 44, Kostan Maharlika Atas, atas motivasi, kebersamaan, dan pengalaman yang tidak terlupakan. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah diberikan dengan berlipat ganda dan diberikan kelancaran dalam setiap kegiatannya. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan, namun demikian semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Bogor, September 2011 Rini Hastuti

10 10 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...x PENDAHULUAN..1 Latar Belakang..2 Perumusan Masalah..5 Tujuan Penelitian..5 Manfaat Penelitian 7 TINJAUAN PUSTAKA.7 Keluarga 7 Nilai Anak.9 Kualitas Pengasuhan.10 Perkembangan Anak KERANGKA PEMIKIRAN METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Definisi Operasional HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Karakteristik Contoh Nilai Anak Kualitas Pengasuhan Perkembangan Anak Pembahasan SIMPULAN DAN SARAN Simpulan.. 65 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

11 DAFTAR TABEL Halaman 1 Variabel, skala data dan kategori pengelompokkan 17 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian Sebaran contoh berdasarkan tipe keluarga Sebaran contoh berdasarkan suku keluarga Sebaran tahapan keluarga sejahtera menurut lokasi penelitian Sebaran contoh menurut tingkat kesejahteraan keluarga berdasarkan IKS BKKBN Sebaran contoh berdasarkan umur ayah dan ibu Sebaran contoh berdasarkan pendidikan ayah dan ibu Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan suami Sebaran contoh berdasarkan status pekerjaan istri Sebaran contoh berdasarkan total pendapatan keluarga per bulan Sebaran contoh berdasarkan jenis kelamin Sebaran contoh berdasarkan tingkatan kelas di sekolah Sebaran contoh berdasarkan umur anak Sebaran contoh berdasarkan urutan kelahiran Sebaran rataan contoh menurut nilai psikologi anak (umum) Sebaran rataan contoh menurut nilai psikologi anak berdasarkan gender Sebaran rataan contoh menurut nilai psikologi sosial (umum) Sebaran rataan contoh menurut nilai psikologi sosial berdasarkan gender Sebaran rataan contoh menurut nilai psikologi ekonomi (umum) Sebaran rataan contoh menurut nilai psikologi ekonomi berdasarkan gender Sebaran hasil uji korelasi spearman antara karakteristik keluarga dengan nilai anak Sebaran contoh berdasarkan item HOME Inventory Sebaran contoh berdasarkan kualitas pengasuhan Sebaran hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan nilai anak dengan kualitas pengasuhan Sebaran kualitas pengasuhan contoh berdasarkan usia anak Sebaran hasil uji korelasi antara HOME Inventory dengan umur anak Sebaran hasil uji regresi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengasuhan Sebaran contoh berdasarkan perkembangan kognitif Sebaran hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik anak, nilai anak, dan kualitas pengasuhan dengan perkembangan kognitif anak 49

12 x 31 Sebaran hasil uji regresi karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kualitas pengasuhan terhadap perkembangan kognitif Sebaran rataan contoh berdasarkan dimensi perkembangan emosi Sebaran contoh berdasarkan perkembangan emosi Sebaran hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik anak, nilai anak, dan kualitas pengasuhan dengan perkembangan emosi anak Sebaran hasil uji regresi karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kualitas pengasuhan terhadap perkembangan emosi anak Sebaran contoh berdasarkan perkembangan sosial Vineland Sosial Maturity Scale Sebaran hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik anak, nilai anak, dan kualitas pengasuhan dengan perkembangan sosial anak Sebaran hasil uji regresi karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kualitas pengasuhan terhadap perkembangan sosial anak DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Hubungan nilai anak, kualitas pengasuhan dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit di Kabupaten Bungo Alur penentuan lokasi dan contoh penelitian.. 16 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN Hasil Uji Beda Karakteristik Contoh Hasil Uji Beda Nilai anak, Kualitas pengasuhan, dan tumbuh kembang anak contoh Koefisien korelasi antara karakteristik contoh dengan nilai anak, kualitas pengasuhan dan perkembangan anak contoh. 76

13 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia masih merupakan masalah yang belum teratasi. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Tahun 2010 adalah 31 juta jiwa atau sebesar 13 persen (BPS 2010). Penduduk miskin ini lebih banyak hidup di perdesaan dibandingkan di perkotaan. Penduduk miskin di Provinsi Jambi yang tinggal di perdesaan berjumlah jiwa atau 11,80 persen, sedangkan di perkotaan berjumlah jiwa atau 6,67 persen (BPS 2010). Penduduk miskin ini sebagian besar bekerja sebagai petani. Petani karet dan petani sawit merupakan petani yang banyak bermukim di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Data Dinas Perkebunan Kabupaten Bungo (2010) menunjukkan persen dari jumlah penduduk Kabupaten Bungo menggantungkan hidupnya pada sektor perkebunan yaitu budidaya tanaman karet dan sawit. Harga karet saat ini naik mencapai Rp24.100,00/kg dan harga sawit turun menjadi Rp1.339,58/kg (Disbun 2010). Harga karet yang tinggi tidak memberikan jaminan kesejahteraan pada petani. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi dan permainan harga dari pedagang sehingga petani karet tidak pernah keluar dari masalah kemiskinan. Sementara itu, walaupun harga sawit murah namun dengan jumlah produksi yang besar dan harga yang relatif stabil membuat kesejahteraan petani sawit lebih baik dibandingkan petani karet. Berdasarkan tahapan keluarga sejahtera menurut BKKBN (2009), hampir separuh keluarga di Kecamatan Jujuhan dan Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo memiliki tingkat kesejahteraan yang tergolong miskin (Pra KS dan KS1). Petani karet dan petani sawit sebagai institusi terkecil dalam masyarakat yang dinamakan keluarga, juga mempunyai tanggung jawab yang untuk mendidik dan mengasuh anak menjadi individu yang berkualitas. Masalah kemiskinan akan mempengaruhi keluarga dalam menjalankan tanggung jawabnya. Kemiskinan menyebabkan keluarga kurang memperhatikan perkembangan anak. Keluarga yang miskin akan cenderung menerapkan pengasuhan yang negatif dan kurang efektif (Papalia et al. 2009). Apabila keluarga menerapkan gaya pengasuhan yang kurang efektif maka kemungkinan terjadinya ketidak-optimalan perkembangan anak tinggi.

