BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI"

Transkripsi

1 BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SAPI PERAH KUD GIRI TANI 5.1. Segmenting, Targeting, dan Positioning Susu sapi Perah KUD Giri Tani Penetapan segmenting, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh KUD Giri Tani akan menentukan strategi komunikasi pemasaran yang ditetapkan. Segmenting yang diterapkan oleh KUD Giri Tani digunakan untuk menentukan kepada siapa sasara komunikasi produk akan dipasarkan dan dijual, targeting digunakan untuk menentukan pasar segmentasi, atau target konsumen yang diinginkan KUD Giri Tani, sedangkan positioning menentukan citra atau image suatu produk di benak konsumen sebagai sasaran komunikasi pemasaran Segmenting Segmenting merupakan sesuatu yang penting dalam memasarkan produk. Hal ini dikarenakan segmenting memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumberdaya. Segmenting juga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi, dan dapat menentukan posisi pasar KUD sehingga dapat mengalahkan pesaing. KUD Giri Tani menggunakan pola Diffused Preference (preferensi yang menyebar) sebagai pola segmentasi pasar. Pola ini merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan. KUD Giri Tani menentukan segmen pasar produk susu sapi perah berdasarkan keadaan geografis, yang mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis, dalam satu wilayah negara yaitu Indonesia. KUD Giri Tani belum mau mengekspor hasil susu sapi perah karena KUD merasa kebutuhan domestik negara akan susu saja masih belum terpenuhi secara baik. Jadi, untuk apa diekspor. KUD Giri Tani hanya ingin memfokuskan pasarnya ke pasar dalam negeri, dan belum ke luar negeri. Sedangkan untuk produk makanan ternak atau konsentrat, KUD Giri Tani menentukan segmen pasarnya berdasarkan: 1) segmentasi geografis, yang mengharuskan pembagian pasar hanya pada lingkungan rumahtangga peternak

2 sekitar KUD Giri Tani, karena produk makanan ternak atau konsentrat tidak disediakan terlalu banyak, hanya disediakan bagi peternak anggota KUD Giri Tani atau peternak di luar KUD Giri Tani yang tinggal di lingkungan KUD Giri Tani. 2) segmentasi perilaku, dimana konsumen didasarkan pada pengetahuan konsumen tentang konsentrat KUD dan kegunaan konsentrat, sikap pemakaian, dan tanggapan mereka terhadap konsentrat dari KUD. Selanjutnya untuk segmen pasar jasa simpan pinjam, KUD Giri Tani mendasarkan pada 1) segmentasi geografis, yang mengharuskan pembagian pasar hanya pada lingkungan rumahtangga peternak sekitar KUD Giri Tani, jasa simpan pinjam ini hanya boleh dinikmati oleh peternak anggota KUD Giri Tani, dan juga 2) segmentasi perilaku, dimana konsumen atau pengguna jasa simpan pinjam didasarkan pada pengetahuan, sikap pemakaian, dan tanggapan mereka terhadap jasa simpan pinjam ini. Demikian juga untuk unit usaha kesehatan hewan KUD Giri Tani menentukan segmen pasarnya sama dengan unit usaha konsentrat dan jasa simpan pinjam, yaitu didasarkan pada 1) segmentasi geografis, yang mengharuskan pembagian pasar hanya pada lingkungan rumahtangga sekitar KUD Giri Tani dan 2) segmentasi perilaku didasarkan pada pengetahuan, sikap pemakaian, dan tanggapan mereka terhadap unit usaha kesehatan hewan ini Targeting Targeting merupakan langkah untuk memilih satu atau lebih segmen yang dapat dilayani dengan baik. Susu merupakan sebuah produk standar, dan menurut Tjiptono (2007), produk standar seperti teh, gula, kopi, garam, susu, dan sebagainya memiliki sistem pemasaran mass market yang menganggap suatu pasar merupakan suatu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa tanpa adanya segmen-segmen individual. Akan tetapi, susu yang diproduksi oleh KUD Giri Tani dapat digolongkan kepada produk yang tidak standar atau product specialization. KUD Giri Tani melakukan pola product specialization sebagai pola penetapan target marketnya. KUD Giri Tani berkonsentrasi membuat susu sapi perah. Dan melalui cara ini KUD Giri Tani membangun reputasi yang kuat di produk susu sapi perahnya ini.

