Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran

dokumen-dokumen yang mirip
untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk

RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang diambil penulis ialah mengembangkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dan dapat diperoleh

berkapasitas besar mengakibatkan orang tidak masalah jika mempunyai data yang berukuran lebih besar. apabila data tersebut adalah gambar. maka dengan

FPGA Field Programmable Gate Array

ARSITEKTUR FPGA. Veronica Ernita K.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB 5 VERIFIKASI DAN IMPLEMENTASI FPGA

PERCOBAAN 8. RANGKAIAN ARITMETIKA DIGITAL DASAR

2.4 Sistem Penghapus Derau (Noise Canceling) Algoritma Recursive Least Square (RLS) Field Programmable Gate Array (FPGA) 16

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

Perancangan Rangkaian Digital, Adder, Substractor, Multiplier, Divider

PERANCANGAN FILTER FIR MENGGUNAKAN SOFTWARE XILINX ISE 9.2i

DESAIN SKEMATIK ALGORITMA HISTOGRAM UNTUK KEBUTUHAN ANALISIS TEKSTUR CITRA BERBASIS FPGA (Field Programmable Gate Array)

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

BAB 1. Pendahuluan. diprogram secara digital ditemukan seperti IC sederhana seperti General Array

MODUL TRAINER DIGITAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN VOKASI BIDANG ELEKTRONIKA

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

IMPLEMENTASI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) UNTUK MEMBUAT GAME RICOCHET. Naskah Publikasi. diajukan oleh Astona Sura Satrida

SIMULASI RANGKAIAN DIGITAL MESIN PENJUAL KOPI DENGAN XILINX

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2011; Bali, November 12, 2011

PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1.

BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA

Perancangan dan Implementasi Algoritma DES untuk Mikroprosesor Enkripsi dan Dekripsi pada FPGA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH. Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1. Jl. Kaliurang km.14.5, Yogyakarta 55582

TSK205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto

LAB SHEET TEKNIK DIGITAL. Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

IMPLEMENTASI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY DALAM PERANCANGAN ARITHMETIC-LOGIC UNIT DAN SHIFTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknik penjamakan dapat mengefisienkan transmisi data. Pada

Implementasi Low Pass Filter Digital IIR (Infinite-Impulse Response) Butterworth pada FPGA

BAB VI RANGKAIAN-RANGKAIAN ARITMETIK

Implementasi Penampil Citra Dengan Menggunakan Picoblaze FPGA

TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL

PENDAHULUAN PULSE TRAIN. GATES ELEMEN LOGIKA

Teknologi Implementasi dan Metodologi Desain Sistem Digital

Publikasi Jurnal Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL

Review Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

Design Capture dalam Implementasi Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Application Spesific Integrated Circuit (ASIC)

Rangkaian Kombinasional

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Xilinx Foundation Series

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter

SIMULASI RANGKAIAN DIGITAL MESIN PENJUAL KOPI DENGAN XILLINX

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

Rangkaian Kombinasional

Implementasi Discrete Cosine Transform Pada Field Programmable Gate Array

Sistem. Bab 6: Combinational 09/01/2018. Bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan teknologi digital, maka perangkat tersebut memiliki sebuah integrated

PLA & PLD Programmable Logic Array Programmable Logic Device

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH

BAB VI RANGKAIAN ARITMATIKA

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi nirkabel mulai dari generasi 1 yaitu AMPS (Advance Mobile Phone

1 Deskripsi Perkuliahan

Rancang Bangun Penyandian Saluran HDB3 Berbasis FPGA

REGISTER DAN COUNTER.

