METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
|
|
- Dewi Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik sosio demografi, karakteristik ekonomi, modal sosial, ketahanan pangan rumah tangga, kualitas pengasuhan balita, dan status gizi balita pada rumah tangga dan komunitas miskin yang diteliti, dalam sekali waktu pengukuran. Penelitian dilakukan di wilayah Kota Bogor yaitu di Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal dan Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur. Penetapan kedua kelurahan tersebut sebagai lokasi penelitian dilakukan secara purposive yang didasarkan pada jumlah penduduk miskin dan insiden status gizi kurang maupun buruk pada balita (Gambar 5). Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan pada bulan April sampai Agustus Teknik Penarikan Contoh Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga miskin di Kota Bogor. Unit analisis terkecil dilakukan pada rumah tangga untuk variabel-variabel karakteristik sosio demografi, karakteristik ekonomi, modal sosial, ketahanan pangan rumah tangga, dan kualitas pengasuhan balita. Sementara itu unit analisis untuk variabel status gizi balita dilakukan pada tingkat individu balita anggota rumah tangga responden. Rumah tangga miskin yang digunakan sebagai populasi penelitian ini adalah rumah tangga miskin di Kota Bogor yang didata oleh BPS Kota Bogor yang digunakan sebagai data dasar untuk mencairkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi rumah tangga miskin. Pendataan rumah tangga miskin memang selalu menimbulkan pro dan kontra, begitu juga pendataan yang dilakukan oleh BPS terkait dengan peluncuran dana BLT oleh pemerintah. Beberapa kasus memang muncul, beberapa rumah tangga yang sebenarnya tidak layak memperoleh BLT namun karena human error (kolusi dan nepotisme) akhirnya dapat memperoleh BLT. Sebaliknya, rumah tangga yang jauh lebih layak memperoleh dana BLT banyak yang tidak memperolehnya. Meskipun begitu,
2 44 secara ilmiah penulis menilai bahwa variabel-variabel yang digunakan sebagai indikator rumah tangga miskin sebagai penerima BLT telah cukup lengkap, mulai dari pengukuran kondisi tempat tinggal, sumber air minum, sumber penerangan, bahan bakar untuk memasak sehari-hari, konsumsi makanan sumber protein hewani, kemampuan membeli pakaian, kemampuan berobat, lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga hingga kepemilikan tabungan. Berdasarkan alasan tersebut, rumah tangga miskin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rumah tangga hasil pendataan BPS yang digunakan untuk menentukan rumah tangga miskin penerima BLT. Di Kota Bogor, pencairan dana BLT Tahap I dilakukan pada bulan Oktober Oleh karenanya, data rumah tangga miskin yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pendataan rumah tangga miskin pada awal tahun 2005 di Kota Bogor yang digunakan sebagai data acuan daftar penerima dana BLT Tahap I tahun Pada pencarian data awal yang dilakukan, tidak diperoleh nama-nama keluarga dan penduduk miskin serta balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk secara lengkap. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan pencatatan data pada instansi-instansi yang terkait dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, penarikan contoh dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling. Cluster sampling merupakan teknik penarikan contoh yang bermanfaat ketika daftar secara lengkap tidak tersedia dari populasi (Agresti & Finlay 1997). Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, dua kelurahan yang diambil sebagai lokasi penelitian mewakili dua cluster dengan karakteristik berbeda. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal mewakili cluster dengan karakteristik persentase keluarga dan penduduk miskin relatif rendah namun insiden gizi kurang dan buruk relatif tinggi. Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur mewakili cluster dengan karakteristik persentase keluarga dan penduduk miskin relatif tinggi namun status gizi kurang dan buruk rendah. Kecamatan Tanah Sareal dipilih sebagai representasi dari bagian utara Kota Bogor dan Kecamatan Bogor Timur dipilih sebagai representasi dari bagian selatan Kota Bogor Keluarga miskin yang ada di masing-masing cluster dipilih secara acak untuk menentukan contoh terpilih penelitian ini berdasarkan data keluarga miskin
