METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:
|
|
- Hadi Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan metode survei. Penelitian dengan desain cross sectional study adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek riset dalam satu waktu tertentu saja, tidak berkesinambungan dalam jangka waktu yang panjang. Metode survei adalah penelitian yang mengambil contoh dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Ragunan Jakarta. Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa SMA Negeri Ragunan Jakarta merupakan sekolah yang khusus membina atlet muda dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengambilan data dilakukan selama dua minggu pada bulan Juli Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta yang berjumlah 326 orang. Pengambilan contoh dilakukan dari suatu populasi SMA Ragunan dengan menggunakan metode purposive. Metode purposive adalah teknik penentuan contoh dengan pertimbangan tertentu. Contoh dalam penelitian ini merupakan siswa kelas X, XI, dan XII SMA Negeri Ragunan yang masih aktif, baik sebagai pelajar maupun atlet dan tidak sedang bertanding. Penarikan contoh dihitung dengan menggunakan rumus Slovin: n = N 1+Ne 2 Keterangan: n = jumlah sampel N = populasi (orang) = 326 siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta Ne = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan, yaitu 10 persen. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:
2 31 n = (0,1) 2 n = 339 4,26 n = 76 Berdasarkan perhitungan jumlah minimal contoh untuk penelitian adalah 77 orang. Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian adalah 84 orang dengan pertimbangan penambahan 10 persen dari jumlah minimal contoh. Pengambilan contoh dengan menggunakan metode purposive dikarenakan pada saat pengambilan data bersamaan dengan banyaknya acara pertandingan, baik di tingkat nasional maupun internasional, sehingga diperlukan adanya kesediaan dan ketersediaan dari contoh untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan data. Hal ini yang melatarbelakangi pengambilan jumlah contoh yang diambil berdasarkan jumlah siswa SMA Negeri Ragunan yang sedang tidak bertanding. Teknik pengambilan contoh disajikan pada Gambar 2. Populasi 326 Kelas X N=117 Kelas XI N=110 Kelas XII N=99 Purposive Kelas X n= 33 Kelas XI n= 41 Kelas XII n= 10 Gambar 2 Teknik pengambilan contoh. Jenis, Cara Pengumpulan Data, dan Cara Pengukuran Variabel Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari karakteristik contoh, karakteristik keluarga,
3 32 persepsi gaya pengasuhan orang tua, konsep diri (kompetensi atletik, perilaku/moralitas, penerimaan teman sebaya, penampilan fisik, kompetensi sekolah, dan pandangan masa depan), serta motivasi berprestasi (motivasi intrinsik dan ekstrinsik). Data tersebut dikumpulkan melalui teknik self-report dan teknik wawancara dengan alat bantu kuesioner. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini juga digunakan pada penelitian sebelumnya (Hadley, et al. 2008, Pelletier, et al. 1995, Elias & Yee 2009). Teknik self-report adalah teknik pengambilan data di mana contoh secara langsung diminta untuk melaporkan perasaan, sikap, keyakinan, dan sebagainya dengan memberi respon terhadap satu atau beberapa pertanyaan (kuesioner). Dalam teknik self-report, contoh membaca dan memilih sendiri pernyataan yang ada tanpa campur tangan peneliti. Penelitian ini memilih teknik self-report karena dinilai contoh akan lebih leluasa mengungkapkan perasaan, sikap, keyakinan, dan berbagai hal yang terkait dengan persepsi gaya pengasuhan orangtua, konsep diri, dan motivasi berprestasi olahraganya. Kuesioner dikembangkan oleh peneliti berdasarkan penelitian sebelumnya dan berdasarkan konsep teoritis yang sudah dipaparkan sebelumnya. Sementara itu, data sekunder meliputi jumlah siswa dan keadaan umum sekolah. Data tersebut diperoleh dari data sekolah SMA Negeri Ragunan Jakarta. Pada saat pengisian kuesioner, contoh mengerjakan dengan serius, bahkan sebagian besar contoh tidak ingin jawabannya diketahui oleh temannya. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menghindari adanya bias yang disebabkan oleh adanya komunikasi antara contoh yang satu dengan yang lain pada saat proses pengambilan data. Jenis dan skala data disajikan pada Tabel 1.