14 2 Masalah kemiskinan akan menurunkan kemampuan keluarga untuk melakukan investasi terhadap anak. Ketidakmampuan keluarga miskin dalam investasi terhadap anak pada akhirnya akan memperburuk kesejahteraan keluarga dan anak di masa depan. Kemiskinan akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif dan sosial emosi anak secara tidak langsung (Aber et al. 1997). Anak yang berasal dari keluarga miskin kemungkinan mengalami hambatan perkembangan lebih besar dibandingkan dengan anak yang hidup pada keluarga tidak miskin karena ketersediaan waktu dan finansial yang terbatas untuk memfasilitasi perkembangan anak (Hartoyo 1998). Perkembangan anak yang baik ditunjang oleh pola pengasuhan yang baik pula. Cara keluarga menerapkan pengasuhan dipengaruhi oleh suku dan pengalaman terdahulu yang diterima dari orang tua serta presepsi orang tua terhadap nilai anak. Petani sawit merupakan penduduk yang didominasi oleh Suku Jawa akan menerapkan pengasuhan yang lebih baik dibandingkan petani karet yang mayoritas Suku Melayu Jambi. Etnik yang berbeda akan menerapkan praktek pengasuhan yang berbeda pula yang akhirnya akan berpengaruh terhadap perkembangan anak (Javo et al. 2004). Pengasuhan juga di pengaruhi oleh persepsi orang tua tentang nilai anak. Nilai anak merupakan harapan orang tua terhadap anak di masa yang akan datang sesuai dengan potensi yang dimilki anak yang terdiri atas nilai psikologi, nilai ekonomi, dan nilai sosial anak (Hoffman 1973, diacu dalam Santrock 2007). Cara pengasuhan yang diterapkan orang tua secara tidak sadar menjadi faktor pembentuk indentitas gender pada anak. Orang tua yang cenderung setuju dengan konsep kesetaraan gender akan menerapkan konsep ini terhadap anak dan keluarganya (Fakih 1996). Pengasuhan merupakan sejumlah kemampuan interpersonal dan mempunyai tuntutan emosional yang sangat besar, namun sangat sedikit pendidikan mengenai tugas ini, sebagian besar orang tua terutama yang tinggal di desa hanya memperoleh praktek pengasuhan dari orang tua mereka sendiri (Santrock 2007). Ada praktek pengasuhan yang baik dari pengalaman mereka namun tidak sedikit yang orang tua meneruskan praktek pengasuhan yang buruk pada anaknya. Pada prakteknya terjadi penurunan interaksi orang tua-anak yang terjadi pada masa

15 3 anak usia sekolah dan hal ini mungkin lebih meluas terjadi dalam keluarga dengan sedikit pendidikan pengasuhan (Hill & Stafford, diacu dalam Santrock 2007). Pengetahuan tentang pengasuhan pada keluarga petani karet dan petani sawit berbeda sesuai dengan karakteristik sosial ekonomi masing-masing. Perbedaan ini akan menyebabkan perbedaan pengasuhan dan akhirnya berdampak pada perkembangan anak. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini menjadi penting agar dapat menjelaskan kondisi nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perumusan Masalah Salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah terletak pada kualitas sumberdaya manusianya. Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya alam, baik di darat maupun di laut dan juga kaya akan sumberdaya manusia jika dilihat dari jumlah penduduknya. Berdasarkan tingkat kemakmuran, Negara Indonesia masih berada dibawah tingkat kemakmuran negara-negara tetangga yang miskin akan sumberdaya alam dan masih kekurangan sumberdaya manusia. Kemiskinan merupakan salah satu indikator dalam melihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kabupaten Bungo memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang cukup rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Jambi. Pada Tahun 2009 IPM Kabupaten Bungo yaitu 71,34 dan merupakan urutan tiga terendah dari 11 kabupaten yang ada di Provinsi Jambi serta urutan 217 di tingkat nasional (BPS Kabupaten Bungo 2009). Padahal dengan sumberdaya yang melimpah Kabupaten Bungo seharusnya memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas agar mampu mengelola sumberdaya alam yang dimilikinya dengan baik. Sebagai sumberdaya yang berharga dan tahan lama, anak merupakan harapan orang tua agar mendapatkan kebahagiaan di masa depan. Secara alami anak memiliki nilai psikis dan materi sehingga orang tua menganggap anak merupakan nilai investasi di masa depan yang paling efisien. Investasi pada anak diwujudkan dengan pengasuhan yang baik, perawatan, sekolah dan pemenuhan kebutuhan makan anak yang baik (Becker & Murphy 1995). Namun pada

