Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan
|
|
- Ratna Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 43 Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan Furosemida Sifat Fisikokimia Serbuk hablur berwarna putih s/d kekuningan dan tidak berbau Praktis tidak larut dalam air pka 3,9 Log P 0,74 Kelarutan 0,01 (mg/ml) Panjang gelombang 275 nm Titik lebur 206 o C Penelitian yang telah dilakukan antara lain : 1. Laju Penguraian Furosemida Dalam Suasana Asam (Joshita D.,1991) 2. Uji Bioekivalensi Tablet Furosemida Generik dan Nama Dagang (Doharni Tanjung,2001) 3. Pengaruh Perbedaan ph Terhadap Laju Absorpsi Furosemida pada Duodenum Terbalik (Everted sac) Kelinci (Siregar,2006) 4. Pengaruh Perbedaan ph Terhadap Laju Absorpsi Furosemida pada Jejunum Terbalik (Everted sac) Kelinci (Matondang,2006) 5. Pengaruh Perbedaan ph Terhadap Laju Absorpsi Furosemida pada Ileum Terbalik (Everted sac) Kelinci (Panggabean, 2006) absorpsi furosemida pada intestine kelinci paling tinggi dalam jejunum pada ph 6,0. Proses absorpsi yang terjadi selain difusi pasif kemungkinan juga terjadi mekanisme absorpsi lain Faktor yang mempengaruhi transpor aktif antara lain : 1. Molekul (senyawa) ditranspor dari daerah yang mempunyai perbedaan potensial kimia yang rendah menuju yang lebih tinggi. 2. Hasil metabolisme senyawa akan mengganggu transpor. 3. Kecepatan transpor akan mengalami penjenuhan apabila konsentrasi dari senyawa meningkat. 4. Sistem transpor umumnya memperlihatkan struktur kimia spesifik. 5. Senyawa kimia dengan struktur yang hampir sama akan bekerja sebagai kompetitif inhibitor. Pengaruh Perbedaan Terhadap Laju Absorpsi Tablet Furosemida Generik Pada Jejunum Terbalik (Everted sac) Kelinci Dilakukan melalui proses Uptake Variasi waktu dan tetap Variasi dan Waktu tetap Diukur secara Spektrofotometri UV (277,0 nm) Diukur secara Spektrofotometri UV (277,0 nm) Diperoleh Hasil AUC, C maks, dan t maks Diperoleh hasil V maks dan Km melalui Kurva Lineweaver -Burk Kesimpulan
2 44 Lampiran 2. Contoh Perhitungan Kadar Furosemida Baku 1. Pembakuan NaOH 0,1 N No Berat Kalium Biftalat (mg) Volume Titrasi(ml) , , ,15 Perhitungan : N = mgkaliumbiftalat VxBEKaliumBiftalat 151 N 1 = = 0,0924 N 8,00x204, 2 N2 N3 = 0,0936 N = 0,0913 N Dihitung harga N rata-rata dan deviasi (d) Nr N1+ N 2 = 2 0, , = = 0,093N N1 Nr1 d 1 = x100% = 0,6451% Nr1 Nr 2 = 0,0918 N dengan d 2 = 0,5988 % Nr3 = 0,0924 N dengan d 3 = 1,24 % Maka, normalitas NaOH adalah harga Nrata-rata dengan deviasi terkecil yaitu d 2 = 0,5988 % dengan N = 0,0918 N.
3 45 2. Penetapan Kadar Furosemida Baku No. Berat Sampel (mg) Volume titrasi (ml) , , ,80 Contoh Perhitungan : VxNxBE Kadar (K) = x100% beratsampel 19,75mlx0,0918Nx330,74 K 1 = x100% = 98,9518 % 606 K2 = 99,2890 % K3 = 99,3663 % Dihitung harga K rata-rata dan deviasi (d) Kr K1+ K ,9518% + 99,2890% 2 1 = = = 99,1204% K1 Kr1 d 1 = x100% = 0,1701% Kr1 Kr 2 = 99,1590 % dengan d 2 = 0,2090 % Kr3 = 99,3276 % dengan d 3 = 0,0389 % Maka, kadar furosemida baku adalah harga Krata-rata dengan deviasi terkecil yaitu d 3 = 0,0389 % dengan K = 99,3276 %.
4 46 Lampiran 3. Flowsheet Pembuatan Larutan Induk Baku Furosemida dalam Dapar Fosfat ph 6,0 Isotonis Furosemida baku Dikeringkan pada suhu 105 C selama 3 jam Ditimbang seksama 50,0 mg Dimasukkan secara kuantitatif kedalam labu tentukur 100 ml. Ditambah tetes demi tetes NaOH 0,1 N sampai serbuk larut. Dicukupkan dengan dapar posfat ph 6,0 isotonis sampai dengan garis tanda Larutan Induk Baku 500 mcg/ml
5 47 Lampiran 4. Flowsheet Penentuan λ Maksimum Furosemida dalam Dapar Fosfat ph 6,0 Isotonis Larutan Induk Baku Dipipet 0,75 ml Dimasukkan dalam labu tentukur 50 ml Dicukupkan dengan dapar posfat ph 6,0 isotonis sampai dengan garis tanda Diukur pada panjang gelombang nm. Panjang Gelombang maksimum
6 48 Lampiran 5. Penentuan Kurva Serapan Furosemida Baku dalam Larutan Dapar Fosfat ph 6,0 Isotonis
7 49 Lampiran 6. Flowsheet Pembuatan Kurva Kalibrasi Furosemida Baku dalam Dapar Fosfat ph 6,0 Isotonis Larutan Induk Baku Dipipet masing-masing 0,2; 0,25; 0,30; 0,35; 0,55; 0,75; 0,95; 1,15 ml atau setara dengan konsentrasi 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3,0; 3,5; 5,5; 7,5; 9,5; 11,5 mcg/ml. Dimasukkan dalam labu tentukur 50 ml. Dicukupkan dengan dapar fosfat ph 6,0 isotonis sampai dengan garis tanda Diukur pada panjang gelombang maksimum 277,0 nm.
