BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan metode penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

Transkripsi:

A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas, Sugyono (001:1) mengemukakan bahwa metode peneltan dapat dartkan sebaga : Cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data yang obyektf, vald, dan relabel, dengan tujuan dapat dtemukan, dbuktkan dan dkembangkan suatu pengetahuan, sehngga dapat dgunakan untuk memaham, memecahkan, dan mengantspas masalah dalam bdang admnstras. Sesua dengan tujuan peneltan yatu mendapatkan nformas tentang perbedaan kompetens antara jobsheet yang dgunakan guru dan hasl pengembangan dalam menngkatkan kompetens sswa, maka dalam peneltan n menggunakan metode quas expermental. Menurut Sumad Suryabrata (1990:3-36) bahwa metode quas expermental yatu Bertujuan untuk menyeldk kemungknan hubungan sebab akbat dengan desan dmana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan membandngkan hasl perlakuan dengan kontrol yang tdak dkena konds perlakuan. Sesua dengan penuturan d atas maka penelt melakukan perlakuan dalam praktek pemesnan yatu dengan menggunkan jobsheet yang dgunakan guru dan jobsheet hasl pengembangan pada dua kelompok sampel yang dplh. Kelompok pertama sebaga kelompok kontrol dan kelompok dua sebaga kelompok ekspermen. Pada kelompok ekspermen penelt memberkan perlakuan pada 66

67 praktek pemesnan menggunkan jobsheet hasl pengembangan dan kelompok kontrol dber perlakuan pada praktek pemesnan menggunakan jobsheet yang dgunakan guru, sehngga nant dapat dketahu apakah terdapat perbedaan kompetens sswa yang menggunakan jobsheet yang dgunakan guru dan jobsheet hasl pengembangan.. Desan Peneltan Desan yang dgunakan adalah After-only wth control desgn yatu dua kelompok pada desan n (kelompok ekspermen dan kelompok kontrol) perlakuan hanya pada kelas ekspermen. Perubahan dukur pada keduanya yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol pada saat yang bersamaan. Dampak perlakuan dnla dengan memasukan harga perubahan pada kelas ekspermen dkurang dengan harga kelas kontrol. Dapat dgambarkan sepert table dbawah n : Pola: Treatment effect = (Y) (Z) (C.R. Kothar,004:41) Secara bagan dapat dgambarkan sebaga berkut: Tabel 3.1. After-only wth control desgn Kelompok Perlakuan postest Kontrol - Z Ekspermen X Y Keterangan: X = Praktek pemesnan dengan menggunakan jobsheet hasl pengembangan penelt. Y = kompetens sswa setelah mendapat perlakuan (kelompok ekspermen)

68 Z = kompetens sswa menggunakan jobsheet pemesnan yang dgunakan guru (kelompok kontrol) B. Varabel Peneltan Sugyono (005:) mengemukakan bahwa: Varabel merupakan gejala yang menjad fokus penelt untuk damat. Menurut Suharsm Arkunto (006:118) varabel adalah objek peneltan, atau apa yang menjad ttk perhatan suatu peneltan. Karakterstk yang ada pada peneltan ekspermen yatu adanya kontrol yang secara sengaja dlakukan oleh penelt terhadap varabel atau ubahan yang ada, mengena apa yang dmaksud dengan kontrol menurut Gay (198) dalam Sukard (004:181) adalah sebaga berkut Control s an affort on the part of researcher to remove the nfluence of any varable other and the ndependent varable that ought affect performance on a dependent varable. Mengontrol merupakan usaha penelt untuk memndahkan pengaruh varabel lan pada varabel terkat yang mungkn mempengaruh penamplan varabel tersebut. Kegatan mengontrol varabel atau subjek dalam peneltan ekspermen memlk peranan pentng, karena tanpa melakukan kontrol secara sstemats, seorang penelt tdak mungkn dapat melakukan evaluas dalam melakukan pengukuran secara cermat terhadap varabel terkat. Peneltan ekspermen dalam pelaksanaannya memlk kelompok ekspermen dan kelompok kontrol yang membedakan dar keduanya adalah bahwa

69 kelompok ekspermen dber perlakuan tertentu, sedangkan kelompok kontrol dberkan perlakuan sepert basanya. Kedua kelompok tersebut dalam peneltan ekspermen n adalah: 1. Kelompok ekspermen: pembelajaran dengan menggunakan jobsheet pemesnan hasl pengembangan.. Kelompok kontrol: pembelajaran dengan jobsheet pemesnan yang dgunakan guru. C. Populas dan Sampel 1. Populas Populas menurut Sudjana (005:6) adalah : Totaltas semua nla yang mungkn hasl menghtung ataupun pengukuran, kuanttatf maupun kualtatf mengena karakterstk tertentu dar semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ngn dpelajar sfat-sfatnya. Menurut Sugyono (001:57) : Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas obyek/subyek yang mempunya kuanttas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. Sedangkan menurut Suharsm Arkunto (1996:115), Populas adalah keseluruhan subyek peneltan. Dalam peneltan n populasnya yatu 13 sswa peserta dklat tngkat III yang terdr dar TPM-1, TPM-, TPM-3, TPM-4 program stud Teknk Pemesnan SMK Neger 6 Bandung tahun ajaran 009/010.