3 Target pasar produk sapi perah yang dikelola oleh KUD Giri Tani ini adalah Industri Pengolahan Susu (IPS) dan atau perusahaan susu yang biasanya membutuhkan pasokan susu yang banyak. KUD Giri Tani pada awalnya menjadi pemasok susu banyak IPS di Indonesia, seperti: Indomilk, Frisian Flag, dan Dancow. Namun karena jarak yang agak jauh dari letak KUD Giri Tani dan harga beli susu yang rendah, KUD Giri Tani beralih ke PT Cisarua Mountain (yang dikenal dengan PT Cimory). PT Cimory ini bukanlah termasuk Industri Pengolahan Susu, tetapi merupakan perusahaan susu dari Belanda yang berinvestasi di Indonesia. PT Cimory ini mencari tempat untuk membangun perusahaan di Indonesia, di dapatlah daerah Cisarua sebagai tempat usahanya. Untuk mendapatkan pasokan susu setiap hariya, KUD Giri Tani langsung mendapat kepercayaan dari PT Cimory. PT Cimory bukan Industri Pengolahan Susu, maka harga beli susu dari PT Cimory pun berbeda dengan harga beli Industri Pengolahan Susu, yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Harga beli susu yang ditetapkan oleh PT Cimory lebih tinggi daripada harga beli IPS, ditambah lagi dengan pajak yang harus dibayarkan PT Cimory kepada koperasi untuk mendapat izin, membuat harga beli susu KUD Giri Tani oleh PT Cimory tinggi. Keuntungan lainnya adalah letak PT Cimory yang dekat dengan lokasi KUD membuat distribusi susunya lebih mudah. Susu yang diangkut tidak perlu didinginkan dahulu dan kualitas susunya menjadi lebih baik karena bakteri tidak banyak tumbuh, akibat dari dekatnya jarak lokasi PT Cimory dengan KUD Giri Tani. Sehabis diperah dari peternakan, susu sapi hasil perahan langsung diangkut ke PT Cimory, dan dalam waktu 15 menit, susu tersebut dapat langsung diolah. Susu merupakan produk alami yang sangat mudah terinfeksi bakteri jika tidak didinginkan dan jika dibiarkan terlalu lama. Semakin jauh jarak angkut susu, akan semakin banyak bakteri yang ada di susu tersebut, apalagi kalau tidak didinginkan. Oleh karena itu, keputusan beralih dari IPS ke PT Cimory ini memberikan keuntungan yang sangat positif bagi KUD Giri Tani, karena jarak yang dekat, susunya lebih berkualitas dan harga belinya menjadi lebih mahal. Setelah itu KUD

4 Giri Tani juga mendapat pengurangan biaya untuk pendinginan susu sebelum diangkut, karena jarak yang dekat dengan PT. Cimory. Jika sebelumnya KUD Giri Tani membutuhkan biaya RP , 00 untuk sekali pengangkutan susu ke IPS yang berada di Jakarta untuk biaya akomodasi, dan biaya listrik untuk pendinginan susu sekitar RP ,00 per bulannya, setelah berganti ke PT Cimory biaya ini tidak dikeluarkan oleh KUD Giri Tani. KUD Giri Tani hanya membutuhkan biaya transportasi sebesar RP ,00 per pengantaran susu ke PT Cimory. KUD Giri Tani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya listrik untuk pendinginan susu setelah beralih ke PT Cimory Positioning Langkah yang paling akhir dari pemasaran sasaran adalah menentukan positioning produk. Positioning merupakan salahsatu strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran sehingga terbentuk citra produk yang lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing. KUD Giri Tani melakukan berbagai diferensiasi terhadap susu sapi, yang ditentukan oleh KUD Giri Tani, yaitu: 1. Diferensiasi Produk Diferensiasi produk susu yang dilakukan oleh KUD Giri Tani adalah: (a) Mutu Kinerja; mutu kinerja sering dikatakan dengan kualitas. Susu sapi yang dihasilkan KUD Giri Tani memiliki mutu kinerja yang baik, dengan kualitas tinggi. (b) Mutu Kesesuaian; kadar lemak, kekentalan, protein, kadar air, dan suhu susu sapi yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan oleh KUD. KUD Giri Tani memiliki alat Lacto Scan untuk mengukur kadar lemak, kekentalan, protein kadar air, dan suhu susu yang sesuai dengan standar. 2. Diferensiasi pelayanan Produk fisik tidak dapat dengan mudah untuk dibedakan, kunci keberhasilan dalam persaingan sering terletak dalam tambahan pelayanan yang menambah nilai serta meningkatkan mutu produk fisik tersebut. Diferensiasi pelayanan yang dilakukan oleh KUD Giri Tani adalah: (a) kemudahan pemesanan, karena letak KUD Giri Tani yang dekat dengan PT Cimory, sehingga dapat