MERGESORT DALAM TINGKAT REGISTER TRANSFER LOGIC BERBASIS FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY

TSK505 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RANGKAIAN PEMBANDING DAN PENJUMLAH

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

BAB 5 VERIFIKASI DAN SINTESIS INVERSE-CABAC

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Rangkaian Digital A

Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Sistem Digital A Kode : KK

Lampu lalu lintas sederhana berbasis Field Programmable Gate Array (FPGA) menggunakan Finite State Machine

I. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 3 Stopwatch

Dosen Pembimbing : 1.Dr. Muhammad Rivai, ST, MT 2.Ir. Totok Mujiono M.I. Kom

Aplikasi FPGA dalam Pengontrolan Ruangan

Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan boolean sebagai berikut : Dengan menggunakan peta karnaugh, Cy dapat diserhanakan menjadi : Cy = AB + AC + BC

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH

SISTEM KEAMANAN DENGAN MENGGUNAKAN CHIP EPROM TUGAS AKHIR OLEH: DIMAS ANGGIT ARDIYANTO

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat

PERANCANGAN MIKROPROSESOR 8 BIT DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA VHDL PADA FPGA XILINX SPARTAN 3

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Kuliah#11 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

Review Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

Muhammad Adri Abstrak

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

1). Synchronous Counter

Encoder, Multiplexer, Demultiplexer, Shifter, PLA

INTERFACE LCD DENGAN MENGGUNAKAN FPGA

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

DISAIN DAN IMPLEMENTASI FULL ADDER DAN FULL SUBSTRACTOR SERIAL DATA KEDALAM IC FPGA SEBAGAI PERCEPATAN PERKALIAN MATRIKS DALAM OPERASI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MM,. MMSI., 1 Shandi Aji Pusghiyanto 2 1. Dosen Universitas Gunadarma 2. Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Abstraksi Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah dirancang sebelumnya untuk menghasilkan algoritma kompresi JPEG dan MPEG. FPGA lebih mudah digunakan dan lebih cepat dalam segi pengoperasiannya dibandingkan perangkat keras yang lain, karena di dalam FPGA kita dapat mengimplementasikan rangkaian rangkaian digital. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis algoritma penjumlahan dan pengurangan yang lebih optimal yang dibentuk kedalam rangkaian elektonika digital dan mengimplementasi algoritma tersebut pada IC FPGA Spartan-3E dengan meminimalisasi penggunaan sumber daya dari perangkat FPGA yang digunakan. Disain dan perancangan Serial Adder dan Serial Substrctor lebih efektif dibandingkan Ripple Carry Adder dan Ripple Substractor 4 bit, 6 bit, dan 8 bit dilihat dari segi penggunaan secara real time, namun sumber daya yang digunakan lebih banyak dibandingkan rangkaian Ripple Carry Adder dan Ripple Substractor. Kata Kunci : Field Programmable Gate Array (FPGA), Full Adder, Full Substractor, Ripple Carry Adder, Ripple Substractor, Serial Adder, Serial Substractor, Spartan-3E, Xilinx ISE 9.2i. I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia multimedia sangatlah pesat, banyak sekali macam macam multimedia pada saat ini mulai dari foto ( JPEG ) dan MPEG yang meliputi citra, video, dan audio. Namun banyak multimedia yang memiliki space atau ukuran yang sangat besar sehingga berdampak pada camera digital maupun device lainnya yang berhubungan dengan multimedia. Kompresi JPEG dan MPEG menjadi solusi terbaik untuk mendapatkan ukuran JPEG atau MPEG yang lebih kecil tetapi tetap menghasilkan JPEG atau MPEG yang memiliki kualitas yang tinggi, dengan algoritma kompresi citra / video yang akan di implementasikan kedalam bentuk perangkat lunak yang nantinya akan di implementasikan kedalam perangkat keras.

Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah dirancang sebelumnya untuk menghasilkan algoritma kompresi JPEG dan MPEG. FPGA lebih mudah digunakan dan lebih cepat dalam segi pengoperasiannya dibandingkan perangkat keras yang lain, karena di dalam FPGA kita dapat mengimplementasikan rangkaian rangkaian digital. Rangkaian rangkaian digital yang bisa di implementasikan ke dalam FPGA nantinya yang akan merancang algoritma kompresi JPEG dan MPEG dengan menggunakan rangkaian schematic yang telah ada di dalam FPGA, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan percobaan Desain dan Implementasi Full Adder dan Full Substractor Serial Data Kedalam IC FPGA Sebagai Penunjang Percepatan Operasi Perkalian Matriks Dalam Operasi Citra sebagai bagian dari penelitian yang memfokuskan pada Pengembangan Algoritma Coding, Perangkat Lunak dan Perangkat Keras untuk Pengamanan dan Kompresi Data Rahasia Multimedia (teks, audio, citra dan video). II. RUMUSAN MASALAH a) Merancang algoritma penjumlahan dan pengurangan yang dapat memenuhi kecepatan proses realtime. b) Membandingkan dua buah algoritma penjumlahan dan pengurangan. c) Mengimplementasikan operasi aritmetik penjumlahan dan perkalian dalam kompresi citra secara realtime. d) Rancang bangun penjumlahan dan pengurangan dengan FPGA ini dibatasi oleh beberapa parameter yang dimiliki FPGA Spartan3E, diantaranya: Four Input LUTs, Occupied Slices, Bonded IOBs, Total Equivalent Gate Count, Average Connenction delay(ns) dan Maximum Pin delay(ns) III. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Algoritma Penjumlahan Biner Operasi yang paling mendasar dalam suatu sistem digital adalah penjumlahan hampir semua operasi aljabar dapat dilaksanakan dengan operasi penjumlahan. Rangkaian penjumlah yang paling sederhana dan mendasar adalah penjumlah yang menjumlahkan dua angka biner. Untuk mengetahui bentuk rangkaian yang dibutuhkan kita lihat hukum penjumlahan dua angka biner sebagai berikut :

0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 0 carry (simpan) 1 = 10 (difference) dan pinjaman disebut B (borrow), maka tabel kebenaran pengurang sebagai berikut [11]: Dengan menyebut kedua inputan atau masukan yang dijumlahkan sebagai X dan Y, hasil penjumlahan sebagai S (Sum), Tabel 3.1.2 a. Pengurangan Paruh ; b. Pengurang Penuh dan simpanan sebagai C (Carry), maka table kebenaran untuk rangkaian penjumlahan diatas dapat dibuat sebagai berikut [11] : X Y D B 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 Tabel 3.1.1 Tabel kebenaran rangkaian penjumlahan X Y S C 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 (a) X Y Z D B 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 (b) 3.2 Algoritma Pengurangan Biner Operasi pengurangan dapat dilaksanakan dengan penjumlahan dengan komplemen bilangan pengurang. Ini tidak berarti bahwa rangkaian untuk pengurangan tidak dapat dibentuk. Yang perlu diperhatikan dalam operasi pengurangan adalah adanya pinjaman (borrow) dari bit yang lebih mahal bila bit pengurang lebih besar dari pada bit yang dikurangi. Pada inputan atau kedua operand 3.3 FPGA XCS500E XC3S500E merupakan keluarga FPGA dari seri Spartan 3E. Spartan 3E mampu mendukung sistem dengan kecepatan clock hingga 300 MHz. Piranti tersebut dilengkapi dengan RAM di dalam chip dan dekoder input yang lebar sehingga lebih berdaya guna untuk aplikasi-aplikasi sistem digital. Spartan 3E juga dilengkapi dengan blok pengali dengan jumlah berkisar 4 sampai 36. Keluarga Spartan 3E mempunyai beberapa varian dengan kapasitas berkisar 100.000 sampai 1.600.000 gerbang. Pada skripsi ini digunakan XC3S500E yang mempunyai parameter seperti pada Tabel 2.14 berikut. [12] disebut x dan y, selisih disebut D

