3. Kekonvergenan Deret Fourier

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Fourier dan Wavelet

Hendra Gunawan. KK Analisis & Geometri FMIPA-ITB. Bandung, Maret 2001 [Edisi Revisi II: Mei 2014]

Fourier Analysis & Its Applications in PDEs - Part I

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

SYARAT DIRICHLET. 1, 1 < t < 0

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

8. Deret Fourier yang Diperumum dan Hampiran Terbaik di L 2 (a, b)

5.1 Fungsi periodik, fungsi genap, fungsi ganjil

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

BAB IV DERET FOURIER

BAB III LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

MA3231 Analisis Real

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

12. Teorema Inversi Fourier dan Transformasi Fourier di L 2 (R)

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

BAB 3. LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI

SRI REDJEKI KALKULUS I

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

LIMIT DAN KONTINUITAS. Arum Handini Primandari

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

LIMIT DAN KEKONTINUAN

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

MA3231 Analisis Real

MINGGU KE-9 MACAM-MACAM KONVERGENSI

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

LIMIT DAN KEKONTINUAN

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

Modul KALKULUS MULTIVARIABEL II

Pengertian limit secara intuisi

BAB I LIMIT-LIMIT Limit-limit Fungsi

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

11. Konvolusi. Misalkan f dan g fungsi yang terdefinisi pada R. Konvolusi dari f dan g adalah fungsi f g yang didefinisikan sebagai.

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

Uji Komptensi. 2. Tentukan jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 200 yang habis dibagi 5

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Definisi 1 Deret Tak Hingga adalah suatu ekspresi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

10. Transformasi Fourier

Hendra Gunawan. 13 September 2013

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

1 Sistem Bilangan Real

ANALISIS VARIABEL REAL 2

Dwi Lestari, M.Sc: Konvergensi Deret 1. KONVERGENSI DERET

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

ANALISIS AKIBAT INTEGRAL CAUCHY Ricky Antonius, Helmi, Yudhi INTISARI

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 8: Bentuk Tak Tentu d

BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

Kalkulus Multivariabel I

Analisis Riil II: Diferensiasi

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

MODUL RESPONSI MAM 4222 KALKULUS IV

LIMIT DAN KEKONTINUAN

III PEMBAHASAN. Berdasarkan persamaan (2.15) dan persamaan (2.16), fungsi kontinu dan masing-masing sebagai berikut : dan = 3

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

PENGARUH JUMLAH SUKU FOURIER PADA PENDEKATAN POLAR UNTUK SISTEM GEOMETRI KARTESIAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

6. Himpunan Fungsi Ortogonal

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Penerapan Aproksimasi Fejer dalam Membuktikan Teorema Weierstrass

7. RESIDU DAN PENGGUNAAN. Contoh 1 Carilah titik singular dan tentukan jenisnya dari fungsi berikut a. f(z) = 1/z

Definisi. Turunan (derivative) suatu fungsi f di sebarang titik x adalah. f merupakan fungsi baru yang disebut turunan dari f (derivative of f).

MA3231 Analisis Real

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

7. Transformasi Fourier

: 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

C.1 OSILASI GANDENG PEGAS

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

17. Transformasi Wavelet Kontinu dan Frame

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

Fungsi Analitik (Bagian Pertama)

Bagian 2 Matriks dan Determinan

karena limit dari kiri = limit dari kanan

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

FUNGSI KHUSUS DALAM BENTUK INTEGRAL

Transkripsi:

3. Kekonvergenan Deret Fourier Sekarang kita akan membahas kekonvergenan deret Fourier, khususnya kekonvergenan titik demi titik. Melalui Contoh 2 yang dibahas pada bab sebelumnya kita mengetahui bahwa secara umum deret Fourier dari suatu fungsi tidak selalu konvergen titik demi titik ke fungsi semula, khususnya di titik di mana fungsi tersebut diskontinu. Namun, kita akan melihat bila fungsi tersebut memenuhi sejumlah hipotesis tertentu, maka deret Fouriernya akan konvergen titik demi titik. 3. Jumlah parsial dan intuisi melalui kernel Dirichlet Untuk menjawab pertanyaan apakah deret atau deret 2 a + (a n cos nθ + b n sin nθ) n= n= c n e inθ, dengan a n, b n, dan c n sebagaimana diberikan sebelumnya, konvergen ke f(θ), kita tinjau jumlah parsialnya, yakni N S f N (θ) := c n e inθ = 2 a + (a n cos nθ + b n sin nθ). (Ketika kita bekerja dengan bentuk eksponensial, kita sepakat bahwa kita senantiasa menyatukan suku e inθ dan e inθ. Itu sebabnya kita harus menyelidiki jumlah parsial simetris di atas.) Jika kita substitusikan rumus untuk c n ke dalam jumlah parsial tadi, maka kita akan mendapatkan S f N (θ) = n= f(ψ)e in(θ ψ) dψ = f(ψ)e in(ψ θ) dψ.