5 dengan mudah melakukan pemesanan susu kepada KUD Giri Tani. (b) pengiriman, susu yang diproduksi diserahkan dengan tepat waktu, cepat, dan baik kepada PT Cimory. 3. Diferensiasi Personalia KUD Giri Tani berusaha membangun karyawan yang memiliki kelima karakter personalia yang baik, antara lain: (a) kemampuan, karyawan memiliki keahlian dan pengetahuan yang sesuai dengan yang diperlukan, (b) kesopanan, karyawan yang ramah, menghormati, dan penuh perhatian, (c) kredibilitas, karyawan yang memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat, (d) cepat tanggap, karyawan yang cepat menanggapi permintaan dan permasalahan, (e) komunikasi, karyawan yang berusaha memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan jelas. Walaupun karyawan yang diperkerjakan oleh KUD Giri Tani tidak memiliki pendidikan yang terlalu tinggi, tetapi KUD Giri Tani berusaha untuk mendidik dan mengajari karyawannya untuk memiliki kelima karakteristik yang tersebut di atas Bauran Pemasaran Product (Produk) KUD Giri Tani mempunyai fokus produk berupa usaha susu sapi perah yang memberikan andil besar bagi perkembangan KUD Giri Tani. Pendapatan terbesar dan utama dari KUD Giri Tani berasal dari unit usaha persusuan yang melakukan kegiatan penerimaan dan penjualan. Susu yang didapat KUD Giri Tani ditampung dan dikumpulkan dari peternak yang menjadi anggota KUD Giri Tani untuk disalurkan atau dijual ke PT Cimory dan ada juga yang dijual langsung untuk konsumen atau masyarakat sekitar KUD Giri Tani. Sebelum menjadi penyalur tetap PT Cimory, KUD Giri Tani menyalurkan susu sapi perah yang dihasilkannya ke IPS lain, seperti Frisian flag, ultra milk, dan dancow. Namun karena PT Cimory menawarkan harga beli susu yang lebih tinggi dari IPS, maka KUD Giri Tani segera memberhentikan penyaluran susu yang dihasilkannya ke IPS. Selain itu letak pabrik Cimory juga jauh lebih dekat dengan KUD Giri Tani, sehingga susu yang disalurkan pun lebih memiliki kualitas yang tinggi dan tidak basi. Jika dilihat dari segi kualitas susu, susu sapi perah yang dihasilkan KUD Giri

