BAB 5 VERIFIKASI DAN IMPLEMENTASI FPGA
|
|
- Djaja Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 VERIFIKASI DAN IMPLEMENTASI FPGA Bab ini membahas tentang proses verifikasi dan implementasi desain ke FPGA board. Proses verifikasi meliputi simulasi fungsional, simulasi gate-level, dan verifikasi visual dengan FPGA dengan metodologi yang ditunjukkan pada Gambar 5-1. Rancangan diimplementasikan pada XtremeDSP Development Kit-IV dengan FPGA Virtex-4 XC4VSX35-10FF668. Board ini memiliki PCI Port interface yang akan digunakan sebagai media komunikasi dengan PC. Selain itu juga memiliki 2 buah DAC 14-bit yang akan digunakan sebagai display untuk verfikasi visual[15]. Gambar 5-1 Metodologi implementasi desain menggunakan FPGA[16] Sebelum dilakukan simulasi terlebih dahulu dibuat file testbench-nya. File ini berisi input dan output yang diharapkan. Keduanya dihasilkan dari model Matlab yang telah dibuat sebelumnya. Test vector untuk IFFT adalah satu simbol OFDM dengan panjang 2048 data 2x14 bit bilangan kompleks. Test vector untuk FFT adalah satu simbol OFDM yang telah ditransformasi ke domain waktu dengan panjang 2048 data 2x14 bit bilangan kompleks. Output dari masing-masing simulasi akan langsung dicocokkan dengan data keluaran yang diharapkan. 52
2 Output FFT telah sama den- gan model Matlabnya Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T Simulasi Fungsional Simulasi fungsional dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Mentor Graphic ModelSim SE 6.2b. Simulasi fungsional adalah simulasi yang dilakukan kepadaa kode VHDL yang dibuat untuk mengetahui fungsionalitas desain apakah telah sesuai den- gan yang diharapkan atau tidak. Simulasi dilakukan sebanyak dua kali, masing- masing satu kali untuk mode FFT dan mode IFFT. Mode FFT Gambar 5-2 menunjukkan hasil simulasi fungsional untuk mode FFT. Gambar atas menunjukkan output FFT (outi dan outq) telah sesuai dengan ouput dari model Mat- hal lab (outi_mat dan outq_mat). Display pada transcript (bawah) juga menunjukkan yang sama. Gambar 5-2 Hasil simulasi untuk mode FFT
3 Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T 54 Mode IFFT Gambar 5-3 menunjukkan hasil simulasi fungsional untuk mode IFFT. Gambar atas menunjukkan output FFT (outi dan outq) telah sesuai dengan ouput dari model Mat- hal lab (outi_mat dan outq_mat). Display pada transcript (bawah) juga menunjukkan yang sama. Outpu IFFT telah samaa dengan model Matlabnya Gambar 5-3 Hasil simulasi untuk mode IFFT Kedua simulasi menunjukkan hasil yang sesuai dengan model Matlab hingga tingkat kepresisian 10 bit. Perbedaan 4 bit LSB ini karena model Matlab yang dibuat tidak benar-benar menggunakan komputasi fixed point 14 bit. 5.2 Sintesis Sintesis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Xilinx ISE 9.1i. Proses sinmap, tesis sendiri pada Xilinx ISE dibagai menjadi 4 tahap yaitu sintesis, translate, dan PAR (Gambar 5-4). Setelah seluruh tahap berhasil dilakukan tanpa error, maka proses terakhir adalah mebuat bitfile yang akan di download ke FPGA.
4 Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T Proses Sintesis Seperti telah dijelaskan, proses sistesis pada Xilinx ISE dibagi menjadi 4 tahap. Tahap pertama adalah sintesis. Sintesis adalah proses memetakan kode VHDL menjadi netlist dan memetakannya ke target divais yang diinginkan. Netlist merupakan deskripsi berbagai gerbang logika yang digunakan dalam desain dan bagaimana hubungan dan interkoneksi antar gerbang logika tersebut. Proses sintesis akan melaporkan beberapa hal, dua hal yang penting adalah Device Utilization Summary, dan Timing Summary seperti ditunjukkan pada Tabel 5-1. Keduanya menunjukkan dua performa divais, yaitu area yang diperlukan dan kecepatan maksimum divais. Kedua report ini menunjukkan bahwa 2k FFT-IFFT Core yang dibuat memerlukan 43% slice area FPGA dengan frekuensi kerja maksimum 61 MHz. Device utilization summary: Selected Device : 4vsx35ff Tabel 5-1 Laporan dari proses sintesis Number of Slices: 6672 out of % Number of Slice Flip Flops: 5404 out of % Number of 4 input LUTs: out of % Number of IOs: 64 Number of bonded IOBs: 64 out of % Number of FIFO16/RAMB16s: 20 out of % Number used as RAMB16s: 20 Number of GCLKs: 1 out of 32 3% Number of DSP48s: 20 out of % Timing Summary: Speed Grade: -10 Minimum period: ns (Maximum Frequency: MHz) Minimum input arrival time before clock: 5.233ns Maximum output required time after clock: 4.677ns Maximum combinational path delay: No path found Tahap selanjutnya adalah Translate. Proses ini bertujuan mengidentifikasi file netlist FPGA hasil sintesis dan menggabungkan semua input netlist ke dalam file top level rancangan. Hasil proses Translate adalah netlist dalam format NGD (Native Generic Design). Pada tahap ini seluruh constraint diaplikasikan ke netlist. Setelah itu dilakukan proses Map. Proses Map melakukan optimasi gerbang-gerbang dan jalur-jalur yang tidak terpakai pada netlist NGD dan memetakan rancangan ke resource pada FPGA hasilnya dilaporkan kembali seperti pada Tabel 5-2. Selain itu juga dilakukan
