METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh"

Transkripsi

1 35 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor untuk mewakili wilayah perkotaan dan Kabupaten Bogor untuk mewakili wilayah pedesaan. Pada masing-masing wilayah, dipilih satu SMA dan satu SMK untuk memperoleh data yang lebih beragam Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan diperoleh data bahwa SMA Negeri yang ada di Kota Bogor ada 10 sekolah, sedangkan di Kabupaten Bogor ada 35 sekolah. SMK Negeri di Kota Bogor ada 5 sekolah, begitu pula dengan SMK di Kabupaten Bogor, ada 5 sekolah. Pemilihan sekolah dilakukan secara purposive dengan beberapa pertimbangan seperti misalnya bukan termasuk sekolah yang berstandar internasional (SBI) sehingga status sosial ekonominya lebih beragam dan juga karena alasan ketersediaan data dan kesediaan pihak sekolah untuk bekerjasama. Untuk wilayah Kota Bogor dipilih SMAN 5 Bogor dan SMKN 1 Bogor, sedangkan untuk wilayah Kabupaten Bogor dipilih SMAN 1 Ciomas dan SMKN 1 Ciomas. Penelitian dilakukan sejak bulan Maret hingga Desember 2011 mulai dari penulisan proposal, penyusunan instrument, survei lapang, pengambilan data, analisis data dan penulisan tesis. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah remaja yang berada di kelas X SLTA dengan pertimbangan bahwa siswa kelas X berada dalam kondisi peralihan dari SLTP sehingga masih memerlukan proses adaptasi. Kondisi ini diasumsikan lebih sesuai dengan tujuan penelitian untuk melihat resiliensi remaja. Kerangka sampling adalah siswa kelas X dari keluarga utuh. Untuk wilayah perkotaan dan pedesaan, dilakukan penentuan secara cluster dimana masing-masing wilayah diambil 100 sampel. Teknik pengambilan sampel setiap wilayah digunakan Proporsional Random Sampling, yaitu selain anggota populasi memiliki kesempatan yang sama, juga pengambilan sampel diambil secara proporsional dengan pertimbangan bahwa setiap sekolah memiliki jumlah siswa yang berbeda. Jumlah keseluruhan sampel yang direncanakan dari kedua wilayah adalah 200 siswa.

2 36 Jumlah sampel yang diambil untuk setiap sekolah di sebuah wilayah (perkotaan atau pedesaan) mengikuti rumus berikut ini: n =. jumlah siswa di sekolah tersebut x 100 jumlah siswa di semua sekolah dalam satu wilayah Pedesaan Perkotaan Kabupaten Bogor Kota Bogor SMAN 1 Ciomas SMKN 1 Ciomas SMKN 1 Bogor SMAN 5 Bogor n n n n Proporsional Random Sampling Gambar 3. Bagan cara pengambilan contoh Data jumlah siswa kelas X yang berasal dari keluarga utuh, sampel yang diambil berdasarkan rumus untuk menentukan sampel secara proporsional dan jumlah akhir sampel yang memenuhi kriteria disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah sampel pada masing-masing sekolah Wilayah/Sekolah Kota Bogor 1. SMAN 5 Bogor 2. SMKN 1 Bogor Kabupaten Bogor 1. SMAN 1 Ciomas 2. SMKN 1 Ciomas Jumlah siswa kelas X Sampel berdasarkan rumus Sampel akhir Jumlah Sampel akhir yang digunakan dalam penelitian berkurang dari sampel yang telah ditentukan sebelumnya, antara lain disebabkan karena data yang diberikan oleh contoh, tidak lengkap atau contoh berasal dari keluarga yang tidak utuh (orang tua bercerai atau meninggal). Dari 200 contoh yang direncanakan, tersisa 181 contoh yang terdiri dari 93 contoh di wilayah Kota Bogor dan 88 contoh di wilayah Kabupaten Bogor.