6 Tani sudah memenuhi standar SNI (Standar Nasional Indonesia) yang ditetapkan pemerintah, selain itu karena letak KUD yang dekat dengan pabrik Cimory, susu yang diolah di PT Cimory pun masih sangat segar dan tidak terjangkit banyak bakteri sebelum diolah. KUD Giri Tani setiap hari mengambil susu dari peternak, pagi dan sore hari. Pada pagi hari susu diambil dari peternak pada pukul 08.00, dan pada sore hari diambil pada pukul Pengambilan susu dari peternak dilakukan dengan menggunakan mobil pick up dan truk pengangkut susu. Susu yang telah diambil segera dikirim ke PT Cimory. Pengiriman langsung dari peternak ke PT Cimory ini menyebabkan cooling unit yang bersebelahan langsung dengan kantor KUD tidak termanfaatkan. Cooling unit ini berfungsi untuk menyimpan susu sehabis di perah. Penyimpanan susu ini dilakukan dengan didinginkan agar tidak tumbuh bakteri. Jumlah volume produksi masih jauh dari permintaan pasar, yakni berkisar 5000 liter per hari, sedangkan permintaan pasar per hari sekitar liter per hari. Oleh karena itu, KUD Giri Tani sangat membutuhkan suplai sapi perah untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Namun, positifnya penyaluran susu sapi segar dari anggota peternak ke tempat penampungan susu dipermudah dengan tersedianya truk dan mobil pick up di KUD Giri Tani. Ketersediaan truk dan mobil pick up ini mempermudah unit makanan ternak untuk menyalurkan konsentrat dari KUD kepada anggota peternak, dan mempermudah pengangkutan susu sapi segar dari KUD ke PT Cimory. Kegiatan pengangkutan susu segar dari KUD ke PT Cimory ini dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Jumlah kendaraan angkutan susu yang dimiliki KUD adalah sebanyak tiga unit. Selain susu sapi perah, KUD Giri Tani juga memiliki unit usaha makanan ternak, yang menyediakan makanan ternak berupa konsentrat. KUD Giri Tani bekerja sama dengan pemasok-pemasok makanan ternak seperti PT Prima Feed, Himpunan Saudara serta GKSI untuk selanjutnya disalurkan kepada anggota peternak. Kerjasama dengan pemasok makanan ternak ini dilakukan karena KUD Giri Tani belum dapat memproduksi pakan ternak sendiri. KUD masih mengalami berbagai kendala yang belum dapat diatasi seperti permodalan, bahan baku dan

7 peralatan teknologi yang belum dapat terpenuhi. KUD Giri Tani memiliki gudang khusus untuk menyimpan bahan makanan ternak dengan luas 130 m 2 dengan daya tampung 100 ton. Selanjutnya selain KUD Giri Tani memiliki usaha persusuan dan usaha konsentrat, KUD Giri Tani juga memiliki unit usaha simpan pinjam. Unit usaha simpan pinjam ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan anggota sebagai sarana untuk meminjam dan menyimpan uang. Simpanan dari peternak anggota yang wajib dibayarkan terdiri dari simpanan wajib dan simpanan pokok. Sedangkan untuk simpanan khusus diambil dari uang pembelian susu oleh KUD Giri Tani. Unit usaha simpan pinjam ini belum dapat menggaji karyawan yang dapat ditugaskan khusus untuk menangani masalah pembukuan, penagihan serta hal-hal teknis lainnya. Karena kendala ini maka unit usaha simpan pinjam ini masih dipegang langsung oleh sekretaris KUD Giri Tani. KUD Giri Tani juga memiliki usaha lain selain usaha persusuan, usaha konsentrat, usaha simpan pinjam, yaitu unit usaha kesehatan hewan. Unit usaha kesehatan hewan adalah usaha atau produk terakhir yang dimiliki oleh KUD Giri Tani. Unit usaha ini dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan hewan dari para peternak. Apabila kesehatan hewan diantara para peternak ada yang kurang baik, maka peternak dapat melakukan penanganan penyakit pada unit kesehatan hewan di KUD Giri Tani. Penanganan penyakit pada unit kesehatan hewan dilakukan dengan cara pemberian pengobatan kepada hewan yang sakit ataupun himbauan kepada peternak untuk merawat sapinya lebih baik lagi. Selain penanganan penyakit, unit usaha kesehatan hewan juga memberikan pelayanan dalam Inseminasi Buatan (IB), Straw (Semen Beku) yang berasal dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang dan Balai Inseminasi Buatan Singosari, Malang. Kekurangan dalam unit usaha kesehatan hewan adalah ketersediaan obat yang terbatas. Keterbatasan obat di unit kesehatan hewan terjadi karena kurangnya dana koperasi untuk membeli obat Price (Harga) Harga yang ditetapkan oleh KUD Giri Tani disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan oleh koperasi. Semua harga yang ditetapkan, ditentukan melalui