5 Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T 56 Tabel 5-2 Laporan dari Proses Map Design Summary Number of errors: Number of warnings: 0 2 Logic Utilization: Number of Slice Flip Flops: Number of 4 input LUTs: Logic Distribution: 4, 862 out of 30,720 10, 789 out of 30,720 15% 35% Number of occupied Slices: 8,110 out of 15,360 52% Total Number of 4 input LUTs: 11,535 out of 30,720 37% Total equivalent gate count for design: 1,474,543 Additional JTAG gate count for IOBs: 3,072 pemeriksaan design-rule secara fisik pada devais target serta memetakan elemenelemen dasar menjadi sel-sel Configurable Logic Block (CLB). Proses terakhir adalah PAR (Place and Route). Place merupakan proses peletakan semua blok logika termasuk struktur CLB dan IOB pada tempat tertentu pada arsitek- Proses ini juga akan menghasilkann kode VHDL model desain yang telah selesain dis- tur devais target. Routing adalah proses memberikan pin-pin pada blok-blok logika. intesis. Kode ini akan dikomparasi dengan kode VHDL sebelum sintesis untuk mem- bandingkan fungsionalitas desain dan apakah desain telah benar-benar dapat bekerja pada frekuensi yang telah ditentukan. Desain yang mengalami perubahan fungsi sete- atau lah sistesiss harus diperiksa ulang apakah kode VHDL yang dibuat synthesizablee tidak. Desain yang tidak dapat bekerja pada frekuensi kerja yang telah ditentukan ha- rus didesain ulang atau disintesis dengan effort yang lebih tinggi. Gambar 5-4 Urutan prosess pada Xilinx ISE 9.1i
6 Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T Simulasi Gate Level Simulasi gate-level dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Mentor Graphic ModelSim SE 6.2b. Simulasi gate-level adalah simulasi yang dilakukan kepadaa kode VHDL setelah sintesiss yang dihasilkan oleh Xilinx ISE, untuk mengetahui fungsiona- litas desain apakah masih sama dengan desain aslinya. Test vector yang sama diguna- kan kembali untuk simulasi ini. Mode FFT Output FFT telah sama den- gan sirkuit sebelum sintesis Gambar 5-5 Hasil simulasi gate-level (post PAR) untuk FFT Gambar 5-5 menunjukkan hasil simulasi Post-PAR (Place and Route) dengan meng- gunakan simulator ModelSim SE6.2b untuk mode FFT. Hasil simulasi memberikan hasil yang sama dengan sirkuit sebelum sintesis.
7 Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T 58 Mode IFFT Output IFFT telah sama dengan sirkuit sebelum sintesis Gambar 5-6 Hasil simulasi gate-level (post PAR) untuk IFFT Gambar 5-6 menunjukkan hasil simulasi Post-PAR (Place and Route) dengan meng- gunakan simulator ModelSim SE6.2b untuk mode IFFT. Hasil simulasi memberikan hasil yang sama dengan sirkuit sebelum sintesis. Hasil sintesis menunjukkan bahwa rancangann telah berhasil disintesis dengan equiva- frekuensi maksimum hingga 61 MHz. Total latency komputasi adalah 2063 clock lent gate count sebesar gate. Selain itu rancangan mampu bekerja dengan cycle. Sehingga dengan input 2048 simbol pada satu simbol OFDM dan frekuensi kerja 40 MHz didapatkan throughput sistem sebesar M simbol/s yang ditunjuk- kan oleh persamaan (5.1). Troughput M simbol/s (5.1)
8 Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T Implementasi FPGA Rancangan 2k FFT-IFFT Core yang telah terverifikasi pada gate-level simulation telah siap untuk diimplementasikan ke FPGA. Namun, agar core tersebut dapat terlihat fungsionalitasnya, perlu dibuatkan modul-modul lainnya. Seluruh modul diletakkan pada top modul utama dan disintesis ulang menggunakan Xilinx ISE 9.1i Model Implementasi Gambar 5-7 Model IFFT dan FFT pada OFDM diimplementasikan pada FPGA Model implementasi adalah model sistem transmitter-receiver OFDM menggunakan 2k FFT-IFFT Core (Gambar 5-7). Random generator akan menghasilkan nilai random 4 bit yang akan dimodulasi dengan menggunakan modulator 16-QAM α=1. Hasil modulasi akan dimasukkan ke 2k FFT-IFFT Core pada mode IFFT. Hasil IFFT disimpan terlebih dahulu ke RAM untuk kemudian diurutkan (proses reordering). Hasil pengurutan dimasukkan kembali ke 2k FFT-IFFT Core, kali ini dalam mode FFT. Hasil FFT akan diteruskan ke DAC 14-bit yang akan mengubah sinyal digital menjadi analog. Sinyal inilah yang ditangkap oleh osiloskop dan hasilnya ditampilkan dalam mode XY untuk mendapatkan gambaran konstelasi 16-QAM (scatterplot). Seluruh proses ini menunjukkan sebuah model OFDM transmitter-receiver menggunakan FFT dan IFFT seperti yang ditunjukkan oleh Gambar Perbedaannya adalah, tidak ada kanal antara sistem transmitter dan receiver. Data dari IFFT langsung diteruskan ke FFT tanpa melalui kanal analog.
