Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran SCL Nopember 215 LP3 - Universitas Jember TEJASARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran SCL Nopember 215 LP3 - Universitas Jember TEJASARI"

Transkripsi

1 Pelatihan Penerapan Model Pembelajaran SCL Nopember 215 LP3 - Universitas Jember TEJASARI

2 Pendidik INTERAKSI Sumber Belajar Peserta Didik

3 Dosen Sebagai Fasilitator Dan Motivator Lingkungan Belajar Terancang & kontekstual Sumber Belajar Multi Dimensi Interaksi Menitik Beratkan Pada Method Of Inquiry Dan Discovery Mahasiswa Menunjukkan Kinerja Kreatif Kognitif, Psikomotor,Afektif (UTUH)

4

5 Old Industrial Content Teacher What Expert Passive Feared Programmed Theory INDICAT OR Focus Ownership Expectations Leadership Students Mistakes Classes Emphasis New Entrepreneurial Process Student Who & How Facilitator Generators Learning tools Flexible Doing

6 Perubahan paradigma dalam pembelajaran Pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sudah jadi yang tinggal ditransfer dari dosen ke mahasiswa Belajar adalah menerima pengetahuan ( pasif-reseptif ) Pengetahuan adalah hasil konstruksi (bentukan) atau hasil transformasi seseorang yang belajar. Belajar adalah mencari dan mengkonstruksi pengetahuan, aktif dan spesifik caranya Menyampaikan pengetahuan (ceramah/kuliah) Menjalankan sebuah instruksi yang telah dirancang Berpartisipasi dengan mahasiswa dalam membentuk pengetahuan Menjalankan berbagai strategi membantu mahasiswa belajar (MEMBELAJARKAN)

7 Bukan Lagi Bagaimana Dosen Mengajar Dengan Baik (Teacher Centerered), Tapi. Transfer Of Knowledge Bagaimana Mahasiswa Bisa Belajar Dengan Baik Dan Berkelanjutan ( Student Centered Learning ) Method Of Inquiry Discovery

8 Pembelajaran Berpusat Pada Dosen/ Guru Pembelajaran Berpusat Pada Mahasiswa its.ac.id

9 Perubahan paradigma dalam pembelajaran Belajar bukan hanya menerima pengetahuan, bersifat pasif-reseptif Sering Dinamakan Pengajaran (teaching) Teacher Centered Learning Dengan cara ini kemampuan apa yang didapat mahasiswa?

10

11 10% 20% 30% 50% 70% Reading Hearing words Looking at picture Watching video Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location Participating in a discussion Giving a talk Doing a Dramatic Presentation PASSIVE ACTIVE Verbal reciving Visual reciving Partici pating 90% Simullating the Real Experience Doing the Real Thing Doing Tingkat Memorisasi MODEL PEMBELAJARAN Direkonstruksi dari Dr.Vernon A. Magnesen, 1983, dalam QUATUM TEACHING. Tingkat Keterlibatan endrop3ai@ its.ac.id

12 Existing Condition Proses Pembelajaran Hard skills Soft Skills

13 10 90 COMPONENT OF SUCCESS 20% 80% Technical Mindset OUR EDUCATION SYSTEM Softskills Hardskills

14 MRI

15 KKNI menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi. (UU Dikti, Pasal 29)

16 Penyetaraan Unsur Kemampuan Elemen Kompeten si Landasan Kepribadi Kemampu an an Berkarya Kemampu an Berpikir Kemampu an Berkarya BLOOM Afektif Cognitif Psikomot or UNEJ Personal Dimension Academic Dimension Transfere able Dimension Aspek KKNI Sikap dan tata nilai Pengetahuan yang dikuasai Kemamp uan manajeria Kemamp l uan di Bidang Kerja IBE Unesco Learning To be Learning to know Learning to do Learning to live together

17 Academic Learning to know (IBE UNESCO) Penguasaan pengetahuan (KKNI) Penguasaan Iptek (SK Mendiknas 045/U/2005, elemen kompetensi) (PP 17/2010 pasal 97 ayat 3) Kognitif (Bloom) Orientasi berpikir Contoh editorial : - menyebutkan - mengidentifikasi - menganalisis - mengevaluasi - menemukan

18 Learning to be (IBE UNESCO) Landasan Kepribadian (SK Mendiknas 045/U/2005, elemen kompetensi; (PP 17/2010 pasal 97 ayat 3) Sikap dan tata nilai (KKNI) Afeksi (Bloom) intrapersonal Orientasi sikap dan tata nilai inter personal Learning to live together (social) Contoh editorial : Menerima Menanggapi Menghargai Menjadikan pola hidup personal