8 50 Lampiran 7. Penentuan Persamaan Regresi dan Kurva Kalibrasi Furosemida Baku dalam Larutan Dapar Fosfat ph 6,0 Isotonis (mcg/ml) Rata-rata SD I II III IV V VI 2,0 0,1285 0,1168 0,1245 0,1189 0,1119 0,1165 0,1195 0,0060 2,5 0,1407 0,1495 0,1575 0,1489 0,1417 0,1471 0,1476 0,0061 3,0 0,1782 0,1826 0,1902 0,1735 0,1753 0,1786 0,1797 0,0060 3,5 0,2096 0,2122 0,2203 0,2048 0,2045 0,2087 0,2100 0,0058 5,5 0,3306 0,3464 0,3547 0,3348 0,3314 0,3365 0,3391 0,0095 7,5 0,4536 0,4738 0,4816 0,4683 0,4644 0,4656 0,4679 0,0094 9,5 0,5829 0,5974 0,6191 0,5931 0,5891 0,5942 0,5960 0, ,5 0,7113 0,7241 0,7473 0,7314 0,7108 0,7216 0,7244 0,0137 (mcg/ml) ( X ) Rata-rata (Y) 2 X Y XY 0,0 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 2,0 0,1195 4,0000 0,0143 0,2390 2,5 0,1476 6,2500 0,0218 0,3689 3,0 0,1797 9,0000 0,0323 0,5392 3,5 0, ,2500 0,0441 0,7350 5,5 0, ,2500 0,1150 1,8648 7,5 0, ,2500 0,2189 3,5091 9,5 0, ,2500 0,3552 5, ,5 0, ,2500 0,5248 8,3307 X = 45,0000 Y = 2,7842 X 2 = 340,5000 Y = 1,3263 Persamaan garis regresi : Y = ax + b n XY X. Y a = 2 2 n X ( X ) 9(21,2486) (45)(2,7842) a = 2 9(340,500) (45) a = 0, XY = b = b = Y a X n ( 2,7842) (0,0634)(45) 9 b = - 0,0079
9 51 Jadi persamaan regresi furosemida dalam larutan dapar fosfat ph 6,0 isotonis adalah : Y = 0,0634X 0,0079 Nilai koefisien korelasi (r) = 0,9998 rata-rata (nm) y = x R 2 = Data : rata-rata ± SD n = konsentrasi (mcg/ml)
10 52 Lampiran 8. Flowsheet Pembuatan Jejunum Terbalik (Everted sac) Kelinci Kelinci jantan Berat 1,5-2 kg. Dipuasakan selama jam Dianastesi dengan eter sampai pingsan Perutnya dibuka dan ususnya dikeluarkan Dibersihkan dari jaringan ikat, pembuluh darah halus dan jaringan saraf Usus bersih Potongan usus Dikanulasi pada jarak 25 cm dari pylorus. Bagian atas jejunum diukur 10 cm dan diikat dgn benang digunakan sebagai kontrol Bagian bawahnya diukur 10 cm diikat dan dilakukan sebanyak 3 kali, digunakan untuk percobaan Dipotong pada setiap bagian tetapi pada salah satu ujung tetap terikat. Isinya dibersihkan dengan cara dicelupkan dalam larutan NaCl dingin Dibalik menggunakan batang pengaduk berpenampang 2 mm. Dilepaskan dari batang pengaduk dan dicelupkan kembali dalam larutan NaCl dingin. Usus terbalik
11 53 Lampiran 9. Flowsheet Penentuan Pola Penembusan Membran oleh Tablet Furosemida Generik dengan Berbagai pada Jejunum Terbalik (Everted sac) Kelinci 10 cm potongan jejunum terbalik Ujung bagian atas dihubungkan dan diikat pd kanula dengan panjang 7 cm. Ke dalam kantong usus diisi 2 ml cairan serosa berupa larutan dapar fosfat ph 6,0 isotonis Dimasukkan cairan mukosa pada bagian atas (sebagai kontrol) berupa larutan dapar fosfar ph 6,0 isotonis tanpa mengandung bahan obat dan bagian bawah (sebagai percobaan) berupa larutan dapar fosfat ph 6,0 isotonis yang mengandung larutan tablet furosemida generik 0,001 M ke dalam tabung cairan Diatur termostat pada temperatur 37 ± 0,5 o C. Dialiri oksigen secara terus-menerus dengan kecepatan kira-kira 1 gelembung/detik. Pada menit ke-5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 cairan serosa diambil sebanyak 1 ml melalui kanula dan dimasukkan 1 ml setiap pengambilan Dipipet 0,5 ml masing-masing cairan diencerkan dengan larutan dapar fosfat ph 6,0 isotonis sampai dengan Diukur serapan dengan Spektrofotometer UV pada λ 277,0 nm Dilakukan cara yang sama untuk konsentrasi 0,002 M dan 0,003 M
12 54 Lampiran 10. Contoh Perhitungan Penentuan Harga Tablet Furosemida Generik dalam Cairan Serosa Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci pada Berbagai dalam mcg/ml Harga konsentrasi dari tablet furosemida generik dalam larutan dapar fosfat ph 6,0 isotonis pada interval waktu tertentu dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi : Y = 0,0634 X 0,0079 Dimana; Y = X = Misal, pada waktu t = 5 menit untuk tablet furosemida generik dengan konsentrasi 0,001 M diperoleh absorbansi 0,0759. Maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-5 adalah : X = 0, ,0079 0,0634 X = 1,3218 mcg/ml Dilakukan cara yang sama untuk menit berikutnya dan pada masing masing konsentrasi yaitu 0,002 M dan 0,003 M.
