MODUL 6. Permainan Negosiasi TUJUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 6. Permainan Negosiasi TUJUAN"

Transkripsi

1 MODUL 6 Permainan Negosiasi TUJUAN Mengalami situasi problem solving dengan menggunakan alat berupa negosiasi. Mengalami situasi-situasi yang mewakili tahap-tahap negosiasi. Memperkenalkan proses dan el emen penting dalam negosiasi dan lobby. Memberikan insight bahwa negosiasi/lobby adalah cara memperjuangkan kepentingan, yang merupakan dasar penting dari advokasi. Membangun suasana gembira/ceria. PERKIRAAN WAKTU 120 menit PERLENGKAPAN Kertas Kerja Lembar Negosiasi Domba Susu dari 4 Suku: Sioux, Apache, Cherokee dan Kiowa. Alat untuk membuat kostum: lem, selotip, kerta warna warni, kertas plano, spidol, dll. Film/Foto pelatihan sebelumnya tentang sesi ini.

2 BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR Mengapa Negosiasi Sangat Penting Dalam Proses Advokasi Proses advokasi umumnya merupakan proses yang cukup panjang dan cenderung berliku. Dibutuhkan stamina kelompok yang kuat serta strategi dan taktik yang lentur disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di sepanjang proses advokasi. Namun, kelenturan strategi/taktik ini tidak boleh mengorbankan prinsip utamanya yakni perjuangan terhadap Isu Strategis. Salah satu proses terpenting yang harus dipahami oleh pelaku advokator adalah prinsip negosiasi/lobby yang esensinya adalah proses mengenali perbedaan kepentingan, mencari titik temu kepentingan (untuk menghindari konflik) dan mempertukarkan konsesi sehingga masing- masing pihak merasa menang. Negosiasi itu melalui tahap-tahap utama yang perlu dilewati agar berjalan lancar. Tahapan tersebut adalah: Perencanaan Opening Proposal Negosiasi Closing Deal Evaluasi akhir Mengapa perlu negosiasi? Perebutan sumber daya o Satu pihak menginginkan sesuatu yang dikuasai pihak lain (dan/atau sebaliknya ) Perbedaan persepsi o Salah satu pihak ingin menyelaraskan pandangan yang tadinya berbeda (penafsiran yang berbeda) terhadap suatu hal, yang mungkin berpotensi menimbulkan konflik atau menghalangi pencapaian tujuan. Seorang negosiator harus bisa membedakan apakah ia bernegosiasi karena perebutan sumber daya atau perbedaan persepsi. Keliru menilai situasi akan berpengaruh pada kekeliruan merencanakan strategi yang dipakai. Kapan Terjadi Negosiasi/Lobby Dua atau lebih kelompok bersedia melakukan negosiasi jika mereka berhitung bahwa: (1) Mereka masih punya peluang untuk mendapat lebih banyak manfaat. (2) Jika tidak dilakukan negosiasi akan muncul situasi lebih buruk, semisal konflik terbuka, sama-sama rugi dan sebagainya.

3 Artinya pada saat seseorang/kelompok setuju membuka diri terhadap negosiasi, maka kita menyadari bahwa mereka berpikir masih memiliki peluang untuk mendapat lebih banyak manfaat, atau mereka tengah menghindari kerugian lebih besar. Dengan demikian, sebelum negosiasi kita harus bisa memperhitungkan kelompok lain mengejar manfaat apa dan menghindari kerugian apa. Terkadang suatu kelompok lebih memilih tidak negosiasi karena mereka melihat dirinya sudah dalam posisi menang atau kekuatannya terlalu besar untuk merasa perlu bernegosiasi. Perhitungan tersebut digabungkan dengan tujuan kelompok kita sendiri akan menjadi dasar perencanaan strategi negosiasi. Dalam sesi ini, akan dimainkan sebuah game Negosiasi untuk memunculkan suatu kondisi yang penting diketahui dan dikuasai seseorang yang akan menjadi negosiator. Game ini terbilang komprehensif, sehingga fasilitator harus betul-betul menguasai agar bisa memunculkan semua Aha yang diinginkan. Di sisi lain, game ini perlu dimainkan dengan kondisi yang menyenangkan (fun), sehingga tetap berjalan dengan mengasyikkan. Peserta utama negosiasi diminta menggunakan baju kebesaran sebagai Ketua Suku dan Dukun. Sedangkan peserta lain memeriahkan dengan berbagai yel-yel, tepuk tangan dan tertawa. Fasilitator harus mampu membangkitkan suasana fun ini dengan cara dirinya sendiri terlihat bergembira dan bersemangat. Game ini dirancang agar terlihat sepertinya perebutan sumberdaya yang terbatas (jumlah domba hanya satu ekor saja), padahal sebenarnya adalah perbedaan persepsi (organ tubuh domba yang dibutuhkan mencukupi). Kema mpuan setiap kelompok dalam menilai keadaan dan mengungkapkan kebutuhan kelompok lain akan sangat menentukan keberhasilan mereka dalam memenangkan per mainan ini. Dalam game ini peserta juga dituntut untuk mampu membingkai/mengemas suatu penawaran yang menarik di mata pihak lain. Suku Sioux, Apache dan Cherokee harus ma mpu mengemas rencana pembelian organ tubuh domba itu secara cantik agar tidak terkesan terlalu membutuhkannya sebagai obat. Dalam suatu negosiasi, pihak yang paling butuh biasanya akan menjadi pihak yang paling lemah posisi tawarnya. Intisari pengemasan itu adalah membangun persepsi di pihak lain bahwa mereka akan merasa: Untung besar jika menyetujui/mengutamakan proposal kita Rugi besar jika menolak/menunda proposal kita. Sekalipun sesederhana itu, proses perumusannya memerlukan kecerdikan tersendiri agar pengertian untung rugi tersebut dapat dibingkai secara elegan, dan tidak terkesan kasar.