19 transferable Learning to do (IBE UNESCO) Kemampuan Berkarya (SK Mendiknas 045/U/2005, elemen kompetensi (PP 17/2010 pasal 97 ayat 3) Kemampuan kerja (KKNI) Psikomotor (Bloom) Orientasi bertindak, perilaku Contoh :

20 Issue Selama Ini : 1. Mudah Mengukur/ Menilainya 2. Dosen Hanya Mengajar 3. Belum Paham Manfaat Soft Skills 4. Belum Mempunyai Kemampuan Pembelajaran Terintegrasi

21 Sarjana Kompeten Knowledge (ilmu pengetahuan) Skill/ ketrampilan (teknologi) Intrapersonal Interpersonal

22 KOGNITIF Berorientasi kemampuan berpikir intelektual yang paling sederhana sampai yang kompleks. PSIKOMOTOR Berorientasi ketrampilan motorik berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. AFEKTIF Berorientasi dengan perasaan, emosi, sistim nilai dan sikap.

23 Taxonomy bloom s theory

24 TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM EVALUASI PENGETAHUAN Mengingat Menghafal Menyebut PEMAHAMAN Menerangkan Menjelaskan Merangkum PENERAPAN Menghitung Membuktikan Melengkapi ANALISIS Memilah Membedakan Membagi SINTESIS Merangkai Merancang Mengatur Mengkritik Menilai Menafsirkan

25 RANAH KOGNITIF BLOOM (Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001) EVALUATE CREATE Mencipta ANALYZE Mereview Memilah Mengkritisi APPLY Mengurai Mengevaluasi UNDERSTAND Menghitung Mengidentifi Menjelaskan Menggunakan kan REMEMBER Menerangkan Menuliskan merangkum Mengingat Melangkapi + menyebutkan Mendesain

26 TINGKATAN KEMAMPUAN Ranah Psikomotor (HARROW) NATURALIZATION IMITATION Meniru dengan contoh MANIPULATION Tanpa contoh Visual dapat meniru PRECISION Lancar dan tepat ARTICULATION Akurat dan cepat Spontan dan otomatis

27

28 Personal and interpersonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative). Soft skills do not include technical skills, such on financial, computer or assembly skills (Berthal)

29 TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai ) (KRATHWOHL) SOFT SKILLS CHARACTERIZATION ORGANIZATION RECEIVING RESPONDING menanggapi VALUING menghargai Mengatur diri Menjadikan pola hidup menerima

30 KOMPETENSI LULUSAN Berkomunikasi tertulis Berfikir Analitis Bekerja dalam Tim Ilmu Pengetahuan Teknologi Bekerja Mandiri Berfikir Logis Berkomunikasi Lisan

31 Beberapa atribut Soft Skills: Menunjukkan hubungan interpersonal yang efektif Menunjukkan strategi manajemen diri Bekerjasama dalam tim Penyelesaian permasalah secara kreatif Pengambilan keputusan ( Berkooperasi dengan yang lain Interaktif di tempat kerja Bertanggungjawab terhadap perusahaan (O brien 2002) Terbuka menerima bimbingan Mampu bekerja pada lingkungang yang beragam Mampu meresolusikan konflik (Owen 2001) (Schatzberg 2003)

32 23 Atribut soft skills yang dominan dibutuhkan di lapanan kerja 1. Inisiatif 2. Etika/ integritas 3. Berfikir kritis 4. Kemauan belajar 5. Komitmen 6. Motivasi 7. Bersemangat 8. Dapat diandalkan 9. Komunikasi lisan 10. Kreatif. 11. Kemampuan analitis 12. Dapat mengatasi stress 13. Menejemen diri 14. Menyelesaikan persoalan 15. Dapat meringkas 16. Berkooperasi 17. Fleksibel 18. Kerja dalam tim 19. Mandiri 20. Mendengarkan 21. Tangguh 22. Berargumen logis 23. Menejemen waktu.

33 Implementasi Soft Skills di Dunia Kerja Mengumpulkan data Wawancara Presentasi Ide & gagasan Presentasi Rancangan

34 Pola Pengembangan Soft Skils Di PT Assignments Curriculum Teacher Models Learning Process Students characters School Vision Extra Curricular Activities School Systems

35 Fokus Pada Proses Pembelajaran Assignments Curriculum Teacher Models Learning Process Students characters

36 MEMFASILITASI Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian, dan waktu MEMOTIVASI Dengan memberi perhatian pada mahasiswa Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan situasi yang kontektual Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan MEMBERI TUTORIAL Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran MEMBERI UMPAN BALIK Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran/hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.