4 33 Tabel 1 Jenis dan skala data Jenis Data Variabel Sumber/ Skala Data Contoh Primer Karakteristik contoh Siswa (atlet muda) Usia Rasio Jenis kelamin Urutan kelahiran Rasio Tipe olahraga Jenis olahraga Primer Karakteristik keluarga Status orangtua Suku bangsa Pendidikan orangtua Ordinal Pekerjaan orangtua Pendapatan orangtua Ordinal Primer Persepsi gaya Siswa (atlet muda) Ordinal pengasuhan orangtua Primer Konsep diri Siswa (atlet muda) Ordinal Primer Motivasi berpresastasi Siswa (atlet muda) Ordinal Sekunder Jumlah siswa SMA Data sekolah Rasio Negeri Ragunan Keadaan umum sekolah Data sekolah Cara pengukuran data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan variabel-variabel sebagai berikut: 1) Karakteristik contoh yang terdiri variabel: 1) usia (1=remaja awal, 2=remaja pertengahan, 3=remaja akhir); 2) jenis kelamin (1=laki-laki, 2=perempuan); 3) urutan kelahiran (1=anak sulung, 2=anak tengah, 3=anak bungsu), 4) tipe olahraga (1=individu, 1=beregu); dan 5) jenis olahraga (1=ringan, 2=sedang, 3=berat, 4=berat sekali). 2) Karakteristik keluarga contoh yang terdiri dari variabel: 1) status orangtua (1=utuh, 2=tunggal); 2) suku bangsa orangtua (1=jawa, 2=sunda, 3=lainnya); 3) pendidikan orangtua (1=tidak tamat SD, 2=SD/sederajat, 3=SMP/sederajat, 4=SMA/sederajat, 5=D3, 6=S1,S2,S3); 4) pekerjaan orangtua (1=tidak bekerja, 2=sektor pertanian, 3=pegawai pemerintah, 4=wiraswasta, 5=pegawai swasta, 6=profesional dan rohaniawan); dan 5) pendapatan keluarga (1=kurang dari Rp , 2=Rp Rp , 3=Rp Rp , 4=Rp Rp , 5=Rp Rp , 6=lebih dari Rp ). 3) Persepsi gaya pengasuhan orangtua. Variabel ini terdiri atas 26 pernyataan dengan skala Likert 1-4 dengan keterangan:
5 34 1=tidak pernah; 2=hampir tidak pernah; 3=sering; 4=sangat sering/selalu Pernyataan tersebut merujuk pada Wulandari, Latifah, Alfiasari (2009) yang telah dimodifikasi, mengenai persepsi gaya pengasuhan orangtua yang terbagi menjadi tiga tipe, yaitu: otoritatif, otoriter, dan permisif. Ketiga persepsi gaya pengasuhan orangtua ini terdiri dari dimensi demandingness (kontrol) dan responsiveness (kehangatan). Pernyataan untuk ketiga tipe gaya pengasuhan ini adalah sebanyak 9 pertanyaan untuk persepsi gaya pengasuhan otoritatif, 8 pernyataan untuk persepsi gaya pengasuhan otoriter, dan 9 pertanyaan untuk persepsi gaya pengasuhan permisif. 4) Konsep Diri. Variabel ini terdiri atas 30 pernyataan dengan skala Likert 1-4 dengan keterangan: 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3=setuju; 4=sangat setuju Penilaian dari variabel konsep diri ini dikategorikan pada dua kategori, yaitu positif dan negatif. Skor kategori negatif berada pada rentang 6 sampai dengan 15, sedangkan skor kategori positif berada pada rentang skor 16 sampai dengan 24. Skor tersebut dikategorikan pada setiap aspek konsep diri. Pernyataan pada variabel konsep diri tersebut merujuk pada Hadley, et al. (2008) yang dimodifikasi peneliti, mengenai konsep diri remaja yang terdiri dari enam aspek, yaitu kompetisi atletik, perilaku/moralitas, penerimaan teman sebaya, penampilan fisik, kompetensi sekolah, dan pandangan masa depan. 5) Motivasi berprestasi olahraga. Variabel ini terdiri atas 20 pernyataan dengan skala Likert 1-4 dengan keterangan: 1=sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3=setuju; 4=sangat setuju Penilaian pada variabel motivasi berprestasi olahraga dikategorikan pada empat kategori, yaitu: motivasi intrinsik tinggi-ekstrinsik tinggi, motivasi intrinsik tinggi-ekstrinsik sedang, motivasi intrinsik sedang-ekstrinsik tinggi, motivasi intrinsik sedang-ekstrinsik sedang, dan motivasi intrinsik rendahekstrinsik rendah. Pernyataan tersebut merujuk pada Pelletier, et al. (1995) yang dimodifikasi peneliti, mengenai motivasi berprestasi dalam bidang olahraga yang terdiri dari motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
