SKOR-z & PROBABILITAS

dokumen-dokumen yang mirip
Penyimpulan data numerik & kategorik. Elsa Roselina Dewi Gayatri

KURVA NORMAL. (Sumber: Buku Metode Statistika tulisan Sudjana)

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Pengukuran Kesehatan

PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis

Pengukuran Statistik Deskriptif UKURAN PUSAT, UKURAN VARIASI DAN UKURAN POSISI

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi

Ukuran Dispersi (Variasi, atau Penyimpangan) untuk Data Tunggal

Pengukuran Deskriptif

BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

Unit 2. Tendensi Sentral Dan Variabilitas. Awaluddin Tjalla. Pendahuluan

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

PENGUKURAN DESKRIPTIF

Statistik Deskriptif. Statistik Farmasi 2015

Makalah Statistika Distribusi Normal

DESKRIPSI DATA. sekumpulan data yang sudah dikumpulkan. Ukuran pemusatan dibagi menjadi dua yaitu:

BAGIAN UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN LETAK. Memahami konsep dan menerapkan prosedur statistik dalam menghitung ukuran pemusatan dan ukuran letak.

. Rumus untuk rata-rata gabungan adalah

Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB V UKURAN LETAK. Statistika-Handout 5 26

Statistika Psikologi 1

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FAKULTAS TARBIYAH & ILMU KEGURUAN UNISNU JEPARA Mata Kuliah STATISTIK

Statistik Deskriptif Ukuran Dispersi

Median (Mdn) Data Tunggal

ANALISIS DATA DALAM STATISTIK

Deskriptif. Inferensial

Distribusi Normal. Statistika (MAM 4137) Syarifah Hikmah JS

PENILAIAN ACUAN NORMA

BAB III UKURAN TENGAH DAN DISPERSI

Antiremed Kelas 11 Matematika

STATISTIKA 2 11/20/2015. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok. Peta Konsep. B. Menghitung Ukuran Data dari Data Berkelompok

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik. Memahami cara memperoleh data yang baik, menentukan jenis dan ukuran data, serta memeriksa, dan menyusun data.

BAB I PENDAHULUAN. Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas A adalah 71,75,79,77,73 Nilai ujian statistik 5 mahasiswa kelas B adalah 45,60, 90,85,95

Statistika & Probabilitas

OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

Materi-1 Statistika, data, penyajian data, Ukuran Pusat dan Sebaran Data. Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

BAB III METODE PENELITIAN

Antiremed Kelas 11 Matematika

Ukuran Simpangan/Penyebaran

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

NASKAH SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH ( UAS )

UKURAN PEMUSATAN MK. STATISTIK (MAM 4137) 3 SKS (3-0) Ledhyane Ika Harlyan

SOAL STATISTIKA KELAS XI Oleh: Erni Kundiarsih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran gejala pusat. Nugraeni

4. Jika dari 100 data diperoleh data terendah 15 dan data tertinggi 84, maka banyaknya kelas adalah. A. 5 B. 6 C. 7 D. 8 E. 9

PENGANTAR BIOSTATISTIK

Kenapa Data Harus Diringkas?

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

MEMBUAT KLASIFIKASI FAKTA

Silabus NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Antiremed Kelas 11 Matematika

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi

STATISTIK. Rahma Faelasofi

Statistika Pendidikan


Gejala Pusat - Statistika

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

Masalah Penyebaran data. Riana Nurhayati

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

PENGUKURAN DATA DALAM DISTRIBUSI TUNGGAL DAN BERGOLONG

OUT LINE. Distribusi Probabilitas Normal. Pengertian Distribusi Probabilitas Normal. Distribusi Probabilitas Normal Standar

By : Hanung N. Prasetyo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014

PENGERTIAN STATISTIK. Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

STATISTIK DAN STATISTIKA

PENGUKURAN DATA DALAM DISTRIBUSI TUNGGAL DAN BERGOLONG

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

MA2082 BIOSTATISTIKA Orang Biologi Tidak Anti Statistika

Kedudukan Siswa dalam Kelompok

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran Penyebaran Suatu ukuran baik parameter atau statistik untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya.

(TENDENCY CENTRAL) Oleh: Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Tutorial ke : 1 Kode/ Nama Mata Kuliah : PAMA 3225 / Statistika Dasar

Statistika Materi 5. Ukuran Penyebaran. (Lanjutan) Hugo Aprilianto, M.Kom

Transkripsi:

Pertemuan 11 : 16 Juli 2018 SKOR-z & PROBABILITAS REVIEW MATERI TENDENSI SENTRAL Menunjukkan skor tunggal yang mewakili seluruh kelompok subjek penelitian. Mean, Median, Modus KUARTIL, DESIL PERSENTIL Membagi subjek penelitian menjadi 4 / 10 / 100 kelompok sehingga dapat mengkategorisasikannya. VARIABILITAS Menunjukkan sebaran data subjek penelitian yang berada pada skor rata-rata / mean. SKOR-z Gambaran seluruh kumpulan skor maupun skor tiap individu. PROBABILITAS Menunjukkan besarnya proporsi individu. 1

Kurva Normal terdiri dari 6 SD Kurva normal adalah kurva simetris yg diperoleh berdasarkan teoritik matematik. Titik tengah yang membagi sisi kiri dan kanan sama disebut dengan mean (M). Luas antara 1 SD hingga + 1 SD sebesar = 68, 26%, dst. Total keseluruhan daerah kurva normal sebesar 100%, sehingga batas antara M dengan +3 SD atau 3 SD sebesar masing2 50%. Kurva Normal terdiri dari 6 SD Ex : Data Berat badan dari 1000 individu diketahui memiliki M = 50 kg, dengan SD = 10, maka = 341,3 orang memiliki BB antara 40 50 kg atau 50 60 kg. 477,2 orang memiliki BB antara 30 50 kg atau 50 70 kg. Dst.. Mean 2

Bandingkan antara A & B, siapa yang paling berprestasi? INDIVIDU CABANG OLAHRAGA A B 1. Loncat tinggi 1. Loncat tinggi PRESTASI 188 cm 65 Kg 13 detik 185 cm 70 Kg 11 detik Anda harus mengubahnya ke skor yang terstandar yaitu Skor - z Skor individu dalam suatu distribusi (nilai X) diubah menjadi skor z dengan tujuan untuk : Mengidentifikasi dan menggambarkan secara tepat keberadaan setiap skor dalam distribusi dengan melihat seberapa jauh jarak suatu skor dari meannya dalam standar deviasi. Z = Angka standar X = Angka kasar yang diketahui Ẋ = M = Mean Sx = SD = Standar Deviasi Contoh Z-score = 1,00 berarti bahwa nilai yang menyimpang 1 SD dari M. Jika M = 100, dengan SD =15, dan skor x = 130, berapa nilai Z? 3

Mari Kembali Ke Kasus Sebelumnya, Dihitung yuk... INDIVIDU CABANG OLAHRAGA MEAN SD PRESTASI A 1. Loncat tinggi B 1. Loncat tinggi 1. 185 cm 2. 68 Kg 3. 12 detik 1. 185 cm 2. 68 Kg 3. 12 detik 1. 3 cm 2. 2 Kg 3. 1,5 detik 1. 3 cm 2. 2 Kg 3. 1,5 detik 188 cm 65 Kg 13 detik 185 cm 70 Kg 11 detik Z = Angka standar X = Angka kasar yang diketahui Ẋ = M = Mean Sx = SD = Standar Deviasi Hasil... 1. Lompat tinggi => Z.A = 188-185 / 3 = +1,00 ; Z.B = 185-185 / 3 = 0,00 2. Angkat Besi => Z.A = 65-68 / 2 = -1,50 ; Z.B = 70-68 / 2 = +1,00 => Z.A = 13-12 / 1,5 = + 0,67 ; Z.B = 11-12 / 1,5 = -0,67 INDIVIDU CABANG OLAHRAGA A 1. Loncat tinggi B 1. Loncat tinggi MEAN SD PRESTASI Skor z Total 1. 185 cm 2. 68 Kg 3. 12 detik 1. 185 cm 2. 68 Kg 3. 12 detik 1. 3 cm 2. 2 Kg 3. 1,5 detik 1. 3 cm 2. 2 Kg 3. 1,5 detik 188 cm 65 Kg 13 detik 185 cm 70 Kg 11 detik + 1,00-1,50-0,67 0,00 +1,00 +0,67-1,17 + 1,67 4

PROBABILITAS Proporsi hasil dari seluruh hasil yang memungkinkan. X Rumus z-score z-score Tabel z-score Proporsi/ Probabilitas Latihan Sejumlah 300 orang dicatat kemampuan meloncatnya. Didapatkan data bahwa rata-rata meloncat individu sebesar 160 cm, dan SD sebesar 13 cm. 1. Berapa banyak orang yang dapat meloncat setinggi 180 cm? 2. Berapa proporsi orang yg tidak dapat meloncat setinggi 140 cm? 3. Mereka yang dikualifikasikan dalam golongan 10% peloncat tertinggi dapat meloncat berapa cm? 4. Berapa % jumlah orang yang dapat meloncat setinggi 170 cm 190 cm? 5. Berapa banyak orang yang dapat meloncat setinggi 170 cm 190 cm? 6. Berapa proporsi orang yang dapat meloncat setinggi 147 cm? 5

1. Berapa banyak orang yang dapat meloncat setinggi 180 cm? Berdasarkan soal diatas, dipahami bahwa daerah yang dimaksud adalah diatas Mean (160 cm), yaitu 180 cm. Sehingga ke arah daerah kurva normal positif. Cari z-score = (180 160) / 13 = + 1,54 Lihat tabel kurva normal 1,54 (lihat kolom z 1,5, lalu ke kolom baris 4) menunjukkan 43,82%. Sementara, 43.82% merupakan daerah dari M (160 cm) ke 180 cm, yang jadi pertanyaan adalah orang yang dapat meloncat setinggi 180 cm keatas, sehingga daerah kurva atas yang dimaksud adalah yang diatas 180 cm yaitu 50% - 43,82% = 6,18% Jadi, 6,18% X 300 orang = 18,54 orang. Berapa proporsi orang yg tidak dapat meloncat setinggi 140 cm? Berdasarkan soal diatas, dipahami bahwa daerah yang dimaksud adalah dibawah Mean (160 cm), yaitu 140 cm. Sehingga ke arah daerah kurva normal negatif. Ingat, Proporsi = 1/100 persen. Sehingga langkah awal adalah mencari z-score = (140 160) / 13 = - 1,54 Lihat tabel kurva normal 1,54 menunjukkan 43,82%. Perlu diketahui bahwa daerah tsb masih menunjukkan daerah antara M sampai 140 cm (area negatif). Sementara yang ditanyakan orang yg tidak dapat meloncat setinggi 140 cm yang berarti dibawah 140 cm. Sehingga Daerah 50% kurva kebawah 43,82% = 6,18%. Jadi, 6,18x / 100 = 0,0618 6

Mereka yang dikualifikasikan dalam golongan 10% peloncat tertinggi dapat meloncat berapa cm? Berdasarkan soal diatas, dipahami bahwa daerah yang dimaksud adalah diatas Mean (peloncat tertinggi) Sehingga ke arah daerah kurva normal positif. Hitung daerah 50% kurva atas 10% = 40% Lihat pada tabel kurva normal, yang mendekati nilai 40,00 ada pada z-score 1,28 (39,97). Sementara diketahui bahwa 1 SD = 13 cm Jadi, deviasi 1,28 X 13 cm = 16,64 cm. Jadi, 10% peloncat tertinggi dapat meloncat 160 cm + 16,64 cm = 176,64 cm. Berapa % jumlah orang yang dapat meloncat setinggi 170 cm 190 cm? Berdasarkan soal diatas, dipahami bahwa daerah yang dimaksud adalah diatas Mean (160 cm), yaitu 170 cm dan 190 cm. Sehingga ke arah daerah kurva normal positif. Caranya adalah menghitung terlebih dahulu tiap2 nilai z-score 190 cm dan 170 cm. Nilai 190 cm menyimpang sebanyak 2,31 SD (didapat dari 160-190 / 13 cm) kemudian lihat pada tabel z (2,3 kolom z, dan baris ke-1) sehingga daerah kurva sebesar 48,96%. Nilai 170 cm menyimpang sebanyak +0,77 SD (didapat dari 160-170 / 13 cm) kemudian lihat pada tabel z (0,7 kolom z, dan baris ke 7) sehingga daerah kurva sebesar 27,94%. Jadi, 48-96 % - 27,94 % = 21,02%. 7

Berapa banyak orang yang dapat meloncat setinggi 170 cm 190 cm? 21,02% X 300 orang = 63 orang. Berapa proporsi orang yang dapat meloncat setinggi 147 cm? Berdasarkan soal diatas, dipahami bahwa daerah yang dimaksud adalah dibawah Mean (160 cm), yaitu 147 cm. Sehingga ke arah daerah kurva normal negatif. 147 cm menyimpang sebesar -1 SD (dari hitungan 160-147 cm / 13 cm) Ingat dan lihat pada daerah kurva normal bahwa Luas 1 SD dari distribusi normal sebesar 34,13%. Proporsi orang yang dapat meloncat tinggi 147 cm berarti menuju ke arah positif, Sehingga, daerah 50% (dari daerah positif) + 34,13% = 84,13%. Note : jika yang ditanyakan tidak dapat meloncat setinggi 147 cm, berarti menuju kearah negatif sehingga daerahnya adalah 50% - 34,13% = 16,87%. 8