MAKNA TRADISI JUMAT PAHING DI DESA PURWOREJO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Tutik Ari Sandhi 152009019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 i
ii
MOTTO iii
PENDIDIKAN MERUPAKAN PERLENGKAPAN PALING BAIK UNTUK HARI TUA Kupersembahkan kepada: Bangsa dan Negara Ayah dan Ibu tercinta Kakek dan Nenek tersayang iv
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Adapun judul skripsi yang penulis ambil yaitu : Makna Tradisi Jumat Pahing Di Desa Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak, baik pihak langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada : 1. Sunardi, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Sejarah FKIP UKSW. Serta sebagai pembimbing II yang telah membimbing kepada penulis selama penulisan skripsi. 2. Dra. Emy Wuryani, M. Hum, selaku pembimbing I dengan bijaksana telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan. 3. Seluruh dosen Pendidikan Sejarah FKIP UKSW yang telah memberikan dukungan kepada penulis. v
4. Kepala Desa Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang (H. Suwarno), yang telah memberi banyak bantuan serta fasilitas untuk penelitian sebagai bahan untuk skripsi. 5. Bapak Sutopo serta perangkat Desa Purworejo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk penelitian dan wawancara. 6. Bapak Warli beserta tokoh-tokoh masyarakat Purworejo yang telah memberikan banyak informasi tentang Tradisi Jumat Pahing. 7. Orang tuaku tercinta dan kakek nenekku tersayang yang telah memberikan dorongan baik moral maupun material serta doa restunya. 8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberi support kepada penulis. Akhir kata penulis sadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak untuk perbaikan skripsi ini akan terima dengan senang hati, supaya skripsi ini dapat bermanfaat sesuai dengan harapan bagi pihak yang membutuhkan. Salatiga, Februari 2013 Penulis vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI... ii PERNYATAAN MAHASISWA... iii MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAKSI... xii ABSTRACT... xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Masalah... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 BAB II. A. KAJIAN TEORI 1. Pengertian Tradisi... 6 2. Upacara Tradisional... 8 3. Jenis-Jenis Upacara Tradisional... 12 4. Tujuan Upacara Tradisional... 12 5. Unsur-Unsur Upacara Tradisional... 13 6. Komponen-Komponen Upacara Tradisional... 19 7. Sistem Upacara Agama Jawa... 22 B. Penelitian yang Relevan.... 25 C. Kerangka Berpikir.... 26 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN vii
A. Lokasi Penelitian... 27 B. Bentuk dan Strategi Penelitian... 27 C. Data dan Sumber Data... 27 D. Pendekatan... 28 E. Teknik Pengumpulan Data... 29 F. Teknik Analisa Data... 30 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian... 31 B. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 36 1. Pengertian Tradisi Jumat Pahing... 36 2. Prosesi Pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing.... 37 a. Tahap Persiapan Tradisi Jumat Pahing.... 37 b. Tahap Pelaksanaan Tradisi Jumat Pahing.... 39 c. Prosesi (Jalannya) Tradisi Jumat Pahing.... 39 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 50 B. Saran-Saran... 51 DAFTAR PUSTAKA... 53 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 56 viii
DAFTAR TABEL 1. Tata Guna Tanah Desa Purworejo... 32 2. Struktur Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Purworejo... 33 3. Struktur Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Purworejo... 34 4. Struktur Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Purworejo... 34 5. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Purworejo 35 ix
