RESUME HASIL PENILIKAN IVERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT MANDIRI TIMBER PRATAMA (1) Identitas LVLK : a. Nama Lembaga : PT. TRANsTRA PERMADA b. Nomor Akreditasi : LVLK-009-IDN c. Alamat : Jl. Petung No. 2 Papringan, Yogyakarta d. Nomor telepon/faks/e-mail : 0274 8529991; 08112652998 e. Direktur Utama : Ir. Tri Madiyono f. Standar : Peraturan Dirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 g. Tim Audit : Azis Ma ruf, S.Hut (Lead Auditor) Arif Toni H, S.Hut (Auditor) Nur Budi Susatyo, S.Hut, M.M(Auditor Magang) h. Pengambil Keputusan : Teguh Yuwono, S.Hut, M.Sc (2) Identitas Auditee : a. Nama Pemegang Izin : PT MANDIRI TIMBER PRATAMA b. Nomor & Tanggal IUI : Nomor: 21/1/IUIPHHK-PL/PMDN/2016. c. Alamat Kantor : Jl. Tugu Industri Raya no.7 A Kawasan Industri Wijayakusuma, Semarang, Jawa Tengah. d. Alamat Pabrik : Jl. Tugu Industri Raya no.7 A Kawasan Industri e. Pengurus Direktur (3) Ringkasan Tahapan : Wijayakusuma, Semarang, Jawa Tengah. : Sutanto Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Pertemuan Pembukaan - Jum at, 21April 2017, Verifikasi Dokumen & observasi lapangan - Pukul: 11.00 12.00 WIB - Tempat : Kantor PT MANDIRI TIMBER PRATAMA, Semarang, Provinsi Jawa Tengah Perkenalan Tim Audit dan LVLK, Tujuan kegiatan verifikasi, konfirmasi ruang lingkup, rencana kerja verifikasi, metodologi dan mekanisme verifikasi, jaminan kerahasiaan data dan informasi auditee dan konfirmasi wakil manajemen auditee 21-22April 2017 Dilakukan pengecekan dokumen legalitas perusahaan, dokumen bahan baku, dokumen dan proses produksi, penjualan/ekspor, dokumen dan implementasi K3 //27.04.2012Halaman1dari12
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Pertemuan Penutupan - Sabtu, 22 April 2017 - Pukul: 15.00 16.30 WIB - Tempat : Kantor PT MANDIRI TIMBER PRATAMA, Semarang, Provinsi Jawa Tengah Pengambilan Keputusan Yogyakarta,8 Mei 2017 dan verifikasi satu rantai ke belakang kepada supplier bahan baku Disampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama yang baik, ringkasan hasil verifikasi lapangan, tanggapan auditee terhadap hasil verifikasi, penyampaian mekanisme pemenuhan kekurangan, penyusunan laporan dan pengambilan keputusan, penyampaian mekanisme banding terhadap hasil keputusan. Menetapkan Penerbitan Sertifikat Legalitas Kayu PT MANDIRI TIMBER PRATAMA sejak tanggal pengambilan keputusan. (4) Resume Hasil Penilaian : Prinsip 1. Pemegang Izin Usaha Mendukung Terselenggaranya Perdagangan Kayu Sah Kriteria 1.1. Unit usaha dalam bentuk : (a) Industri pengolahan memiliki izin yang sah, dan (b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1. Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah 1.1.1 (a) Akte Pendirian Perusahaan dan/atau Perubahan Terakhir Hasil verifikasi penilikan I menunjukkan bahwa tersedia Akta pendirian Perusahaan No 19 tertanggal 30 Juli 2010 dan Akta Perubahan terakhir PT MANDIRI TIMBER PRATAMA Nomor 47, Tanggal 26 Mei 2014. Pada penilikan I ini tidak ada perubahan pemilik usaha dan masih sama kondisinya dengan penilaian awal. 1.1.1 (b) Surat Izin Hasil verifikasi menunjukkan tersedia Usaha Perdagangan (SIUP) atau Surat Izin Perdagangan (SIUP) No. Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin Industri 517/2017-437/11.01/PM/IV/2015 TANGGAL 30 April 2015, yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu //27.04.2012Halaman2dari12
