Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji
|
|
- Irwan Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengertian Komentar Pendapat seseorang dalam sebuah diskusi tentu akan mengundang reaksi dari peserta lain. Reaksi tersebut merupakan komentar/tanggapan yang dapat berupa persetujuan ataupun penolakan. Komentar maupun tanggapan, baik berupa persetujuan maupun penolakan seharusnya disertai dengan alasan yang logis. Komentar artinya pendapat yang berisi uraian atau ulasan tentang suatu masalah. Selain itu, komentar yang diberikan pun harus mengarah pada perbaikan dan permasalahan yang diangkat. Pada saat menyampaikan sebuah komentar, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Beberapa hal tersebut antara lain sebagai berikut. a. Komentar harus mengarah pada permasalahan yang ada. b. Sampaikan secara jelas dan tidak berbelit-belit. c. Komentar tidak bersifat menjatuhkan atau menguji seseorang. d. Komentarilah isi dari makalah tersebut, bukan mengenai orangnya. e. Sertakan alasan yang logis dan mendukung, jika perlu sertakan beberapa kalimat kutipan dari pernyataan penyaji makalah. f. Tunjukkan kekurangan dan kelemahan yang disertai bukti, jika berupa kritikan dan masukan. g. Komentar harus memiliki nilai manfaat bagi orang lain. pendapat yaitu, sanggahan atau perbedaan pikiran ataara 2 orang aatau lebih saat sedang berdiskusi yang disertai dengan alasan yang jelas. contohnya " sebaiknya saya mengerjakan tugas matematika, kamu yang mengerjakan tugas sejarah, agar cepat selesai Pendapat adalah informasi berdasarkan buah pemikiran/perkiraan mengenai sesuatu hal. contoh: keputusannya itu bisa dipandang tindakan nekat mengingat usianya saat itu Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. dengan melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok dimana dalam diskusi tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut dengan ketua diskusi. Tugas dari ketua diskusi adalah untuk membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat para anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta mengemukakan kesimpulan dari hasil diskusi. Unsur-Unsur Diskusi Materi Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji Perlengkapan Macam - Macam Diskusi Adapun macam-macam diskusi adalah sebagai berikut... Seminar: Pengertian seminar adalah diskusi yang digunakan untuk mencari kesepakatan atau kesamaan langkah atau pandangan dalam menghadapi suatu persoalan yang sifatnya formal,
2 sehingga para pemrasaran menyiakan kertas kerja atau makalah untuk disajikan. Para peserta diskusi dapat diberi kesempatan dalam menanggapi ataupun menganggah makalah tersebut. Pada akhirnya diskusi moderator dapat menyampaikan hasil dari pemikirannya. Sarasehan/Simposium: Pengertian Sarasehan/simposium adalah diskusi yang diselenggarakan untuk membahas mengenai prasaran-prasaran tentang suatu pokok persoalan atau masalah. Diskusi Panel: Pengertian diskusi panel adalah diskusi yang digunakan untuk memperluas wawasan terhadap suatu masalah yang sedang hangat dengan melibatkan beberapa ahli disiplin ilmu atau profesi untuk bertindak sebagai penulis atau pembicara. Moderator dapat bertanya langsung kepada panelis untuk menggali pandangan/pendapat. Peserta diskusi diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi atau menyanggah pendapat dari panelis yang pada akhirnya diskusi moderator dapat menyajikan pokok-pokok pikiran hasil diskusi. Konferensi: Pengertian konferensi adalah pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi bersama. Lokakarya: Pengertian lokakarya adalah diskusi atau pertemuan para ahli atau pakar dalam membahas suatu masalah yang berada di bidangnya Pengertian Komentar Pendapat seseorang dalam sebuah diskusi tentu akan mengundang reaksi dari peserta lain. Reaksi tersebut merupakan komentar/tanggapan yang dapat berupa persetujuan ataupun penolakan. Komentar maupun tanggapan, baik berupa persetujuan maupun penolakan seharusnya disertai dengan alasan yang logis. Komentar artinya pendapat yang berisi uraian atau ulasan tentang suatu masalah. Selain itu, komentar yang diberikan pun harus mengarah pada perbaikan dan permasalahan yang diangkat. Santun Memberikan Komentar Pada saat menyampaikan sebuah komentar, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Beberapa hal tersebut antara lain sebagai berikut. Komentar harus mengarah pada permasalahan yang ada. Sampaikan secara jelas dan tidak berbelit-belit. Komentar tidak bersifat menjatuhkan atau menguji seseorang. Komentarilah isi dari makalah tersebut, bukan mengenai orangnya. Sertakan alasan yang logis dan mendukung, jika perlu sertakan beberapa kalimat kutipan dari pernyataan penyaji makalah. Tunjukkan kekurangan dan kelemahan yang disertai bukti, jika berupa kritikan dan masukan. Komentar harus memiliki nilai manfaat bagi orang lain. Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan.