9 Desain dan Implementasi 2k Pipeline FFT-IFFT Core untuk DVB-T Hasil Implementasi Hasil implementasi diverifikasi secara visual dengan menggunakan osiloskop. Kedua output (real dan imajiner) di-plot dengan mode XY untuk mendapatkan konstelasi sinyal 16-QAM yang ditunjukkan pada Gambar 5-8. Karena tidak ada error dari kanal maka sinyal dapat direkonstruksi dengan baik. Hal ini menunjukkan 2k FFT-IFFT Core dapat bekerja dengan sempurna baik sebagai FFT Core maupun sebagai IFFT Core pada board XtremeDSP Virtex-4 XC4VSX35-10F668 (Gambar 5-9). Gambar 5-8 Output konstelasi 16-QAM dari model sistem OFDM pada FPGA dilihat menggunakan osiloskop Gambar 5-9 XTremeDSP-IV dengan FPGA Virtex-4 XC4VSX35-10F668
BAB 5 VERIFIKASI DAN SINTESIS INVERSE-CABAC
BAB 5 VERIFIKASI DAN SINTESIS INVERSE-CABAC Setelah proses perancangan arsitektur Inverse-CABAC dan perancangan RTL dalam kode Verilog HDL selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah memverifikasi dan sintesis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dalam sepuluh tahun terakhir meningkat dengan sangat cepat. Salah satunya adalah televisi digital. Televisi digital adalah
Lebih terperinciField Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran
DISAIN DAN IMPLEMENTASI FULL ADDER DAN FULL SUBSTRACTOR SERIAL DATA KEDALAM IC FPGA SEBAGAI PERCEPATAN PERKALIAN MATRIKS DALAM OPERASI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MM,. MMSI., 1 Shandi Aji Pusghiyanto 2
Lebih terperinciuntuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk
IMPLEMENTASI SERIAL MULTIPLIERS 8 BIT KE DALAM IC FPGA SEBAGAI PENDUKUNG PERCEPATAN OPERASI PERKALIAN DALAM KOMPRESI CITRA Drs. Lingga Hermanto, MMSi 1 Iman Ilmawan Muharam 2 1. Dosen Universitas Gunadarma
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Mapper dan Demapper untuk DVB-T
Perancangan dan Implementasi Mapper dan Demapper untuk DVB-T Suyoto 1, Agus Subekti 2, Arif Lukman 3 1,2,3 Research Center for Informatics, Indonesia Institute of Sciences Jl. Cisitu No. 21/154 Bandung
Lebih terperinciBAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE
BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE Pada Bab ini dibahas mengenai penentuan algoritma, menentukan deskripsi matematis dari algoritma, pembuatan model fixed point menggunakan Matlab, dan pengukuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi digital telah berkembang dengan sangat pesat. Telepon seluler yang pada awalnya hanya memberikan layanan komunikasi suara, sekarang sudah
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SINTESIS ARSITEKTUR HARDWARE IFFT (INVERSE FAST FOURIER TRANSFORM) 32 TITIK BERBASIS BAHASA PEMROGRAMAN VHDL
PERANCANGAN DAN SINTESIS ARSITEKTUR HARDWARE IFFT (INVERSE FAST FOURIER TRANSFORM) 32 TITIK BERBASIS BAHASA PEMROGRAMAN VHDL Amalia Rizka Darmayanti 1, Achmad Hidayatno, S.T., M.T. 2, Darjat, S.T., M.T
Lebih terperinciI. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 3 Stopwatch
MODUL 3 Stopwatch I. Pendahuluan Pada praktikum ini, anda akan mempelajari cara mengembangkan sebuah sistem pada IC FPGA Spartan-II buatan menggunakan software ISE WebPack. Sistim yang dibuat adalah sebuah
Lebih terperinciTeknologi Implementasi dan Metodologi Desain Sistem Digital
Metodologi Desain TSK505 - Lanjut Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Sebelumnya dibahas tentang teknologi implementasi sistem digital di IC keluarga 7400, PLD (PLA,
Lebih terperinciRUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang diambil penulis ialah mengembangkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dan dapat diperoleh
DESAIN METODE PENGATURAN DATA BARIS CITRA BLOK 8 PIXEL UNTUK IMPLEMENTASI PADA IC FPGA SEBAGAI PENDUKUNG PERCEPATAN OPERASI PERKALIAN QDCT DALAM PROSES KOMPRESI CITRA JPEG Drs. Lingga Hermanto, MMSi 1
Lebih terperinciARSITEKTUR FPGA. Veronica Ernita K.