1.1.1 (c) Izin HO (Izin Gangguan Lingkungan Sekitar Industri) 1.1.1 (d) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1.1.1 (e) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 1.1.1 (f) Dokumen lingkungan hidup (UKL - UPL/SPPL/ DPLH/SIL/DELH/do kumen lingkungan hidup lain Pemerintah Kota Semarang. Hasil verifikasi menunjukan kegiatan usaha yang dijalankan sesuai dengan izin yang diberikan, tidak ada perubahan data SIUP dan masih sama kondisinya dengan penilaian awal. Hasil verifikasi lapangan membuktikan bahwa lokasi usaha PT MANDIRI TIMBER PRATAMA berada di lokasi Kawasan Industri Wijayakusuma yang telah mendapatkan izin gangguan dari Walikota Semarang No.660/000215 tanggal 30 Juli 2007 dan tersedia surat tanggapan dari pengelola Kawasan Industri Wijayakusuma mengenai izin lingkungan yang dimiliki oleh Kawasan Industri Wijayakusuma. Hasil verifikasi menunjukkan tersedia dokumen TDP PT MANDIRI TIMBER PRATAMA Nomor: 11.01.1.46.07340, tanggal 11 Mei 2015 yang diterbitkan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Kota Semarang dan sesuai dengan kegiatan usahanya, tidak ada perubahan data dan masih sama kondisinya dengan penilaian awal. Dokumen NPWP Nomor : 03.028.354.3-503.000 atas nama PT MANDIRI TIMBER PRATAMA, JL. Tugu Industri Raya No.7 A Kawasan Industri Wijaya Kusuma,Semarang. SKT Nomor : PEM-04566/WJP.10/KP.0303/2013 SPPKP Nomor : PEM-0560/WPJ.10/KP.0303/2010. Hasil verifikasi penilikan I menunjukkan telah tersedia dokumen UKL-UPL Tahun 2016 mengenai Kegiatan Usaha Industri Pengolahan Kayu. Dokumen UKL-UPL //27.04.2012Halaman3dari12
yang setara. tersebut mendapatkan rekomendasi dari instansi berwenang yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kota Semarang berdasarkan SK Nomor : 660.1/2781/B-II/III/2016 tertanggal 16 Maret 2016 dan tersedia laporan/catatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan semester I tahun 2016 dan semester II tahun 2016. 1.1.1 (g) IUIPHHK, Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT). Hasil Verifikasi menunjukkan tersedia Izin Usaha Industri IUIPHHK Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu PT MANDIRI TIMBER PRATAMA, 21/1/IUIPHHK-PL/PMDN/2016, berdasarkan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal tertanggal 24 Juni 2016. 1.1.1 (h) Rencana Dokumen RPBBI tahun 2016 Pemenuhan Bahan Baku Dokumen RPBBI tahun 2017. Industri (RPBBI) untuk Tanda Terima Penyampaian RPBBI IUIPHHK. tahun 2016 IPHHK secara onlinenomor : 0000323147 tanggal 28 Oktober 2016. Tanda Terima Penyampaian RPBBI tahun 2017 IPHHK secara onlinenomor : 0000358145 tanggal 06 Maret 2017. Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1.Importir adalah importir yang memiliki izin. :Dokumen importir. Identitas sebagai importir bahan baku maupun produk kayu dan tidak diwajibkan memiliki dokumen sebagai importir, sehingga verifier ini tidak (Not Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) : Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importer. Kriteria 1.3 Unit usaha dalam bentuk kelompok sebagai pemegang izin importir sehingga verifier ini tidak (Not //27.04.2012Halaman4dari12
Indikator 1.3.1 Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok : Akte notaris PT MANDIRI TIMBER PRATAMA pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok. mengajukan audit VLK industri secara mandiri/sendiri, tidak melalui kelompok, sehingga verifier ini tidak (Not : Audit internal semua PT MANDIRI TIMBER PRATAMA anggota kelompok mengajukan audit VLK industri secara mandiri/sendiri, tidak melalui kelompok, sehingga verifier ini tidak (Not Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya. Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk impor) dan hasil olahannya. Indikator 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. 2.1.1.(a) Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli. 2.1.1.(b) Daftar pemeriksaan kayu bulat / DPKB 2.1.1.