13 55 Lampiran 11. Contoh Perhitungan Penentuan Harga Kumulatif Tablet Furosemida Generik dalam Cairan Serosa Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci pada Berbagai dalam mcg/ml Nilai konsentrasi dari tablet furosemida dalam larutan dapar fosfat ph 6,0 isotonis pada interval waktu dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi; Y = 0,0634X 0,0079 Pada waktu t = 5 menit untuk tablet furosemida generik, dipipet larutan sebanyak 0,5 ml, diencerkan dengan larutan dapar fosfat ph 6,0 dalam labu tentukur 25 ml sampai garis tanda. Kemudian serapannya diukur pada panjang gelombang 277,0 nm sehingga diperoleh absorbansi 0,0759. Maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-5 adalah : 0, , ml x x1ml = 66,0883mcg / ml = 0, M 0,0634 0,5ml Pada waktu t = 10 menit, diperoleh absorbansi (A) = 0,0555, maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-10 adalah: 0, , ml x x1ml + 66,0883mcg / ml 0,0634 0,5ml = 50,0000 mcg/ml + 66,0883 mcg/ml = 116,0883 mcg/ml = 0, M Pada waktu t = 15 menit, diperoleh absorbansi (A) = 0,0251, maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-15 adalah : 0, , ml x x1ml + 115,0883mcg / ml 0,0634 0,5ml = 26,0250 mcg/ml + 116,0883 mcg/ml = 142,1136 mcg/ml = 0, M Demikianlah seterusnya, sampai diperoleh kadar kumulatif tablet furosemida pada menit ke-45.
14 56 Lampiran 12. Contoh Perhitungan Penentuan Harga AUC (Area Under The Curve) Tablet Furosemida Generik pada Berbagai dalam mcg.menit/ml Penentuan harga AUC dari tablet furosemida generik pada konsentrasi 0,001 M diperoleh dengan cara memplot konsentrasi terhadap waktu sehingga dihasilkan kurva absorpsi. Kemudian luas daerah di bawah kurva absorpsi dihitung dengan menggunakan metode luas trapesium berdasarkan rumus: Luas= ½ (Jumlah sisi yang sejajar) x tinggi Misal, pada waktu t = 5 menit sampai dengan t = 10 menit maka luas daerah di bawah kurva adalah: = (½ ( 1,3218 mcg/ml + 1,0000 mcg/ml) x (10 menit-5 menit) = 1,1609 mcg/ml x 5 menit = 5,8045 mcg.menit/ml Demikianlah seterusnya, sampai diperoleh jumlah total AUC pada konsentrasi 0,001 M tablet furosemida generik hingga menit ke-45 dan dilakukan cara yang sama untuk konsentrasi 0,002 M dan 0,003 M.
15 57 Lampiran 13. Data Tablet Furosemida Generik dalam Cairan Serosa Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci pada Berbagai a. Data Furosemida dalam Cairan Serosa pada 0,001 M No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,1058 0,0299 0, ,0686 0,0131 0, ,0269 0,0018 0, ,0101 0,0042 0, ,0156-0,011 0, ,0049-0,0177 0, ,0176-0,0211 0, ,0049-0,0216 0, ,0071-0,0159 0,0088 No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,1028 0,0299 0, ,0314 0,0131 0, ,0061 0,0018 0, ,0021 0,0042-0, ,0099-0,011 0, ,0126-0,0177 0, ,0128-0,0211 0, ,0122-0,0216 0, ,0104-0,0159 0,0263 No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,1277 0,0299 0, ,0342 0,0131 0, ,0045 0,0018 0, ,0356 0,0042 0, ,0187-0,011 0, ,0103-0,0177 0, ,0233-0,0211 0, ,0162-0,0216 0, ,002-0,0159 0,0179
16 58 b. Data Furosemida dalam Cairan Serosa pada 0,002 M No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,0120 0,0050 0, ,0020 0,0071-0, ,0045-0,0078 0, ,0106 0,0027 0, ,0033 0,0007 0, ,0004-0,0021 0, ,0021-0,0049 0, ,0000-0,0122 0, ,0024-0,0170 0,0194 No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,0061 0,0050 0, ,0068 0,0071-0, ,0176-0,0078 0, ,0004 0,0027-0, ,0037 0,0007-0, ,0095-0,0021-0, ,0013-0,0049 0, ,0045-0,0122 0, ,0096-0,0170 0,0266 No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,0017 0,0050-0, ,0000 0,0071-0, ,0006-0,0078 0, ,0018 0,0027-0, ,0026 0,0007-0, ,0094-0,0021-0, ,0029-0,0049 0, ,0081-0,0122 0, ,0004-0,0170 0,0166
17 59 c. Data Furosemida dalam Cairan Serosa pada 0,003 M No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,0267 0,0178 0, ,0140 0,0121 0, ,027 0,0072 0, ,0266 0,0117 0, ,0228 0,0085 0, ,0306 0,0205 0, ,0496 0,0277 0, ,0718 0,0139 0, ,0531 0,0111 0,0420 No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,0137 0,0178-0, ,0172 0,0121 0, ,0739 0,0072 0, ,0311 0,0117 0, ,012 0,0085 0, ,0172 0,0205-0, ,0367 0,0277 0, ,0244 0,0139 0, ,0507 0,0111 0,0396 No Waktu (menit) Sampel Blanko Sebenarnya 1 5 0,0159 0,0178-0, ,0044 0,0121-0, ,0085 0,0072 0, ,015 0,0117 0, ,0258 0,0085 0, ,0115 0,0205-0, ,0151 0,0277-0, ,0481 0,0139 0, ,0293 0,0111 0,0182