Tabel 3.3.1 Parameter-parameter FPGA Xilinx XC3S500E. 3.4 Parameter Pemanfaatan sumber daya pada Xilinx Spartan-3E Untuk perancangan dan implementasi pada FPGA memiliki beberapa parameter untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dan optimalisasi proses yaitu Four Input LUTs, Occupied Slices, Bonded IOBs, Total Equivalent Gate Count, Average Connenction delay(ns) dan Maximum Pin delay(ns). a. Four Input LUTs Merupakan sejenis RAM (Random Acces Memory) yang berkapasitas kecil. Di dalam FPGA, LUT ini memegang peranan penting dalam proses implementasi fungsifungsi logika. Selain itu, LUT ini berciri khas memiliki input sejumlah 4 buah. b. Occupied Slices Merupakan blok dasar pembangun FPGA. Setiap slice berisi sejumlah LUT s, flip-flop dan elemen carry logic yang membentuk desain logika sebelum pemetaan. c. Configurable Logic Blocks (CLB) Merupakan sumber daya utama untuk merancang rangkaian kombinasional secara sinkron. Masing-masing CLB berisi 4 slices dan masing- masing slices dua Look-Up Tables (LUTs) untuk merancang logika dan dua media penyimpanan yang digunakan sebagai flip-flop atau latch. d. Total Equivalent Gate Count Merupakan jumlah total dari gerbang logika yang digunakan baik gerbang dasar maupun gerbang kombinasional. e. Average Connenction delay(ns) Rata-rata waktu tunda yang dibutuhkan untuk menghubungkan Configurable Logic Blocks(CLB). f. Maximum Pin delay(ns). Maksimal waktu tunda yang dibutuhkan untuk masing-masing pin. g. Bonded I/O Sebagai interface antara external package pin dari device dan internal user logic. IV. PERANCANGAN 4.1 Modul Perancangan Ripple Carry Adder Rangkaian Ripple Carry Adder berikut penulis juga membuat 3 buah rangkaian yang terdiri dari 4 Bit, 6 Bit dan 8 Bit yang nantinya rangkaian ini akan diuji dengan rangkaian Full Adder dan Shift, manakah diantara kedua rangkaian tersebut yang memiliki hasil lebih optimal pada hasil akhir. Berikut adalah Rangkaian Ripple Carry Adder 4 Bit dan table Jenis dan fungsi port : Gambar 4.1.1. Struktur Ripple Carry Adder 4 Bit

Gambar 4.1.2 Blok Diagram Ripple Carry Adder 4 Bit Gambar 4.1.5 Blok Diagram Ripple Carry Adder 6 Bit Gambar 4.1.3 Schematic Ripple Carry Adder 4 Bit Gambar 4.1.6 Schematic Ripple Carry Adder 6 Bit Gambar 4.1.4 Struktur Ripple Carry Adder 6 Bit Gambar 4.1.7 Struktur Ripple Carry Adder 8 Bit

Full Substractor dan Shift, Berikut adalah rangkaian Ripple Substractor 4 Bit : Gambar 4.1.8 Blok Diagram Ripple Carry Adder 8 Bit Gambar 4.2.1 Struktur Ripple Substractor 4 Bit Gambar 4.1.9 Schematic Ripple Carry Adder 8 Bit 4.2 Modul Perancangan Ripple Substractor Rangkaian ini merupakan rangkaian pengurangan dimana rangkaian ini hampir sama dengan rangkaian Ripple Carry Adder diatas perbedaannya hanya terdapat tambahan gerbang NOT di dalam rangkaiannya, penulis juga membuat rangkaian Ripple Substractor ini menjadi 3 yaitu 4 Bit, 6 Bit dan 8 Bit yang nantinya menjadi bahan pengujian dengan rangkaian Gambar 4.2.2 Blok Diagram Ripple Substractor 4 Bit Gambar 4.2.3 Schematic Ripple Substractor 4 Bit

Gambar 4.2.4 Struktur Ripple Subtractor 6 Bit Gambar 4.2.7 Struktur Ripple Substractor 8 Bit Gambar 4.2.5 Blok Diagram Ripple Substractor 6 Bit Gambar 4.2.8 Blok Diagram Ripple Substractor 8 Bit Gambar 4.2.6 Schematic Ripple Substractor 6 Bit Gambar 4.2.9 Schematic Ripple Substractor 8 Bit

4.3 Modul Perancangan Penjumlahan Serial Adder Dibawah ini adalah perancangan penjumlahan serial adder dimana inti proses terdapat pada rangkaian Full Adder yang telah di kombinasikan dengan beberapa rangkaian lain untuk mempercepat proses penjumlahan seperti rangkaian input yang terdiri dari kombinasi gerbang AND dan rangkaian RS - Flip Flop (Register Geser Terkendali). Kemudian pada Output terdapat rangkaian kombinasi dari rangkaian D Flip Flop yang membentuk Register Buffer, dimana setiap rangkaian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Gambar 4.3.3 Schematic Serial Adder 4 Bit Gambar 4.3.1 Struktur Serial Adder 4 Bit Gambar 4.3.4 Struktur Serial Adder 6 Bit Gambar 4.3.2 Blok Diagram Serial Adder 4 Bit

Gambar 4.3.5 Blok Diagram Serial Adder 6 Bit Gambar 4.3.7 Struktur Serial Adder 8 Bit Gambar 4.3.8 Blok Diagram Serial Adder 8 Bit Gambar 4.3.6 Schematic Serial Adder 6 Bit

Rangkaian ini juga memiliki blok input yang sama dengan rangkaian serial adder karena blok input pada rangkaian ini memeliki fungsi yang sama sebagai register terkendali untuk nilai inputan yang akan diolah atau diproses di dalam rang Full Substractor. Penulis juga membuat 3 buah rangkaian yaitu, 4 Bit, 6 Bit dan 8 Bit yang nantinya pada tahap pengujian akan dibandingkan dengan rangkaian Full Substractor, berikut adalah rangkaian serial substractor 4 Bit dan table jenis dan fungsi port dari rangkaian serial substractor 4 Bit : Gambar 4.3.9 Schematic Serial Adder 8 Bit 4.4 Modul Perancangan Serial Substractor Rangkaian serial Substractor merupakan rangkaian Full Substractor pada inti dalam rangkaian ini, dimana rangkaian ini telah di kombinasikan dengan rangkaian RS Flip flop sebagai Register Terkendali dan D Flip flop yang terdapat pada bagian akhir dari rangkaian ini yang berfungsi sebagai output yang memiliki kesamaan fungsi pada rangakain serial substractor yang telah dibahas sebelumnya. Gambar 4.4.1 Struktur Serial Substractor 4 Bit

Gambar 4.4.2 Blok Diagram Serial Substractor 4 Bit Gambar 4.4.4 Struktur Serial Substractor 6 Bit Gambar 4.4.5 Blok Diagram Serial Substractor 6 Bit Gambar 4.4.3 Schematic Serial Substractor 4 Bit

Gambar 4.4.8 Blok Diagram Serial Substractor 8 Bit Gambar 4.4.6 Schematic Serial Substractor 6 Bit Gambar 4.4.7 Struktur Serial Substractor 8 Bit Gambar 4.4.9 Schematic Serial Substractor 8 Bit

V. SIMULASI Pengujian hasil perancangan penjumlahan dan pengurangan ini salah satunya dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak Xilinx ISE simulator. Simulasi secara perangkat lunak dilakukan pada satu rangkaian penjumlahan dan pengurangan secara utuh dan pada tiaptiap unit pada rangkaian penjumlahan dan pengurangan. 5.1 Pengaturan Clock Simulasi Untuk melakukan simulasi tentunya akan dibutuhkan sinyal clock, besarnya clock yang digunakan akan mempengaruhi waktu kecepatan proses dalam eksekusi. Berikut merupakan perhitungan clock yang digunakan pada simulasi rancangan penjumlahan dan pengurangan ini: Gambar 5.2.2 Simulasi Ripple Carry Adder 6 Bit 1/25 : 10 6 = 4 x 10-9 s = 4 ns Keterangan: 25 = Kecepatan 25 gambar dalam sekali eksekusi 10 6 = 10 Megapixel / citra 5.2 Simulasi Rancangan Ripple Carry Adder Gambar 5.2.1 Simulasi Ripple Carry Adder 4 Bit Gambar 5.2.3 Simulasi Ripple Carry Adder 8 Bit

5.3 Simulasi Rancangan Ripple Substractor Gambar 5.3.1 Simulasi Ripple Substractor 4 Bit Gambar 5.3.3 Simulasi Ripple Substractor 8 Bit 5.4 Simulasi Rancangan Serial Adder Gambar 5.3.2 Simulasi Ripple Substractor 6 Bit Gambar 5.4.1 Simulasi Serial Adder 4 Bit

Gambar 5.4.2 Simulasi Serial Adder 6 Bit Gambar 5.4.3 Simulasi Serial Adder 8 Bit 5.5 Simulasi Serial Substractor Gambar 5.5.1 Simulasi Serial Substractor 4 Bit