3 Seminar pada umumnya merupakan suatu bentuk instruksi akademis, baik di lembaga akademis atau ditawarkan oleh sebuah organisasi komersial atau profesional. Siapa saja yang terlibat dalam seminar? 1. Penyaji 2. Moderator 3. Key Speaker : pembahas utama 4. Pimpinan sidang 5. Anggota peserta 6. Tim perumus 7. M C : Pembawa acara Pengertian Diskusi Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan. Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang. Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham seseorang. Pengertian Seminar Seminar adalah sebuah pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah dibawah suatu pimipinan guru besar atau sang ahli dari suatu masalah tersebut. Seminar merupakan kegiatan yang melibatkan adnya sumber informasi dan penerima informasi. Adapun yang terlibat dalam seminar itu adalah 1. Panitia Penyelenggara 2. Pemandu Acara (Moderator) 3. Pemakala 4. Pembanding 5. Penambat (Notulen)
4 6. Pengamat Tujuan Seminar Tujuan diadakannya seminar yaitu menyampaikan suatu pendapat atau sesuatu yang baru kepada pendengarnya, dengan harapan penerima informasi memperoleh sesuatu yang baru untuk dikembang tumbuhkan menjadi sesuatu yang lebih luas lagi kepada yang lainnya. Pengertian Diskusi Kata diskusi berasal dari kata discussus (Latin) yang berarti bertukar pendapat. Diskusi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Berikut beberapa pengetian diskusi: 1. Diskusi adalah bentuk komunikasi dua arah yang merupakan satu bentuk tukar pikiran atau pembicaraan secara teratur dan terarah mengenai suatu masalah. 2. Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran yang dilakukan melalui jalan musyawarah. 3. Diskusi adalah bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang sifatnya actual dan menyankut kepentingan umumdan keputusan yang diambil secarah musyawarah. B. Tujuan Diskusi 1. Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat. 2. Mengadakan kesepakatan 3.Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah 4.Belajar dari orang lain dari banyak hal 5.Menilai pendapat orang lain 6.Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya. C. Pihak-pihak yang yang terlibat dalam diskusi 1. Moderator : pemimpin diskusi atu pengendali diskusi 2. Peserta (audience) : satu kelompok atau dapat dibagi beberapa kelompok 3. Peninjau : Penyelenggara atau pembina 4. Pengunjung : pemerhati atau hanya sebagai penonton F. Syarat-Syarat Moderator yang Baik 1. Mengerti aturan diskusi 2.Ssabar, rendah hati, dan menguasai pendapat setiap pembicara 3. Jujur, ramah dan tidak berat sebelah 4. Dapat menghidupkan suasana diskusi 5. Dalam memberikan tanggapan selalu bersifat obyektif G. Syarat-Syarat Peserta diskusi yang Baik 1.Memenuhi aturan main diskusi 2.Memahami dan menguasai materi diskusi 3.Aktif mengembangkan buah pikiran 4.Menghargai pendapat orang lain 5.Menghindari fifat emosional 6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit 7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran 8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka. 9.Aktif dari awal hingga selesai 10. Tidak mengecewakan orang lain
5 H. Tata Pelaksanaannya Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, beberapa orang bertukar pikiran tentang masalah khusus untuk mencari pemecahannya. Masalah yang yang didiskusikan harus dirumuskan sebaik-baiknya sehingga terbatas pada masalah yang kongkrit sehingga tidak ada beberapa masalah yang dibahas berulang-ulang atau timpang tindih. Seperti pada cara mengemukakan pendapat dalam diskusi berikut: 1.Menggunakan bahasa yang baik, logis dan masuk akal. 2.Harus langsung mengena pada pokok persolan. 3.Menghilangkan rasa emosional dan jangan memaksakan kehendak pendapanya harus diterima. 4.Materi pembicaraaan jangan menjatuhkan orang lain atau menjelekkan orang lain. 5.Dalam mengemukakan pendapat merupan solusi bukan menambah permasalahan. Bentuk-Bentuk Diskusi Ditinjau dari tujuan dan cara pencapaiannya, diskusi dapat dibedakan melalui bentuk-bentuk diskusi sebagai berikut: 1. Diskusi Kelompok; 1) problem solving (pemecahan masalah) 2) self-maintenance (diskusi mandiri) 3) sharing (berbagi pengalaman) 2. Diskusi Umum; 1) diskusi panel 7) muktamar 2) seminar 8) kolokium 3) simposium 9) konferensi 4) kongres 10) temu wicara 5) sarasehan 11) rapat 6) lokakarya Keterangan; 1. Promblem solving ; diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh orang lain. 2. Self maintenance ; diskusi pemecahan masalah yang ditemukan sendiri. Topik diskusi ditentukan sendiri. 3. Sharing ; diskusi untuk memecahkan masalah pribadi (bersifat individual). Pada umumnya sharing merupakan suatu tukar pengalaman yang sering kali mengandung rahasia. 4. Panel ; diskusi kelompok di hadapan orang banyak. 5. Seminar ; pertemuan /persidangan untuk membahas suatu masalah yang dipimpin seorang ahli 6. Simposium ; pertemuan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu topik tertentu, biasanya diikuti oleh ahli dari berbagai disiplin ilmu. 7. Kongres ; rangkaian pertemuan para wakil organisasi untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan yang penting. 8. Sarasehan ; pertemuan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu. 9. Lokakarya ; pertemuan untuk antar ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah yang berkaitan dengan keahliannya (sanggar kerja;workshop) 10. Muktamar ; pertemuan dan perundingan masalah masalah politik 11. Kolokium ; kegiatan belajar pada tingkat sarjana, yang dilakukan dalam Bentuk konferensi untuk membahas proyek penelitian bertaraf lanjutan. 12. KonfeKonfrensi ; rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat Mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama 13. Temu wicara ; pertemuan yang dilakukan untuk membicarakan bidang tertentu Biasanya mengenai; hambatan dan cara penanggulangnya 14. Rapat ; suatu pertemuan untuk membicarakan sesuatu kegiatan. J.. Tugas-Tugas Pelaku Didskusi
6 Dalam setiap pelaksanaan diskusi pelaku diskusi harus sudah mengetahui tugas tugas yang harus dilaksanaakan. Adapun tugas-tugas yang dimaksud sebagai berikut: 1. Pemimpin/Ketua diskusi (moderator) 1) Menyiapkan rangkuman pokok masalah yang hendak didiskusikan. 2) Membuka diskusi 3) Menjelaskan tujuan atau maksud diskusi 4) Menyebutkan masalah-masalah yang akan didiskusikan serta menjelaskan tatacara berdiskusi. 5) Mengendalikan dan mengatur jalannya diskusi agar tetap berjalan dengan baik, hidup, efisien, dan efektif. 6) Memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta ikut ambil bagian dalam diskusi. 7 ) Bersikap obyektif dalam mengambil setiap keputusan, sesuai dengan keputusan secara umum. 8) Membuat rangkuman dan menyimpulkan hasil diskusi 9) Menutup diskusi. 2. Peserta Diskusi 1) mempersiapkan materi sebelum diskusi berlangsung. 2) Ikut secara aktif dalam membahas masalah-masalah yang dibahas. 3) Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil diskusi. 4) Menunjukkan solidaritas dan partisipasi 5) Menjaga suasana yang nyaman dan segar 6) Membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi 7) Meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta mengajukan keberatan dan mengajukan contoh serta bukti. Mengusulkan kesimpulan dan memusatkan perhatian dalam diskus
Bab II Pengembangan Area Emosional
Bab II Pengembangan Area Emosional Kompetensi Akhir 1. Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya. Kompetensi Dasar 1. Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan
Lebih terperinciMATA KULIAH SEMINAR I SMT VI PRODI DKV
MATA KULIAH SEMINAR I SMT VI PRODI DKV Tujuan mata kuliah Seminar I, 3 SKS dimaksudkan untuk membekali mahasiswa agar terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan
Lebih terperinciOleh: Sari Rudiyati, dkk &
Oleh: Sari Rudiyati, dkk Email: sari_rudiati@uny.ac.id & sarirudiyati@yahoo.com SEMINAR Seminarium : tempat pembibitan Pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu guna memperoleh wawasan, kritik,
Lebih terperinciPenulisan Karya Ilmiah 1
Kompetensi dasar: Memahami jenis karya ilmiah Indikator: Menjelaskan makna rapat Menjelaskan makna diskusi Menjelaskan makna diskusi panel Menjelaskan makna seminar Menjelaskan makna lokakarya Menjelaskan
Lebih terperinci2.2 Jenis-jenis Forum Ilmiah. b. Seminar
2.2 Jenis-jenis Forum Ilmiah a. Diskusi Panel Diskusi Panel adalah diskusi yang diikuti oleh seorang moderator dua sampai empat orang pembicara, dan diikuti oleh banyak peserta. Pembicara adalah orang
Lebih terperinciTEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH.
TEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH Bambang Sulistyo, S.Pd., M.Eng. Bambang Sulistyo, S.Pd., M.Eng. bambangsulistyo@yahoo.com PENDAHULUAN Kata moral atau moralitas sering digunakan secara sinonim dengan kata
Lebih terperinciTEKNIK DAN ETIKA DISKUSI ILMIAH
TEKNIK DAN ETIKA DISKUSI ILMIAH Oleh Bambang Sulistyo, S.Pd.,.M.Eng PENDAHULUAN Kata moral atau moralitas sering digunakan secara sinonim dengan kata etika. Dalam Kehidupan sehari-hari kata etika (ethics)
Lebih terperinciBahasa Indonesia. Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah
Bahasa Indonesia Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah KELOMPOK 5 Nur R.A Tuhepaly 115060701111040 Deassy Rizky Syahputri 115060700111078 Alvina Safitri 115060700111053 Vetty Valentin 115060700011074 Samuel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN ETIKA DAN ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh mahasiswa dalam dunia ilmiahnya. Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah.
Lebih terperincioleh : Maria Nunik Andina L
oleh : Maria Nunik Andina L http://andinamaria1.blogspot.co.id/2016/11/mengenal-jenis-jenis-rapat-danpertemuan.html Kita seringkali mengikuti berbagai kegiatan yang melibatkan dengan seseorang atau sekolompok
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
Lebih terperinci14Ilmu PUBLIC SPEAKING. Ruang Lingkup Persiapan Rapat dan Jenis Pertemuan. Christina Arsi Lestari, M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas
Modul ke: PUBLIC SPEAKING Fakultas 14Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Persiapan Rapat dan Jenis Christina Arsi Lestari, M.Ikom Program Studi Broadcasting Perencanaan dan Persiapan Rapat Pedoman atau pegangan
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN KELOMPOK
METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK SEMINAR Pembahasan masalah secara ilmiah dengan tujuan mencari pemecahan sehingga berujung pada kesimpulan atau keputusan-keputusan yang tidak jarang diikuti pula dengan resolusi
Lebih terperinciSTUDENT CENTER LEARNING. OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb
STUDENT CENTER LEARNING OLEH : LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb CERAMAH ILLUSTRATIF DISKUSI STUDI KASUS PENUGASAN PRESENTASI ELEARNING (INTERNET LIBRARY) CERAMAH ILUSTRATIF Metode ceramah yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional, dan keterampilan siswa serta merupakan penunjang keberhasilan
Lebih terperincimerasa perlu untuk menawar kembali
Negosiasi merupakan kata serapan bahasa inggris yang berasal dari kata negotiate yang berarti : merundingkan, bermusyawarah. Negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai kesepakatan melalui diskusi. Negosiator
Lebih terperinciPRINSIP DISKUSI, DISKUSI KELOMPOK, DISKUSI KELAS
PRINSIP DISKUSI, DISKUSI KELOMPOK, DISKUSI KELAS MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd Oleh : Kelompok 5/ Offering : B-BB
Lebih terperinciMembangun Ketrampilan Memfasilitasi
Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.
Lebih terperinciPersonalia Seminar. Personalia ini merupakan unsur mengelola.
Personalia Seminar Dalam rangka pelaksanaan forum akademik perlu disusun suatu personalia forum akademik yang sesuai dengan bentuk dan metode yang dipakai. Personalia ini merupakan unsur mengelola. Moderator.
Lebih terperinciSEMINAR Pengembangan kemahsiswaan di masa yang
SEMINAR Pengembangan kemahsiswaan di masa yang akan datang akan tetap diprioritaskan pada peningkatan penalaran dan keilmuan, maka dengan demikian perlu diselenggarakan forum-forum akademik seperti: seminar,
Lebih terperinciDepartemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor No. Dokumen: 6/2013 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Edisi/revisi : 1/1 Pelaksanaan Seminar Halaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan manusia lain. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Tarigan. bahasa tertentu sebagai alat komunikasinya.
2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin hidup sendiri dalam arti luas. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Itulah sebabnya, manusia senantiasa hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciSatuan Kredit Profesi (SKP) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) PENDAHULUAN
Satuan Kredit Profesi (SKP) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) PENDAHULUAN Perlu disadari bahwa perangkat organisasi harus lengkap sehingga bisa memenuhi kebutuhan anggota dalam menghadapi
Lebih terperinciDepartemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor No. Dokumen: 6/2016 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Edisi/revisi : 1/1 Pelaksanaan Seminar Halaman
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Menurut Asra, dkk. (2007: 5) belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan. Belajar juga bisa
Lebih terperincidan menentukan jalannya pengajaran. Pembelajaran tidak lagi satu arah, tetapi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembelajaran Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan akan terjalin komunikasi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR I. PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran Globalisasi di berbagai sektor ekonomi dan bisnis membawa konsekuensi
Lebih terperinciBAB II BERBICARA, BERDISKUSI, DAN METODE KARTU-KARTU RESPONS
BAB II BERBICARA, BERDISKUSI, DAN METODE KARTU-KARTU RESPONS A. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Keterampilan berbahasa memiliki beberapa aspek. Salah satu aspek dari berbhasa yaitu berbicara.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran sangat tergantung pada cara pendidik. Metode adalah cara yang digunakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Pembelajaran Metode adalah cara yang digunakan untuk menginplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
Lebih terperinciPENGENALAN LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL. Tim Laboratorium Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun IAIN Tulungagung
PENGENALAN LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL Tim Laboratorium Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun IAIN Tulungagung LATAR BELAKANG: Model penelitian tentang pembelajaran oleh guru Ditemukan di Jepang, dengan
Lebih terperinciBAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR
175 BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR A. Pengantar Pada sub bab ini peneliti memanfaatkan hasil analisis terhadap kesantunan
Lebih terperinciPERENCANAAN TEKNIK PEMBELAJARN. H. Rahman
PERENCANAAN TEKNIK PEMBELAJARN H. Rahman Pengantar Dalam pembelajaran itu ditulis teknik pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan warga belajar bisa beraneka ragam bergantung kepada tujuan
Lebih terperincikegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak
NEGOSIASI BISNIS Negosiasi sebuah proses usaha untuk menemukan kesepakatan di antara dua pihak atau lebih yang memiliki perbedaan pandangan atau harapan tentang masalah tertentu pembicaran dengan orang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pandang yang berbeda. Pokok-pokok pembicaraan merupakan bagian penting
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis Untuk menjawab permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini, maka penulis menggunakan teori-teori pendidikan yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. a. Metode
Lebih terperinciTata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)
Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Disampaikan pada perkuliahan Pengembangan Masyarakat di FKM USU Senin/Tanggal 26 Mei 2014. Pelaksanaan FGD/DKT perlu
Lebih terperinciCapaian Pembelajaran. Menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan pembelajaran. Sudarmantep.com
Komunikasi EFEKTIF KETERAMPILAN DASAR h t t: p ws w w. /d a r e m a n t e p. S u d a r m a n t e p. 0 h t t: p ws w w. /u s /d e ra r e m a n t e p Capaian Pembelajaran Menerapkan keterampilan dasar mengajar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian yang berjudul Kemampuan Berbicara Argumentatif Anak