3 37 Jenis dan Cara Pengambilan Data Pada penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data yang dikumpulkan mencakup (1) karakteristik individu (usia, jenis kelamin, urutan kelahiran); (2) karakteristik sosial ekonomi (pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua); (3) faktor internal; (4) faktor eksternal keluarga; (5) faktor eksternal sekolah; (6) faktor eksternal teman sebaya; (7) faktor eksternal masyarakat; (8) faktor resiko; (9) resiliensi remaja. Data sekunder meliputi data siswa, keadaan umum sekolah serta dokumentasi yang terkait dengan topik penelitian Tabel 5. Jenis data penelitian No Variabel Jenis Informasi Instrumen 1. Karakteristik Individu usia, jenis kelamin, dan urutan kelahiran Ketentuan Peneliti 2. Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan Ketentuan Peneliti pendapatan orang tua 3. Faktor Protektif Internal komunikasi dan kerjasama, self efficacy, empati,, problem solving, self awareness tujuan dan aspirasi. 4. Faktor Protektif Eksternal a. Keluarga Dimensi Relationship, Personal Growth dan System Maintenance Resilience and Youth Development Module (RYDM) Family Environment Scale (Moos and Moos) b. Sekolah c. Teman Sebaya d. Masyarakat Hubungan, harapan dan partisipasi Hubungan, harapan dan partisipasi Hubungan, harapan dan partisipasi Modifikasi dari RYDM Modifikasi dari RYDM Modifikasi dari RYDM 5. Faktor Resiko Pengalaman yang dapat meningkatkan perilaku bermasalah dari individu, keluarga atau masyarakat 6. Resiliensi Personal competence dan acceptance of self and life Ketentuan peneliti berdasarkan teori Resilience Scale (Wagnild and Young)

4 38 Dalam menentukan kualitas data dilakukan uji reliabilitas kuesioner yang dilakukan dengan metode Cronbach s Alpha. Tabel 6 menyajikan hasil uji realibilitas masing-masing instrumen. Tabel 6. Nilai alpha cronbach instrumen penelitian yang digunakan No Instrumen Jumlah item pertanyaan 1. Faktor Protektif Internal (RYDM) Faktor Eksternal Keluarga (Family Environment Scale) a. Dimensi Relationship b. Dimensi Personal Growth c. Dimensi System Maintenance 3. Faktor Eksternal Lingkungan a. Sekolah b. Teman Sebaya c. Masyarakat Cronbach Alpha (α) Faktor Resiko Resiliensi (Resilience Scale) Pengolahan dan Analisis Data Faktor protektif internal diukur dengan menggunakan instrumen The Resilience Youth Development Module (RYDM) yang dikeluarkan oleh California Healthy Kids Survey (Austin, 2010). RYDM mencakup 6 aspek atau domain, yaitu (1) komunikasi dan kerjasama; (2) self efficacy; (3) empati; (4) problem solving; (5) self awareness; (6) tujuan dan aspirasi (Kaya 2007). Instrumen ini terdiri atas18 item pertanyaan yang kesemuanya digunakan dalam penelitian ini. Jawaban menggunakan 4 skala Likert yaitu sangat tidak sesuai (1) sampai sangat sesuai (4). Faktor protektif eksternal terdiri dari faktor keluarga dan lingkungan. Faktor protektif keluarga diukur dengan menggunakan Family Environment Scale dari Moos and Moos (2002) yang didefinisikan sebagai interaksi antara orang tua dan anak serta anggota keluarga lainnya yang diukur melalui persepsi dari anak dalam keluarga tersebut. Alasan pemilihan Family environment Scale sebagai instrument adalah: (1) Pentingnya keluarga dalam perkembangan anak dan remaja; (2) Disiplin ilmu yang mendasari penelitian ini adalah ilmu keluarga; (3) Dapat melihat interaksi atau pola hubungan dalam keluarga secara lebih mendalam. Instrumen Family Environment Scale (FES) yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi dalam sistem skoring yang digunakan yaitu dari (1) ya dan (2) tidak, menjadi 4 skala Likert yaitu (1) sangat tidak sesuai; (2) tidak