37 Tanpa rancangan yang baik tugas dosen menjadi berat yahoo.com

38 Tambahan Tugas Dosen Pengembang Soft Skills ROLE MODELS

39 Memilih Metode Pembelajaran Program Outcomes Macam Metode KOMPETENSI KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN Computer Aided Learning BELAJAR MANDIRI

40 Terdapat beragam model pembelajaran dengan pendekatan SCL, di antaranya : Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (PjBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL)

41 KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 1 Small Group Discussion membentuk kelompok (5-10) memilih bahan diskusi mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas komunikasi kerjasama sintesa hasil, saling menghargai inisiatif, leadership. 2 Simulasi mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. apresiasi anlogi/ imajinasi empati kreativitas pengalaman, trampil 3 Discovery Learning mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. kreatif inovasi analisis inisiatif menyenangkan

42 KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 4 Self-Directed Learning 5 Cooperative Learning 6 Collaborative Learning merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri. kemandirian kreatif bertanggung jawab percaya diri ketekunan teamwork toleransi kepemimpinan komunikasi penghargaan apresiasi pendapat/toleansi networking share vision group decision making time management

43 KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA No MODEL BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA 7 Contextual Instruction Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. sintesis analisis responsif apresiasi pengalaman 8 Project Based Learning Mengerjakan tugas ( berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. ketaat asas-an tanggung jawab inovasi, kreatif komunikaso aktualisasi 9 Problem Based Learning Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen. prioritas mengambil keputusan berfikir kritis selektif tanggung jawab

44 Peran dosen agar mahasiswa memperoleh kemampuan soft skills No Soft skills Apa yang dilakukan oleh dosen 1 Teamwork 2 Kepemimpinan 3 Komunikasi 4 Disiplin 5 Self confidence (PD) 6 Jujur dan berintegritas 7 Strong work ethic 8 Kreatif 9 Mandiri

45 Teamwork Pembagian kelompok secara acak oleh dosen Memberikan tugas untuk dipecahkan bersama Mhs menyusun manual kerja kelompok mencapai tujuan.yang ditetapkan oleh dosen Mhs membagi tugas dlm kelompok Dosen menyiapkan tata kelola untuk presentasi kerja kelompok. Dosen memantau kerja kelompok

46 Komunikasi Bersedia menjadi model terbuka terhadap pendapat mhs mampu berkomunikasi verbal & non verbal Memfasilitasi membentuk kelompok mhs & memberi tugas paper membuat ringkasan berbentuk slide presentasi (komunikasi lisan & tulisan) diskusi (fokus: mhs mampu menghargai pendapat org lain) Memfasilitasi komunikasi berbasis IT komunikasi melalui , milis, elearning Forum debat Memfasilitasi berkomunikasi di lapangan (masyarakat) wawancara, survey, dll.

47 Disiplin Menentukan tujuan Menyusun aturan/kesepakatan bersama mhs Memberikan kriteria evaluasi Memberikan umpan balik, reward & punishment Menjadi teladan bagi mhs Konsisten dalam pelaksanaannya Memberikan peluang bagi mhs utk menjadi disiplin

48 Percaya Diri Memberi motivasi Memberi penghargaan Menjadi teladan Memberi kesempatan/kepercayaan termasuk utk risk taking Memberi harapan Memberi penguatan Menggunakan pendekatan personal Menghindari pelecehan psikologis Melatih presentasi Memberi pengalaman sukses pada mhs Mengajak untuk mengenal potensi diri

49 Jujur & Berintegritas Memberi pemahaman tentang pentingnya kejujuran Melalui pemberian tugas dan mengikuti kesepakatan yang diambil Melalui penelaahan studi kasus/paper Tanya jawab pada akhir kuliah Mengembalikan pekerjaan mhs setelah dinilai Memberi sanksi apabila berbuat tidak jujur memberi solusi sebelum sanksi

50 Etika Kerja/Profesi yang baik Memotivasi berbagi pengalaman, studi kasus, kisah sukses, dll Memberi tugas yang bersifat tantangan Memberi teladan Memberi penghargaan atas prestasi mhs

51 Jiwa Kepemimpinan Memberikan tugas kelompok pd mhs ada pembatasan waktu ada guide line ketua kelompok berganti-ganti Memberikan keteladanan Menyiapkan program big brother/sister? Menyiapkan simulasi/skenario/kasus agar mhs dapat mengambil keputusan Membuat permainan/game yang mengarah munculnya seorang pemimpin

52 Kreatif Kreatif = menghasilkan sesuatu yang berbeda dlm artian positif Memberi tugas yang bersifat open-ended individual atau kelompok Memberi tugas yang akan dipresentasikan kriteria penilaian presentasi yang jelas Memberi kesempatan utk belajar dari pengalaman orang lain yang bersifat inspiring Mengembangkan kepekaan thd permasalahan2 di bidangnya melihat kondisi di lapangan

53 PENGINDRAAN - CIPTA TALEN BERFIKIR RASIONAL KREATIVITAS INTUISI / IMAJINASI PERASAAN - AKTUALISASI DIRI Clark,1983. dalam Conny R.S., 1991.