16 4 kenyataannya, dalam kondisi yang serba kekurangan orang tua tidak mampu menyekolahkan anak karena faktor kemiskinan dan masih rendahnya tingkat kesadaran dan motivasi orang tua untuk terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan anak. Banyak orang tua terutama dari kalangan petani yang berpendapat bahwa sekolah tidaklah penting, sebaliknya hal yang lebih penting adalah anak bisa mencari uang dengan membantu ayahnya dikebun untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kemiskinan merupakan penyebab stress yang cukup besar bagi seorang anak dan keluarga mereka. Anak yang berasal dari keluarga miskin lebih mungkin mengalami kejadian yang mengancam dan tidak bisa di kontrol (Papalia, Olds & Feldman 2009). Menurut Brooks-Gun, Leventhal, & Duncan (2000), diacu dalam Papalia, Olds & Feldman (2009) tempat tinggal yang tidak memadai, lingkungan tempat tinggal yang berbahaya, tugas-tugas tambahan yang memberatkan, dan juga kepastian ekonomi merupakan stressor yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kaum miskin. Kualitas lingkungan pengasuhan menjadi tidak maksimal ketika partisipasi orang tua dalam mendorong perkembangan anak sangat minim. Terbatasnya waktu dalam interaksi keluarga dan persediaan material yang minim ditambah tekanan ekonomi saat ini yang membuat tidak sedikit orang tua lebih mementingkan bekerja daripada meluangkan waktunya untuk anak. Cara keluarga menerapkan pengasuhan dalam keluarga juga dipengaruhi oleh suku dan pengalaman yang diterima dari orang tua dan persepsi orang tua tentang nilai anak. Suku Jawa menerapkan pengasuhan yang lebih hangat dan memiliki iklim emosional yang baik terhadap anak (Zeitlin et al. 1995). Selain itu, pengalaman orang tua di masa lalu akan mempengaruhi pola pengasuhannya di masa saat ini. Bila pengasuhan orang tua yang diterimanya pada masa lalu adalah baik maka baik pula pengasuhan yang diterapkannya sehingga tumbuh kembang anak berlangsung secara optimal namun apabila pengasuhan yang diterimanya terdahulu kurang baik maka anak tidak akan tercipta generasi penerus yang berkualitas sehingga kemiskinan strtuktural tidak dapat di hentikan.

17 5 Berdasarkan uraian tersebut, ada beberapa permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana karakteristik keluarga dan karakteristik anak contoh? 2. Bagaimana nilai psikologi, nilai sosial, nilai ekonomi anak, dan kualitas pengasuhan serta perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh? 3. Bagaimana perbedaan nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh? 4. Bagaimana hubungan nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh? 5. Bagaimana pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan nilai anak terhadap kualitas pengasuhan pada keluarga contoh? 6. Bagaimana pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kualitas pengasuhan terhadap perkembangan anak contoh? Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit di Kabupaten Bungo. Tujuan Khusus : 1. Mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi keluarga dan karakteristik anak contoh. 2. Mengidentifikasi nilai psikologi, nilai sosial, nilai ekonomi anak, dan kualitas pengasuhan serta perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh. 3. Menganalisis perbedaan nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh. 4. Menganalisis hubungan nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga contoh. 5. Menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan nilai anak terhadap kualitas pengasuhan pada keluarga contoh. 6. Menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kualitas pengasuhan terhadap perkembangan anak contoh.

18 6 Manfaat Penelitian 1. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengasah kemampuan dalam pengembangan pengetahuan dan wawasan peneliti. 2. Institusi Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur, dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada pemerintah Kabupaten Bungo khususnya mengenai nilai anak, kualitas pengasuhan dan perkembangan anak usia sekolah pada keluarga petani karet dan petani sawit. Sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para penentu kebijakan khususnya pemerintah Kabupaten Bungo yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.

19 7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Megawangi (2007) menyatakan bahwa keluarga dimiliki sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan sosialisasi anak, serta mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam masyarakat. Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan bahwa ada delapan fungsi keluarga yaitu keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, sosialisasi dan pendidikan, reproduksi, ekonomi, dan pembinaan lingkungan. Pengasuhan merupakan salah satu bentuk keluarga untuk memenuhi tanggung jawab pemeliharaan terhadap anaknya. Menurut Berns (1997), keluarga memiliki fungsi ekonomi, sosialisasi/pendidikan, peran sosial, dan reproduksi. Nilai Anak Nilai adalah sesuatu yang dipercaya oleh seseorang maupun masyarakat yang berlaku secara umum (Berry et al. 1999). Nilai anak merupakan fungsi anak dalam melayani atau mememenuhi kebutuhan orang tua (Hoffman & Hoffman 1973) diacu dalam (Trommsdorff & Nauck 2005). Anak merupakan sumberdaya yang utama dan berharga, anak merupakan representasi orang tua di masa depan. Secara alami orang tua mengangap anak merupakan nilai investasi yang paling efisien pada masa yang akan datang yang meliputi nilai psikologis dan nilai materi. Investasi yang ditanamkan orang tua pada anak diwujudkan dalam proses pengasuhan yang baik, perawatan, pendidikan di sekolah, dan pemenuhan gizi seimbang yang terdapat dalam menu makanan sehari-hari demi perkembangan anak yang maksimal (Becker & Murphy 1995). Menurut Hoffman dan Hoffman (1973), diacu dalam Santrock (2007), nilai anak adalah harapan orang tua terhadap anak yang terdiri dari nilai psikologi (anak sebagai sumber kepuasan), nilai sosial (anak sebagai pencegah perceraian