3 45 yang tersedia. Jumlah contoh rumah tangga dalam penelitian ini adalah 61 rumah tangga. Sebelum pengumpulan data dilakukan, sebenarnya telah dipilih secara acak masing-masing 34 rumah tangga penerima BLT dari dua RW yang ditetapkan di masing-masing kelurahan contoh sebagai rumah tangga contoh penelitian. Jumlah ini diambil untuk berjaga-jaga bila dalam proses pengumpulan data terdapat rumah tangga contoh yang drop out. Dikarenakan ada beberapa rumah tangga terpilih yang tidak bersedia menjadi contoh penelitian, maka jumlah akhir rumah tangga yang menjadi contoh penelitian ini adalah 33 rumah tangga dari Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal dan 28 rumah tangga dari Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur sehingga keseluruhan sampel berjumlah 61 rumah tangga miskin. Alur penetapan lokasi dan contoh penelitian disajikan pada Gambar 5. Kecamatan terpilih Pendataan jumlah keluarga dan penduduk miskin di kecamatan terpilih Tahun 2005 Pendataan persentase status gizi balita di kecamatan terpilih Tahun 2005 Ditentukan kelurahan dengan karakteristik : 1. persentase keluarga dan penduduk miskin relatif tinggi namun status gizi relatif kurang dan buruk rendah dibandingkan kelurahan yang lain (Kelurahan Tajur) 2. persentase keluarga dan penduduk miskin relatif rendah namun status gizi kurang dan buruk relatif tinggi (Kelurahan Kedung Jaya) Pengambilan contoh rumah tangga secara acak pada masing-masing kelurahan terpilih Gambar 5 Alur penetapan lokasi dan contoh penelitian. Jenis dan Cara Pengambilan Data Dalam pengumpulan data, penelitian yang dilakukan ini menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang ditujukan untuk menggali informasi dari responden tingkat rumah tangga. Sementara itu, metode kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif dengan menggunakan panduan wawancara
4 46 yang lebih difokuskan untuk menggali informasi dari responden (indepth interview). Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan berbagai cara yaitu melalui : 1. Wawancara dengan kepala rumah tangga (suami dan istri) dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan, untuk mengidentifikasi karakteristik sosio demografi dan karakteristik ekonomi rumah tangga, modal sosial, ketahanan pangan rumah tangga, dan kualitas pengasuhan balita. 2. Wawancara mendalam (indepth interview) terhadap beberapa rumah tangga terpilih. 3. Pengamatan lokasi penelitian untuk mengidentifikasi tempat pembelian kebutuhan pangan rumah tangga dan mengetahui harga bahan pangan di sekitar rumah tangga responden. 4. Pengukuran berat badan dan tinggi badan balita anggota rumah tangga contoh. Selain data primer, penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari instansi-instansi terkait untuk menunjang analisa data primer yang dihasilkan dalam penelitian ini. Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual dan kerangka pemikiran yang dibangun dalam penelitian ini maka beberapa variabel (peubah) digunakan sebagai instrumen pengukuran. Peubah-peubah tersebut disusun untuk dapat menjawab tujuan penelitian yang dilakukan (Tabel 2). Tabel 2. Variabel penelitian Variabel Ukuran Responden INDIKATOR UNTUK ARAS KOMUNITAS Modal sosial Kepercayaan : 1. Kepercayaan diri rumah tangga dalam menjalin hubungan sosial Kepala Rumah Tangga 2. Kepercayaan rumah tangga untuk menjalin (suami dan kerjasama tanpa rasa saling curiga istri) 3. Kepercayaan rumah tangga bahwa kerjasama yang dibangun dengan rumah tangga lain dapat membantu pemenuhan kebutuhan pangan
