Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Oktober 2015
|
|
- Vera Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Oktober 2015 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta Tel. (6221) ext: 3602 Fax: (6221)
2 A. Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global Amerika Serikat Uni Eropa Asia: Jepang, Tiongkok dan India B. Prospek Perekonomian Indonesia Inflasi, suku bunga dan nilai tukar Early economic indicators IKK, BSI, BPI dan pertumbuhan ekonomi Prospek pasar modal C. Kesimpulan Outline - 1 -
3 Perekonomian AS: kondisi terkini & prospeknya masih baik Index 65 percent 12 GDP Growth (YoY) Unemployment rate Inflation Rate FFR PMI-Mfg PMI-Serv Jan-08 Jun-08 Nov-08 Apr-09 Sep-09 Feb-10 Jul-10 Dec-10 May-11 Oct-11 Mar-12 Aug-12 Jan-13 Jun-13 Nov-13 Apr-14 Sep-14 Feb-15 Jul-15 YoY% Industrial Production -10 Retail Sales Jan-09 May-09 Sep-09 Jan-10 May-10 Sep-10 Jan-11 May-11 Sep-11 Jan-12 May-12 Sep-12 Jan-13 May-13 Sep-13 Jan-14 May-14 Sep-14 Jan-15 May-15 Sep Perekonomian Amerika masih dalam masa ekspansi (terus bertumbuh). Ekspansi ini menciptakan lapangan kerja, sehingga tingkat pengangguran pun terus menurun dari 10.0% (Okt 2009) menjadi 5.1% (Sep 2015). Perbaikan ekonomi ini mendorong the Fed akan melakukan normalisasi kebijakan (menaikkan bunga) setelah pd thn 2014 mengakhiri QE3-nya. Rencana ini menyebabkan volatilitas psr. Namun rencana normalisasi kebijakan tsb masih diliputi ketidakpastian krn data terkini menunjukkan bahwa ekspansi di AS masih relatif rapuh, inflasi masih rendah serta kondisi ekonomi negara2 besar lainnya juga masih rapuh
4 Siklus Bisnis Ekonomi AS: masih dalam fase ekspansi Leading Economic Index Naik Siklus Bisnis Ekonomi AS 114 USA: Coincident & Leading Economic Index Siklus Bisnis Perekonomian Amerika Serikat Fase resesi CEI LEI Resesi CEI LEI bulan Fase ekspansi 3 bulan Fase ekspansi Fase ekspansi Fase ekspansi Fase ekspansi Fase ekspansi Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Oct-12 Jan-13 Apr-13 Jul-13 Oct-13 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul Jan-80 Jan-81 Jan-82 Jan-83 Jan-84 Jan-85 Jan-86 Jan-87 Jan-88 Jan-89 Jan-90 Jan-91 Jan-92 Jan-93 Jan-94 Jan-95 Jan-96 Jan-97 Jan-98 Jan-99 Jan-00 Jan-01 Jan-02 Jan-03 Jan-04 Jan-05 Jan-06 Jan-07 Jan-08 Jan-09 Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan CEI yang menggambarkan kondisi ekonomi terkini dan LEI yang menggambarkan prospek ekonomi kedepan masih dalam tren meningkat yang mengindikasikan bahwa perekonomian AS saat ini dan prospeknya 6 12 bulan kedepan masih dalam masa ekspansi dalam siklus bisnisnya. Secara historis rata-rata lamanya ekspansi perekonomian AS adalah 7 10 tahun. Artinya ekspansi yang dimulai sejak tahun 2009 berpotensi berlanjut sampai dengan mendatang. Data terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan CEI dan LEI Amerika Serikat sedikit melambat, yang mengindikasikan bahwa pemulihan ekonominya juga sedikit melambat
5 Perekonomian Jepang: pemulihan melambat, namun prospeknya msh baik 59 Japan: Purchasing Manager Index 120 Japan: Composite coincident & leading economic index LEI CEI Jan-10 Mar-10 May-10 Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 Nov-11 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Mar-15 May-15 Jul-15 Sep J-10 M-10 M-10 J-10 S-10 N-10 J-11 M-11 M-11 J-11 S-11 N-11 J-12 M-12 M-12 J-12 S-12 N-12 J-13 M-13 M-13 J-13 S-13 N-13 J-14 M-14 M-14 J-14 S-14 N-14 J-15 M-15 M-15 J-15 S Japan: New Orders for Machinery Level % YoY J-10 M-10 M-10 J-10 S-10 N-10 J-11 M-11 M-11 J-11 S-11 N-11 J-12 M-12 M-12 J-12 S-12 N-12 J-13 M-13 M-13 J-13 S-13 N-13 J-14 M-14 M-14 J-14 S-14 N-14 J-15 M-15 M-15 J-15 S Pada triwulan I 2014 pemerintah Jepang menaikkan pajak penjualan 3% (lebih tinggi dari kenaikan income masyarakat), sehingga daya beli masyarakatnya menurun. Akibatnya pemulihan ekonomi yang terlihat sejak awal tahun 2013 langsung mengalami penurunan yang tajam. Sesudah itu perekonomian Jepang kembali mulai membaik, namun data terkini menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi. Konsensus memperkirakan tahun 2015 ekonomi Jepang akan tumbuh 0.7% (lbh tinggi dari thn lalu -0.1%, namun lbh rendah dari prediksi awal tahun 1.1%). Dengan kondisi seperti itu, maka kebijakan moneter longgar (berupa suku bunga rendah & stimulus) masih berlanjut
6 Ekonomi Euro: pemulihan kembali membaik Pertumbuhan Ekonomi 6 Suku Bunga/Inflasi IPI (YoY%) 9 PMI dan Pertumbuhan IPI (%YoY) PMI Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Inflasi Suku Bunga IPI PMI YoY% Pertumbuhan M1, M2 dan Kredit M1 M2 Credit Jan-09 May-09 Sep-09 Jan-10 May-10 Sep-10 Jan-11 May-11 Sep-11 Jan-12 May-12 Sep-12 Jan-13 May-13 Sep-13 Jan-14 May-14 Sep-14 Jan-15 May-15 Sep-15-6 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Oct-12 Jan-13 Apr-13 Setelah keluar dari krisis ekonomi tahun 2012, pemulihan ekonomi Eropa kembali melambat sejak Q2 2014, akibat krisis geopolitik di Ukraina dan kecenderungan deflasi di kawasan Eropa. Untuk itu bank sentral Eropa (ECB) melonggarkan kebijakan moneter (berupa bunga rendah dan QE bonds korporasi dan pemerintah). Hal ini akan berdampak positif terhadap pasar modal emerging market termasuk Indonesia. Data makroekonomi terkini (LEI, IKK, EPE, dll) mengindikasikan adanya perbaikan pemulihan ekonomi di kawasan Euro, meskipun sempat tertahan ketika terjadi gejolak politik di Yunani pada bulan Juli 2015 yang lalu. Jul-13 Oct-13 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul
7 Pertumbuhan ekonomi Tiongkok masih Melambat GDP Growth Int.Rate/Inflation GDP Growth CN: Lending Rate Inflation Rate Perekonomian Tiongkok terus melambat, sesuai disain pemerintahnya menuju ke 7%. Beberapa indikator makroekonominya (CEI, LEI, PMI, IKK) menunjukkan pertumbuhan perekonomian Tiongkok cenderung masih lemah. Untuk mendorong pertumbuhan ekonominya kembali ke level yang diinginkan, otoritas moneter Tiongkok makin melonggarkan kebijakan moneter nya berupa penurunan bunga dan GWM
8 Devaluasi Yuan QE yang dilakukan oleh Eropa dan Jepang menyebabkan nilai tukar kedua mata uang tersebut melemah terhadap US$. Sementara itu otortitas moneter China (PBoC) berupaya melakukan stabilisasi nilai tukar nya utk mencegah capital outflow, sehingga China Yuan cenderung menguat. Apresiasi Yuan menyebabkan penurunan daya saing produk Tiongkok di pasar global, sehingga ekspor nya menurun melampaui perkiraan (data terakhir bulan Juli dan Agustus 2015 turun -8.5% vs -1.5%) yang juga berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonominya. Untuk mendorong peningkatan ekspor nya Bank Sentral China (PBoC) mendevaluasi Yuan agar produk China lebih kompetitif di pasar global. Dengan demikian ekspor diharapkan akan kembali membaik dan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nya (ekspor China elastis terhadap nilai tukarnya). Devaluasi ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi masuknya Yuan sebagai salah satu mata uang official reserve IMF (mengurangi tekanan depresiasi yg ditahan semala ini). Devaluasi ini menyebabkan mata uang negara lain turut terdepresiasi, termasuk Rupiah. Disamping itu kebijakan ini juga akan mempengaruhi rencana the Fed yang akan melakukan normalisasi kebijakan (berpeluang semakin mundur memperpanjang ketidakpastian)
9 Perekonomian India: ada indikasi mulai membaik Pertumbuhan Ekonomi 15 Suku Bunga/Inflasi Pertumbuhan Ekonomi Policy Rate Inflation Rate Perekonomian India cenderung membaik seperti tercermin pada GDP growth, PMI manufaktur dan jasa2 yg meningkat, dll. Kedepan diperkirakan juga membaik sejalan inflasi yang menurun yang akan diikuti oleh penurunan bunga. Hal ini akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi kedepan seperti terlihat pada pertumbuhan LEI yang semakin meningkat
10 Pertumbuhan Ekonomi Global: 2015 dan 2016 lebih prospektif Pertumbuhan ekonomi sebagian besar mitra dagang utama Indonesia sedikit membaik pada thn 2015 dan 2016 mendatang akan berdampak positif terhadap ekspor kita
11 Neraca Perdagangan: ada indikasi semakin membaik YTD (Jan-Aug) Pertamb. & Lain 13.3% Export Migas 12.6% Pertanian 3.6% billions of US$ 10 5 Trade Balance Total Export Total Import Import 7.5% Industri 70.4% % 75.5% Barang Konsumsi Barang Modal Bahan Baku/Penolong Sepanjang tahun , permintaan domestik yang kuat telah memicu kenaikan impor, sedangkan kondisi global yang lesu membuat ekspor Indonesia tertekan. Akibatnya, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan. Kondisi terkini neraca perdagangan cenderung surplus
12 Defisit Neraca Transaksi Berjalan Akan Membaik KETERANGAN Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 I. Transaksi Berjalan A. Barang B. Jasa - jasa C. Pendapatan Primer D. Pendapatan Sekunder II. Transaksi Modal III. Transaksi Finansial ² Aset Kewajiban Investasi Langsung Investasi Portofolio a. Aset b. Kewajiban Derivatif Finansial Investasi Lainnya a. Aset b. Kewajiban IV. Total (I + II + III) V. Selisih Perhitungan Bersih VI. Neraca Keseluruhan (IV + V) VII. Cadangan Devisa dan yang terka Memorandum: - Posisi Cadangan Devisa Dalam Bulan Impor dan Pembayara Transaksi Berjalan (% PDB) Current account deficit memicu kekhawatiran apakah ekspansi ekonomi Indonesia berkesinambungan? Ekspansi ekonomi global & perlambatan ekonomi dom ekspor berpotensi membaik, impor turun, neraca perdagangan akan membaik shg defisit transaksi berjalan akan makin terkendali
13 Defisit neraca berjalan memicu pelemahan nilai tukar US$ MN 6,000 Rp/US$ 8,500 4,000 2,000 9, ,000-4,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q ,500 11,500-6,000 12,500-8,000-10,000-12,000 Transaksi Berjalan IDR ep 13,500 14,500 Defisit neraca berjalan memicu sentimen negatif terhadap rupiah. Karena itu perbaikan defisit neraca transaksi berjalan akan mendorong penguatan nilai tukar rupiah