20 8 dan meningkatkan status sosial keluarga), dan anak sebagai nilai ekonomi yaitu sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan ekonomi keluarga dimasa yang akan datang. Presepsi dan harapan orang tua pada anak berbeda di berbagai budaya. Persepsi orang tua terhadap nilai anak mempengaruhi pola asuh dalam keluarga (Myers 1992). Hasil penelitian Hartoyo (1998) juga mengungkapkan bahwa lebih dari separuh keluarga contoh menyetujui bahwa anak sebagai nilai psikologi antara lain memperkuat ikatan perkawinan, dan merupakan suatu tujuan utama yaitu memberikan hiburan dan kebahagiaan, anak juga dapat menjamin ketenangan orang tua dimasa tuanya. Hal senada juga disampaikan Sunarti (2008) yaitu pada dimensi emosi anak dipandang dapat membuat hidup terasa lengkap dan memberikan kebahagiaan pada orang tua, pada dimensi sosial anak diyakini dapat menggantikan peran orang tua dalam masyarakat dan dapat meningkatkan status sosial orang tua, pada dimensi ekonomi diyakini bahwa anak dapat memberikan bantuan ekonomi dihari tua dan membantu adik-adiknya sekolah ketika anak sudah dewasa dan bekerja bahkan sejak kecil anak diharapakan dapat meringankan beban pekerjaan orang tua, baik di rumah ataupun di tempat kerja. Orang tua mengharapkan anaknya untuk belajar mengenai nilai-nilai yang lebih kompleks sebagai bekal hidup sebelum memasuki lingkungan yang lebih luas jika dibandingkan dengan keluarga. Harapan-harapan orang tua tersebut yang memberikan motivasi kepada anak untuk belajar berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat (Hurlock 1991). Namun terkadang potensi yang dimiliki oleh anak tidak sesuai dengan harapan orang tua, hal ini akan mempengaruhi pengasuhan terhadap anak. Orang tua harus menetapkan harapan-harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anaknya sehingga memperoleh kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya dan dengan demikian mendorong anak untuk membentuk konsep diri yang baik (Hurlock 1991). Hasil penelitian Hernawati (2002) menemukan bahwa orang tua tidak membedakan jenis kelamin anak dalam memberikan penilaian terhadap anak, baik nilai psikologi, nilai sosial, nilai ekonomi, dan nilai religius. Sebagian besar

21 9 contoh dalam penelitian tersebut memiliki nilai yang sama baik terhadap anak laki-laki maupun anak perempuan. Kualitas Pengasuhan Anak Pengasuhan adalah segala perlakuan yang diberikan orang tua kepada anaknya sehingga anak menjadi orang yang bertanggung jawab, memiliki nilainilai yang baik dan menjadi bagian dari masyarkat yang berbudi pekerti yang berlangsung sejak masa prenatal hingga dewasa. Caplan dan Caplan (1983) menyatakan bahwa peran pengasuhan tidak diperoleh secara otomatis namun melalui proses yang dipelajari sepanjang waktu meliputi pengetahuan, pengalaman dan keahlian. Proses pengasuhan dipengaruhi oleh interaksi ibu dan anak secara timbal balik dan stimulasi psikososial. Interaksi ibu dan anak adalah salah satu lingkungan pengasuhan anak yang merupakan faktor eksternal dan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak (Satoto 1990). Interaksi tersebut dilakukan secara timbal balik, interaksi yang terjadi dalam pengasuhan yaitu interkasi antara ibu dan anak, ayah dan anggota keluarga lainnya. Hubungan yang harmonis dalam keluarga dapat menumbuhkan suasana yang kondusif dan akan mempengaruhi kualitas pengasuhan (Hurlock 1991). Lingkungan keluarga merupakan suatu bentuk stimulasi psikososial yang merupakan tempat pertama dan utama dalam menstimulasi tumbuh kembang anak (Soetjiningsih 1995). Berdasarkan aspek lingkungan keluarga yang dibutuhkan anak, Cadwell dan Bradley (1984) mengembangkan HOME (Home Observation for the Measurement of the Environment) untuk anak bayi dan batita (bawah tiga tahun), anak 3-6 tahun, dan anak usia sekolah dasar. Aspek HOME untuk anak sekolah dasar meliputi: emosi dan tanggung jawab verbal, dorongan untuk kematangan anak, suasana emosi, mendorong pengalaman anak dan penyediaan material, ketersediaan stimulasi aktif, partisipasi keluarga dalam pengalaman yang penuh stimulasi, keterlibatan ayah, dan aspek lingkungan fisik. Hasil penelitian longitudinal dan komrehensif dari National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) tahun 2001, 2002, 2003, dan 2005, diacu dalam Santrock (2007) yang mengevaluasi kualitas pengasuhan