6 35 Manajemen dan Kontrol Kualitas Data 1. Sebelum digunakan untuk pengumpulan data penelitian, kuesioner yang sudah disusun diuji pada 10 siswa kelas X yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan yang berusia 16 tahun. Hasil uji coba tersebut akan menentukan reliabilitas dari kuesioner yang digunakan. Uji coba kuesioner sebelum pengumpulan data dilakukan, untuk mengetahui pilihan bentuk kuesioner (pertanyaan dan pernyataan), kedalaman pertanyaan, ketepatan pemilihan kata, dapat tidaknya suatu pertanyaan ditanyakan, dapat tidaknya suatu pernyataan dijawab, pilihan jawaban yang dimungkinkan, serta lama maksimal pengisian kuesioner. Dari hasil uji coba diperoleh bahwa lama waktu maksimal pengisian kuesioner adalah 30 menit. 2. Uji reliabilitas instrumen. Reliabilitas instrumen dinilai dari hasil cronbach alpha, yaitu persepsi gaya pengasuhan adalah 0.792, konsep diri 0.720, dan motivasi berprestasi olahraga Hasil ini diperoleh setelah terjadi pengurangan item instrumen persepsi gaya pengasuhan dari 30 item pertanyaan menjadi 26 item pertanyaan. Bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Wulandari (2009) sebagai acuan penelitian ini, terlihat bahwa nilai dari uji reliabilitas dari instrumen persepsi gaya pengasuhan orangtua pada penelitian ini mempunyai cronbach alpha yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrument acuan (0.772). Hasil ini menunjukkan bahwa nilai uji reliabilitas dari persepsi gaya pengasuhan ini hampir sama dengan yang dilakukan pada penelitian ini. 3. Penyusunan code book sebagai panduan entri dan pengolahan data. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari kuesioner diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, dan cleaning data. Selanjutnya dilakukan analisis data secara deskriptif dan inferensia (uji korelasi pearson, uji regresi linier, dan uji regresi linier berganda). Uji korelasi pearson bertujuan untuk menjawab tujuan penelitian ke-3 dan ke-4, yaitu menganalisis hubungan karakteristik contoh dan karakteristik keluarga dengan persepsi gaya pengasuhan, konsep diri, dan motivasi berprestasi. Uji regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap motivasi
7 36 berpresatsi dan uji regresi linier berganda bertujuan untuk menjawab tujuan penelitian ke-5, yaitu untuk mengetahui pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua dan konsep diri terhadap motivasi berprestasi. Sistem skoring dibuat konsisten untuk variabel konsep diri dan motivasi berprestasi, yaitu semakin tinggi skor maka semakin positif nilai variabelnya. Setelah itu dijumlahkan dan selanjutnya dikategorikan dengan menggunakan teknik skoring secara normatif dengan menggunakan interval kelas. Interval kelas (A) = Skor maksimum (NT)-skor minimum (NR) Jumlah kategori Pengelompokan kategori konsep diri adalah sebagai berikut: Negatif : NR sampai (NR+A) Positif : (NR+A) sampai NT Sementara itu, pengelompokan kategori motivasi berprestasi secara intrinsik maupun ekstrinsik adalah sebagai berikut: Rendah : NR sampai (NR+A) Sedang : ((NR+A)+0.01)) sampai ((NR+A)+A+0.01)) Tinggi : ((NR+A)+A+0.02)) sampai NT Untuk menganalisis pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua terhadap konsep diri atlet muda dilakukan uji regresi : Y 1 = α + β 1 D 1 + β 2 D 2 + β 3 D 3 + ε Keterangan: Y 1 α β n D 1 D 2 D 3 ε = konsep diri = konstanta = koefisien regresi = persepsi gaya pengasuhan otoritatif = persepsi gaya pengasuhan otoriter = persepsi gaya pengasuhan permisif = galat