8 proses negosiasi agar tidak terjadi kerugian yang fatal di KUD Giri Tani. Harga susu yang dikirim ke PT Cimory berbeda-beda bergantung pada total solid dan grade yang terkandung pada susu yang dikirim. Setiap pengiriman susu biasanya mengandung total solid dan grade yang berbeda. Total solid adalah tingkat kekentalan yang dimiliki susu, semakin besar angka total solid yang ditunjukkan semakin kental susu dan semakin mahal harga susunya. Jenis susu yang memiliki tingkat kekentalan paling tinggi adalah susu yang memiliki total solid 12.6 dan susu yang tingkat kekentalannya paling rendah adalah susu yang memiliki total solid 10. Sedangkan grade menunjukkan jumlah bakteri yang terkandung pada susu yang dikirim; grade 1 merupakan jenis susu yang memiliki jumlah bakteri yang paling sedikit yaitu kurang dari sama dengan 0,25 juta bakteri, grade 2 merupakan jenis susu yang memiliki jumlah bakteri 0,25 juta sampai 0,5 juta bakteri, grade 3 merupakan jenis susu yang memiliki jumlah bakteri 0,5 juta sampai 1 juta bakteri, grade 4 merupakan jenis susu yang memiliki 1 juta sampai 3 juta bakteri, grade 5 merupakan jenis susu yang memiliki 3 juta sampai 5 juta bakteri, dan grade terakhir yang merupakan jenis susu yang memiliki paling banyak bakteri adalah grade 6 dengan jumlah bakteri 5 juta sampai 10 juta bakteri. Harga susu yang paling tinggi adalah susu yang memiliki total solid paling tinggi dan grade 1 susu yang memiliki tingkat kekentalan 12.6 dan jumlah bakteri kurang dari 0,25 juta. Harga beli susu yang paling tinggi adalah Rp.4725,- per kg, sedangkan untuk harga beli susu yang paling rendah, yaitu untuk susu yang memiliki total solid paling rendah atau paling encer dan memiliki jumlah bakteri yang paling banyak atau susu grade 6 dihargai Rp.2800,- per kg. Terdapat selisih Rp.1925,- pada harga beli susu terbaik dengan susu terburuk, oleh karena itu dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam proses pengangkutan susu sapi yang baru diperah dari KUD Giri Tani ke PT Cimory. Berikut adalah daftar harga beli susu segar PT Cisarua Mountain Dairy (PT Cimory).

9 Tabel 8 Daftar harga beli susu segar PT. Cimory Total Rp/Kg Solid Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4 Grade 5 Grade 6 <=0.25jt jt 0.5-<=3jt 1-<=3jt 3-<=5jt 5 5-<=10jt Sumber: KUD Giri Tani 2010

10 Komoditas utama KUD Giri Tani berupa susu sapi perah, selain itu KUD Giri Tani juga menjual jenis pakan ternak atau yang biasa yang disebut konsentrat. Berikut rincian harganya: Tabel 9 Harga Konsentrat (Rp/Kg) menurut Tahun dan Jenis Konsentrat Tahun Jenis Konsentrat Daftar Harga (Rp/kg) 2006 Himpunan Bersaudara (HS) 1200 SBR 1050 Prima Feed (PF) Himpunan Bersaudara (HS) 1400 Prima Feed I 1650 Prima Feed II HImpunan Bersaudara (HS) 1400 Sumber: KUD Giri Tani, 2009 Prima Feed I 1650 Prima Feed II Place (Tempat) Kegiatan distribusi yang dilakukan KUD Giri Tani tidak terlalu modern. KUD Giri Tani masih menggunakan distribusi tradisional dalam memasarkan susu sapi yang dikelolanya yaitu mengantarkan langsung ke konsumen dan pelanggannya. Begitu juga apabila ada konsumen yang ingin membeli, konsumen harus langsung membeli ke KUD Giri Tani. KUD Giri Tani yang terletak di Jalan Taman Safari, Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua memiliki lokasi yang cukup sulit terjangkau, bagi konsumen yang ingin membeli tetapi tidak mempunyai mobil. Letak kantor KUD ini berada di pegunungan. Oleh karena itu, biasanya pembeli disarankan untuk menelepon KUD Giri Tani terlebih dahulu jika ada keperluan untuk membeli susu. Setelah itu, akan diambil keputusan apakah susu akan diambil oleh pembeli atau susu akan diantar oleh KUD Giri Tani Promotion (Promosi) Promosi adalah usaha untuk mengenalkan produk yang ditawarkan kepada konsumen agar produk tersebut dikenal dan dibeli oleh konsumen. Kegiatan promosi tidak lepas dari kegiatan komunikasi yang menggunakan saluran