70. Sampel Sampel adalah bagan dar populas. Menurut Sugyono (001:57): Sampel adalah sebagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut. Menurut Suharsm Arkunto (1996:117) : Sampel adalah sebagan atau wakl populas yang dtelt. Teknk pengamblan sampelnya adalah dengan cara proporsonal random samplng (samplng acak proporsonal). Sswa tngkat III SMK Neger 6 Bandung jurusan Teknk Pemesnan pada peneltan n sebaga sampel peneltan. Dambl 0 sswa, 10 untuk kelas kontrol dan 10 sswa untuk kelas ekspermen. Ada beberapa faktor mengapa sampel dambl hanya 0 sswa dantaranya adalah baya produk mahal, waktu uj coba produk akan lebh lama. D. Paradgma Peneltan Sugyono (001:5) menjelaskan paradgma peneltan sebaga berkut : Paradgma peneltan dapat dartkan sebaga pandangan atau model, atau pola pkr yang dapat menjabarkan berbaga varabel yang akan dtelt kemudan membuat hubungan antara suatu varabel dengan varabel yang lan, sehngga akan mudah drumuskan masalah peneltannya, pemlhan teor yang relevan, rumuskan hpotess yang dajukan, metode atau strateg peneltan, nstrumen peneltan, teknk analsa yang dgunakan serta kesmpulan yang dharapkan. Dengan paradgma peneltan, alur pemkran dapat terlhat dengan jelas, sehngga mempermudah peneltan yang dlakukan dan mengecek kebenarannya, haslnya pun akan dapat dpertanggungjawabkan dar seg kelmuan. Paradgma peneltan dalam peneltan n adalah sebaga berkut :

71 Kelompok Ekspermen Jobsheet pemesnan bubut hasl pengembangan Jobsheet pemesnan bubut yang dgunakan guru PBM Praktek PBM Praktek Uj Kompetens (Pengumpulan data) Hasl uj kompetens dar jobsheet pengembang an Hasl uj kompetens dar jobsheet guru Analss data Temuan peneltan Kelompok Kontrol : Lngkup peneltan Gambar 3.1. Paradgma Peneltan E. Prosedur Pengumpulan Data 1. Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data yatu cara yang dgunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu peneltan. Ada beberapa cara yang penuls gunakan untuk pengumpulan data dalam peneltan n, antara lan : a. Teknk Observas Langsung S. Margono (004:158) mengartkan observas sebaga : Pengamatan dan pencatatan secara sstematk terhadap gejala yang tampak pada obyek peneltan. Teknk observas yang dapat dlakukan penelt dapat berupa observas langsung ataupun observas tdak langsung. Pengertan observas secara lebh spesfk djelaskan oleh S. Margono (004:159) sebaga berkut :

7 Pengamatan dan pencatatan yang dlakukan terhadap obyek d tempat terjad atau berlangsungnya perstwa, sehngga observas berada bersama obyek yang dseldk, dsebut observas langsung. Sedang observas tdak langsung adalah pengamatan yang dlakukan tdak pada saat berlangsungnya suatu perstwa yang akan dseldk, msalnya perstwa tersebut damat melalu flm, rangkaan slde, atau rangkaan photo. Menurut Wnarno Surakhmad (198:16), observas langsung adalah : Teknk pengumpulan data dmana penyeldk mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subyek yang dseldk, bak pengamatan tu dlakukan d dalam stuas sebenarnya maupun dlakukan d dalam stuas buatan yang khusus dadakan. Dar uraan d atas, maka teknk yang dlakukan penuls dalam peneltan n adalah teknk observas langsung. Mengena jens observas n, Suharsm Arkunto (1996:146) menambahkan bahwa : jka menggunakan nstrumen sebaga pedoman, maka dsebut observas sstemats. b. Test Menurut Sukard (004:139) Tes prestas pada umumnya mengukur penguasaan dan kemampuan para peserta ddk setelah mereka selama waktu tertentu menerma proses belajar mengajar dar guru. Tes tersebut umumnya untuk mengukur tngkat penguasaan dan kemampuan peserta ddk secara ndvdual dalam cakupan pengetahuan yang telah dtentukan oleh para penddk. Peneltan n menggunakan tes tertuls dan tes praktek dalam mengukur kemampuan sswa, soal uj kompetens dbuat oleh Departemen Penddkan Nasonal.

