BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Binatang menggunakan gelombang bunyi/suara untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Usaha dan Energi

A. 1,0 m/s 2 B. 1,3 m/s 2 C. 1,5 m/s 2 D. 2,0 m/s 2 E. 3,0 m/s 2

BAB II DASAR TEORI DAN METODE

DEPARTMEN FISIKA ITB BENDA TEGAR. FI Dr. Linus Pasasa MS Bab 6-1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

Teorema Gauss. Garis Gaya Listrik Konsep fluks. Penggunaan Teorema Gauss

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

Energiada adadi disekitar sekitarkita

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLlM

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Interpretasi data gravitasi

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB 2 LANDASAN TEORI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

berasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Listrik Berbasis Lm-35 Dan Sistem Akuisisi Data Adc-0804

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

IR. STEVANUS ARIANTO 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

BAB 18. ARUS LISTRIK

BAB IV HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA SISTEM TERBUKA (CONTROL VOLUME)

AMPERMETER-VOLTMETER-AVOMETER

BAB II ENERGI ANGIN t (sec)

Dasar-dasar Aliran Fluida

Pengukuran Sifat Akustik Material Dengan Metode Tabung Impedansi Berbasis Platform Arduino

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB V TEOREMA RANGKAIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Review Thermodinamika

Hukum Termodinamika ik ke-2. Hukum Termodinamika ke-1. Prinsip Carnot & Mesin Carnot. FI-1101: Termodinamika, Hal 1

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

APLIKASI INTEGRAL TENTU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme Empat Batang (Four Bar Lingkage) Fungsi Sudut Crank

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Petunjuk Praktikum Fisika Dasar I. (Tumbukan Dalam Satu Dimensi)

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ELEKTRONIKA ANALOG. Bab 2 BIAS DC FET Pertemuan 5 Pertemuan 7. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

PENGUKURAN DAYA. Dua rangkaian yg dpt digunakan utk mengukur daya

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

WEIBULL TWO PARAMETER

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR PROBABILITAS

Ketidakpastian dan Pengukuran

Pertemuan Ke-6 DC Biasing Pada BJT. ALFITH, S.Pd,M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perumusan Ensembel Mekanika Statistik Kuantum. Part-2

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

III PEMODELAN MATEMATIS SISTEM FISIK

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUAT TRANSISTOR. dimana A V adalah penguatan tegangan (voltage gain). Hal yang sama untuk penguat arus berlaku

BAB 2 PRINSIP DASAR SISTEM TENAGA LISTRIK

VLE dari Korelasi nilai K

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan

BAB III LANDASAN TEORI. berasal dari peraturan SNI yang terdapat pada persamaan berikut.

Deret Taylor & Diferensial Numerik. Matematika Industri II

BAB 2 ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

IR. STEVANUS ARIANTO 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Medan Elektromagnetik

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

ASAS KETIDAKPASTIAN HEISENBERG DAN PERSAMAAN SCHRODINGER. gelombang de Broglie dalam kedaan tertentu alih alih sebagai suatu kuantitas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

Transkripsi:

BAB TNJAUAN PUSTAKA Pengertan Gelombang Buny (Akustk) [ 3, 4, -S, 6, 7, S] Gelombang buny adalah gelombang yang drarnbatkan sebaga gelombang mekank longtudnal yang dapat berjalan dalam medum padat, car dan gas. Gelombang buny n merupakan varas/getaran molekul-molekul zat dan salng beradu satu sama lan namum demkan zat tersebuterkoordnas rnenghaslkan gelombang serta mentrasms energ bahkan tdak pernah terjad perpndahan partkel. Bnatang menggunakan gelombang buny/suara untuk memperoleh perubahan nformas dan untuk mendeteks lokas dar suatu objek. Msalnya tkus menggunakan gelombang buny untuk mengemucl dan menentukan lokas makanan. Pengertan Gelombang Ultrasonk Karakterstk gelombang ultrasonk yang rnelalu medum mengakbatkan getaran partkel dengan medum ampltudo sejajar dengan arah rambat secara loneudnal sehngga menyebahkan partkel medum membentuk rapatan (stran) dan tegangan (s/rcss). Propses kontnyu yang menyebabkan terjadnya rapatan dan regangan d dalam medum dsebabkan oleh getaran pertkel secara perodk selama gelombang ultrasonk melalunya. Fnerg dan ntenstas Gelombang Ultrasonk Jka gelombang ultrasonk merambat dalam suatu medum, ma.ka partkel medum mengalam perpndahan energ. Besarnya energ gelombang ultrasonk yang dmlk partkel medum adalah: E=Ep+Ek. (2.1)

Ep = energ Potensal (Joule) Ek: energ knetk (Joule) tlntrt menghtung tenstas gelombang ultrasonk perlu dketahu energ yang dbawa oleh gelombang ultrasonk. lntenstas gelombang ultrasonk (f adalah r:: nergyong melewat luas permukaan medum 1 m2ls atau watt/m2' untuk sebuah ;rpermukaan, ntenstas gelombang ultrasonk (D dberkan dalam bentuk = 2 pva' (zof)' = 2z(A' a' (22) : massa jens medum/jarngan (Kg/*') V,+.ltAecepatan gelo mbang ultrason k (m/ s' ) '. ' ' ' A =;ampltudo maksmum (m) =',p y = mpedans akustk (kg/m2.s) --?d = frekuens sudut (rad/s),f:frekuens(hz), V: volume (m') Gelombang Ultrasonk dhubungkan dengan Ampltudo dan ultrasonk merambat membawa energ dar satu medum ke medum,lnerg yang dpndahkan sebaga energ getaran dar pertkel ke partkel m tersebut. Besarnya energ yang dbawa partkel tersebut adalah: E=,1,12kA2 """(2'3) k: konstanta= 4tm ltz = 412mf2 T: perode (s) A = ampltudo gerakannya (m) M = massa pertkel pada medum (kg) u E =2frmf 'A' (24).fr= pv = ps = psvt = massa (kg) l''y ='vslurne = luas.tabel = S (m') l:'t, ::,