22 10 berdasarkan beberapa karakteristik, jumlah anggota keluarga, rasio anak dan orang tua dewasa, lingkungan fisik, karakteristik pengasuh (seperti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman pengasuhan) dan juga perilaku pengasuh (seperti sensitifitas terhadap anak-anak). Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa anak dari keluarga dengan penghasilan rendah mendapatkan pengasuhan dengan kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan anak dari keluarga berpengahasilan tinggi. Ketika kualitas pengasuhan tinggi, anak akan lebih baik dalam tugas kognitif dan bahasa, lebih kooperatif terhadap ibu ketika bermain, menunjukkan interaksi yang positif dan terlatih dengan teman sebaya, dan memiliki masalah perilaku yang lebih sedikit. Perkembangan Anak Anak Usia Sekolah Perkembangan diartikan sebagai serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat dari proses kematangan dan pengalaman, perkembangan berlangsung secara berkesinambungan dalam diri individu mulai dari lahir hingga meninggal (Hurlock 1991). Perubahan dan stabilitas muncul kedalam beberapa dimensi perkembangan, seperti perkembangan kognitif dan perkembangan sosial dan perkembangan emosional anak. Perkembangan sosial anak pada usia sekolah (6-12 tahun) ditandai dengan hubungan yang luas dengan teman sebayanya. Selain keluarga anak juga membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelasnya, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya menjadi lebih luas. (Papalia, Olds & Feldman 2009). Teori perkembangan psikososial Erik Erikson menempatkan anak usia sekolah pada tahap industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority). Pada tahapan ini, imajinasi dan antusias anak meningkat. Anak mengarahkan energinya untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan intelektual. Hal yang membahayakan dalam tahapan ini adalah perasaan tidak kompeten dan tidak produktif pada anak (Santrock 2007). Vineland Sosial Maturity Scale (Doll 1953) dapat digunakan untuk mengukur perkembangan sosial anak usia sekolah. Aspek yang diukur pada instrumen sosial ini mencakup kemandirian umum, kemandirian dalam makan,

23 11 minum, berpakaian, kemandirian dalam mengatur diri, pekerjaan, komunikasi, kemandirian bergerak serta kemandirian dalam bergaul. Anak usia sekolah adalah anak yang berada periode aktif dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan sosial (Turner & Helms 1991). Anak usia sekolah dalam teori kognitif Piaget termasuk pada tahapan operasional konkret (concrete operations). Anak bisa menggunakan berbagai operasi mental seperti penalaran, memecahkan masalah-masalah konret (nyata). Anak-anak usia ini dapat berfikir logis karena anak tidak terlalu egosentris dari usia sebelumnya dan dapat mempertimbangkan banyak aspek dari berbagai macam situasi (Papalia, Olds & Feldman 2009). Perkembangan emosional anak usia sekolah telah dapat menginternalisasikan rasa malu dan bangga serta dapat memahami secara lebih baik dan mengatur emosi negatif sehingga empati dan perilaku sosial meningkat. Selain dengan lingkungan rumah, kelompok teman sebaya menjadi lebih penting pada anak usia sekolah, kelompok teman sebaya umumnya terdiri dari persamaan usia, jenis kelamin, suku bangsa, dan status sosial ekonomi serta kedekatan tempat tinggal dan sering berangkat ke sekolah bersama. Kelompok sebaya membantu anak mengembangkan keterampilan sosialnya, hal ini dapat membantu mengembangkan konsep diri dan indentitas gender (Papalia, Olds & Feldman 2009). Menurut Mayer & Salovey (1997), diacu dalam Mayer, Caruso, dan Salovey (2000) kecerdasan emosi adalah kemampuan individu untuk mengenali, menggunakan dan mengekspresikan emosi; kemampuan individu untuk mengikutsertakan emosi sehingga memudahkan ia dalam melakukan proses berpikir; kemampuan individu untuk memahami emosi dan pengetahuan mengenai emosi; serta kemampuan individu dalam meregulasi emosi untuk mengembangkan emosi dan menampilkan tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan lingkungan. Berdasarkan definisi tersebut emotional intelligence dibagi kedalam empat dimensi, yaitu: Persepsi Emosi, Integrasi Emosi, Pemahaman Emosi dan Pengaturan Emosi, Berdasarkan Meyer dan Salovey (1997), Goleman (2007) menempatkan kecerdasan emosional ke dalam lima dimensi utama yaitu:

24 12 Kemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan membina hubungan sosial. Setiap tahap perkembangan memiliki tugas yang harus dilakukan. Menurut Havighurst (1976), diacu dalam Hurlock (1991), tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan individu pada masa kanak-kanak (6-12 tahun), yaitu (1) mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum, (2) membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh, (3) belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya, (4) mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat, mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung, (5) mengembangkan pengertian-pengertian yang yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, (6) mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata nilai, (7) mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga, dan (8) mencapai kebebasan pribadi.

25 13 KERANGKA PEMIKIRAN Terdapat beberapa faktor dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, salah satunya yaitu meningkatkan kualitas perkembangan anak. Konsep perkembangan merupakan proses yang berlangsung sepanjang kehidupan manusia dan dapat dikaji secara ilmiah. Para ilmuwan membagi ranah perkembangan menjadi perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial (Papalia & Olds 2009). Pada penelitian sebelumnya kualitas pengasuhan dalam keluarga menentukan baik tidaknya kualitas perkembangan anak. Karakteristik keluarga terdiri dari atas kesejahteraan keluarga, suku keluarga, tipe keluarga, pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, umur orang tua, dan pekerjaan orang tua dan karakteristik anak yang meliputi umur anak, urutan dalam keluarga, jenis kelamin, dan tingkatan kelas di sekolah (Hurlock 1991). Karakteristik tersebut merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap nilai anak yaitu nilai psikologi, nilai ekonomi, dan nilai sosial serta menentukan cara pengasuhan yang diterapkan dalam keluarga. Fakih (1996) menyatakan bahwa pada keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah cenderung mengharapkan memiliki nilai anak terutama nilai ekonomi yang lebih tinggi dibanding keluarga dengan tingkat sosial ekonomi tinggi. Presepsi orang tua terhadap nilai anak dalam keluarga di masa depan akan sangat menentukan konsep pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua. Setiap keluarga memiliki harapan yang berbeda terhadap anak dan kehidupannya di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini aspek nilai anak dan kualitas pengasuhan anak di dalam keluarga petani karet dan petani sawit dilihat dari penilaian kualitas pengasuhan atau HOME Inventory (Home Observation for Measurement of the Environment Inventory). Perkembangan anak secara umum dipengaruhi oleh faktor hereditas yang terdiri dari karakteristik anak seperti umur dan jenis kelamin; kondisi kesehatan dan tingkat energi; kecerdasan serta karakteristik kepribadian dan reaksi emosional dan lingkungan seperti lingkungan rumah, sekolah, masyarakat serta hubungan yang dimiliki (Papalia, Olds & Feldman 2009).

26 14 KARAKTERISTIK KELUARGA Suku Keluarga Kesejahteraan Keluarga Pendapatan Pendidikan Orang tua Umur Orang tua Pekerjaan Orang tua KARAKTERISTIK ANAK Umur Jenis Kelamin Urutan dalam keluarga Tingkatan kelas NILAI ANAK KUALITAS PENGASUHAN ANAK PERKEMBANGAN ANAK LINGKUNGAN SEKOLAH Keterangan : = variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti Gambar 1 Hubungan nilai anak, kualitas pengasuhan, dan perkembangan anak usia sekolah dasar pada keluarga petani karet dan petani sawit di Kabupaten Bungo

27 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang pada suatu titik waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa Kuning Gading, Kecamatan Pelepat Ilir dan Desa Rantau Ikil, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Lokasi penelitian dipilih secara purposive berdasarkan jumlah petani karet dan petani sawit terbanyak. Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan yang mulai dilakukan pada bulan Maret sampai September Teknik dan Cara Pemilihan Sampel Populasi penelitian ini adalah keluarga petani karet dan petani sawit di Desa Rantau Ikil dan di Desa Pelepat Ilir yang memiliki anak usia sekolah (kelas IV dan V Sekolah Dasar). Contoh dalam penelitian ini dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Data anak usia sekolah yang terdapat di setiap desa tidak tersedia sehingga perlu dilakukan pendataan anak usia sekolah khususnya anak kelas IV dan V dan memiliki orang tua yang bekerja sebagai petani karet dan petani sawit di SD masing-masing desa. Desa kuning gading hanya memiliki satu sekolah dasar yaitu SD 187 sedangkan desa rantau ikil dipilih dua SD yaitu SD 66 dan SD 163. Sekolah dasar negeri 187 terdiri dari sembilan kelas masing-masing satu kelas untuk siswa kelas satu sampai kelas tiga dan dua kelas untuk siswa empat sampai kelas enam sedangkan SD 66 dan SD 163 hanya memiliki satu kelas setiap tingkatannya. Hasil pendataan awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa 44 keluarga di Desa Kuning Gading dan 49 keluarga di Desa Rantau Ikil yang memenuhi syarat untuk menjadi kerangka contoh. Pada penelitian ini siswa kelas empat dan lima di pilih secara acak dari SDN 187, SDN 66, dan SD 163. Total contoh yang diambil sebanyak 80 keluarga yaitu masing 40 siswa SDN 187 dan 40 siswa dari SDN 66 dan SDN 163 yang berasal dari keluarga petani karet dan petani sawit. Alur penentuan lokasi dan contoh penelitian disajikan pada Gambar 2.

28 16 Kabupaten Bungo Kecamatan Pelepat Ilir Kecamatan Jujuhan Desa Kuning Gading Desa Rantau Ikil purposive SDN 168 SDN 66 SDN 163 IVA IVB VA VB IV sco sc - V Z- V Z acak sederhana 13 KK petani karet 27 KK petani sawit 40 KK petani 13 KK petani sawit 27 KK petani karet 40 KK petani Gambar 2 Alur penentuan lokasi dan contoh penelitian Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang meliputi karakteristik keluarga (kesejahteraan keluarga, tipe keluarga, suku keluarga, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, umur orang tua, dan pekerjaan orang tua), karakteristik anak (umur anak, urutan kelahiran, jenis kelamin, dan tingkatan kelas di sekolah), persepsi orang tua tentang nilai anak (nilai psikologi, nilai sosial, dan nilai ekonomi), dan kualitas pengasuhan (HOME Inventory) diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan dengan menggunakan kuesioner terhadap ibu. Perkembangan anak usia sekolah (perkembangan sosial dan emosional) diperoleh dari hasil pengukuran dan wawancara dengan menggunakan kuesioner pada anak. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah terkait untuk mendukung data primer seperti Bungo dalam Angka 2010 dan nilai rapor anak.