4 Ringkasan Alur Sesi Topik Tujuan Alat Bantu Metode Waktu 1. Cipta Suasana Membangun suasana (state of mind). Kisah 5 Menjelaskan tujuan sesi. Ceramah 2. Permainan Mengalami situasi problem solving dengan o Kertas Kerja Game 110 Negosiasi menggunakan alat berupa negosiasi. Negosiasi Domba Langka Mengalami situasi-situasi yang mewakili tahap-tahap o Perlengkapan untuk negosiasi. kostum ketua Suku Memperkenalkan proses dan el emen penting dalam dan dukun: lem, negosiasi dan lobby. selotip, kerta warna Memberikan insight bahwa negosiasi/lobby adalah cara warni, kertas plano, memperjuangkan kepentingan, yang merupakan dasar spidol, dll. penting dari advokasi. o Mikropon 4 buah Membangun suasana gembira dan ceria. o Foto/film rekaman acara training sebelumnya. 3. Diskusi Memberikan ruang memperluas wacana mengenai Diskusi 5 topik

5 PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 1 Cipta Suasana Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. Misalnya: o Siapa yang pernah melakukan proses negosiasi? o Apa kunci sukses negosiasi? Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Suku Sioux, Apache dan Cherokee. (la mpiran) 2 Pembentukan Kelompok Baru Minta peserta kembali ke kelompok masing-masing (Merah, Kuning, Hijau, Biru). Untuk permainan ini, jelaskan bahwa nama kelompok mereka berubah menjadi: Kuning Suku Sioux, Merah Suku Apache, Biru Suku Cherokee, Hijau Suku Kiowa. Yakni nama-nama Suku Indian di daerah Amerika. Minta mereka menunjuk Ketua Suku dan Dukun (keduanya Pengubahan warna menjadi kelompok boleh dilakukan acak harus memiliki kema mpuan negosiasi dan ma mpu mengartikulasikan pendapat dengan baik. 3 Penjelasan Permainan Game Negosiasi Domba Langka Peserta membentuk lingkaran berkelompok sesuai Suku masing- masing. Jelaskan kisah latar belakangnya: o Ada empat kelompok Suku Indian (Kiowa, Sioux, Apache dan Cherokee), yang masing- masing punya kepentingan tertentu sesuai yang ada di lembar tugas. o Tugas masing-masing Suku adalah memperjuangkan agar tujuan tercapai. Mereka akan bertemu dalam negosiasi 4 pihak, yang dipimpin Suku Kiowa. o Segala aturan negosiasi diatur dalam kertas kerja, beberapa tambahan aturan bisa dibuat oleh Suku Kiowa asal tidak bertentangan dengan kertas kerja. Jelaskan Peraturan Umum: o Tidak boleh ada komunikasi antar Suku sebelum acara dimulai. o Komunikasi antar Suku hanya diperkenankan dalam ruang sidang yang dipimpin k etua Suku Kiowa. o Jika diinginkan ada lobby khusus antar Suku, harus seizin Ketua Suku Kiowa sebagai tuan rumah sidang

6 negosiasi. o Negosiasi akan dibagi dalam 3 tahap, masingmasing tahap 20 menit, dengan adanya istirahat /masa reses 5 menit. o Dalam ruang sidang, hanya Ketua Suku dan Dukun yang boleh berbicara di forum. Anak buah hanya jadi penonton, dan jika memiliki usul bisa disa mpaikan melalui Dukun secara bisik-bisik. o Pada saat break/masa reses, setiap Suku kembali ke sudut masing- masing dan bisa menyusun ulang strategi/taktik beserta perumusan ulang posisi negosiasi. Dala m kelompok Suku masing-masing, semua orang punya hak bicara yang sama. 4 Perencanaan Kerja dan Kostum 1. Bagikan lembar kerja kepada masing-masing Suku, minta mereka mempelajari, menyiapkan strategi dan membuat kostum dalam 15 menit. 2. Jelaskan bahwa agar suasana seru, maka ketua Suku dan Dukun perlu di beri dandanan sesuai dengan adat Suku masing- masing (sesuai kreativitas mereka). 3. Sediakan kertas, lem, isolasi dan lain-lain yang bisa dipakai peserta untuk mendandani para ketua Suku dan dukunnya. 4. Tayangkan foto/rekaman video per mainan ini dari training sebelumnya agar peserta lebih berani tampil unik. 5 Pengaturan Kursi 1. Pada saat peserta tengah diskusi dan persiapan, atur lay out kursi negosiasi. 2. Siapkan 8 buah kursi di tengah ruangan, membentuk segi empat seperti berikut: Permainan ini akan berhasil dengan baik jika fasilitator berhasil mendorong peserta aktif dengan sungguhsungguh tapi tetap fun. Peserta diperbolehkan diskusi di luar ruang pelatihan agar tidak bisa disadap oleh kelompok lain. 3. Atur kursi yang lain di belakang 8 kursi itu. 4. Siapkan mikrofon dan alat perekam video. Per mainan Negosiasi

7 1. Ketua Suku dan Dukun diminta duduk di kursi. Permainan dimulai. 2. Jaga waktu dengan baik, setiap 20 menit berikan break/reses. 3. Setelah 3 putaran, tutup permainan. Minta peserta istirahat sambil merumuskan 5-10 point penting yang dipelajari selama ga me berlangsung. 8 Diskusi dan kesimpulan dilakukan di sesi berikutnya. CATATAN Situasi dapat diperkaya dengan menyediakan kertas dan gunting sebagai sti mulan bagi peserta untuk membuat kostum. VARIASI Jika waktu terbatas, jumlah Suku bisa dikurangi menjadi 3 Suku saja, dengan sedikit penyesuaian pada lembar kasus.

