1 BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandr yatu pada hutan prmer (BLOK RKT 01), Logged Over Area (LOA) berumur tahun (Blok RKT 009), 5 tahun (Blok RKT 006), 11 tahun (Blok RKT 1999-000) dan 15 tahun (Blok RKT 1995-1996). Pengamblan data telah dlaksanakan pada bulan Jun hngga Jul 011.. Alat dan Bahan Alat yang dgunakan dalam peneltan n antara lan: ph band, GPS, kompas, suunto clnometers, tal tambang, thermometer hygrometer, peralatan untuk membuat herbarum (alkohol 70%, kertas koran, kantong plastk, label), peralatan untuk mengumpulkan contoh tanah, kamera dgtal, serta perangkat lunak Ms. Excel, Mntab, Map Source, Global Mapper 11 dan ArcVew.. Bahan yang dgunakan dalam peneltan n adalah: tanah d areal hutan prmer, LOA berumur tahun, 5 tahun, 11 tahun dan 15 tahun, serta daun untuk bahan herbarum.. Metode Pengumpulan Data..1 Jens Data Data yang dkumpulkan dalam peneltan n melput data prmer dan data sekunder antara lan: 1. Data prmer adalah data yang dperoleh dar kegatan observas dan pengukuran langsung d lapangan yang berupa data vegetas semua jens pohon mula dar tngkat tang (berdameter mnmal 10 cm) serta data konds fsk lokas pengamatan.. Data sekunder adalah data yang dperoleh dar stud lteratur, dokumen perusahaan dan wawancara dengan phak terkat tentang konds umum lokas peneltan serta kegatan pengelolaan hutan yang dlakukan.
1.. Pengumpulan Data Lokas pengamatan dbag menjad 5 klasfkas areal. Klasfkas tersebut ddasarkan pada pernah tdaknya dlakukan penebangan serta umur lokas penebangan. Pembagan lokas peneltan dsajkan pada Tabel 1. Tabel 1 Pembagan lokas peneltan berdasarkan kegatan penebangan dan umur lokas penebangan Jens areal Lokas Jumlah jalur Luas (ha) Areal hutan prmer Blok RKT 01 LOA berumur tahun Blok RKT 009 LOA berumur 5 tahun Blok RKT 006 LOA berumur 11 tahun LOA berumur 15 tahun Blok RKT 1999-000 Blok RKT 1995-1996 Total 15 15 Pada masng-masng areal dlakukan pengukuran pada jalur. Masngmasng jalur berukuran 0 m x 500 m yang dbag menjad petak-petak berukuran 0 m x 0 m, sehngga dalam satu jalur terdapat 5 petak ukur. Jalur pertama pada masng-masng areal dtentukan secara purposve samplng berdasarkan keterjangkauan dan keterwaklan konds fsk lngkungan. Oleh karena tu, jalur dbuat tegak lurus gars panta dan memotong gars kontur dengan arah rntsan Utara-Selatan atau Tmur-Barat. Jalur selanjutnya dletakkan secara sstemats sejajar satu sama lan dengan jarak antar jalur 500 m. Data yang dambl dar lokas pengamatan adalah: 1. Data vegetas yang berupa: dameter semua jens pohon berdameter 10 cm yang dtemukan pada petak pengamatan dan nama jensnya. Jka terdapat jens yang belum dkenal, maka dlakukan pembuatan herbarum dengan cara basah.. Data konds fsk lngkungan yang terdr dar: a. Tngg tempat Tngg tempat dukur pada ttk awal jalur dan setap 100 m dalam jalur, sehngga dalam satu jalur dlakukan pengukuran sebanyak 6 kal. b. Kelerengan Kelerengan dukur pada masng-masng petak pengamatan menggunakan suunto clnometers. Hasl pengukuran kelerengan dklasfkaskan ke
14 dalam 5 kelas kelerengan, yatu: datar (0 8%), landa (8 15%), agak curam (15 5%), curam (6 40%), sangat curam (> 40%). c. Arah menghadap lereng (aspek kemrngan lereng) Arah menghadap kelerengan pada masng-masng petak pengamatan dukur menggunakan kompas dan dcatat sudut azmutnya. d. Poss petak pengamatan dalam bentang lahan Masng-masng petak pengamatan ddentfkas possnya dalam konfguras bentang lahan (termasuk lembah, punggung bukt atau puncak). e. Suhu udara Suhu udara dukur pada setap jalur pengamatan menggunakan thermometer hygrometer. Termometer hygrometer dgantung dbawah tegakan dan dhndarkan dar paparan cahaya matahar secara langsung. Pengukuran dlakukan tga kal, yatu pag, sang dan sore har sehngga suhu rata-rata haran dhtung dengan rumus: T = ( T pag + T sang + T sore)/4 Notas T menyatakan suhu rata-rata haran sedangkan T pag, sang, sore menyatakan pengukuran suhu saat pag, sang, dan sore (Handoko 1995). f. Kelembaban udara relatf Kelembapan udara relatf dukur menggunakan thermometer hygrometer bersamaan dengan pengukuran suhu udara. g. Tekstur tanah Tekstur tanah dukur dengan mengambl sampel tanah terganggu (dsturbed sol sample) dar masng-masng petak ukur pada kedalaman 10-0 cm. Sampel tanah dar 5 petak dalam satu jalur tersebut kemudan dkompostkan menggunakan metode quartenng hngga dperoleh sampel tanah ± 1 kg. Pada masng-masng jalur dperoleh satu sampel tanah kompost kemudan danalss teksturnya d laboratorum. h. Penggenangan Setap lokas pengukuran damata konds penggenangannya (rawa basah atau kerng).