(c) Bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah Hasil verifikasi menunjukkan bahwa seluruh penerimaan bahan baku kayu bulat dilengkapi kontrak suplai berupa Dokumen Surat Perjanjian Kontrak Suplai Bahan Baku Kayu Bulat. Seluruh penerimaan kayu bulat PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA terdapat DPKB yang telah dicetak dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang dan sesuai dengan SKSHHK serta terdapat label ID Barcode pada kayu bulat yang sesuai juga dengan informasi dalam SKSHHK. PT MANDIRI TIMBER PRATAMA menggunakan bahan baku kayu bulat dari hutan negara dalam proses produksi, sehingga verifier ini tidak (Not //27.04.2012Halaman5dari12
2.1.1.(d)Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. 2.1.1.(e) Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa/Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta DKP. 2.1.1.(f) Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri. 2.1.1.(g) Dokumen S-LK/ S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok. 2.1.1 (h) Informasi terkait VLBB 2.1.1.(i)Dokumen pendukung RPBBI. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa seluruh penerimaan bahan baku kayu telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa SKSHHK. Uji petik tidak dapat dilakukan karena seluruh stok kayu yang ada sudah masuk proses produksi untuk diolah menjadi kayu gergajian. Tersedia Kartu Ganis PHPL-PKB-R sesuai lokasi penempatan atas nama TeguhSusanto No. Reg. 02096-08/PKB-R/XIV/2014. Seluruh bahan baku kayu bulat tidak ada yang berasal dari kayu lelang. PT MANDIRI TIMBER PRATAMA tidak menggunakan bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran dalam proses produksi, sehingga verifier ini tidak (Not PT MANDIRI TIMBER PRATAMA tidak menggunakan bahan baku kayu limbah industri, sehingga verifier ini tidak (Not Hasil verifikasi menunjukkan pemasok PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA hanya 1 (satu) dan telah memiliki dokumen S-LK yaitu TPT-KB PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA dengan nomor S-LK 110/LVLK-009/II/2015 diterbitkan pada tanggal 01 Maret 2015 berlaku sampai dengan 30 Maret 2021. Pemasok kayu bulat pada PT MANDIRI TIMBER PRATAMA telah memiliki dokumen S-LK, sehingga verifier ini tidak (Not Hasil verifikasi menunjukkan bahwa PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA telah melaporkan RPBBI tahun 2016 dan tahun 2017 secara online. RPBBI didukung dengan dokumen kontrak suplai dari //27.04.2012Halaman6dari12
TPT-KB PT. Mandiri Timber Pratama dengan rencana pasokan sebanyak 30.000m 3 untuk tahun 2017 dan sebanyak 12.000 m 3 2016. Indikator 2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah. 2.1.2.(a)Pemberitahuan Impor Barang (PIB). 2.1.2.(b) Bill of Lading (B/L) 2.1.2.(c)Packing List (P/L) 2.1.2.(d)Invoice 2.1.2.(e) Deklarasi Impor 2.1.2.(f) Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk) 2.1.2.(g) Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. (Not (Not (Not (Not (Not (Not (Not //27.04.2012Halaman7dari12
2.1.2.(h) Bukti penggunaan kayu dan produk turunannya Indikator 2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu 2.1.3. (a) Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi. 2.1.3. (b) Laporan produksi hasil olahan. 2.1.3. (c) Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan. 2.1.3. (d) Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan. 2.1.3. (e) Dokumen catatan / laporan mutasi kayu (Not Hasil verifikasi menunjukkan bahwa tersedia tallysheet/rekaman laporan produksi PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA yang dapat menunjukkan informasi ketertelusuran asal usul bahan baku. verifikasi menunjukkan bahwa tersedia Laporan hasil produksi yang sesuai dengan LMKO dan terdapat data yang menunjukkan hubungan yang logis antara input dan output serta rendemennya. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa realisasi Produksi yang dihasilkan PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA periode April 2016 - Maret 2017 masih lebih rendah dari Kapasitas produksi yang diizinkan berdasarkan Izin Usaha Industri yang dimiliki yaitu 10.000 M 3 /tahun, dengan jenis produk yang dihasilkan yaitu kayu gergajian dan 20.000 M 3 /tahun untuk jenis produk veneer, sesuai dengan yang tertera pada IUIPHHK. PT MANDIRI TIMBER PRATAMAtidak melakukan produksi dengan menggunakan bahan baku dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak (Not Hasil verifikasi membuktikan, tersedia dokumen LMKB dan LMKO yang sesuai dengan dokumen pendukung lainnya diantaranya Laporan Penerimaan Bahan Baku, Laporan Produksi dan Laporan Pemindahtanganan. Indikator 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). //27.04.2012Halaman8dari12
2.1.4. (a) Dokumen S-LK atau DKP. 2.1.4. (b) Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain). 2.1.4. (c) Berita acara serah terima kayu yang dijasakan. 2.1.4. (d) Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa. 2.1.4. (e) Adanya pendoku-mentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa. PT MANDIRI TIMBER PRATAMAtidak melakukan pengolahan produksi melalui jasa pihak lain, seluruh proses produksi ditangani / dilakukan sendiri / mandiri, sehingga verifier ini tidak (Not PT MANDIRI TIMBER PRATAMAtidak melakukan pengolahan produksi melalui jasa pihak lain, seluruh proses produksi ditangani / dilakukan sendiri / mandiri, sehingga verifier ini tidak (Not PT MANDIRI TIMBER PRATAMAtidak melakukan pengolahan produksi melalui jasa pihak lain, seluruh proses produksi ditangani / dilakukan sendiri / mandiri, sehingga verifier ini tidak (Not PT MANDIRI TIMBER PRATAMAtidak melakukan pengolahan produksi melalui jasa pihak lain, seluruh proses produksi ditangani / dilakukan sendiri / mandiri, sehingga verifier ini tidak (Not PT MANDIRI TIMBER PRATAMAtidak melakukan pengolahan produksi melalui jasa pihak lain, seluruh proses produksi ditangani / dilakukan sendiri / mandiri, sehingga verifier ini tidak (Not Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi. Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator 3.1.1 Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. : Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Hasil verifikasi penilikan I menunjukkan bahwa seluruh kayu yang diangkut dari //27.04.2012Halaman9dari12
Kriteria 3.2 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor pabrik PT MANDIRI TIMBER PRATAMA menuju pembeli dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa SKSHHKO yang diterbitkan oleh petugas yang berwenang. Indikator 3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian 3.2.1.(a) Produk hasil olahan kayu yang diekspor 3.2.1.(b.)Pemberitahuan Ekspor Barang (P E B) 3.2.1.(c) Packing List (P/L) 3.2.1.(d) Invoice 3.2.1.(e) Bill of Lading (B/L) 3.2.1.(f) Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal 3.2.1.