Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

METODE PENELITIAN 1 N

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

Transkripsi:

34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun khususnya pada keluarga miskin. Keluarga merupakan sebuah sistem dimana didalamnya terdapat elemen-elemen yang dapat mendukung atau membantu keluarga mancapai tujuannya. Cara keluarga dalam menggunakan sumberdaya berbeda-beda, oleh karena itu output yang dihasilkan oleh keluarga juga berbeda. Elemen keluarga tersebut terdiri dari input, throughput dan output. Input (sumberdaya manusia dan materi) dalam proses manajemen merupakan modal yang digunakan untuk mencapai output (kesejahteraan subjektif), sedangkan proses perubahan input menuju output disebut sebagai throughput (strategi koping fungsi ekonomi dan dukungan sosial). Keluarga miskin membutuhkan strategi koping (throughput) yang tinggi demi mencapai kesejahteraan subjektif (output). Menurut Friedman (1998) strategi koping merupakan suatu respon perilaku positif yang digunakan keluarga dan sistemnya untuk memecahkan masalah atau memerangi stres akibat peristiwa tertentu. Strategi koping dikelompokkan menjadi strategi penghematan pengeluaran dan penambahan pendapatan. Selanjutnya dalam troughput, keluarga memiliki dukungan sosial yang berasal dari keluarga besar dan tetangga. Dukungan sosial dijadikan sebagai salah satu proses yang mendukung keefektifan dari strategi koping fungsi ekonomi keluarga. Kualitas kesejahteraan subjektif yang dicapai selain ditentukan oleh kualitas sumberdaya yang dimiliki juga ditentukan oleh keefektifan strategi koping fungsi ekonomi yang dilakukan. Strategi koping yang sesuai dengan sumberdaya keluarga yang dimiliki akan mempermudah pencapaian tujuan keluarga. Apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan nilai yang dianut maka diharapkan kepuasan akan terpenuhi (Guhardja et al. 1992). Menurut Santamarina et al. (2002) diacu dalam Suandi (2007) kesejahteraan subjektif dengan pendekatan subjektif diukur dari tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat sendiri bukan orang lain. Dengan demikian, tingginya tingkat kepuasan yang dirasakan akan menentukan tingkat kesejahteraan subjektif keluarga.

35 Kemiskinan Tekanan Ekonomi Keluarga Karakteristik Keluarga Demografi: Umur Besar keluarga Tipe Keluarga Aset Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan Kesejahteraan Keluarga Subjektif Sosial & Ekonomi: Pendidikan orangtua Pekerjaan orangtua Pendapatan Alokasi Pengeluaran Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga Input Throughput Output = diteliti = diteliti = tidak diteliti = tidak diteliti Gambar 2 Kerangka pemikiran strategi koping dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima PKH

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak pada Keluarga Penerima PKH. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan disain cross sectional study dimana data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Umar 2003). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor Kecamatan Dramaga. Penetapan lokasi tersebut dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut termasuk dalam lima kecamatan dengan rumahtangga terbanyak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan selain itu kemudahan untuk dijangkau. Pengambilan data dimulai pada akhir Mei hingga bulan Juli 2009, sedangkan pengolahan data hingga penyusunan laporan dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2009. Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Populasi penelitian ini adalah keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Dramaga. Contoh dalam penelitian ini adalah ibu pada keluarga penerima PKH dengan kriteria mempunyai anak usia sekolah kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar (SD). Alasannya adalah karena ibu merupakan orang utama yang mengatur keuangan keluarga. Selain itu, peneliti melakukan Indepth- Interview dengan kriteria sebagai berikut: (1) Bersedia meluangkan waktu untuk menceritakan kehidupan keluarganya baik mengenai pangan, keadaan kesehatan, pekerjaan, pendidikan anak, dan keuangan keluarga dan bersedia menjadi responden. (2) Dapat berkomunikasi dengan baik yang ditentukan dengan sengaja yang memenuhi syarat seperti keluarga janda dengan anak kurang dari tiga dan lebih dari tiga, keluarga lengkap dengan anak kurang dari tiga dan lebih dari tiga, dan keluarga lengkap dengan suami bekerja dan tidak bekerja. Menurut Guilford and Fruchter (1973) diacu dalam Puspitawati (2006) Besarnya jumlah contoh dapat ditentukan menggunakan rumus Slovin: N n = 1+ Ne Keterangan: n = Besar sampel yang diperlukan, N = jumlah anggota populasi, e = error 2