18 60 Lampiran 14. Data Tablet Furosemida Generik dalam Cairan Serosa Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci pada Berbagai dalam mcg/ml Perlakuan 0,001 M Tabet Generik 0,002 M Tablet Generik 0,003 M Tablet Generik Waktu Tablet Furosemid Dalam Interval Waktu Tertentu (mcg/ml) Rata-rata ± SD (menit) I II III 5 1,3218 1,2744 1,6672 1,4211 0, ,0000 0,4132 0,4574 0,4353 0, ,5205 0,1924 0,1672 0,2934 0, ,2177 0,0915 0,6199 0,4188 0, ,5442 0,1420 0,5931 0,5686 0, ,3265 0,6025 0,2413 0,3901 0, ,1798 0,2555 0,8249 0,4201 0, ,3880 0,2729 0,2098 0,2902 0, ,2634 0,5394 0,4069 0,4033 0, ,2350 0,1420 0,0726 0,1073 0, ,0189 0,1199 0,0126 0,0662 0, ,3186 0,5252 0,2571 0,3670 0, ,2492 0,0883 0,1104 0,1798 0, ,1656 0,0552 0,0726 0,0978 0, ,1640 0,0079 0,0095 0,0868 0, ,1688 0,1814 0,1562 0,1688 0, ,3170 0,2461 0,1893 0,2815 0, ,4306 0,5442 0,3864 0,4085 0, ,2650 0,0599 0,0946 0,1798 0, ,1546 0,2050 0,0032 0,1798 0, ,4369 1,1767 0,1451 0,5862 0, ,3596 0,4306 0,1767 0,3223 0, ,3502 0,1798 0,3975 0,3738 0, ,2839 0,0726-0,0174 0,1782 0, ,4700 0,2666-0,0741 0,3683 0, ,0379 0,2902 0,6640 0,8509 0, ,7871 0,7492 0,4117 0,7681 0,0268
19 61 Lampiran 15. Data Tablet Furosemida Generik dalam Cairan Serosa Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci pada Berbagai dalam 10-3 M Perlakuan 0,001 M Tabet Generik 0,002 M Tablet Generik 0,003 M Tablet Generik Waktu Tablet Furosemid Dalam Interval Waktu Tertentu (10-3 M) Rata-rata ± SD (menit) I II III 5 0,0040 0,0039 0,0050 0,0043 0, ,0030 0,0012 0,0014 0,0013 0, ,0016 0,0006 0,0005 0,0009 0, ,0007 0,0003 0,0019 0,0013 0, ,0016 0,0004 0,0018 0,0017 0, ,0010 0,0018 0,0007 0,0012 0, ,0005 0,0008 0,0025 0,0013 0, ,0012 0,0008 0,0006 0,0009 0, ,0008 0,0016 0,0012 0,0012 0, ,0007 0,0004 0,0002 0,0003 0, ,0001 0,0004 0,0000 0,0002 0, ,0010 0,0016 0,0008 0,0011 0, ,0008 0,0003 0,0003 0,0005 0, ,0005 0,0002 0,0002 0,0003 0, ,0005 0,0000 0,0000 0,0003 0, ,0005 0,0005 0,0005 0,0005 0, ,0010 0,0007 0,0006 0,0009 0, ,0013 0,0016 0,0012 0,0012 0, ,0008 0,0002 0,0003 0,0005 0, ,0005 0,0006 0,0000 0,0005 0, ,0013 0,0036 0,0004 0,0018 0, ,0011 0,0013 0,0005 0,0010 0, ,0011 0,0005 0,0012 0,0011 0, ,0009 0,0002-0,0001 0,0005 0, ,0014 0,0008-0,0002 0,0011 0, ,0031 0,0009 0,0020 0,0026 0, ,0024 0,0023 0,0012 0,0023 0,0006
20 62 Lampiran 16. Data Kumulatif Tablet Furosemida Generik dalam Cairan Serosa Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci pada Berbagai dalam mcg/ml Perlakuan 0,001 M tablet generik Waktu kumulatif tablet furosemid pada interval waktu tertentu (mcg/ml) Rata-rata ± SD (menit) I II III ( mcg/ml ) 5 66, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,2902 5, , , , ,7208 3, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,7508 7,0978 3,6278 5,3628 2,4537 0,002 M tablet generik 10 10, ,0915 4,2587 8,6751 6, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,1325 8, , , , , , ,2492 2,9968 4,7319 8,9905 6,0227 0,003 M tablet generik 10 20, ,2492 4, ,1136 5, , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,3691 9, , , , ,7839 2, , , , , , , , , , ,2618
21 63 Lampiran 17. Data Kumulatif Tablet Furosemidan Generik dalam Cairan Serosa Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci pada Berbagai dalam 10-3 M Perlakuan 0,001 M tablet generik Waktu kumulatif tablet furosemid pada interval waktu tertentu (10-3 M) Rata-rata ± SD (menit) I II III ( 10-3 M ) 5 0,1998 0,1927 0,2520 0,2148 0, ,3510 0,2551 0,3212 0,2882 0, ,4297 0,2842 0,3465 0,3535 0, ,4626 0,2981 0,4402 0,4514 0, ,5449 0,3195 0,5298 0,5373 0, ,5942 0,4106 0,5663 0,5237 0, ,6214 0,4492 0,6910 0,5872 0, ,6801 0,4905 0,7227 0,6311 0, ,7199 0,5720 0,7843 0,6921 0, ,0355 0,0215 0,0110 0,0162 0,0123 0,002 M tablet generik 10 0,0327 0,0396 0,0129 0,0262 0, ,0808 0,1190 0,0517 0,0839 0, ,1185 0,1323 0,0684 0,0935 0, ,1435 0,1407 0,0794 0,1212 0, ,1683 0,1419 0,0808 0,1246 0, ,1939 0,1693 0,1044 0,1559 0, ,2418 0,2065 0,1331 0,2241 0, ,3069 0,2888 0,1915 0,2492 0, ,0401 0,0091 0,0143 0,0272 0,0166 0,003 M tablet generik 10 0,0634 0,0401 0,0148 0,0517 0, ,1295 0,2179 0,0367 0,1280 0, ,1838 0,2830 0,0634 0,1768 0, ,2368 0,3102 0,1235 0,1801 0, ,2797 0,3212 0,1209 0,3004 0, ,3508 0,3615 0,1097 0,3561 0, ,5077 0,4054 0,2101 0,3589 0, ,6266 0,5186 0,2723 0,5726 0,1816