29 17 Pengolahan dan Analisis data Data yang telah dikumpulkan diolah melalui proses editing, coding, scoring, entrying, cleaning, dan analyzing. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan statistik inferensia yaitu uji beda T, korelasi Spearman, korelasi Pearson dan regresi linear berganda dengan menggunakan program komputer. Proses pengkodean dan skoring serta pengkategorian variabel secara ringkas disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Variabel, skala data, dan kategori pengelompokan No Variabel Skala Pengelompokan data 1 Karakteristik keluarga a. Jenis kelamin Nominal 1. Laki-laki, 2. Perempuan b. Usia Rasio Orang tua 1. Dewasa awal (18-40 tahun), 2. Madya (41-65 tahun), 3. Akhir (>65 tahun) Anak tahun,10-11 tahun, tahun c. Lama pendidikan Rasio 1. 9 tahun, 2. >9tahun d. Pekerjaan Nominal Ayah: 1. Petani karet, 2. Petani sawit Ibu : 1. Tidak bekerja, 2. Bekerja e. Pendapatan Rasio juta, 2. 2,1-3 juta, 3. 3,1-4 juta, 4. 4,1-5 juta, 5. 5 juta rupiah f. Kesejahteraan keluarga Interval BKKBN (2005) 1. Pra KS, 2. KS1, 3. KS2, 4. KS3, dan 5. KS3+ g. Tipe keluarga Nominal 1. keluarga inti, 2, keluarga luas a. Urutan dalam keluarga Nominal 1. Sulung, 2. Tengah, 3. Bungsu, 4. Tunggal b. Tingkat kelas di sekolah Nominal 4 = untuk kelas 4, 5 = kelas 5 2 Kualitas pengasuhan (HOME Inventory =59 item) Rasio Rendah (0-29), sedang (30-46), tinggi (47-59) 3 Nilai anak (psikologi, sosial, dan ekonomi) Ordinal 4 Perkembangan anak Perkembangan kognitif (nilai rapor) Skor maksimal nilai anak umum: Nilai psikologi = 35, nilai sosial = 15, nilai ekonomi = 10 Rasio Rendah = < 63,3, Sedang = 63,34 66,67, tinggi = 66, Perkembangan sosial Rasio Rendah = 0 33, 33, Sedang = 33,34 66,67, Tinggi = 66, Perkembangan emosional Rasio Rendah (0-33,33), sedang (33,34-66,67), tinggi (66,68-100) Untuk memperoleh kategori rendah, sedang, dan tinggi digunakan teknik skoring dengan menggunakan rumus berikut (Slamet 1993): Interval kelas (IK) = Skor Maksimum (Sma) Skor Minimum (Smi) Jumlah Kategori

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak 7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia masih merupakan masalah yang belum teratasi. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Tahun 2010 adalah 31 juta jiwa atau sebesar 13 persen (BPS 2010).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian 25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara administratif, Desa Kuning Gading dan Desa Rantau Ikil termasuk dalam wilayah Kecamatan Pelepat Ilir dan Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH CHANDRIYANI I24051735 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGARUH STIMULASI PSIKOSOSIAL, PERKEMBANGAN KOGNITIF, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KABUPATEN BOGOR GIYARTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

Menurut Knox (1985) terdapat tiga faktor yang menentukan kesiapan menikah, yaitu usia menikah, pendidikan, dan rencana karir. Pada dasarnya usia

Menurut Knox (1985) terdapat tiga faktor yang menentukan kesiapan menikah, yaitu usia menikah, pendidikan, dan rencana karir. Pada dasarnya usia 57 PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan menikah dan pelaksanaan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah. Penelitian ini dilakukan pada keluarga yang memiliki anak

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR i ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN, TEKANAN EKONOMI, STRATEGI KOPING DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA CIKAHURIPAN, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI HIDAYAT SYARIFUDDIN DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif

TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Kognitif Kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan (Fatimah 2006). Apabila diperlukan, pengetahuan yang dimiliki dapat dipergunakan. Banyak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 36 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS

PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS 1 PENGARUH NILAI DAN GAYA HIDUP TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPOR ASTARI SUKMANINGTYAS DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Penyesuaian Sosial 2.1.1 Pengertian penyesuaian sosial Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi. Agar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K KONTRIBUSI IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DAN EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : SITI FATIMAH NIM

Lebih terperinci

GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH

GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH GAYA PENGASUHAN, INTERAKSI AYAH-REMAJA, KELEKATAN, DAN KEPUASAN AYAH HUSFANI ADHARIANI PUTRI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 ABSTRACT Husfani

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh 29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI 1 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPATUHAN DAN KEMANDIRIAN SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH NURLAILI RAHMAH DINI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

HASIL. Tabel 20 Sebaran nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi karakteristik keluarga Rata-rata ± Standar Deviasi

HASIL. Tabel 20 Sebaran nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi karakteristik keluarga Rata-rata ± Standar Deviasi 43 HASIL Karakteristik Keluarga Tabel 20 menunjukkan data deskriptif karakteristik keluarga. Secara umum, usia suami dan usia istri saat ini berada pada kategori dewasa muda (usia diatas 25 tahun) dengan

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT

PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT PENGARUH GAYA PENGASUHAN DAN POLA ASUH AKADEMIK TERHADAP PRESTASI SISWA SMP PADA DAERAH PANTAI DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN FAKFAK PAPUA BARAT ULFAH MUSHLIHA ADHANI PUARADA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut: METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan metode survei. Penelitian dengan desain cross sectional study adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Desain Penelitian ini adalah cross sectional study, karena data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Nazir 2009). Lokasi penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MELALUI PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR ELIS TRISNAWATI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Keluarga dalam Kerangka Teori Struktural Fungsional