11 komunikasi. Saluran komunikasi ini dapat diwujudkan melalui penggunaan media. Namun penggunaan media ini bergantung pada kondisi perusahaan yang melakukan kegiatan promosi dan tujuan dari perusahaan tersebut. Jika kondisi perusahaan tidak memungkinkan menggunakan media, maka perusahaan bisa melakukan komunikasi non media, tetapi sebaliknya jika perusahaan mampu menggunakan media untuk mempromosikan produknya tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan menggunakan komunikasi bermedia. Kegiatan promosi yang dilakukan KUD Giri Tani menggunakan komunikasi nonmedia. KUD Giri Tani melakukan kegiatan promosinya melalui kegiatan komunikasi yang dilakukan melalui kegiatan personal selling antara pengurus KUD Giri Tani dengan konsumen sasaran yaitu Industri Pengolahan Susu. Pengurus KUD Giri Tani yang aktif mencari pelanggan dengan cara membangun hubungan komunikasi tatap muka dengan pihak pelanggan. KUD Giri Tani tidak terlalu banyak menggunakan kegiatan komunikasi bermedia seperti kegiatan periklanan, public relations, promosi penjualan seperti banner atau brosur. KUD Giri Tani tidak melakukan komunikasi bermedia karena KUD Giri Tani belum mampu untuk melakukannya, dan memang tujuan KUD Giri Tani hanyalah sebagai pemasok susu ke industri pengolahan susu bukan sebagai perusahaan susu yang mempunyai brand. Oleh karena itu, yang dipentingkan oleh KUD Giri Tani adalah kepercayaan industri pengolahan susu untuk menjadikan KUD Giri Tani sebagai pemasok utama susu. Pembangunan kepercayaan ini tidak bisa dilakukan jika tidak melakukan komunikasi nonmedia. KUD Giri Tani perlu melakukan komunikasi dialogis dengan industri pengolahan susu yang akan menjadi pelanggan. KUD Giri Tani harus dapat melakukan pengamatan terhadap konsumen yang dihadapi dengan memperhatikan respon yang timbul baik dari pengamatan secara nonverbal maupun pesan verbal yang disampaikan konsumen. Komunikasi bermedia yang dilakukan KUD Giri Tani adalah media dalam ruang seperti surat dan faksimili. Media surat dan faksimili dilakukan untuk proses pengiriman pesan, apabila pelanggan tidak dapat bertemu langsung dengan pihak KUD Giri Tani. KUD Giri Tani hanya menggunakan papan nama sebagai media luar ruang, dan tidak menggunakan billboard, neon box, spanduk, dan poster, karena KUD Giri Tani tidak mempunyai banyak uang untuk membuatnya.

12 Untuk media periklanan, KUD Giri Tani membuat media lini atas yang ditujukan untuk khalayak ramai. Media lini atas yang dilakukan KUD Giri Tani adalah media internet atau surat kabar. KUD Giri Tani juga melakukan usaha dari mulut ke mulut untuk memberikan informasi tentang keberadaan KUD Giri Tani. Melalui kegiatan promosi yang dilakukan ini KUD Giri Tani cukup dipandang baik sebagai pemasok susu, maka sebelum Cimory menjadi pelanggan utama KUD, banyak IPS yang meminta pasokan susu dari KUD Giri Tani.