37 Apabila jumlah populasi (N) = 220, galat (e) = 0,05, maka jumlah minimum sampel penelitian adalah sebagai berikut: n = 220 1 + 220 (0,05) 2 = 142 keluarga Untuk mengantisipasi kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengambilan data, maka jumlah contoh yang diambil sengaja dilebihkan, sehingga total contoh adalah 150. Selanjutnya penentuan jumlah contoh untuk setiap desa dilakukan secara proporsional berdasarkan jumlah populasi Kecamatan Dramaga. Tabel 5 Sebaran jumlah populasi penerima PKH dan jumlah contoh di Kecamatan Dramaga, Bogor No Desa Jumlah Populasi Jumlah Contoh Jumlah Contoh Proporsional 1. Purwasari 36 11 8 2. Petir 86 29 20 3. Sukadamai 245 82 56 4. Sukawening 28 13 9 5. Neglasari 57 25 17 6. Sinarsari 69 27 18 7. Ciherang 54 17 12 8. Dramaga 51 16 11 9. Babakan* 7 0 0 10. Cikarawang* 44 0 0 TOTAL 677 220 150 Sumber : Unit Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Desa Babakan. Laporan Pencairan Dana Bulan Desember 2008. Keterangan : * tidak dijadikan lokasi penelitian karena digunakan populasi kecil dan lokasi uji coba instrument Penentuan contoh dilakukan secara acak sistematik. Metoda yang digunakan untuk pengambilan contoh, yaitu dengan menggunakan daftar rumahtangga penerima PKH yang kemudian diambil secara Proportional Random Sampling. Keuntungan jenis sampling ini adalah (Agresti & Finlay 1999): 1. Jika populasi dirangking berdasarkan sifat-sifat yang berhubungan akan memberikan efek stratifikasi, sehingga mengurangi keragaman dibandingkan dengan Simple Random Sampling. 2. Kesederhanaan penarikan contoh mudah untuk dicek. 3. Mudah penggunaannya, bahkan lebih mudah dari penggunaan tabel angka acak.

38 4. Kesalahan pengambilan unsur relatif tidak penting, sehingga bila peneliti salah menghitung dan mengambil unsur ke 11 dari seharusnya unsur ke 10, tidak akan terlalu berpengaruh. 5. Memudahkan pemeriksaan setiap individu ke-n telah disertakan. 6. Metode yang cepat untuk memperoleh contoh. Langkah-langkah dalam penentuan contoh secara acak sistematik adalah: 1. Jumlah contoh yang akan diambil untuk studi ini adalah 150. Sebanyak 150 rumahtangga contoh tersebut terkelompok dalam delapan desa, sehingga untuk setiap desa diambil sampel secara proporsional. Sebagai contoh pada desa I atau Desa Purwasari (N=11) jumlah contohnya adalah 8. Untuk menentukan contoh ditentukan selang interval contoh sebagai berikut: Sample Interval = 11/8 = 1,37 ~ 1. 2. Penentuan contoh pertama ditentukan secara acak, misalnya contoh pertama akan dimulai dari rumahtangga nomor urut 1 dari Desa Purwasari. Dengan selang interval 1 maka sampel kedua dan seterusnya adalah rumahtangga dengan nomor 3, 5, 7,. demikian seterusnya hingga diperoleh 8 sampel. Pada desa berikutnya dilakukan hal yang sama, sehingga terkumpul 150 sampel dari 8 desa yang terpilih. Apabila terjadi kegagalan wawancara maka diambil responden dengan nomor urut berikutnya dalam desa yang sama, kecuali jika jumlah responden dalam desa tersebut telah habis maka pindah ke desa lainnya, sehingga responden yang telah ditentukan tidak tergeser oleh responden pengganti.

