V. DESKRIPSI PERUSAHAAN MAHARANI FARM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V. DESKRIPSI PERUSAHAAN MAHARANI FARM"

Transkripsi

1 Keuangan Produksi/Operasi Penelitian-Pengembangan Sistem Informasi Total Sumber : David, 2006 V. DESKRIPSI PERUSAHAAN MAHARANI FARM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Maharani Farm RPA Maharani Farm merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis yaitu rumah potong ayam broiler. RPA Maharani Farm memulai usahanya sejak tahun 2003 dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. RPA Maharani Farm awalnya berupa peternakan ayam broiler, namun pemilik akhirnya memutuskan untuk beralih pada usaha penjualan daging ayam broiler. Hal ini dilatarbelakangi kasus flu burung yang menyerang Indonesia pada tahun Peternakan Maharani Farm mengalami kerugian karena harga jual daging ayam broiler menurun drastis hingga Rp ,00 per ekor. Akhirnya pemilik memutuskan untuk memotong ayam-ayamnya untuk mengurangi risiko kerugian lebih besar akibat kasus tersebut. RPA Maharani Farm didirikan oleh seorang pengusaha asal Kota Bandung bernama Ir. Dikdik Drajat, yang merupakan seorang alumni Teknologi Pangan, Universitas Pasundan Bandung. Pengetahuan beliau dalam bidang pangan merupakan salah satu modal dalam membangun usaha ini, karena proses pemotongan hewan ternak membutuhkan pengetahuan khusus agar kualitas daging tetap baik. Bapak Dikdik juga memiliki peran sangat besar dalam perkembangan usaha ini. Beliau berperan sebagai pemilik modal, pengelola keuangan, dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. 48

2 Alasan yang mendasari pendirian perusahaan ini adalah karena tingkat permintaan daging ayam broiler di Provinsi Jawa Barat khususnya Kota Bandung sangat tinggi, didukung oleh hubungan beliau dengan para peternak di wilayah Bandung dan sekitarnya sangat baik sehingga mudah memperoleh pasokan bahan baku. Selain itu, pengetahuan beliau dalam bidang pangan dan pengalamannya yang telah menjadi peternak ayam broiler sejak tahun 1996 akan sangat membantu Bapak Dikdik dalam mengelola usaha dari RPA Maharani Farm. RPA Maharani Farm telah memiliki sertifikasi produk halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 26 September 2009 dengan nomor Sertifikat halal dari MUI tersebut dapat dilihat pada Lampiran 12. Menurut beliau, pendaftaran produk ke MUI merupakan kunci untuk menjaga loyalitas dan kepercayaan konsumen akan kehalalan produk terebut. Proses pemotongan ayam broiler oleh RPA Maharani Farm secara manual dan mengkuti syariah Islam. Seiring dengan semakin berkembangnya RPA Maharani Farm membuat Bapak Dikdik mulai melakukan perluasan usaha yaitu memasuki pasar yang lebih besar dan melakukan diversifikasi olahan produk. Namun hal ini masih mengalami kendala yaitu keterbatasan modal. Modal perusahaan berasal dari modal pribadi Bapak Dikdik. RPA Maharani Farm tidak pernah melakukan pinjaman terhadap lembaga keuangan. Kendala dalam mengajukan peminjaman modal antara lain, perusahaan ini belum berbentuk badan hukum dan belum melakukan perencanaan keuangan yang merupakan alat komunikasi utama agar pihak pemberi pinjaman dapat mengukur sejauh mana perusahaan tersebut dapat berkembang. Selain itu, usaha dalam bidang hewan ternak memiliki risiko tinggi sehingga sulit memperoleh pinjaman Lokasi Maharani Farm RPA Maharani Farm terletak di kawasan Radar, Kecamatan Kiara Condong, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Rumah potong tersebut terletak di wilayah perkampungan dan dikelilingi oleh persawahan yang jauh dari pemukiman penduduk sehingga tempat pemotongan ayam tidak memiliki alamat yang jelas. Namun, 49

