Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
|
|
- Deddy Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Agustus 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS masih belum meningkat signifikan. Hal ini terlihat pada composite coincident economic index-cei dan composite leading economic index-lei yang belum tumbuh cepat. Pada bulan Juli 2016, CEI AS tumbuh 1,6 persen yoy ke level 113,90, atau lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan selama 12 bulan sebelumnya sebesar 1,9 persen. Sementara indikator LEI tumbuh 1,2 persen yoy, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan 12 bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen. Dengan kinerja ekonomi terkini yang masih dalam tren moderat serta prospek pertumbuhan ekonomi yang juga masih lemah, maka peluang kenaikan suku bunga acuan the Fed dalam jangka pendek ini tampaknya relatif kecil. Sebab bila suku bunga dinaikkan, maka dikhawatirkan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini akan semakin memburuk karena kenaikan suku bunga acuan akan diikuti oleh kenaikan suku bunga pinjaman. Composite Leading Economic Index Amerika Serikat US LEI US LEI (% YoY) Contact Us PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Grha SMF Jl. Panglima Polim I No 1 Jakarta Telp Fax info@smf-indonesia.co.id EROPA Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Oct-12 Jan-13 Apr-13 Jul-13 Oct-13 Pemulihan ekonomi Uni Eropa juga berjalan lambat. Trend pertumbuhan LEI bergerak menurun pada bulan Juli (+0,1% yoy), setelah di bulan sebelumnya tumbuh 0,4% yoy. Rerata pertumbuhan LEI selama 12 bulan terakhir mencapai 1,3% yoy. Dari sisi manufaktur, indikator PMI Juli (48,9) berada di bawah ambang batas 50, yang mengindikasikan aktivitas industri yang masih berkontraksi. Hal ini senada dengan trend output industri yang menurun. Di bulan Juni, output industri Uni Eropa meningkat 0,4 persen, atau dibawah rerata pertumbuhan satu tahun sebesar 1,7 persen. Dari sisi konsumen, penjualan retail Juni tumbuh flat (+1,6% yoy), seperti halnya bulan sebelumnya, serta lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan 2,6% dalam 12 bulan terakhir. Dibulan Juli, tingkat harga konsumen kawasan Uni Eropa turun 0,42 persen mom (+0,16% yoy), setelah meningkat 0,16 persen mom (+0,09% yoy). Lemahnya konsumsi domestik turut menekan optimis rumah tangga terhadap kondisi ekonomi. Indeks kepercayaan konsumen Apr-14 Jul-14 Oct-14 Apr-15 Jul-15 Oct-15 Apr-16 Jul
2 mencapai level -7,9 (Juli 2016), menurun dibandingkan rerata 12 bulan sebesar -7,4, yang menunjukkan lungsurnya keyakinan konsumen terhadap prospek ekonomi dan keuangan mereka dimasa datang. Dengan lambatnya pemulihan ekonomi di kawasan Eropa dan prospek pertumbuhan ekonomi yang belum kuat, maka Bank Sentral Eropa diperkirakan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang longgar dengan suku bunga acuan rendah pada level 0.00%, deposit facility % serta stimulus pembelian bonds sebesar EUR 80 miliar setiap bulannya. Dengan kebijakan moneter yang longgar ini, maka kedepan diharapkan pertumbuhan perekonomian Euro akan lebih pesat dan laju inflasi diproyeksikan akan meningkat ke level yang ditargetkan sebesar 2.0% dari 0.16% saat ini (Juli 2016). Pertumbuhan leading economic index (LEI) Euro EU LEI EU LEI (% YoY) (2) (4) (6) (8) 85 Jan-09 May-09 Sep-09 Jan-10 May-10 Sep-10 Jan-11 May-11 Sep-11 Jan-12 May-12 Sep-12 Jan-13 May-13 Sep-13 May-14 Sep-14 May-15 Sep-15 May-16 (10) JEPANG Trend pertumbuhan CEI dan LEI masih menurun. Indikator CEI dan LEI masing-masing turun sebesar 1,6 persen yoy dan 5,6 persen yoy. Hal ini mengindikasikan lemahnya pertumbuhan ekonomi saat ini dan prospeknya dalam 6-12 bulan mendatang. Dari sisi manufaktur, aktivitas industri masih berkontraksi, seperti yang ditunjukkan oleh indikator PMI Agustus pada level 49,6. Belanja modal perusahaan mengalami penurunan. Hal ini tergambar pada indikator machinery orders yang turun 0,9 persen yoy (Juni 2016), mengikuti penurunan bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen yoy. Disisi konsumen, penjualan retail belum tumbuh cepat. Pada bulan Juni, penjualan retail hanya tumbuh 0,2% mom (-1,4% yoy), setelah dibulan Mei turun sebesar 0,1% mom (-2,1% yoy). Optimisme rumah tangga atas kondisi ekonomi dan prospeknya juga tidak banyak berubah. Indeks kepercayaan konsumen meningkat 2,0 persen dibulan Juli, setelah tumbuh 0,5 persen dibulan sebelumnya. Dengan perkembangan dan prospek ekonomi Jepang yang relatif lemah, ditambah dengan laju inflasi yang masih sangat rendah, maka bank sentral Jepang tetap menerapkan kebijakan moneter yang longgar berupa suku bunga yang rendah (bahkan negatif) dan pemberian stimulus, agar ekonominya bisa tumbuh lebih pesat kedepan.