22 64 Lampiran 18. Perhitungan Analysis of Variance (ANOVA) Kumulatif Tablet Furosemida Generik pada Kantung Terbalik (everted sac) Jejunum Kelinci dengan Berbagai Waktu Source of variation Sum of Squares df Mean Square F hitung F tabel Sig. Between Groups 8144, ,460 75,583* 5,14 0,000 5 menit Within Groups 323, ,881 Total 8468,206 8 Between Groups 16590, ,134 71,303* 5,14 0, menit Within Groups 698, ,337 Total 17288,289 8 Between Groups 13722, ,481 12,823* 5,14 0, menit Within Groups 3210, ,089 Total 16933,494 8 Between Groups 15451, ,550 10,000* 5,14 0, menit Within Groups 4635, ,529 Total 20086,276 8 Between Groups 20419, ,550 10,756* 5,14 0, menit Within Groups 5695, ,195 Total 26114,272 8 Between Groups 27023, ,780 16,126* 5,14 0, menit Within Groups 5027, ,909 Total 32051,013 8 Between Groups 32612, ,378 11,800* 5,14 0, menit Within Groups 8291, ,869 Total 40903,969 8 Between Groups 31697, ,507 10,545* 5,14 0, menit Within Groups 9017, ,982 Total 40714,903 8 Between Groups 24704, ,077 6,500* 5,14 0, menit Within Groups 11402, ,339 Total 36106,185 8 * The mean difference is significant at the 0.05 level.
23 65 Lampiran 19. Perhitungan Analysis Variance (ANOVA) dan Least Significant Difference (LSD) terhadap Area Under The Curve (AUC) Tablet Furosemida Generik pada Kantung Terbalik (Everted sac) Jejunum Kelinci dengan Berbagai ANOVA Source of Sum of df Mean F F Sig. variation Squares Square hitung tabel Between Groups 289, ,689 15,470* 5,14 0,004 Within Groups 56, ,353 Total 345,494 8 LSD Mean Difference (I-J) Std.Error Sig. (I) (J) 1 mm 2 mm 13,84443* 2, ,001 3 mm 5, , ,054 2 mm 1 mm -13,84443* 2, ,001 3 mm -7,89037* 2, ,020 3 mm 1 mm -5, , ,054 2 mm 7,89037* 2, ,020 * The mean difference is significant at the 0.05 level.
24 66 Lampiran 20. Gambar Grafik Log Kumulatif Terhadap Waktu dari 0,001 M, 0,002 M dan 0,003 M Tablet Furosemida Generik dengan Menggunakan Orde Satu 3.0 Log Kumulatif (mcg/ml) waktu (menit) 0,001 M; y = 0,0119 x + 1,8732 0,002 M; y = 0,0273 x + 0,7959 0,003 M; y = 0,0298 x + 1,0082
25 67 Lampiran 21. Gambar Grafik Kumulatif Terhadap Akar Waktu dari 0,001 M, 0,002 M dan 0,003 M Tablet Furosemida Generik dengan Menggunakan Orde Higuchi 250 Kumulatif (mcg/ml) Akar waktu (menit) 0,001 M; y =35,344 x - 12,272 0,002 M; y = 16,794 x - 40, 325 0,003 M; y = 36,02 x - 93,691
26 68 Pada waktu t = 5 menit untuk tablet furosemida generik dengan konsentrasi 1,0 mm, dipipet larutan sebanyak 0,5 ml, diencerkan dengan larutan dapar fosfat ph 6,0 dalam labu tentukur 25 ml sampai garis tanda. Kemudian serapannya diukur pada panjang gelombang 277,0 nm sehingga diperoleh absorbansi 0,0759. Kemudian dihitung harga konsentrasi berdasarkan nilai absorbansi tersebut dengan menggunakan metode pendekatan berdasarkan rumus : A 1 = C 1 A C 2 2 Sehingga diperoleh harga konsentrasi cuplikan. Pada waktu t = 5 menit, diperoleh konsentrasi = mcg/ml, maka harga konsentrasi kumulatif pada menit ke-5 adalah : 25ml mcg/ml x x 1 ml = mcg/ml = M 0,5ml Pada waktu t = 10 menit, diperoleh konsentrasi = mcg/ml, maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-10 adalah: 25ml mcg / mlx x1ml + 0,5ml mcg/ml = + mcg/ml = mcg/ml = M Pada waktu t = 15 menit, diperoleh konsentrasi = konsentrasi cuplikan pada menit ke-15 adalah : mcg/ml, maka 25ml mcg / mlx x1ml + mcg/ml= 0,5ml = + mcg/ml = mcg/ml = M Demikianlah seterusnya, sampai diperoleh kadar kumulatif tablet furosemida pada menit ke-45.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan adalah alat permeasi in vitro Crane dan Wilson
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat Alat-alat yang digunakan adalah alat permeasi in vitro Crane dan Wilson (modifikasi), spektrofotometer UV-visibel (Shimadzu), neraca analitik (Metler Toledo),
Lebih terperinciLAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowsheet pembuatan larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis Natrium dihidrogen fosfat ditimbang 0,8 g Dinatrium hidrogen fosfat ditimbang 0,9 g dilarutkan dengan 100 ml aquadest bebas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2
LAMPIRAN Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2 NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2 1 3,0000 0,226 0,678 9,0000 0,051076 2 4,2000 0,312 1,310 17,64 0,0973 3 5,4000 0,395 2,133
Lebih terperinciLampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid
Lampiran 1. Contoh Perhitungan Pembuatan Tablet Isoniazid Sebagai contoh diambil tablet Isoniazid dengan konsentrasi 11.5% (Formula 4). Dibuat formula untuk 100 tablet, dengan berat tablet 50 mg dan diameter
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat
DAFAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid Polimer : HPMC/ HPMC+PVA/ PVA Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat Metoklopramid Dikembangkan dengan akuades - Dilarutkan dengan akuades - Diaduk
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.
Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 1000 5,1. 1003 5,14 3. 101 5, Normalitas NaOH Berat Kalium Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) Berat Ekivalen
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 44 Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga pepaya jantan a. Bunga Pepaya Jantan b. Simplisia bunga pepaya jantan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang. Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan. Gambar 5. Air Minum Isi Ulang
Lampiran 1. Gambar Air Mineral dalam Kemasan dan Air Minum Isi Ulang Gambar 4. Air Mineral dalam Kemasan Gambar 5. Air Minum Isi Ulang Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Kalsium, Magnesium dan Timbal
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I) 500 ppm 500 mcg/ml Berat Natrium tetraboraks yang ditimbang 500 mcg / ml
Lebih terperinciZubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet
Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 17 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet Lampiran. Perhitungan Karakteristik Pati Kentang Merah Berat kentang
Lebih terperinciPENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081
Lebih terperinciLampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat. Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat
Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat Alat pencetak kapsul (batang besi) Alat pencetak kapsul yang dilapisi natrium alginat dicelupkan kedalam larutan natrium alginate 5% dengan viskositas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Sampel
Lampiran 1. Gambar Lokasi Pengambilan Gambar 1. Gambar Depot Air Minum Isi Ulang Gambar.Gambar Depot Air Minum Isi Ulang Teknik Reverse Osmosis Gambar 3. Gambar air minum reverse osmosis dalam kemasan
Lebih terperinciSpektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml
Lampiran 1. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis Spektrum serapan derivat kedua deksametason 5 mcg/ml Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml 45 Lampiran 1. (lanjutan)
Lebih terperinciLampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)
62 Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) Kehilangan berat = berat sampel mula-mula berat sampel setelah dikeringkan Kadar air
Lebih terperinciDitimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan
Lampiran 1. Flowsheet Destruksi Basah Sampel yang telah dihomogenkan Ditimbang 5 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 5 ml Didiamkan selama 4 jam Sampel + HNO 3 (p) Larutan Sampel Hasil Dipanaskan di
Lebih terperinciLampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom. dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r).
Lampiran 1. Data kalibrasi kalsium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r). NO Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi 1 0,0000 0,0013 2 1,0000 0,0688
Lebih terperinciGambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).
Lampiran 1. Gambar Sampel dan Lokasi Pengambilan Sampel Gambar 1. Sampel Brokoli Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar). 45 Lampiran
Lebih terperinciPerlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00
Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran ph Yoghurt Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00 Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15 Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00 Yoghurt 4 3,90 4,00
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%). Dibuat formula untuk 100 tablet, berat pertablet 00 mg dan penampang tablet 9 mm. Berat
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN
LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN Hasil Uji Keragaman Bobot Tablet Formula A Replikasi I Replikasi II Replikasi III No Bobot Bobot Bobot Y Y Y Tablet Tablet Tablet (%) (%)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Cibet Lampiran. Gambar Cibet (Orthetrum sp.) dan Capung (Orthetrum Sabina) sp.) (Orthetrum sabina) Capung Lampiran 3. Data Pembakuan Larutan NaOH 0,1 N Rumus normalitas larutan
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm
Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm No Menit ke- Absorbansi 1 4 0,430 5 0,431 3 6 0,433 4 7 0,434 5 8 0,435 6 9 0,436 7 10 0,437 8 11 0,438 9 1 0,439
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Sertifikat Analisis Natrium diklofenak (PT. Dexa Medika) 43 Lampiran 3. Kerangka Pikir Penelitian Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter Simplisia
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi sampel
Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel 56 Lampiran 2. Gambar tanaman singkong (Manihot utilissima P.) Tanaman Singkong Umbi Singkong Pati singkong 57 Lampiran 3. Flowsheet isolasi pati singkong Umbi singkong
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET. Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D
LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK MASSA TABLET Mutu fisik yang diuji Replikasi Formula Tablet Likuisolid Ibuprofen F A F B F C F D Persyaratan Sudut Diam (derajat) Carr s Index (%) Hausner Ratio I 31,99
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)
Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) 63 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 64 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Pecut Kuda Pengukuran Simplisia
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Karakterisasi Fisik Vitamin C
29 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal penelitian dilakukan pemeriksaan terhadap bahan baku vitamin C meliputi pemerian, kelarutan, identifikasi dan penetapan kadar. Uji kelarutan dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml
Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran Diketahui: Nilai Absorptivitas spesifik (A 1 1 = 351b) λ= 276 nm Tebal sel (b) = 1 cm A = A 1 1 x b x c c = c = c = 0,001237 g/100ml c = 12,37 µg/ml Konsentrasi
Lebih terperinciBahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4
LAMPIRAN 18 Lampiran 1. Prosedur analisis Cr 2 O 3 Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl Ditambahkan 5 ml HNO 3 Dipanaskan hingga larutan tersisa ± 1 ml Didinginkan Ditambahkan 3 ml HClO
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN
LAMPIRAN A HASIL UJI KERAGAMAN BOBOT TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN Hasil Uji Keragaman Bobot Tablet Formula A Replikasi I Replikasi II Replikasi III No Bobot Bobot Bobot Y Y Y Tablet Tablet Tablet (%) (%)
Lebih terperinciGambar 2. Daun Tempuyung
Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Tanaman Daun Tempuyung Gambar. Daun Tempuyung 41 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 3 Kapsul Ekstrak Tempuyung Gambar 4. Kemasan Kapsul 4 Lampiran 1. (Lanjutan) Gambar 5.