8 Lembar Kerja 1 SUKU SIOUX Anda adalah ketua Suku Sioux, sebuah suku yang hidup di tengah hutan lebat, ribuan mil dari kota modern. Permaisuri yang sangat Anda sayangi telah digigit seekor ular berbisa dan mematikan. Ia akan meninggal dalam beberapa jam jika tidak diobati dengan ramuan: seiris jantung, sejengkal usus, dan secangkir darah suatu jenis Domba Susu Langka. Domba Susu ini hanya tinggal satu ekor, yaitu di suatu daerah yang cukup dekat untuk dicapai. Pemilik domba itu adalah ketua Suku tetangga anda, Suku Kiowa. Anda telah berjalan selama satu1 jam untuk sampai di daerahnya dan anda mengkalkulasikan bahwa Anda harus dapat membeli domba itu dala m 60 menit agar dapat tiba menyelamatkan nyawa permaisuri Anda. Tahun lalu suatu Suku lain membeli membeli domba ini harus membayar setara dengan 2500 bijih emas. Tetapi Anda pikir, Anda harus membayar lebih tinggi untuk kali ini karena: Domba ini merupakan satu-satunya domba terakhir di daerah itu. Kenaikan harga saat ini sekitar 5% per tahun. Menurut kabar burung, beberapa saingan berat Anda, Suku Cherokee dan Apache juga sangat ingin membeli domba ini dan mungkin akan tiba pada saat yang sama. Jadi, untuk amannya, saat ini Anda membawa 7500 bijih emas (seluruh harta yang Anda miliki). Tetapi Anda, sungguh-sungguh harus mempertahankan sebanyak mungkin bijih emas ini untuk membayar perawatan medis lebih lanjut bagi permaisuri Anda begitu perawatan darurat selesai. Catatan: Suku Cherokee menggunakan intan sebagai mata uang mereka, Suku Apache menggunakan gading sebagai mata uang, dan nilai tukar saat ini adalah: 500 bijih emas = 1 buah gading = 5 intan Anda telah menanyakan (dengan menimbulkan kesan sambil lalu, seolah tidak terlalu butuh) kepada Dukun Suku Kiowa, apakah sukunya berminat menjual dombanya. Dalam waktu dekat ini, Anda mendengar bahwa Ketua Suku Kiowa akan sekaligus menemui Anda dan bersamaan juga dengan kedua suku lain mengenai suatu rencana perundingan. TUGA S Rumuskan goal/tujuan Suku Anda (Tujuan Ideal dan Tujuan Minimal) Rencanakan strategi Suku Anda dala m menghadapi negosiasi 4 pihak ini. o Plan A: Cara mencapai Tujuan Ideal o Plan B: Cara mencapai Tujuan Minimal Ramalkan apa goal Suku lain, amati perkembangan selama negosiasi.

9 Hitung konversi nilai tukar mata uang yang dipakai, buat contekan siap pakai untuk negosiasi. Bagaimana cara suku Anda membingkai (mengemas) goal/tujuan, sehingga tidak akan memperlemah posisi suku Anda sendiri? Dalam negosiasi, pihak yang paling terlihat membutuhkan akan menjadi pihak terlemah. ATURAN MAIN Sesuai adat, tiap suku hanya diwakili dua orang sebagai juru bicara (Ketua Suku dan Dukun). Anggota suku yang lainnya hanya boleh menga mati dari jauh dan memberi usul melalui Dukun secara bisik-bisik. Suku Kiowa adalah tuan rumah yang akan memimpin acara pertemuan ini. Semua aktivitas dalam Ruang Negosiasi harus dalam koridor izin dari Suku Kiowa. Negosiasi terdiri dari tiga sesi masing-masing 20 menit, diselingi 2 kali reses (break) 10 menit.