ARSITEKTUR FPGA Veronica Ernita K. Arsitektur Dasar FPGA Antifuse. Fine, Medium, dan Coarse-grained. MUX dan LUT Logic Block. CLB, LAB dan Slices. Fast Carry Chains. Embedded in FPGA. Processor Cores.
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR 2K FFT-IFFT CORE
BAB 4 PERANCANGAN ARSITEKTUR 2K FFT-IFFT CORE Pada bab ini dibahas mengenai perancangan arsitektur 2k FFT-IFFT Core berdasarkan model Matlab yang telah dibuat sebelumnya. Terdapat dua pendekatan arsitektur
Lebih terperinciFPGA Field Programmable Gate Array
FPGA Field Programmable Gate Array Missa Lamsani Hal 1 FPGA FPGA (Field Programable Gate Array) adalah rangkaian digital yang terdiri dari gerbanggerbang logika dan terinterkoneksi sehingga dapat terhubung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Xilinx Foundation Series
BAB I PENDAHULUAN OBYEKTIF : - Memahami perangkat lunak Xilinx secara umum - Memahami komponen-komponen simulator Xilinx 1.1 Perangkat Lunak Xilinx Xilink ( Xilink Foundation Series) adalah suatu perangkat
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Prosesor FFT 256 Titik-OFDM Baseband 1 Berbasis Pengkodean VHDL pada FPGA
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi wireless saat ini berkembang dengan pesat seiring meningkatnya kebutuhan pengguna terhadap layanan yang cepat dan beragam. Hal ini terlihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi nirkabel mulai dari generasi 1 yaitu AMPS (Advance Mobile Phone
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama sistem komunikasi nirkabel. Hal ini dikarenakan tuntutan masyarakat akan kebutuhan komunikasi di
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA
BAB IV IMPLEMENTASI DAN VERIFIKASI PADA FPGA Pada bab ini akan dibahas tentang implementasi perangkat pengendali digital pada FPGA. Hasil desain menggunakan kode Verilog HDL dikompilasi menggunakan tool
Lebih terperinciI. Pendahuluan. II. Tujuan. III. Gambaran Disain. MODUL 4 Kalkulator 4-bit
MODUL 4 Kalkulator 4-bit I. Pendahuluan Pada praktikum ini, anda akan mempelajari cara mendisain beberapa sub-disain dari sebuah sistem besar stopwatch menggunakan VHDL. Sub-disain yang dibuat ada empat
Lebih terperinciBAB 3. Perancangan Sistem
BAB 3 Perancangan Sistem 3.1 Rancangan Sistem Rancangan Sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan Gambar 3.1 mengenai Blok Diagram Sistem terdapat
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4724
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4724 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALGORTIMA FFT 64 TITIK MENGGUNAKAN MULTIPATH DELAY COMMUTATOR PADA FPGA DESIGN AND IMPLEMENTATION
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ARSITEKTUR DEMAPPER
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ARSITEKTUR DEMAPPER 64-QAM DI FPGA (FIELD PROGRAMABLE GATE ARRAY) DESIGN AND IMPLEMENTATION OF ARCHITECTURE DEMAPPER 64-QAM ON FPGA (FIELD PROGRAMABLE GAT ARRAY) Achmad Rizal
Lebih terperinciBAB V. Verifikasi dan Implementasi Decoder H.264. V.1 Verifikasi Decoder H.264
BAB V Verifikasi dan Implementasi Decoder H.264 Pada bab ini akan dijelaskan verifikasi dari Decoder H.264 yang didapatkan dengan melakukan simulasi modul Inverse Transform, Deblocking Filter, Motion Compensator,
Lebih terperinciPerancangan Aritmetic Logic Unit (ALU) pada FPGA
MODUL III Perancangan Aritmetic Logic Unit (ALU) pada FPGA I. Tujuan Pada Percobaan ini praktikan akan mempelajari tentang bagaimana cara mengembangkan Aritmetic Logic Unit (ALU) pada IC FPGA dengan pendekatan
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Kunci Simetris Camellia
Algoritma Kriptografi Kunci Simetris Camellia Tugas Akhir Keamanan Sistem Informasi (EC 5010) oleh: Ahmad Rifqi Hadiyanto (13200013) Institut Teknologi Informasi Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi
Lebih terperinciDESAIN DAN REALISASI MODULATOR OFDM (ORTHOGONAL FREQUENCY DOMAIN MULTIPLEXING) UNTUK JARINGAN JALA-JALA LISTRIK TEGANGAN RENDAH BERBASIS FPGA
