BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. naungan perusahaan besar Mitra Adi perkasa, tbk. Bergerak dibidang food & beverage,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hoka Hoka Bento atau kadang disingkat Hokben adalah jaringan restoran

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH. D COST Seafood Restaurant adalah sebuah restoran yang menyediakan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. La Tulipes Cosmetiques didirikan pada tahun 1980 setelah melalui penelitian

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada sub bab ini akan sedikit dijelaskan mengenai profil perusahaan dari

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. TIENS didirikan tahun 1995 oleh Mr. Li Jinyuan di Tianjin, China, Tiens Group Co., Ltd. (Grup

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. PT. Resanel Prima Hutama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Mal Lippo Cikarang yang terletak di jalan utama Lippo Cikarang adalah

.,BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN IMPLIKASI Profil Perusahaan PT. Citra Transpor Nusantara

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA SKRIPSI. Fika Aditya Pradipta

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Sebelum membahas tentang travel agent, perlu diketahui definisi dari travel agent.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil PT. Inti Jaya Frame and Woods. PT Inti Jaya Frame adalah perusahaan dagang yang menghasilkan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kami memahami sepenuhnya bahwa waktu Bapak/Ibu/Sdr/i sangat terbatas dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran Umum tentang Perusahaan Profil PT. Jalur Nugraha Ekakurir

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH PT. Pelayaran Nasional Bahtera Bestari Shipping

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah %

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Multi Kontrol Nusantara adalah anak perusahaan yang dimiliki oleh Grup

Bab IV HASIL DAN BAHASAN

Saudara/Saudari Responden yang terhormat, Bersama ini, saya meminta kesediaan Saudara/i untuk mengisi daftar

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. Gambar 4.1 Logo PT. JNE

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENERAPAN AKUNTANSI PADA PARA PEMILIK UKM (USAHA KECIL

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT BERMASALAH KOPERASI

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT GENERAL ADJUSTER INDONESIA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner. No. Pernyataan - pernyataan SS S N TS STS. Produk paket perjalanan wisata dari

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Novotel Jakarta Gajah Mada. bergerak di bidang pengembangan real estate, golf dan country club,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI INSTAGRAM

BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER. mengisi daftar pernyataan dalam kuesioner ini dengan tujuan sebagai data untuk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV OBJEK KAJIAN PENELITIAN. Grandville Island didirikan pada tanggal 8 Desember 1987 dan telah menjadi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUESIONER. Responden yang terhormat,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Juhdi Sakti Engineering merupakan perusahaan konstruksi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB 4 HASIL PENELITIAN. PT. Cipta Retail Prakarsa adalah sebuah Perusahaan yang bergerak dibidang retail fashion

TABEL DISTRIBUSI NORMAL BAKU 0 - Z

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

KUESIONER PENGARUH KUALITAS PRODUK, PERSEPSI HARGA, SALURAN DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA OPPO SMARTPHONE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH. Gambar 4.1 Logo Jakarta Design Center

Transkripsi:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Krispy Kreme merupakan nama premier doughnut Indonesia, berada dibawah naungan perusahaan besar Mitra Adi perkasa, tbk. Bergerak dibidang food & beverage, menjual doughnut dan coffee yang mengutamakan experience customer dalam menikmati doughnut dan coffee. Krispy Kreme sendiri merupakan franchise dari Amerika Serikat sejak tahun 1937 dan ada di Indonesia pertama kali di buka di Pondok Indah Mall II pada kamis, 24 Agustus 2006. Pada Grand Openingnya para pembeli realnya mengantri hingga berjamjam bahkan ada yang mengantri dari tengah malam, Daniel leo yang mengantri sejak malam sebelumnya pukul 22.15 menjadi pembeli pertama dan diberi hadiah 52 lusin donat gratis selama setahun. Saat dibuka antrian mencapai lebih dari 200 orang dan sebanyak itu juga kaos dan topi habis dibagikan kepada para pengantri. Dari segi produk, kelebihan krispy kreme adalah sensasi rasa Krispy Kreme yang melting in your mouth ketika dimakan. menjual berbagai jenis donat, namun yang paling terkenal adalah donat berlapis gulanya yang biasanya disajikan hangat. Salah satu ciri khas toko-toko Krispy Kreme adalah kaca besar antara dapur dan areal pelanggan sehingga para pelanggan dapat melihat cara pembuatan dan penyajian donat. Donat Krispy kreme dibuat setiap hari di toko dari resep masih rahasia yang berasal dari tahun 1937, yang tetap terkunci rapat dalam lemari besi yang aman di Winston-Salem, North Carolina. Teknik pembuatan donat ini juga sangat canggih. Krispy kreme memproduksi adonan donat dan peralatannya sendiri untuk menjaga kualitas dan konsistensi produk sehingga tetap higienis dan dan peralatan panggang kopi sendiri dari biji terbaik di seluruh dunia. Krispy kreme mengembangkan integrasi supply chain secara vertikal, dimana untuk pengembangan bisnis waralabanya, Krispy Kreme membuat pabrik khusus mesin pembuat 66

67 donat yang dinamakan sebagai Krispy Kreme Manufacturing and Distribution. Pihak Krispy Kreme menjanjikan experience yang tidak dimiliki donat lain, yaitu experience be a hero. Krispy Kreme yang menyuguhkan banyak pilihan rasa yang mengandalkan hot original glazed sebagai unggulannya. Selain itu ada beberapa donat lainnya yang berlapis gula, berisi buah atau krim. Gerai Krispy Kreme juga menyediakan jus buah, minuman ringan, kopi spesial ala Krispy Kreme dan minuman dingin. Krispy Kreme memiliki sejarah panjang dan kaya yang mencakup beberapa dekade. selama bertahuntahun, toko kami telah menjadi tempat di mana teman-teman lama dan baru berkumpul. kunjungan ke toko Krispy Kreme adalah sebuah pengalaman yang unik. Krispy Kreme menerapkan konsep doughnut theatre, yaitu mempertunjukkan kepada konsumen dapur Krispy Kreme yang besar dan mesin pembuat donat canggihnya yang sedang beroperasi, melalui jendela kaca Konsumen dapat melihat proses pembuatan donat dari awal sampai akhir. Tidak heran hampir semua bagian dari outlet Krsipy Kreme menggunakan kaca. Terdapat juga tanda hot light yang akan menyala apabila donat hangat original glazed telah siap menanti pembeli. Sumber : http://www.krispykreme.com/indonesia.html Gambar 4.1 Logo Krispy Kreme 4.1.1. Visi Perusahaan We create magic moment for warm memories to everyone, everywhere 4.1.2 Misi Perusahaan

68 We promise to continue to make good-tasting, high-quality products because that s what you expect and deserve, and that s what expected of ourselves 4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Krispy Kreme CEO Director Food & Beverage General Manager Operational Manager Marketing Store Manager Supervisor Administr ation Beverage Cashier Retail Greeter Produc tion Process ing Sumber : Krispy Kreme Gambar 4.2 Struktur Organisasi Krispy Kreme

69 Keterangan : Setiap perusahaan harus mempunyai struktur organisasi untuk melakukan wewenang dan tanggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memudahkan pihak manajemen dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan posisinya. Sehingga tidak terjadi kesalahan antara suatu departemen yang lain. Selain itu setiap karyawan bertanggung jawab akan pekerjaannya baik pekerjaann individual maupun pekerjaan kelompok. berikut : Setiap personil dalam Krispy Kreme mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai CEO Sebagai owner PT.Mitra Adi Perkasa. Tugasnya mengawasi pekerjaan para Director dan menyetujui atau menolak rencana dan program para Director. Berwenang mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas pelaksanaan operasional perusahaan. Director Food & Beverage 1. Memimpin, mengendalikan perusahaan dan membina jajarannya agar berdaya guna dan berhasil guna. 2. Menentukan garis kebijakan secara umum. 3. Menyusun rencana perusahaan jangka panjang maupun jangka pendek dan strategi dalam mencapai tujuan perusahaan. 4. Mengkoordinasikan dan mengawasi para manajer dalam melaksanakan tugasnya. 5. Bertanggung jawab penuh atas segala tindakannya yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan baik ekstern maupun intern.

70 General Manager 1. Merencanakan visi, misi, serta strategi untuk mencapai tujuan perusahaan Mengawasi dan mengontrol departemen-departemen dibawahnya. 2. Merencanakan Business Plan perusahaan. 3. Merencanakan pengembangan store. 4. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan. 5. Mengontrol anggaran setiap departemen. 6. Mengembangkan SDM, produk marketing dan sebagainya. 7. Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran perusahaan. 8. Bertanggung jawab penuh atas segala tindakan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan baik ekstern maupun intern. Operational Manager 1. Bertanggung jawab untuk semua kegiatan operational brand 2. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan. 3. Mengembangkan SDM, sisitem prosedur, dan sebagainya 4. Mengontrol seluruh biaya operasional. 5. Mengontrol jalannya operasional seluruh store. 6. Melakukan pengorganisasian wewenang atas perencanaan yang telah dibuat selama tahun berjalan. 7. Menetapkan anggaran setiap departemen. Marketing 1. Membuat perencanaan promosi. 2. Melakukan kerjasama dengan para media. 3. Merencanakan pemasaran produk baru. 4. Merancang desain interior store, tata letak mesin serta peralatan store lainnya. 5. Mengadakan negosiasi untuk bekerjasama dengan bank dan brand lain.

71 6. Membuat desain desain yang diperlukan untuk promosi. Store Manager 1. Bertanggung jawab untuk store yang dikelola. 2. Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kerja karyawan yang dibawahnya. 3. Melaksanakan pencapaian target penjualan. 4. Menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan. 5. Bertanggung jawab terhadap jalannnya operasi store. 6. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang. 7. Memeriksa laporan keuangan. Supervisor 1. Membantu pelaksanaan pencapaian target penjualan. 2. Membantu mengawasi dan mengotrol seluruh kegiatan kerja store. 3. Membantu menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan. 4. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasi store. Administration 1. Merencanakan dan mengatur cash flow. 2. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan. 3. Mengatur absensi karyawan. 4. Mengatur schedule karyawan. Beverage 1. Membuat minuman. 2. Upselling produk. Cashier 1. Menghitung dan menyetor uang dari hasil transaksi. 2. Menjaga dan membersihkan sekitarnya. Retail

72 1. Melayani tamu yang memesan. 2. Melakukan penawaran produk. 3. Menjaga dan membersihkan sekitarnya. Greeter 1. Menarik customer untuk masuk kedalam store. 2. Membersihkan meja makan tamu setelah makan. 3. Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area store serta perlengkapan lainnya. 4. Membantu tamu membawa produk makanan ke meja bila dibutuhkan. Production 1. Melaksanakan penggorengan dan pemasakan donat 2. Mencatat setiap penggorengan dan pemasakan donat dan penerimaan bahan baku. 3. Menghidupkan dan membersihkan peralatan masak. 4. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya. Processing 1. Membantu pekerjaan bagian Production. 2. Memproses donat ( menghias donat dan memberi toping) 3. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya. 4.3 Profil Responden Berikut ini merupakan data mengenai profil responden, dimana responden merupakan konsumen Krispy Kreme Senayan City dengan penyebaran kuesioner dari tanggal 7 Desember sampai pada tanggal 16 Desember 2010. Dan dari data tersebut penulis menyebarkan 100 kuesioner ke konsumen dengan persetujuan terlebih dahulu dengan responden dan store manager Krispy Kreme Senayan City. Profil responden ini bertujuan