14 Peringkat investment grade mendorong aliran FDI Meningkat Realisasi FDI and DDI Realisasi FDI Menurut Sektor Investment grade Aktivitas investasi (domestik and asing) meningkat dengan signifikan. Foreign Direct Investment (FDI) menunjukkan trend naik, dan mencapai US$ 6.8 miliar pada triwulan IV Sepanjang 4 tw 2014, FDI didominasi oleh sektor sekunder sekitar 46%, khususnya industri. Gejala ini menunjukkan prospek meningkatnya produktivitas. Meningkatnya produktivitas akan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar lokal maupun global. R i
15 Defisit Neraca Transaksi Berjalan Tidak Selalu Buruk US$ Bn percent Current Account (US$ BN) Current Account (%GDP) Pada periode , ketika ekonomi Indonesia tumbuh dengan laju yang tinggi, Indonesia selalu mengalami defisit neraca transaksi berjalan. Indonesia mengalami surplus neraca transaksi berjalan ketika ekonominya jatuh ke resei yang dalam. Jadi, defisit neraca transaksi berjalan justru memberi sinyal bahwa ekonomi Indonesia mulai memasuki fasa pertumbuhan yg lebih cepat. Banyak ekonom yang meyakini bahwa defisit neraca transaksi berjalan adalah fenomena umum yg dialami oleh negara berkembang spt Indonesia. R i
16 Prospek Perekonomian Global dan Ekonomi DN Dari diskusi di atas, perekonomian global masih ekspansi dan prospeknya masih baik. Implikasinya terhadap perekonomian domestik adalah: o o o o o Ketidakpastian normalisasi kebijakan moneter the Fed, menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global, termasuk Indonesia. IDR dan pasar modal masih berpotensi mengalami volatilitas. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia berpotensi mendorong kenaikan volume permintaan dan harga terhadap produk Indonesia, meskipun kenaikannya tidak tajam. Dengan demikian ekspor masih berpotensi tumbuh (meskipun tidak tajam) sehingga kontribusi net-eskpor akan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Trade balance akan membaik CAD akan lebih terjaga positif utk IDR/US$. QE di Euro dan Jepang akan berdampak pada meningkatnya inflow dari kedua negara tersebut, yang akan berdampak positif terhadap pasar modal dan nilai tukar rupiah
17 A. Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global Amerika Serikat Uni Eropa Asia: Jepang, Tiongkok dan India B. Prospek Perekonomian Indonesia Inflasi, suku bunga dan nilai tukar Early economic indicators IKK, BSI, BPI dan pertumbuhan ekonomi Prospek pasar modal C. Kesimpulan Outline
18 Suku Bunga (BI rate) dan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Suku Bunga/Inflasi Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga (berkorelasi negatif) Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q Suku bunga yang relatif rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya kenaikan suku bunga, cenderung memperlambat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi BI Rate Inflasi tahunan Sementara itu tingkat bunga sangat tergantung pada laju inflasi di dalam negeri, karena BI menganut inflation targeting framework, dimana BI akan menaikkan bunga bila ekspektasi inflasi cenderung meningkat, dan sebaliknya
19 Perkembangan Inflasi Dalam Negeri, % Weight 2012 Jul-15 M-on-M Aug-15 Sep-15 Jul-15 Y-on-Y Aug-15 Sep-15 Jul-15 Share Aug-15 Sep Jan-Sept FOODSTUFFS PREPARED FOOD HOUSING CLOTHING MEDICAL CARE EDUCATION TRANSPORTATION GENERAL Food and Non-Food FOOD NON-FOOD Core Inflation Core Administered Price Volatile Food Source : BPS Laju inflasi cenderung terjaga menyusul harga komoditas yang relatif stabil di pasar global. Dampak kenaikan harga BBM pada bulan Nopember 2014 akan hilang pada bulan Nopember 2015 ini (inflasi akan menurun tajam)
20 Prospek Inflasi Untuk bulan Oktober laju inflasi bulanan akan relatif rendah setelah tahun ajaran baru untuk SD s/d PT berakhir, sehingga inflasi tahunan kita pun akan semakin menurun. Penurunan tersebut akan semakin tajam pada bulan Nopember mendatang karena dampak kenaikan harga BBM pada bulan Nopember 2014 akan hilang. Paket stimulus ekonomi ke-3 yang menurunkan harga solar, LPG serta diskon tarif listrik untuk golongan I3 dan I4 akan semakin memperbesar peluang rendahnya inflasi pada bulan Oktober ini, bahkan berpeluang kembali terjadi deflasi. Dengan demikian inflasi tahunan pun akan mengalami penurunan yang tajam pada bulan ini. Dari sisi eksternal tekanan inflasi diperkirakan relatif terjaga, karena harga komoditas di pasar global diprediksikan akan relatif stabil sampai akhir tahun EIA memperkirakan harga minyak tahun 2015 (WTI): US$ per barel, bahkan saat ini tren-nya masih menurun. Untuk tahun 2016, harga minyak diperkirakan sekitar US$ 60 per barel, bahkan berpotensi lebih rendah. Jadi baik dari sisi domestik maupun global tampaknya kecil peluang adanya faktor yang mendorong kenaikan inflasi yang signifikan. Dengan perkembangan seperti itu, maka inflasi sepanjang tahun 2015 akan relatif stabil di sekitar 7.0% dan akan menurun tajam pada bulan Nopember 2015 serta turun lebih jauh menjadi sekitar 4% pada akhir tahun 2015 ini. Untuk tahun 2016, laju inflasi diperkirakan stabil sekitar 4.5%