181 BAB V PENUTUP Penelitian yang berjudul Kemampuan Berbicara Argumentatif Anak dalam Keluarga Multikiultural dengan Pola Asuh Otoritatif ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT Metoda Pengajaran Drs. MULYO WIHARTO, MM, MHA TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. Mahasiswa dapat menjelaskan metoda expository 2. Mahasiswa dapat menjelaskan metoda inquiry Klik di
Lebih terperinciKeterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan Dasar Memimpin dan Membimbing Kelompok Kecil Afid Burhanuddin 1 Kompetensi Dasar: Memahami keterampilan dasar memimpin dan membimbing diskusi Indikator: Memahami keterampilan dasar memimpin
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Manjilala
PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan
Lebih terperinciKOMUNIKASI LISAN DALAM KELOMPOK Oleh Ido Priyono Hadi Materi kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra 2000/2001. Rapat
1 KOMUNIKASI LISAN DALAM KELOMPOK Oleh Ido Priyono Hadi Materi kuliah Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra 2000/2001 Pada kuliah tatapmuka kali ini, saya akan menyampaikan materi mengenai Rapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA 2.1.1.1 Pentingnya belajar IPA. Menurut Stephert dan Ragan ( dalam Catharina Tri Anni, 2004 : 3 ), belajar dapat diartikan sebagai suatu
Lebih terperincic. Metode Curah Pendapat/Urun Pendapat/Brainstorming
Jenis-jenis Metode Pembelajaran a) Metode Ceramah Suatu cara menyajikan informasi atau bahan ajar/materi melalui penuturan. Keunggulannya, metode ini efektif untuk menyampaikan informasi bersifat penjelasan
Lebih terperinciPencarian Bilangan Pecahan
Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan
Lebih terperinciBab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?
Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari, oleh siswa dimulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pada jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan bertujuan menumbuh kembangkan potensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. Akan tetapi, apabila kegiatan berkomunikasi terjadi tanpa diawali keterampilan berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yakni membaca, menulis, menyimak, dan berbicara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kemampuan mengelola
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan potensi-potensi siswa harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dalam proses pembelajaran. Aqib (2013: 66) menjelaskan, proses belajar mengajar (pembelajaran)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga dituntut mampu menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara diberbagai belahan dunia manapun akan selalu. mengutamakan pendidikan karena keberhasilan suatu pendidikan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu negara diberbagai belahan dunia manapun akan selalu mengutamakan pendidikan karena keberhasilan suatu pendidikan akan mengangkat derajat negara tersebut dan keunggulannya
Lebih terperinciSTATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA
STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA Pembukaan Presiden atau Kepala mahkamah konstitusi dan institusi sejenis yang melaksanakan kewenangan konstitusional di Asia: MENGINGAT
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Pembangunan dan Perubahan Sosial Kode Mata Kuliah : PSI-311 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 300 menit SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Kompetensi Dasar : 1. Penguasaan Teori-Teori Sosial
Lebih terperinciPERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH
PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai presentasi ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 18.1. Menjelaskan presentasi ilmiah 18.2. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Reciprocal Teaching pada siswa kelas XI IPA di SMA Kartika Siliwangi 3
183 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab kelima ini, penulis akan menyajikan simpulan dan saran dari penelitian keterampilan berbicara pada forum diskusi dengan menggunakan model Reciprocal pada siswa kelas
Lebih terperinciCara Melaksanakan. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana siap mental bagi siswa serta menarik perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bersosial manusia tidak terlepas dari komunikasi. Sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa asing mengatakan, Manusia adalah zoon politicon yang artinya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung
LAMPIRAN 1 Alat Ukur KATA PENGANTAR Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sedang melakukan penelitian mengenai Model Kompetensi pada reporter. Kuesioner ini terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN RAPAT ATAU PERTEMUAN
Lebih terperinciMengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2
Mengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2 Apa itu komunikasi kelompok? Adalah proses penyampaian informasi dari 1 pihak ke pihak lain untuk maksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Dan salah satu tujuan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi kuliah dan mahasiswa mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak
Lebih terperinciAdvokasi : What and How?
