F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI



dokumen-dokumen yang mirip
PTE 4109, Agribisnis UB

MATEMATIKA EKONOMI Program Studi Agribisnis

PERTEMUAN 2-3 FUNGSI LINIER

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

Matematika Ekonomi (Fungsi)

Institut Manajemen Telkom

Matematika Bisnis (Fungsi)

PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI

Matematika Bisnis (Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar)

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir

FUNGSI. Berdasarkan hubungan antara variabel bebas dan terikat, fungsi dibedakan dua: fungsi eksplisit dan fungsi implisit.

Pertemuan ke 8. GRAFIK FUNGSI Diketahui fungsi f. Himpunan {(x,y): y = f(x), x D f } disebut grafik fungsi f.

Modul Matematika MINGGU 4. g. Titik Potong fungsi linier

APA ITU FUNGSI? x f : x y atau y=f(x) f : x y y=f(x) y=f(x)=x 2. Imajinasi : bermain golf

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

FUNGSI. Matematika Dasar 9/18/2013. TEP-FTP-UB MatDas_Meet 2 APA ITU FUNGSI? DOMAIN, KODOMAIN, RANGE. x f : x y / y=f(x) f : x y y=f(x) y=f(x)=x 2

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

Fungsi Non-Linear. Modul 5 PENDAHULUAN

Matematik Ekonom Fungsi nonlinear

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

Aljabar 1. Modul 1 PENDAHULUAN

Modul Matematika 2012

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan

LIMIT DAN KEKONTINUAN

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

fungsi rasional adalah rasio dari dua polinomial. Secara umum,

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Website : HUBUNGAN NONLINEAR

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

matematika LIMIT ALJABAR K e l a s A. Pengertian Limit Fungsi di Suatu Titik Kurikulum 2006/2013 Tujuan Pembelajaran

Fungsi Linier & Grafik Fungsi Aplikasi dalam Ekonomi

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

MATEMATIKA BISNIS I. M Riza Radyanto, S.T, M.T. Akademi Keuangan dan Perbankan Widya Buana

PERTIDAKSAMAAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

KALKULUS UNTUK STATISTIKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PERTEMUAN 6-7 LIMIT DAN KESINAMBUNGAN FUNGSI

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

MATEMATIKA EKONOMI FUNGSI KUBIK

BAB 2. Diferensial Fungsi Sederhana

BAB 1 PERSAMAAN. a) 2x + 3 = 9 a) 5 = b) x 2 9 = 0 b) = 12 c) x = 0 c) 2 adalah bilangan prima genap d) 3x 2 = 3x + 5

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

BILANGAN KOMPLEKS SHINTA ROSALIA DEWI, S.SI, M.SC

MATEMATIKA EKONOMI 1 FUNGSI DAN GRAFIK. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

PERSAMAAN LINEAR/GARIS LURUS

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

Letak Sebuah Titik :

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

BAB 2. FUNGSI & GRAFIKNYA

LEMBAR KEGIATAN SISWA 1 PERSAMAAN KUADRAT

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

MAKALAH FUNGSI KUADRAT GRAFIK FUNGSI,&SISTEM PERSAMAAN KUADRAT

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

SRI REDJEKI KALKULUS I

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

PERSAMAAN BIDANG RATA

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

Zulfaneti Yulia Haryono Rina F ebriana. Berbasis Penemuan Terbimbing = = D(sec x)= sec x tan x, ( + ) ( ) ( )=

FUNGSI EKSPONENSIAL & FUNGSI LOGARITMA

Silabus. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

Fungsi kuadrat. Hafidh munawir

PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

Pembahasan Matematika IPA SIMAK UI 2009

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN

LEMBAR KERJA SISWA. Semester Ganjil STANDAR ISI KTSP. Nama :... Kelas :... Sekolah :...

Transkripsi:

F U N G S I A. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR FUNGSI Fungsi Fungsi ialah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain. Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur. Unsur-unsur pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien dan konstanta. Variabel dan koefisien senantiasa terdapat dalam setiap bentuk fungsi. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan konstanta. Sebuah fungsi, yang secara kongkret dinyatakan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan, mungkin sekali mengandung sebuah konstanta dan mungkin pula tidak. Walaupun sebuah persamaan atau sebuah pertidaksamaan tidak mengandung konstanta, tidaklah mengurangi artinya sebagai sebuah fungsi. Variabel Variabel ialah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan atau mewakili faktor tertentu, dilambangkan (berdasarkan kesepakatan umum) dengan huruf-huruf Latin. Dalam matematika, variabel-variabel dalam sebuah persamaan lazimnya ditulis dengan huruf-huruf kecil, melambangkan sumbu-sumbu dalarn sistem koordinat (absis dan ordinat, x dan y). Dalam ekonomika, tidak terdapat ketentuan bahwa variabel dalam suatu persamaan harus dituliskan dengan huruf kecil. Berdasarkan kedudukan atau sifatnya, di dalam setiap fungsi terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independen[ variable) ialah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel terikat (independent variable) ialah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain. Koefisien dan Konstanta Koefisien ialah bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak di depan suatu variabel dalam sebuah fungsi. Adapun konstanta ialah bilangan atau angka yang (kadang-kadang) turut membentuk sebuah fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan dan tidak terkait pada suatu variabel tertentu. Notasi sebuah fungsi secara umum: y = f(x) Contoh kongkret: y = 5 + 0,8x Atau, karena y = f(x), bisa pula: f(x) = 5 + 0,8x Bentuk y = f(x) di atas berarti menyatakan bahwa y merupakan fungsi x, besar kecilnya nilai y tergantung pada atau fungsional terhadap nilai x. Masing-masing x dan y adalah variabel. Dalam hal ini, x adalah variabel bebas karena nilainya tidak tergantung pada nilai variabel lain (y) dalam fungsi tersebut. Sebaliknya, y adalah variabel terikat karena nilainya tergantung pada nilai x. Angka 0,8 adalah koefisien variabel x, karena ia terkait pada variabel tersebut. Pada variabel y sesungguhnya terkandung sebuah koefisien lagi, yang besarnya sama dengan 1. Namun karena angka 1 di depan sebuah variabel biasanya tidak dituliskan, maka koefisien 1 yang terkait pada variabel y itu seakan-akan tidak ada. Angka 5 dalam persamaan di atas adalah sebuah konstanta. B. JENIS-JENIS FUNGSI 1

Fungsi dapat digolong-golongkan menjadi beberapa kelompok. Secara garis besar fungsi dikelompokkan atas kelompok fungsi aljabar dan kelompok fungsi nonaljabar. Rincian jenis-jenis fungsi selengkapnya dapat dilihat pada Skema 2 di halaman berikut. Skema 2. Pembagian Jenis Fungsi Fungsi polinom ialah fungsi yang mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebasnya. Bentuk umum persamaan polinom adalah: y = a 0 + a 1 x + a 2 x 2 +... + a n x n. Pangkat tertinggi pada variabel suatu fungsi polinom mencerminkan derajat polinomnya, sekaligus juga mencerminkan derajat persamaan atau fungsi tersebut. Fungsi linear ialah fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu, oleh karenanya sering juga disebut fungsi berderajat satu. Bentuk umum persamaan linear adalah: y = a 0 + a 1 x; di mana a 0 adalah konstanta dan a 1 0. Fungsi-fungsi lain yang pangkat tertinggi dari variabelnya lebih dari satu, secara umum disebut fungsi non-linear; ini meliputi fungsi kuadrat, fungsi kubik, fungsi bikuadrat dan seterusnya. Fungsi kuadrat ialah fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua, sering juga disebut fungsi berderajat dua. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah: y = a 0 + a 1 x + a 2 x 2 ; di mana a 0 adalah konstanta, sedangkan a 1 dan a 2 adalah koefisien, a 2 0. Fungsi berderajat n ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat n (n = bilangan nyata). Bentuk umumnya: y = a 0 + a 1 x + a 2 x 2 +... + a n-1 x n-1 + a n x n ; di mana a 0 adalah konstanta, a 1 hingga a n adalah koefisien, dan a n 0. Fungsi pangkat ialah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat sebuah bilangan nyata bukan nol. Bentuk umumnya : y = x n ; n = bilangan nyata bukan nol. Fungsi eksponensial ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan pangkat dari suatu konstanta bukan nol. Bentuk umumnya: y = n x ; n > 0. (Bandingkan pengertian atau bentuk fungsi eksponensial ini dengan pengertian atau bentuk fungsi pangkat. Perhatikan letak-letak n dan x pada kedua jenis 2

fungsi tersebut). Fungsi logaritmik ialah fungsi balik (inverse) dari fungsi eksponensial, variabel bebasnya merupakan bilangan logaritmik. Bentuk umumnya : y = n log x. Fungsi trogonometrik dan fungsi hiperbolik ialah fungsi yang variabel bebasnya merupakan bilangan-bilangan goneometrik. Contoh persamaan trigonometrik: y = sin 5x Contoh persamaan hiperbolik: y = arc cos 2x. Selain pembagian jenis fungsi sebagaimana yang baru saja diuraikan di atas, berdasarkan letak ruas variabel-variabelnya fungsi dibedakan menjadi dua jenis yaitu fungsi eksplisit dan fungsi implisit. Fungsi eksplisit ialah fungsi yang variabel bebas dan variabel terikatnya terletak di ruas yang berlainan. Sedangkan fungsi implisit ialah fungsi yang variabel bebas dan variabel terikatnya terletak di satu ruas yang sama, di ruas kiri semua atau di ruas kanan semua. Secara operasional, bentuk umum persamaan fungsi yang eksplisit dan yang implisit dapat dilihat sebagai berikut: Setiap fungsi yang berbentuk eksplisit senantiasa dapat diimplisitkan, tetapi tidak semua fungsi implisit dapat diubah menjadi bentuk eksplisit. Sebagai contoh, persamaan implisit x 2 5 x + y 2 3 y = 0 adalah mustahil untuk dieksplisitkan. C. PENGGAMBARAN FUNGSI LINEAR Penggambaran fungsi linear adalah yang paling mudah dilakukan. Sesuai dengan namanya, setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus (boleh juga disebut kurva linear) jika digambarkan. Contoh: 3