3 perusahaan Maharani Farm sebagai tempat administrasi dan pemesanan pelanggan yang sekaligus rumah pemilik usaha terletak di Jalan Adi Kemuning No. 35 Bumi Adipura Gede Bage, Kota Bandung, Jawa Barat. Pemilihan tempat yang berbeda tersebut dikarenakan lokasi pemotongan hewan ternak sebaiknya tidak berada di wilayah pemukiman penduduk dan kegiatan pemotongan dilakukan di malam hari sehingga membutuhkan lokasi yang aman dan strategis. Sedangkan perusahaan membutuhkan tempat yang mudah dijangkau oleh pelanggan sehingga membutuhkan lokasi yang dapat diakses oleh pelanggan. Selain itu, tempat pemotongan ayam yang terletak di Kecamatan Kiara Condong menunjang proses pemasaran daging ayam broiler karena jarak dengan Pasar Kiara Condong hanya 10 km Visi dan Misi Perusahaan Maharani Farm Pada dasarnya, RPA Maharani Farm belum memiliki pernyataan secara tertulis mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Akan tetapi, secara umum ketiga hal tersebut telah tersirat dalam wawancara dengan pihak RPA Maharani Farm. Visi merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh perusahaan karena dengan memiliki visi yang jelas perusahaan akan memiliki tujuan yang jelas dalam melakukan kegiatan usahanya. Selain itu, dengan adanya visi perusahaan akan mempunyai arah yang jelas dalam melakukan kegiatan pengembangan usaha. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan maka pernyataan visi dari RPA Maharani Farm adalah menjadi perusahaan daging ayam broiler yang menguasai pasar di wilayah pasar Provinsi Jawa Barat khususnya Kota Bandung dengan memberikan pelayanan terbaik dalam pemenuhan kebutuhan daging ayam dan menjaga kepercayaan konsumen akan kehalalan dan keamanan produk. Misi dari RPA Maharani Farm adalah 1) selalu berusaha memenuhi permintaan konsumen baik dari segi kualitas maupun kuantitas, 2) menjaga kualitas produk tetap baik, sehat, dan aman dikonsumsi, dan 3) menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Tujuan RPA Maharani Farm adalah meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan diversifikasi produk daging ayam broiler. 50

4 5.4. Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi adalah suatu proses tersusun dimana orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Setiap organisasi memiliki tiga komponen utama yaitu personalia, fungsi, dan faktor-faktor fisik, yang kesemuanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen tersebut mencerminkan adanya tugas-tugas yang harus dilakukan, manusia yang melaksanakan tugas, dan adanya peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Fungsi pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan antar berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan. Setiap struktur organisasi harus terlebih dahulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Manajemen menganalisis jabatan-jabatan yang dilakukan. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus mendukung moral karyawan. Karyawan yang mengetahui tentang hal yang diharapkan dari pekerjaan, siapa atasannya, dan bagaimana pekerjaan itu sesuai dengan struktur organisasi keseluruhan, semuanya diarahkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmonis. Struktur organisasi RPA Maharani Farm merupakan struktur organisasi garis Top-Down. Pada struktur organisasi tersebut Bapak Dikdik berperan sebagai seorang manajer juga pemilik usaha yang bertanggungjawab membawahi dan mengkoordinasikan semua kegiatan opersional RPA Maharani Farm. Struktur organisasi Maharani Farm dapat dilihar pada Gambar 6. Sopir Sopir 51

5 Gambar 6. Struktur Organisasi RPA Maharani Farm Sumber : RPA Maharani Farm (2010) Deskripsi tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh masingmasing jabatan dalam struktur organisasi Maharani Farm adalah sebagai berikut : 1. Manajer Tugas dan tanggung jawab seorang manajer yaitu merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan usaha RPA Maharani Farm dengan sebaik-baiknya. Serta bertanggung jawab atas segala aktivitas perusahaan baik intern maupun ekstern, mendelegasikan wewenang dan bertanggung jawab atas masing-masing bagian yang dibawahinya. Dalam RPA Maharani Farm, manajer memiliki jabatan rangkap sebagai pengelola keuangan perusahaan dan pemasaran produk. 2. Bagian Distribusi Distributor bertanggung jawab atas penyaluran daging ayam broiler yang dihasilkan oleh RPA Maharani Farm kepada pelanggan. Distributor juga bertanggung jawab atas kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan seperti perawatan dan penggunaan bahan bakar. Distributor memiliki tanggung jawab langsung kepada manajer. 3. Bagian Produksi Bagian produksi memiliki tugas dalam proses pemotongan ayam broiler sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas serta sesuai dengan syariah Islam yang telah ditetapkan. Bagian produksi bertanggung jawab penuh kepada manajer. 4. Keamanan Keamanan mempunyai tugas untuk menjaga keamanan lokasi pemotongan ayam yang dilakukan pada malam hari. Keamanan bertanggung jawab untuk mengamankan lokasi peternakan dari tindakan-tindakan yang merugikan RPA Maharani Farm. Bagian keamanan bertanggung jawab langsung kepada manajer. Sistem pelaporan yang dilaksanakan RPA Maharani Farm yaitu laporan harian yang dibuat oleh bagian produksi kepada manajer yang merupakan bentuk tanggung jawab bagian produksi kepada manajer. Gaya manajemen yang diterapkan 52