5.6 Desain dan Implementasi pada FPGA Desain dari Ripple Carry Adder, Ripple Substractor, Serial Adder dan Serial Substractor 4x4,6x6 dan 8x8 telah diselesaikan dengan menggunakan VHDL dan implementasi dalam Xilinx Spartan-3E (package :FG320, speed :-4), dalam proses pembuatan desain ini menggunakan Design tool Xilinx ISE 9.2i. Tabel 5.6.1menunjukan Pemanfaatan sumber daya untuk Spartan-3E pada desain dan implementasi penjumlahan dan pengurangan. VI. KESIMPULAN Gambar 5.5.2 Simulasi Serial Substractor 6 Bit Gambar 5.5.3 Simulasi Serial Substractor 8 Bit Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara umum : 1. Pemakaian sumber daya yang dibutuhkan oleh rangkaian baik penjumlahan secara serial adder dan pengurangan secara serial adder lebih banyak dibandingkan dengan rangkaian penjumlahan ripple carry adder dan pengurangan ripple substractor. 2. Jika pengguanaan rangkaian secara real time maka penjumlahan secara serial adder dan pengurangan secara serial substractor lebih efektif dibandingkan penjumlahan secara ripple carry adder dan pengurangan secara ripple substractor 3. Rangkaian rangkaian yang telah dirangkai dan semua rangkaian telah memenuhi semua criteria yang diinginkan untuk Pengembangan Algoritma Coding, Perangkat Lunak dan Perangkat Keras untuk Pengamanan dan Kompresi Data Rahasia Multimedia (teks, audio, citra dan video)

Tabel 4.6.1 Tabel Pemanfaatan sumber daya untuk Spartan-3E pada desain dan implementasi penjumlahan dan pengurangan Lebar Bit Rangkaian Four Input Occupied Bonded Total Equivalent Average Connection Maximum Pin LUTs Slices IOBs {9312} {4656} {232} Gate Count delay (ns) delay (ns) n = 4x4 Ripple Carry Adder 8 5 13 48 0.948 2.971 Serial Adder 18 19 25 223 1.095 3.824 n = 6x6 Ripple Carry Adder 12 8 19 19 1.102 3.808 Serial Adder 26 29 35 319 1.090 4.439 n = 8x8 Ripple Carry Adder 16 11 25 96 0.826 3.426 Serial Adder 34 39 45 415 1.055 5.308 n = 4x4 Ripple Substractor 8 5 13 48 0.948 2.971 Serial Substractor 18 19 25 223 1.095 3.824 n = 6x6 Ripple Substractor 12 8 19 72 1.102 3.808 Serial Substractor 26 29 35 319 1.090 4.439 n = 8x8 Ripple Substractor 16 11 25 232 0.855 3.426 Serial Substractor 34 39 45 415 1.055 5.308 VII. DAFTAR PUSTAKA [1].http://download1334.mediafire.com/w01 zeysrpb6g/mclssfrxlzq8r49/digital+electron ics+principles%2c+devices+and+applicati ons+by+anil+kumar+maini.pdf [2].http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/468/j bptunikompp-gdl-sindrianil-23378-6-5- arithm-t.pdf [3].http://images.alfianaceh.multiply.multipl ycontent.com/attachment/0/ R@6WbgoKCrwAACqNcX01/Gerbang%2 0Logika.pdf?key=alfianaceh:journal:1&nmi d=88644043 [4].http://journal.mercubuana.ac.id/data/02% 20-%20Gerbang gerbang%20sistem%20digital.pdf [5].Widjanarka N,IR.Wijaya.2006.Teknik Digital.Jakarta,Erlangga. [6].www.freewebs.com/chwijaya132/Resum e%20chapter%201.doc [7].www.scribd.com/doc/38151138/Field- Programmable-Gate-Array [8].http://indoware.com/bagaimanacarakerja fpga.html

[9].http://te.ugm.ac.id/~enas/tesis260199.pdf [10]. Modul Praktikum FPGA [11].http://indoware.com/aritmatikabiner.ht ml