21 Perkiraan laju inflasi Laju Inflasi dan Suku Bunga BI rate MoM, % YoY, % BI Rate Fore cast Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Mar-15 May-15 Jul-15 Sep-15 Nov-15 Kenaikan harga BBM bersubsidi pd bln Nopember 2014 mendorong kenaikan inflasi. Sepanjang tahun 2015 laju inflasi diprediksikan akan stabil sekitar 7.0% & turun signifikan pd bln Nop-Des menjadi sekitar 4% dan 4.5% tahun
22 Perkiraan harga minyak mentah dunia Brent crude oil spot price West Texas Intermediate Crude Oil Price 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th 1st 2nd 3rd 4th EIA memperkirakan harga minyak mentah dunia tahun 2015 akan cenderung stabil dalam kisaran 50 s/d 60 US$ per barel dan sekitar US$ 60 per barel pada tahun
23 Prospek Suku Bunga Seperti kita ketahui bersama, bank sentral kita menerapkan kebijakan moneter yg cenderung ketat utk menstabilkan makroekonomi Indonesia (stability over growth), khususnya laju inflasi, defisit neraca transaksi berjalan nilai nilai tukar rupiah. Melihat perkembangan yang terjadi belakangan ini, maka peluang BI menurunkan suku bunga BI rate semakin terbuka lebar krn: o o o o Laju inflasi semakin terjaga Defisit neraca transaksi berjalan semakin membaik, yang pada gilirannya berpotensi mendorong penguatan rupiah yang selama ini menjadi kekhawatiran Bank Indonesia. Pemerintah menghendaki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi Interest rate differential kita dengan negara2 tetangga semakin menurun. Namun demikian peluang BI tidak menurunkan suku bunga juga tetap ada, mengingat BI akan nyaman bila real-rate kita sekitar 1.5%, dimana suku bunga yang digunakan adalah O/N (dalam hal ini suku bunga Fasbi) yang saat ini berada di level 5.5%. Dengan demikian jika ekspektasi inflasi adalah sekitar 4%, maka real rate kita nanti akan sekitar 1.5% (sesuai level yang dikehendaki). Disamping itu penundaan kenaikan suku bunga the Fed, masih menjadi faktor yang dikhawatirkan dapat menimbulkan volatilitas nantinya
24 Kenaikan BI rate tidak mampu menahan pelemahan rupiah Kenaikan suku bunga BI rate tidak mampu menahan pelemahan rupiah, bahkan ada kecenderungan kenaikan suku bunga justru semakin menekan nilai tukar rupiah
25 Pertumbuhan ekonomi AS vs capital flow Perbaikan kinerja perekonomian AS berkorelasi positif dengan arus modal masuk ke Indonesia baik dalam bentuk portfolio maupun investasi langsung (FDI) return di emerging market tetap lebih menarik (long-run)
26 Perbaikan kinerja pasar modal di AS berdampak positif pd IHSG 18 INDEKS HARGA SAHAM (INDU, 000) VS (JCI,000) INDU (LHS) JCI (RHS) Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q Perbaikan kinerja perekonomian AS akan berdampak positif terhadap pasar modalnya. Sementara itu perbaikan kinerja pasar modal AS akan berdampak positif terhadap pasar modal Indonesia
27 Indeks Nilai Tukar Nominal 120 Indeks Nilai Tukar, 2010 = IDR KRW MYR PHP THB 60 Jan-10 Mar-10 May-10 Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 Nov-11 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Mar-15 May-15 Jul-15 Sep-15 Pada awalnya IDR bergerak seiring dengan mata uang regional. Namun sentimen negatif terhadap CAD membuat IDR bergerak melemah sendiri, termasuk pd saat AS melakukan QE3. Perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini menjadi faktor pelemahan IDR
28 Nilai Tukar Rupiah: Aktual vs Fundamental Indikator Dec-08 Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15 AKTUAL 10,950 9,400 8,991 9,068 9,670 12,189 12,440 13,084 13,332 14, PPP 8,815 8,812 9,293 9,362 9,593 10,240 11,021 10,998 11,056 11, REER 8,999 8,332 8,937 9,107 9,396 11,922 12,167 13,261 11,881 11, Tren PPP 8,539 8,873 9,143 9,395 9,736 10,208 10,760 10,904 11,049 11, Trend REER 9,252 8,870 8,881 9,328 10,222 11,188 11,849 11,973 12,087 12, Econometric 11,058 10,532 9,749 9,965 10,397 10,935 12,472 12,759 12,645 12, Competing Currency 10,563 8,595 8,706 9,575 8,412 10,259 10,807 11,195 10,918 11,595 Fundamental Value 9,538 9,002 9,118 9,456 9,626 10,792 11,513 11,848 11,606 11,726 Deviasi, % Catatan : deviasi negatif (-) berarti nilai tukar Rp vs US$ undervalued, sebaliknya deviasi positif (+) berarti overvalued. Dengan menggunakan beberapa metode, nilai fundamental rupiah terhadap US$ adalah sekitar Rp per US$. Dengan demikian nilai spot rate rupiah yang saat ini (September 2015) sekitar Rp per US$ adalah undervalued sekitar -20.0%. Artinya secara fundamental nilai tukar rupiah seharusnya lebih kuat
29 Nilai Tukar Rupiah: Aktual vs Fundamental Nilai Tukar Rupiah: Aktual vs Fundamental Aktual Spot Rate Fundamental Value Deviasi dari Fundamental Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Oct-12 Jan-13 Apr-13 Jul-13 Oct-13 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Saat ini spot rate IDR undervalued sekitar 20.0%, dan dalam jangka panjang biasanya akan kembali ke fundamental value-nya. Selanjutnya perbaikan kinerja perekonomian dunia akan mendorong perbaikan neraca transaksi berjalan serta meningkatkan arus masuk investasi portfolio maupun FDI ke Indonesia. Dengan latar belakang seperti itu, maka dalam jangka menengah dan panjang IDR diprediksikan berpotensi lebih kuat dari level yang ada saat ini. Namun perlambatan pertumbuhan ekonomi yg makin dalam saat ini berpotensi meningkatkan tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek
30 Faktor yang mempengaruhi kurs Rupiah Saat ini nilai tukar rupiah terhadap US$ berada pada level sekitar Rp an per US$, yang berarti terdepresiasi sekitar 7.5% dari penutupan akhir tahun lalu. Pada level ini rupiah terlalu murah (undervalued) sekitar 13%. Sebagaimana yang telah didiskusikan sebelumnya, pelemahan rupiah disebabkan oleh: o o o o Rencana normalisasi kebijakan moneter oleh the Fed Adanya sentimen negatif karena CAD Kebijakan nilai tukar lemah untuk mengurangi impor dan mendorong ekspor Perlambatan pertumbuhan ekonomi Kedepan IDR berpotensi menguat, karena: o o o Saat ini masih undervalued Perbaikan neraca perdagangan yang akan berdampak positif terhadap perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. Hal ini berpotensi mengembalikan sentimen positif terhadap rupiah. Ada indikasi pemulihan pertumbuhan ekonomi yang biasanya diikuti oleh peningkatan kinerja emiten, yang pada gilirannya mendorong masuknya investor asing. Pemulihan pertumbuhan ekonomi juga berpotensi meningkatkan peringkat Indonesia (oleh S&P). Namun perlu diwaspadai bahwa jika ada perbaikan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, maka isu normalisasi kebijakan the Fed akan muncul kembali yang dapat menyebabkan volatilitas nilai tukar rupiah. Hanya saja dengan kinerja pertumbuhan ekonomi di dalam negeri yang lebih baik, maka potensi pelemahan akan lebih terbatas
31 Coincident Economic Index: flat dengan tren pertumbuhan melambat Composite Coincident Index Index (LHS) SM6,% (RHS) Dalam periode Juli 2008 Februari 2009 CEI cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan adanya perlambatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia J-08 A-08 J-08 O-08 J-09 A-09 J-09 O-09 J-10 A-10 J-10 O-10 J-11 A-11 J-11 O-11 J-12 A-12 J-12 O-12 J-13 A-13 J-13 O-13 J-14 A-14 J-14 O-14 J-15 A-15 J Namun dalam periode Maret 2009 Q2 2013, tren CEI masih meningkat, yang mengindikasikan perekonomian masih bertumbuh. CEI yang relatif flat sejak 2012, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat masih terus berlanjut sampai saat ini
32 Leading Economic Index: masih dalam tren menurun COMPOSITE LEADING INDEX Index (LHS) SM6,% (RHS) Resesi mini yang terjadi dlm periode Jul Feb 2009 sdh terdeteksi oleh LEI sejak bln Nop Demikian pula fase ekspansi yg mulai terjadi sejak Mar 2009 terdeteksi oleh LEI sejak Nop J-08 A-08 J-08 O- J-09 A-09 J-09 O- J-10 A-10 J-10 O- J-11 A-11 J-11 O- J-12 A-12 J-12 O- J-13 A-13 J-13 O- J-14 A-14 J-14 O- J-15 A-15 J Data terkini menunjukkan level LEI yang cenderung flat bahkan menurun dan dengan tren pertumbuhan menurun. Artinya, dalam beberapa bulan mendatang pertumbuhan ekonomi kita masih berpotensi lambat. Tanpa kebijakan yg countercyclical perlambatan ini berpotensi makin memburuk
33 Siklus Bisnis P1 P2 P3 T3 Semua negara di dunia memiliki siklus bisnis, dimana ekonomi ada kalanya bertumbuh (ekspansi) dan kontraksi (resesi). ekspansi kontraksi T1 T2 ekspansi Pada saat ekonomi ekspansi dan terdeteksi titik P1 berarti ekonomi akan melambat. Jika terdeteksi P2 berarti ekonomi akan melambat signifikan. Dan bila terdeteksi P3 berarti ekonomi akan memasuki resesi. Sebaliknya pada saat ekonomi resesi, maka deteksi T1 berarti ekonomi akan segera ekspansi. Deteksi T2 dan T3 berarti ekspansinya akan lebih pesat atau full capacity
34 Deteksi Titik Puncak (Peak) 129 CEI P1 P2 P Titik puncak P1 terdeteksi pada bulan Juni 2008 dan kemudian P2 serta P3 masing-masing terdeteksi pd bulan Oktober dan Nopember P1 kembali terdeteksi pada Maret Tanpa kebijakan yang counter-cyclical perlambatan yang terjadi saat ini berpotensi untuk munculnya P2 dan P
35 Deteksi Titik Lembah (Trough) 129 CEI T1 T2 T Titik T1 terdeteksi pada bulan Maret 2009 dan titik T2 dan T3 terdeteksi pada bulan Oktober. Artinya setelah mengalami resesi mini dalam periode Juli 2008 Maret 2009, maka perekonomian Indonesia kembali memasuki fase ekspansi
36 Siklus Bisnis Indonesia: Rata-rata Periode Ekspansi 7 tahun LEI (LHS) CEI (RHS) Periode Resesi Periode ekspansi Periode ekspansi Periode ekspansi Periode ekspansi Jan-90 Oct-90 Jul-91 Apr-92 Jan-93 Oct-93 Jul-94 Apr-95 Jan-96 Oct-96 Jul-97 Apr-98 Jan-99 Oct-99 Jul-00 Apr-01 Jan-02 Oct-02 Jul-03 Apr-04 Jan-05 Oct-05 Jul-06 Apr-07 Jan-08 Oct-08 Jul-09 Apr-10 Jan-11 Oct-11 Jul-12 Apr-13 Jan-14 Oct-14 Jul
37 IKK: Menurun, namun masih di level yang relatif tinggi 110 Indeks Kepercayaan Konsumen Kenaikan BBM I 91.6 Penurunan harga BBM Kenaikan BBM V Kenaikan BBM II Harga bahan pokok naik Inflasi meningkat 65.3 Kenaikan BBM III Kenaikan BBM IV J-04 A-04 J-04 O-04 J-05 A-05 J-05 O-05 J-06 A-06 J-06 O-06 J-07 A-07 J-07 O-07 J-08 A-08 J-08 O-08 J-09 A-09 J-09 O-09 J-10 A-10 J-10 O-10 J-11 A-11 J-11 O-11 J-12 A-12 J-12 O-12 J-13 A-13 J-13 O-13 J-14 A-14 J-14 O-14 J-15 A-15 J-15 IKK memberikan indikasi tentang tingkat keyakinan konsumen thdp kondisi perekonomian secara keseluruhan