Lebih terperinciLampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI
Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI Lampiran.Hasil Orientasi Menentukan Eluen (Fase Gerak) dengan Menggunakan Alat KCKT.1. Kromatogram hasil penyuntikan larutan Natrium Diklofenak
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) 47 Lampiran 2. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 48 Lampiran 3. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi 40 Lampiran 2. Hasil Determinasi Daun Kersen 41 Lampiran 2. Lanjutan 42 Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 43 44 Lampiran 4. Perhitungan Susut
Lebih terperinciLampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI
Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI Lampiran. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Triprolidin HCl BPFI Lampiran 3. Kurva Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Medan pada bulan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERSEMBAHAN... v. DEKLARASI... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v DEKLARASI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciPENGUJIAN TERHADAP PENGIKATAN DAN PELEPASAN SEFALEKSIN PADA ERITROSIT SECARA IN VITRO
Vol 9, No.1, 25: 46-5 PENGUJIAN TERHADAP PENGIKATAN DAN PELEPASAN SEFALEKSIN PADA ERITROSIT SECARA IN VITRO Matheus Timbul Simanjuntak Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan viskositas larutan alginat. Pengukuran viskositas menggunakan viskosimeter Broookfield
LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan viskositas larutan alginat Pengukuran viskositas menggunakan viskosimeter Broookfield a. Larutan alginat 80-120 cp konsentrasi 4,5% No spindle : 64 Speed : 12 Faktor koreksi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam
LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam 72 73 Lampiran 2. Skema kerja analisis sifat kimia yoghurt kunir asam 1. Kadar abu total ( Dry Ashing ) 2. Kadar lemak total ( Soxhletasi ) 3. Kadar
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: 4.1.1 Pemeriksaan bahan baku Hasil pemeriksan bahan baku ibuprofen, Xanthan Gum,Na CMC, sesuai dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet
Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet 50 Lampiran 2. Komposisi Tablet Pulna Forte Daftar Spesifikasi Sampel 1. Pulna Forte No. Reg : DKL 0319609209A1 ExpireDate :Agustus 2017 Komposisi : Ethambutol HCL...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciKentang. Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong. Diblender hingga halus. Residu. Filtrat. Endapan. Dibuang airnya. Pati
Lampiran 1. Flow Sheet Pembuatan Pati Kentang Kentang Residu Filtrat Ditimbang ± 10 kg Dikupas, dicuci bersih, dipotong-potong Diblender hingga halus Disaring dan diperas menggunakan kain putih yang bersih
Lebih terperinciCabai rawit. Lampiran 1. Cara Kerja Penelitian. 1. Pengawetan
Lampiran 1 Cara Kerja Penelitian 1. Pengawetan Cabai rawit dibersihkan dari kotoran sampai bersih. direndam selama 15 menit ke dalam larutan 25 gram kapur sirih : 1 L air. dicelupkan ke dalam air hangat
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos
LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciLampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding
Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding Lampiran 3. Sampel yang digunakan Nanas yang masih utuh Nanas yang sudah dibuang kulitnya Lampiran 4. Flowsheet Nanas Kota Medan Dibersihkan dari kulitnya Ditimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat
Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Mata air yang terletak di Gunung Sitember Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat 48 Air minum yang dialirkan menggunakan pipa besi Lokasi pengambilan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sediaan Tablet
Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet Gambar 1.TabletPritacort Lampiran 2. Komposisi Tablet Pritacort Daftar spesifikasi sampel Nama sampel : Pritacort No. Reg : DKL9730904510A1 Tanggal Kadaluarsa : Mei 2017
Lebih terperinciLampiran 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel
Lampiran 1 Penentuan Persamaan Garis Regresi 1. Penentuan Persamaan Garis Regresi dari Larutan Standar Nikel Tabel 10. Perhitungan persamaan garis regresi standar Ni No. X (ppm Y (abs X2 Y2 (X 10-4 XY
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Bahan Makanan Fakultas Farmasi USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories. 3.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciBAHAN DAN CARA KERJA Serbuk teofilina anhidrida,
BAB I I BAHAN DAN CARA KERJA 1. BAHAN DAN ALAT. 1.1. Bahan. 1.1.1. Serbuk teofilina anhidrida, Sebagai baku digunakan serbuk teofilina anhidrida murni yang didapat dari P.T. Pharos Indonesia (dari Byk
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel : DKL A1. Expire Date : September 2015
Lampiran 1. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Celestamin, Ocuson, dan Polacel 1. Celestamin (Schering-plough) No. Reg : DKL 9106604510A1 Expire Date : September 2015 Komposisi : Betametason... 0,25 mg
Lebih terperinciLampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia
Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia Gambar 1. Tumbuhan dandang gendis Gambar 2. Simplisia daun dandang gendis Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan lampiran. Bagan Pembuatan Nata de coco
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit
Lebih terperinciGambar sekam padi setelah dihaluskan
Lampiran 1. Gambar sekam padi Gambar sekam padi Gambar sekam padi setelah dihaluskan Lampiran. Adsorben sekam padi yang diabukan pada suhu suhu 500 0 C selama 5 jam dan 15 jam Gambar Sekam Padi Setelah
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Hasil Evaluasi Sediaan a. Hasil pengamatan organoleptis Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan krim berwarna putih dan berbau khas, gel tidak berwarna atau transparan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciGambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco
Lampiran 1. Gambar Nata de Coco dan Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco Gambar Nata de Coco basah Gambar Selulosa Mikrokristal dari Nata de Coco Lampiran. Hasil Uji Mikroskopik Selulosa Mikrokristal
Lebih terperinciA. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori
PERCOBAAN III A. Judul : Penetapan Besi secara Spektrofotometri B. Tujuan : dapat menetapkan kandungan besi dalam suatu sampel dengan teknik kurva kalibrasi biasa dan teknik standar adisi. C. Dasar Teori
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin
LAMPIRAN Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin Dilarutkan sejumlah HPMC dalam 7 ml akuades. Diamkan 10 menit agar mengembang Sorbitol dilarutkan dalam sejumlah air hangat dan mentol dilarutkan dalam
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
K E L O M P O K 4 PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI L/O/G/O www.themegallery.com Pend. Kimia Rombel 3 1 2 Vepy Iandasari 46 Gustiyani Eka. S 48 3 4 Anggun Dwi Astiningsih 49 Nurul Anggi Ayuningtias
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari sampai April 2008. B. ALAT
Lebih terperinciBAB III METODE PERCOBAAN
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1. Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Instrument PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan Jalan Raya Tanjung Morawa Km. 9 pada bulan Februari
Lebih terperinciPenentuan Parameter Farmakokinetika Salisilat dengan Data Urin
Penentuan Parameter Farmakokinetika Salisilat dengan Data Urin Tujuan Umum Menentukan parameter farmakokinetikasuatu obat dengan menggunakan data Turin Tujuan Khusus - Mahasiswa mampu menerapkan cara mendapatkan
Lebih terperinciLampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum
Lampiran Lampiran I. Rancangan Percobaan Sampel 2 macam Laaitan standar formaldehid Persiapan sampel dengan berbagai variasi suhu (50,6O,7O,8O,9O,dan 100 V Penentuan waktu kestabilan warna y V Penentuan
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji
Lampiran 1 Pembuatan Suspensi Zat Uji Bahan obat herbal X yang merupakan hasil fraksinasi dari daun sukun tidak dapat larut secara langsung dalam air maka dibuat dalam bentuk sediaan suspensi agar dapat
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar Talus Rumput Laut Sargassum ilicifolim (Turner) C. Agardh 1 2 3 Makroskopik Tumbuhan Segar Rumput Laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Keterangan:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. B. Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Analis Kesehatan,
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI
PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Menentukan kadar besi dalam sampel air sumur secara spektrofotometri. B. Dasar Teori Kimia analitik dibagi menjadi dua bidang
Lebih terperinciLampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak
LAMPIRA 49 Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak 1. Analisis sifat fisik rendemen (Apriyantono et al. 1989) Rendemen dihitung dari berat keju putih rendah lemak yang dihasilkan (g) dibagi
Lebih terperinciLampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul
Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul 43 Lampiran 2. Komposisi Neo Antidorin Kapsul Setiap kapsul mengandung:
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic)
LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI DNA, Isolasi Protein dan PCR (Elektroforesis agarose dan Acrylamic) Nama : Rebecca Rumesty Lamtiar (127008016) Yulia Fitri Ghazali (127008007) Paska Rahmawati Situmorang (127008011)
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi
Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinciValidasi metode merupakan proses yang dilakukan
TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, tahap isolasi kitin yang terdiri dari penghilangan protein, penghilangan mineral, tahap dua pembuatan kitosan dengan deasetilasi
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl. Alat KCKT. Syringe 50 µl. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar Alat KCKT dan Syringe 50 µl Alat KCKT Syringe 50 µl Lampiran 2. Gambar Perangkat Penelitian Lainnya Ultrasonic cleaner Pompa vakum dan seperangkat penyaring fase gerak Lampiran 2. (Lanjutan)
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Pemeriksaan Bahan Baku GMP GMP diperiksa pemerian, titik lebur dan identifikasinya sesuai dengan yang tertera pada monografi bahan di Farmakope Amerika Edisi 30. Hasil pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. B. Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian adalah lab. Kimia DIII Analis Kesehatan,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN METODE
27 BAB III BAHAN, ALAT DAN METODE 3.1 Bahan Indometasin ( Kunze Indopharm ) Indometasin pembanding ( PPOM ) /3-siklodekstrin ( Roquette ) Natrium nitrit P.g. ( E. Merk ) Kalium dihidrogen fosfat P.a. 1(
Lebih terperinciLampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis
44 Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis Dalam setiap satu liter media mengandung: NaHCO3 : 10,0 gr Pupuk NPK : 1,18 gr Pupuk TSP : 1,20 gr NaCl : 1,00 gr Selanjutnya ditambahkan
Lebih terperinciGambar 2. Sampel B Sirup Kering
Lampiran 1. Gambar Sampel A dan B Sirup Kering 1. Sampel A 2. Sampel B Gambar 1. Sampel A Sirup Kering Gambar 2. Sampel B Sirup Kering 53 Lampiran 2. Komposisi Sirup Kering Claneksi dan Clavamox DaftarSpesifikasiSampel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapsul Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi atas kapsul
Lebih terperinciLampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H
Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Gambar 1 Krim merek Klorfeson Gambar 2 Krim merek Chloramfecort-H 48 Lampiran 2. Komposisi krim Klorfeson dan Chloramfecort-H Daftar Spesifikasi krim 1. Klorfeson
Lebih terperinciLampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil
Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil No. Menit ke- Serapan (A) 1 10 0,432 2 11 0,432 3 12 0,433 4 13 0,432 5 14 0,433 6 15 0,432 7 16 0,433 8 17 0,435 9 18 0,435 10 19 0,435 11
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV Vis V-530 (Jasco, Jepang), fourrier transformation infra red 8400S (Shimadzu, Jepang), moisture analyzer
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol
Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Gambar 1. Gambar krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol 48 Lampiran 2. Komposisi krim merek X Contoh
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara
Lebih terperinci