8 37 Untuk menganalisis pengaruh konsep diri terhadap motivasi berprestasi atlet muda dilakukan uji regresi : Y 2 = α + β 1 X 1 + ε Keterangan: Y 2 α β n X 1 ε = motivasi berprestasi = konstanta = koefisien regresi = konsep diri = galat Untuk menganalisis pengaruh persepsi gaya pengasuhan orangtua dan konsep diri terhadap motivasi berprestasi atlet muda dilakukan uji regresi : Y 3 = α + β 1 D 1 + β 2 D 2 + β 3 D 3 + β 4 X 1 + ε Keterangan: Y 3 α β n D 1 D 2 D 3 X 1 ε = motivasi berprestasi = konstanta = koefisien regresi = persepsi gaya pengasuhan otoritatif = persepsi gaya pengasuhan otoriter = persepsi gaya pengasuhan permisif = konsep diri = galat Definisi Operasional Contoh adalah individu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang merupakan siswa SMA Negeri Ragunan Jakarta kelas X, XI, dan XII. Remaja adalah periode usia yang berada dalam masa peralihan dari fase anakanak menuju fase dewasa. Karakteristik contoh adalah ciri-ciri khas contoh yang meliputi usia, jenis kelamin, urutan anak, dan cabang olahraga.
9 38 Usia adalah umur contoh yang berkisar antara 14 tahun sampai dengan 18 tahun. Jenis olahraga adalah jenis olahraga yang terdiri dari olahraga ringan, olahraga sedang, olahraga berat, dan olahraga berat sekali. Jenis olahraga ringan adalah jenis olahraga yang terdiri dari terdiri dari menembak, golf, bowling, dan panahan. Jenis olahraga sedang adalah jenis olahraga yang terdiri dari voli, atletik, bulutangkis, basket, hockey, dan soft ball. Jenis olahraga berat adalah jenis olahraga yang terdiri dari renang, tinju, gulat, kempo, dan wall climbing. Jenis olahraga berat sekali adalah jenis olahraga yang terdiri dari balap sepeda, angkat besi, maraton, dan hiking. Tipe olahraga adalah tipe olahraga contoh yang terdiri dari individu dan beregu. Tipe olahraga individu adalah tipe olahraga yang terdiri dari atletik, gulat, tenis, bulutangkis, golf, bowling, panahan, renang, dan tinju. Tipe olahraga beregu terdiri dari voli, basket, hockey, dan sepakbola. Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga yang meliputi usia orangtua, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga. Status orangtua adalah keadaan orang tua contoh yang terdiri dari keluarga utuh dan single parent (orangtua tunggal). Pendidikan orangtua adalah pendidikan terakhir yang diperoleh orangtua contoh yang berkisar antara tidak tamat SD sampai dengan perguruan tinggi. Pekerjaan orangtua adalah bidang pekerjaan yang ditekuni oleh orangtua contoh yang dikategorikan ke dalam enam kategori, yaitu tidak bekerja, sektor pertanian, pegawai pemerintah, wiraswasta, pegawai swasta, dan profesional serta rohaniawan. Persepsi gaya pengasuhan adalah makna yang timbul tentang apa yang dirasakan oleh seorang anak atas sebuah proses pengasuhan dan gaya pengasuhan yang diterapkan orangtuanya. Gaya pengasuhan otoritatif adalah gaya pengasuhan orangtua yang mempunyai dimensi kehangatan (responsivenss) dan kontrol (demandingness) yang tinggi.