54 FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) MINGGU KE KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI) BAHAN KAJIAN BENTUK PEMBELA JARAN KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (atribut soft skill) BOBOT NILAI (%) Hard skill Hard skill dan soft skill Hard skill Hard skill dan soft skill

55

Tim Pengembang Kurikulum DIKTI

Tim Pengembang Kurikulum DIKTI Tim Pengembang Kurikulum DIKTI Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA DOSEN/ GURU PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MAHASISWA MENGAPA HARUS STUDENT

Lebih terperinci

Endrotomo, tim DIKTI

Endrotomo, tim DIKTI Endrotomo, tim DIKTI endrop3ai@ its.ac.id KEMAMPUAN APA YANG BISA DIHASILKAN DENGAN CERAMAH/ KULIAH PEMBELAJARAN KOGNITIVISME Perubahan persepsi / pemahaman endrotomoits@yahoo.com 10% 20% 30% 50% 70% Reading

Lebih terperinci

yahoo.com

yahoo.com endrotomoits@ yahoo.com endrop3ai@ its.ac.id endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com KEMAMPUAN APA YANG BISA DIHASILKAN DENGAN CERAMAH/ KULIAH Mendengarkan Mencatat yang ia

Lebih terperinci

Pembelajaran.

Pembelajaran. Pembelajaran endrotomoits@yahoo.com Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK Prinsip pembelajaran menurut SN Dikti : interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL MATERI 4 STRATEGI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SCL (STUDENT CENTERED LEARNING) Susbstansi: 1. TCL vs SCL 2. Ragam Pembelajaran SCL 3. Kemampuan yg diperoleh Mhs menurut model 4. Apa yg hrs dilakukan oleh: a.

Lebih terperinci

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING PERUBAHAN PEMBELAJARAN DARI TEACHER CENTERED LEARNING MENJADI STUDENT CENTERED LEARNING MENGAPA HARUS MELAKUKAN PERUBAHAN PEMBELAJARAN? APAKAH DENGAN SISTIM PEMBELAJARAN YANG BIASA DILAKUKAN SUDAH DIANGGAP

Lebih terperinci

Dr. Katharina Rustipa, M.Pd.

Dr. Katharina Rustipa, M.Pd. Dr. Katharina Rustipa, M.Pd. Capaian Pembelajaran: Peserta dapat: Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Menjelaskan cara memilih metode pembelajaran Menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBELAJARAN LILIANA SUGIHARTO 1 Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK 2 1 Masalah pembelajaran 3 4 2 Fish is Fish 5 6 3 7 Birds 8 4 Cows 9 People 10 5 Students

Lebih terperinci

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti MATERI 2 MEMILIH METODE PEMAN PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI (contoh) KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN Computer Aided MANDIRI Kemampuan komunikasi? Penguasaan

Lebih terperinci

MATERI 3. copyright dit.akademik.ditjen.dikti

MATERI 3. copyright dit.akademik.ditjen.dikti MATERI 3 10% 20% 30% 50% 70% Reading Hearing words Looking at picture Watching video Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location Participating in a discussion Giving a

Lebih terperinci

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL Modul 6 Model pembelajaran dengan pendekatan SCL 1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery (DL) 5. Self-Directed (SDL) 6. Cooperative (CL) 7. Collaborative (CbL) 8.

Lebih terperinci

MEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN

MEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN Modul 6 MEMILIH METODE/BENTUK/ PEMAN KEMAMPUAN YANG HARUS DICAPAI CERAMAH SEMINAR / DISKUSI METODE/ PEMAN PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING PROJECT BASE LEARNING COLLABORATIVE LEARNING SIMULASI. Kemampuan

Lebih terperinci

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN Oleh : Herminarto Sofyan Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di perguruan tinggi, pembelajaran merupakan aktivitas paling utama. Salah satu faktor penentu keberhasilan

Lebih terperinci

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN Oleh : Herminarto Sofyan Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di perguruan tinggi, pembelajaran merupakan aktivitas paling utama. Salah satu faktor penentu keberhasilan

Lebih terperinci

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma

Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa. Bertalya Universitas Gunadarma Softskill, Kurikulum, Dosen, dan Mahasiswa Bertalya Universitas Gunadarma TIM PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI (PHKI) BATCH 3 Universitas Gunadarma (2010 2012) Ketua Pelaksana : Dr. Asep Djuarna..