39 Metode pemilihan contoh dapat diringkas dalam Gambar 3: Pemilihan Kabupaten Bogor Secara Purposive (wilayah Miskin) Kecamatan Dramaga Secara Purposive Wawancara Ds.1 Ds.2 Ds.3 Ds.4 Ds.5 Ds.6 Ds.7 Ds.8 Proporsional 150 Acak sistematis Indepth Interview Keluarga janda Keluarga lengkap Keluarga lengkap Anak < 3 dan >3 anak < 3 dan > 3 suami bekerja dan tidak bekerja n= 2 n= 2 n= 2 n= 6 Gambar 3 Tahapan pemilihan contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi dan sosial ekonomi keluarga, dukungan sosial, manfaat PKH, strategi koping fungsi ekonomi dan tingkat kesejahteraan subjektif dengan metode wawancara yang menggunakan kuesioner dan Indepth Interview. Sedangkan untuk data sekunder meliputi data potensi desa, jumlah penduduk miskin, dan penerima PKH yang diperoleh dari kantor Kecamatan Dramaga.

40 Tabel 6 Jenis data, variabel, alat dan cara pengukuran, skala data dan uji reliabilitas Jenis Data Variabel Alat & Cara Pengukuran Skala Data α Primer Primer Primer Primer Primer Sekunder Karakteristik demografi keluarga: Kuesioner dengan 1. Umur wawancara langsung dan 2. Besar keluarga Indepth Interview 3. Tipe keluarga 4. Aset Karakteristik sosial ekonomi keluarga: Kuesioner dengan 1. Pendidikan orangtua wawancara langsung dan 2. Pekerjaan orangtua Indepth Interview 3. Pendapatan 4. Alokasi pengeluaran Dukungan Sosial Kuesioner dengan wawancara langsng dan Indepth Interview Strategi koping fungsi ekonomi 1. Strategi penghematan 2. Strategi penambahan pendapatan Kesejahteraan Subjektif 1. Data penerima PKH 2. Profil desa dan kecamatan Kuesioner dengan wawancara langsung dan Indepth Interview Kuesioner dengan wawancara langsung dan Indepth Interview Kantor kecamatan & Pendamping PKH Kantor desa/kelurahan Rasio Rasio Nominal Rasio Ordinal Nominal Rasio Rasio Ordinal 0,607 Ordinal Ordinal 0,750 Ordinal 0,847 Nominal Nominal Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS 10. Tahapan-tahapan pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup: 1. Penyusunan code-book sebagai panduan entri dan pengolahan data 2. Setelah data dientri, kemudian dilakukan cleaning data untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Reliabilitas data dicek dengan menyajikan statistik deskriptif mencakup rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minumun untuk setiap peubah 3. Skoring terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian 4. Analisis deskriptif dan uji beda t Paired T-test 5. Analisis menggunakan korelasi Rank Spearman. 6. Analisis menggunakan regresi linier berganda.