38 Persepsi masyarakat terhadap pemerintah masih baik 160 Indeks Kepercayaan Konsumen Kepada Pemerintah Mega-Hamzah SBY-JK SBY-BOED JW - JK Penurunan harga BBM N-02 M-03 J-03 N-03 M-04 J-04 N-04 Kenaikan BBM I M-05 J Kenaikan BBM II N-05 M-06 Harga bahan pokok naik J-06 N-06 M-07 Inflasi meningkat J-07 N-07 M-08 Kenaikan BBM III J-08 N-08 M-09 J-09 N-09 M-10 J-10 N-10 M-11 J-11 N-11 Isu Kenaikan BBM M-12 J-12 N-12 M-13 J-13 Kenaikan BBM IV Kenaikan BBM IV N-13 M-14 J-14 N-14 M-15 J-15 Persepsi masyarakat terhadap kemampuan pemerintah menjalankan tugas2nya masih baik
39 Optimisme pebisnis turun, namun masih optimis Business Sentiment Index BSI Present Situation Expectations 90.0 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Oct-12 Jan-13 Apr-13 Jul-13 Oct-13 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Meskipun ISB menurun, namun porsi pebisnis yang optimis masih dominan
40 BPI: Sistem Perbankan Masih Baik 2.0 Banking Pressure Index - Indonesia Component Aug-15 Sep-15 REER index - deviation from LT trend Stock prices growth (Inverted) Money multiplier growth LEI growth (Inverted) Export growth (Inverted) Interbank call money 1 day rate Banking Pressure Index Sistem perbankan masih relatif baik, namun tekanan di perbankan cenderung meningkat. Perlambatan pertumbuhan ekonomi mulai meningkatkan NPL, meskipun masih dalam batas yang dapat diterima
41 Proyeksi indikator makroekonomi utama Pertumbuhan ekonomi tahun 2015 diperkirakan akan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tahun 2014 yang lalu. Perlambatan ini disebabkan kebijakan moneter yang ketat berupa suku bunga yang relatif tinggi dan likuiditas yang ketat ditambah dengan keterlambatan pembelanjaan APBN (karena ada beberapa hambatan). Disamping itu menurunnya harga komoditas menyebabkan sumbangan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi kecil. Untuk tahun 2016, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan rebound menjadi sekitar 5.4%. Perbaikan ini ditopang oleh inflasi yang semakin terjaga sehingga suku bunga diperkirakan akan menurun, yang pada gilirannya akan mendorong kenaikan konsumsi dan investasi. Belanja APBN pun diperkirakan akan lebih optimal mengingat hambatan2 yang terjadi tahun 2015 sudah dapat diatasi. Sementara itu ekspor juga diperkirakan akan memberikan kontribusi yang lebih berarti seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia. Laju inflasi sepanjang tahun 2015 diperkirakan akan relatif tinggi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi tahun 2014 yang lalu serta kenaikan harga beberapa barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah. Namun pada akhir tahun 2015 akan turun ke sekitar 4% dan bertahan stabil pada level tersebut hingga tahun 2016 mendatang. Perkiraan ini didasarkan pada proyeksi harga komoditas yang belum akan mengalami kenaikan yang tajam tahun depan, sehingga dampaknya terhadap kenaikan harga di dalam negeri relatif kecil
42 Proyeksi indikator makroekonomi utama Dengan prospek inflasi yang semakin menurun ditambah dengan kecenderungan defisit neraca transaksi berjalan yang semakin terjaga serta perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa triwulan terakhir ini, maka suku bunga BI rate berpotensi turun menjadi 7.25% pada akhir tahun Stabilitas indikator makroekonomi diperkirakan akan semakin baik tahun 2016, dengan inflasi yang tetap rendah serta CAD yang semakin menurun. Dengan prospek seperti itu, maka suku bunga BI rate berpotensi turun lebih jauh menjadi sekitar 6.75% pada tahun 2016 mendatang. Secara fundamental saat ini nilai tukar rupiah undervalued, sehingga dengan perbaikan faktor2 yang membuat rupiah melemah (isu kenaikan bunga the Fed selesai, CAD dan inflasi yang makin terjaga serta peningkatan pertumbuhan ekonomi) diharapkan ada potensi penguatan rupiah kedepan, khususnya untuk tahun 2016 mendatang. Potensi perbaikan rating juga dapat mendorong penguatan rupiah tahun depan. Untuk tahun 2015, rupiah tampaknya masih cenderung tertekan menyusul ketidakpastian rencana normalisasi kebijakan the Fed, harga komoditas di pasar global yang belum pulih serta tren perlambatan pertumbuhan ekonomi yang masih terus berlangsung
43 Proyeksi indikator makroekonomi utama, Basic Economic Indicators Indikator F 2016F 1. Pertumbuhan PDB, % Laju Inflasi, %YoY BI rate, %pa IDR/US$, rata2 setahun 10,563 11,885 13,433 13,401 Laju inflasi diperkirakan akan semakin menurun dan defisit neraca transaksi berjalan akan semakin terjaga, sehingga potensi penurunan suku bunga BI rate atau relaksasi makroprudential semakin besar. Hal ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan konsumsi dan investasi, sehingga pertumbuhan ekonomi juga akan semakin membaik. Kinerja ekonomi yang semakin baik akan berdampak positif terhadap penguatan nilai tukar rupiah