6 oleh RPA Maharani Farm adalah demokratis yaitu, saling keterbukaan diantara bagian-bagian di dalam struktur organisasi RPA Maharani Farm. Manajer menerima segala masukan dari para karyawan baik yang positif maupun yang negatif selama masukan tersebut dapat mendukung kemajuan dan pengembangan perusahaan. Jika terdapat permasalahan di dalam perusahaan baik terkait dalam proses produksi maupun pemasaran, maka perusahaan akan memusyawarahkan dan mencari jalan keluarnya bersama-sama. Selain itu, manajer juga melakukan pendekatan informal terhadap karyawan seperti mengajak berbincang-bincang dan memberikan perhatian. Hal tersebut dapat mempererat hubungan manejer dengan karyawan dan meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan Sumberdaya Perusahaan Faktor-faktor produksi merupakan sumber daya mendasar yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. RPA Maharani Farm memiliki sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya modal, sumberdaya manusia, sumberdaya fisik atau lahan, dan sumberdaya informasi. Keberhasilan perusahaan merupakan keberhasilan keterkaitan antar masing-masing sumberdaya Sumberdaya Modal Modal atau dana dibutuhkan untuk menciptakan dan menjalankan usaha. Modal diperlukan untuk memperoleh dan menggunakan sumberdaya material dan tenaga kerja. Modal dibutuhkan baik untuk memulai bisnis maupun untuk menjaga usaha agar dapat tetap beroperasi dan tumbuh. RPA Maharani Farm menggunakan modal sendiri dalam mendirikan usaha. Perusahaan ini belum mengajukan pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank, sehingga tidak memiliki ketergantungan terhadap lembaga keuangan tersebut. Karena keterbatasan modal tersebut, menyebabkan perusahaan memiliki keterbatasan dalam produksi, promosi, dan wilayah pemasaran sehingga mengutamakan pelayanan bagi pelanggan tetap. Pengalokasian modal RPA Maharani Farm dibagi menjadi dua yaitu modal investasi dan modal operasional. Modal investasi merupakan modal yang digunakan khususnya pada awal pendirian usaha, modal tersebut digunakan dalam pembayaran 53

7 sewa bangunan dan peralatan untuk memotong ayam, sedangakan modal operasional adalah modal untuk melakukan kegiatan usaha yaitu dalam pembelian bahan bakar bagi kendaraan yang digunakan sebagai sarana distribusi dan keperluan rutin operasional lainnya. Saat ini pangsa pasar ayam masih sangat luas di Kota Bandung, karena rumah makan, hotel, dan banyak tempat wisata kuliner yang menawarkan menu berbahan baku ayam sebagai menu utama sedang menjadi tren di kota ini. Menjadi pemasok ke berbagai usaha tersebut membutuhkan pasokan ayam broiler dalam jumlah besar, sedangkan RPA Maharani Farm masih menghadapi kendala modal yang terbatas untuk bisa menjadi pemasok ayam dalam jumlah besar Sumberdaya Manusia Tenaga kerja merupakan orang-orang yang bekerja atau disebut juga sebagai sumberdaya manusia. Tenaga kerja mencakup kontribusi orang-orang baik secara fisik maupun mental ketika mereka melakukan produksi. Dalam menjalankan usaha, RPA Maharani Farm menggunakan tenaga kerja yang memiliki berbagai keahlian untuk fungsi dan tanggung jawab yang berbeda. Tenaga kerja RPA Maharani Farm dibedakan menjadi bagian produksi, distribusi, dan keamanan. Seluruh tenaga kerja yang dimiliki oleh Maharani Farm berjumlah 17 orang dan beberapa orang tenaga kerja tambahan yang berasal dari karyawan agen penjualan daging ayam broiler di pasar Kiara Condong. Tenaga kerja tersebut berjenis kelamin laki-laki, karena aktivitas perusahaan dilakukan pada malam hari memiliki risiko tinggi mengenai keamanan. Tenaga kerja yang dimiliki oleh RPA Maharani Farm dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Tenaga Kerja RPA Maharani Farm Bagian Tenaga Kerja (Orang) Produksi 12 Distribusi 3 Keamanan 2 Sumber : RPA Maharani Farm (2010) 54

8 Perekrutan tenaga kerja tersebut tidak mempunyai klasifikasi berupa lulusan atau pun tingkat pendidikan dan standarisasi khusus. Tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu memiliki pengalaman, kemauan untuk tekun, bertanggung jawab, serta kerja keras. Perekrutan karyawan baru juga dilakukan oleh RPA Maharani Farm biasanya berdasarkan atas rekomendasi dari pekerja dan berasal dari daerah di sekitar lokasi pemotongan ayam. Penentuan posisi di perusahaan sesuai dengan kepercayaan dan kontrol dari manajer terhadap keahlian dari karyawan tersebut. Hari kerja karyawan di RPA Maharani Farm adalah tujuh hari kerja atau dengan kata lain karyawan bekerja setiap hari dalam satu minggu. Hal ini dikarenakan proses produksi daging ayam broiler berlangsung setiap hari. Kegiatan operasional perusahaan berlangsung pada malam hari dimulai pukul WIB sampai pukul WIB. Sehingga dalam satu hari karyawan bekerja selama enam jam. Gaji diterima oleh karyawan RPA Maharani Farm setiap bulan, sedangkan karyawan yang berasal dari agen penjualan RPA Maharani Farm diupah dengan menggunakan usus yang merupakan jerohan ayam. Usus ayam tersebut kemudian dijual oleh karyawan kepada agen penjualan daging ayam yang berada di pasar. Jadi besarnya pembayaran yang diterima karyawan tersebut sesuai dengan jumlah daging ayam yang dipesan oleh agen penjualan daging ayam kepada RPA Maharani Farm. Saat ini harga usus ayam yaitu Rp ,00 per kilogram dan berat usus ayam dijual karyawan sekitar 20 kilogram per hari Sumberdaya Fisik atau Lahan Sumberdaya fisik merupakan hal-hal yang berwujud yang digunakan organisasi dalam melaksanakan dan memudahkan kegiatan usaha. Sumberdaya fisik merupakan sumberdaya alam, bahan baku, fasilitas perkantoran, dan produksi, perlengkapan, dan sarana transportasi. Saat ini RPA Maharani Farm memiliki beberapa aset yang berstatus sewa dan hak milik. Kepemilikan aset dari RPA Maharani Farm dapat dilihat pada Tabel 15. Aset yang dimiliki oleh RPA Maharani Farn digunakan untuk kegiatan operasional RPA Maharani Farm. 55