5 39 sesuai; (3) sesuai (4) sangat sesuai untuk pertanyaan yang favourable, sedangkan (1) sangat sesuai; (2) sesuai; (3) tidak sesuai dan (4) sangat tidak sesuai untuk pertanyaan yang unfavourable. Family Environment Scale (FES) terdiri dari 3 dimensi dan 10 sub skala yang masing-masing memiliki 9 pertanyaan sehingga total pertanyaan adalah 90 item yang kesemuanya digunakan dalam penelitian ini. Dimensi hubungan (relationship) terdiri atas 3 sub skala (27 item pertanyaan), dimensi perkembangan personal (personal growth) terdiri atas 5 sub skala (45 item pertanyaan) dan dimensi sistem pemeliharaan (system maintenance) terdiri atas 2 sub skala (18 item pertanyaan). Faktor protektif eksternal lainnya yaitu lingkungan, berupa partisipasi aktif, hubungan dan harapan yang tinggi dari sekolah, teman sebaya dan masyakarat sekitar. Instrumen yang digunakan untuk mengukur faktor protektif eksternal disusun oleh peneliti berdasarkan faktor eksternal yang disampaikan oleh Benard (Benard 1995 diacu dalam Alimi 2006) dan dimodifikasi juga dari Resilience and Youth Development Module-California Healthy Kids Survey yang dikeluarkan oleh California Departement of Education (2004) yang diacu dalam Sun & Stewart (2007). Instrumen meliputi pertanyaan-pertanyaan favourable tentang partisipasi, hubungan dan adanya harapan yang tinggi dari sekolah, teman sebaya dan masyarakat sekitar. Masing-masing terdiri dari 10 pertanyaan dengan 4 skala Likert dari (1) sangat tidak sesuai sampai (4) sangat sesuai. Faktor Resiko merupakan kejadian atau pengalaman yang dapat meningkatkan perilaku bermasalah yang berasal dari individu, keluarga atau masyarakat. Ada 15 item pertanyaan yang menggambarkan faktor resiko dengan jawaban 1 (ya) yang menunjukkan kondisi yang pernah atau sedang dialami atau 0 (tidak) yang menunjukkan kondisi yang tidak pernah atau tidak sedang dialami oleh contoh. Semakin besar skor total maka berarti semakin banyak faktor resiko yang dimiliki oleh contoh. Resiliensi Remaja diukur menggunakan instrument The Resilience Scale (RS) oleh Wagnild dan Young (1993). Resilience Scale digunakan untuk mengukur resiliensi berdasarkan 2 faktor utama yaitu personal compentence (kompetensi personal) dan acceptance of self and life (penerimaan terhadap diri dan kehidupan). Resilience Scale (skala resilien) ini terdiri atas 25 item pertanyaan yang semuanya berupa pertanyaan positif dengan menggunakan 7 skala Likert dengan skor antara Skor di atas 145 diindikasi memiliki

6 40 resiliensi tinggi, skor antara reseliensi sedang dan skor di bawah 125 resiliensi rendah (Wagnild 2009). Dalam penelitian ini, instrumen resilience scale diadaptasi sepenuhnya (25 pertanyaan), namun menggunakan 4 skala Likert dari (1) sangat tidak sesuai, (2) tidak sesuai, (3) sesuai, dan (4) sangat sesuai. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk memudahkan contoh dalam memilih jawaban seperti yang pernah dilakukan Alimi (2005), Ardias (2008) dan Sari (2009). Alimi (2005) mengubah jawaban dari 7 skala Likert menjadi 4 skala Likert karena pada saat try out, ditemukan banyaknya jawaban mengumpul di tengah karena responden merasa bingung dengan alternatif jawaban yang terlalu banyak. Ahern et al. (2006) dalam Luvaas (2010) menemukan bahwa RS memiliki keandalan yang sangat baik dengan koefisien Cronbach Alpha 0.91, sedangkan Alimi (2005) menemukan reliabilitas skala resiliensi ini sebesar Dalam analisis deskriptif untuk mengetahui kecenderungan sebaran contoh dalam menjawab pertanyaan, dilakukan crosstab. Jawaban dikelompokkan menjadi dua skor yaitu (0) untuk jawaban tidak yang berasal dari jawaban sangat tidak sesuai dan tidak sesuai serta (1) untuk jawaban ya yang berasal dari jawaban sesuai dan sangat sesuai. Data yang ditabulasikan adalah persentase contoh yang menjawab ya berdasarkan jenis kelamin, jenis sekolah dan tipologi wilayah. Sebelum dilakukan uji statistik, dilakukan skoring dengan pertimbangan bahwa jawaban sesuai dan sangat sesuai tidak dapat dijumlahkan dengan jawaban tidak sesuai dan sangat tidak sesuai karena merupakan data yang diskrit. Oleh karena itu, jawaban sangat tidak sesuai dan tidak sesuai diberi skor (0), sesuai diberi skor (1) dan sangat sesuai diberi skor (2). Untuk menyamakan satuan yang digunakan maka semua skor yang diperoleh dikonversi dalam bentuk persen (0-100). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: X nilai minimum X Y = x 100 Nilai maksimum X - nilai minimum X Keterangan: Y= skor dalam persen X= skor yang diperoleh untuk setiap contoh