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Keluarga dalam Kerangka Teori Struktural Fungsional 7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Menurut Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI SERTA TINGKAT KONSUMSI IBU HAMIL DI KELURAHAN KRAMAT JATI DAN KELURAHAN RAGUNAN PROPINSI DKI JAKARTA NADIYA MAWADDAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan lingkungan. dari mereka sulit untuk menyesuaikan diri dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan lingkungan. dari mereka sulit untuk menyesuaikan diri dengan baik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat manusia perlu adanya hubungan yang baik antar sesamanya. Manusia tidak dapat hidup sendiri karena manusia merupakan makhluk sosial dan

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI 1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PERILAKU INVESTASI ANAK PADA KELUARGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN

PERILAKU INVESTASI ANAK PADA KELUARGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2013, p : 190-198 Vol. 6, No. 3 ISSN : 1907-6037 PERILAKU INVESTASI ANAK PADA KELUARGA MISKIN DAN TIDAK MISKIN Nofia Mutiara Bahri 1*), Hartoyo 1 1 Departemen Ilmu Keluarga

Lebih terperinci

HASIL. Karakteristik Remaja

HASIL. Karakteristik Remaja HASIL Karakteristik Remaja Jenis Kelamin dan Usia. Menurut Monks, Knoers dan Haditono (1992) kelompok usia remaja di bagi ke dalam empat kategori, yakni usia pra remaja (10-12 tahun), remaja awal (12-15

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap makhluk hidup didunia memiliki keinginan untuk saling berinteraksi. Interaksi social yang biasa disebut dengan proses sosial merupakan syarat utama terjadinya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK Nurlaili 1) Trisnaningsih 2) Edy Haryono 3) This research aimed to find out correlation between university

Lebih terperinci

ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK

ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB ILMU KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc Staf Pengajar: Prof. Dr.

Lebih terperinci

KESIAPAN MENIKAH DAN PELAKSANAAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH INE RAHMATIN

KESIAPAN MENIKAH DAN PELAKSANAAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH INE RAHMATIN 1 KESIAPAN MENIKAH DAN PELAKSANAAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH INE RAHMATIN DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh 35 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor untuk mewakili wilayah perkotaan dan Kabupaten Bogor untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENGASUHAN PENERIMAAN-PENOLAKAN DAN LINGKUNGAN PENGASUHAN PADA KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA DI AREA SUBURBAN FITRIANI VOLUNTIR

PENGASUHAN PENERIMAAN-PENOLAKAN DAN LINGKUNGAN PENGASUHAN PADA KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA DI AREA SUBURBAN FITRIANI VOLUNTIR PENGASUHAN PENERIMAAN-PENOLAKAN DAN LINGKUNGAN PENGASUHAN PADA KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA DI AREA SUBURBAN FITRIANI VOLUNTIR DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini 15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya

Lebih terperinci

KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Kasus pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kebun Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi)

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2010, p : 27-34 Vol. 3, No. 1 ISSN : 1907-6037 NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang telah menarik perhatian masyarakat internasional dan belum ada solusi yang tepat untuk mengatasinya. Pembangunan bangsa dikatakan

Lebih terperinci

DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH

DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH DAYA TERIMA MAKANAN DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN PASIEN RAWAT INAP PENDERITA PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR.H.MARZOEKI MAHDI MUTMAINNAH PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Perbedaan Kecerdasan..., Muhammad Hidayat, FPSI UI, 2008

I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Perbedaan Kecerdasan..., Muhammad Hidayat, FPSI UI, 2008 I. PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yang rendah berhubungan dengan meningkatnya penggunaan obat-obatan terlarang dan kekerasan, terutama pada laki-laki

Lebih terperinci

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1. 20 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut seorang pakar ekologi keluarga yaitu Bronfenbrener menyatakan bahwa anak adalah salah sebuah unsur dalam lingkungan. Hal tersebut ditinjau dari sudut pandang dalam perpsektif

Lebih terperinci

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka 21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu

Lebih terperinci

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER (Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia) ALWIN TAHER I34051845 DEPARTEMEN SAINS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN EKONOMI, MANAJEMEN KEUANGAN, DAN MEKANISME KOPING, DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH FIRDAUS

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN EKONOMI, MANAJEMEN KEUANGAN, DAN MEKANISME KOPING, DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH FIRDAUS HUBUNGAN ANTARA TEKANAN EKONOMI, MANAJEMEN KEUANGAN, DAN MEKANISME KOPING, DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH FIRDAUS PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR 63 PENGARUH POLA ASUH BELAJAR, LINGKUNGAN PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN POTENSI AKADEMIK TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH DASAR KARTIKA WANDINI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat maupun suatu bangsa. Bagaimana kondisi anak pada saat ini, sangat menentukan kondisi keluarga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 21 tahun dan belum menikah (www.google.com). Menurut UU No. 23 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 21 tahun dan belum menikah (www.google.com). Menurut UU No. 23 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep anak didefinisikan dan dipahami secara bervariasi dan berbeda, sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan yang beragam. Menurut UU No. 4 Tahun 1979

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang disertai dengan perubahan. Remaja akan mengalami berbagai perubahan dalam diri mereka antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Subjek SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya barat, tepatnya di Jalan Manukan Wasono. SMK ini berjumlah dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Pola Asuh Orang

KATA PENGANTAR. dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Antara Pola Asuh Orang KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala rahmat, taufik serta hidayah-nya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai PEMBAHASAN Penelitian ini didasarkan pada pentingnya bagi remaja mempersiapkan diri untuk memasuki masa dewasa sehingga dapat mengelola tanggung jawab pekerjaan dan mampu mengembangkan potensi diri dengan

Lebih terperinci