9 Tabel 15. Kepemilikan Aset Rumah Potong Ayam Maharani Farm No. Uraian Banyaknya Status 1. Bangunan Lokasi Pemotongan Ayam 200 m 2 Hak Sewa 2. Kendaraan Pick-up 2 unit Hak Milik 3. Pompa air 1 buah Hak Milik 4. Timbangan digital 2 unit Hak Milik 5. Kontainer 30 buah Hak Milik 6. Lemari es (freezer) 1 buah Hak Milik 7. Pisau 20 buah Hak Milik 8. Panci besar 2 buah Hak Milik 9. Ember 10 buah Hak Milik 10. Meteran 1 buah Hak Milik Sumber : RPA Maharani Farm (2010) Tata letak perusahaan akan berguna dalam memudahkan kegiatan operasional dari RPA Maharani Farm. Denah lokasi dan tata letak dari RPA Maharani Farm dapat dilihat pada Gambar 7. E B C D A Gambar 7. Denah dan Tata Letak RPA Maharani Farm Sumber : RPA Maharani Farm (2010) Keterangan : A : Kantor B : Tempat Pengistirahatan Ayam Broiler C : Mess Karyawan D : Tempat Produksi Daging Ayam Broiler E : Sumber Air Berdasarkan pada Gambar 7, tata letak RPA Maharani Farm terdiri dari kantor, tempat pengistirahatan ayam broiler, mess karyawan, tempat produksi daging ayam broiler, dan sumber air. Bangunan kantor digunakan untuk menerima tamu dan pelanggan. Selain itu, kantor digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan negosiasi dan rapat karyawan, serta tempat penyimpanan lemari es (freezer) untuk 56

10 menyimpan daging ayam yang dititipkan oleh pelanggan dari pasar karena belum habis terjual. Selain kantor, perusahaan juga memiliki mess karyawan. Mess karyawan merupakan tempat menginap karyawan RPA Maharani Farm apabila harus ada yang menginap untuk melakukan pengawasan bila ada daging yang dititipkan oleh pelanggan di RPA Maharani Farm. Ayam broiler yang baru dikirim oleh peternakan tidak boleh langsung dipotong, karena akan berpengaruh terhadap kualitas daging ayam sehingga harus diistirahatkan dahulu. Selain itu, ayam diukur dahulu bobot badannya sebelum dipotong untuk memastikan bobot ayam memenuhi standar kualitas daging ayam, yaitu 1,2-1,8 kilogram. Oleh karena itu, perusahaan memiliki tempat khusus untuk mengistirahatkan ayam broiler. Selanjutnya, proses pemotongan ayam broiler dilakukan di tempat produksi daging ayam broiler. Beberapa proses produksi yang berlangsung di tempat ini yaitu penyembelihan ayam hingga darahnya terkuras habis, perendaman ayam dengan air hangat untuk memudahkan dalam pencabutan bulu ayam, dan proses terakhir yaitu pengeluaran jerohan ayam. Sumber air dari RPA Maharani Farm berasal dari pompa air yang dibuat sejak awal RPA Maharani Farm berdiri. Sumber air sangat berguna dalam penyediaan air yang dibutuhkan oleh Maharani Farm seperti perebusan ayam, pencucian jerohan ayam, dan pembersihan tempat pemotongan ayam Sumberdaya Informasi RPA Maharani Farm sebagai usaha yang memproduksi produk pangan sangat tergantung pada kondisi pasar. Berbagai sumber informasi digunakan untuk mendukung kegiatan usaha RPA Maharani Farm seperti informasi tentang jumlah permintaan, isu-isu yang mempengaruhi dan berpengaruh terhadap usaha, keadaan pasar bahkan prediksi jumlah permintaan waktu mendatang. Informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan ayam broiler diperoleh melalui komunikasi dengan peternak dan rumah potong lain di daerah sekitar. Selain itu perusahaan juga menggunakan media cetak dan elektronik dalam mengakses informasi-informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha. 57