5 47 Variabel Ukuran Responden 4. Kepercayaan rumah tangga bahwa kerjasama yang dibangun dengan rumah tangga lain dapat membantu dalam pengasuhan balita 5. Kepercayaan rumah tangga bahwa lingkungannya dapat menciptakan kedamaian dan meredam kekacauan sosial 6. Kepercayaan rumah tangga bahwa menjaga keeratan hubungan di dalam lingkungannya adalah hal penting 7. Kepercayaan rumah tangga bahwa lingkungannya dapat menjaga hubungan di antara mereka tetap sustain Jaringan sosial antar rumah tangga di dalam komunitas : Sifat Jaringan : Formal Informal Karakteristik Jaringan : Bentuk/basis hubungan sosial Luas Kedalaman dan keterbukaan Keragaman Permanency Norma sosial : Aturan-aturan tidak tertulis dalam hubungan antar rumah tangga di dalam komunitas Nilai-nilai tradisional yang sudah ada turun temurun Nilai-nilai agama yang diyakini dalam menjalin hubungan sosial INDIKATOR UNTUK ARAS RUMAH TANGGA Karakteristik sosio demografi dan karakteristik ekonomi rumah tangga Ketahanan pangan rumah tangga Jenis kelamin anggota rumah tangga, kelompok umur anggota rumah tangga, umur kepala rumah tangga, pendidikan anggota rumah tangga, pekerjaan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, jumlah keluarga inti dalam rumah tangga Pengeluaran rumah tangga Pengeluaran rumah tangga untuk pangan Pengeluaran rumah tangga untuk beras Jumlah anggota rumah tangga yang berkontribusi terhadap pendapatan ekonomi rumah tangga Konsumsi pangan rumah tangga dengan menggunakan food list record yang diukur selama 7 hari, yang kemudian dihitung Tingkat Kecukupan Energi rumah tangga responden Kepala rumah tangga (suami dan istri) Kepala rumah tangga (suami dan istri)
6 48 Variabel Ukuran Responden Biaya transportasi yang diperlukan untuk mengakses lokasi pembelian bahan pangan sehari-hari Lokasi pembelian bahan pangan sehari-hari rumah tangga Harga kebutuhan pangan pokok di lokasi pembelian bahan pangan sehari-hari rumah Pedagang pangan yang diakses rumah tangga responden tangga Ketersediaan sarana transportasi Kualitas pengasuhan Pola asuh makan Pengasuh Pola asuh kesehatan Lingkungan pengasuhan balita utama balita (ibu) Status Gizi Balita BB/U Balita dalam BB/TB rumah tangga TB/U Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program Microsoft Excell XP dan SPSS versi 10.5 for Windows. Sementara itu, data status gizi balita diolah dengan menggunakan program WHO Anthro Data yang dihasilkan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabulasi silang dan juga dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan antar beberapa variabel. Variabel karakteristik sosio demografi dan karakteristik ekonomi rumah tangga miskin responden disajikan dalam bentuk tabulasi silang, grafik, dan juga dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan antar beberapa variabel. Variabel ketahanan pangan rumah tangga diperoleh dengan menghitung Tingkat Kecukupan Energi (TKE) rumah tangga didasarkan pada data konsumsi pangan rumah tangga melalui metode food list record selama tujuh hari pengukuran. Metode food list record dipilih karena metode ini dapat merepresentasikan data yang ingin dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data tentang asal pangan diperoleh, harga pangan, serta konsumsi pangan rumah tangga. Dalam metode ini, dilakukan wawancara kepada ibu rumah tangga tentang semua pangan yang dikonsumsi oleh semua anggota rumah tangga baik yang dimasak sendiri, hasil pembelian, maupun hasil pemberian. Jumlah pangan yang dikonsumsi oleh rumah tangga dicatat dalam URT (Ukuran Rumah Tangga) yang selanjutnya dikonversi menjadi satuan gram. Untuk dapat mengkonversi URT ke dalam gram, peneliti mengambil sampel pangan di warung-warung di sekitar