10 SUKU APACHE Anda adalah ketua Suku Apache, sebuah suku yang hidup di tengah hutan lebat, ribuan mil dari kota modern. Permaisuri yang sangat Anda sayangi telah digigit seekor ular berbisa dan mematikan. Ia akan meninggal dalam beberapa jam jika tidak diobati dengan ramuan: seiris jantung, sejengkal usus dan secangkir darah suatu jenis Domba Susu Langka. Domba Susu ini hanya tinggal satu ekor, yaitu di suatu daerah yang cukup dekat untuk dicapai. Pemilik domba itu adalah ketua suku tetangga Anda, Suku Kiowa. Anda telah berjalan selama satu ja m untuk sa mpai di daerahnya dan Anda mengkalkulasikan bahwa Anda harus dapat membeli domba itu dala m 60 menit agar dapat tiba menyelamatkan nyawa permaisuri Anda. Tahun lalu suatu suku lain membeli domba ini harus membayar setara dengan 5 buah gading. Tetapi Anda pikir, Anda harus membayar lebih tinggi untuk kali ini karena: Domba ini merupakan satu-satunya domba terakhir di daerah itu. Kenaikan harga saat ini sekitar 5% per tahun. Menurut kabar burung, beberapa saingan berat Anda, Suku Cherokee dan Sioux juga sangat ingin membeli domba ini dan mungkin akan tiba pada saat yang sama. Jadi, untuk a mannya, saat ini Anda membawa 15 gading (seluruh harta yang Anda miliki). Tetapi Anda, sungguh-sungguh harus mempertahankan sebanyak mungkin bijih emas ini untuk membayar perawatan medis lebih lanjut bagi permaisuri begitu perawatan darurat selesai. Catatan: Suku Cherokee menggunakan intan sebagai mata uang mereka, Suku Sioux menggunakan bijih emas sebagai mata uang, dan nilai tukar saat ini adalah: 500 bijih emas = 1 buah gading = 5 intan Anda telah menanyakan (dengan menimbulkan kesan sambil lalu, seolah tidak terlalu butuh) kepada Dukun Suku Kiowa, apakah Sukunya berminat menjual dombanya. Dalam waktu dekat ini, Anda mendengar bahwa Ketua Suku Kiowa akan sekaligus menemui Anda dan bersamaan juga dengan kedua suku lain mengenai suatu rencana perundingan. TUGA S Rumuskan goal/tujuan suku Anda (Tujuan Ideal dan Tujuan Minimal) Rencanakan strategi suku Anda dalam menghadapi negosiasi 4 pi hak ini. o Plan A: Cara mencapai Tujuan Ideal o Plan B: Cara mencapai Tujuan Minimal Ramalkan apa goal suku lain, amati perkembangan selama negosiasi. Hitung konversi nilai tukar mata uang yang dipakai, buat contekan siap pakai

11 untuk negosiasi. Bagaimana cara suku Anda membingkai (mengemas) goal/tujuan, sehingga tidak akan memperlemah posisi suku Anda sendiri? Dalam negosiasi, pihak yang paling terlihat membutuhkan akan menjadi pihak terlemah. ATURAN MAIN Sesuai adat, tiap suku hanya diwakili dua orang sebagai juru bicara (Ketua Suku dan Dukun). Anggota suku yang lainnya hanya boleh menga mati dari jauh dan memberi usul melalui Dukun secara bisik-bisik. Suku Kiowa adalah tuan rumah yang akan memimpin acara pertemuan ini. Semua aktivitas dalam Ruang Negosiasi harus dalam koridor izin dari Suku Kiowa. Negosiasi terdiri dari 3 sesi masing-masing 20 menit, diselingi 2 kali reses (break) 10 menit.

12 SUKU CHEROKEE Anda adalah Ketua Suku Cherokee, sebuah suku yang hidup di tengah hutan lebat, ribuan mil dari kota modern. Permaisuri yang sangat Anda sayangi telah digigit seekor ular berbisa dan mematikan. Ia akan meninggal dalam beberapa jam jika tidak diobati dengan ramuan: seiris jantung, sejengkal usus, dan secangkir darah suatu jenis Domba Susu Langka. Domba Susu ini hanya tinggal satu ekor, yaitu di suatu daerah yang cukup dekat untuk dicapai. Pemilik domba itu adalah ketua suku tetangga Anda, Suku Kiowa. Anda telah berjalan selama satu ja m untuk sa mpai di daerahnya dan Anda mengkalkulasikan bahwa Anda harus dapat membeli domba itu dala m 60 menit agar dapat tiba untuk menyela matkan nyawa permaisuri Anda. Tahun lalu satu suku lain membeli membeli domba ini dan harus membayar setara dengan 25 intan. Tetapi Anda pikir, Anda harus membayar lebih tinggi untuk kali ini karena: Domba ini merupakan satu-satunya domba terakhir di daerah itu. Kenaikan harga saat ini sekitar 5% per tahun. Menurut kabar burung, beberapa saingan berat anda, Suku Sioux dan Apache juga sangat ingin membeli domba ini dan mungkin akan tiba pada saat yang sama. Jadi, untuk amannya, saat ini Anda membawa 75 intan (seluruh harta yang Aanda miliki). Tetapi Anda, sungguh-sungguh harus mempertahankan sebanyak mungkin bijih emas ini untuk membayar perawatan medis lebih lanjut bagi permaisuri Anda begitu perawatan darurat selesai. Catatan: Suku Sioux menggunakan bijih emas sebagai mata uang mereka, Suku Apache menggunakan gading sebagai mata uang, dan nilai tukar saat ini adalah: 500 bijih emas = 1 buah gading = 5 intan Anda telah menanyakan (dengan menimbulkan kesan sambil lalu, seolah tidak terlalu butuh) kepada Dukun Suku Kiowa, apakah Sukunya berminat menjual dombanya. Dalam waktu dekat ini, Anda mendengar bahwa Ketua Suku Kiowa akan sekaligus menemui Anda bersamaan juga dengan kedua suku lain mengenai suatu rencana perundingan. TUGA S Rumuskan goal/tujuan Suku Anda (Tujuan Ideal dan Tujuan Minimal). Rencanakan strategi suku Anda dalam menghadapi negosiasi 4 pi hak ini. o Plan A: Cara mencapai Tujuan Ideal o Plan B: Cara mencapai Tujuan Minimal Ramalkan apa goal Suku lain, amati perkembangan selama negosiasi. Hitung konversi nilai tukar mata uang yang dipakai, buat contekan siap pakai

13 untuk negosiasi. Bagaimana cara suku Anda membingkai (mengemas) goal/tujuan, sehingga tidak akan memperlemah posisi suku Anda sendiri? Dalam negosiasi, pihak yang paling terlihat membutuhkan akan menjadi pihak terlemah. ATURAN MAIN Sesuai adat, tiap suku hanya diwakili dua orang sebagai juru bicara (Ketua Suku dan Dukun). Anggota suku yang lainnya hanya boleh menga mati dari jauh dan memberi usul melalui Dukun secara bisik-bisik. Suku Kiowa adalah tuan rumah yang akan memimpin acara pertemuan ini. Semua aktivitas dalam Ruang Negosiasi harus dalam koridor izin dari Suku Kiowa. Negosiasi terdiri dari 3 sesi masing-masing 20 menit, diselingi 2 kali reses (break) 10 menit.