11 5.6. Strategi Pemasaran Perusahaan Strategi pemasaran perusahaan merupakan bagian terpenting dalam melakukan kegiatan pemasaran dan sangat berperan dalam menentukan kesuksesan pengembangan usaha suatu perusahaan. Hal ini karena strategi pemasaran merupakan aturan main yang digunakan perusahaan sepanjang periode yang akan datang. Strategi pemasaran menggambarkan rencana permainan untuk mencapai sasaran perusahaan atau sasaran produk atau pasar. Analisis strategi pemasaran RPA Maharani Farm dilakukan dengan menganalisis strategi persaingan dari RPA Maharani Farm dan bauran pemasaran yang dilakukan oleh RPA Maharani Farm Unsur Strategi Persaingan Unsur strategi persaingan perusahaan meliputi tiga aspek yaitu segmentasi pasar, target, dan positioning. Analisis unsur strategi persaingan RPA Maharani Farm adalah sebagai berikut : 1. Segmentasi Pasar Daging ayam termasuk makanan yang digemari oleh berbagai lapisan masyarakat dan dapat diterima oleh berbagai pasar konsumen. Oleh karena itu kegiatan segmentasi pasar menjadi satu hal yang penting untuk dilakukan agar proses pemasaran dapat berjalan dengan efisien sehingga menghasilkan profit bagi perusahaan. Segmentasi adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah (Rangkuti, 2006). Segmentasi yang dilakukan oleh RPA Maharani Farm yaitu dengan membagi konsumen berdasarkan tingkat penggunaan konsumen yaitu konsumen akhir yang akan menkonsumsi daging ayam sendiri, agen penjualan daging ayam di pasar, rumah sakit yang menjadikan daging ayam sebagai bahan baku, serta rumah makan dan hotel yang menjual kembali daging ayam setelah mengalami proses pengolahan. 2. Target Pasar Setelah melakukan segmentasi pasar atau membagi pasar ke dalam kelompokkelompok tertentu langkah selanjutnya adalah memilih satu segmen sebagai target pasar dari RPA Maharani Farm. Sebagai langkah awal RPA Maharani Farm memilih 58

12 target pasar utama yaitu agen penjualan daging ayam di pasar yang berada di wilayah Bandung. Pemilihan target pasar ini berdasarkan pertimbangan permintaan agen penjualan lebih banyak kuantitasnya dan lebih kontinyu permintaannya jika dibandingkan dengan konsumen akhir, rumah sakit, rumah makan, dan hotel yang permintaannya lebih sedikit dan hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Namun, seiring dengan pengembangan usaha yang terus dilakukan untuk jangka panjang RPA Maharani Farm akan membidik pangsa pasar yang lebih besar yaitu supermarket katering usaha ayam goreng. 3. Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen (Rangkuti, 2006). RPA Maharani Farm menentukan posisi pasar produk daging ayam yang dihasilkannya sebagai produk daging ayam yang berkualitas dan bermutu baik. Posisi pasar yang ditetapkan oleh RPA Maharani Farm ini didukung oleh tekstur daging yang baik, berat ayam yang sesuai dengan standar yaitu 1,2-1,8 kg, daging ayam tidak berair dan memiliki warna yang cerah sehingga kualitas daging yang dihasilkan oleh RPA Maharani Farm dapat diklasifikasikan sebagai daging yang berkualitas Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang dapat digunakan perusahaan Maharani Farm untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran. Pemasaran juga merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan kebutuhan pada pembeli yang ada maupun pada pembeli potensial. Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Maharani Farm berusaha memproduksi dan memasarkan produk untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Dalam sistem 59

13 pemasaran terdiri dari Price (harga), Product (produk), Promotion (promosi), dan Place (tempat). 1. Price atau Harga Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan memiliki harga murah. Harga yang berlaku pada penjualan ayam pada Maharani Farm merupakan harga yang sesuai dengan harga pasar yang berlaku (market price). Harga pasar merupakan harga yang telah dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan distorsi pasar. Perubahan harga yang cenderung berubah menjadikan perusahaan juga harus menyesuaikan harga tersebut. Pemberian harga tidak dibedakan pada pelanggan baru dan pelanggan lama, namun memiliki sistem pembayaran yang berbeda. Keuntungan yang diperoleh pelanggan lama adalah perusahaan dapat memberikan jangka waktu pembayaran yang lebih lama, sedangkan pelanggan baru dan dalam jumlah sedikit 1-50 ekor harus membayar langsung. Namun pelanggan baru juga dapat diberi kesempatan jangka waktu pembayaran lebih lama asalkan ada jaminan bahwa pelanggan tersebut akan selalu membeli pasokan ayam dari Maharani Farm. 2. Product atau Produk Strategi produk mencakup keputusan yang terorganisir tentang bauran produk diantaranya keragaman produk, kualitas, desain, ciri, merk, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan. Amir (2005) mendefinisikan produk adalah apa saja yang dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka. Jenis produk utama yang dihasilkan oleh Maharani Farm adalah daging ayam broiler segar. Mutu dan kualitas produk yang dihasilkan oleh Maharani Farm memiliki kelebihan jika ditinjau dari segi tektur dan warna daging yang bagus, ukuran dan berat daging yang dihasilkan merata, daging tidak mengandung air, tidak terdapat kecacatan pada produk yang dihasilkan. Dalam memasarkan produk yang dihasilkan Maharani Farm menggunakan kontainer yang berkapasitas sekitar 30 kilogram. Pemilihan penggunaan kontainer disesuaikan dengan target pasar dari Maharani Farm yaitu agen penjualan di pasar, sedangkan untuk rumah sakit, rumah makan, dan hotel, daging ayam tersebut 60