Advokasi : What and How? disusun oleh : Irfan Kurnia Pratama Universitas Indonesia Pengurus Harian Wilayah ISMKI Wilayah 2 Advokasi 1. Pengertian advokasi Advokasi merupakan sebuah istilah yang mungkin
Lebih terperinciStrategi dan Seni dalam
Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI Lucky B Pangau,SSos MM E-mail : lucky_pangau@yahoo.com HP : 0877 3940 4649 Lucky B Pangau Seni Negosiasi 1 NEGOSIASI Adalah proses komunikasi yang gunakan untuk memenuhi
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017
TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional
Lebih terperinciTabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal
LAMPIRAN 1 Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal No item Validitas Kriteria 1 0,563 Item dapat dipakai 2 0,511 Item dapat dipakai 3 0,438 Item dapat dipakai 4 0,462 Item dapat dipakai 5 0,417
Lebih terperinciUSAHA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INTERAKTIF (PTK SD N MUNCAR I KELAS IV)
USAHA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INTERAKTIF (PTK SD N MUNCAR I KELAS IV) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA ( PTK DI SMP Negeri 3 Delanggu Kelas VIII Tahun Ajaran 2009/2010 ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Internet Comunication and Tehnology (ITC) dewasa ini tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan adanya perubahan dalam sistem
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang
Lebih terperinciMATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK
MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar tahun ajaran 2015/2016
BAB V PEMBAHASAN 1. Bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran PAI kelas VII di SMPN 1 Kanigoro Blitar tahun ajaran 2015/2016 Di dalam
Lebih terperinciJangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti
LAMPIRAN 1. Self Confidence Scale Nama : Usia : Kelas : Sekolah : L / P : Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tersedia 4 pilihan jawaban yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pengajaran yang diselenggarakan pada umumnya di sekolah sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan pengajaran yang diselenggarakan pada umumnya di sekolah sebagai lembaga formal. Pendidikan juga berfungsi sebagai proses pembentukan kemampuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar PKn Kondisi belajar mengajar yang efekif adalah adanya minat perhatian siswa dalam belajar mata pelajaran PKn. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, setiap orang dihadapkan pada berbagai macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut maka setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinci: SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perumusan Dasar Negara Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 3 x 40 menit)
Lebih terperinciPANDUAN PERKULIAHAN SEMINAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT (LS413)
PANDUAN PERKULIAHAN SEMINAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT (LS413) Tahun Akademik 2011/2012 I. PETUNJUK UMUM A. Peserta seminar adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting yang diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)
271 33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak akan lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam berkomunikasi dengan tujuan menyampaikan ide,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Matematika 2.1.1.1 Hasil Belajar Hasil Belajar Matematika merupakan suatu perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan seseorang dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 berada pada kategori tinggi. 2. Secara umum kebiasaan belajar siswa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK
0 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK ( PTK Di SMP Muhammadiyah 4 Sambi kelas VII Tahun Ajaran 2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah, beberapa diantaranya ialah melakukan perubahan kurikulum. Selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan berfikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi semata melainkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, didapatkan malalui wawancara mendalam (indepth interview) dan dilengkapi dengan keabsahan data melalui triangulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi sosial. Suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan pembicara dapat
Lebih terperinciPRINSIP-PRINSIP METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARANDILIHAT DARI SASARAN:
PRINSIP-PRINSIP METODE PEMBELAJARAN 1. AKADEMIK DAN EMPIRIK 2. RELEVAN ( TUJUAN, MATERI AJAR, MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN, KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK, SITUASI DAN KONDISI AKTUAL, WAKTU) 3. FLEKSIBEL(FLEXIBLE)
Lebih terperinci