7 41 Langkah selanjutnya adalah mengelompokkan skor skala resiliensi, faktor internal, faktor ekternal lingkungan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kategori jenjang bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 1999 dalam Sanni, 2009). Komposit skor yang diperoleh dikategorikan ke dalam tiga kategori yakni rendah, sedang dan tinggi (Budikusumo, 2009). Secara umum pengkategorian yang digunakan adalah rendah (skor<33.3), sedang (skor ) dan tinggi (skor ). Selanjutnya data yang dianalisis meliputi data karakteristik keluarga dan individu, faktor protektif internal, faktor protektif eksternal keluarga dan lingkungan, faktor resiko dan resiliensi remaja. Untuk melihat perbedaan dari faktor internal, faktor eksternal dan resiliensi pada remaja laki-laki dan perempuan dilakukan uji beda t. Begitu pula untuk melihat perbedaan variabelvariabel tersebut pada contoh di SMA dan SMK serta di wilayah perkotaan dan pedesaan. Untuk melihat perbedaan pendapatan dan pendidikan orang tua berdasarkan jenis kelamin, jenis sekolah dan tipologi wilayah menggunakan uji Mann Whitney. Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan). Uji korelasi menggunakan Pearson Correlation karena jika sampel data lebih dari 30 (sampel besar) dan kondisi data normal, sebaiknya menggunakan korelasi Pearson (Nugroho, 2005). Untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap resiliensi remaja, digunakan uji regresi berganda dengan model persamaannya sebagai berikut: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x β14x14 + ε Y = resiliensi x7 = pendapatan ayah α = konstanta x8 = pendapatan ibu β = koefisien regresi x9 = faktor internal x1 = jenis kelamin x10 = faktor eksternal keluarga x2 = jenis sekolah x11 = faktor eksternal sekolah x3 = tipologi wilayah x12 = faktor eksternal teman sebaya x4 = urutan kelahiran x13 = faktor eksternal masyarakat x5 = pendidikan ayah x14 = faktor resiko x6 = pendidikan ibu ε = galat (error)