14 dikemas dengan kontainer yang menggunakan tutup plastik. Perbedaan penggunaan kemasan tersebut disesuaikan berdasarkan waktu dan jarak pengiriman. Pengiriman daging ayam pada agen penjualan di pasar dilakukan pada malam hari sedangkan pengiriman daging ayam pada rumah makan, hotel, dan rumah sakit biasanya dilakukan siang hari. Panas matahari dapat membuat daging ayam menjadi rusak, selain itu pada siang hari terdapat risiko menghadapi kemacetan saat pengiriman produk yang mengakibatkan waktu pengiriman lebih lama. 3. Promotion atau Promosi Promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada khalayak banyak. Produk Maharani Farm telah memiliki pasar tertentu dan secara keseluruhan dapat diserap oleh pasarnya, sampai saat ini Maharani Farm tidak melakukan promosi secara khusus seperti pembuatan brosur dan iklan melalui internet. Maharani Farm masih mengandalkan promosi secara tradisional, yaitu mouth to mouth. Oleh sebab itu, menjaga kualitas produk agar selalu baik dan pelayanan kepada pelanggan lama merupakan promosi tersendiri bagi pihak lain. Selain itu, Maharani Farm mengajukan proposal kepada hotel, rumah sakit, dan rumah makan untuk membangun kerja sama sebagai pemasok bahan baku daging ayam broiler. 4. Place atau Tempat (Distribusi) David (2006) mengungkapkan distribusi merupakan kegiatan yang mencakup pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi toko paritel, teritori penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, alat transportasi, penjualan partai besar dan peritel. Dalam proses pendistribusian produk Maharani Farm memilih saluran distribusi langsung dengan mengutamakan agen penjualan daging ayam broiler di beberapa pasar di Kota Bandung. Sistem kerjasama yang dilakukan oleh Maharani Farm dalam memasarkan produknya adalah sistem jual putus, dimana kerugian akibat barang rusak dan tidak habis terjual menjadi tanggungan pelanggan atau bukan lagi menjadi tanggungan Maharani Farm. Namun biasanya penjual di pasar membeli daging ayam dari Maharani Farm berdasarkan jumlah permintaan dari pelanggan yang telah melakukan pemesanan melalui telepon. Hal ini akan mengurangi risiko 61

15 kerugian yang mungkin dialami oleh Maharani Farm akibat adanya barang yang tidak laku terjual. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh Maharani Farm adalah dengan cara tunai (cash) atau tempo. Pembayaran secara tempo biasanya diberikan khusus untuk pelanggan yang benar-benar sudah dipercaya dan sudah lama (pelanggan loyal). Misalnya, agen penjualan ayam di pasar yang menjual daging ayam pada pagi hari dapat melakukan pembayaran pada Maharani Farm pada sore hari setelah menyelesaikan transaksi penjualan pada pelanggan masing-masing. tempo yang diberikan adalah satu hari. Batas waktu Data wilayah distribusi dan banyaknya produk yang dipasarkan oleh Maharani Farm dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Wilayah Pendistribusian Daging Ayam Broiler RPA Maharani Farm No. Nama Pelanggan Banyaknya (kg per minggu) Persentase (%) 1. Konsumen Akhir ,61 1. Pasar Kiara Condong ,46 2. Pasar Ciwastra ,23 3. Pasar Gedebage ,85 4. Hotel Adhiyat 80 0,44 5. Sabana Fried Chicken 540 2,97 6. Katering 50 0,27 7. Rumah Sakit Al-Islam 30 0,17 Jumlah Sumber : RPA Maharani Farm (diolah), Februari 2010 Berdasarkan data pada Tabel 16 diketahui bahwa 86,54 persen daging ayam broiler dipasarkan ke pedagang daging ayam broiler di berbagai pasar. Hal ini karena target pasar dari Maharani farm adalah agen penjualan daging yang berada di pasar. Selain pada agen penjualan, perusahaan juga memasarkan daging ayam broiler ke hotel dan catering, serta beberapa konsumen lainnya seperti rumah sakit dan rumah makan yang melakukan pemesanan sewaktu-waktu. Proses pendistribusian produk daging ayam adalah dengan mobil pick-up. Pemilihan mobil pick-up didasarkan atas pertimbangan memiliki daya angkut besar sehingga lebih efektif dan efisien serta dapat menghemat biaya transportasi. Sistem 62