s - luas permukaan penampang lntang yang cllalu gelombang (m2) = v t: jarak yang dtempuh gelombang dalam waktu t (m) t = waktu (s) E =D] psvtf'a'. (2.5) persamaan 2.5 dperoleh hasl bahwa energ yang akan dbawa oleh ultrasonk sebandng dengan kuadrat ampltudo. Besarnya daya yang flbawa gelombang ultrasonk (p) adalah: F = a7t ASt,f, A,.. t -'. ru'r..... (2.6) gelombang ultrasonk adalah daya yang dbawa melalu luas permukaan tegak lurus terhadap alran energ, maka: p 1=; =2A'Ntf = 42.... (2.7) 2.7 menyatakan hubungan secara eksplst bahwa ntenstas gelombang sebandng dengan kuadrat ampltudo (A) dan dengan kuadrat frekuens t$ngtas Gelombang ultrasonk dhubungkan dengan Jarak ultrasonk yang keluar dar sumber transduser mengalr keluar ke arah dalam arah tga dmens. Gelombang ultrasonk merambat keluar. yang dbawanya terbesar ke permukaan yang makn lama makn luas, tngrambat dalam arah tga dmens, maka luas permukaan merupakan luas bola dengan radus r adalah 4m"2. Berart ntenstas selombans lkeluaran daya P dar sumber konstan, maka ntenstas berkurang sebaga bdlkan dar kuadrat jarak dar sumber: (2 e) :,:

jka kta ambl dua ttk dengan jarak 11 clan 12 dar sumber, maka, = p 4m",, dan, = P /4tr', _ f,' tr r z rz (2 10) dengan demkan, jka jarak dgunakan msalnya (r/r2:2). maka ntenstas menjad Y+ dar nla mula-mula (l.llt;=(l/2).=114. Jka ampltudo gelombang ultrasonk berkurang terhadap jarak, maka ampltudo gelombang ultrasonk mengecl sebesar 1/r. karena ntenstas sebanclng dengan ampltudo maka akan sebandng dengan,, kebalkan dar kuadrat jarak, sehngga: (211),jka kta ambl dua jarak yang berbeda dar sumber transduser, rr dan rz maka "1 A '2 r (2.12) ketka gelombang ultrasonk dua kal lpar lebh dar sumber transduser. maka,ampltudo akan menjad setengahnya. GeJombang Buny pada Sstem Pendengaran ;Pendengaran adalah tanggapan terhadap rangsangan vabras mekank. Tdak :se*lnlla rangsangan menghaslkan perasaan pendengaran. Agar dapat cldengar, suahl buy harus cukup keras dan cukup tngg ntenstasnya sesua daerah perdengaran. Keadaan n secara fska dkatakan bahwa gerakan buny tu harus ber da d dalam daerah frekuens yang dapat ddengar.,fada frekuens yang terlalu rendah untuk ddengar, getaran tu dapat drasakan n alat peraba, dperlukan ampltudo yang jauh lebh besar agar dapat draba yang dperlukan untuk pendengaran. Getaran dengan lrekuens yang lff tngg dar daerah pendengaran tdak dapat drasakan karena energnya H,,dhuun besar sehngga menyebabkan pemanasan lokal dan rasa sakt. 9 t-._

semua vertebrata mempunya alat pendengaran yang mrp dengan telnga sstem buny/akustk pada kan dan amfba tdak hanya dapat member,terhadap buny tetap juga terhadap rangsangan kma, gerakan fluda. beberapa hal terdapat rangsangan medan lstrk. Sstem pendengaran!{a reptla dan keluarga burung lebh_ dekat pada telngan manusa. Banyak.lan, msalnya tkus peka terhadap energ vabras yang berada pada yang cukup tngg sesu dengan frekuens pendengarannya. Jad banyak,ant sensor yang peka terhadap energ vabras mekank. : : L \ ;f: tl) ;.:: Frekuens Gelombang Buny perbedaan frekuens yang dmlk manusa dengan bnatang, memlk rentang kepekaan akustk yang lebh pendek dan batas,atas yang relatf rendah yatu sektar z0 KHz. Dengan menggunakan kta akan menggunakan stlah ultrasonk untuk menyatakan pada frekuens d atas Z0 Klz.,: l; 1. l,:r,:: rt..,... ; 1.1 l r.5.l r.rr Fre*rrsrs t&l;t l.rl tt ll sr l.:l :rl ll:, ll 2. 1 Ketergantungan Frekuens pendengaran untuk Bermacam-macam bnatang [6] 1n \-' k v b n4' P L r, F ' t! $. F1, E 8.. #,., E--

t.f f! J; 't- pta gelap merunjukkan rentang kepekaan terbesar. Gars vertkal 2nrcnz menunjukkan batas frekuens tngg bag manusa. Skala frekuens logartma. Skala logartma dar frekuenstu dtunjukkan sepert Lp.,,,Skala 2.t. t. ; ' gambar 2.1 tersebut menunjukkan bahwa tkus mempunya kepekaan d rentang ultrasonk. Penggunaan snyal-snyal oleh tkus n sebenarnya 'dapat drekam dengan menggunakan rangkaan lstrk dengan memaka m'prant elektronk.