41 Data karakteristik keluarga meliputi umur, besar keluarga, struktur keluarga, aset, lama pendidikan, pekerjaan, pendapatan per kapita dan pengeluaran per kapita. Menurut BKKBN (2005) besar keluarga dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu kecil ( 4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar ( 8 orang). Dalam penelitian ini umur dikelompokkan berdasarkan Hurlock 1980 yang membagi usia menjadi usia dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (40-60), dan dewasa lanjut (> 60 tahun). Struktur keluarga dikategorikan berdasarkan keluarga inti (keluarga yang terdiri dari seorang suami, seorang istri dan anakanak yang belum kawin, atau anak yang secara resmi dianggap anak kandung) dan keluarga luas (keluarga yang terdiri dari lebih dari satu keluarga inti dan merupakan satu kesatuan sosial, serta tempat tinggal dalam satu rumah). Jumlah aset dilihat dari jumlah aset yang dimiliki keluarga dan dibandingkan kepemilikan aset antara sebelum dan saat menerima PKH. Jumlah aset dinilai berdasarkan jenis aset yaitu barang elektronik, kendaraan, mebel, peralatan rumahtangga, ternak, kepemilikan lahan, rumah. Nilai aset yang dimaksudkan berupa aset yang telah diuangkan menurut harga pembelian. Lama pendidikan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan program wajib belajar 9 tahun yaitu 9 tahun dan > 9 tahun, sedangkan tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi Tidak tamat SD, Tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, dan tidak pernah sekolah. Pekerjaan dikelompokkan menjadi tidak bekerja, buruh non-tani, buruh tani, wiraswasta/berdagang/jasa, supir dan lainnya. Sedangkan untuk istri dikelompokkan menjadi tidak bekerja, PRT, buruh tani, buruh non-tani, dagang, dan lainnya. Pendapatan per kapita diperoleh dari total pendapatan keluarga dalam setahun dibagi jumlah anggota keluarga. Pendapatan keluarga diperoleh dari total pendapatan saat ini baik yang berasal dari pendapatan seluruh anggota keluarga dan penerimaan diluar pendapatan. Total pengeluaran diperoleh berdasarkan hasil recall dalam kisaran waktu satu tahun terakhir. Alokasi pengeluaran dikelompokkan menjadi pengeluaran pangan dan non pangan. Menurut Slamet (1993) diacu dalam Puspitawati (2006), pembuatan interval kelas menggunakan rumus berikut: Interval kelas (I) = Nilai tertinggi (NT)-Nilai terendah (NR) Jumlah kelas

42 Dukungan sosial yang terdiri dari dukungan emosi dan instrumen, dinilai berdasarkan sumber dukungan sosial seperti keluarga besar dan tetangga. Data dukungan sosial diberi skor 1 jika jawabannya tidak, dan skor 2 jika jawabannya ya. Langkah selanjutnya skor dijumlahkan berdasarkan sumber dukungan sosial dan dibuat penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993), sehingga diperoleh tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah jika jumlah dukungan yang diperoleh berkisar antara 6-7, kategori sedang jika jumlahnya berkisar antara 8-9, dan kategori tinggi jumlahnya berkisar antara 10-12. Data strategi koping fungsi ekonomi dilihat dari dua sub item pertanyaan yaitu mengurangi pengeluaran dan menambah pendapatan. Data strategi koping fungsi ekonomi diberi skor 1 jika jawabannya tidak pernah, skor 2 jika jawabannya kadang-kadang dan skor 3 untuk jawaban sering. Langkah selanjutnya skor dijumlahkan dan dibuat penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993), sehingga diperoleh tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah jika jumlah dukungan yang diperoleh berkisar antara 41-68, kategori sedang jika jumlahnya berkisar antara 69-96, dan kategori tinggi jumlahnya berkisar antara 97-123. Dalam penelitian ini, data kesejahteraan diukur berdasarkan satu pendekatan kesejahteraan saja yaitu, kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan 22 item pertanyaan tentang kepuasan responden terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, pakaian, kualitas rumah, kualitas pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan sosial di dalam masyarakat. Masing-masing pertanyaan diberi skor berdasarkan skala likert, yaitu skor 1= tidak puas, 2=cukup puas, 3=puas. Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan dijumlahkan, kemudian dibuat penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993), sehingga diperoleh tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah jika jumlah dukungan yang diperoleh berkisar antara 22-36, kategori sedang jika jumlahnya berkisar antara 37-52, dan kategori tinggi jumlahnya berkisar antara 53-66. Pengolahan dan analisis data-data di atas dilakukan secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif yang digunakan antara lain: nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi sedangkan analisis inferensia yang