10 39 Gaya pengasuhan otoriter adalah gaya pengasuhan orangtua yang memiliki kontrol (demandingness) yang tinggi, namun kehangatannya (responsivenss) rendah. Gaya pengasuhan permisif adalah gaya pengasuhan orangtua yang memberikan cukup dalam hal kehangatan (responsivenss) namun kontrol (demandingness) rendah. Konsep diri adalah bagaimana seorang individu memandang dirinya secara positif maupun negatif. Konsep diri dapat diukur dari enam aspek, yaitu kompetensi atletik, perilaku/moralitas, penerimaan teman sebaya, penampilan fisik, kompetensi sekolah, dan pandangan masa depan. Aspek konsep diri kompetensi atletik adalah bagaimana seseorang memandang kemampuan dirinya dalam bidang olahraga. Aspek konsep diri perilaku/moralitas adalah berkaitan dengan bagaimana seseorang memandang perilakunya. Aspek konsep diri penerimaan teman sebaya adalah bagaimana seseorang memandang penerimaan dan hubungan dengan teman sebayanya. Aspek konsep diri penampilan fisik adalah berkaitan dengan pandangan seseorang terhadap penampilan fisik yang dimilikinya. Aspek konsep diri kompetensi sekolah adalah bagaimana seseorag memandang kemampuan akademiknya di sekolah. Aspek konsep diri pandangan masa depan adalah bagaimana seseorang memandang masa depannya, yang terkait dengan harapan atau cita-cita di masa yang akan datang. Motivasi berprestasi adalah persepsi contoh terhadap motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik yang akan mempengaruhi prestasi contoh dalam bidang olahraga. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri contoh. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri contoh yang dapat diperoleh dari keluarga, pelatih, peer grup, dan sekolah.
METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciMETODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
29 METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Bogor, terdiri dari tiga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran Umum Sekolah
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambaran Umum Sekolah SMA Negeri Ragunan Jakarta merupakan sekolah yang didirikan untuk atlet, dimana mereka tidak hanya mendalami bidang yang mereka
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan
18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh
29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian
Lebih terperinciKerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.
20 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut seorang pakar ekologi keluarga yaitu Bronfenbrener menyatakan bahwa anak adalah salah sebuah unsur dalam lingkungan. Hal tersebut ditinjau dari sudut pandang dalam perpsektif
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan
Lebih terperinciDisain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh
35 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor untuk mewakili wilayah perkotaan dan Kabupaten Bogor untuk
Lebih terperinciStrategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output
34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa
Lebih terperinciGambar 2 Metode Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak
25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.
Lebih terperincipengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
17 KERANGKA PEMIKIRAN Perguruan tinggi merupakan komunitas yang terdiri dari orang-orang intelektual dalam berbagai aktivitas akademis. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dan sangat penting sebagai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
36 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian
Lebih terperinciKarakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta
44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh
27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa
Lebih terperinciKarakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG
KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi
Lebih terperinciGaya Hidup - aktivitas - minat - opini
15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik
Lebih terperinciGambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi
16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka
Lebih terperinciKarakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan
46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara strategi manajemen kelas dan prestasi akademik mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi pada siswa kelas XI-IPA SMAN X di Bandung. Teori
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian
8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.
23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian
37 HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua sekolah berbeda di Kota Bogor dan melibatkan tiga kelas yaitu kelas akselerasi, SBI dan reguler Kelas akselerasi dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, DAYA TARIK IKLAN, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID SAMSUNG DI KOTA TANGERANG
PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, DAYA TARIK IKLAN, DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID SAMSUNG DI KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
Lebih terperinciMotivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi
19 KERANGKA PEMIKIRAN Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa niat merupakan satu faktor internal (individual) yang memengaruhi perilaku konsumen. Niat merupakan bentuk pikiran yang nyata dari rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian korelasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam
6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen
Lebih terperincikonsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka
21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan
Lebih terperinci4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh
15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang (Cross sectional). Penulis memilih desain karena penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional yang merupakan
Lebih terperinciABSTRAK Pearson Alpha Cronbach
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Self-Regulation Akademik pada siswa kelas 10 SMA X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Populasi sasaran adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini, penulis mengambil lokasi di Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film dan fotografi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu jenis pendekatan penelitian yang bersifat numerikal (Azwar, 004). Pendekatan kuantitatif ini
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini desain Cross Sectional Study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan karakteristik mutu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era globalisasi yang semakin dapat dirasakan dalam kehidupan seharihari, pola hidup dari dampak tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan instrument adalah alat Bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu. ( Arikunto, 2002:194) 3.1.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Self-Regulation Akademik pada siswa kelas X SMA X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Populasi sasaran adalah seluruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan,
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crosss sectional study. Desain cross sectional study adalah salah satu caraa pengumpulan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinci