Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Jambu Biji Merah

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Kentang (Solanum tuberosum L.)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

a = r = Y = 0,3538 X =2 Y = a X + b Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi No. X Y XY X 2 Y 2 0,0 0,00 0,0000 0,0000 0,000 0,0992 0,5670 0,315

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Sampel

Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Petai Padi dan Buah Petai Papan

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

Gambar 2. Daun Tempuyung

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet

Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

Jarak yang digerakkan oleh pelarut dari titik asal = 17 cm = 0,9235 = 0,9058 = 0,8529. Harga Rf untuk sampel VIII + baku pembanding = = 0,8588

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Kentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati

Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Plumbum (Pb)

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

Lampiran 1.Sertifikat Bahan Baku Pembanding. Lampiran 2. Sampel yang digunakan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

Gambar 2. Sampel B Sirup Kering

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan NaOH 0,1 N Data Larutan Baku NaOH

Lampiran 1. Gambar alat KCKT dan syringe 100 µl

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pelarut HCl 0,1 N

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

Universitas Sumatera Utara

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

No Nama RT Area k Asym N (USP)

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

Lampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

MATERI DAN METODE. Materi

Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Transkripsi:

Lampiran 1. Gambar Sampel Buah Jambu Biji Merah

Lampiran 2. Gambar Penguapan Kandungan Air, Hasil Pengarangan, dan Hasil Pengabuan Sampel a. Gambar Penguapan Kandungan Air b. Gambar Hasil Pengarangan c. Gambar Hasil Pengabuan Sampel

Lampiran 3. Flowsheet Destruksi Kering Buah Jambu Biji Merah ± 1 kg Dicuci Dikeringkan Diblender Sampel yang telah dihaluskan Ditimbang ± 50 gram dalam krus porselen Dipanaskan di atas hot plate Sampel yang telah mengarang Diabukan di tanur selama 48 jam Dibiarkan dingin pada desikator Abu Dilarutkan dengan 10 ml HNO 3 5 N Dipanaskan di atas hot plate hingga terbentuk larutan jernih Didinginkan Dimasukkan ke dalam albu tentukur 100 ml Dibilas krus porselen dengan air suling sebanayk 3 kali Larutan Uji Dicukupkan volume dengan air suling hingga garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.42 dengan membuang 2 ml larutan pertama hasil penyaringan

Lampiran 4.Gambar Hasil Analisis Kualitatif 1 2 3 Keterangan: 1. Sampel 2. Sampel + Ammonium Molibdat Endapan kuning 3. Sampel + BaCl 2 Endapan putih

Lampiran 5. Data Penentuan Waktu Kerja Senyawa Kompleks Fosfomolibdat pada λ = 713 nm No. Menit ke- Serapan 1. 5 0,357 2. 6 0,357 3. 7 0,357 4. 8 0,357 5. 9 0,358 6. 10 0,358 7. 11 0,358 8. 12 0,359 9. 13 0,359 10. 14 0,359 11. 15 0,360 12. 16 0,360 13. 17 0,361 14. 18 0,360 15. 19 0,360 16. 20 0,361 17. 21 0,361 18. 22 0,361 19. 23 0,361 20. 24 0,361 21. 25 0,361 22. 26 0,362 23. 27 0,362 24. 28 0,362 25. 29 0,362 26. 30 0,363 27. 31 0,362 28. 32 0,363 29. 33 0,364 30. 34 0,364 31. 35 0,364 32. 36 0,364 33. 37 0,364 34. 38 0,365 35. 39 0,364 36. 40 0,365 37. 41 0,365 38. 42 0,365 39. 43 0,366 40. 44 0,365 41. 45 0,366 42. 46 0,366

Sambungan Lampiran 5 43. 47 0,366 44. 48 0,367 45. 49 0,366 46. 50 0,366 47. 51 0,366 48. 52 0,367 49. 53 0,367 50. 54 0,367 51. 55 0,367 52. 56 0,368 53. 57 0,368 54. 58 0,368 55. 59 0,368 56. 60 0,369 57. 61 0,369 58. 62 0,368 59. 63 0,369 60. 64 0,369 61. 65 0,369 62. 66 0,370 63. 67 0,370 64. 68 0,370 65. 69 0,369 66. 70 0,369 67. 71 0,370 68. 72 0,370 69. 73 0,370 70. 74 0,370 Keterangan : Kestabilan serapan kompleks fosfor molibdat pada λ = 713 nm pada menit ke-20 sampai menit ke-25, sehingga stabil selama 6 menit.

Lampiran 6. Perhitungan Persamaan Regresi No. Konsentrasi (x) Absorbansi (y) xy x 2 y 2 1. 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 2. 4,0000 0,2040 0,8160 16,0000 0,0416 3. 6,0000 0,3020 1,8120 36,0000 0,0912 4. 8,0000 0,4080 3,2640 64,0000 0,1665 5. 10,0000 0,5070 5,0700 100,0000 0,2570 6. 12,0000 0,5980 7,1760 144,0000 0,3576 n = 6 x = 40,0000 y = 2,0190 xy = 18,1380 x 2 = 360,0000 y 2 = 0,9139 x = 6,6667 y = 0,3365 a = - - a = - - a = - = 0,0501 b = y a x = 0,3365 (0,0501)(6,6667) = 0,0025 Jadi, persamaan regresi : y = 0,0501x + 0,0025 r = - - - r = - - r = 0,9999

Lampiran 7. Daftar Berat Sampel dan Berat Abu a. Buah di-blender tanpa dikupas (A 1 B 1 ) Sampel Berat Sampel (g) Berat Abu (g) A 1 B 1 R 1 50,003 0,272 A 1 B 1 R 2 50,004 0,283 A 1 B 1 R 3 50,005 0,296 A 1 B 1 R 4 50,001 0,264 A 1 B 1 R 5 50,005 0,292 A 1 B 1 R 6 50,004 0,298 b. Buah di-blender dikupas (A 1 B 2 ) Sampel Berat Sampel (g) Berat Abu (g) A 1 B 2 R 1 50,005 0,339 A 1 B 2 R 2 50,006 0,358 A 1 B 2 R 3 50,005 0,350 A 1 B 2 R 4 50,005 0,345 A 1 B 2 R 5 50,005 0,354 A 1 B 2 R 6 50,004 0,332 c. Buah di-juicer tanpa dikupas (A 2 B 1 ) Sampel Berat Sampel (g) Berat Abu (g) A 2 B 1 R 1 50,030 0,092 A 2 B 1 R 2 50,029 0,089 A 2 B 1 R 3 50,032 0,099 A 2 B 1 R 4 50,030 0,094 A 2 B 1 R 5 50,050 0,103 A 2 B 1 R 6 50,032 0,097 d. Buah di-juicer dikupas (A 2 B 2 ) Sampel Berat Sampel (g) Berat Abu (g) A 2 B 2 R 1 50,028 0,098 A 2 B 2 R 2 50,019 0,083 A 2 B 2 R 3 50,018 0,080 A 2 B 2 R 4 50,015 0,068 A 2 B 2 R 5 50,018 0,083 A 2 B 2 R 6 50,029 0,097

Lampiran 8. Contoh Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Fosfor dalam Sampel dengan Menggunakan Persamaan Regresi Contoh perhitungan konsentrasi fosfor dalam sampel yang beratnya 50,003 g dan serapan 0,5005. X = Konsentrasi sampel Y = Serapan sampel Persamaan garis regresi yang diperoleh: Y = 0,0501 X + 0,0025 X = X = 9,9401 µg/ml Maka konsentrasi sampel tersebut adalah 9,9401 µg/ml. Kadar = Keterangan : C = Konsentrasi larutan sampel (mcg/ml) V = Volume larutan sampel (ml) F p = Faktor pengenceran W = Berat sampel (g) Kadar = = 198,79 µg/g Maka kadar fosfor yang terkandung dalam sampel adalah 198,79 µg/g.

Lampiran 9. Data Serapan Sampel, Konsentrasi, dan Kadar Fosfor pada Setiap Kombinasi Perlakuan dengan 6 Kali Replikasi No. Perlakuan Serapan Konsentrasi Kadar (µg/g) (µg/ml) 1. A 1 B 1 0,5005 9,9401 198,7900 0,5010 9,9501 198,9861 0,5029 9,9880 198,9721 0,4773 9,4770 189,5362 0,4927 9,7844 198,7729 0,5010 9,9500 198,9861 2. A 1 B 2 0,5032 9,9940 199,8600 0,5043 10,0159 200,2979 0,5043 10,0159 200,2979 0,5032 9,9940 199,86 0,5043 10,0159 200,2979 0,5041 10,0119 200,2219 3. A 2 B 1 0,2971 5,8802 117,5335 0,2972 5,8822 117,5758 0,2972 5,8822 117,5688 0,2972 5,8822 117,5735 0,2976 5,8902 117,6863 0,2971 5,8802 117,5288 4. A 2 B 2 0,2986 5,9102 118,1378 0,2982 5,9022 117,9992 0,2982 5,9022 118,0015 0,2981 5,9002 117,9686 0,2982 5,9022 118,0015 0,2986 5,9102 118,1355

Lampiran 10. Perhitungan Kadar Fosfor Sebenarnya dalam Buah Jambu Biji Merah secara Spektrofotometri Sinar Tampak a. A 1 B 1 (Di-blender, tanpa Dikupas) No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 198,7900 1,4494 2,1001 2 198,9861 1,6455 2,7078 3 198,9721 1,6315 2,6618 4 189,5362-10,8044 116,7351 5 198,7729 1,4323 2,0515 6 198,9861 1,6455 2,7078 x i = 1184,0434 x i = 197,3406 (x x i ) 2 = 128,9641 Standar Deviasi (SD) = = = 5,0787 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 2,57. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 0,6991 t hitung 2 = 0,7936 t hitung 3 = 0,7868 t hitung 4 = 5,211 (ditolak) t hitung 5 = 0,6908 t hitung 6 = 0,7935

Dari hasil uji statistik di atas diketahui bahwa kadar no. 4 ditolak, sehingga dilakukan kembali uji statistik tanpa mengikutsertakan data no. 4. No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 198,7900-0,1114 0,0124 2 198,9861 0,0847 0,0072 3 198,9721 0,0707 0,0049 4 198,7729-0,1285 0,0165 5 198,9861 0,0847 0,0072 x i = 994,5072 x i = 198,9014 (x x i ) 2 = 0,0482 Standar Deviasi (SD) = = = 0,1098 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 2,78. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 2,2687 t hitung 2 = 1,7249 t hitung 3 = 1,4398 t hitung 4 = 2,6169 t hitung 5 = 1,7249 Kadar sebenarnya (µ) terletak antara: µ = {x ± (t tabel x SD/ )} µg/g = 198,9014 ± (2,7765 x 0,1098 / ) = 198,9014 ± 0,1363 µg/g

b. A 1 B 2 (Di-blender, Dikupas) No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 198,8600-0,2695 0,0726 2 200,2939 0,1098 0,0121 3 200,2979 0,1684 0,0284 4 199,8600-0,2695 0,0726 5 200,2979 0,1684 0,0284 6 200,2219 0,0924 0,0085 x i = 1200,777 x i = 200,1295 (x x i ) 2 = 0,2226 Standar Deviasi (SD) = = = 0,2109 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 2,57. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 3,13 (ditolak) t hitung 2 = 1,2753 t hitung 3 = 1,9559 t hitung 4 = 3,13 (ditolak) t hitung 5 = 1,2753 t hitung 6 = 1,0732

Dari hasil uji statistik di atas diketahui bahwa kadar no. 1 dan 4 ditolak, sehingga dilakukan kembali uji statistik tanpa mengikutsertakan data no. 1 dan 4. No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 200,2939 0,025 0,000625 2 200,2979 0,0336 0,001129 3 200,2979 0,0336 0,001129 4 200,2219-0,0424 0,001798 x i = 801,0572 x i = 200,2643 (x x i ) 2 = 0,004681 Standar Deviasi (SD) = = = 0,0395 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 3,18. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 1,2658 t hitung 2 = 1,7013 t hitung 3 = 1,7013 t hitung 4 = 2,1468 Kadar sebenarnya (µ) terletak antara: µ = {x ± (t tabel x SD/ )} µg/g = 200,2643 ± (3,1824 x 0,0395 / ) = 200,2643 ± 0,0628 µg/g

c. A 2 B 1 (Di-juicer, tanpa Dikupas) No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 117,5335-0,0443 0,001952 2 117,5758-0,002 0,000004 3 117,5688-0,009 0,000081 4 117,5735-0,0443 0,000018 5 117,6863 0,1085 0,011772 6 117,5288-0,049 0,002401 x i = 705,4667 x i = 117,5778 (x x i ) 2 = 0,016238 Standar Deviasi (SD) = = = 0,0569 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 2,57. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 1,9071 t hitung 2 = 0,0861 t hitung 3 = 0,3874 t hitung 4 = 0,1851 t hitung 5 = 4,6708 (ditolak) t hitung 6 = 2,1094

Dari hasil uji statistik di atas diketahui bahwa kadar no. 5 ditolak, sehingga dilakukan kembali uji statistik tanpa mengikutsertakan data no. 5. No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 117,5335-0,0226 0,000512 2 117,5758 0,0197 0,000388 3 117,5688 0,0127 0,000161 4 117,5735 0,0174 0,000303 5 117,5288-0,0273 0,000745 x i = 587,7805 x i = 117,5561 (x x i ) 2 = 0,002109 Standar Deviasi (SD) = = = 0,0229 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 2,78. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 2,2067 t hitung 2 = 1,9236 t hitung 3 = 1,2401 t hitung 4 = 1,699 t hitung 5 = 2,6657 Kadar sebenarnya (µ) terletak antara: µ = {x ± (t tabel x SD/ )} µg/g = 117,5561 ± (2,7765 x 0,0229 / ) = 117,5561 ± 0,0284 µg/g

d. A 2 B 2 (Di-juicer, Dikupas) No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 118,1378 0,0971 0,009428 2 117,9992-0,0415 0,001722 3 118,0015-0,0392 0,001536 4 117,9686-0,0721 0,005198 5 118,0015-0,0392 0,001536 6 118,1355 0,0948 0,008987 x i = 708,2442 x i = 118,0407 (x x i ) 2 = 0,028407 Standar Deviasi (SD) = = = 0,0754 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 2,57. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 3,1544 (ditolak) t hitung 2 = 1,3482 t hitung 3 = 1,2735 t hitung 4 = 2,3423 t hitung 5 = 1,2735 t hitung 6 = 3,1772 (ditolak)

Dari hasil uji statistik di atas diketahui bahwa kadar no. 1 dan 6 ditolak, sehingga dilakukan kembali uji statistik tanpa mengikutsertakan data no. 1 dan 6. No. Kadar (µg/g) (x i x i ) (x x i ) 2 1 117,9992 0,0065 0,00004225 2 118,0015 0,0088 0,00007744 3 117,9686-0,0241 0,00058081 4 118,0015 0,0088 0,00007744 x i = 471,9708 x i = 117,9927 (x x i ) 2 = 0,00077794 Standar Deviasi (SD) = = = 0,0161 Pada tingkat kepercayaan 95%, α = 0,05, dk = n-1, diperoleh nilai t tabel(α/2,dk) = 2,78. Data diterima jika t hitung < t tabel t hitung = t hitung 1 = = 0,8075 t hitung 2 = 1,0932 t hitung 3 = 2,9937 t hitung 4 = 1,0932 Kadar sebenarnya (µ) terletak antara: µ = {x ± (t tabel x SD/ )} µg/g = 117,9927 ± (3,1824 x 0,0229 / ) = 117,9927 ± 0,0256 µg/g

Lampiran 11. Perhitungan Kadar Fosfor dalam buah Jambu Biji Merah Setelah Penambahan Larutan Standar dan Perhitungan Uji Perolehan Kembali (Recovery) % Recovery a. Penambahan Larutan Standar dengan Konsentrasi 50% dari Konsentrasi Sampel (R 1 ) Kadar P standar yang ditambahkan = = = 59,9772 µg/g Persamaan Regresi : y = 0,0501 x + 0,0025 Konsentrasi 1 = = 8,8403 µg/ml Konsentrasi 2 = = 8,8303 µg/ml Konsentrasi 3 = = 8,8403 µg/ml Maka, Kadar 1 = = 176,7388 µg/g Kadar 2 = = 176,5318 µg/g Kadar 3 = = 176,7317 µg/g Kadar rata rata = 176,6674 µg/g %Recovery = = 98,55%

No. Kadar (µg/g) (x i - x) (x i - x) 2 1. 176,7388 0,0714 0,0051 2. 176,5318-0,1356 0,0184 3. 176,7317 0,0643 0,0042 Ʃ x = 530,0022 x = 176,6674 Ʃ (x i x) 2 = 0,0276 SD = = = 0,1175 RSD = = 100% = 0,06% b. Penambahan Larutan Standar dengan Konsentrasi 75% dari Konsentrasi Sampel (R 2 ) Kadar P standar yang ditambahkan = = = 87,9489 µg/g Persamaan Regresi : y = 0,0501 x + 0,0025 Konsentrasi 1 = = 10,2535 µg/ml Konsentrasi 2 = = 10,2395 µg/ml Konsentrasi 3 = = 10,2355 µg/ml Maka, Kadar 1 = = 204,9552 µg/g Kadar 2 = = 204,6672 µg/g Kadar 3 = = 204,5832 µg/g

Kadar rata rata = 204,7352 µg/g %Recovery = = 99,12% No. Kadar (µg/g) (x i - x) (x i - x) 2 1. 204,9552 0,22 0,0484 2. 204,6672-0,068 0,0046 3. 204,5832-0,152 0,0002 Ʃ x = 614,2056 x = 204,7352 Ʃ (x i x) 2 = 0,0532 SD = = = 0,1631 RSD = = 100% = 0,08% c. Penambahan Larutan Standar dengan Konsentrasi 100% dari Konsentrasi Sampel (R 3 ) Kadar P standar yang ditambahkan = = = 119,928 µg/g Persamaan Regresi : y = 0,0501 x + 0,0025 Konsentrasi 1 = = 11,8363 µg/ml Konsentrasi 2 = = 11,8224 µg/ml Konsentrasi 3 = = 11,8104 µg/ml

Maka, Kadar 1 = = 236,584 µg/g Kadar 2 = = 236,2967 µg/g Kadar 3 = = 236,0711 µg/g Kadar rata rata = 236,3173 µg/g %Recovery = = 99,03% No. Kadar (µg/g) (x i - x) (x i - x) 2 1. 236,584 0,2667 0,0711 2. 236,2967-0,0206 0,0004 3. 236,0711-0,2462 0,0606 Ʃ x = 708,9519 x = 236,3173 Ʃ (x i x) 2 = 0,1321 SD = = = 0,257 RSD = = 100% = 0,11% Rata rata SD = = 0,1729 Rata rata RSD = = 0,08%

Lampiran 12. Data Uji Perolehan Kembali (Recovery) No. Penambahan Berat Serapan Konsentrasi KT KA Rata- % Standar Sampel (g) (µg/ml) (µg/g) rata (µg/g) Recovery 1. 50% 50,019 0,4454 8,8403 176,7388 117,5561 98,55 2. 50,021 0,4449 8,8303 176,5318 3. 50,021 0,4454 8,8403 176,7317 Rata-rata 176,6674 4. 75% 50,028 0,5162 10,2535 204,9552 117,5561 99,12 5. 50,030 0,5152 10,2395 204,6672 6. 50,031 0,5155 10,2355 204,5832 Rata-rata 204,7352 7. 100% 50,030 0,5955 11,8363 236,584 117,5561 99,03 8. 50,032 0,5948 11,8224 236,2967 9. 50,029 0,5945 11,8104 236,0711 Rata-rata 236,3173 Rata-rata: 98,9 SD: 0,1729 RSD: 0,08% Keterangan: KT : Kadar Total setelah penambahan baku KA : Kadar Awal SD : Standard Deviation RSD : Relative Standard Deviation (Simpangan Baku Relatif = %)

Lampiran 13. Analisis Variansi Tabel 3. Data Hasil Analisis Variansi Pengaruh Cara Penghalusan dan Pengupasan terhadap Kadar Fosfor Sumber Variasi Antar Pengaruh Cara Penghalusan dan Pengupasan Jumlah Kuadrat (JK) df Rata-rata JK F Sig. 39238.856 3 13079.619 3496.744.000 Error 74.810 20 3.741 Total 39313.666 23 1. Uji F Rata-rata JK terbesar adalah 13079,619 dengan df = 3; f 1 = 3 Rata-rata JK terkecil adalah 3,741 dengan df = 20; f 2 = 20 Harga F pada tabel distribusi F adalah F 0.05(3,20) = 3,10 dan F 0.01(3,20) = 4,94. 2. Uji Hipotesis a. Hipotesis Nol (H 0 : τ = ε) Artinya : tidak ada perbedaan pengaruh perlakuan dari cara penghalusan dan pengupasan terhadap kadar fosfor. b. Hipotesis Alternatif (H 0 : τ ε) Artinya : ada perbedaan pengaruh perlakuan dari cara penghalusan dan pengupasan terhadap kadar fosfor. 3. Kriteria Pengujian Pada taraf uji 5% : a. H 0 diterima = tidak nyata bila F hitung < F tabel b. H 0 ditolak = nyata bila F hitung > F tabel Pada taraf uji 1% : a. H 0 diterima = tidak nyata bila F hitung < F tabel b. H 0 ditolak = nyata bila F hitung > F tabel

Lampiran 14. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi y =0,0501x + 0,0025 x 1 = 0 y 1 = 0,0025 x 2 = 4 y 2 = 0,0501. 4 + 0,0025 = 0,2029 x 3 = 6 y 3 = 0,0501. 6 + 0,0025 = 0,3031 x 4 = 8 y 4 = 0,0501. 8+ 0,0025 = 0,4033 x 5 = 10 y 5 = 0,0501. 10 + 0,0025 = 0,5035 x 6 = 12 y 6 = 0,0501. 12 + 0,0025 = 0,6037 No. Konsentrasi Absorbansi y i y y i (y yi) 2 (x) (y) 1. 0,0000 0,0000 0,0025-0,0025 0,00000625 2. 4,0000 0,2040 0,2029 0,0011 0,00000121 3. 6,0000 0,3020 0,3031-0,0011 0,00000121 4. 8,0000 0,4080 0,4033 0,0047 0,00002209 5. 10,0000 0,5070 0,5035 0,0035 0,00001225 6. 12,0000 0,5980 0,6037-0,0057 0,00003249 (y yi) 2 = 0,0000755 SB Residual (SY) = - - = - = 4,3445.10-3 Batas Deteksi = = = 0,2602 µg/ml Batas Kuantitasi = = = 0,8672 µg/ml

Lampiran 15. Perhitungan Konsentrasi Larutan Induk Baku KH 2 PO 4 Kadar Fosfor dalam Larutan KH 2 PO 4 = x = x = 1000 µg/ml (LIB I) Dari Larutan Induk Baku I akan dibuat Larutan Induk Baku II dengan konsentrasi 40 µg/ml sebanyak 250 ml. V 1 x C 1 = V 2 x C 2 x x 1000 = 250 x 40 V 1 = 10 ml Maka, untuk membuat LIB II dibutuhkan LIB I sebanyak 10 ml.

Lampiran 16. Daftar Nilai Distribusi t

Lampiran 17. Daftar Nilai Distribusi F Keterangan: Baris atas untuk α = 0,05 Baris bawah untuk α = 0,01