Lebih terperinci

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan

HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN. Oleh : Herminarto Sofyan HAKIKAT METODE PEMBELAJARAN Oleh : Herminarto Sofyan KOMPETENSI TENAGA AKADEMIK PP No.19/2005 Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial Kepmen 045/2002 Utama Kepribadian Keilmuan Kekaryaan Sikap Kemasyarakatan

Lebih terperinci

COMPLETE: Profile Lulusan Undip

COMPLETE: Profile Lulusan Undip COMPLETE: Profile Lulusan Undip P2KKN KKN-PPM Tim I Tahun 2017 COMPLETE: Muncul dari keprihatinan terhadap merosotnya daya saing bangsa Three major issues in the education of young people today Vision:

Lebih terperinci

MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada apa yang dikerjakan dosen dalam proses pengajaran (teaching/courses). 2. Model ini banyak diterapkan

Lebih terperinci

METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING. yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran

METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING. yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran METODA PEMBELAJARAN STUDENT CENTRE LEARNING Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai dan media pembelajaran atau sarana

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN Model Pembelajaran TCL dan Model Pembelajaran SCL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada apa yang

Lebih terperinci

PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR

PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR MATERI 3 1 PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR Pemberian angka pada hasil belajar mahasiswa merupakan tujuan akhir penilaian? Jenis kemampuan apa yang kita nilai dari mahasiswa? Apakah teknik penilaian yang kita

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN

TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN Mod el Pembelajar an T CL d an Mod el Pembelajar an S CL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF DAN INOVATIF DALAM MATA PELAJARAN SAINS (IPA)

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF DAN INOVATIF DALAM MATA PELAJARAN SAINS (IPA) MODEL-MODEL PEMBELAJARAN EFETIF DAN INOVATIF DALAM MATA PELAJARAN SAINS (IPA) Yuyun Mahrani Sekolah Dasar Negeri 060818 Medan ota Corresponding author: yuyun_mahrani@gmail.com Abstrak Penerapan model pembelajaran

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN DAN ASSESSMENT

METODE PEMBELAJARAN DAN ASSESSMENT METODE PEMBELAJARAN DAN ASSESSMENT Setia Budi Sasongko, Ph.D. Teori Belajar Aliran Tingkah Laku Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon Mementingkan

Lebih terperinci

endrotomoits@yahoo.com TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN Model Pembelajaran TCL dan Model Pembelajaran SCL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik

Lebih terperinci

Fenni Agustina

Fenni Agustina Fenni Agustina g http://staffsite.gunadarma.ac.id Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS)

Lebih terperinci

Alasan Perubahan Kurikulum

Alasan Perubahan Kurikulum I Wayan Suardana Disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Penyusunan Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran dalam KBK, FKH Universitas Udayana, Jumat, 15 Agustus 2014 Alasan Perubahan Kurikulum PERGESERAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,

Lebih terperinci

1. PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR

1. PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR Substansi 1. Identifikasi persoalan penilaian pembelajaran 2. Tujuan penilaian pembelajaran 3. Ranah tujuan penilaian pembelajaran 4. Strategi penilaian pembelajaran 5. Beberapa contoh aplikasi pd aspek

Lebih terperinci

ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian

ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif Indikator Penilaian 1 PENGETAHUAN: mengingat, menghafal dan menyebutkan Rentang Kriteria a > 80% mampu menyebutkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL:

METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: METODE PENELITIAN SOSIAL: Overview dan RKPS Overview dan RKPS Dr. Rini Dwiastuti Dr. Rini Lab. Dwiastuti Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Lab.

Lebih terperinci

KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD

KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD KEGIATAN DOSEN MAGANG DIKTI UNPAD Hari : Selasa, 5 juli 2011 pada pukul 08.00 Jam : 08.00-10.00 Oleh : drg. Gilang Yubiliana Kegiatan ini diawali dengan penjelasan dari drg. Gilang Yubiliana tentang Metode

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL PEKERTI- P3AI- ITS

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL PEKERTI- P3AI- ITS PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL 1 Tujuan pembelajaran Khusus Menjelaskan : 1. Pengertian, fungsi,jenis dan penilaian praktikum 2. Tugas dosen sebagai pengelola praktikum 3. Metode

Lebih terperinci

Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Aziz Purwantoro Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Belajar = menerima pengetahuan? SISWA PASIF RESEPTIF Teacher Centered Learning SERING DINAMAKAN PENGAJARAN Verbal receiving Visual

Lebih terperinci

LOGO. Oleh: Alni Rahmawati

LOGO. Oleh: Alni Rahmawati Oleh: Alni Rahmawati KURIKULUM PT LOGO EAVLUASI HARUS DILAKUKAN SECARA KONTINYU PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (SEE) Rancangan Pembelajar an (RPS, RTM, LKM, Media Pemb.) Dosen Sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Student Center Learning (SCL) a. Pengertian Metode pembelajaran student center learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang memfokuskan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses kegiatan untuk memperoleh perubahan dengan tujuan, dimana setiap manusia memiliki cara yang berbeda. Kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA SF 1 1 Revisi : IV Tanggal : 18 Agustus 2012 Dikaji ulang oleh : Pembantu

Lebih terperinci

TEKNIS PENYUSUNAN. Prof. Mukh Arifin, PhD Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponegoro /5/2011 1

TEKNIS PENYUSUNAN. Prof. Mukh Arifin, PhD Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponegoro /5/2011 1 TEKNIS PENYUSUNAN Prof. Mukh Arifin, PhD Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponegoro 2011 1 Realitas hari ini 1. Kompetisi Global memaksa perubahan pada semua aspek - Business

Lebih terperinci

Pembelajaran berbasis laboratorium. Nurul Widiastuti, PhD

Pembelajaran berbasis laboratorium. Nurul Widiastuti, PhD PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL Pembelajaran berbasis laboratorium Nurul Widiastuti, PhD Mengapa menggunakan pembelajaran berbasis laboratorium? Apa kelebihan menggunakan pembelajaran

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran. IAI - Makasar Tgl 4 September 2017

Capaian Pembelajaran. IAI - Makasar Tgl 4 September 2017 Capaian Pembelajaran IAI - Makasar Tgl 4 September 2017 KURIKULUM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH : SEPERANGKAT RENCANA (1) DAN PENGATURAN MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN (2) DAN PELAJARAN (3) SERTA

Lebih terperinci

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN

SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin

Lebih terperinci

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Nama Institusi Tugas : Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Selasa, 5 Juli 2011 Kegiatan : Pertemuan di BAA dengan dr. Gilang Yubiliana Pertemuan dengan dr.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN Disampaikan dalam Workshop PENGINTEGRASIAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL DALAM KURIKULUM Program Hibah Kompetisi PGSD-B FKIP Universitas

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS)

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) Mata kuliah : METODE PENELITIAN SOSIAL Semester : Genap 2010/2011 Kode : PTE 4216/4 Program Studi : Agribisnis Pengampu Perkuliahan : 1. Dr.Ir.Rini Dwiastuti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dikti (2007), materi pembelajaran pendidikan tinggi di Indonesia saat ini umumnya disusun tidak mengikuti taksonomi dimensi pengetahuan yang akan dicapai

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi PERMENRISTIK DIKTI No.44 Tahun 2015 SN Pendidikan SNDIKTI Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN PERKENALAN MATA KULIAH KAPITA SELEKTA KOMUNIKASI. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PENGANTAR DAN PERKENALAN MATA KULIAH KAPITA SELEKTA KOMUNIKASI. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PENGANTAR DAN PERKENALAN MATA KULIAH KAPITA SELEKTA KOMUNIKASI By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. Materi Hari Ini Perkenalan Gambaran Umum Mata Kuliah Ini Metode Pembelajaran Tata Tertip Perkuliahan Pengertian

Lebih terperinci

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI Halaman Cover... SK Penentapan oleh Dekan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Jelaskan dasar berpikir baik secara empiris

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN. Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik,

METODE PEMBELAJARAN. Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, METODE PEMBELAJARAN Prinsip pembelajaran menurut SN-Dikti : 1) interaktif, 2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, 7) efektif,dan 8) berpusatpadamahasiswa Metode SCL 1. Berbagi

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEWIRAUSAHAAN MODUL PEMBELAJARAN 2013 ii PRAKATA Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan:

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Soft Skills? Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Apa dan Bagaimana Suhardjono Lokarya & Workshop Penyusunan Kurikulum Di Universitas Brawijaya, 05 Nopember 2007 1 Data diri pemakalah:

Lebih terperinci

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN Oleh Herminarto Sofyan VISI DIKNAS : INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF VISI POLBANGMAWA: Terciptanya mahasiswa yang bertaqwa,

Lebih terperinci

(Development of Soft Skills Learners in Schools)

(Development of Soft Skills Learners in Schools) PENGEMBANGAN SOFT SKILLS SISWA DI SEKOLAH (Development of Soft Skills Learners in Schools) Oleh Asmuni Workshop Program Pengalaman Lapangan Terpadu STKIP PGRI Jombang, Jawa Timur 24 Mei 2015 Hard Skills:

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016 Mata Kuliah : Advertising Semester : 1 Program Studi : Ilmu Tahun ajaran : 2015 / 2016 SKS : 3 Dosen

Lebih terperinci

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1 MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani Page 1 APAKAH LITERASI DIGITAL?. Page 2 Era global Mengapa Penting? Pendidikan perlu menyiapkan manusia yang mampu menjawab tantangan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PEMBELAJARAN KOOPERATIF 1 PEMBELAJARAN KOOPERATIF Karakteristik Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar mahasiswa, membentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian persepsi Persepsi atau tanggapan adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan menunjukkan seseorang melihat, mendengar merasakan, memberi,

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017

PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017 PANDUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG METODE PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PENILAIAN MAHASISWA TAHUN 2017 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2017

Lebih terperinci

Pengembangan Soft Skills Mahasiswa : Komunikasi dan Team work

Pengembangan Soft Skills Mahasiswa : Komunikasi dan Team work Pengembangan Soft Skills Mahasiswa : Komunikasi dan Team work Yanti Rubiyanti, S. Psi., M. Psi, Dosen dan Psikolog STEI Institut Teknologi Bandung, 1 Februari 2017 CURRICULUM VITAE Nama : Yanti Rubiyanti,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Lintang Yuniar Banowosari UNIVERSITAS GUNADARMA 16 AGUSTUS 2016 KONSEP KURIKULUM KURIKULUM SEBAGAI SEBUAH PROGRAM Rancangan Pembelajaran Luaran Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan pembelajaran adalah tahapan penting dalam merancang analisis kebutuhan Tujuan pembelajaran merupakan pengikat aktivitas guru dan siswa ALASAN TUJUAN PEMBELAJARAN DIRUMUSKAN

Lebih terperinci

PROFES PRO SIONALISM

PROFES PRO SIONALISM PROFESS PROFES SIONALISM OF TEACHERS BY ASMUNI Presented at the workshop on the teaching practices for the teacher's candidate on College of Teacher Training and Education STKIP PGRI Jombang, East Java,

Lebih terperinci

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi Majelis Pendidikan Tinggi Dewan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kopertis Wilayah V Yogyakarta, 4 April 2017 Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI BIO 4007 (3 SKS) Semester III PENGAMPU MATA KULIAH 1. Dr. Feskaharny Alamsjah 2. Dr. Zozy Aneloi Noli 3. Dr. Periadnadi 4. Dr. Nurainas PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pergeseran pembelajaran adalah pergeseran paradigma, yaitu paradigma dalam cara kita memandang pengetahuan, paradigma belajar dan pembelajaran itu sendiri. Paradigma

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SOFT SKILL BAGI MAHASISWA UNY OLEH JUMADI

PENGEMBANGAN SOFT SKILL BAGI MAHASISWA UNY OLEH JUMADI PENGEMBANGAN SOFT SKILL BAGI MAHASISWA UNY OLEH JUMADI SOFT SKILLS??? HARD SKILLS SOFT SKILLS Keterampilan intra-personal dan inter-personal yang dapat mengembangkan dan memaksimalkan kinerja (Berthal)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup khususnya pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan termasuk ke dalam materi yang sangat menarik, tetapi

Lebih terperinci

Studi kasus (Case study)

Studi kasus (Case study) Studi kasus (Case study) Teaching case Research case Teaching case vs Research case Aspek Penerapan Pengajaran (teaching case) Instrumen untuk memfasilitasi pembelajaran dan menambah pengetahuan praktis

Lebih terperinci

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber Oleh: Noor Endah Mochtar 1 2 ALASAN EKSTERNAL Tantangan

Lebih terperinci

Disajikan oeh Endrotomo (Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi)

Disajikan oeh Endrotomo (Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi) Disajikan oeh Endrotomo (Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi) Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Tahun 2014 KONSEP KURIKULUM PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN Filsafat pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail dinyatakan bahwa siswa yang masuk pendidikan menengah, hampir 40 persen putus sekolah. Bahkan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan era globalisasi membuat setiap orang harus mampu untuk bersaing sesuai kompetensi yang dimiliki. Upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) tertuju pada

Lebih terperinci

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara

Lebih terperinci

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Learning is a treasure that will follow its owner everywhere.. (chinese proverb) Our Motto Pergeseran Paradigma Pendidikan Pendidikan

Lebih terperinci

PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI Oleh : Suyanta FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Disampaikan dalam Workshop Pelaksanaan PBM dan Evaluasi STMIK

Lebih terperinci

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Lima Pilar Utama RPKPS: 1. Materi lebih didekatkan pada persoalan nyata 2. Integrasi

Lebih terperinci

Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2

Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2 Ada sesuatu yang salah dengan proses pendidikan Sebelum Sekolah 1. Anak lincah 2. Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS Oleh Drs. Wien Pudji Priyanto DP, M.Pd. JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY 2015 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant

KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant KERANGKA ACUAN (Term of Reference) Student Centered Learning Internal Grant Hibah Internal Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa Implementasi pada Semester Gasal 2015/2016 A. LATAR BELAKANG Learning adalah

Lebih terperinci

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi. ETIK UMB Modul ke: 13 MANFAAT SOFT SKILL Fakultas Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR McKinsey Global Institute, memperkirakan, pada 2030 Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar (Learning Styles) Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Oleh Unggul P. Juswono. Kompetensi Seorang Sarjana S1, S2, S3 ?????????

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Oleh Unggul P. Juswono. Kompetensi Seorang Sarjana S1, S2, S3 ????????? Tujuan Instruksional Umum (TIU) Oleh Unggul P. Juswono Kompetensi Seorang Sarjana S1, S2, S3????????? 1 Profil Lulusan Peran yang diharapkan bisa dilakukan nantinya oleh seorang lulusan didunia kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rasa ingin tahu (curiosity) siswa, proses uji coba (trial and error), analisa konsep

BAB I PENDAHULUAN. rasa ingin tahu (curiosity) siswa, proses uji coba (trial and error), analisa konsep 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran identik dengan internalisasi konsep-konsep ilmu pengetahuan ke dalam diri siswa yang melibatkan serangkaian aktivitas berpikir dari fase

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) PBL merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi.

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Perkenalan Mata Kuliah, Kontrak Belajar dan pemahaman Soft Skill Eppstian Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Exclusive Penerapan model pembelajaran dapat memudahkan guru dalam merancang pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah

Lebih terperinci

Oleh Herminarto Sofyan

Oleh Herminarto Sofyan Oleh Herminarto Sofyan 1. Visi Kemendiknas: Menghasilka Insan Cerdas secara Komprehensif dan Kompetitif 2. Visi UNY, pada tahun 2025 menghasilkan lulusan memenuhi ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.

Lebih terperinci

ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING. djoko dwiyanto-fib UGM. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING. djoko dwiyanto-fib UGM. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada ORIENTASI MICRO-TEACHING DALAM PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING djoko dwiyanto-fib UGM Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada POKOK BAHASAN ORIENTASI 1. Pendahuluan: pengertian, tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehidupan di abad XXI menghendaki dilakukannya perubahan pendidikan tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan masyarakat lokal ke masyarakat

Lebih terperinci

(LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS

(LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN DAN/ATAU ASESMEN MAHASISWA TAHAP I DAN II TAHUN 2015 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERAN PUSAT KARIR DALAM MENYIAPKAN KARIR MAHASISWA. Oleh: Prof. Dr. Ir. Nuni Gofar, M.S. (Kepala UPT Pusat Pengembangan Karakter dan Karir Unsri)

PERAN PUSAT KARIR DALAM MENYIAPKAN KARIR MAHASISWA. Oleh: Prof. Dr. Ir. Nuni Gofar, M.S. (Kepala UPT Pusat Pengembangan Karakter dan Karir Unsri) PERAN PUSAT KARIR DALAM MENYIAPKAN KARIR MAHASISWA Oleh: Prof. Dr. Ir. Nuni Gofar, M.S. (Kepala UPT Pusat Pengembangan Karakter dan Karir Unsri) Disampaikan pada kegiatan Seminar Karir Politeknik Akamigas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 9 BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Menurut Syaiful Sagala (2009, hlm. 61) pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan

Lebih terperinci

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN Retno Wahyuningsih 1 PENGERTIAN Ranah hasil belajar siswa dikelompokkan sebuah taksonomi Taksonomi adalah usaha pengelompokan yang disusun dan diurut berdasarkan ciri-ciri tertentu. 1 MANFAAT Untuk menentukan

Lebih terperinci

RPKPS PEMBELAJARAN DENGAN MENEMPATKAN MAHASISWA SEBAGAI PUSAT PEMBELAJARAN (STUDENT LEARNING CENTER) PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN

RPKPS PEMBELAJARAN DENGAN MENEMPATKAN MAHASISWA SEBAGAI PUSAT PEMBELAJARAN (STUDENT LEARNING CENTER) PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN RPKPS PEMBELAJARAN DENGAN MENEMPATKAN MAHASISWA SEBAGAI PUSAT PEMBELAJARAN (STUDENT LEARNING CENTER) PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN Disusun oleh: RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Mata Kuliah: Etika Profesi; Kode/Bobot : TSK403 / 2 sks; Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini berisi Pengertian Etika dalam Lingkungan IT. Standar Kompetensi:

Lebih terperinci