Letak garis atau kurva dari sebuah fungsi linear tidak selalu di kuadran pertama, pada x positif dan y positif. Melainkan mungkin pula di kuadran II, III atau IV. D. PENGGAMBARAN FUNGSI NON-LINIER Contoh penggambaran fungsi non-linear: 4

Kurva non-linier mempunyai sifat-sifat tertentu. Melalui sifat-sifat khas ini dapat diantisipasi atau diketahui pola kurvanya. Sifat-sifat kurva non-linier yang dibahas di sini meliputi penggal (titik potong), simetri, perpanjangan, asimtot dan faktorisasi. (1) Penggal Penggal sebuah kurva adalah titik-titik potong kurva tersebut pada sumbusumbu koordinat. Penggal pada sumbu x dapat dicari dengan memisalkan y = 0 dalam persamaan yang bersangkutan, sehingga nilai x dapat dihitung. Penggal pada sumbu y dicari dengan memisalkan x = 0, sehingga nilai y dapat dihitung. Contoh: y = 16-8x + x 2 Penggal pada sumbu x : y = 0 x = 4 Penggal pada sumbu y : x = 0 y = 16 (2) Simetri Dua buah titik dikatakan simetrik terhadap sebuah garis apabila garis tersebut berjarak sama terhadap kedua titik tadi dan tegak lurus terhadap segmen garis yang menghubungkannya. Dua buah titik dikatakan simetrik terhadap titik ketiga apabila titik ketiga ini terletak persis di tengah segmen garis yang menghubungkan kedua titik tadi. 5

Secara ringkas dapat dirumuskan bahwa kurva dari suatu persamaan f(x, y) = 0 adalah simetrik terhadap: sumbu x jika f(x, y) = f(x, y) = 0 sumbu y jika f(x, y) = f( x, y) = 0 titik pangkal jika f(x, y) = f( x, y) = 0 Contoh: 1) Kurva dari persamaan x 2 + y 3 5 = 0 adalah simetrik terhadap sumbu x, sumbu y dan titik pangkal. f(x, y) = x 2 + ( y) 2 5 = x 2 + y 2 5 ; ternyata f(x, y) ekivalen dengan f(x, y) = 0, berarti f(x, y) simetrik terhadap sumbu x f( x, y) = ( x) 2 + y 2 5 = x 2 + y 2 5 ; ternyata f( x, y) ekivalen dengan f(x, y) = 0, berarti f(x, y) simetrik terhadap sumbu y f( x, y) = ( x) 2 + ( y) 3 5 = x 2 y 3 5 ; ternyata f( x, y) ekivalen dengan f(x, y) = 0, berarti f(x, y) simetrik terhadap titik pangkal. (3) Perpanjangan Konsep perpanjangan dalam seksi ini akan menjelaskan apakah ujung-ujung sebuah kurva dapat terus menerus diperpanjang sampai tak terhingga (tidak terdapat batas perpanjangan), ataukah hanya dapat diperpanjang sampai nilai x atau y tertentu (terdapat batas perpanjangan). Contoh : 1) Selidiki apakah terdapat batas perpanjangan bagi kurva yang dicerminkan oleh persamaan x 2 y 2 25 = 0 2 Penyelesaian untuk x: x = ± 25 + y Berapapun nilai y, bilangan di bawah tanda akar akan selalu positif sehingga x akan selalu berupa bilangan nyata. Berarti perpanjangan kurva searah sumbu y tidak terbatas. Penyelesaian untuk y: y = ± x 2 25 Jika x < 5 atau x > -5, bilangan di bawah tanda akar akan negatif dan y akan menjadi bilangan khayal atau maya (tidak nyata). Berarti perpanjangan kurva searah sumbu x terbatas hanya sampai x = ± 5. Jadi pada contoh ini, tidak terdapat batas perpanjangan bagi kurva untuk variabel x (searah sumbu y), tetapi terdapat batas perpanjangan untuk variabel y (searah sumbu x). 6