8 42 Definisi Operasional Remaja adalah siswa laki-laki dan perempuan yang duduk di kelas X sekolah lanjutan tingkat atas. Pendidikan ayah adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh ayah contoh Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh oleh ibu contoh Pekerjaan ayah adalah jenis pekerjaan utama yang dilakukan oleh ayah contoh sebagai sumber mata pencaharian untuk membiayai kebutuhan keluarga. Pekerjaan ibu adalah jenis pekerjaan utama yang dilakukan oleh ibu contoh sebagai sumber mata pencaharian untuk membiayai kebutuhan keluarga. Pendapatan ayah adalah perkiraan besarnya nominal uang yang diterima ayah dari pekerjaannya dalam satuan rupiah/bulan menurut persepsi anak Pendapatan ibu adalah perkiraan besarnya nominal uang yang diterima ibu dari pekerjaannya dalam satuan rupiah/bulan menurut persepsi anak Urutan kelahiran adalah urutan kelahiran contoh dalam keluarga inti (anak pertama, anak tengah atau anak bungsu). Faktor protektif adalah segala sesuatu yang berasal dari individu, keluarga dan masyarakat yang dapat melindungi seseorang dari efek-efek negatif faktor resiko dan membentuk resiliensi. Faktor protektif terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Protektif Internal adalah faktor pelindung yang berasal dari dalam diri individu Faktor Protektif Eksternal adalah faktor pelindung yang berasal dari luar individu, yaitu dari keluarga dan lingkungan sekitar termasuk teman sebaya, sekolah dan masyarakat di sekitar tempat tinggal Lingkungan Keluarga adalah interaksi antara orang tua dan anak serta anggota keluarga lainnya berdasarkan persepsi remaja yang terdiri dari 3 dimensi yaitu hubungan (relationship), perkembangan personal (personal growth) dan sistem pemeliharaan (system maintenance). Dimensi Hubungan (relationship) dalam lingkungan keluarga adalah segala sesuatu yang mengarah pada kohesi, ekspresi dan konflik. Kohesi (Cohesion) adalah kewajiban, bantuan dan dukungan di antara anggota keluarga

9 43 Ekspresi (expressiveness) adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan anggota keluarga untuk mengekspresikan perasaan mereka secara langsung Konflik (conflict) adalah sesuatu yang berhubungan dengan tingkat dimana anggota keluarga mengekspresikan secara terbuka perasaan tidak senang, kemarahan dan ketidaksetujuannya. Dimensi Perkembangan Personal (personal growth) adalah evaluasi lingkungan keluarga dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang terdiri dari 5 sub komponen, yaitu kebebasan, orientasi untuk berprestasi, orientasi pada budaya, orientasi pada rekreasi aktif dan moral religius Kebebasan (independence) adalah tingkat dimana anggota keluarga memiliki keinginan, harapan dan kemampuan untuk membuat keputusan sendiri Orientasi untuk berprestasi (achievement orientation) adalah kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas dalam keluarga yang mengarah pada pencapaian prestasi atau berkompetisi Orientasi pada intelektual dan budaya (intelectual-cultural orientation) adalah kegiatan yang berhubungan dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan politik, kemasyarakatan, budaya dan intelektual Orientasi pada rekreasi aktif (active-recreation orientation) adalah kegiatan yang berhubungan dengan tingkat partisipasi dalam kegiatan rekreasi Pemahaman moral agama (moral-religion emphasis) adalah kegiatan yang berhubungan dengan penerapan nilai, moral dan agama dalam keluarga Dimensi Sistem Pemeliharaan (system maintenance)adalah kegiatan yang berhubungan dengan sistem pemeliharaan nilai-nilai dalam keluarga yang terdiri dari organisasi dan kontrol. Organisasi (organization) adalah tingkat perencanaan dan pengaturan kewajiban dalam keluarga Kontrol (control) adalah seberapa banyak peraturan dan prosedur digunakan dalam kehidupan keluarga Dukungan Lingkungan adalah faktor protektif eksternal yang meliputi hubungan, harapan yang tinggi dan partisipasi dari lingkungan (teman sebaya, sekolah dan masyarakat sekitar)

10 44 Faktor Resiko adalah segala sesuatu yang berasal dari individu, keluarga dan masyarakat yang dapat membuat orang menjadi rentan atau menyebabkan terjadinya perilaku bermasalah. Resiliensi adalah prediksi terhadap kemampuan yang dimiliki individu untuk mampu bertahan dalam situasi yang kurang menguntungkan atau penuh tekanan yang diukur dari aspek kompetensi personal dan penerimaan atas diri dan kehidupan. Kompetensi personal (Personal Competence) adalah keyakinan diri, kemandirian, tekad, penguasaan, akal Penerimaan diri dan kehidupan (Acceptance of self and life) adalah kemampuan untuk melakukan adaptasi, fleksibilitas dan memiliki perspektif yang seimbang terhadap kehidupan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut: METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan metode survei. Penelitian dengan desain cross sectional study adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh 29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 29 METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Bogor, terdiri dari tiga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kecenderungan locus of control pada anak pendeta yang berada pada fase remaja akhir di Gereja denominasi X Jakarta. Rancangan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif atau pendekatan kuantitatif adalah sebuah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh 15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh peubah-peubah prediktor (independent variable), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara strategi manajemen kelas dan prestasi akademik mata pelajaran Fisika, Kimia, Biologi pada siswa kelas XI-IPA SMAN X di Bandung. Teori

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena dalam proses penelitiannya menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2014 hingga 30 Maret 2015. Penelitian berlokasi di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner nyeri leher aksial. Pengujian dilakukan dengan uji Cronbach s

Lebih terperinci

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1. 20 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut seorang pakar ekologi keluarga yaitu Bronfenbrener menyatakan bahwa anak adalah salah sebuah unsur dalam lingkungan. Hal tersebut ditinjau dari sudut pandang dalam perpsektif

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan Explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel pengetahuan pencegahan penyakit, sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. telah ditentukan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. ABSTRAK

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software  For evaluation only. ABSTRAK ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran pengaruh antara Family Protective Factors dan aspek-aspeknya terhadap Resilency pada pasien penderita gagal ginjal terminal di rumah sakit X Bandung.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian non-eksperimental tidak ada treatment/ perlakuan

Lebih terperinci

Hipotesa dalam penelitian ini adalah : ada hubungan antara keberfungsian. keluarga dengan kematangan emosi pada remaja laki-laki.

Hipotesa dalam penelitian ini adalah : ada hubungan antara keberfungsian. keluarga dengan kematangan emosi pada remaja laki-laki. Hipotesa dalam penelitian ini adalah : ada hubungan antara keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi pada remaja laki-laki. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self BAB III METODE PEELITIA A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dengan menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan penelitian yang memiliki dua variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Varibabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya : 1. Variabel Tergantung : Kecenderungan Perilaku Bullying 2. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui psychological well-being pada pasien HIV positif (usia 20-34 tahun) di RS X Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang beralamat di Jalan Kolonel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual berbagai Bakery, Cupcake Shop, and Gourmet Shop berlokasikan di Jl. Jenderal Sudirman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT RESILIENCE PADA ANAK- ANAK DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT RESILIENCE PADA ANAK- ANAK DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT RESILIENCE PADA ANAK- ANAK DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI (Studi terhadap anak-anak di Panti Asuhan Muhammadiyah, Nanggroe Aceh Darussalam)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada datadata numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai behavioral autonomy dalam proses belajar pada siswa kelas akselerasi SMAN X di Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran derajat kecemasan pada atlet basket usia 17-25 tahun di kota Bandung Penelitian ini menggunakan teori Kecemasan dari Spielberger. Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Menurut Mudrajad Kuncoro (2009:69) dalam membuat perencanaan penelitian ada beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan, yaitu: jenis penelitian berkaitan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kemandirian emosional dan tingkat kemandirian perilaku para siswa kelas I SMAN X Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini 15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran resiliency pada orangtua yang memiliki anak down syndrome di SPLB X Bandung. Manfaat yang diharapkan ialah memberikan informasi kepada orangtua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial BAB III METODE PENELITIAN Variabel Tergantung : Resiliensi A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Variabel Bebas : Sense of Purpose dan Dukungan Sosial B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan teknik komparasi kontinum yaitu ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan pernyesuaian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penentuan metode yang dipakai harus tepat dan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan kesadaran merek, asosiasi

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, objek adalah hal, perkara, atau orang menjadi pokok pembicaraan; dijadikan sasaran diteliti, diperhatikan. Objek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu 57 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Desain Penelitian ini menggunakan disain survei, suatu disain non-experimental dengan metode cross-sectional karena penelitian ini berhubungan dengan fenomena-fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut

Lebih terperinci