73 untuk mengetahui karakteristik-karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan terhadap konsumen didasarkan pada jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan frekuensi kunjungan. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai keadaan responden. 4.3.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Presentase Pria 49 49% Wanita 51 51% Total 100 100% Sumber: Data Primer, 2010 Berdasarkan hasil kuesioner mengenai jenis kelamin, dapat diketahui jumlah responden pria (49%), responden wanita (51%), ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden wanita dibandingkan reponden pria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Sumber : hasil Pengolahan Data, 2010

74 Gambar 4.3 Jenis Kelamin 4.3.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Usia Responden Usia Jumlah Presentase 15-19 7 7% 20-24 16 16% 25 29 27 27% 30 34 26 26% > 34 24 24% Total 100 100% Sumber : Data primer, 2010 Berdasarkan data diatas, sebagian besar responden berusia 25-29 tahun yaitu sebanyak 27 orang (27%), sedangkan yang berusia 15-19 tahun sebanyak 7 orang (7%), 20-24 tahun sebanyak 16 orang (16%), 30-34 tahun sebanyak 26 orang (26%), dan >34 tahun sebanyak 24 orang (24%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Usia Responden 24% 7% 16% 26% 27% 15-19 20-24 25-29 30-34 >34

75 Sumber : hasil Pengolahan Data, 2010 Gambar 4.4 Usia Responden 4.3.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Pekerjaan Responden Pekerjaan Jumlah Presentase Pelajar/mahasiswa 20 20% Pegawai Swasta 34 34% PNS/BUMN 13 13% Wiraswasta 29 29% Lainnya 4 4% Total 100 100% Sumber : Data Primer, 2010 Berdasarkan dari data diatas yaitu dari pekerjaan responden, sebagian besar responden berprofesi sebagai pegawai swasta. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan yaitu responden berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 34 orang (34%), pelajar/mahasiswa berjumlah 20 orang ( 20%), PNS/BUMN berjumlah 13 orang (13%), wiraswasta berjumlah 29 orang (29%), dan lainnya sebanyak 4 orang (4%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

76 Gambar 4.5 Pekerjaan Responden 4.3.4 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Tabel 4.4 Frekuensi Kunjungan Frekuensi Kunjungan Jumlah Presentase Tidak lebih dari 1x sebulan 10 10% Sebulan 2x 10 10% Sebulan 3x 20 20% Sebulan 4x 25 25% Sebulan lebih dari 4x 35 35% Total 100 100% Sumber : Data Primer, 2010 Berdasarkan data di atas yaitu dari frekuensi kunjungan, sebagian besar frekuensi kunjungan responden adalah sebulan lebih dari 4x. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan yaitu responden yang frekuensi kunjungan sebulan 4x

77 berjumlah 35 orang (35%), tidak lebih dari 1x sebulan berjumlah 10 orang (10%), sebulan 2x berjumlah 10 orang (10%), sebulan 3x berjumlah 20orang (20%), dan sebulan 4x berjumlah 25 orang (25%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.6 Frekuensi Kunjungan 4.4 Transformasi Data, Uji Validitas, Reliabilitas, Serta Normalitas Data Keterangan : X 1 = Variabel Experiential Marketing Krispy Kreme X 2 = Variabel Brand Image Krispy Kreme Y = Variabel Brand Trust Krispy Kreme Z = Variabel Brand Loyalty Krispy Kreme Data hasil kuesioner untuk mencari variabel Experiential Marketing Krispy Kreme (X 1 ), variabel Brand Image Krispy Kreme (X 2 ), Brand Trust Krispy Kreme (Y), dan Brand

78 Loyalty Krispy Kreme (Z). sebelum dianalisa lebih lanjut, data tersebut harus mempunyai skala interval. Untuk variabel X 1, X 2, Y, dan Z, data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data dalam skala ordinal, dan akan diubah menjadi data skala ienterval dengan menggunakan MSI. Pertanyaan 1 sampai 28 memiliki 5 opsi jawaban pertanyaan yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S) dan sangat setuju (SS) yang kemudian dibobotkan kemudian dibobotkan dimana STS mempunyai bobot sama dengan 1, TS mempunyai bobot sama dengan 2, N mempunyai bobot sama dengan 3, S mempunyai bobot sama dengan 4, SS mempunyai bobot sama dengan 5. Setelah dilakukan transformasi data dari ordinal ke interval terhadap jawaban dari pertanyaan variabel X 1, X 2, Y, dan Z, didapat nilai baru dari data dengan perubahan sebagai berikut : Tabel 4.5 Nilai Baru Setelah transformasi Data Ordinal ke Interval Opsi dari jawaban (ordinal) Nilai baru (Interval) Pertanyaan 1-17 1 1.00 2 1.41 3 1.88 4 3.46 5 4.26 Pertanyaan 18-22 1 1.00 2 1.89 3 2.39

79 4 3.00 5 4.02 Pertanyaan 23-26 1 1.00 2 1.71 3 2.20 4 2.92 5 3.89 Pertanyaan 27-28 1 1.00 2 1.91 3 2.50 4 3.17 5 4.16 Keterangan : 1 = Sangat Tidak setuju 1 = Tidak Setuju 2 = Netral 3 = Setuju 4 = Sangat Setuju Selanjutnya, data yang sudah ditransformasi akan diuji validitas serta reliabilitasnya sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian yang berupa pertanyaan kuesioner dapat dipertanggungjawabkan. Adapun variabel-variabel yang akan diuji validitasnya dan reliabilitasnya adalah variabel X 1, X 2, Y dan Z.

80 Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n 2. Nilai n menggunakan data sebanyak 100 jawaban kuesioner, data yang digunakan adalah data dari urutan 1-100 jadi nilai df = 98. Dengan menggunakan rumus IDF.T(0.95,df) didapat nilai t tabel = 1.66. selanjutnya dengan menggunakan rumus r-tabel yaitu t/sqrt(df+t**2), maka didapatkan nilai r-tabel = 0.165. Untuk reliabiltas, akan dinyatakan reliable apabila cronbach s alpha > 0.600. 4.4.1 Uji Validitas Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data 100 responden dengan menggunakan SPSS 16.0. caranya yaitu dengan membandingkan nilai r tabel dan nilai r hitung. Pernyataan-pernyataan dari masing-masing variabel penelitian dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel. 1. Uji Validitas Pada Variabel Experiential Marketing Krispy Kreme Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Experiential Marketing Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 0.279 0.165 Valid 2 0.409 0.165 Valid 3 0.342 0.165 Valid 4 0.370 0.165 Valid Experiential Marketing (X 1 ) 5 0.307 0.165 Valid 6 0.406 0.165 Valid 7 0.302 0.165 Valid 8 0.431 0.165 Valid 9 0.330 0.165 Valid

81 10 0.514 0.165 Valid 11 0.383 0.165 Valid 12 0.214 0.165 Valid 13 0.245 0.165 Valid 14 0.209 0.165 Valid 15 0.406 0.165 Valid 16 0.468 0.165 Valid 17 0.284 0.165 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2010 Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada variabel Experiential Marketing dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel. 2. Uji Validitas Pada Variabel Brand Image Krispy Kreme Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Brand Image Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 0.848 0.165 Valid 2 0.920 0.165 Valid Brand Image (X 2 ) 3 0.841 0.165 Valid 4 0.801 0.165 Valid 5 0.805 0.165 Valid Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada variabel Brand Image dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel.

82 3. Uji Validitas Pada Variabel Brand Trust Krispy Kreme Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Brand Trust Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 0.902 0.165 Valid Brand Trust (Y) 2 0.920 0.165 Valid 3 0.914 0.165 Valid 4 0.857 0.165 Valid Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada variabel Brand Trust dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel. 4. Uji Validitas Pada Variabel Brand Loyalty Krispy Kreme Tabel 4.9 Uji Validitas Brand Loyalty Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Brand Loyalty 1 0.750 0.165 Valid (Z) 2 0.750 0.165 Valid Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan pada variabel Brand Trust dinyatakan valid semua karena r hitung > r tabel. 4.4.2 Uji Reliabilitas Menurut Sekaran (2006, p182) secara umum keandalan kurang dari 0.600 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0.700 bisa terima, dan lebih dari 0.800 adalah baik. Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan SPSS 16.0, yaitu apabila nilai cronbach s Alpha > 0.600 maka dinyatakan reliable. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukan tabel dibawah ini :

83 Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Experiential Marketing (X 1 ) 0.764 Reliable Brand Image (X 2 ) 0.942 Reliable Brand Trust (Y) 0.958 Reliable Brand Loyalty (Z) 0.857 Reliable Seluruh variabel dinyatakan reliable karena nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0.600. 4.4.3 Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal. Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q Plot. Jika terlihat sebaran data variabel berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. Kriteria Pengujian : a. Angka signifikansi Uji Kolmogrov - Smirnov Sig > 0.05, maka data berdistribusi normal. b. Angka signifikansi Uji Kolmogrov - smirnov Sig < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal. 4.4.3.1 Uji Normalitas Data Experiential Marketing Untuk mengetahui apakah data Experiential Marketing normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut :

84 Tabel 4.11 Uji Normalitas Variabel Experiential Marketing Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Experiential_Marketing.082 100.092.988 100.511 a. Lilliefors Significance Correction Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov- Smirnov Sig = 0.092 > 0.05, maka data experiential marketing berdistribusi normal. Gambar 4.7 Grafik Normal Q-Q Plot Experiential Marketing Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data dari variabel experiential marketing berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal.

85 4.4.3.2 Uji Normalitas Data Brand Image Untuk mengetahui apakah data Brand Image normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut : Tabel 4.12 Uji Normalitas Variabel Brand Image Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Brand_Image.066 100.200 *.969 100.020 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov- Smirnov Sig = 0.200 > 0.05, maka data brand image berdistribusi normal.

86 Gambar 4.8 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Image Jika dilihat pada gambar 4.8 terlihat sebaran data dari variabel brand image berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal. 4.4.3.3 Uji Normalitas Data Brand Trust Untuk mengetahui apakah data Brand Trust normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut :

87 Tabel 4.13 Uji Normalitas Variabel Brand Trust Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Brand_Trust.088 100.054.952 100.001 a. Lilliefors Significance Correction Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov- Smirnov Sig = 0.054 > 0.05, maka data brand trust berdistribusi normal. Gambar 4.9 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Trust

88 Jika dilihat pada gambar 4.9 terlihat sebaran data dari variabel brand trust berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal. 4.4.3.4 Uji Normalitas Data Brand Loyalty Untuk mengetahui apakah data Brand Loyalty normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada tabel dan gambar berikut : Tabel 4.14 Uji Normalitas Variabel Brand Loyalty Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Brand_Loyalty.087 100.058.959 100.003 a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Hasil Pengolhan Data, 2010 Dari hasil yang diperoleh melalui program SPSS 16.0 angka signifikansi Kolmogrov- Smirnov Sig = 0.058 > 0.05, maka data brand loyalty berdistribusi normal.