16 pemasaran yang dilakukan Maharani Farm adalah pemasaran langsung dimana daging ayam segar yang dihasilkan dijual langsung kepada agen penjualan yang ada di pasar tanpa melalui perantara atau tengkulak. Penggambaran saluran distribusi Maharani Farm dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Saluran Distribusi Daging Ayam Broiler RPA Maharani Farm Sumber : RPA Maharani Farm (diolah), Februari

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya CV Mandiri Citra Lestari didirikan pada tahun 1996 oleh Bapak Emat dan isteri Ibu Mala Nurimala dengan nama Argo Lestari yang berkedudukan

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS TUGAS LINGKUNGAN BISNIS USAHA TELUR ASIN Di susun Oleh: Nama Jurusan : Hendra Purnama : Manajemen Informatika 2D NIM : 10.02.7895 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Bidang usaha peternakan saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini terlihat dari konsumsi masyarakat akan kebutuhan daging meningkat, sehingga

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Indonesia adalah sebuah negara berkembang dengan jumlah penduduk terpadat ke empat setelah China, India, dan Amerika. Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa 1 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa bangunan yang didesain dan dibangun khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko material:

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Wilayah Kota Bogor Kota Bogor terletak diantara 16 48 BT dan 6 26 LS serta mempunyai ketinggian minimal rata-rata 19 meter, maksimal 35 meter dengan

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, maka Indonesia dapat menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk

Lebih terperinci

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN.

FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN. FUNGSI PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN Definisi Sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis Merencanakan menentukan harga Mempromosikan Mendistribusikan barang dan jasa memuaskan kebutuhan pembeli. Pemasaran meliputi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang) 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan konsumsi daging ayam ras (broiler) secara nasional cenderung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN V GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Profil Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor merupakan salah satu rumah makan yang menyajikan menu masakan sunda dengan menu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari

BAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, dan pengalaman

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Nama : Aprillisa Diajeng Npm : 31213222 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Anita Wasutiningsih PENDAHULUAN PT. Usaha

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis

PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis PROPOSAL Kedai Goyang lidah PasundanPeluang Bisnis makanan sunda dengan Investasi Rendah ANDA, bisa langsung mulai menjalankan Bisnis dan menjadi PENGUSAHA Info kedai sunda: Refi Eko Priyanto Jl. Cilendek

Lebih terperinci

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli BAB II LANDASAN TEORI A. PEMASARAN 1. Pengertian dari Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran Bawang Merah Pola saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes terbentuk dari beberapa komponen lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

KOMPONEN AGRIBISNIS. Rikky Herdiyansyah SP., MSc KOMPONEN AGRIBISNIS Rikky Herdiyansyah SP., MSc KOMPONEN AGRIBISNIS Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mengetahui tentang komponen agribisnis Tujuan Instruksional Khusus: Setelah menyelesaikan pembahasan

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI 5.1. Segmenting, Targeting, dan Positioning Susu sapi Perah KUD Giri Tani Penetapan segmenting, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Bebek H. Slamet merupakan salah satu restoran tradisional yang menyajikan menu khusus bebek yang terdapat di Kota Bogor dan beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat potensial dalam pembangunan sektor pertanian adalah hortikultura. Seperti yang tersaji pada Tabel 1, dimana hortikultura yang termasuk

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kerangka Teoritis 2.1.1. Pemasaran Pemasaran menarik perhatian yang sangat besar baik oleh perusahaan, lembaga maupun suatu negara. Terjadi pergeseran kebutuhan sifat dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen memiliki ruang lingkup yang sangat luas di dalam dunia bisnis, dapat berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ayam broiler merupakan komoditi ternak yang mempunyai prospek

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ayam broiler merupakan komoditi ternak yang mempunyai prospek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak ayam broiler merupakan komoditi ternak yang mempunyai prospek sangat menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia, salah satunya di daerah Sumatera Barat. Apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri peternakan di Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan. Berbagai macam masalah yang muncul mengakibatkan para pelaku industri peternakan mengalami

Lebih terperinci

VI. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL. memiliki arti bahwa PKPBDD berkomitmen untuk meningkatkan kesejahterahan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL. memiliki arti bahwa PKPBDD berkomitmen untuk meningkatkan kesejahterahan VI. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL 6.1 Visi dan Misi Pernyataan visi dari PKPBDD adalah Mewujudkan Masyarakat Petani yang Maju dan Sejahtera bersama Lembaga Pemasaran Bintang Dewa. Visi ini memiliki arti

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori dalam upaya pemecahan masalah yang kan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep

Lebih terperinci

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari

Lebih terperinci

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang Tugas lingkungan bisnis Nama : Vicky Niyanda Libriyanto NIM : 10.12.4419 Kelas : S1-SI-2A USAHA RUMAH MAKAN Rumah makan dapat diartikan sebagai suatu tempat yang menyediakan atau menjual makanan untuk

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Desa Sukadamai Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi pula tingkat kebutuhan dari perusahaan akan barang-barang. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. tinggi pula tingkat kebutuhan dari perusahaan akan barang-barang. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan pemasaran dewasa ini, maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan dari perusahaan akan barang-barang. Suatu perusahaan tidak akan