DESAIN DAN REALISASI MODULATOR OFDM (ORTHOGONAL FREQUENCY DOMAIN MULTIPLEXING) UNTUK JARINGAN JALA-JALA LISTRIK TEGANGAN RENDAH BERBASIS FPGA (DESIGN AND REALIZATION OFDM (ORTHOGONAL FREQUENCY DOMAIN MULTIPLEXING)
Lebih terperinciLaboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
MODUL 2 PENGENALAN DESAIN MENGGUNAKAN FPGA Iskandar Setiadi (13511073) Asisten: Alfian Abdi / 13208044 Tanggal Percobaan: 01/10/2012 EL2195-Praktikum Sistem Digital Laboratorium Dasar Teknik Elektro -
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT
BAB 2 DASAR TEORI FFT-IFFT Pada Bab ini dibahas tentang hubungan antara Discrete Fourier Transform (DFT) dan algoritma Fast Fourier Transform (FFT), dan hubungan antara algoritma FFT dan IFFT. Dua tipe
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan yang sudah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3 selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini transformasi wavelet banyak sekali digunakan dan bermanfaat untuk analisis numerik, analisis isyarat, aplikasi kontrol dan aplikasi audio [1]. Dalam analisis
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH. Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1. Jl. Kaliurang km.14.5, Yogyakarta 55582
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km.14.5,
Lebih terperinciberkapasitas besar mengakibatkan orang tidak masalah jika mempunyai data yang berukuran lebih besar. apabila data tersebut adalah gambar. maka dengan
DESAIN SISTEM MEMORI UNTUK PENYIMPANAN NILAI-NILAI MATRIKS QDCT PADA PROSES KOMPRESI JPEG. Drs. Lingga Hermanto, MM,. MMSI., 1 Tommy Kurniardi 2 1. Dosen Universitas Gunadarma 2. Mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX
BAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX Sebelum pembuatan perangkat lunak simulator, maka terlebih dahulu dilakukan pemodelan terhadap sistem yang akan disimulasikan. Pemodelan ini dilakukan agar
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC
BAB III PEMODELAN MIMO OFDM DENGAN AMC 3.1 Pemodelan Sistem Gambar 13.1 Sistem transmisi MIMO-OFDM dengan AMC Dalam skripsi ini, pembuatan simulasi dilakukan pada sistem end-to-end sederhana yang dikhususkan
Lebih terperinciDESAIN SKEMATIK ALGORITMA HISTOGRAM UNTUK KEBUTUHAN ANALISIS TEKSTUR CITRA BERBASIS FPGA (Field Programmable Gate Array)
DESAIN SKEMATIK ALGORITMA HISTOGRAM UNTUK KEBUTUHAN ANALISIS TEKSTUR CITRA BERBASIS FPGA (Field Programmable Gate Array) Atit Pertiwi 1 Sarifudin Madenda 2 Sunny Arief Sudiro 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi dari penelitian ini diskemakan dalam bentuk flowchart seperti tampak
BAB III METODOLOGI PENELITIAN di bawah ini: Metodologi dari penelitian ini diskemakan dalam bentuk flowchart seperti tampak START Mengidentifikasi sistem Radio over Fiber Mengidentifikasi sistem Orthogonal
Lebih terperinciBAB II SIMULATOR XILINX PADA RANGKAIAN DIGITAL SEDERHANA
BAB II SIMULATOR XILINX PADA RANGKAIAN DIGITAL SEDERHANA OBYEKTIF : - Memahami perangkat lunak Xilinx - Mampu menggambarkan gerbang digital dasar pada schematic editor - Mampu mensimulasikan gerbang dasar
Lebih terperinciKonferensi Nasional Sistem dan Informatika 2009; Bali, November 14, 2009
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MODUL PERKALIAN MODULO MONTGOMERY UNTUK SISTEM KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK RSA 512 BIT BERBASIS FPGA (FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY) Reza Irawan 1, M.Ary Murti 2, Koredianto Usman
Lebih terperinciLOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T
IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T 2210106006 ANGGA YUDA PRASETYA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, MT : Ir. Titik Suryani, MT Latar Belakang 1 2 Perkembangan
Lebih terperinciVoter dan error detector Pengujian Sistem Pengujian perpindahan mode Pengujian dengan fault injection...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN...iii PERNYATAAN... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv PENGERTIAN DAN SINGKATAN... xv INTISARI... xviii ABSTRACT...