(g)Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis. 3.2.1. (h) Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) PRATAMAberorientasi dijual di dalam negeri dan tidak diekspor, sehingga verifier ini tidak (Not PRATAMAberorientasi dijual di dalam negeri dan tidak diekspor, sehingga verifier ini tidak (Not PRATAMAberorientasi dijual di dalam negeri dan tidak diekspor, sehingga verifier ini tidak (Not PRATAMAberorientasi dijual di dalam negeri dan tidak diekspor, sehingga verifier ini tidak (Not PRATAMAberorientasi dijual di dalam negeri dan tidak diekspor, sehingga verifier ini tidak (Not PRATAMAberorientasi dijual di dalam negeri dan tidak diekspor, sehingga verifier ini tidak (Not PRATAMAmerupakan produk yang tidak wajib diverifikasi teknis, sehingga verifier ini tidak (Not PRATAMAtidak termasuk dalam produk yang terkena kewajiban membayar bea keluar ekspor sehingga verifier ini tidak. 3.2.1.(i) Dokumen lain PRATAMAtidak //27.04.2012Halaman10dari12
yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V-Legal menggunakan jenis kayu yang dibatasi perdagangannya sehingga verifier ini tidak. : Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan. Hasil verifikasi Penilikan I menunjukkan bahwa tersedia tanda V-Legal pada dokumen SKSHHKO PT MANDIRI TIMBER PRATAMA dengan nomor: LVLK-003/MUTU/LK-409 yang dibubuhkan pada dokumen dan sesuai dengan ketentuan. Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan. Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Indikator4.1.1. Prosedur dan implementasi K3 4.1.1.(a)Pedoman/pros edur K3. 4.1.1.(b)Implementasi K3 4.1.1.(c)Catatan Kecelakaan Kerja Hasil verifikasi berdasarkan bukti audit, menunjukkan terdapat prosedur K3 PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA yang memuat tujuan, sasaran, prosedur saat terjadi kecelakaan, prosedur saat terjadi kebakaran, prosedur penggunaan APAR, prosedur saat terjadi gempa bumi dan prosedur evakuasi. Terdapat SK Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang No. KEP.560/2200/KK/P2K3/2016 tentang Pengesahan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di Perusahaan PT. Mandiri Timber Pratama. Hasil verifikasi menunjukkan tersedia peralatan K3 sesuai pedoman dan berfungsi dengan baik serta tersedia rambu-rambu K3 dan tanda/jalur evakuasi yg menuju titik kumpul. Hasil verifikasi lapangan tersedia catatan kecelakaan kerja PT. MANDIRI TIMBER PRATAMA periode April 2016 sd. Maret 2017 yang di dalamnya memuat hari/tanggal kejadian, nama korban kecelakaan, rincian kejadian, tindakan pencegahan tindakan //27.04.2012Halaman11dari12
medis. Pada periode tersebut tidak terdapat kejadian kecelakaan kerja (nihil). Tindakan preventif/pencegahan dengan memasang papan himbauan atau peringatan K3. Kriteria 4.2. Pemenuhan Hak-Hak Tenaga Kerja Indikator4.2.1.Kebebasan Berserikat Bagi Pekerja :Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolebkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. Indikator 4.2.2 :Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja. Hasil verifikasi di lapangan Terdapat Surat Edaran dari Perusahaan tentang Kebebasan Membentuk atau Terlibat dalam Kegiatan Serikat Pekerja No. 003/HRD-MTP/I/2016 tanggal 2 Januari 2016, adapun isi dari dokumen tersebut menyatakan bahwa perusahaan memberikan kebebasan bagi seluruh pekerja untuk membentuk atau menjaadi anggota atau terlibat dalam kegiatan Serikat Pekerja. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang. PT. Mandiri Timber Pratama telah memiliki Peraturan Perusahaan tahun 2016-2018 yang ditetapkan di Semarang tanggal tanggal 4 Mei 2016 oleh Direktur Perusahaan (Sutanto) dan telah disahkan dengan SK Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang. Indikator 4.2.3. Mempekerjakan Anak Di bawah Umur (diluar ketentuan). : Pekerja yang masih di bawah Umur terdapat pekerja yang masih di bawah umur, karyawan termuda an. Nurul Hidayah, bagian Telly, tgl lahir 7 April 1994. Pada saat verifikasi berumur 23 tahun. Yogyakarta, 8 Mei 2017 Ir. Tri Madiyono Direktur Utama //27.04.2012Halaman12dari12