3 Pertumbuhan leading economic index (LEI) Jepang Japan LEI Japan LEI (% YoY) (10) (20) (30) 60 Jan-09 May-09 Sep-09 Jan-10 May-10 Sep-10 Jan-11 May-11 Sep-11 Jan-12 May-12 Sep-12 Jan-13 May-13 Sep-13 May-14 Sep-14 May-15 Sep-15 May-16 (40) CHINA Ekonomi Tiongkok tumbuh flat 6,7 persen yoy pada Q2 2016, seperti Q1 2016, namun lebih lambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu (+7% yoy). Kinerja ini ditopang ekspansi sektor primer (+3,1% yoy) dan sekunder (+6,1% yoy), sementara sektor tersier relatif stabil (+7,5% yoy). Dari sisi produsen, kinerja sektor manufaktur Tiongkok cenderung belum meningkat signifikan. Indikator PMI yang mengukur perkembangan sektor industri mengalami sedikit penurunan kelevel 49,9 dibulan Juli dari sebelumnya dilevel ambang batas 50. Hal ini menandakan aktivitas industri yang relatif lesu, seiring lemahnya permintaan ekspor. Sementara itu, diperiode yang sama, output industri tumbuh stabil 0,52% mom (+6,0% yoy) setelah sebelumnya meningkat 0,47% mom (+6,2% yoy), dan hal serupa juga terlihat disisi konsumen. Harga komponen makanan meningkat 3,3 persen, sementara komponen non makanan melambat 1,4 persen. Kedepan kinerja perekonomian Tiongkok tampaknya belum akan mengalami kenaikan yang signifikan. Composite leading economic index (LEI) Tiongkok berkontraksi -0.5% YoY pada bulan Mei setelah pada bulan April hanya kontraksi -0.1% YoY dan tumbuh positif 0.4% YoY pada bulan Maret Pertumbuhan indeks produksi industri (%YoY) dan PMI Tiongkok IPI PMI Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Feb-16 Mar-16 Apr-16 May-16 Jun-16
4 INDIA Ekonomi India Q tumbuh ekspansif 7,9 persen yoy, lebih tinggi dari Q (+7,2% yoy) dan periode yang sama tahun sebelumnya (+6,7% yoy). Dari sisi produsen, kinerja dan aktivitas industri menunjukkan kemajuan. Indikator PMI Juli naik kelevel 51,8 dari 51,7 dibulan Juni, sementara output industri tumbuh 2,1 persen yoy (Juni 2016) dari bulan sebelumnya sebesar 1,1 persen yoy. Sementara dari sisi konsumen, naiknya belanja rumah tangga mendorong tingginya harga ditingkat konsumen. Laju inflasi India bulan Juli mencapai 6,07 persen yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya, 5,77 persen yoy. Kedepan perekonomian India diperkirakan akan tumbuh lebih pesat sejalan dengan kebijakan moneter yang makin longgar berupa penurunan suku bunga serta kebijakan fiskal yang cenderung ekspansif. Perlu diketahui bahwa perbaikan prospek ekonomi India berpotensi memberikan dampak postif terhadap ekspor Indonesia kedepan, terutama terhadap ekspor CPO dan batubara Pertumbuhan Ekonomi dan Suku Bunga Acuan India PDB Policy Rate Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN INDONESIA PERKEMBANGAN DAN PROSPEK LAJU INFLASI Pada bulan Juli 2016 Badan Pusat Statistik mecatat laju inflasi bulanan sebesar 0.69% MoM, yang berarti meningkat sedikit dibandingkan dengan laju inflasi bulanan bulan Juni sebesar 0.66% MoM. Laju inflasi bulanan pada bulan Juli tersebut lebih rendah dari ekspektasi pelaku pasar yang secara rata-rata memperkirakan laju inflasi bulanan pada bulan Juli sebesar 0.83% MoM. Laju inflasi bulanan bulan Juli tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi bulanan bulan Juli 2015 sebesar 0.93% MoM, sehingga laju inflasi tahunan menurun dari menjadi 3.21% YoY dari 3.45% YoY pada bulan Juni Laju inflasi tahunan pada bulan Juli tersebut juga lebih rendah dari ekspektasi pelaku pasar yang secara rata-rata memperkirakan inflasi tahunan pada bulan Juli sebesar 3.36% YoY. Dilihat menurut inflasi inti dan non-inti pada bulan Juli, laju inflasi bulanan core (inti) relatif stabil 0.34% MoM dibandingkan bulan sebelumnya 0.33% MoM. Sedangkan inflasi kelompok barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah (administered price) mengalami kenaikan 1.32% MoM atau lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya 0.72% MoM. Untuk kelompok barang yang harganya bergejolak (volatile food), laju inflasi bulanan bulan Juli menurun menjadi 1.20% MoM dari 1.71% pada bulan Juni.