Selanjutnya, dengan substitusi peubah ϕ = ψ θ dan mengingat bahwa f periodik dengan periode, kita peroleh S f N (θ) = N +θ +θ f(θ + ϕ)e inϕ dϕ = N Karena N N... = N..., kita dapat menuliskan dengan D N (ϕ) := N einϕ. S f N (θ) = f(θ + ϕ)d N (ϕ)dϕ, f(θ + ϕ)e inϕ dϕ. Fungsi D N (ϕ) dikenal sebagai kernel Dirichlet. Dengan mengenalinya sebagai deret geometri, dengan suku pertama e inϕ sebagai D N (ϕ) = dan rasio e iϕ, kita dapat menyederhanakannya e i(n+)ϕ e inϕ e iϕ. Selanjutnya, dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan e iϕ/2, kita peroleh D N (ϕ) = e i(n+/2)ϕ e i(n+/2)ϕ = e iϕ/2 e iϕ/2 sin(n + /2)ϕ. sin ϕ/2 Grafik D N (ϕ) untuk N = 25 kurang lebih berbentuk seperti di bawah ini. [Gambar 3.: Grafik D 2 5(ϕ)] Intuisi yang mendorong kita untuk menyimpulkan bahwa S f N (θ) f(θ) adalah sebagai berikut: titik puncak D N (ϕ) yang terjadi di ϕ = memetik nilai f(θ) pada S f N (θ); sementara osilasi cepat yang terjadi pada D N (ϕ) untuk ϕ jauh dari membunuh bagian lainnya karena adanya pencoretan antara nilai positif dan negatif. 3.2 Kekonvergenan titik demi titik 2

Untuk membuktikan kekonvergenan titik demi titik deret Fourier, kita memerlukan lemma berikut mengenai kernel Dirichet dan sejumlah peristilahan. Lemma Kernel Dirichlet. Untuk setiap N N berlaku D N (θ)dθ = D N (θ)dθ = 2. Bukti. Dari rumus untuk D N, kita mempunyai D N (θ) = + π cos nθ, n= sehingga Serupa dengan itu, [QED] D N (θ)dθ = [ θ + π n= D N (θ)dθ = 2. sin nθ ] π n = 2. Misalkan < a < b <. Kita katakan bahwa f kontinu bagian demi bagian pada [a, b] apabila... [lihat buku]. Lalu, kita katakan bahwa f mulus bagian demi bagian pada [a, b] apabila... [lihat buku]. Sebagai ilustrasi, fungsi yang kontinu bagian demi bagian dapat berbentuk seperti... [Gambar 3.2a: Fungsi kontinu bagian demi bagian] Sementara itu fungsi yang mulus bagian demi bagian berbentuk seperti... [Gambar 3.2b: Fungsi mulus bagian demi bagian] Selanjutnya, f dikatakan kontinu (mulus) bagian demi bagian pada R apabila ia kontinu (mulus) bagian demi bagian pada sebarang selang terbatas [a, b]. 3

Teorema Kekonvergenan Deret Fourier. mulus bagian demi bagian, maka Jika f periodik dengan periode dan lim N Sf N (θ) = [f(θ ) + f(θ+)], 2 dengan f(θ ) := lim f(θ + h) dan f(θ+) := lim f(θ + h). h h + Bukti. Menurut Lemma Kernel Dirichlet, kita mempunyai f(θ ) = f(θ ) D N (ϕ)dϕ, 2 π f(θ+) = f(θ+) D N (ϕ)dϕ, 2 sehingga S f N (θ) π [f(θ ) + f(θ+)] = g(ϕ)[e i(n+)ϕ e inϕ ]dϕ, 2 dengan g(ϕ) = f(θ + ϕ) f(θ ) e iϕ, < ϕ <, g(ϕ) = f(θ + ϕ) f(θ+) e iϕ, < ϕ < π. Di sini g terdefinisi dengan baik pada [, π] dan sama mulusnya dengan f, kecuali di dekat ϕ =. Namun, berdasarkan Aturan L Hopital, g mempunyai limit kanan dan limit kiri di, sehingga g kontinu bagian demi bagian pada [, π]. Akibatnya, menurut Ketaksamaan Bessel, koefisien Fourier dari g, sebutlah C n, akan menuju bila n. Sebagai selisih dua koefisien Fourier dari g, ekspresi di atas akan menuju bila N. [QED] Teorema di atas memberitahu kita bahwa deret Fourier dari f konvergen titik demi titik ke f, kecuali mungkin di titik-titik diskontinuitas f. Bila kita definisikan ulang nilai f di titik-titik diskontinuitasnya sebagai nilai rata-rata limit kiri dan limit kanannya, maka deret Fourier dari f yang mulus bagian demi bagian pada [, π] akan konvergen titik demi titik pada [, π]. Lebih jauh, jika f juga kontinu pada [, π], maka kita mempunyai teorema berikut. Teorema Kekonvergenan Seragam Deret Fourier. Jika f periodik dengan periode, kontinu dan mulus bagian demi bagian, maka deret Fourier f konvergen mutlak dan secara seragam pada R. 4

3.3 Soal Latihan. Misalkan f dan g periodik dengan periode dan mulus bagian demi bagian. Buktikan jika f dan g mempunyai koefisien Fourier yang sama, maka mestilah f = g. 2. Gunakan deret Fourier pada Contoh 2 yang dibahas pada Bab 2 dan teorema kekonvergenan titik demi titik di atas untuk membuktikan kesamaan k= (2k ) 2 = π2 8 dengan meninjau nilai deret Fourier dan fungsi di θ =. 3. Buktikan bahwa n= n 2 = π2 6 dengan menggunakan deret Fourier dari fungsi tertentu. 5