14 SUKU KIOWA Anda adalah ketua Suku Kiowa yang merupakan salah satu suku kecil di suatu hutan yang lebat, ribuan mil dari kota modern. Anda sudah a mat tua dan telah memperkirakan bahwa hidup Anda tidak akan lama lagi akan berakhir. Beberapa tahun terakhir ini anda terlanjur telah membagi-bagikan seluruh harta kepada sanak famili. Satu-satunya harga yang tertinggal pada Anda adalah sekelompok domba, satu di antaranya adalah jenis Domba Susu yang sangat langka, kini berusia tiga tahun. Entah bagaimana caranya, domba langka itu hanya bisa lahir lima tahun sekali dari kelompok domba itu. Domba susu ini dagingnya sangat lezat untuk dimakan, organ tubuhnya dapat digunakan untuk menghasilkan penangkal obat terhadap gigitan ular berbisa, sehingga berharga sangat mahal. Domba-domba yang lain hanya berharga murah sekali layaknya domba biasa, bahkan tidak laku jika dijual karena suku lain juga punya. Tahun lalu, anda menjual seekor domba susu kepada satu suku dengan harga setara 25 intan atau senilai dengan 5 buah gading atau 2500 bijih emas. Sampai saat ini, nilai tukar mata uang belum berubah (yakni 500 bijih emas = 1 buah gading = 5 intan). Tetapi tingkat harga saat ini melaju pada sekitar 5% per tahun. Jadi, Anda berharap ini diperhitungkan dalam harga pasar. Berbeda dengan domba lain, Domba Susu ini seringkali sangat merepotkan, baunya memualkan, dan makannya amat rakus. Jadi intinya sekarang Anda harus menjual domba itu untuk mendapat harta yang bisa dipakai membiayai hari tua. Namun, Anda ingin mendapatkan harga setinggi mungkin karena harta Anda sekarang sudah habis. Agaknya, ketiga Ketua Suku ini (Cherokee, Sioux dan Apache) kebetulan tiba pada waktu yang sama di kemah Anda (tetapi dari arah yang berlainan sekali). Ketiganya secara sambil lalu telah menanyakan apakah Anda berminat menjual Domba Susu itu. Akhirnya Anda merencanakan untuk menemui k etiga Ketua Suku tersebut secara bersamaan. Catatan: Suku Apache menggunakan gading sebagai mata uang mereka, Suku Sioux menggunakan bijih emas sebagai mata uang, Suku Cherokee menggunakan intan sebagai mata uang. Suku Anda bersedia mengadakan transaksi dalam mata uang apa saja. TUGA S Rumuskan goal/tujuan Suku Anda (Tujuan Ideal dan Tujuan Minimal) Rencanakan strategi Suku Anda dala m menghadapi negosiasi 4 pihak ini. o Plan A: Cara mencapai Tujuan Ideal o Plan B: Cara mencapai Tujuan Minimal Ramalkan apa goal suku lain, amati perkembangan selama negosiasi. Hitung konversi nilai tukar mata uang yang dipakai, buat contekan siap pakai

15 untuk negosiasi. Bagaimana cara Suku Anda membingkai (mengemas) goal/tujuan, sehingga tidak akan memperlemah posisi Suku Anda sendiri? Dalam negosiasi, pihak yang paling terlihat membutuhkan akan menjadi pihak terlemah. ATURAN MAIN Sesuai adat, tiap suku hanya diwakili dua orang sebagai juru bicara (Ketua Suku dan Dukun). Anggota suku yang lainnya hanya boleh menga mati dari jauh dan memberi usul melalui Dukun secara bisik-bisik. Suku Anda adalah tuan rumah yang akan memimpin acara pertemuan ini. Semua aktivitas dalam Ruang Negosiasi harus dalam koridor izin dari Anda. Negosiasi terdiri dari 3 sesi masing-masing 20 menit, diselingi 2 kali reses (break) 10 menit.

Pembahasan Negosiasi

Pembahasan Negosiasi MODUL 7 Pembahasan Negosiasi TUJUAN Mengenali tahap-tahap negosiasi. Mampu mempersiapkan negosiasi, mencari informasi, merumuskan siapa lawan. Membedakan negosiasi dan lobby. Melihat kesamaan tahap-tahap

Lebih terperinci

Perumusan Isu Strategis

Perumusan Isu Strategis MODUL 5 Perumusan Isu Strategis TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan

Lebih terperinci

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit 05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG KISAH. 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun. 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku. 3. Membuat Yel-yel Suku.

LATAR BELAKANG KISAH. 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun. 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku. 3. Membuat Yel-yel Suku. LATAR BELAKANG KISAH 1. Menunjuk Ketua Suku dan Dukun (syaratnya : harus mempunyai kemampuan negosiasi dan mengartikulasikan pendapat dengan baik) 2. Mendandani Ketua Suku dan Dukun sesuai Adat Suku (bahan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) MODUL 22 Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal

Lebih terperinci

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF 19 REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Menggali fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang menunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan hearing.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL) 22 RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal hasil

Lebih terperinci

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 10 MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu tentang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu MODUL 21 Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari

Lebih terperinci

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing.