73 c. Teknk Dokumentas Menurut Moh. Al (199:4), yang dmaksud dengan teknk dokumentas adalah cara untuk memperoleh data dar sumber nformas yang berhubungan dengan dokumenntas, bak resm maupun tdak resm dalam bentuk laporan, statstk, surat-surat resm, buku haran dan semacamnya bak yang dterbtkan maupun yang tdak dterbtkan. Dalam peneltan n menggunakan dokumentas nla uj kompetens sswa kelas 1 SMKN 6 Bandung Program keahlan Teknk Pemesnan.. Instrumen Peneltan Pengertan nstrumen peneltan menurut Suharsm Arkunto (1996:150) : alat atau fasltas yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebh mudah dan haslnya lebh bak, dalam art lebh cermat, lengkap, dan sstemats sehngga lebh mudah dolah. Instrumen utama yang dgunakan dalam peneltan n untuk pengumpulan data adalah skala nla (ratng scale), dengan teknk pengamblan data secara observas maka menurut Sugono (001:109) bentuk checklst, dan ratng scale dapat dgunakan sebaga pedoman observas maupun wawancara. Aspek-aspek yang akan dnla dalam peneltan n dantaranya adalah persapan kerja, proses kerja, hasl kerja dan waktu kerja 3. Ks-ks Instrumen Ks-ks adalah rancangan berupa suatu data yang berbentuk matrk, yang ddalamnya terdapat komponen-komponen yang dsapkan untuk penyusunan ratng scale. Sesua dengan masalah yang akan dtelt, maka ks-ks n dbuat

74 dengan tujuan untuk mengetahu perbandngan kompetens sswa yang menggunakan jobsheet pemesnan bubut hasl pengembangan dengan jobsheet yang dgunakan guru, aspek-aspek yang akan dukur secara gars besar dalam peneltan n antara lan adalah sebaga berkut : a. Persapan kerja, melput menyapkan alat dan bahan untuk pembuatan komponen, melakukan pengaturan mesn. b. Proses kerja, melput membuat komponen, memerksa kualtas komponen, melakukan pembubutan komponen perbakan, menyelesakan dan melaporkan pekerjaan. c. Hasl kerja, melput kualtas ukuran d. Waktu kerja, melput waktu penyelesaan praktek. (ks-ks nstrumen terlampr) F. Prosedur Analss Data 1. Teknk Analss Data a. Uj Normaltas Uj normaltas dgunakan untuk mengetahu konds data apakah berdstrbus normal atau tdak. Konds data berdstrbus normal menjad syarat untuk menguj hpotess menggunakan statstk parametrk. Uj normaltas menggunakan aturan Sturges dengan memperhatkan tabel d bawah n. Tabel 3. Persapan Uj Normaltas Interval f X t Z l o l e χ Jumlah

75 (Sregar S, 005: 87) Pengsan tabel d atas mengkut prosedur sebaga berkut: 1. Menentukan rentang nterval dengan rumus: R = Xa Xb (Sregar S, 005: 4) Dmana : Xa = data terbesar Xb = data terkecl. Menentukan banyaknya kelas nterval () dengan rumus: = 1+ 3,3. log n (Sregar S, 005: 4) Dmana : n = jumlah sampel 3. Menghtung jumlah kelas nterval dengan rumus: R P = (Sregar S, 005: 4) K D mana : R = rentang frekuens. K = banyak kelas Berdasarkan data tersebut, kemudan dmasukan ke dalam tabel dstrbus 4. Menghtung rata-rata ( x ) dengan rumus: ( x) = f. x f (Sregar S, 005: 86) Dmana : f = jumlah frekuens x = data tengah-tengah dalam nterval.

76 5. Menghtung standar devas (S) dengan rumus: S = n f x n ( f x ) ( n 1) 6. Tentukan batas bawah kelas nterval ( x n ) dengan rumus: ( x n ) = Bb 0, 5 kal desmal yang dgunakan nterval kelas. (Sregar S, 005: 86) D mana : Bb = batas bawah nterval 7. Htung nla Z untuk setap batas bawah kelas nterval dengan rumus: Z xn x = (Sregar S, 005: 86) S 8. Lhat nla peluang Z pada tabel statstk, skan pada kolom l o. Harga x dan 1 x n selalu dambl nla peluang 0,5000. Htung luas tap kelas nterval, skan pada kolom l, contoh l1 = l o 1 lo (Sregar S, 005: 87) 9. Htung frekuens harapan e = l. f (Sregar S, 005: 86) 10. Htung nla χ untuk tap kelas nterval dan jumlahkan dengan rumus: ( f e ) χ = (Sregar S, 005: 87) e 11. Krtera pengujan normaltas yang dlakukan adalah: jka Jka χ htung χ tabel artnya data berdstrbus normal pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

77 Kesmpulan dar uj normaltas adalah jka hasl dar uj normaltas data tdak berdstrbus normal, maka dapat dlakukan dengan pengujan non parametrk. b. Uj Homogentas Uj homogentas dgunakan untuk menentukan sampel dar populas dua kelas yang homogen. Apabla kesmpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data berasal dar populas yang sama dan layak d uj statstk parametrk. Untuk menguj homogentas kelompok menggunakan rumus: S S A F = (Sregar S, 005 : 50) B Keterangan: S A = Varans terbesar S B = Varans terkecl Kesmpulan kedua kelompok homogen jka P value > α = 0,05.. Uj Hpotess Pengujan hpotess dmaksudkan untuk menguj apakah hpotess yang telah dajukan pada peneltan n dterma atau dtolak. Untuk menguj kebenaran hpotess yang telah dajukan. Pengujan hpotess pada peneltan n dlakukan dengan menggunakan uj kesamaan dua rata-rata dar dua sampel yang tdak berkorelas (ndependent), dmana kedua sampel berasal dar populas yang sama. Persamaan yang dgunakan untuk pengujan tersebut, sebaga berkut:

78 = ( 1) +( 1) 1 + 1 + (Sugono,004:135) dmana: x 1 = Rata-rata sampel 1 (kelas ekspermen) x = Rata-rata sampel (kelas kontrol) n 1 = Jumlah sampel 1 (kelas ekspermen) n = Jumlah sampel (kelas kontrol) s t = Standar devas Selanjutnya, krtera untuk menyatakan bahwa dua rata-rata relatf sama jka pv > α, dmana α = 0.05. Persamaan d atas berlaku jka data homogen, tetap jka data tdak homogen maka dgunakan statstk nonparametrk, U-test dgunakan untuk menguj hpotess komparatf dua sampel ndependen bla datanya berbentuk ordnal, terdapat dua rumus yang dgunakan untuk pengujan, kedua rumus tersebut dgunkan dalam perhtungan karena akan dgunakan untuk mengetahu harga U mana yang lebh kecl, harga U yang lebh kecl dgunakan untuk pengujan dan membandngkan dengan U table, persamaannya sebaga berkut: 1 = 1 + 1( 1 +1) 1 (Sugono,004:148) dan = 1 + ( +1) (Sugono,004:148) dmana: 1 = Jumlah sampel (kelas ekspermen)

79 1 1 1 = Jumlah sampel (kelas kontrol) = Jumlah perngkat (kelas ekspermen) = Jumlah perngkat (kelas kontrol) = Jumlah rangkng (kelas ekspermen) = Jumlah rangkng (kelas kontrol) Peneltan hpotess n akan dsmbolkan dengan hpotess alternatf (H A ) dan hpotess nol (H 0 ). Agar tampak ada dua plhan, hpotess n perlu ddampng oleh pernyataan lan yang snya berlawanan. Pernyataan n merupakan hpotess tandngan antara (H A ) terhadap (H 0 ). Hpotess yang duj adalah : 1. H 0 : µ 1 = µ Tdak terdapat perbedaan kompetens antara sswa yang dalam praktek pemesnan menggunakan jobsheet pemeshan hasl pengembangan dengan sswa yang menggunakan jobsheet pemesnan bubut yang dbuat guru.. H A : µ 1 µ Terdapat perbedaan kompetens antara sswa yang dalam praktek pemesnan menggunakan jobsheet pemeshan hasl pengembangan dengan sswa yang menggunakan jobsheet pemesnan bubut yang dbuat guru. Krtera pengujan jka t tabel < t htung < t tabel, maka H 0 d terma dengan taraf kesalahan 5%, artnya tdak terdapat perbedaan kompetens antara sswa yang dalam praktek pemesnan menggunakan jobsheet pemeshan hasl pengembangan dengan sswa yang menggunakan jobsheet pemesnan bubut yang dbuat guru.

80 Krtera pengujan jka -t tabel > t htung > t tabel maka H A dterma dengan taraf kesalahan 5% artnya terdapat perbedaan kompetens antara sswa yang dalam praktek pemesnan menggunakan jobsheet pemeshan hasl pengembangan dengan sswa yang menggunakan jobsheet pemesnan bubut yang dbuat guru.