Lebih terperinciMODUL 6 PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL: STOPWATCH DIGITAL
MODUL 6 PROYEK PERANCANGAN RANGKAIAN DIGITAL: STOPWATCH DIGITAL Muhammad Wildan Gifari (13211061) Ferry Hermawan (13211062) Asisten: Nirmala Twinta Tanggal Percobaan: 5/12/2012 EL2195-Sistem Digital Laboratorium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknik penjamakan dapat mengefisienkan transmisi data. Pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknik penjamakan dapat mengefisienkan transmisi data. Pada salah satu teknik penjamakan, yaitu penjamakan pembagian frekuensi (Frequency Division Multiplexing,
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Algoritma DES untuk Mikroprosesor Enkripsi dan Dekripsi pada FPGA
Perancangan dan Implementasi Algoritma DES untuk Mikroprosesor Enkripsi dan Dekripsi pada FPGA Imaduddin Amrullah Muslim 1), R.Rizal Isnanto 2), Eko Didik Widianto 3) Program Studi Sistem Komputer, Fakultas
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. diprogram secara digital ditemukan seperti IC sederhana seperti General Array
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dalam segala aspek kehidupan makin hari semakin cepat apalagi belakangan ini sangat pesat sekali perkembangnya, terutama perkembangan pada dunia
Lebih terperinciIMPLEMENTASI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) UNTUK MEMBUAT GAME RICOCHET. Naskah Publikasi. diajukan oleh Astona Sura Satrida
IMPLEMENTASI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) UNTUK MEMBUAT GAME RICOCHET Naskah Publikasi diajukan oleh Astona Sura Satrida 08.11.2471 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI MODULATOR DIGITAL BPSK, QPSK DAN 16- QAM PADA FPGA DESIGN AND REALIZATION OF DIGITAL MODULATOR BPSK, QPSK AND 16-QAM ON FPGA
PERANCANGAN DAN REALISASI MODULATOR DIGITAL BPSK, QPSK DAN 6- QAM PADA FPGA DESIGN AND REALIZATION OF DIGITAL MODULATOR BPSK, QPSK AND 6-QAM ON FPGA Alvian Bhakti Muhammad Denny Darlis 2 Arfianto Fahmi
Lebih terperinciDISAIN DAN IMPLEMENTASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DENGAN TEKNOLOGI FPGA (Field Programble Gate Array)
1 DISAIN DAN IMPLEMENTASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DENGAN TEKNOLOGI FPGA (Field Programble Gate Array) Lailis Syafa ah, M.Yance Promesta Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Jln.
Lebih terperinciQUARTUS DAN CARA PENGGUNAANNYA
QUARTUS DAN CARA PENGGUNAANNYA A. Pengertian Software Quartus Quartus merupakan sebuah software yang digunakan untuk membuat simulasi rangkaian logika secara digital dengan memanfaatkan bahasa deskripsi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T
IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI GMSK PADA DSK TMS320C6416T 22 11 106 032 ADITYA SUKMANA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, M.T : Ir. Titiek Suryani, M.T Latar Belakang 1 2 1 1 Mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi hingga ke distribusi televisi telah dilakukan secara digital, namun mata rantai terakhir
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERFECT RECONSTRUCTION FILTER BANK UNTUK STRUKTUR MULTIRATE DENGAN FILTER FIR DIRECT FORM PADA FPGA
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 29 (SNATI 29) ISSN: 97-522 Yogyakarta, 2 Juni 29 IMPLEMENTASI PERFECT RECONSTRUCTION FILTER BANK UNTUK STRUKTUR MULTIRATE DENGAN FILTER FIR DIRECT FORM PADA
Lebih terperinciAplikasi FPGA dalam Pengontrolan Ruangan
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2003/2004 Aplikasi FPGA dalam Pengontrolan Ruangan Hendri 0400539326 Tinus Chondro 0400530112 Robin Saor 0400535826
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat, waktu, dan kondisi diam atau bergerak menyebabakan perkembangan telekomunikasi nirkabel (wireless)
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram
Lebih terperinciPerancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi
Bab 4 Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi Pada bagian ini, penulis akan merancang sinkronisasi waktu dan frekuensi pada penerima DVB-T dengan menggunakan metoda-metoda yang
Lebih terperinciMODUL I Pengenalan Teknologi FPGA
MODUL I Pengenalan Teknologi FPGA I. Tujuan Pada Percobaan ini praktikan akan dikenalkan dengan salah satu teknologi IC VLSI yaitu Teknologi FPGA (Field Programmable gate Array) disini praktikan akan mempelajari
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ABSTRAKSI HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii iv v vi ix xii xiv BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah implementasi serta evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3. 4.1 Spesifikasi Sistem Pada spesifikasi
Lebih terperinciTUTORIAL PEMROGRAMAN PADA FPGA XILINX VIRTEX 5 ML506 BOARD
TUTORIAL PEMROGRAMAN PADA FPGA XILINX VIRTEX 5 ML506 BOARD A. Pendahuluan Virtex-5 ML506 Board merupakan salah jenis FPGA yang menggunakan prosesor Virtex-5. Virtex 5 merupakan salah satu produk dari Xilinx.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Digital Signal Processor (DSP) merupakan satu jenis prosesor dari sekian banyak prosesor yang mengimplementasikan Harvard Architecture, yang berkembang dan dikembangkan