Lebih terperinci

Merancang Strategi Pemasaran

Merancang Strategi Pemasaran Modul ke: 09 Merancang Strategi Pemasaran Widi Wahyudi, S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Definisi Pemasaran Pemasaran tidak hanya mengenal penjualan,pemasangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sejahtera Panca Jaya Pekanbaru adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 2 Januari 2001, yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang terpenting setelah udara dan air, serta merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus segera terpenuhi untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sektor peternakan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional antara tahun 2004-2008 rata-rata mencapai 2 persen. Data tersebut menunjukkan peternakan memiliki

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim BAB VI LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim Usaha bapak Salim merupakan sebuah usaha yang keliling dengan menggunakan sepeda motor dengan sebuah keranjang untuk menampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang permintaannya semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Suatu bisnis disebut sukses jika

BAB I PENDAHULUAN. dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Suatu bisnis disebut sukses jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan dunia bisnis saat ini berbagai perusahaan industri maupun dagang telah banyak didirikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun disisi lain hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan produk merupakan variabel yang memiliki peran penting dan strategis bagi suatu perusahaan. Hal ini disebabkan tujuan dari pembuatan produk adalah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Pemasaran Pengertian Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis sekarang ini semakin lama semakin ketat. Apalagi, ditambah dengan adanya Teknologi Informasi yang semakin lama semakin berkembang dan maju.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

proposal ANEKA PRODUK KREATIF DARI LIMBAH SISIK IKAN Dosen Pengampu: Dr Endang Solichin, S.E., M.Si. Disusun Oleh: NPM :

proposal ANEKA PRODUK KREATIF DARI LIMBAH SISIK IKAN Dosen Pengampu: Dr Endang Solichin, S.E., M.Si. Disusun Oleh: NPM : proposal ANEKA PRODUK KREATIF DARI LIMBAH SISIK IKAN Dosen Pengampu: Dr Endang Solichin, S.E., M.Si. Disusun Oleh: Nama : Nurvita NPM : 13020411039 Kelas Jur / prodi : B : PMIPA/Matemtika SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 105 BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA 7.1 Supply Bahan Baku Pangan Usaha Pariwisata di Pulau Pramuka Munculnya usaha yang diakibatkan oleh adanya kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berhati-hati dalam memilih produk pakaian yang akan mereka gunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berhati-hati dalam memilih produk pakaian yang akan mereka gunakan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia fashion yang kini semakin berkembang dengan pesat seiring makin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk pakaian. Pada masa sekarang masyarakat tentunya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut (Putra et. al., 2015). Usaha

I. PENDAHULUAN. mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut (Putra et. al., 2015). Usaha I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub-sektor di dalam sektor pertanian yang berperan dalam kegiatan pengembangbiakan dan membudidayakan ternak untuk mendapatkan manfaat dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi

PENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin berkembangnya jumlah permintaan produk pangan, semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi perusahaan untuk memproduksi pangan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA 6.1. Lembaga Tataniaga Nenas yang berasal dari Desa Paya Besar dipasarkan ke pasar lokal (Kota Palembang) dan ke pasar luar kota (Pasar Induk Kramat Jati). Tataniaga nenas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dengan semakin berkembangnya tingkat perekonomian di Indonesia, maka semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara. 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten?

Lampiran 1. Hasil Wawancara. 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten? Lampiran 1 Hasil Wawancara 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten? Toko Elektronik Cahaya Banten didirikan di Serang, Banten sejak 1996. Dengan seiring berjalannya waktu dan berkembangnya serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang dialami perusahaan untuk mencapai tujuannya semakin lama dirasa semakin kompleks. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya bermacam-macam faktor,

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Modul ke: KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi INFORMATIKA SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Jenius adalah 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat bersaing dengan usaha pesaingnya.

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning dari Dios Game Center : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Usia : 15 tahun - 25 tahun. c. Status

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab 4 ini penulis akan membahas mengenai hal hal yang berhubungan dengan target costing yang diterapkan oleh perusahaan peternakan ayam broiler X sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Usaha kecap Korma dimulai pada tahun 1948, yang dalam pendiriannya dilakukan oleh keluarga Habib Ibrahim Assegaf yang merupakan keturunan

Lebih terperinci

HUMAN RESOURCE PLAN AMANI FARMS 1. MANAGEMENT STRUCTURE CEO COO CFO CMO KARYAWAN. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab CEO:

HUMAN RESOURCE PLAN AMANI FARMS 1. MANAGEMENT STRUCTURE CEO COO CFO CMO KARYAWAN. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab CEO: HUMAN RESOURCE PLAN AMANI FARMS 1. MANAGEMENT STRUCTURE CEO CFO COO CMO KARYAWAN Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab CEO: Secara umum Chief Executive Officer bertugas sebagai komunikator, pengambil keputusan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber

Lebih terperinci