7 49 rumah tangga miskin responden, yang biasanya digunakan sebagai tempat pembelian kebutuhan pangan sehari-hari. Data konsumsi hasil food list record selama tujuh hari tersebut kemudian diolah untuk mengetahui rata-rata konsumsi energi dan protein per kapita per hari, yang sebelumnya dikoreksi terlebih dahulu dengan unit konsumsi (consumption unit). Konsumsi unit merupakan penyetaraan dari jumlah kali makan utama (meals) dalam sehari (Kusharto & Sa diyyah 2005). Kondisi ini berdasarkan asumsi bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan makan utama sebanyak tiga kali dalam sehari yang setara dengan satu unit konsumsi. Oleh karenanya, apabila anggota rumah tangga responden penelitian ini hanya makan utama sebanyak dua kali di rumah maka unit konsumsinya adalah adalah 2/3. Hal ini dilakukan untuk memperkecil kesalahan dalam penghitungan konsumsi per kapita maupun tingkat kecukupannya. Selanjutnya rata-rata konsumsi energi dan protein per kapita per hari tersebut dibandingkan dengan rata-rata kecukupan energi dan protein anggota rumah tangga responden yang dihitung berdasarkan jenis kelamin dan umur anggota rumah tangga responden. Hasilnya adalah tingkat kecukupan energi dan protein pada tingkat rumah tangga. Selanjutnya, tingkat kecukupan energi rumah tangga yang diperoleh dijadikan dasar untuk menentukan ketahanan pangan rumah tangga, yaitu : (a) rumah tangga tahan pangan bila tingkat kecukupan energi 90% dan (b) rumah tangga tidak tahan pangan bila tingkat kecukupan energi < 90%. Variabel modal sosial diukur dengan kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial. Komponen modal sosial berupa kepercayaan dinilai dengan tujuh ukuran kepercayaan (Tabel 2). Sementara itu, komponen modal sosial berupa jaringan sosial dinilai berdasarkan sifat, basis/bentuk, luas, kedalaman, keragaman, dan permanency jaringan sosial. Komponen modal sosial lainnya, yaitu norma sosial dinilai dengan tiga ukuran yaitu keberadaan norma tidak tertulis, norma tradisional, dan norma agama yang diakui rumah tangga miskin responden sebagai landasan dalam menjalin hubungan sosial, baik dalam pemenuhan kebutuhan pangan maupun dalam pengasuhan balitanya. Selanjutnya, skor ketiga komponen modal sosial diperoleh dari komposit ukuran-ukuran tersebut (Tabel 2) dengan menggunakan standarisasi skor sebagai berikut :
8 50 Skor komponen modal sosial = nilai x skor minimum Skor maksimum-skor minimum X 100 Kualitas pengasuhan diukur dari pola asuh makan, pola asuh kesehatan, dan lingkungan pengasuhan balita. Pengukuran lingkungan pengasuhan balita digunakan pengukuran HOME sebagai instrumennya. Data yang dihasilkan berupa data kategori yang selanjutnya diolah untuk melihat hubungannya dengan variabel-variabel lainnya dalam penelitian ini. Metode pengukuran status gizi balita dilakukan dengan mengukur status gizi antropometri berdasarkan indeks gabungan dari pengukuran BB/U, TB/U, dan BB/TB. Indeks antropometri gizi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan standar deviasi unit yang dikenal sebagai z-score. Nilai baku rujukan yang digunakan dalam indeks ini adalah baku rujukan WHO-NCHS. Rumus perhitungan z-score adalah sebagai berikut (Supariasa et al. 2002) : Z-score = Nilai individu subyek nilai median baku rujukan Nilai simpang baku rujukan Definisi Operasional Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : Rumah tangga miskin adalah rumah tangga yang menurut kriteria BPS dikategorikan miskin, yaitu apabila rumah tangga tersebut memenuhi sembilan atau lebih dari empat belas kriteria rumah tangga miskin. Karakteristik sosial demografi rumah tangga adalah karakteristik rumah tangga contoh yang meliputi : a. Jenis kelamin anggota rumah tangga, dibedakan laki-laki dan perempuan b. Umur anggota rumah tangga dikelompokkan menjadi : (a) < 5 tahun; (b) 5-12 tahun; (c) tahun; (d) tahun; dan (e) 55 tahun c. Umur kepala rumah tangga dihitung rata-rata dan standar deviasinya