Lebih terperinciDosen Pembimbing : 1.Dr. Muhammad Rivai, ST, MT 2.Ir. Totok Mujiono M.I. Kom
Dosen Pembimbing : 1.Dr. Muhammad Rivai, ST, MT 2.Ir. Totok Mujiono M.I. Kom Latar Belakang Industri yang ada saat ini menghhasilkan gas yang berbahaya bagi manusia. Sensor QCM 20 Mhz mempunyai sensitivitas
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2
PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2 4.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Menggunakan input-input Asinkron pada JK-FF Membuat D-FF dan T-FF dari JK-FF dan SR-FF Mendisain beberapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang di mulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan
Lebih terperinciSIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER
JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO.1. MARET 2016 40 SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER I Gede Suputra Widharma dan Nengah Sunaya Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPENGUJIAN DAN VERIFIKASI DESAIN PENERIMA FM DIGITAL PADA FPGA. ( Verification and testing of FPGA-based Digital FM Receiver Design)
PENGUJIAN DAN VERIFIKASI DESAIN PENERIMA FM DIGITAL PADA FPGA 1 PENGUJIAN DAN VERIFIKASI DESAIN PENERIMA FM DIGITAL PADA FPGA ( Verification and testing of FPGA-based Digital FM Receiver Design) Rahmat
Lebih terperinciImplementasi Low Pass Filter Digital IIR (Infinite-Impulse Response) Butterworth pada FPGA
Implementasi Low Pass Filter Digital IIR (Infinite-Impulse Response) Butterworth pada FPGA Fikri Aulia, Mochammad Rif an, ST., MT., dan Raden Arief Setyawan, S.T., MT. Abstrak FPGA merupakan IC yang dapat
Lebih terperinciPERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON
PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON 6.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat Rangkaian dasar 3-bit Membuat Timing Diagram Counter Membuat MOD-n Membuat Up-Down 6.2.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI INFORMASI TIMING DAN PAGING BERBASIS FPGA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, membutuhkan suatu sistem navigasi yang handal dan mandiri. Dengan adanya sistem navigasi, akan memudahkan penentuan
Lebih terperinci2.4 Sistem Penghapus Derau (Noise Canceling) Algoritma Recursive Least Square (RLS) Field Programmable Gate Array (FPGA) 16
DAFTARISI FIALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING h" LEMBAR PENGESAHAN DOSENPENGUJI jij HALAMANPERSEMBAHAN jv HALAMANMOTTO v KATA PENGANTAR V1 ABSTRAKSI viii DAFTARISI ix DAFTARGAMBAR xii DAFTARTABEL
Lebih terperinciMODUL TRAINER DIGITAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN VOKASI BIDANG ELEKTRONIKA
MODUL TRAINER DIGITAL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN VOKASI BIDANG ELEKTRONIKA Eko Mardianto 1, Mohd Ilyas Hadikusuma 2 1,2 Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPengkodean Kanal Reed Solomon Berbasis FPGA Untuk Transmisi Citra Pada Satelit Nano
Pengkodean Kanal Reed Solomon Berbasis FPGA Untuk Transmisi Citra Pada Satelit Nano A-51 Ainun Jariyah, Suwadi, dan Gamantyo Hendrantoro Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciPERCOBAAN IV RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL
PERCOBAAN IV RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL TUJUAN 1. Mengerti perbedaan perilaku antara latch dan flip flop. 2. Mendesain sekuensial rangkaian untuk implementasi didalam FPGA. 3. Mengenal dan memahami cara
Lebih terperinciProdi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Telkom { }telkomuniversity.ac.
DESAIN DAN IMPLEMENTASI TURBO ENCODER MENGGUNAKAN FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) UNTUK APLIKASI SATELIT NANO DESIGN AND IMPLEMENTATION OF TURBO ENCODER USING FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan Spektrum Frekuensi [1]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sistem komunikasi nirkabel (wireless) sedang berkembang sangat pesat dalam dunia telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah user (pengguna
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI FIR FILTER UNTUK INTER SATELLITE LINKS(ISL) PADA FREKUENSI MHZ DENGAN MENGGUNAKAN FPGA
PERANCANGAN DAN REALISASI FIR FILTER UNTUK INTER SATELLITE LINKS(ISL) PADA FREKUENSI 50-90 MHZ DENGAN MENGGUNAKAN FPGA DESIGN and REALIZATION of FIR FILTER FOR INTER SATELLITE LINKS (ISL) AT FREQUENCE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dijital telah menunjukkan pengaruh yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Dimulai sejak kurang lebih era tahun 60-an dimana suatu rangkaian
Lebih terperinciPercepatan Menggunakan Perangkat Keras
Percepatan Menggunakan Perangkat Keras Pokok Bahasan: FPGA, ASIC, CPLD Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui dan menjelaskan perkembangan penggunaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA CORDIC (COORDINATE ROTATION DIGITAL COMPUTER) PADA FPGA UNTUK APLIKASI DIGITAL MIXER.