DAFTAR GAMBAR 1. Peta Desa Purworejo... 57 2. Warga berdatangan untuk mengikuti upacara... 59 3. Warga melakukan Sesaji di Sendang... 59 4. Gambar sesaji/ ancak... 60 5. Warga yang berkumpul dan mengikuti Tradisi Jumat Pahing... 60 6. Warga sedang mengumpulkan makanan sesaji... 61 7. Warga sedang memotong Ingkung... 61 8. Sambutan Kepala Desa Purworejo (H. Suwarno) sebelum proses Kenduri/ Selametan... 62 9. Sambutan Kepala Dusun Purworejo (Sutopo) sebelum proses Kenduri/ Selametan... 62 10. Warga berdoa sebelum upacara dimulai (doa dipimpin Modin Purworejo, bapak Jaeni... 63 11. Warga bersama-sama menikmati makanan setelah prosesi... 63 x
DAFTAR LAMPIRAN 1. Peta Desa Purworejo.... 57 2. Instrumen Pedoman Wawancara.... 58 3. Dokumentasi Penelitian.... 59 xi
ABSTRAKSI Tutik Ari Sandhi. 152009019. 2013. Makna Tradisi Jumat Pahing di Desa Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Skipsi: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sejarah, Universitas Kristen Satya Wacana (Pembimbing I: Dra. Emy Wuryani, M. Hum, Pembimbing II: Sunardi, S.Pd., M. Pd). Pada masyarakat Jawa masih kental budaya atau tradisi turun temurunnya yang dihormati dan diyakini sebagai suatu keharusan yang harus dilaksanakan. Salah satu budaya atau tradisi di Jawa yang dilaksanakan sampai sekarang adalah Tradisi Jumat Pahing. Tradisi Jumat Pahing merupakan tradisi masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, yang biasanya dilaksanakan setiap 35 hari sekali. Tradisi Jumat Pahing merupakan tradisi selamatan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan dari Tradisi Jumat Pahing adalah supaya mendapatkan keselamatan lahir maupun batin. Makna dari Tradisi Jumat Pahing adalah : 1) Bidang sosial yaitu sebagai pemersatu antar manusia untuk menjalin suatu hubungan sosial yang dapat menumbuhkan persatuan dan persaudaraan. 2) Bidang agama/religi yaitu menyatukan dan mempertemukan pemeluk agama yang berbeda sehingga masyarakat dapat hidup tenang dan damai. 3) Kehidupan ekonomi yaitu ekonomi masyarakat sedikit terangkat dengan adanya pasar tiban yang menjual makanan dan minuman bagi pengunjung. 4) Bidang pendidikan yaitu mendidik masyarakat termasuk para pelajar untuk memahami nilai-nilai kerukunan yang dapat memupuk persatuan dan kesatuan serta dapat menjadi masukan dalam mata pelajaran IPS khususnya Sejarah. 5) Bidang pariwisata yaitu dapat menjadi daya tarik wisata. 6) Membina kerukunan hidup masyarakat Desa Purworejo yaitu rasa kebersamaan yang dirasakan masyarakat pendukungnya sehingga dapat menciptakan suatu kerukunan yang lebih kokoh. Kata Kunci : Tradisi, Jumat Pahing, Sesaji xii
ABSTRACT Tutik Ari Sandhi. 152009019. 2013. Meaning of Tradition Jumat Pahing in Purworejo Village Suruh District At Semarang Regency. A thesis for a History Departement, Faculty of Pedagogy and Teacher Training, Satya Wacana Christian University, Salatiga. (Advisor I: Dra. Emy Wuryani, M. Hum, Advisor II: Sunardi, S.Pd., M. Pd). In the Java community is still strong culture or tradition arespected and believed to be a necessity that must be implemented. One culture or tradition in Java are impemented up to now is Jumat Pahing. Tradition. Jumat Pahing is a tradition of rural district, which is usually performed exactly once every 35 days. Jumat Pahing is a tradistion of salvation as and expression of gratitude for abundance favors and gifts given by god the almighty. Purpose of the tradition Jumat Pahing order to get salvation and spiritually birth. The meaning of the tradition of Jumat Pahing are: 1) The social field as a unifier among humans to establish a relationship that can foster social unity and brotherhood. 2) The field of religion / religion is to unite and bring together different religions so that people can live in peace and quiet. 3) The economic life of the local economy is slightly elevated in the presence tiban market that sells food and drinks for visitors. 4) The field of education is to educate people including students to understand the values of harmony that can foster unity and can be input in a particular social studies history. 5) The field of tourism can be a tourist attraction. 6) In fostering harmonious life purworejo villagers felt that sense of community supporters to create a more robust harmony. xiii