9 51 d. Pendidikan anggota rumah tangga dikelompokkan menjadi : (a) belum sekolah; (b) tidak tamat SD/sederajat; (c) tamat SD/sederajat; (d) tamat SMP/sederajat; (e) tamat SMA/sederajat; dan (f) tamat perguruan tinggi e. Pekerjaan kepala rumah tangga dikelompokkan menjadi : (a) sektor jasa informal; (b) perdagangan; dan (c) tidak bekerja f. Jumlah anggota rumah tangga, dikelompokkan menjadi rumah tangga dengan anggota : (i) 3 orang; (ii) 4 8 orang; (c) 9 orang g. Jumlah keluarga inti dalam rumah tangga, dikelompokkan menjadi rumah tangga dengan : (i) 1 keluarga; (ii) 2 keluarga; (c) 3 keluarga Karakteristik ekonomi rumah tangga adalah karakteristik rumah tangga contoh yang meliputi : a. Pengeluaran rumah tangga, menunjuk pada rata-rata pengeluaran per kapita rumah tangga setiap bulan (Rp/kapita/bulan) b. Pengeluaran rumah tangga untuk pangan, menunjuk pada rata-rata pengeluaran per kapita rumah tangga setiap bulan yang digunakan untuk membeli kebutuhan pangan rumah tangga (Rp/kapita/bulan) c. Pengeluaran rumah tangga untuk beras, menunjuk pada rata-rata pengeluaran per kapita rumah tangga setiap bulan yang digunakan untuk membeli kebutuhan beras rumah tangga (Rp/kapita/bulan) c. Jumlah anggota rumah tangga yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga, dikelompokkan menjadi : (i) 1 orang; (ii) 2-3 orang; (c) 4 orang Modal sosial adalah jaringan-jaringan yang terbentuk dari hubungan-hubungan sosial dimana dibangun oleh kepercayaan, hubungan timbal balik di dalamnya (jaringan) dan norma-norma. Aspek modal sosial yang dilihat dalam penelitian ini adalah : 1. Kepercayaan, dibedakan dalam tujuh kriteria kepercayaan (Tabel 2) dengan tiga kategori, yaitu : 1 = tingkat kepercayaan rendah; 2 = tingkat kepercayaan sedang; dan 3 = tingkat kepercayaan tinggi. Skor kepercayaan (trust) yang diperoleh dikategorikan dengan menggunakan cut off sebagai berikut :
10 52 < 60% dari skor terendah - tertinggi : kepercayaan rendah 60% - 80% dari skor terendah - tertinggi : kepercayaan sedang > 80% dari skor terendah - tertinggi : kepercayaan tinggi 2. Jaringan Sosial, yang merupakan komposit dari ketujuh ukuran berikut ini: a. Bentuk/basis jaringan sosial rumah tangga dengan komunitasnya, dikelompokkan menjadi : 1 = kekerabatan, 2 = pertetanggaan, 3 = asal daerah sama b. Bentuk/basis jaringan sosial rumah tangga dengan luar komunitasnya, dikelompokkan menjadi : 1 = kekerabatan, 2 = pertetanggaan, 3 = asal daerah sama c. Sifat jaringan sosial, dibedakan menjadi : 1 = formal dan 2 = informal d. Luas jaringan sosial dibedakan menjadi 1 = sempit, 2 = sedang, dan 3 = luas e. Kedalaman jaringan sosial dibedakan menjadi 1 = rendah, 2 = sedang, dan 3 = tinggi f. Keterbukaan jaringan sosial dibedakan menjadi : 1 = tidak terbuka dan 2 = terbuka dengan kehadiran pihak luar g. Permanency jaringan sosial dibedakan menjadi 1 = temporal dan 2 = permanen Skor jaringan sosial (social networks) yang diperoleh dari komposit ketujuh ukuran tersebut dengan menggunakan standarisasi skor dikategorikan dengan menggunakan cut off sebagai berikut : < 60% dari skor terendah - tertinggi : jaringan sosial rendah 60% - 80% dari skor terendah - tertinggi : jaringan sosial sedang > 80% dari skor terendah - tertinggi : jaringan sosial tinggi 3. Norma Sosial, yang dikukur dari keberadaan norma tidak tertulis, norma tradisional, dan norma agama yang diakui rumah tangga miskin responden sebagai landasan hubungan sosialnya, yang dikategorikan dengan 1 = tidak ada norma; 2 = ada norma. Skor norma sosial (social norms) yang diperoleh dari komposit ketiga ukuran tersebut dengan menggunakan standarisasi skor dikategorikan dengan menggunakan cut off sebagai berikut :
11 53 < 60% dari skor terendah - tertinggi : norma sosial rendah 60% - 80% dari skor terendah - tertinggi : norma sosial sedang > 80% dari skor terendah - tertinggi : norma sosial tinggi Ketahanan pangan rumah tangga adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Ketahanan pangan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi : (i) rumah tangga yang tahan pangan, yaitu rumah tangga yang tingkat kecukupan energi 90%; dan (ii) rumah tangga yang tidak tahan pangan, yaitu rumah tangga yang rata-rata konsumsi energi < 90% kecukupan energi. Pola asuh makan adalah praktek dan cara ibu (pengasuh) dalam menyediakan dan memberikan makan kepada anak. Skor pola asuh makan terendah adalah 13 dan skor tertingginya adalah 51. Skoring untuk pola asuh makan dalam penelitian ini menggunakan cut off sebagai berikut: < 60% dari nilai terendah - tertinggi : pola asuh