5 CPI Components Laju Inflasi, % End of Period (%) MoM (%) YoY (%) May-16 Jun-16 Jul-16 May-16 Jun-16 Jul-16 Foodstuff Prepared Food Housing Clothing Medical Care Education Transportation (1.53) (1.50) (0.99) (1.49) Headline Inflation Core Administered Price (0.95) (0.50) (0.85) Volatile Food Source : BPS Untuk bulan Agustus tekanan inflasi bulanan diperkirakan akan menurun signifikan menyusul berakhirnya perayaan hari raya Idul Fitri, dimana harga-harga barang dan jasa biasanya akan kembali ke level normal, kecuali harga barang dan jasa untuk pendidikan yang tetap tinggi sampai dengan bulan September mendatang. Namun karena sumbangan kelompok pengeluaran pendidikan dan rekreasi terhadap inflasi umum relatif kecil (sekitar 8.5%), maka dampaknya terhadap inflasi secara keseluruhan menjadi tidak signifikan. Sementara itu inflasi bulanan pada bulan Agustus 2015 masih relatif tinggi (0.39% MoM), sehingga laju inflasi tahunan untuk bulan Agustus diperkirakan akan semakin menurun dibandingkan dengan inflasi tahunan bulan Juli Untuk sisa tahun 2016 ini, baik dari eksternal maupun internal tidak ada faktor yang akan mendorong kenaikan inflasi yang signifikan, sehingga laju inflasi diperkirakan akan tetap terjaga. Dari sisi eksternal harga komoditas di pasar global diproyeksikan belum mengalami kenaikan yang signifikan. Dari sisi domestik pemerintah tampaknya akan berupaya sungguhsungguh mengendalikan inflasi agar keinginan suku bunga pinjaman turun ke level satu dijit semakin dimungkinkan. Dengan latar belakang seperti itu, maka laju inflasi sampai dengan akhir tahun ini diperkirakan akan terjaga disekitar 3.0% YoY, bahkan berpeluang sedikit lebih rendah dari 3.0%. PERKEMBANGAN DAN PROSPEK SUKU BUNGA Untuk meningkatkan efektifitas transmisi kebijakan moneternya, mulai bulan Agustus 2016 Bank Indonesia akan merubah suku bunga acuannya dari BI rate yang memiliki tenor 12 bulan menjadi 7-day (reverse) repo yang memiliki tenor satu minggu. Saat ini suku bunga 7-day (reverse) repo berada pada level 5.25%. Bank Indonesia menganut inflation targeting framework, yang artinya otoritas moneter akan menaikkan suku bunga bila ada ekspektasi kenaikan tekanan inflasi, dan sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuannya bila ekspetasi inflasi menurun. Namun dalam prakteknya Bank Indonesia tidak hanya mempertimbangkan ekspektasi inflasi saja, melainkan juga memperhatikan stabilitas indikator makroekonomi lainnya secara keseluruhan. Misalnya volatilitas nilai tukar rupiah karena akan berdampak langsung pada imported inflation yang pada akhirnya akan berpengaruh pula terhadap inflasi umum. Demikian pula dengan kondisi defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit) yang sangat mempengaruhi persepsi pelaku pasar keuangan terhadap kesinambungan perekonomian Indonesia. Dengan prospek inflasi yang terkendali sekitar 3.0%, nilai tukar rupiah yang relatif stabil (bahkan cenderung menguat) serta defisit neraca transaksi berjalan yang diproyeksikan akan tetap terjaga dibawah 3.0% dari PDB, maka peluang penurunan suku bunga acuan Bank
6 Indonesia terbuka lebar. Namun mengingat bulan Agustus terjadi perubahan suku bunga acuan dari BI rate menjadi 7-day (reverse) repo, maka peluang BI rate dan 7-day (reverse) repo tidak berubah juga relatif besar. Untuk sisa tahun ini tren suku bunga diproyeksikan akan terus menurun, dimana 7-day (reverse) repo diprediksikan akan turun menjadi 4.75%. Selain mempertimbangan prospek inflasi, nilai tukar dan defisit neraca transaksi berjalan, penurunan suku bunga juga diperlukan untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi kita yang akhir-akhir ini tumbuh relatif lambat. PERKEMBANGAN DAN PROSPEK NILAI TUKAR RUPIAH Sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika mengalami tekanan yang sangat besar, dimana kurs rupiah melemah dari Rp9.068 pada penutupan akhir tahun 2011 menjadi Rp per dolar Amerika pada akhir tahun Bahkan pada bulan September 2015 rupiah sempat melemah ke level Rp per dolar Amerika. Dalam periode Januari sampai April 2016, kurs rupiah cenderung menguat ke sekitar Rp per dolar Amerika. Namun pada bulan Mei 2016, nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan hingga melemah ke level Rp per dolar Amerika. Pelemahan tersebut dipicu oleh munculnya spekulasi bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan-nya pada bulan Juni. Namun isu tersebut kembali meredup setelah rilis beberapa indikator makroekonomi Amerika Serikat menunjukkan pemulihan ekonominya yang belum kuat, ditambah dengan pemulihan ekonomi beberapa negara besar lainnya yang manurun serta kekhawatiran Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Seiring dengan meredupnya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga the Fed, pada bulan Juli kurs rupiah kembali menguat ke level Rp per dolar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut juga ditopang oleh membaiknya fundamental ekonomi dalam negeri seperti laju inflasi yang terjaga, prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat, surplus neraca perdagangan yang akan berdampak positif terhadap neraca transaksi berjalan (current account) serta ekspektasi akan peningkatan inflow dari implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak, dan lain-lain. Kedepan nilai tukar rupiah diproyeksikan akan relatif stabil dengan kecenderungan menguat, yang dapat bersumber dari faktor domestik maupun global. Dari sisi domestik perbaikan fundamental ekonomi seperti laju inflasi yang tetap terkendali, ekspektasi peningkatan pertumbuhan ekonomi serta surplus neraca perdagangan sehingga defisit transaksi berjalan tetap terjaga akan menjadi faktor yang memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah. Transaksi Berjalan dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika 2.0 Transaksi Berjalan (US$ Juta) dan Nilai Tukar IDR/US$ Transaksi Berjalan, % PDB Kurs IDR/US$ Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q
7 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI Pada triwulan kedua tahun 2016, perekonomian Indonesia tumbuh 4.02% QoQ setelah pada triwulan sebelumnya kontraksi -0.36% QoQ. Angka ini merupakan angka pertumbuhan tertinggi pada triwulan kedua dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pertumbuhan PDB pada Q tersebut jauh diatas ekspektasi pelaku pasar yang secara rata-rata memperkirakan pertumbuhan pada Q2 hanya 3.82% QoQ. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan PDB pada triwulan kedua 2015, sehingga pertumbuhan ekonomi secara tahunan pada Q meningkat menjadi 5.18% YoY dari 4.91% YoY pada triwulan pertama. Pertumbuhan PDB triwulan kedua 2016 ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh baik 5.04%, belanja pemerintah (6.28%) serta investasi (5.06%). Sedangkan ekspor masih mengalami kontraksi -2.73%. Tiga sektor yang paling pesat pertumbuhannya adalah jasa keuangan dan asuransi (tumbuh 13.51%), informasi dan komunikasi (8.47%) serta jasa lainnya (7.88%). Untuk triwulan ketiga dan keempat tahun 2016, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh semakin pesat dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan triwulan pertama dan kedua Pelonggaran kebijakan moneter berupa penurunan suku bunga dan relaksasi makroprudensial (seperti kenaikan LTV atau loan to value) serta paket-paket deregulasi yang sudah diluncurkan pemerintah diperkirakan akan mulai memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan aktifitas perekonomian. Indikator Makroekonomi Utama Indikator F 1. Pertumbuhan PDB, % Laju Inflasi, %YoY day (reverse) repo, %pa IDR/US$, rata2 setahun 11,885 13,458 13,187 Disclaimer: The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of any PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) and/or their respective employees and/or agents make any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a result of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report. For further information please contact our number
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik September 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL AMERIKA SERIKAT Perkembangan ekonomi AS yang cenderung stagnan dan lembih lambat dari
Lebih terperinciNovember 2016 Highlight 5/2016. Pertumbuhan Harga Properti Residential Masih Lambat
SMF Highlight November 2016 Highlight 5/2016 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN: STAGNAN Kondisi pasar perumahan belum menunjukkan perbaikan signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang masih lemah ditambah dengan tingkat
Lebih terperinciPerkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik
Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik Desember 2016 PERKEMBANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN GLOBAL Data terkini dari beberapa negara maju mengindikasikan bahwa perekonomian dunia saat
Lebih terperinciSMF Highlight AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT. Maret 2017 Highlight 3/2017
SMF Highlight Maret 2017 Highlight 3/2017 AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT Awal tahun 2017, kondisi pasar pembiayaan perumahan masih flat dengan kecenderungan melambat. Harga properti
Lebih terperinciSMF Highlight PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT. Februari 2017 Highlight 2/2017
SMF Highlight Februari 2017 Highlight 2/2017 PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT Kondisi pasar pembiayaan perumahan masih mengalami perlambatan. Hingga akhir tahun 2016, beberapa indikator pembiayaan
Lebih terperinciInformasi Pembiayaan Perumahan
Informasi Pembiayaan Perumahan Juni 2016 LATEST UPDATE Sampai dengan triwulan pertama 2016, pertumbuhan harga properti masih terus melambat menjadi 4,2% yoy. Angka ini lebih rendah dari triwulan sebelumnya
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18% yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66% yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92% yoy. Membaiknya pertumbuhan
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,18 persen yoy dikuartal kedua 2016, atau lebih tinggi dari Q2 2015 sebesar 4,66 persen yoy dan Q1 2016 sebesar 4,92 persen yoy.