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. MODUL 15 Simulasi Hearing TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. PERKIRAAN WAKTU 120 menit PERLENGKAPAN Daftar Periksa Hearing

Lebih terperinci

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif MODUL 19 Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengga li fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang me nunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU 21 BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari komponen-komponen

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: DIPLOMASI Simulasi kasus bisnis: 1. Simulasi negosiasi antara kelompok 3 dan kelompok 4 kasus bisnis 2. Kelompok 1dan kelompok 2 menjadi pengamat aktif Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN Modul ke: 13 Fakultas Ilmu Komunikasi DIPLOMASI Simulasi kasus bisnis: 1. Simulasi negosiasi antara kelompok 1 dan kelompok 2 kasus bisnis 2. Kelompok 3 dan kelompok 4 menjadi

Lebih terperinci

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing MODUL 10 Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu t entang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF 18 PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk perbaikan

Lebih terperinci

Praktak Hearing Dengan Eksekutif

Praktak Hearing Dengan Eksekutif MODUL 18 Praktak Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk

Lebih terperinci

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN Pokok Bahasan Perkenalan dan Kontrak Belajar Langkah-langkah Fasilitasi Perkenalan Langkah-langkah Fasilitasi Kontrak Belajar Penulis Muchtadlirin Penyelia Tulisan Fahsin M.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF 16 PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen Legislatif untuk penyusunan Perda. Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama dari

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKem) Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.

Lebih terperinci

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa PB 1 Visi Undang-undang Desa SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan

Lebih terperinci

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN MODUL 20 Mengatasi Keberatan TUJUAN Menerima keberatan sebagai bagian dari proses advokasi. Memahami k eberatan sebagai bentuk minimal dari penerimaan dan bukan sebagai antitesis dari penerimaan. Mengerti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting Seorang fasilitator yang berpengalaman sudah pasti akan menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk memastikan awal suatu pelatihan

Lebih terperinci

Dialog Dengan Narasumber

Dialog Dengan Narasumber MODUL 4 Dialog Dengan Narasumber TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari

Lebih terperinci

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit)

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit) MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit) Center of Excellence in Small Medium Enterprise Development Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 04 DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari pakar.

Lebih terperinci

DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE

DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE PERMAINAN CHARACTER BUILDING DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE SMP NEGERI 1 BOGOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SIMULASI : 1 : - : 2 orang berpasangan : 5 menit : 1. Mengembangkan rasa percaya diri 2. Mengembangkan

Lebih terperinci

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI SAAT MEMFASILITASI 1 81 1 82 BAB 4 Teknik Menangani Situasi Sulit Saat Memfasilitasi Bayangkan situasi sulit apa yang bisa dihadapi seorang fasilitator infomobilisasi saat mengelola kegiatan kelompok atau

Lebih terperinci

Panduan Orientasi. Aktivitas:

Panduan Orientasi. Aktivitas: Panduan Orientasi 1. Tujuan : Mengenalkan calon karyawan pada budaya perusahaan, anggota organisasi dan suasana kerja di semua lingkungan perusahaan 2. Orientasi dilakukan apabila perusahaan melakukan

Lebih terperinci

Pengemasan Pesan Dengan NLP

Pengemasan Pesan Dengan NLP MODUL 9 Pengemasan Pesan Dengan NLP TUJUAN Memahami bahwa makna itu tidak bersifat obyektif (mel ekat pada event) melainkan subyektif (diciptakan oleh subjek). Memahami bahwa perbedaan pendapat adalah

Lebih terperinci

Mobil atau Kambing. 2. Berikan satu kalimat deskripsi dari apa yang Anda pikirkan tentang pengertian dari kemungkinan (probability) dalam konteks ini.

Mobil atau Kambing. 2. Berikan satu kalimat deskripsi dari apa yang Anda pikirkan tentang pengertian dari kemungkinan (probability) dalam konteks ini. Mobil atau Kambing Suatu acara televisi game show popular, Let's Make a Deal, dari tahun 1960an dan 1970an memberikan fitur permainan dengan menyembunyikan mobil di belakang pintu dari ketiga pilihan pintu

Lebih terperinci

Praktak Hearing Dengan Legislatif

Praktak Hearing Dengan Legislatif MODUL 16 Praktak Hearing Dengan Legislatif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen Legislatif untuk penyusunan PERDA. Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama

Lebih terperinci

Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran

Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran Batasan Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik dalam pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang

Lebih terperinci

120 menit UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

120 menit UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 08 UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN Memahami bahwa motivasi orang bertindak berdasarkan prinsip PPP (Pain Pleasure Principle). Mampu menganalisa Untung Rugi yang akan dialami stakeholder pada tiap lini advokasi

Lebih terperinci

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji Pengertian Komentar Pendapat seseorang dalam sebuah diskusi tentu akan mengundang reaksi dari peserta lain. Reaksi tersebut merupakan komentar/tanggapan yang dapat berupa persetujuan ataupun penolakan.