makan buruk (skor 13-36) 60% - 80% dari nilai terendah - tertinggi : pola asuh makan sedang (skor 37 44) > 80% dari nilai terendah - tertinggi : pola asuh makan baik (skor 45 51) Pola asuh kesehatan adalah kemampuan ibu (pengasuh) dalam mempraktekkan pola hidup sehat terhadap anak. Skor pola asuh kesehatan terendah adalah 15 dan skor tertingginya adalah 45. Skoring untuk pola asuh kesehatan dalam penelitian ini menggunakan cut off sebagai berikut: < 60% dari nilai terendah - tertinggi : pola asuh kesehatan buruk (skor 15-33) 60% - 80% dari nilai terendah - tertinggi : pola asuh kesehatan sedang (skor 34 40) > 80% dari nilai terendah - tertinggi : pola asuh kesehatan baik (skor 41 45)
12 54 Lingkungan pengasuhan balita adalah perilaku ibu (pengasuh) dalam memberikan stimuli dan respon terhadap perilaku anak, serta kemampuan ibu (pengasuh) dalam memberikan lingkungan yang nyaman bagi anak. Skor uji lingkungan perkembangan anak usia 0-3 tahun adalah : Skor 0 25 : lingkungan perkembangan anak kurang Skor : lingkungan perkembangan anak sedang Skor : lingkungan perkembangan anak baik Skor uji lingkungan perkembangan anak usia 3-6 tahun adalah : Skor 0 28 : lingkungan perkembangan anak kurang Skor : lingkungan perkembangan anak sedang Skor : lingkungan perkembangan anak baik Status gizi balita adalah keadaan pertumbuhan anak pada suatu waktu tertentu yang diukur dengan metode antropometri dengan menggunakan indeks gabungan (BB/TB, BB/U, dan TB/U). Interpretasi status gizi dari indikator gabungan berdasarkan WHO dan juga beberapa penyesuaiannya (Riyadi 2003) yang digunakan dalam penelitian ini tersaji pada Tabel 3. Tabel 3. Interpretasi status gizi balita dari indikator gabungan Kategori Indikator BB/TB Indikator BB/U Indikator TB/U Interpretasi status gizi Interpretasi WHO 1 normal rendah rendah tampak normal, mengalami kekurangan gizi pada masa lalu 2 normal normal normal normal 3 normal tinggi tinggi tubuh tinggi, gizi baik 4 rendah rendah tinggi saat ini kekurangan gizi berat 5 rendah rendah normal saat ini kekurangan gizi sedang 6 rendah normal tinggi saat ini kekurangan gizi ringan 7 tinggi tinggi rendah obes++ 8 tinggi normal rendah saat ini gizi lebih, mengalami kekurangan gizi pada masa lalu 9 tinggi tinggi normal gizi lebih, tapi tidak obes Beberapa penyesuaian normal normal rendah tampak normal, mengalami kekurangan gizi pada masa lalu normal rendah normal normal, tinggi normal normal normal tinggi normal, tinggi rendah rendah rendah saat ini kekurangan gizi sedang rendah normal normal saat ini kekurangan gizi ringan rendah normal rendah saat ini kekurangan gizi ringan tinggi normal normal gizi lebih, tapi tidak obes
Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita
16 KERANGKA PEMIKIRAN Karakteristik sebuah rumah tangga akan mempengaruhi strategi dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Karakteristik rumah tangga itu antara lain besar rumah tangga, usia kepala rumah tangga
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciModal Sosial Dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Tanah Sareal Dan Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor) 1
ISSN : 1978-4333, Vol. 03, No. 01 6 Modal Sosial Dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Tanah Sareal Dan Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor) 1 Alfiasari 2, Drajat Martianto 3, dan Arya H.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2
17 METODOLOGI Desain, Waktu dan Tempat Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental study yaitu percobaan lapang (field experiment) dengan menggunakan rancangan randomized treatment trial
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperincikonsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka
21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan
Lebih terperinciKarakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG
KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di kebun Malabar PTPN VIII Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study dimana pengumpulan data dilakukan pada satu waktu untuk menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih
Lebih terperincitingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program
22 KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan sejak tahun 2007 telah mengubah pola perilaku keluarga dari menggunakan minyak tanah menjadi menggunakan LPG. Sebagai suatu kebijakan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua atau lebih variabel yang akan diteliti. Metode yang digunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciJumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian
Lebih terperinciStrategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output
34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, penelitian ini termasuk Explanatory Reseach, yaitu penjelasan hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi
Lebih terperinciperkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.
KERANGKA PEMIKIRAN Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ada dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bersifat bawaan atau genetik, merupakan potensi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data yang Digunakan
METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.
METODE PENELITIAN Desain Penelitian, Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Bekasi. Penelitian dilakukan pada bulan Agustusi 2012. Desain penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciGambar 2 Metode Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian
8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan studi cross sectional. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposive yakni Desa Ciparigi
Lebih terperinci4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh
15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah
Lebih terperinciMETODOLOGI. 3. Cakupan Imunisasi Lengkap, Departemen Kesehatan RI Badan Pusat Statistik RI (BPS RI)
28 METODOLOGI Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang berasal dari berbagai instansi terkait. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciNASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN
Lampiran 1 NASKAH PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN Saya Meiti Mahar Resy sebagai mahasiswi Universitas Esa Unggul akan melakukan penelitian Skripsi di RW 03 Kelurahan Pondok Kacang Timur Tangerang Banten.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh
24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak
25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
35 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi observasional cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi. distribusi.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Provinsi Jambi, yang mana pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross-sectional study. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dibidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel. Metode yang digunakan
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif, yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai hubungan antara variabel yang mempengaruhi status gizi bayi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengambilan Data
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan baseline dari penelitian Dr. Ir. Sri Anna Marliyati MSi. dengan judul Studi Pengaruh Pemanfaatan Karoten dari Crude Pal Oil
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan metode survai,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4257 = 97, (0.1 )
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yakni cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja atau tidak berkesinambungan dalam jangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara jumlah zat gizi pada makanan balita, frekuensi makan balita, jenis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Kota Depok, Jawa Barat dengan mengambil sampel Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang
Lebih terperinci