89 Gambar 4.10 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Loyalty Jika dilihat pada gambar 4.10 terlihat sebaran data dari variabel brand loyalty berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data ini berdistribusi normal. 4.5 Pengujian Analisis Jalur (Path Analysis) Langkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, dimana pengujian dilakukan secara keseluruhan dan individu untuk 2 struktur yang dipecah juga menjadi substruktur 1 dan substruktur 2. Berikut ini merupakan kerangka hubungan antara jalur (X 1 terhadap Y, X 2 terhadap Y, X 1 terhadap Z, X 2 terhadap Z, dan Y terhadap Z) dan dibuat dalam persamaan struktural sebagai berikut : Y = ρ yx1 X 1 + ρ yx2 X 2 + ρ y ε 1 Z = ρ zx1 X 1 + ρ zx2 X 2 + ρ zy Y + ρ z ε 2

90 ε1 ε 2 X 1 ρ yx1 ρ zx1 ρ yx2 Y ρ zy Z ρ zx2 X 2 Gambar 4.11 Struktur Pengaruh X 1, X 2, Y, dan Z 4.5.1 Pengujian Sub-struktur 1 Analisis pengaruh Experiential Marketing dan Brand Image terhadap Brand Trust Langkah untuk melakukan analisis jalur seperti yang tergambar pada gambar 4.11 struktur akan dipecah menjadi 2 bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Dalam analisa pengaruh Experiential Marketing (X 1 ) dan Brand Image (X 2 ) terhadap Brand Trust (Y) akan digambarkan dalam sebuah model yang nantinya akan disebut substruktur 1. berikut adalah gambarnya : X 1 ρ yx1 ε 1 Y ρ yx2 X 2 Gambar 4.12 Sub-struktur 1

91 Selanjutnya untuk melihat hubungan X 1, X 2, terhadap Y dapat dibantu melalui program SPSS yang menghasilkan output sebagai berikut : Tabel 4.15 Korelasi Pearson X 1, X 2 dan Y Correlations Brand_Trust Experiential_Mar keting Brand_Image Pearson Correlation Brand_Trust 1.000.946.989 Experiential_Marketing.946 1.000.971 Brand_Image.989.971 1.000 Sig. (1-tailed) Brand_Trust..000.000 Experiential_Marketing.000..000 Brand_Image.000.000. N Brand_Trust 100 100 100 Experiential_Marketing 100 100 100 Brand_Image 100 100 100

92 Tabel 4.16 Anova Sub-struktur 1 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 70.083 2 35.042 2.669E3.000 a Residual 1.273 97.013 Total 71.357 99 a. Predictors: (Constant), Brand_Image, Experiential_Marketing b. Dependent Variable: Brand_Trust Tabel 4.17 Coefficients Sub-struktur 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.099.512.847.438 Experiential_Marketing.240.178.462 2.669.016 Brand_Image.620.058.520 4.425.002 a. Dependent Variable: Brand_Trust Tabel 4.18 Model Summary Sub-struktur 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.991 a.982.982.11458

93 a. Predictors: (Constant), Brand_Image, Experiential_Marketing b. Dependent Variable: Brand_Trust Selanjutnya dapat dilihat hubungan bivariat antara variabel X 1, X 2, dan Y dengan menggunakan korelasi Pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan faktor lain. Dengan melihat tabel 4.15 : Korelasi Variabel X 1 dan X 2 (r X1X2 ) = 0,971 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat dan searah. Hipotesis : H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dan X 2 H a : ada hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dan X 2 Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Keputusan Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Experiential Marketing (X 1 ) dan Brand Image (X 2 ) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel

94 Experiential Marketing (X 1 ) naik maka nilai variabel Brand Image (X 2 ) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Experiential Marketing (X 1 ) turun maka nilai variabel Brand Image (X 2 ) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.971. Korelasi Variabel X 1 dan Y (r x1y ) = 0.946 yang artinya hubungan kedua variabel sangat kuat dan searah. Hipotesis : H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dan Y H a : ada hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dan Y Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Keputusan Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Experiential Marketing (X 1 ) dan Brand Trust (Y) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel Experiential Marketing (X 1 ) naik maka nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Experiential Marketing (X 1 ) turun

95 maka nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.946. Korelasi Variabel X 2 dan Y (r x2y ) = 0.989 yang artinya hubungan kedua variabel sangat kuat dan searah. Hipotesis : H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X 2 dan Y H a : ada hubungan yang signifikan antara variabel X 2 dan Y Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Keputusan Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara Brand Image (X 2 ) dan Brand Trust (Y) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel Brand Image (X 2 ) naik maka nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel Brand Image (X 2 ) turun maka nilai variabel Brand Trust (Y) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.989.

96 Hasil Uji Korelasi Pearson antara variabel X 1, X 2, dan Y di atas dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.19 Sifat Hubungan Korelasi X 1, X 2, dan Y Hubungan antara Korelasi Sifat hubungan X 1 dengan X 2 0.971 Sangat Kuat dan Searah X 1 dengan Y 0.946 Sangat Kuat dan Searah X 2 dengan Y 0.989 Sangat Kuat dan Searah Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X 1, X 2, dan Y harus diuji linearitas hubungan antara ketiga variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel 4.16 Anova, yaitu : Hipotesis H o : Hubungan antara variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y bersifat tidak linier H a : hubungan antar variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y bersifat linier Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat keppercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.000 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Sehingga dapat ditarik kesimpulan hubungan antara dua variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi mengenai linearitas hubungan dalam analisis jalur terpenuhi. Kemudian dianalisa sub-struktur 1 dengan menggunakan analisis jalur, dengan persamaan struktural sebagai berikut : Y = ρ yx1 X 1 + ρ yx1 X 2 + ρ y ε1

97 a. Pengujian secara simultan (keseluruhan) antar variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 4.16 : Hipotesis H o : variabel X 1 dan X 2 tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y H a : Variabel X 1 dan X 2 berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y Dasar pengambilan keputusan (tingkat kepercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.000 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X 1 dan X 2 berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y dan oleh sebab itu, pengujian secara individual atau parsial dapat dilakukan. Besarnya pengaruh variabel X 1 dan X 2 secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai R square pada tabel Model Summary, dimana nilai R 2 = 0.982 = 98,2%. Jadi variabel X 1 dan X 2 mempengaruhi variabel Y sebesar 98,2% dan sisanya yaitu 1.8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Y (ρy) = 1-R 2 = 1-0.982 = 0.134 b. Pengujian secara individual antara variabel X 1 terhadap variabel Y Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.17 yakni : Hipotesis H o : variabel X1 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y

98 H a : variabel X1 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima Keputusan Sig = 0.016 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X 1 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. c. Pengujian secara individual antara variabel X 2 terhadap variabel Y Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.17 yakni : Hipotesis H o : variabel X 2 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y H a : variabel X 2 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.002 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X 2 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Kemudian nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam tabel berikut :

99 Tabel 4.20 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 1 Pengaruh Koefisien Nilai sig Hasil Koefisien Koefisien Antar Jalur Pengujian Determinasi Variabel lain Variabel (Beta) (ρyε1) X 1 terhadap Y 0.462 0.016 H a diterima 0.982 = X 2 terhadap Y 0.520 0.002 H a diterima 98.2% 0.134 Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 1, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 1 menjadi : X 1 Ρ yx1 = 0.462 ε 1 = 0.134 r12 = 0.971 Y X 2 ρ yx2 = 0.520 Gambar 4.13 Sub-struktur 1 beserta koefisien jalur Jadi dapat diperoleh persamaan struktural sub-struktur 1: Y = ρ YX1 X 1 + ρ YX2 X 2 + ρ Y ε 1 Y = 0.462 + 0.520 + 0.134 ε 1 Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa : Brand Trust (Y) dipengaruhi oleh experiential marketing (X 1 ) dan brand image (X 2 ) secara simultan sebesar 98,2% dan sisanya 1,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

100 Setiap peningkatan nilai experiential marketing (X 1 ) sebesar satu, maka brand trust (Y) juga akan naik sebesar 0,462. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai experiential Marketing (X 1 ) sebesar satu, maka brand trust (Y) juga akan turun sebesar 0,462. Setiap peningkatan nilai brand Image (X 2 ) sebesar satu, maka brand Trust (Y) juga akan naik sebesar 0.520. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai brand Image (X 2 ) sebesar satu, maka brand Trust (Y) juga akan turun sebesar 0.520. 4.5.2 Pengujian Sub-struktur 2 Analisis pengaruh Experiential Marketing (X 1 ) dan Brand Image (X 2 ) Terhadap Brand Trust (Y) dan Dampaknya Terhadap Brand Loyalty (Z) Setelah uji sub-struktur 1 dilakukan tahap selanjutnya adalah menganalisa experiential marketing (X 1 ) dan brand image (X 2 ) terhadap brand trust (Y) dan dampaknya terhadap brand loyalty (Z), maka akan ditampilkan terlebih dahulu sub-struktur yang kemudian akan disebut sub-struktur 2, dengan model sebagai berikut : X 1 Ρ zx1 ε 2 Y ρ zy Z X 2 ρ zx2 Gambar 4.14 Sub-struktur 2

101 Selanjutnya untuk melihat hubungan X 1, X 2, dan Y terhadap Z dapat dibantu dengan menggunakan program SPSS yang menghasilkan output sebagai berikut : Tabel 4.21 Korelasi Pearson X 1, X 2, Y, dan Z Correlations Brand_Loy Experiential_ alty Marketing Brand_Image Brand_Trust Pearson Correlation Brand_Loyalty 1.000.960.982.976 Experiential_Marketing.960 1.000.971.946 Brand_Image.982.971 1.000.989 Brand_Trust.976.946.989 1.000 Sig. (1-tailed) Brand_Loyalty..000.000.000 Experiential_Marketing.000..000.000 Brand_Image.000.000..000 Brand_Trust.000.000.000. N Brand_Loyalty 100 100 100 100 Experiential_Marketing 100 100 100 100 Brand_Image 100 100 100 100 Brand_Trust 100 100 100 100 Tabel 4.22 Anova Sub-struktur 2 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 74.604 3 24.868 932.002.000 a Residual 2.562 96.027 Total 77.165 99 a. Predictors: (Constant), Brand_Trust, Experiential_Marketing, Brand_Image b. Dependent Variable: Brand_Loyalty

102 Tabel 4.23 Coefficients Sub-struktur 2 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -1.892.791-2.392.019 Experiential_Marketing.671.278.206 2.411.018 Brand_Image.460.198.437 2.316.023 Brand_Trust.362.145.348 2.502.014 a. Dependent Variable: Brand_Loyalty Tabel 4.24 Model Summary Sub-struktur 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.983 a.967.966.16335 a. Predictors: (Constant), Brand_Trust, Experiential_Marketing, Brand_Image b. Dependent Variable: Brand_Loyalty Dapat dilihat hubungan bivariat antara variabel X 1, X 2, Y, terhadap Z dapat menggunakan korelasi pearson yang melihat hubungan dua arah antara dua variabel saja tanpa memperhitungkan pengaruh faktor lain. Dengan melihat tabel 4.21 : Korelasi Variabel X 1 dan Z (r X1Z ) = 0.960 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hipotesis

103 H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dan Z H a : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X 1 dan Z Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Keputusan Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara experiential marketing (X 1 ) dan brand loyalty (Z) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel experiential marketing (X 1 ) naik maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel experiential marketing (X 1 ) turun maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.960. Korelasi Variabel X 2 dan Z (r X2Z ) = 0.982 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hipotesis H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X 2 dan Z H a : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X 2 dan Z

104 Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Keputusan Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan jadi melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara brand image (X 2 ) dan brand loyalty (Z) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel brand image (X 2 ) naik maka nilai variabel brand Loyalty (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel brand image (X 2 ) turun maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.982. Korelasi Variabel Y dan Z (r YZ ) = 0.976 yang artinya hubungan kedua variabel tersebut bersifat sangat kuat dan searah. Hipotesis H o : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Y dan Z H a : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Y dan Z Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat Kepercayaan 95%)

105 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Keputusan Sig = 0.000, artinya 0.05 sig, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan Melalui uji signifikansi di atas dapat diketahui bahwa hubungan antara brand trust (Y) dan brand loyalty (Z) memiliki hubungan yang signifikan, sangat kuat dan searah. Dinyatakan hubungannnya signifikan karena nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig (0.05 0.000). hubungannya searah karena korelasi bernilai positif, jadi nilai variabel brand trust (Y) naik maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, jika nilai variabel brand trust (Y) turun maka nilai variabel brand loyalty (Z) juga akan turun. Dan hubungan antar kedua variabel bersifat sangat kuat karena nilai korelasinya 0.976. Hasil Uji Pearson Correlations antara variabel X 1, X 2, Y, dan Z dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.25 Sifat Hubungan Korelasi X 1, X 2, Y, dan Z Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan X 1 dengan Z 0,960 Sangat Kuat dan Searah X 2 dengan Z 0,982 Sangat Kuat dan Searah Y dengan Z 0,976 Sangat Kuat dan Searah

106 Kemudian, sebelum melakukan analisis jalur pada variabel X 1, X 2, Y, dan Z harus diuji linearitas hubungan antara keempat variabel tersebut. Pengujian tersebut dilakukan dengan melihat pada tabel 4.22, yaitu : Hipotesis H o : Hubungan antara variabel bebas X 1, X 2, dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat tidak linier H a : Hubungan antar variabel bebas X 1, X 2, dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat keppercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.000 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Sehingga dapat diambil kesimpulan hubungan antara variabel bebas X 1, X 2, dan Y terhadap variabel terikat Z bersifat linier dengan tingkat kepercayaan 95%. Jadi asumsi mengenai linearitas hubungan dalam analisis jalur terpenuhi. Kemudian dianalisa sub-struktur 2 dengan menggunakan analisis jalur, dengan persamaan struktural sebagai berikut : Z = ρ ZX1 X 1 + ρ ZX2 X 2 + ρ ZY Y + ρ Z ε 2 a. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antara variabel bebas X 1, X 2, dan Y terhadap variabel terikat Z Uji secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.22 : Hipotesis

107 H o : Variabel X 1, X 2, dan Y tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z. H a : Variabel X 1, X 2, dan Y berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z. Dasar pengambilan keputusan (tingkat kepercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.000 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X 1, X 2, dan Y berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel Z dan oleh sebab itu, pengujian secara individual atau parsial dapat dilakukan. Besarnya pengaruh variabel X 1, X 2, dan Y secara simultan terhadap variabel Z dapat diketahui dengan melihat nilai R square pada tabel 4.24 Model Summary, dimana nilai R 2 = 0.967 = 96,7%. Jadi variabel X 1 dan X 2 mempengaruhi variabel Y sebesar 96,7% dan sisanya yaitu 3,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang mempengaruhi nilai variabel Z (ρz) = 1-R 2 = 1-0.967 = 0.182 b. Pengujian secara individual antara variabel X 1 terhadap variabel Z Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.23 yakni : Hipotesis H o : variabel X 1 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z H a : variabel X 1 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak

108 Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.18 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X 1 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z. c. Pengujian secara individual antara variabel X 2 terhadap variabel Z Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.23 yakni : Hipotesis H o : variabel X 2 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z H a : variabel X 2 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%) Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.023 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel X 2 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z. d. Pengujian secara individual antara variabel brand trust (Y) terhadap variabel brand loyalty (Z) Pengujian secara individual dapat dilihat pada tabel coefficients tabel 4.23 yakni : Hipotesis H o : variabel Y tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z H a : variabel Y berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z Dasar pengambilan keputusan (Tingkat kepercayaan 95%)

109 Sig 0.05, maka H o diterima dan H a ditolak Sig 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima Keputusan Sig = 0.014 0.05, maka H o ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Y berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Z. Kemudian nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.26 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 2 Pengaruh Koefisien Nilai sig Hasil Koefisien Koefisien Antar Jalur Pengujian Determinasi Variabel lain Variabel (Beta) (ρ Z ε 2 ) X 1 terhadap Z 0.206 0.18 H a diterima 0.967 = X 2 terhadap Z 0.437 0.23 H a diterima 96.7% 0.182 Y terhadap Z 0.348 0.14 H a diterima Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 2, namun disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 2 menjadi

110 X 1 ρ zx1 = 0.206 Y ρ zy = 0.348 ε 2 = 0.182 Z X 2 ρ zx2 = 0.437 Sumber : Hasil Pengolahan Data,2010 Gambar 4.15 Sub-struktur 2 beserta Koefisien Jalur Jadi dapat diperoleh persamaan struktural sub-struktur 2 : Z = ρ zx1 X 1 + ρ zx2 X 2 + ρ z ε 2 Z = 0.206 + 0.437 + 0.348 ε 2 Dari persamaan struktural sub-struktur 2 dapat diartikan bahwa : brand loyalty (Z) dipengaruhi oleh experiential marketing (X 1 ), brand Image (X 2 ) dan brand Trust (Y) secara simultan sebesar 96,7% dan sisanya 3,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Setiap peningkatan nilai experiential Marketing (X 1 ) sebesar satu, maka brand loyalty (Z) juga akan naik sebesar 0,206. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai experiential marketing (X 1 ) sebesar satu, maka brand loyalty (Z) juga akan turun sebesar 0,206. Setiap peningkatan nilai brand Image (X 2 ) sebesar satu, maka brand Loyalty (Z) juga akan naik sebesar 0.437. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai brand Image (X 2 ) sebesar satu, maka brand loyalty (Z) juga akan turun sebesar 0.437.

111 Setiap peningkatan nilai brand trust (Y) sebesar satu, maka brand Loyalty (Z) juga akan naik sebesar 0.348. begitu pula sebaliknya setiap penurunan nilai brand trust (Y) sebesar satu, maka brand loyalty (Z) juga akan turun sebesar 0.348. Jadi keseluruhan kausal variabel experiential marketing (X 1 ), brand image (X 2 ), brand trust (Y) dan dampaknya terhadap brand loyalty (Z) dapat digambarkan dalam model struktur lengkap sebagai berikut : ε 1 =0.134 X 1 ρ zx1 = 0.206 ε 2 =0.182 r12=0.971 ρ yx1 =0.462 ρ yx2 =0.520 Y ρ zy = 0.348 Z X 2 ρ zx2 = 0.437 Gambar 4.16 Struktur Lengkap Beserta Koefisien Jalur Kemudian seluruh koefisien jalur dari hubungan kausal dapat diketahui pengaruh kausal langsung (PKL), pengaruh kausal tidak langsung (PTKL), serta pengaruh kausal total (PKT) dari tiap variabel. Hasilnya dirangkum dalam tabel berikut ini :

112 Pengaruh Variabel Tabel 4.27 Rangkuman Dekomposisi Koefisien Jalur Pengaruh Kausal Langsung Tidak Langsung Pengaruh Bersama Melalui Total Variabel Y X 1 terhadap Y 0.462-0.462 - X 1 terhadap Z 0.206 0.206 x 0.348 = 0.0716 0.2776 - X 2 terhadap Y 0.520-0.520 - X 2 terhadap Z 0.437 0.437 x 0.348 = 0.589-0.1520 Y terhadap Z 0.348-0.348 - ε 1 0.134 - - - ε 2 0.182 - - - X 1 dan X 2 - - - 0.982 X 1, X 2, dan Y - - - 0.967 Berdasarkan tabel 4.27, maka dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi secara objektif sebagai berikut : 1. Hipotesis pertama yang menyatakan experiential marketing dan brand image berpengaruh secara signifikan terhadap brand trust. Bahwa secara keseluruhan menyatakan signfikan. Secara individu terlihat bahwa semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien jalur sub-struktur 1 koefisien jalur X 1 (experiential marketing) terhadap Y (brand trust) adalah signifikan dan koefisien jalur X 2 (brand image) terhadap Y (brand trust) signifikan. 2. Hipotesis kedua yang menyatakan experiential Marketing, brand image, dan brand trust berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty. Bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Secara individu terlihat semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian jalur sub-struktur 2 koefisien jalur X 1 (experiential marketing) terhadap Z (brand loyalty) dan koefisien jalur X 2 (brand

113 image) terhadap Z (brand loyalty) adalah signifikan, serta koefisien jalur Y (brand trust) terhadap Z (brand loyalty) juga menunjukan data signifikan. 3. Beberapa pengaruh langsung dan tidak langsung (melalui variabel Y) dan pengaruh total diuraikan sebagai berikut : a. Pengaruh langsung variabel X 1 (experiential marketing) terhadap Y (brand trust) = 0.462 = pengaruh total b. Pengaruh langsung variabel X 1 (experiential marketing) terhadap Z (brand loyalty) = 0.206 Pengaruh tidak langsung variabel X 1 (Experiential Marketing) terhadap Z (brand loyalty) melalui Y (brand trust) = 0.0716 Pengaruh total X 1 (experiential marketing) terhadap Z (brand loyalty) = 0.2776 c. Pengaruh langsung variabel X 2 (brand image) terhadap Y (brand trust) = 0.520 = pengaruh total d. Pengaruh langsung variabel X 2 (brand image) terhadap Z (brand loyalty) = 0.437 Pengaruh tidak langsung variabel X 2 (brand image) terhadap Z (brand loyalty) melalui Y (brand trust) = 0.1520 Pengaruh total variabel X 2 (brand image) terhadap Z (brand loyalty) = 0.589 e. Pengaruh langsung variabel Y (brand trust) terhadap Z (brand loyalty) = 0.348 = pengaruh total 4.6 Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan data SPSS versi 16.0 dapat diketahui semua data dari hasil analisis yang sudah diselesaikan, data tersebut diolah dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada konsumen Krispy Kreme dilakukan analisis pengaruh experiential marketing dan brand image terhadap brand trust dan dampaknya terhadap brand loyalty krispy kreme. Dari hasil penyebaran kuesioner dan setelah dianalisis, didapati bahwa :