Lebih terperinci

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Disampaikan pada perkuliahan Pengembangan Masyarakat di FKM USU Senin/Tanggal 26 Mei 2014. Pelaksanaan FGD/DKT perlu

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai presentasi ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 18.1. Menjelaskan presentasi ilmiah 18.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF Pengertian dan Manfaat Media belajar adalah alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang jenis dan bentuknya bermacam macam. Dalam menyiapkan dan merancang media

Lebih terperinci

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TATA TERTIB SIDANG MUSYAWARAH MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI BAB I SIDANG Pasal 1 1. Yang dimaksud dengan sidang adalah Musyawarah Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

PENGENALAN DIRI. Materi Pelatihan. Waktu : menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instuksional Khusus : Metoda :

PENGENALAN DIRI. Materi Pelatihan. Waktu : menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instuksional Khusus : Metoda : PENGENALAN DIRI 16 Waktu : 1.5 sesi @ 90 menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum : Mampu mengembangkan kepribadian diri secara optimal, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan. Tujuan

Lebih terperinci

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik UNIT 5a PENDAMPINGAN UNIT 5a PENDAMPINGAN Pendahuluan Pengawas Mata Pelajaran (selanjutnya disebut Pengawas) mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas adalah

Lebih terperinci

MODUL 11. Advokasi Media TUJUAN

MODUL 11. Advokasi Media TUJUAN MODUL 11 Advokasi Media TUJUAN Mengerti peran media dalam proses advokasi isu. Memahami tujuan advokasi media yakni membuat media menjadi peka isu, melakukan pemberitaan yang ramah anak serta mau ambil

Lebih terperinci

Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang

Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang MODUL 17 Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang TUJUAN Mengga li fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang me nunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan

Lebih terperinci

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular 1 Kamar Kecil Merokok Agenda Telepon selular 2 Menjelaskan manfaat dari negosiasi yang efektif. Menjelaskan lima tahap negosiasi. Menekankan persiapan dan negosiasi berbasiskepentingan Menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecemasan komunikasi interpersonal yang rendah. 4.1 Lokasi Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan oleh penulis di SMP N 2 Banyubiru, dengan subjek siswa kelas VIIC yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata. perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter Patch Adam.

I. PENDAHULUAN. Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata. perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter Patch Adam. I. PENDAHULUAN Patch Adam adalah film yang menceritakan tentang kisah nyata perjalanan seorang dokter Amerika bernama Hunter Patch Adam. Diperankan oleh Robin Williams sebagai Hunter, film ini memiliki

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Oxford Dictionary : Negosiasi didefinisikan sebagai : pembicaran dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kompromi atau kesepakatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR

INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR LAMPIRAN 48 INSTRUMEN KEBIASAAN BELAJAR IDENTITAS Nama : Kelas : No Absen : PETUNJUK 1. Angket ini terdiri atas 31 item pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban yaitu: Hampir Tidak Pernah (HTP) Kadang-kadang

Lebih terperinci

KRITIK POPULER FILM DOKUMENTER WARISAN SANG EMPU

KRITIK POPULER FILM DOKUMENTER WARISAN SANG EMPU KRITIK POPULER FILM DOKUMENTER WARISAN SANG EMPU Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kritik Televisi dan Film Dosen Pembimbing : Citra Dewi Utami, S. Sn., M.A Oleh : Leny Indriati 13148112 Windy junita 13148132

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY  LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK Setelah mengikuti Dinamika Kelompok, peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini Bhayangkari 26 Kota Bengkulu dengan dua siklus. Pada setiap siklus

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

Wijaya, Ariyadi MATEMATIKA ITU ASYIK (untuk SMP)/Ariyadi Wijaya - Edisi Pertama Yogyakarta; Mobius, 2012 xii + 92 hlm, 1 Jil. : 23 cm.

Wijaya, Ariyadi MATEMATIKA ITU ASYIK (untuk SMP)/Ariyadi Wijaya - Edisi Pertama Yogyakarta; Mobius, 2012 xii + 92 hlm, 1 Jil. : 23 cm. MATEMATIKA ITU ASYIK (untuk SMP) Oleh : Ariyadi Wijaya Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik Sesi ke Terapis Sasaran Tempat : TAK Orientasi Realita : I (Pengenalan Orang) : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan

Lebih terperinci

MODUL 14. Strategi Hearing

MODUL 14. Strategi Hearing MODUL 14 Strategi Hearing TUJUAN Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukka n perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Conference dan Press

Lebih terperinci

Bab 3 Mengapa Lesson Study?

Bab 3 Mengapa Lesson Study? Bab 3 Mengapa Lesson Study? A. Bagaimana Pengetahuan Berkembang? Dalam suatu pertemuan, sejumlah guru melakukan diskusi tentang masalah pembelajaran matematika SMP. Salah seorang guru mengemukakan pengalamannya

Lebih terperinci

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian.

Uji Penilaian Profesional Macquarie. Leaflet Latihan. Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Uji Penilaian Profesional Macquarie Leaflet Latihan Verbal, Numerikal, Pemahaman Abstrak, Kepribadian. Mengapa Uji Penilaian psikometrik digunakan Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang menyertakan

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004

Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004 Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004 Pengantar Salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY  LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK Setelah mengikuti Dinamika Kelompok, peserta

Lebih terperinci

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana 122 MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Disusun Oleh : Anggi Permana 14320102 123 PENDAHULUAN Manual ini berisikan sebuah panduan terapi yang dirancang

Lebih terperinci

Mata Diklat : BUILDING LEARNING COMMITMENT Nama Diklat : Diklat Fungsional Nutrisionis Jenjang Ahli

Mata Diklat : BUILDING LEARNING COMMITMENT Nama Diklat : Diklat Fungsional Nutrisionis Jenjang Ahli Mata Diklat : BUILDING LEARNING COMMITMENT Nama Diklat : Diklat Fungsional Nutrisionis Jenjang Ahli Fasilitator : Dr. LILIN BUDIATI SH.MM lilinbudiati@yahoo.com PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP Waktu : 3 jam 45 menit A. Pendahuluan Pada paket pelatihan

Lebih terperinci

SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda?

SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda? SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda? Pilih antara pernyataan yang berlawanan (dari kolom sebelah kiri dan kolom sebelah kanan) yang paling sesuai menjelaskan

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

Media Relations. Wawancara Media. Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relations

Media Relations. Wawancara Media. Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relations Media Relations Modul ke: Wawancara Media Fakultas Ilmu Komunikasi Anindita, S.Pd, M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Menjadi nara sumber di media merupakan suatu hal

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN. Universitas Indonesia. Penyusunan skema..., Alvin Taufik, FIB UI., 2009.

BAB 4 PENGUJIAN. Universitas Indonesia. Penyusunan skema..., Alvin Taufik, FIB UI., 2009. BAB 4 PENGUJIAN Dalam bab ini dijelaskan proses pengujian dan perbaikan skema penilaian kelas TE tingkat dasar di ILP secara terperinci. Sesuai dengan yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, pengujian

Lebih terperinci

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa PB 9 Pemberdayaan Masyarakat Desa SPB 9.1. Analisis Sosial Ketidakberayaan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Melakukan analisis sosial untuk mengidentifikasi faktor-faktor

Lebih terperinci

Dwi Cahyo P.U. Young Outing Games. (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator outing baru Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, dan Umum. cahyocayo.webs.

Dwi Cahyo P.U. Young Outing Games. (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator outing baru Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, dan Umum. cahyocayo.webs. Dwi Cahyo P.U Young Outing Games (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator outing baru Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, dan Umum cahyocayo.webs.id Young Outing Games (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator

Lebih terperinci

Bab II Pengembangan Area Emosional

Bab II Pengembangan Area Emosional Bab II Pengembangan Area Emosional Kompetensi Akhir 1. Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. Kompetensi Dasar 1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan

Lebih terperinci

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode ...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode Sukakah saudara makan makanan yang telah disediakan dengan baik? Saya suka. Kita tahu bahwa ada cara yang betul dan cara yang salah untuk menyediakan makanan Cara

Lebih terperinci

KETERAMPILAN NEGOSIASI

KETERAMPILAN NEGOSIASI MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai BAB II KAJIAN TEORI 1.1. Motivasi Belajar 1.1.1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 2001). Motivasi

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

SALESMANSHIP TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPHONE. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

SALESMANSHIP TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPHONE. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SALESMANSHIP TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPHONE Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN

Lebih terperinci

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS Pendahuluan Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, ide tersebut seakan-akan hanya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

STRATEGI-STRATEGI YG MEMADUKAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEBIDANAN D4 STIKES RESKI

STRATEGI-STRATEGI YG MEMADUKAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEBIDANAN D4 STIKES RESKI STRATEGI-STRATEGI YG MEMADUKAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL PERMAINAN DAN SIMULASI MODEL KOOPERATIF MODEL PENEMUAN & PENYELESAIAN MASALAH PENDIDIKAN KEBIDANAN D4 STIKES RESKI PERMAINAN Suatu pendekatan mengajar

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun DRAF PANDUAN LOMBA DEBAT BAHASA SE-JABODETABEK DALAM RANGKA BULAN BAHASA TAHUN 2017 I. Daftar Topik Debat 1. Dewan ini akan memprioritaskan pengenalan bahasa Indonesia ke luar negeri daripada pengembangan

Lebih terperinci

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan . Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan

Lebih terperinci

MODUL 1 PERUBAHAN POLA PIKIR & KARAKTER A. SUB POKOK BAHASAN Memahami Peran Kekuatan Pikiran dan dalam menjadi Pengusaha B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan

Lebih terperinci

Fungsi Dinamika Kelompok

Fungsi Dinamika Kelompok Fungsi Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain :. Individu satu dengan yang lain akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman dan pengorbanan yang harus dilakukan agar menjadi seorang Gamer

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman dan pengorbanan yang harus dilakukan agar menjadi seorang Gamer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Free To Play adalah Film Dokumenter yang dibuat oleh Valve, salah satu developer game yang ada didunia. Film yang ditayangkan secara gratis pada tahun 2014

Lebih terperinci

Modul intervensi merupakan tindak lanjut dari hasil assesment. Modul intervensi seyogyanya tailor made, rasional dan mampu laksana

Modul intervensi merupakan tindak lanjut dari hasil assesment. Modul intervensi seyogyanya tailor made, rasional dan mampu laksana MODUL KONSELING DAN TERAPI PERILAKU BAGI PELAKU KDRT PENGANTAR: Modul intervensi merupakan tindak lanjut dari hasil assesment Modul intervensi seyogyanya tailor made, rasional dan mampu laksana Modul intervensi

Lebih terperinci

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial PB 2 Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial SPB 2.1. Inklusi Sosial Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan konsep dasar, prinsip dan indikator inklusi sosial 2.

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Resolusi dan Alternatif Resolusi Konflik (1) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menentukan alternatif resolusi konflik

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. /Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI TAK Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II

Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD/MI Kelas II semester 2 pelajaran 3 musyawarah tujuan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan manfaat pembelajaran manfaat

Lebih terperinci

MENGAPA SULIT TERUS TERANG DALAM FORMASI? Rohani, April 2013, hal Paul Suparno, S.J.

MENGAPA SULIT TERUS TERANG DALAM FORMASI? Rohani, April 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 MENGAPA SULIT TERUS TERANG DALAM FORMASI? Rohani, April 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Iziniata suatu hari minta izin kepada pikonya untuk menjumpai sahabatnya di suatu tempat, katanya ingin

Lebih terperinci