METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh"

Transkripsi

1 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei karena penelitian ini mengambil contoh dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama. Lokasi penelitian adalah kampus IPB Darmaga. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan IPB cukup banyak memiliki mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Penelitian dilaksanakan selama dua belas bulan, yaitu dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan, pengambilan data primer dan sekunder, pengolahan data, serta penulisan skripsi. Persiapan atau penulisan proposal dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Mei Pengambilan data primer dan sekunder dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli Pengolahan data dan penulisan skripsi dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember Teknik Penarikan Contoh Populasi contoh pada penelitian ini adalah mahasiswa pascasarjana IPB yang merantau dan tinggal berpisah dengan keluarganya. Contoh diambil secara purposive, di mana pemilihan contoh berdasarkan pada karakteristik tertentu (Umar 2006). Karakteristik contoh yang dipilih adalah mahasiswa pascasarjana IPB angkatan 2009, telah menikah dan memiliki anak, serta merupakan keluarga jarak jauh atau tidak membawa suami/ istri dan anak. Teknik pengambilan contoh dilakukan dengan cara snow ball sampling, yang merupakan teknik penentuan contoh yang pada mulamula jumlahnya kecil, kemudian contoh ini diminta memilih contoh lain untuk dijadikan contoh lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah contoh terus menjadi banyak (Umar 2006). Contoh yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 75 orang dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu salah satu teknik penentuan jumlah contoh untuk penelitian sosial. Berikut merupakan perhitungan dalam pengambilan contoh menggunakan rumus Slovin.

2 26 N 582 n = = = = 72, Ne (0,11) 2 Keterangan: n = ukuran contoh N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan contoh yang masih dapat ditoleransi. Tingkat kesalahan 11%. Berdasarkan rumus Slovin, jumlah contoh minimal yang digunakan adalah sebanyak 73 orang. Oleh karena itu, jumlah contoh yang digunakan dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 75 responden. Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari contoh melalui pengisian kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data primer meliputi data karakteristik keluarga, dukungan keluarga, pola komunikasi, pengambilan keputusan keluarga, dan kesejahteraan keluarga, sedangkan data sekunder diperoleh dari telaah dokumentasi dan kepustakaan dari Sekolah Pascasarjana IPB. Variabel, jenis data, pengumpulan data, dan alat bantu yang digunakan dicantumkan pada Tabel 2. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for Windows. Pengolahan data dilakukan secara bertahap mulai data yang terkumpul di lapangan sampai siap untuk dianalisis. Data dari hasil pengumpulan di lapangan terlebih dahulu dilakukan pengeditan (editing), pengkodean (coding) dan memasukkan data ke dalam komputer (entry data). Selanjutnya dilakukan pembersihan data (cleaning data) dengan cara melihat distribusi frekuensi setiap peubah. Apabila ada kesalahan memasukkan data ke dalam komputer, dilakukan pengecekan ulang.

3 27 Tabel 2 Variabel, jenis data, dan teknik pengambilan data No. Variabel Jenis Data 1 Karakteristik Contoh dan Keluarga Umur contoh, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan contoh dan pasangan, pendapatan keluarga, ratarata konribusi pendapatan terhadap keluarga, akses informasi, sumber, jenis informasi,dan aset 2 Pola Komunikasi Keluarga Frekuensi kepulangan, frekuensi komunikasi dengan pasangan, frekuensi komunikasi dengan anak, dan jenis hal yang dikomunikasikan 3 Proses Pengambilan Keputusan Keluarga Pengambilan keputusan dalam bidang keuangan, pangan, pendidikan, kesehatan, dan keperluan keluarga lainnya 4 Kesejahteraan Keluarga Kesejahteraan objektif pendekatan pendapatan per kapita Kesejahteraan subjektif Pangan, pendidikan, kesehatan, keuangan, kesehatan, aset keluarga, reproduksi, strategi pemenuhan kebutuhan hidup lain, dan sosial kemasyarakatan Primer Primer Primer Primer Teknik Pengambilan Data Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Data karakteristik keluarga meliputi umur contoh, tingkat pendidikan contoh, pendapatan per kapita, jumlah anggota keluarga, pekerjaan contoh, kepemilikan aset, akses informasi, sumber informasi, dan jenis informasi. Aset yang dimaksudkan berupa aset yang dijelaskan secara deskriptif. Akses informasi (mudah atau tidaknya memperoleh informasi yang diperoleh, dan jenis informasi yang diperoleh) diberi skor 1 jika jawabannya ya, dan skor 0 jika jawabannya tidak. Langkah selanjutnya adalah mengkompositkan skor tersebut sehingga diperoleh total skor. Kemudian dilakukan transformasi skala ordinal dari 0100 dengan rumus sebagai berikut (Tati 2004): Y min Z = x 100 max min Hasil transformasi tersebut dibuat kategori berdasarkan interval kelas, yang ditentukan menggunakan rumus berikut: Interval kelas = Skor maksimum (NT) Skor minimum (NR) max min = Interval (I)

4 28 Pengelompokan kategori adalah sebagai berikut: Rendah : NR sampai (NR+I) = Sedang : (NR+I) sampai {(NR+I)+I} = Tinggi : {(NR+I)+I} sampai NT = Dukungan sosial diukur berdasarkan sumber dukungan sosial, yang meliputi dukungan sosial keluarga inti dan dukungan sosial keluarga besar, dan teman. Dukungan sosial keluarga meliputi dukungan dukungan keluarga inti, keluarga besar, dan teman. Masingmasing pertanyaan diberi skor berdasarkan skala ordinal, yaitu skor 1 jika tidak pernah, skor 2 jika jarang, skor 3 jika sering, dan skor 4 jika sangat sering mendapatkan dukungan sosial. Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masingmasing pertanyaan dikompositkan, kemudian dilakukan transformasi skala ordinal dari 0100 persen. Selanjutnya dikategorikan menjadi kategori dukungan sosial rendah jika skor antara %; kategori dukungan sosial sedang jika skor antara %; dan kategori dukungan sosial tinggi jika skor antara persen. Pola komunikasi dilihat berdasarkan waktu kepulangan (mudik), frekuensi komunikasi, dan halhal yang dikomunikasikan antara contoh dengan pasangan serta anak. Semua item pada variabel frekuensi komunikasi tertuang dalam kuesioner dan dilakukan skoring (Retnowati 2007). Masingmasing pertanyaan diberi skor berdasarkan skala ordinal, yaitu skor 1 jika tidak pernah, skor 2 jika jarang, skor 3 jika sering, dan skor 4 jika sangat sering berkomunikasi. Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masingmasing pertanyaan dikompositkan, kemudian dilakukan transformasi skala ordinal dari 0100 persen. Selanjutnya dikategorikan menjadi kategori pola komunikasi rendah jika skor antara %; kategori pola komunikasi sedang jika skor antara %; dan kategori pola komunikasi tinggi jika skor antara persen. Pengolahan data intensitas komunikasi antar anggota keluarga mengacu pada penelitian Anonim (2006) yang telah dimodifikasi, yaitu: TP : Tidak Pernah, jika komunikasi tidak pernah dilakukan antara responden dengan anggota keluarganya. JR : Jarang, jika frekuensi <2 kali dalam kurun waktu satu minggu S : Sering, jika frekuensi komunikasi dilakukan 26 kali dalam kurun waktu satu minggu. SS : Sangat Sering, jika frekuensi komunikasi dilakukan >6 kali dalam kurun waktu satu minggu.

5 29 Pengolahan data pengambilan keputusan mengacu pada Puspa (2007) yang telah dimodifikasi. Data pengambilan keputusan diukur dengan cara penskoran. Skor 3 jika pengambilan keputusan dilakukan secara bersamasama atau setara, skor 2 jika pengambilan keputusan dilakukan secara bersamasama namun suami atau istri dominan, dan skor 1 jika pengambilan keputusan dilakukan oleh suami atau istri saja. Berdasarkan skor pengambilan keputusan secara bersamasama ditentukan tingkat pengambilan keputusan bidang pangan, pendidikan, keuangan, kesehatan, reproduksi, keperluan keluarga lainnya, strategi pemenuhan kebutuhan hidup, dan sosial kemasyarakatan. Pengkategorian skor komposit dilakukan dengan membagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut: Suami atau Istri saja : <33.33% dari total skor pengambilan keputusan Dominan Suami atau Istri : % dari total skor pengambilan keputusan Bersamasama (Setara) : >66.67% dari total skor pengambilan keputusan Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masingmasing pertanyaan dikompositkan, kemudian dilakukan transformasi skala ordinal dari persen. Selanjutnya dikategorikan menjadi kategori dukungan sosial rendah jika skor antara %; kategori dukungan sosial sedang jika skor antara %; dan kategori dukungan sosial tinggi jika skor antara persen. Berikut merupakan skor dari setiap jawaban contoh pada pertanyaan pola komunikasi. Tidak Pernah : diberi skor 1 Jarang : diberi skor 2 Sering : diberi skor 3 Sangat Sering : diberi skor 4 Kesejahteraan keluarga diukur berdasarkan kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif mengacu pada penelitian Puspa (2007). Kesejahteraan objektif diukur melalui pendekatan pendapatan per kapita. Kriteria standar garis kemiskinan pertama yang digunakan adalah kriteria kemiskinan dari Bank Dunia yang mengategorikan tingkat kemiskinan berdasarkan pendapatan per kapita per hari. Ada dua ukuran yang digunakan, yaitu: 1) US $ 1 per kapita per hari; dan 2) US $ 2 per kapita per hari. Dengan menggunakan nilai kurs dari Bank Indonesia per tanggal 27 Agustus 2010 yaitu sebesar Rp untuk US $ 1, maka garis kemiskinan Bank Dunia adalah Rp dan US $ 2 maka garis

6 30 kemiskinan Bank Dunia adalah sebesar Rp (Depsos 2006). Kriteria garis kemiskinan kedua yang digunakan adalah BPS (2010), standar kemiskinan di Indonesia sebesar Rp per kapita per bulan. Suatu keluarga dikatakan sejahtera jika memiliki pendapatan per kapita per bulan berada di atas garis kemiskinan, dan tidak sejahtera jika memiliki pendapatan per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Tabel 3 Pengukuran dan skala data Variabel Penelitian Umur Suami dan/ atau Istri Contoh Jumlah Anggota Keluarga Pekerjaan Suami Skala Data Rasio Kategori Data Tabulasi frekuensi menurut Hurlock (1980) Dewasa awal : 1840 tahun Dewasa madya : 4160 tahun Dewasa akhir : >60 tahun Rasio Kecil : 4 orang Sedang : 56 orang Besar : 7 orang Nominal Tabulasi frekuensi berdasarkan pekerjaan suami 1: guru atau dosen, 2: karyawan swasta, 3: karyawan BUMN, 4: Pegawai Negeri Sipil, 5: wiraswasta, 6: tenaga medis, dan 7: aparatur pemerintahan Pekerjaan Istri Nominal 1: guru atau dosen, 2: karyawan swasta, 3: karyawan BUMN, 4: Pegawai Negeri Sipil, 5: wiraswasta, 6: tenaga medis, 7: aparatur pemerintahan, dan: ibu rumahtangga Pendidikan Suami dan/ atau Istri Contoh Lama pendidikan Suami dan Istri Contoh Pendapatan Keluarga Kepemilikan Aset Akses informasi, sumber informasi, dan jenis infromasi Nominal Tabulasi frekuensi menurut sebaran contoh 1: tidak tamat SD, 2: tamat SD, 3: SMP, 4: SMA, 5: Diploma, 6: S1, 7: S2, 8: S3 Rasio Rasio 1 : <6 tahun 2 : 6 tahun 3 : 79 tahun 4 : 912 tahun 5 : >12 tahun Berdasarkan sebaran data <Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp >Rp Cronbach α Rasio Dijelaskan secara deskriptif Nominal Dijelaskan secara deskriptif

7 31 Tabel 3 Variabel Penelitian Dukungan Sosial: Dukungan Sosial Keluarga Inti Dukungan Sosial Keluarga Besar Dukungan Sosial Teman Pola Komunikasi Pengambilan Keputusan Kesejahteraan Objektif Kesejahteraan Subjektif Pengukuran dan skala data (lanjutan) Skala Kategori Data Data Ordinal Skor 164 Rendah <33.3% (<22) Sedang % (2243) Tinggi >66.67% (>44) Ordinal 1 : Tidak pernah 2 : Jarang 3 : Sering 4 : Sangat Sering Ordinal Total skor Tidak Dominan : <33.33% (<75) Dominan : % (75105) Setara : >66.67% (>105) Rasio Berdasarkan garis kemiskinan Worid Bank (2010): Tidak Miskin (jika pendapatan per kapita/ bulan <Rp ) Miskin (jika pendapatan per kapita/ bulan >Rp ) Berdasarkan garis kemiskinan BPS (2010): Tidak Miskin (jika pendapatan per kapita/ bulan <Rp ) Miskin (jika pendapatan per kapita/ bulan >Rp ) Ordinal Total skor 192 Tidak sejahtera : 50% (146) Sejahtera : >50% (4792) Cronbach α Keluarga inti: Keluarga besar: Teman: Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan delapan aspek pertanyaan tentang kepuasan responden terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, pakaian, kualitas tempat tinggal, pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan pendapatan per kapita. Masingmasing pertanyaan diberi skor berdasarkan skala likert, yaitu skor 1 jika tidak puas, skor 2 jika kurang puas, skor 3 jika puas, dan skor 4 jika sangat puas. Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masingmasing pertanyaan dikompositkan, kemudian dilakukan transformasi skala ordinal dari 0100 persen. Selanjutnya dikategorikan menjadi sejahtera jika skor <50% dan tidak sejahtera jika skor 50 persen. Pengkategorian data penelitian dapat dilihat di Tabel 3.

8 32 Pengolahan dan analisis datadata di atas, dilakukan secara deskriptif dan inferesia. Analisis deskriptif yang digunakan antara lain sebaran frekuensi dan tabulasi silang. Analisis inferensia yang digunakan yaitu uji korelasi Pearson. Uji korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antarvariabel yang diteliti. Berikut merupakan rumus statistik untuk uji korelasi Pearson: Keterangan: r X Y n n XY X Y r = di 2 = : koefisien korelasi Pearson : variabel X : variabel Y : banyaknya pasangan data Selain itu, digunakan uji regresi linier berganda untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi pola komunikasi, pengambilan keputusan, dan kesejahteraan subjektif keluarga. Berikut merupakan rumus statistik untuk uji regresi linier berganda: Y 1 = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 D 1 + β 9 D 2 + ε Y 2 = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 Y 1 + β 9 D 1 + β 10 D 2 + ε Y 3 = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 Y 1 + β 9 Y 2 + β 10 D 1 + β 11 D 2 + ε Keterangan: (n X 2 ( X) 2 ) (n Y 2 ( Y) 2 ) Y 1 = pola komunikasi (skor) Y 2 = pengambilan keputusan keluarga (skor) Y 3 = kesejahteraan subjektif keluarga (skor) α = konstanta β = koefisien regresi X 1 = usia contoh (tahun) X 2 = jumlah anggota keluarga (orang) X 3 = lama pendidikan contoh (tahun) X 4 = lama pendidikan pasangan (tahun) X 5 = pendapatan per kapita (Rp/ bulan) X 6 = kontribusi pendapatan istri (Rp/ bulan) X 7 = dukungan sosial (skor) D 1 = jenis kelamin 1 = untuk lakilaki 0 = untuk perempuan D 2 = pekerjaan pasangan 1 = untuk bekerja 0 = untuk tidak bekerja ε = error

9 33 Definisi Operasional Keluarga jarak jauh adalah keluarga yang di antara anggota keluarganya, terutama antara suami dan istri berpisah dalam jarak yang cukup jauh dan dalam waktu yang cukup lama. Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga contoh yang meliputi besar keluarga, usia keluarga, pendidikan keluarga, jenis pekerjaan contoh dan tingkat pendapatan keluarga contoh. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu keluarga dan dinyatakan dalam jumlah orang. Pendidikan adalah lama pendidikan contoh dan pasangan yang dinyatakan dalam tahun. Pendapatan keluarga adalah pendapatan per bulan yang diterima oleh anggota keluarga yang bekerja, baik dari pekerjaan utama maupun tambahan selama menyelesaikan program pascasarjana. Aset keluarga adalah seluruh kekayaan yang dimiliki keluarga selain rumah yaitu lahan pertanian (sawah, tegalan, atau kebun milik sendiri), barang elektronik, kendaraan, barang berharga (emas), tabungan, dan ternak yang dikonversikan ke dalam nilai uang. Akses informasi adalah mudah atau tidaknya keluarga contoh di kampung halaman untuk memperoleh informasi dari luar keluarga. Sumber informasi adalah sumber diperolehnya informasi keluarga contoh selama menjalani keluarga jarak jauh yang dinyatakan dalam jumlah jenis sumber informasi. Jenis informasi adalah jenisjenis informasi yang diakses oleh contoh dan keluarganya. Dukungan sosial adalah bantuan yang diterima contoh, dalam hal ekonomi, pengasuhan, kesehatan, dan konflik dalam keluarga. Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan informasional, instrumental, penilaian, dan emosional yang diterima responden selama jauh dari keluarganya, yang dinyatakan dalam skor. Dukungan informasional adalah dukungan yang diterima oleh contoh baik dari keluarga inti, keluarga besar, dan teman, berupa informasiinformasi yang diperlukan contoh selama masa akademik pascasarjana, baik informasi

10 34 yang mendukung akademik maupun informasi mengenai keluarganya, yang dinyatakan dalam skor. Dukungan instrumental adalah dukungan yang diterima oleh contoh baik dari keluarga inti, keluarga besar, dan teman, berupa materi atau tindakan nyata, yang dinyatakan dalam skor. Dukungan penilaian adalah dukungan yang diterima oleh contoh baik dari keluarga inti, keluarga besar, dan teman, berupa perhatian, solusi pemecahan masalah, dan penghargaan, yang dinyatakan dalam skor. Dukungan emosional adalah dukungan yang diterima oleh contoh baik dari keluarga inti, keluarga besar, dan teman, berupa afeksi, kepercayaan, dan motivasi, yang dinyatakan dalam skor. Pola komunikasi adalah waktu kepulangan atau mudik serta frekuensi komunikasi dan halhal yang dikomunikasikan antara contoh dengan pasangan dan anak. Waktu kepulangan dijelaskan secara deskriptif dan frekuensi komunikasi dinyatakan dalam skor. Pengambilan keputusan adalah pihak yang mengambil keputusan, yaitu antara contoh dengan pasangan selama contoh menyelesaikan program pascasarjana atau selama menjalani keluarga jarak jauh, yang dinyatakan dalam skor. Kesejahteraan objektif adalah kesejahteraan keluarga keluarga jarak jauh yang diukur menggunakan pendekatan pendapatan per kapita per bulan berdasarkan garis kemiskinan World Bank dan BPS. Kesejahteraan subjektif adalah kesejahteraan keluarga keluarga jarak jauh yang diukur berdasarkan kebahagiaan atau kepuasan yang dirasakan oleh keluarga dalam materi dan non materi keluarga, yang dinyatakan dalam skor.

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output 34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut: METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan metode survei. Penelitian dengan desain cross sectional study adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian 8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa

Lebih terperinci

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka 21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan 46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian 46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh 29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh 15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11) METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini desain Cross Sectional Study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan karakteristik mutu

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor 12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi

Lebih terperinci

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. 17 KERANGKA PEMIKIRAN Perguruan tinggi merupakan komunitas yang terdiri dari orang-orang intelektual dalam berbagai aktivitas akademis. Perguruan tinggi memiliki peran strategis dan sangat penting sebagai

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan. 23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian 36 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Desain Penelitian ini adalah cross sectional study, karena data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Nazir 2009). Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross-sectional study. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti memilih tipe pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini 15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah bentuk konseptual yang menggambarkan proses interaksi dari beberapa variabel yang diteliti sehingga akan memberikan hubungan sebab

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan

Lebih terperinci

Rumus Pearson Product Moment.(19)

Rumus Pearson Product Moment.(19) 1 = Konstanta 3. Analisa Data Analisa data dimaksudkan sebagai kegiatan yang bertujuan mengetahui hubungan antara variabel. Teknik analisa yang digunakan adalah: a. Analisa Univariat. Analisa distribusi

Lebih terperinci

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo. 102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 45 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan absolute. Dalam penelitiuan ini variable yang akan diteliti terdiri

Lebih terperinci

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 29 METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Bogor, terdiri dari tiga

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan: 23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu 20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang terjadi pada masa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study.penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder yang bersumber dari data riset

Lebih terperinci

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Ketegangan Suami Isteri dengan Konflik pada Keluarga Bercerai

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hubungan Ketegangan Suami Isteri dengan Konflik pada Keluarga Bercerai 30 KERANGKA PEMIKIRAN Kegagalan pernikahan bukan akhir dari konflik yang tidak terselesaikan dalam keluarga. Masalah-masalah pernikahan tersebut ternyata justru dimulai sebelum pernikahan terjadi. Hal

Lebih terperinci

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program 22 KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan sejak tahun 2007 telah mengubah pola perilaku keluarga dari menggunakan minyak tanah menjadi menggunakan LPG. Sebagai suatu kebijakan,

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian yang akan dibahas adalah variabel X dan variabel Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002). Bab III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu pengambilan atau pengukuran data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crosss sectional study. Desain cross sectional study adalah salah satu caraa pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci