Sharon Gondodiputro, Henni Djuhaeni, Guswan Wiwaha Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung

Transkripsi

1 EKSPEKTASI RENCANA MASA DEPAN MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN KEPANITERAAN DOKTER (P3D) TAHAP DUA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN Sharo Gododiputro, Hei Djuhaei, Guswa Wiwaha Bagia Ilmu Kesehata Masyarakat, Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara, Badug ABSTRAK Kebutuha dokter utuk memeuhi pelayaa kesehata primer di Jawa Barat sagat besar. Utuk itu Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara (FKUP) yag terletak di Provisi Jawa Barat mempuyai kotribusi yag besar dalam pemeuha dokter. Kajia ii bertujua medapatka gambara ekspektasi lokasi da tempat bekerja lulusa dokter FKUP yag dapat diguaka utuk pegembaga kurikulum sehigga memeuhi kebutuha (eed) pelayaa kedoktera da kesehata di masyarakat. Metode yag diguaka adalah cross sectioal dega subjek 156 peserta didik P3D tahap dua Agkata FK Upad. Data dikumpulka melalui agket/kuesioer kemudia dilakuka aalisis deskriptif megguaka distribusi frekuesi. Hasil kajia adalah kotribusi FK Upad dalam meyumbagka sumber daya mausia di saraa pelayaa kesehata primer bagi Jawa Barat haya 30 40%. Sebagia besar (75,64%) peserta aka bekerja terlebih dahulu, amu selajutya sebagia besar (97,46%) aka melajutka pedidika spesialisasi (81,69%). Hal ii meujukka bahwa peserta tidak bermiat, bekerja haya semetara di pelayaa primer sehigga megakibatka masalah besar dalam kesiambuga program kesehata serta iefektif da iefisiesi daa utuk pelatiha. Spesialisasi yag palig dimiati adalah 4 bidag utama yaitu ilmu peyakit dalam, ilmu bedah, ilmu kesehata aak da ilmu kebidaa. Di pihak lai magister rumah sakit mejadi pemiata dega proporsi terbesar diikuti dega magister kesehata masyarakat, hukum kesehata, da Ekoomi kesehata. Kesimpula: Fakultas Kedoktera Upad perlu memberika prioritas kepada calo mahasiswa yag berasal dari Jawa Barat agar dapat berkotribusi dalam memeuhi kebutuha dokter di Jawa Barat da perlu pegembaga kurikulum pedidika dokter agar lebih mearik, sehigga para calo dokter ii bersedia utuk tetap bekerja di saraa pelayaa kesehata primer. Kata kuci: Peserta didik, pelayaa kesehata primer, pelayaa kesehata sekuder, pedidika spesialisasi, pedidika magister, kedoktera keluarga FUTURE PLAN OF FINAL SEMESTER MEDICAL STUDENTS, FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY PADJADJARAN YEAR ABSTRACT The eed of doctors which worked at the primary health ceters i West Java was high. Faculty of Medicie Uiversitas Padjadjara (FKUP) had the resposibility to fulfill the scarcity of doctors i West Java. The aim of this study was to kow the expectatio of work locatio of medical doctors to be so that the faculty could develop the medical educatio currículum that fulfill the commuity eeds. This study was a cross sectioal study with 156 fial semester medical studets year , usig questioaire ad aalyzed by frequecy distributio. The results were the cotributio of FKUP to fulfill the health workforce i West Java is oly 30 40%.Most of the studets plaed to work first (75.64%), but after that, most of them (97.46%) plaed to cotiue their study especially for specializatio (81.69%). This situatio had a egative impact o the cotiuity of health programs for the commuity (primary care), because there would be always ew doctors who would work at the primary health cetres. The most iterested specializatios were iteral medicie, surgery, pediatrics, obstetric-gyaecology. O the other had, studets who chose master program, were iterested to study hospital admiistratio/maagemet ad health maagemet, health law ad health ecoomics. The reasos they wated to work first were mostly to get experieces (35.18%) ad to collect moey for further study (32.16%). Most of the respodets plaed to work at primary health ceter 26.72% mostly puskesmas ad secodary health ceter (20.61%). Other choices were workig at Idustries ad No Govermetal Orgaizatios. Alamat Korespodesi: dr. Sharo Gododiputro Bagia Ilmu Kesehata Masyarakat, Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara, Badug Jl. Jatiagor Sumedag, Gedug A3 latai 1, Telp sharo_gododiputro@yahoo.com

2 Coclusios: FKUP gives more opportuity for studets from West Java studyig at FKUP so that i the future they could fulfill the scarcity of doctors i West Java. Secodly medical curriculum must be developed so that the doctors to be are more iterested to work at the primary health ceters permaetly. Key words: Fial semester medical studets, primary health ceter, secodary health ceter specializatio, master program PENDAHULUAN Derajat kesehata di Idoesia tidak merata da cederug meuru. Agka kematia ibu da agka kematia bayi sebagai idikator Ideks Pembagua Mausia (IPM) meuru ladai da masih mejadi masalah. Beba ii ditambah dega timbulya peyakit meular yag baru da yag lama (ew emergig da re-emergig diseases), semetara peyakit tidak meular atau degeeratif mulai meigkat (o commu- 1 icable disease). Hal ii tetu saja mejadi masuka bagi Fakultas Kedoktera utuk megembagka kurikulum demi memeuhi kebutuha pelayaa kedoktera da kesehata di masyarakat. Dega telah dikeluarkaya Kurikulum Iti Pedidika Dokter Idoesia tahu 2004 da disahkaya Stadar Kompetesi Dokter Idoesia oleh Kosil Kedoktera Idoesia tahu 2006, maka semaki jelas arah pedidika dokter di Idoesia yaitu meghasilka dokter yag bekerja di layaa primer dega pede- 2,3 kata kedoktera keluarga. Dega pedekata ii diharapka seorag dokter umum tidak haya memetigka upaya kuratif saja, tetapi lebih fokus kepada upaya prevetif da promotif, karea status sehat da sakit merupaka keadaa yag sagat diamis, suatu saat seseorag dapat mejadi sakit, saat yag lai dia mejadi sehat. Hal ii berimplikasi bahwa utuk mejadi sehat tidak haya dapat diselesaika dega pegobata saja, tetapi merupaka proses yag kotiu da dikeal dega ama health 4 ehacemet cotiuum. Pemeritah Provisi Jawa Barat melalui Peratura Daerah No. 1 tahu 2001 telah meetapka visi pembaguaya, yaitu Jawa Barat dega ima & taqwa sebagai provisi termaju da mitra terdepa ibukota egara tahu 2010, dega idikator utama ideks pembagua mausia 80. Berdasarka pegamata selama 3 tahu ( ) meujukka bahwa pecapaia visi ii tidak optimal sehigga dibuat 'visi tambaha' Focal Cocer Visi , yaitu akselerasi peigkata kesejahteraa masyarakat gua medukug pecapaia visi Jawa Barat 2010 dega strategi program yaitu: 1) Akses da kualitas pelayaa kesehata terutama keluarga miski; 2) Sumber daya kesehata; 3) Pemberdayaa masyarakat, da 4) Pembiayaa kesehata. Jumlah dokter yag bekerja di saraa pelayaa kesehata primer di Jawa Barat adalah dokter (1:18.194) dega peye- 5 bara yag tidak merata. Masih ada puskesmas yag tidak mempuyai dokter seperti di Kabupate Tasikmalaya da Kabupate Ciamis. Dega keadaa seperti yag dijelaska di atas, maka Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara yag berada di wilayah pemeritaha Provisi Jawa Barat, seyogiaya turut berkotribusi dalam pemeuha sumber daya mausia (health workforce). Agar dapat berkotribusi secara maksimal, diperluka suatu studi utuk medapatka gambara recaa masa depa lulusa dokter Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara sebagai salah satu masuka/pertimbaga dalam pemeuha kebutuha sumberdaya kesehata di Jawa Barat. METODE Metode yag dilakuka adalah studi deskriptif secara cross-sectioal terhadap peserta program pedidika profesi dokter tahap II/magag dokter muda Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara sebayak 156 orag (total populasi) dega megguaka agket/kuesioer. Selajutya data dikumpulka, diolah, da diaalisis megguaka distribusi frekuesi berdasarka jeis kelami. HASIL Hasil pegamata terhadap daerah asal peserta pedidika meujukka bahwa haya 44,87% yag berasal dari provisi Jawa Barat da Bate da 30,13% di ataraya berasal dari kota Badug. Sisaya (19,87%) berasal dari Sumatera, Jawa Tegah sebesar 5,13% serta lai-lai seperti Kalimata da Jawa Timur haya sebesar 1,28%. Pegamata selajutya dilakuka terhadap recaa kegiata peserta didik setelah lulus dari Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara. Hasil pegamata meujukka bahwa sebagia besar (75,64%) peserta pedidika setelah lulus berecaa utuk lagsug bekerja, baru kemudia 97,46% di ataraya aka melajutka pedidika. Semetara peserta pedidika yag memiliki recaa utuk melajutka ke jejag selajutya setelah lulus ati sebayak 23,72%. (Gambar 1). Pedidika yag dituju setelah lulus mejadi dokter dapat dilihat pada Gambar 2. Bagi peserta yag berecaa lagsug mela-

3 Sete lah be k e r ja megikut i p edidik a Lulus d okte r la gsu g pe d id ika jutka pedidika setelah lulus dokter, sebagia besar (90,24%; 90% laki-laki da 90,48% perempua) memilih pedidika spesialisasi daripada pedidika magister yag haya sebesar 9,76% (laki-laki 10%, perempua 9,76%). Begitu pula peserta didik yag aka bekerja terlebih dahulu kemudia melajutka pedidika, teryata sebagia besar 81,69% (laki-laki 78%, perempua 83,7%) memilih pedidika spesialisasi daripada pedidika magister (18,31%). Namu demikia terjadi peigkata 2 kali pemiata utuk pedidika magister bagi peserta didik yag lagsug melajutka pedidika dibadigka bagi peserta didik yag bekerja terlebih dahulu kemudia melajutka pedidika. Pedidika spesialisasi yag dimiati oleh peserta didik baik yag aka lagsug 2,08 Setelah bekerja tak melajutka pedidika Setelah bekerja tak melajutka pedidika 2,86 2,54 Setelah Setelah bekerja bekerja melajutka melajutka pedidika pedidika 97,92 97,14 97,46 Laki-laki (%) Meikah Setelah lulus lagsug bekerja Bekerja 1,10 73,85 0,64 Setelah lulus Lagsug lagsug pedidika 23,72 26,15 21,98 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 Gambar 1 Proporsi Recaa Melajutka Pedidika atau Bekerja Setelah Lulus Dokter Peserta Didik P3D Tahap 2 Fakultas Kedoktera Upad Tahu 2007 a ik rja e id k d Spesialisasi e b e p h ti la u te ik Magister e g Magister S e a m ik id d e p g u s Spesialisasi g la r te k o d s lu u L Magister Magister Gambar 2 Proporsi Recaa Melajutka Pedidika Peserta Didik P3D Tahap 2 Fakultas Kedoktera Upad Tahu , , Laki-laki (%) Perempua (%) Perempua(%) Perempua (%) Laki (%) 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 - Pey.Dalam -Kardiologi -Bedah -Bedah Urologi - Bedah Plastik -Kebidaa -Aak -Kulit -THT -Mata -Kedoktera Nuklir -Aestesi -Tak meyebutka Gambar 3 Proporsi Recaa Pedidika Spesialisasi yag Lagsug Melajutka Pedidika Bagi Peserta Didik P3D Tahap 2 Fakultas Kedoktera Upad Tahu 2007

4 melajutka pedidika maupu yag bekerja terlebih dahulu, sebagia besar masih mecakup empat bidag utama yaitu ilmu peyakit dalam, ilmu bedah, ilmu kesehata aak da ilmu kebidaa seperti yag terlihat pada Gambar 3. Pada Gambar 3 tersebut terlihat pula bahwa pada kelompok laki-laki selai ke-4 bidag utama tersebut, mereka juga bermiat utuk melajutka pedidika spesialisasi di bidag kulit da kelami. Hal ii kemugkia besar terjadi dega maki berkembagya ilmu kosmetik. Pada kelompok perempua selai juga memiati pedidika spesialisasi di bidag kulit da kelami, mereka memiati pula bidag ilmu kesehata mata. Utuk bidag-bidag lai seperti spesialisasi rehabilitasi medik, ilmu kesehata jiwa sepertiya mereka tidak bermiat, padahal bidag spesialisasi ii sagat dibutuhka di Idoesia. Utuk pedidika magister yag dimiati adalah seperti yag terlihat pada Gambar 4. Magister rumah sakit mejadi pemiata dega proporsi terbesar baik di kelompok perempua maupu laki-laki, diikuti dega magister kesehata. Hal yag mearik adalah timbulya pemiata peserta didik diberbagai ilmu sosial seperti maajeme, maajeme kesehata, maajeme kesehata masyarakat, hukum kesehata, da ekoomi kesehata. Iformasi ii petig utuk pegembaga pedidika magister di Fakultas Kedoktera Upad, sehigga di masa-masa yag aka datag dapat -Maajeme Rumah Sakit - Maajeme -Magister Kesehata -Magister IKM Perempua (%) -Hukum Kesehata -Ekoomi Kesehata -Kedoktera Okupasi Laki-laki (%) -Gizi.-Faal - 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 -S2 Nuklir -Tak meyebutka Gambar 4 Proporsi Recaa Pedidika Megister Setelah Bekerja Bagi Peserta Didik P3D Tahap 2 Fakultas Kedoktera Upad Tahu 2007 Jawa Barat Perempua (%) Laki-laki (%) Sumatera Kalimata Jakarta Papua Jawa Timur Jabotabek Maluku NTT Jawa tegah NTB Sulawesi Luar Jawa Yag bisa 6 bula Jawa Gambar 5 Proporsi Recaa Tujua Daerah Tempat Bekerja Setelah Lulus Dokter Bagi Peserta Didik P3D Tahap 2 Fakultas Kedoktera Upad Tahu 2007

5 26,72 20,61 37,40 13,74 1,53 Saraa pelayaa primer 1,45 Saraa pelayaa sekuder Perempua (%) 23,19 30,43 31,88 13,04 Saraa pelayaa primer/sekuder Bidag Kesehata kesehata (tak (tak meyebutka) Laki (%) 30,65 9,68 43,55 14,52 1,61 Bidag pedidika 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Gambar 6 Proporsi Recaa tujua tempat bekerja setelah lulus dokter bagi peserta didik P3D Tahap 2 Fakultas Kedoktera Upad tahu 2007 dibuka pedidika magister-magister tersebut Seperti yag telah dijelaska pada awal, bahwa sebagia besar (75,64%) peserta didik aka bekerja terlebih dahulu. Alasa peserta didik utuk bekerja adalah 35,18% respode meyataka igi mecari pegalama terlebih dahulu. Selajutya 32,16% meyataka igi megumpulka uag terlebih dahulu sebelum melajutka pedidika. Alasa lai yag cukup megejutka adalah sebayak 13,57% peserta didik meyataka bahwa meutut ilmu di Fakultas Kedoktera melelahka (capai), sehigga mereka igi istirahat terlebih dahulu. Artiya utuk beberapa waktu mereka tidak mempuyai pedapata (icome) sediri, kemugkia masih disubsidi oleh keluarga. Pada Gambar 5 terlihat bahwa haya 31,62% peserta didik berecaa utuk bekerja di Jawa Barat, sedagka sebagia besar berecaa bekerja di luar Jawa Barat. Dalam pejabara KIPDI III da Stadar Kompetesi Dokter tetu saja harus mempertimbagka user da lokasi tempat para dokter ii igi bekerja. Pada Gambar 6 terlihat bahwa sebagia besar peserta didik bermiat bekerja di bidag kesehata dega proporsi sebagai berikut: 26,72% di saraa pelayaa primer, 20,61% di saraa pelayaa sekuder, serta 37,40% di saraa pelayaa kesehata primer da sekuder. Dari saraa pelayaa primer yag dipilih, sebagia besar (42,86%) peserta didik memilih puskesmas sebagai tempat bekerja di saraa pelayaa primer walaupu haya 36,84% laki-laki yag bermiat bekerja di sii. Sebagia besar peserta didik laki-laki lebih bermiat bekerja di kliik/kliik 24 jam/praktik sediri. Sebalikya, peserta didik perempua lebih bermiat bekerja di puskesmas. Hal yag mearik adalah adaya piliha pekerjaa mejadi dokter perusahaa da bekerja di LSM. PEMBAHASAN Dari 156 peserta pedidika yag aka tiggal da kemugkia besar melajutka karir di Provisi Jawa Barat da Bate haya sebesar 44,87%, sedagka sisaya (55,13%) aka kembali da berkarir di daerah asalya masigmasig. Sebagai cotoh adalah 26,92% berasal dari Jakarta da hal ii dapat diramalka bahwa mereka aka kembali bekerja di Jakarta. Hal ii sesuai dega yag terlihat pada Gambar 5 bahwa haya 31,62% peserta didik berecaa utuk bekerja di Jawa Barat, sedagka sebagia besar berecaa bekerja di luar Jawa Barat. Ii juga berarti bahwa kotribusi Fakultas Kedoktera Upad dalam meyumbagka sumber daya mausia di bidag kesehata utuk Jawa Barat haya kurag lebih 30 40%. Selajutya dari Gambar 2 terlihat bahwa sebagia besar peserta pedidika lebih memilih melajutka sekolah ke jejag yag lebih tiggi yaitu pedidika spesialis atau magister. Iformasi ii tetu saja mempuyai dampak yag sagat besar bagi user khususya bagi kelagsuga pelayaa kesehata di layaa primer. Para dokter tersebut sebetulya tidak begitu bermiat utuk haya mejadi dokter di layaa primer da aka bekerja di layaa primer bersifat semetara atau haya utuk beberapa tahu, selajutya mereka aka melajutka pedidika da posisiya digatika oleh lulusa-lulusa dokter baru. Siklus ii terus berlajut dari tahu ke tahu da terbukti dari hasil studi peelusura dokter PTT da dokter Pasca-PTT tahu 2004, haya 22,1% lulusa Upad yag bekerja di Jawa Barat serta haya 35,8% dokter bermiat memperpajag 6 masa PTT. Kodisi ii aka megakibatka masalah yag besar atara lai: 1) terjadiya ketidaksiambuga program-program kese-

6 hata, 2) terjadiya hambata dalam pecapaia cakupa-cakupa pelayaa kesehata di layaa primer, 3) Iefektif da iefisie daa utuk pelatiha, karea utuk satu topik saja dapat dilakuka pelatiha berkali-kali karea dokterya bergati-gati. Seperti yag telah dijelaska pada awal, bahwa sebagia besar (75,64%) peserta didik aka bekerja terlebih dahulu. Alasa peserta didik utuk bekerja adalah 35,18% respode meyataka igi mecari pegalama terlebih dahulu. Selajutya 32,16% meyataka igi megumpulka uag terlebih dahulu sebelum melajutka pedidika. Alasa lai yag cukup megejutka adalah sebayak 13,57% peserta didik meyataka bahwa meutut ilmu di Fakultas Kedoktera melelahka (capai), sehigga mereka igi istirahat terlebih dahulu. Artiya utuk beberapa waktu mereka tidak mempuyai pedapata (icome) sediri, kemugkia masih disubsidi oleh keluarga. Peryataa ii perlu medapatka perhatia baik bagi Pergurua Tiggi maupu user seperti Departeme Kesehata, Dias Kesehata, Rumah Sakit, ikata profesi, da lai-lai. Bila istasi-istasi tersebut mewajibka para dokter umum utuk meigkatka profesioalismeya dega megikuti cotiuig medical educatio (CME) da cotiuig professioal developmet (CPD), maka sagat perlu dipikirka sumber pedaaaya, karea para dokter umum ii belum tetu mempuyai daa utuk megikutiya. Pada Gambar 6 terlihat bahwa sebagia besar peserta didik masih bermiat bekerja di bidag kesehata dega proporsi sebagai berikut: 26,72% di saraa pelayaa primer, 20,61% di saraa pelayaa sekuder, da 37,40% di saraa pelayaa kesehata primer da sekuder. Pelayaa primer yag dipilih, sebagia besar peserta didik masih memilih puskesmas diikuti dega kliik, praktik sediri, da ada pula yag memilih bekerja sebagai dokter perusahaa da lembaga swadaya masyarakat. Keadaa ii berimplikasi terhadap pegembaga kurikulum di Fakultas Kedoktera Upad. Agar seorag dokter dapat bekerja di saraa pelayaa primer, maka prisip-prisip 7,8 pelayaa primer harus dapat diakomodasi dalam kurikulum pedidika atara lai: Pelayaa kesehata primer (primary health care) adalah pelayaa kesehata yag sagat esesial dega megguaka ilmu kedoktera da kesehata praktis yag dapat diterima oleh idividu, keluarga da masyarakat, sehigga mereka dapat memelihara kesehataya selama siklus hidupya (every stage of their developmet). Pemeliharaa kesehata ii dilakuka oleh masyarakat sediri berdasarka 2 prisip yaitu tergatug dari diri sediri (self reliace) da pegambil keputusa sediri. (self determiatio). Utuk melaksaaka prisip tersebut, maka sebagai dokter, kita harus melibatka masyarakat secara aktif da memberika iformasi kesehata yag akurat. Karakteristik pelayaa kesehata primer adalah: 1) merupaka level pertama/strata pertama kotak dega idividu, keluarga da masyarakat, 2) merupaka refleksi da peerapa ilmu-ilmu (multidisipli da iterdisipli) sosial, biomedikal da ilmu-ilmu lai yag terkait berdasarka fakta (evidece), 3) mejadika pelayaa kesehata sedekat mugki tempat tiggal atau tempat bekerja masyarakat, 4) melibatka partisipasi masyarakat secara total agar mereka dapat mejalai dua prisip yag telah dijelaska sebelumya. Ii sagat memberika keutuga bagi kita utuk meyelesaika masalah kesehata, tidak perlu setiap kali masyarakat harus mecari dokter, tetapi ada masalah yag mereka dapat pecahka sediri. Masyarakat di sii meliputi pula commuity workers seperti tokoh-tokoh masyarakat kader, duku ataupu pegobat tradisioal, 5) pelayaa kesehata primer buka suatu kegiata yag berdiri sediri, tetapi merupaka bagia dari Sistem Kesehata Nasioal. Pada Sistem Kesehata Nasioal ii terdapat pelayaa kesehata sekuder da tertier, ketigaya merupaka suatu kesatua yag tidak dapat dipisahka, da 6) selalu memperhatika masalah kesehata utama yag terjadi di masyarakat, sehigga pelayaa kesehata yag diberika buka saja bersifat kuratif da rehabilitatif, tetapi meliputi pula prevetif da promotif, Seperti yag telah diketahui bersama, dari seluruh populasi haya 15% yag aka mejadi sakit, sehigga sesuai dega amaat Deklarasi Alma Ata, maka betuk pelayaa kesehata primer utamaya meekaka upaya pecegaha agar masyarakat tidak jatuh sakit, selai itu masyarakat yag sehat dapat memelihara kesehata secara optimal. Betuk-betuk pelayaa kesehata primer miimal meliputi: 1) pedidika kesehata, agar masyarakat dapat megatasi masalah kesehata berdasarka dua prisip yaitu tergatug dari diri sediri (self reliace) da pegambil keputusa sediri (self determiatio), 2) metode pecegaha da pegedalia peyakit termasuk skriig peyakit, 3) utrisi/gizi masyarakat, 4) saitasi ligkuga da suplai air bersih yag mecukupi, 5) kesehata ibu da aak termasuk keluarga berecaa, 6) imuisasi peyakit meular yag dapat dicegah dega imuisasi, 7) pecegaha da pegedalia peyakit lokal da edemis, 8) pegobata rasioal bagi peyakit da kecelakaa (ijuries), 9) ketersediaa obat-obat esesial. Harapa lulusa dokter dari Fakultas Kedoktera Upad adalah selai bekerja di

7 layaa primer juga mampu meerapkaya dega pedekata kedoktera keluarga, sesuai dega sembila prisip dokter keluarga 4,9,10 yaitu Seorag dokter keluarga terikat kepada idividu buka kepada peyakit yag diderita oleh idividu tersebut. Bila dia tidak dapat meyem-buhkaya, maka dia berkewajiba merujukya. Namu demikia ikata terhadap idividu ii terus berlagsug. Dia aka mematau perjalaa peyakitya da pegobata di saraa rujuka. Hubuga atau kotak dega idividu ii juga berlagsug pada waktu idividu tersebut dalam keadaa sehat. Artiya seorag dokter keluarga wajib mematau kesehata da melakuka upaya pecegaha. Seorag dokter keluarga selalu mecari iformasi utuk megerti terjadiya suatu peyakit. Hal ii megadug maka, bahwa tidak haya iformasi kedoktera saja yag diperluka, tetapi iformasi tetag faktor lai yag mempegaruhi terjadiya peyakit tersebut seperti ligkuga, sosial ekoomi, budaya da lai sebagaiya. Seorag dokter keluarga megguaka setiap kotak dega pasie sebagai kesempata utuk melakuka pedidika kesehata dalam ragka pecegaha peyakit (prevetive medicie). Seorag dokter keluarga melihat sasara pedudukya sebagai populatio at risk. Seorag dokter keluarga melihat diriya sediri sebagai bagia dari masyarakat, sehigga hal ii berimplikasi bahwa dokter keluarga harus dapat bekerja sama, berkoordiasi, da berkomuikasi dega seluruh masyarakat. Seorag dokter keluarga sebaikya tiggal di daerah tempat dia memberika pelayaa kesehataya, sehigga dia dikeal dega baik oleh masyarakat tersebut. Seorag dokter keluarga tidak haya bertemu dega pasieya di tempat praktikya, tetapi di tempat tiggal pasieya. Megetahui kodisi ligkuga tempat tiggal pasie, memberika ifomasi legkap tetag kemugkia faktor-faktor yag dapat mecetuska timbulya suatu peyakit pada pasie da keluargaya atau tetaggaya. Seorag dokter keluarga sagat memetigka aspek subjektif dari ilmuya. Seorag dokter keluarga merupaka seorag maager yag megelola sumber daya demi kepetiga pasie maupu masyarakat. Kesembila prisip dokter keluarga tersebut sebearya mempuyai arti sama yag dimaksud dega prisip pelayaa primer meurut Iteratioal Coferece o Primary Health Care, Alma-Ata, USSR, 6-12 September 1978, dega demikia dapat disimpulka bahwa dokter keluarga merupaka bagia yag tidak 11 terpisahka dari pelayaa kesehata primer. Kesimpula yag di dapat dari peelitia ii adalah ekspektasi peserta pedidika lulusa Fakultas Kedoktera Upad yag aka tiggal da kemugkia besar melajutka karir di Provisi Jawa Barat da Bate haya sebesar 44,87%, sedagka sisaya (55,13%) aka kembali da berkarir di daerah asalya masigmasig. Espektasi sebagia besar (75,64%) peserta pedidika lulusa Fakultas Kedoktera Upad aka bekerja terlebih dahulu, amu selajutya sebagia besar (97,46%) aka melajutka pedidika spesialisasi (81,69%). Baik peserta yag berecaa lagsug melajutka pedidika maupu yag bekerja terlebih dahulu kemudia melajutka pedidika sebagia besar memilih pedidika spesialisasi, sebagia besar masih mecakup empat bidag utama yaitu ilmu peyakit dalam, ilmu bedah, ilmu kesehata aak da ilmu kebidaa diikuti dega ilmu kesehata mata da ilmu kulit da kelami, Sebagia besar peserta didik bermiat bekerja di bidag kesehata dega proporsi sebagai berikut: 26,72% di saraa pelayaa primer, 20,61% di saraa pelayaa sekuder, da 37,40% di saraa pelayaa kesehata primer da sekuder. Puskesmas masih dipilih sebagai tempat kerja diikuti dega kliik, praktik sediri, da ada pula yag memilih bekerja sebagai dokter perusahaa serta lembaga swadaya masyarakat. Fakultas Kedoktera Upad perlu memberika prioritas kepada calo mahasiswa yag berasal dari Jawa Barat agar dapat berkotribusi dalam memeuhi kebutuha dokter di Jawa Barat. Perlu pegembaga kurikulum pedidika dokter agar lebih mearik, sehigga para calo dokter ii bersedia utuk tetap bekerja di saraa pelayaa kesehata primer. DAFTAR PUSTAKA 1. World Health Orgaizatio, The World Health Report 2002, Reducig risks, promotig healthy life. Geeva: WHO Library; Departeme Pedidika Nasioal. Kurikulum Iti Pedidika Dokter Idoesia (KIPDI) III, Kosil Kedoktera Idoesia. Stadar Kompetesi Dokter. Jakarta Selata: Kosil Kedoktera Idoesia; McWhiey, Ia R. A textbook of family medicie. Secod editio. New York: Oxford Uiversity Press; Dias Kesehata Provisi Jawa Barat. Profil Kesehata Provisi Jawa Barat, Dias Kesehata Provisi Jawa Barat bekerjasama dega Uit Peelitia Kesehata Fakultas Kedoktera Uiversitas Padjadjara. Studi peelusura Dokter PTT da Dokter Pasca PTT di Jawa Barat, 2004.

8 7. World Health Orgaizatio. Alma-Ata, primary health care. Geeva: WHO; Walt G, Rifki S. The political cotext of primary health care. Dalam: Streeflad P, Chabot J, peyutig. Implemetig primary health care, experieces sice Alma-Ata. 1990, h Rakel RE. Textbook of family practice. Edisi ke- 6. Philadelphia: WB Sauders Co; Lee Ga, Azwar.A, Woodirekso. Family medicie practice. Sigapore: Departeme Kesehata RI. Sistem Kesehata Nasioal. Jakarta: Dep Kes RI; 2004.