44 Kenaikan IHSG selama ini didukung oleh fundamental ekonomi yang baik Periode Resesi Coincident Economic Index (sumbu kiri) IHSG (sumbu kanan) ` Jan-00 Sep-00 May-01 Jan-02 Sep-02 May-03 Jan-04 Sep-04 May-05 Jan-06 Sep-06 May-07 Jan-08 Sep-08 May-09 Jan-10 Sep-10 May-11 Jan-12 Sep-12 May-13 Jan-14 Sep-14 May-15 Sepanjang perekonomian msh ekspansi, mk berinvestasi dipasar modal tetap menjanjikan.thn 2014 IHSG membukukan return sekitar 22%. Utk tahun 2015 dan 2016, perbaikan indikator makroekonomi seperti inflasi yang semakin menurun dan defisit neraca transaksi berjalan yang makin terjaga yang mungkin akan diikuti penurunan suku bunga dapat berdampak positif terhadap IHSG hingga akhir tahun
45 A. Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global Amerika Serikat Uni Eropa Asia: Jepang, Tiongkok dan India B. Prospek Perekonomian Indonesia Inflasi, suku bunga dan nilai tukar Early economic indicators IKK, BSI, BPI dan pertumbuhan ekonomi Prospek pasar modal C. Kesimpulan Outline
46 Kesimpulan Perekonomian global masih dalam masa ekspansi, dan diperkirakan masih akan terus berlanjut sampai dengan tahun 2016 mendatang. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Untuk tahun 2015 pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan 4.9% atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2014 (5.0%). Untuk tahun 2016 pertumbuhan ekonomi kita akan lebih baik (5.4%) yang terutama ditopang oleh konsumsi dan investasi serta kontribusi ekspor yang lebih berarti. Laju inflasi yang saat ini sekitar 7.26% akan turun menjadi sekitar 4.0% pada akhir tahun 2015 dan tetap stabil pada level sekitar 4.5% sampai akhir tahun 2016 mendatang. Dengan inflasi dan CAD yang semakin terjaga serta pertumbuhan ekonomi yang masih lambat, terbuka peluang penurunan suku bunga BI rate menjadi 7.25% pada akhir tahun 2015 dan 6.75% pada akhir tahun Dalam jangka pendek rupiah masih tertekan dengan rata-rata Rp sepanjang tahun Namun dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dan indikator makroekonomi lainnya yang lebih terjaga, maka tahun depan nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat menjadi rata-rata sekitar per dolar Amerika. Resiko: Penurunan harga minyak dunia menyebabkan tekanan terhadap harga komoditas ekspor utama, sehingga dapat berdampak negatif terhadap neraca transaksi berjalan dan APBN, yang pada gilirannya akan berdampak negatif pula terhadap IDR & pasar modal. Tekanan tsb dpt meningkat jika pemulihan ekonomi dunia lebih lambat dari yang diprediksikan
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Februari 2016
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia 2016 Februari 2016 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3602 Fax: (6221) 3501709
Lebih terperinciPerkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Maret 2015
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia 2015 Maret 2015 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3602 Fax: (6221) 3501709
Lebih terperinciPerkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Januari 2015
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia 2015 Januari 2015 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3602 Fax: (6221) 3501709
Lebih terperinciProspek Perekonomian Indonesia 2013: Tumbuh Lebih Cepat
Prospek Perekonomian Indonesia 2013: Tumbuh Lebih Cepat Februari 2013 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3601 Fax: (6221) 3501709 http://www.danareksa-research.com
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Agustus 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS masih belum meningkat signifikan. Hal ini terlihat
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciKAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist
KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciPelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)
Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini
Lebih terperinciPerkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur
1 Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur ALUR PIKIR 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK
Lebih terperinciMarket Review Macroeconomy Equity Fixed Income
Jan-15 May-16 Sep-17 Jun-14 Nov-14 Apr-15 Feb-16 Jul-16 Dec-16 Oct-17 Jan-15 May-16 Sep-17 Macroeconomic Review. Perekonomian Indonesia tahun 218 diiringi oleh 9 peristiwa penting, diantaranya : Trade
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinciDAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG
DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciSEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?
Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik
BAB I PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan moneter di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik maupun global.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciINDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER
PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH
PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK
Lebih terperinciApakah Perekonomian Indonesia Melambat?