IMPLEMENTASI ALGORITMA CORDIC (COORDINATE ROTATION DIGITAL COMPUTER) PADA FPGA UNTUK APLIKASI DIGITAL MIXER. Mahasiswa Bagus Rijalul Haq 2207 100 548 Dosen Pembimbing Ir. Totok Mujiono, M.Kom Jurusan Teknik
Lebih terperinciImplementasi Discrete Cosine Transform Pada Field Programmable Gate Array
Implementasi Discrete Cosine Transform Pada Field Programmable Gate Array Yan Felix Monangin, Waru Djuriatno ST., MT., Mochammad Rif an, ST., MT. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciReza Irawan¹, M. Ary Murti², Koredianto Usman³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MODUL PERKALIAN MODULO MONTGOMERY UNTUK SISTEM KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK RSA 512 BIT BERBASIS FPGA (FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY) (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF MONTGOMERY MODULO
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Modulasi Modulasi (mapping) adalah proses perubahan karakteristik dari sebuah gelombang carrier atau pembawa aliran bit informasi menjadi simbol-simbol. Proses
Lebih terperinciImplementasi Penampil Citra Dengan Menggunakan Picoblaze FPGA
Implementasi Penampil Citra Dengan Menggunakan Picoblaze FPGA Debyo Saptono 1,Reza Aditya Firdaus 2,Atit Pertiwi 3 1Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gunadarma, Depok 16424 E-mail : debyo@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciImplementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL
Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL Agfianto Eko Putra 1, Heru Arif Yuliadi 2 1,2 Elektronika dan Instrumentasi (ELINS), FMIPA Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur,
Lebih terperinciPublikasi Jurnal Skripsi
IMPLEMENTASI INVERSE DISCRETE COSINE TRANSFORM (IDCT) PADA FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) Publikasi Jurnal Skripsi Disusun oleh : SAFRIL WAHYU PAMUNGKAS NIM. 0810633081-63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKOREKSI KESALAHAN PADA SISTEM DVB-T MENGGUNAKAN KODE REED-SOLOMON
KOREKSI KESALAHAN PADA SISTEM DVB-T MENGGUNAKAN KODE REED-SOLOMON TUGAS AKHIR Oleh : LUCKY WIBOWO NIM : 06.50.0020 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGENDALI PID DIGITAL DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN FPGA
PERANCANGAN PENGENDALI PID DIGITAL DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN FPGA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh DEDI TRIYANTO NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Field Programmable Gate Array (FPGA) ialah IC digital yang sering digunakan untuk mengimplementasikan rangkain digital. Jika dilihat dari segi namanya, Field Programmable
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713
IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: aryobaskoro@mail.unnes.ac.id Abstrak. Karakteristik kanal wireless ditentukan
Lebih terperinciRANGKAIAN LOGIKA DISKRIT
RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT Materi 1. Gerbang Logika Dasar 2. Tabel Kebenaran 3. Analisa Pewaktuan GERBANG LOGIKA DASAR Gerbang Logika blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital Sebuah gerbang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima
Lebih terperinciImplementasi Programmable DAC pada FPGA Xilink Spartan-6 Berbasis VHDL
IJEIS, Vol.4, No.1, April 2014, pp. 91~100 ISSN: 2088-3714 91 Implementasi Programmable DAC pada FPGA Xilink Spartan-6 Berbasis VHDL Ahmad Haneef Zuhdy* 1 1 Prodi Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM,
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS Simulasi yang dilakukan menggunakan parameter-parameter sebagai berikut: Modulasi QPSK dan 16QAM Jumlah subcarrier = 52 [IEEE 802.11a] Jumlah titik IFFT = 128 Panjang
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISIS PENDEKODE VITERBI MENGGUNAKAN SATU BUTTERFLY BERBASIS BAHASA VHDL
DESAIN DAN ANALISIS PENDEKODE VITERBI MENGGUNAKAN SATU BUTTERFLY BERBASIS BAHASA VHDL Iswahyudi Hidayat Departemen Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom Bandung e-mail: isw@stttelkom.ac.id Abstraks
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciPERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA
PERANCANGAN PLC MENGGUNAKAN FPGA Satrio Dewanto 1 ; Hadi Yoshua 2 ; Bambang 3 ; Muhammad Nabil 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No. 9,
Lebih terperinciMODUL TRAINING PRAKTIKUM MENGGUNAKAN FPGA
MODUL TRAINING PRAKTIKUM MENGGUNAKAN FPGA Dwi Herlambang; Dicki Hugo Joputra; Rudy Susanto Computer Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciImplementasi pada FPGA atas Soft-Output Viterbi Algorithm (SOVA) untuk Pengawasandian Turbo
74 JNTETI, Vol., No. 4, November Implementasi pada FPGA atas Soft-Output Viterbi Algorithm (SOVA untuk Pengawasandian Turbo Daryus Chandra, Budi Setiyanto, Sri Suning Kusumawardani Abstract There are two
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SFN
BAB III PERANCANGAN SFN 3.1 KARAKTERISTIK DASAR SFN Kemampuan dari COFDM untuk mengatasi interferensi multipath, memungkinkan teknologi DVB-T untuk mendistribusikan program ke seluruh transmitter dalam
Lebih terperinciLAB #3 PENGENALAN VHDL DAN PEMROGRAMAN IC GAL MENGGUNAKAN ALL-11 UNIVERSAL PROGRAMMER
LAB #3 PENGENALAN VHDL DAN PEMROGRAMAN IC GAL MENGGUNAKAN ALL-11 UNIVERSAL PROGRAMMER TUJUAN 1. Mempelajari elemen-elemen dasar VHDL yang diimplementasikan dalam Warp. 2. Membuat aplikasi sederhana menggunakan
Lebih terperinciSimulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN. Warta Qudri /
Simulasi MIMO-OFDM Pada Sistem Wireless LAN Warta Qudri / 0122140 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH 65, Bandung, Indonesia, Email : jo_sakato@yahoo.com ABSTRAK Kombinasi
Lebih terperinci