43 digunakan, yaitu uji beda t Paired t-test, uji korelasi Rank Spearman dan uji regresi linier berganda. Pengolahan dan analisis tersebut berdasarkan tujuan penelitian, seperti: 1. Uji beda t Paired t-test, digunakan untuk melihat perbedaan kondisi antara sebelum dan saat menerima PKH, seperti melihat kepemilikan aset. 2. Uji Korelasi Rank Spearman. Digunakan untuk melihat hubungan antar dua variabel, seperti karakteristik keluarga dengan dukungan sosial, karakteristik keluarga dengan strategi koping fungsi ekonomi (meliputi strategi penghematan dan penambahan pendapatan) dan karakteristik keluarga dengan kesejahteraan subjektif. Selain itu, digunakan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial, strategi koping fungsi ekonomi dan kesejahteraan subjektif. 3. Uji linier berganda. Digunakan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima PKH. Adapun persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Y = β1x1 + β2x2 + β3x3 +..+ E Keterangan: Variabel Dependen: Y = Kesejahteraan Subjektif Variabel Independent: X1= usia istri X2= lama pendidikan istri X3= Besar anggota keluarga X4= Dukungan Sosial X5= Nilai Aset dalam rupiah X6= Strategi koping fungsi ekonomi X7= Dana PKH X8 = Total pengeluaran

44 Definisi Operasional Karakteristik Keluarga adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing keluarga, seperti umur, besar anggota keluarga, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran. Besar Anggota Keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal bersama dalam satu rumah. Lama Pendidikan adalah jumlah tahun yang dilalui keluarga dalam menyelesaikan jenjang pendidikan. Pendapatan Per kapita adalah pendapatan total yang diterima keluarga dari pendapatan semua anggota keluarga baik dari pekerjaan utama maupun penerimaan dari luar yang dikonversikan dalam per bulan, dibagi jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan keluarga dan dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Pengeluaran Per kapita adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh keluarga baik untuk kebutuhan pangan maupun non pangan yang dikonservasikan dalam per bulan, dibagi jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan keluarga dan dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Kepemilikan Aset Keluarga adalah seluruh kekayaan yang dimiliki keluarga berupa rumah milik sendiri, alat elektronik, kendaraan/transportasi, peralatan rumah tangga, furniture dan ternak yang dihitung berdasarkan jumlah dan dikonversikan kedalam nilai uang. Dukungan Sosial adalah bantuan yang berasal dari keluarga besar dan tetangga untuk mengatasi masalah ekonomi, pengasuhan, kesehatan dan konflik dalam keluarga. Dukungan Sosial Keluarga Besar adalah dukungan yang diterima keluarga dari keluarga besarnya, baik keluarga besar suami dan keluarga besar istri. Dukungan sosial keluarga besar diukur melalui dimensi emosi dan instrument. Dukungan Sosial Tetangga adalah dukungan yang diterima keluarga dari orang yang tinggal berdampingan dengan tempat tinggalnya. Dukungan sosial tetangga diukur melalui dimensi emosi dan instrument.

45 Strategi Koping Keluarga adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalahnya baik dengan cara berhemat atau menambah pendapatannya dengan cara mengandalkan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya. Strategi penghematan adalah kemampuan suatu keluarga untuk meyelesaikan masalahnya dengan cara mengurangi atau mengganti kebutuhan hidupnya dengan pengeluaran seminimal mungkin. Strategi penambahan pendapatan adalah kemampuan suatu keluarga untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara menambah atau mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhannya. Kesejahteraan Subjektif adalah kesejahteraan yang diukur berdasarkan kepuasan dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, pakaian, kualitas rumah, kualitas pendidikan anak, kesehatan keluarga dan pendapatan per kapita keluarga.