Seminar Nasinal Apakah Pereknmian Indnesia Melambat? Disampaikan leh: PT. Danareksa (Perser) Jl. Medan Merdeka Selatan N. 14 Jakarta Agustus 2017-0 - Outline A. Prspek Pereknmian Glbal dan Ekspr Indnesia
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA
PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA RINGKASAN 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 3 PEREKONOMIAN GLOBAL 4 PROSPEK PERTUMBUHAN
Lebih terperinciPerkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global
2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik September 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS yang cenderung stagnan dan lembih lambat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004
BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 24 Kondisi ekonomi menjelang akhir tahun 24 dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, sejak memasuki tahun 22 stabilitas moneter membaik yang tercermin dari stabil dan
Lebih terperinciSIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2
SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 Eric Sugandi Chief Economist eric.sugandi@skhaconsulting.com Ekonomi Indonesia mungkin akan segera memasuki tahap ekspansi pada siklus bisnisnya. Skha Institute
Lebih terperinciRealisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciPROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF
PROSPEK EKONOMI 216: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 215 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF PERKEMBANGAN TERKINI 3Q6 3Q7 3Q8 3Q9 3Q1 3Q11 3Q12 3Q13 3Q14 3Q15 EKONOMI GLOBAL: PERTUMBUHAN EKONOMI
Lebih terperinciOPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi
OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN 2016 Vol. 2 INDONESIA PASCA BREXIT Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pendahuluan T ahun 2016 disambut dengan penuh optimisme dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang
SAFE 29-Jan-16 NAV: 11.00% Tabel Kinerja CARLink SAFE Total Dana Kelolaan 1,286,637,672.00 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan mengutamakan keamanan dan tingkat likuiditas yang tinggi. Pasar
Lebih terperinciPRUlink Quarterly Newsletter
PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal Kedua 2014 PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan
Lebih terperinciLAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014
LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014 Proses perbaikan ekonomi negara maju terhambat tingkat inflasi yang rendah. Kinerja ekonomi Indonesia melambat antara lain karena perlambatan ekspor dan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciPROSPEK EKONOMI INDONESIA 2014
KOMITE EKONOMI NASIONAL PROSPEK EKONOMI INDONESIA 214 Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik i PENGANTAR Ketua Komite Ekonomi Nasional Assalamu alaikum Wr. Wrb Untuk mengendalikan tekanan inflasi sekaligus
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Terkini Dan APBN Januari 2016
Perkembangan Ekonomi Terkini Dan APBN 2016 25 Januari 2016 Update Perekonomian Indonesia (1) Nilai Tukar IHSG Inflasi Indikator Harga Minyak Mentah Indonesia Arus Modal Masuk Yield SUN Kinerja Per 31 Desember
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002
REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 Pada bulan April 2002 pemerintah berhasil menjadwal ulang cicilan pokok dan bunga utang luar negeri pemerintah dalam Paris Club
Lebih terperinciBAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009
Perkembangan Asumsi Makro BAB I BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009 1.1 Pendahuluan Memasuki tahun 2009, efek lanjutan dari pelemahan ekonomi global semakin dirasakan
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004
Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Triwulan III 2004 185 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2004, Bank Indonesia
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014
ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun
Lebih terperinciRobohnya Rupiah Kami 1
Jakarta, 9 Maret 2015 Robohnya Rupiah Kami 1 Selama pekan lalu ketika kurs rupiah melemah melewati Rp13.000 per dollar banyak yang bertanya kepada saya -- termasuk melalui sosial media -- tentang rupiah
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciRingsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik
B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Desember 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL Data terkini dari beberapa negara maju mengindikasikan bahwa perekonomian dunia saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus globalisasi ekonomi ditandai dengan
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-17 NAV: 1,956.984 Total Dana Kelolaan 13,549,697,865.75 - Pasar Uang 0-90% - Deposito 6.49% Mata Uang Rupiah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Obligasi 42.46% Bank Kustodian PT BANK CIMB NIAGA -
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi
BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pasar modal merupakan instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015
PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.
Lebih terperinciCARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran
31-Jan-18 NAV: 1.57% Total Dana Kelolaan 14,856,625,829.18 43.49% 54.94% Memperoleh hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang - Konsumen 49.17% - Perkebunan 0.69% dengan tetap menjaga tingkat resiko
Lebih terperinciEvaluasi Perekonomian 2013, Prospek
Evaluasi Perekonomian 2013, Prospek 2014 dan Arah Kebijakan Ke Depan Ringkasan 2 Evaluasi Perekonomian Perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan yang kemudian memberikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi Pendahuluan Ekonomi Global...
Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i BAB I PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR APBN DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN ANGGARAN 2009 1.1 Pendahuluan... 1.2 Ekonomi Global... 1.3 Dampak pada Perekonomian
Lebih terperinciDiskusi Terbuka INFID
Diskusi Terbuka INFID Dr. Edi Prio Pambudi Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 10 September 2015 PERSOALAN SAAT INI Tantangan Global Pemulihan ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun. pendapatan dan capital gain seperti yang diharapkan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun bisa dipastikan mengandung risiko.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh
Lebih terperinciPrediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%
1 Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% Prediksi tingkat suku bunga SPN 3 Bulan tahun 2016 adalah sebesar 6,3% dengan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internal maupun eksternal. Data yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara masih menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi perekonomian negara dimana pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia PMDN dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
Lebih terperinciKebijakan BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah. Solikin M. Juhro Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter
Kebijakan BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Solikin M. Juhro Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bahan Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi 15 Oktober 2015 Outline 2 1. Tantangan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari 2015 sebesar 4,74% yoyatau lebih rendah dari 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal
Lebih terperinciSuharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan
Perkembangan Terkini, Tantangan, dan Prospek Ekonomi Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Disampaikan pada MUSRENBANG RKPD 2017 KOTA BALIKPAPAN OUTLINE 2 Perekonomian Nasional Perekonomian
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,
CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,330.705 CARLINK PRO Adalah gabungan dari produk asuransi berjangka (term insurance) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan untuk
Lebih terperinciBAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003
BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 23 Secara ringkas stabilitas moneter dalam tahun 23 tetap terkendali, seperti tercermin dari menguatnya nilai tukar rupiah; menurunnya laju inflasi dan suku bunga;
Lebih terperinci