Lebih terperinciDesember 2016 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari Q3 2015 sebesar 4,74% yoy atau lebih rendah dari Q2 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal ketiga 2016
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 2 JULI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,885.1-4,941.9 Saham yang layak
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 22 MEI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,248.8-5,367.7 Saham
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 9 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,954.3-5,119.3 Saham
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 16 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 4,778.6-4,956.1 Saham yang
Lebih terperinciFebruari 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q1 2015 sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan
Lebih terperinciPerkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur
1 Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur ALUR PIKIR 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JUNI, 2014
INFLASI BULAN MEI TERCATAT 0,1% Pada bulan Mei 2014, laju inflasi tercatat sebesar 0,1%. Faktor pendukung inflasi karena harga makanan jadi dan minuman yang meningkat. Inflasi tahun kalender sebesar 1,56%,
Lebih terperinciJuni 2017 RESEARCH TEAM
RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 3 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways melemah Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,172.0-5,236.5 Saham
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT JULI, 2014
INFLASI BULAN JUNI TERCATAT 0,43% Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi pada bulan Juni 2014 mencapai 0,43%. Inflasi Juni lebih tinggi dari Mei 2014 yang sebesar 0,16%. Inflasi secara berurutan
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO MIXED
29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%
Lebih terperinciMACROECONOMIC REPORT AGUSTUS, 2014
INFLASI BULAN JULI TERCATAT 0,93 % Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada beberapa andil penyebab inflasi bulan Juli yang mencapai 0,93%. BPS menyatakan angka tersebut lebih tinggi jika dibandingakan
Lebih terperinciKinerja CENTURY PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi
Lebih terperinciJuni Danareksa Investment Management PEREKONOMIAN GLOBAL. Perekonomian Amerika ( AS )
PEREKONOMIAN GLOBAL Perekonomian Amerika ( AS ) Selama kuartal pertama 2012, ekonomi AS tumbuh 2,1% tahunan ( yoy ) lebih baik dibandingkan kuartal keempat 2011 yang hanya 1,6% yoy. Konsumsi domestik mencatat
Lebih terperinciexpenditure) naik 0,4 persen dibulan Mei. Pertumbuhan keduanya tercatat melambat
MARKET SCREEN 30 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,881.3-5,029.5 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, GGRM, HMSP, AISA,
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO FIXED
29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%
Lebih terperinci1. Tinjauan Umum
1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap
Lebih terperinciPola Indikator Teknikal
MARKET SCREEN 24 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,833.2-4,920.1 Saham yang layak dicermati ASII, AUTO, TSPC, ULTJ, SMCB,
Lebih terperinciSinyal Negatif. Technical Analysis Stock Shoot 3 Juni Infrastructure. Target Juni 13 Juni Analisa teknis.
Infrastructure 1050 Saham Pilihan 3 Juni 1 ADHI WIKA JSMR Topik pilihan Investasi Asing di Sektor Infrastruktur Harus Dibatasi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, Indonesia membutuhkan bantuan dana
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM Ringkasan Ekonomi Indonesia tumbuh 4,92 persen yoy dikuartal pertama 2016 (-0,34% qoq), atau lebih tinggi dari Q1 2015 sebesar 4,73 persen yoy dan melambat dibandingkan
Lebih terperinciPENGHARGAAN DI TAHUN 2008
PENGHARGAAN DI TAHUN 2008 Investor Award 2008 Pada bulan Mei 2008 SG memperoleh penghargaan Investor Awards, The Best Listed Companies 2008 khusus di sektor Industri Dasar dan Primer. Indonesia Property
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014
No. 65/11/63/Th. XVIII/5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Kamar Dagang dan Industri Indonesia Laporan Ekonomi Bulanan Juli 27 Sekretariat Kamar Dagang dan Industri Indonesia oleh Erna Zetha Rusman Menara Kadin Indonesia 29 th Floor Jl. HR. Rasuna Said X-5 Kav.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. Manusia melakukan kegiatan konsumsi berarti mereka juga melakukan pengeluaran. Pengeluaran untuk
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 21 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,816.9-4,886.8 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 29 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways melemah Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,814.2-4,924.6 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciCARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap
CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciCARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang
CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan
Lebih terperinciMARKET CORNER. Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG?
Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG? In the middle of difficulty lies opportunity Albert Einstein Melihat pergerakan bursa efek Indonesia di sepanjang tahun 2014, secara
Lebih terperinciLevel psikologis IHSG terletak di angka Resistance 3 4,947 Resistance 2 4,936 Resistance 1 4,931. Pivot Point 4,925
IHSG Netral 4.900 Saham Pilihan 16 Juni 24 Juni 2014 CTRA EXCL TBIG Topik pilihan Bursa saham Jepang bergerak melemah pada sesi pertama perdagangan Senin (16/6) terkait dengan kecemasan pasar terhadap
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas
Lebih terperinciPerkembangan Hari Ini
R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN 23 JUNI 2016 Periode Minor (1-5 hari) : Sideways menguat Periode Intraday : Sideways menguat Support-Resistance : 4,868.6-4,913.3 Saham yang layak dicermati
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Time to Take Profit Technical Report Feb 23, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks pergerakan indeks cukup volatile, namun sentiment penurunan BI rate berhasil mendorong indeks
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciKinerja CARLISYA PRO SAFE
29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total
Lebih terperinciTrend Analysis 3 April 2014
Jakarta Composite Index Daily Laju pergerakan IHSG menjelang Tanggal 9 April cenderung menguji level resistance di angka 4.920, di dukung dengan suasana minggu tenang yang memberikan efek mimin sentuimen
Lebih terperinciRealisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35
Lebih terperinciPT Adaro Energi Tbk. On track to build a bigger and better ADRO. Company Profile. ADRO Key Takeaway Investor Day 2010
On track to build a bigger and better ADRO Company Profile Perseroan lewat anak perusahaannya Adaro Indonesia merupakan perusahaan produsen batubara tunggal terbesar di Indonesia dengan cadangan (reserve)
Lebih terperinciSIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2
SIGC Insight: Indonesia Sectoral Report Vol. 2 Eric Sugandi Chief Economist eric.sugandi@skhaconsulting.com Ekonomi Indonesia mungkin akan segera memasuki tahap ekspansi pada siklus bisnisnya. Skha Institute
Lebih terperinciPerkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Maret 2015
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia 2015 Maret 2015 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3602 Fax: (6221) 3501709
Lebih terperinciANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis
Lebih terperinciOPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi
OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN 2016 Vol. 2 INDONESIA PASCA BREXIT Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pendahuluan T ahun 2016 disambut dengan penuh optimisme dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View More to downside than the upside Technical Report Feb 16, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks bergerak mixed dengan kecenderungan naik, yang ditutup dilevel penutupan tertinggi.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH
PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Consolidation Time Technical Report Jan 12, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks mengalami koreksi sebesar 0.5% dan ditutup dilevel 5216,66, koreksi ini merupakan koreksi yang
Lebih terperinciPROSPEK EKONOMI INDONESIA 2014
KOMITE EKONOMI NASIONAL PROSPEK EKONOMI INDONESIA 214 Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik i PENGANTAR Ketua Komite Ekonomi Nasional Assalamu alaikum Wr. Wrb Untuk mengendalikan tekanan inflasi sekaligus
Lebih terperinciPerkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Februari 2016
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia 2016 Februari 2016 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3602 Fax: (6221) 3501709
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciEdisi Mei 2015 Data per tanggal 30 April 2015
Edisi Data per tanggal 30 April 2015 Inflasi April meningkat didorong harga minyak dunia Inflasi bulan April secara bulanan tercatat sebesar 0,36%mom atau 6,79%yoy. Inflasi bulan April bersumber dari kenaikan
Lebih terperinciCENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran
29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi
Lebih terperinciEdisi Mei 2015 Data per tanggal 30 April Inflasi April meningkat didorong harga minyak dunia. Inflasi April 2015 (%)
Edisi Data per tanggal 30 April 2015 Inflasi April meningkat didorong harga minyak dunia Inflasi bulan April secara bulanan tercatat sebesar 0,36%mom atau 6,79%yoy. Inflasi bulan April bersumber dari kenaikan
Lebih terperinciMonthly Market Update
RESEARCH TEAM Ringkasan Pada terjadi inflasi sebesar 0,19 persen MoM dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,75, setelah dibulan sebelumnya terjadi deflasi sebesar 0,09 persen MoM. Secara tahunan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Laporan Ekonomi Bulanan Edisi Juli 2005 Diterbitkan oleh Sekretariat Kadin Indonesia Kerjasama KADIN Indonesia dan JETRO JETRO Expert: Yojiro OGAWA Indikator Ekonomi Indikator 2000 2001 2002 2003 2004
Lebih terperinciCENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap
CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 2,098.321 CENTURY PRO Adalah gabungan dari produk asuransi seumur hidup (whole life) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan
Lebih terperinciWeekly Technical View
Weekly Technical View Consolidation Time Technical Report Jan 19, 2015 Market Recap Pada minggu lalu indeks mengalami koreksi sebesar 1.3% dan ditutup dilevel 5148.379, koreksi yang terjadi masih dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inflasi merupakan suatu isu yang tak pernah basi dalam sejarah panjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan suatu isu yang tak pernah basi dalam sejarah panjang ekonomi dunia, dia selalu menjadi buah bibir. Berbagai studi dan riset dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciMonthly Market Update
Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% yoy pada kuartal ketiga 2016, lebih tinggi dari 2015 sebesar 4,74% yoyatau lebih rendah dari 2016 sebesar 5,18% yoy. PDB kuartal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik
BAB I PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan moneter di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik maupun global.