BAB VI KONDISI LINGKUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN KUD GIRI TANI

BAB VI KONDISI LINGKUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN KUD GIRI TANI BAB VI KONDISI LINGKUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN KUD GIRI TANI 6.1. Analisis Lingkungan Internal 6.1.1. Produksi dan Operasi Kegiatan produksi yang dilakukan KUD Giri Tani sudah cukup baik. KUD Giri Tani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk menopang perekonomian nasional dan daerah, terutama setelah terjadinya krisis ekonomi yang dialami

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Susu Susu adalah cairan putih yang dikeluarkan oleh kelenjar mamalia, seperti sapi perah. Komposisi gizi pada susu sangat beragam, bergantung pada

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi primer adalah koperasi yang anggotanya menghasilkan satu atau lebih komoditi. Salah satu contoh koperasi primer yang memproduksi komoditi pertanian adalah koperasi

Lebih terperinci

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan

VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN. 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN PERAH KUD 7.1 Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan 7.1.1 Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Dalam menjalankan usahanya manajemen

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Sejarah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat Hal yang melatarbelakangi pembentukan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) adalah adanya permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 53 BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI 4.1 Sejarah Perkembangan KPSBU Jabar Bangsa Belanda mulai memperkenalkan sapi perah kepada masyarakat Lembang sekitar tahun 1800-an. Seiring dengan berjalannya waktu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, kepuasan konsumen, dan persaingan yang terjadi antar perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang dialami perusahaan untuk mencapai tujuannya semakin lama dirasa semakin kompleks. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya bermacam-macam faktor,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN SEMEN BEKU SAPI PERAH DI BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI DESA TOYOMARTO, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG TUGAS AKHIR

MANAJEMEN PEMASARAN SEMEN BEKU SAPI PERAH DI BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI DESA TOYOMARTO, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG TUGAS AKHIR 1 MANAJEMEN PEMASARAN SEMEN BEKU SAPI PERAH DI BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI DESA TOYOMARTO, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG TUGAS AKHIR Oleh MUTTAQIN PURMADI PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran sudah diketahui semenjak manusia mulai mengenal sistem pembagian kerja dalam masyarakat, sehingga kelompok masyarakat hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan komoditas pangan lebih bermanfaat untuk pemenuh kebutuhan gizi dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan komoditas pangan lebih bermanfaat untuk pemenuh kebutuhan gizi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang Agroindustri di Indonesia merupakan salah satu penggerak ekonomi Negara dalam peningkatan kesejahteraan bangsa. Adanya Agroindustri yang maju menjadikan komoditas

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas pemasaran global merupakan topik penting untuk perusahaan perusahaan multinasional, namun

Lebih terperinci

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Manajemen Usaha Ternak Saragih (1998) menyatakan susu merupakan produk asal ternak yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan yang ada didalamnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mengenai Kondisi Internal dan Eksternal KUD Puspa Mekar DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Koperasi Unit Desa (KUD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diraih apabila suatu perusahaan bisa mengambil keputusan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendistribusian adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel yang dianggap penting oleh kosumen PT. Sumbar adalah :

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS

PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS PELATIHAN VOCATIONAL BAGI KELOMPOK STRATEGIS Yogyakarta, 08 09 Maret 2018 DASAR PEMASARAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN? 1. Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen 2. Menetapkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG,

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, PENGANTAR PEMASARAN STRATEGI PASAR JASA Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, 2010 DEFINISI PASAR PASAR POTENSIAL (potential market)= sekumpulan konsumen

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 2011 sebanyak ekor yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 2011 sebanyak ekor yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produksi Susu di Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang menjadi pusat pengembangan sapi perah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko material:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dengan melihat hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai 1.

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun strategi yang tepat guna meraih pasar serta mempertahankan pasar yang telah ada. Adanya tantangan ini

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh agen dan pemborong sebagai kriteria

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang

I. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang didalamnya terkandung nilai gizi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dengan semakin berkembangnya tingkat perekonomian di Indonesia, maka semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

PENGKAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN TRENGGALEK

PENGKAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN TRENGGALEK PENGKAJIAN POTENSI PENGEMBANGAN USAHA SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN TRENGGALEK Kuntoro Boga Andri Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km.4, PO Box 188 Malang, 65101,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi kokoh, sejak Undang-Undang Dasar Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki era global saat ini, perkembangan di dunia khususnya di bidang ekonomi sudah mengarah pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu pembangunan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Globalisasi seperti sekarang ini, semakin lama memerlukan perhatian yang lebih terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Hasil tangkapan di PPS Belawan idistribusikan dengan dua cara. Cara pertama adalah hasil tangkapan dari jalur laut didaratkan di PPS Belawan didistribusikan