Lebih terperinciDaily Trading Idea 4.609,79 IHSG. Speculative Buy. AALI Rp Trading Buy. CNKO Rp 390
Daily Trading Idea IHSG 4.609,79 Resistance 2 : 4.637 Foreign Activity, Rp mil : Resistance 1 : 4.616 Reguler 619 Support 1 : 4.600 Negosiasi (227) Support 2 : 4.583 Total 392 Didukung tingginya akumulasi
Lebih terperinciPelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)
Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciR i Danareksa Research Institute
MARKET SCREEN, 22 JUNI 2015 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Menguat Prediksi periode intraday: Sideways menguat Level support-resistance: 4,947.8-5,007.2 Saham yang
Lebih terperinciDAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG
DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara
Lebih terperinciRingsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik
B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus
Lebih terperinciCARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang
SAFE 29-Jan-16 NAV: 11.00% Tabel Kinerja CARLink SAFE Total Dana Kelolaan 1,286,637,672.00 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan mengutamakan keamanan dan tingkat likuiditas yang tinggi. Pasar
Lebih terperinciTINJAUAN EKONOMI Januari 2010
TINJAUAN EKONOMI Januari 2 Cadangan Devisa Sumber : Bank Indonesia dan Data Olahan Erdikha Awal Tahun 2, BI rate inline dengan konsensusnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan
Lebih terperinciPerkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Januari 2015
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia 2015 Januari 2015 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3602 Fax: (6221) 3501709
Lebih terperinciPT Indopoly Swakarsa Industry Tbk
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL Company Visit Note Company Profile PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) didirikan pada tahun 1995. IPOL merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi flexible
Lebih terperinciLaporan Ekonomi Bulanan
Laporan Ekonomi Bulanan Edisi Januari 2006 Diterbitkan oleh Sekretariat Kadin Indonesia Kerjasama KADIN Indonesia dan JETRO JETRO Expert: Yojiro OGAWA INDIKATOR EKONOMI Indikator 2001 2002 2003 2004 2005
Lebih terperinciLAPORAN KEBIJAKAN MONETER
LAPORAN KEBIJAKAN MONETER Triwulan III 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2014 menunjukkan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang terjaga serta proses penyesuaian
Lebih terperinciPerkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia Oktober 2015
Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia 2015-2016 Oktober 2015 Economic Research PT Danareksa (Persero) Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3602 Fax: (6221) 3501709
Lebih terperinciCARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang
29-Jan-16 NAV: 1,145.077 Adalah gabungan dari produk asuransi berjangka (term insurance) dan investasi dimana Pemegang Polis mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasi yang disediakan
Lebih terperinciEconomic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Highlights PDB Indonesia Triwulan I 2010 Tumbuh +5,7% YoY Laju Inflasi April 2010 Meningkat Pertumbuhan Impor Lebih Cepat Dari Ekspor Maret 2010 BI Rate Tetap Pada Level 6,5% Ratna Lim Ratna@megaci.com
Lebih terperinciKAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA. Laporan Ekonomi Bulanan. Mei 2006
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Laporan Ekonomi Bulanan Mei 2006 Diterbitkan oleh Sekretariat Kadin Indonesia Kerjasama KADIN Indonesia dan JETRO Yojiro OGAWA Shoji MAEDA Erna Zetha Tulus Tambunan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi
Lebih terperinci