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor faktor yang menurut konsumen penting dalam memilih suatu restoran atau tempat

Lebih terperinci

PEMASARAN SAPI DAN SUSU DAIRY PRODUCTION

PEMASARAN SAPI DAN SUSU DAIRY PRODUCTION PEMASARAN SAPI DAN SUSU DAIRY PRODUCTION 2005 SUSU 80-90 % SAPI 10-20 % USAHA PRODUK AKHIR KONSUMEN PEMASARAN MAXIMALISASI PENGEMBALIAN DANA FAKTOR PENENTU NILAI JUAL/BELI SAPI FAKTOR EKONOMI PENAWARAN-PERMINTAAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk menggali pembelian ulang pelanggan, yaitu dengan memfokuskan pada kepuasan

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. Pertemuan 3 MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. POKOK BAHASAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN EVENT DESKRIPSI Pertemuan pertama ini membahas mengenai komunikasi pemasaran dengan event. Elemen

Lebih terperinci

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang

5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang 5. RENCANA PEMASARAN (Marketing plan) 5.1. Pengertian Marketing Plan Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Agribisnis merupakan salah satu sektor dalam kegiatan perekonomian berbasis kekayaan alam yang dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan usaha berorientasi keuntungan. Sektor

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 MODUL 5 MARKETING OFF-LINE A. SUB POKOK BAHASAN Product Price Place Promotion B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan mampu untuk: 1. Memahami bauran

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini akan diambil dari berbagai sumber yang ada, diantaranya adalah : Literatur : buku, serta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan. Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Geografi Wilayah Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, yang terdiri dari Kampung Nyalindung, Babakan dan Cibedug, merupakan bagian dari wilayah Desa Cikole.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA

BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA BAB IV ANALISIS TENTANG STRATEGI DAN KENDALA YANG DIHADAPI OLEH PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA DHARMAWANGSA A. Analisis Strategi Bank BNI Syariah Dalam Meningkatkan Dana Pihak Ketiga Banyak

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya pertumbuhan dunia bisnis menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. Pada dasarnya semua perusahaan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Kantor Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon (2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan pesona alam yang indah, tingginya ketercapaian target sektor pariwisata sepanjang tahun 2013 semakin menguatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. Saat ini kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Selain

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Nama : Aprillisa Diajeng Npm : 31213222 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Anita Wasutiningsih PENDAHULUAN PT. Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris, dengan jumlah penduduk sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, sedangkan kegiatan pertanian itu sendiri meliputi pertanian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia Subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning

Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning MARKETING MANAGEMENT Pertemuan 8 Segmenting Targeting Positioning Kotler Keller Tahapan dalam Market Segmentation, Targeting, dan Positioning Market Segmentation 1. Identifikasi dasar segmentasi pasar

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan L-1 LAMPIRAN 2 Kisi-kisi Instrumen L-2 Kisi-Kisi Pedoman Kuesioner Kisi-kisi segmentasi pasar (1,300) Variabel segmentasi pasar bisnis utama dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Susu sebagai minuman kaya protein telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu Lampiran 1 : Foto Lampiran 2 : hasil Wawancara Wawancara dengan Informan Kunci 1. Sejak kapan perusahaan ini berdiri? Sejak Tahun 2006 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? Perusahaan ini

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori dalam upaya pemecahan masalah yang kan diteliti. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa konsep

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi

Lebih terperinci

7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES

7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES 46 7 MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI ES Pembahasan mengenai Mekanisme penyediaan dan pendistribusi es adalah untuk mengetahui bagaimana suatu pabrik es sebagai fasilitas penyediaan es berjalan sesuai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun 17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Karakteristik Wilayah dan Sosial Ekonomi Masyarakat 5.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Lokasi Penelitian Kecamatan Cisurupan terletak kurang lebih 18 Km dari Ibu Kota Kabupaten

Lebih terperinci