15.4 Metode Pengolahan Data.4.1 Analss Pola Sebaran Spasal Jens Intsa spp. Pola sebaran spasal jens merbau (Intsa spp.) dhtung menggunakan ndeks Morsta yang telah dstandarsas (Jongjtvmol et al. 005): Id = ( x x ) n ( x ) x Keterangan : Id : Indeks Morsta n : jumlah seluruh petak ukur X : jumlah ndvdu jens tertentu pada unt contoh ke- Pola sebarannya dtunjukkan melalu perhtungan Mu dan Mc sebaga berkut: χ Mu = χ Mc = n + ( x ) 1 0,975 n + ( x ) 1 0,05 x x Keterangan: Mu : Indeks Morsta untuk pola sebaran seragam χ² 0,975 : nla Ch-square tabel dengan derajat bebas n-1 dan selang kepercayaan 97,5% Mc : Indeks Morsta untuk pola sebaran mengelompok χ² 0,05 : nla Ch-square tabel dengan derajat bebas n-1 dan selang kepercayaan,5% Standar derajat Morsta dhtung dengan rumus: Id Mc Ip = 0,5 + 0,5 n Mc ; jka Id Mc >1 Ip Id 1 = 0,5 ; jka Mc > Id 1 Mc 1 Ip Id 1 = 0,5 Mu 1 ; jka 1> Id > Mu Ip Id Mu = 0,5 + 0,5 Mu ; jka 1 > Mu > Id
16 Berdasarkan nla Ip, maka dperoleh kesmpulan pola sebarannya: Seragam : Ip < 0 Acak : Ip = 0 Mengelompok : Ip > 0.4. Kesamaan komuntas Kesamaan komuntas antara hutan prmer, Logged Over Area (LOA) berumur tahun, 5 tahun, 11 tahun, dan 15 tahun dhtung menggunakan ndeks kesamaan (Index of smlarty) Bray-Curts sebaga berkut: Dmana : IS IS = x 100% : ndex of smlarty W : jumlah ndvdu yang lebh rendah atau sama dar pasangan jens yang dbandngan pada dua komuntas a : jumlah ndvdu semua jens pada komuntas A b : jumlah ndvdu semua jens pada komuntas B Nla IS berksar antara 0% hngga 100% dmana dua komuntas yang dbandngkan akan benar-benar sama jka nla IS 100% dan sama sekal berbeda jka nla IS 0% (Ludwg & Reynolds 1988)..4. Analss Hubungan Asosas antar Jens Merbau (Intsa spp.) dan Asosas antara Merbau dengan Jens Lan yang Serng Djumpa dalam Petak Ukur Pendugaan hubungan asosas dlakukan antar speses Intsa spp. (Intsa bjuga dengan Intsa palembanca) dan jens Intsa spp. dengan speses lan yang serng djumpa. Analss hubungan asosas n dhtung dengan metode presenceabsence atau tabel kontngens (Ludwg & Reynolds 1988). Langkah-langkah perhtungannya adalah sebaga berkut: a. Merekaptulas kehadran masng-masng speses: Speses A Speses B Present absent Present a b m = a+b Absent c d n= c+d r = a+c s = b+d N=a+b+c+d Gambar 5 Matrks asosas antara dua speses.
17 Keterangan: a = frekuens dtemukan kedua speses dalam unt contoh b = frekuens dtemukan speses A namun tdak terdapat speses B dalam unt contoh c = frekuens dtemukan speses B namun tdak terdapat speses A dalam unt contoh d = frekuens dmana tdak dtemukan kedua speses dalam unt contoh b. Pernyataan hpotess. Hpotess nol dnyatakan bahwa masng-masng speses bersfat ndependen (tdak ada hubungan korelas). c. Perhtungan statstk χ = Nla χ tabel pada derajat bebas 1 dan taraf nyata 5% adalah,84 sehngga: Jka χ >,84, maka tolak Ho Jka χ,84, maka terma Ho d. Menganalss pola hubungan asosas. Jka a > E(a), maka hubungan asosasnya adalah postf. Jka a E(a), maka hubungan asosasnya adalah negatf, dmana E(a) adalah nla harapan munculnya kejadan a. E(a) = e. Perhtungan ndeks asosas Indeks Ocha : OI = Indeks Ocha d atas bernla 0 hngga 1, semakn mendekat 1 maka asosasnya maksmum..4.5 Penyusunan Model Struktur Tegakan Model struktur tegakan yang dgunakan adalah model eksponensal negatf yang dnyatakan oleh Meyer (195), dacu dalam Husch et al. (00) sebaga berkut: N = k e ad Keterangan : N = jumlah pohon menurut kelas dameter pohon (N/ha)
18 k = konstanta yang menyatakan jumlah pohon pada kelas dameter pohon rendah e =,718 a = konstanta yang menyatakan kemrngan gars kurva, menunjukkan laju pengurangan jumlah pohon setap menngkatnya kelas dameter. D = kelas dameter pohon mula 10 cm ke atas Bentuk lnear model tersebut adalah: Ln N = Ln k ad Persamaan n dentk dengan persamaan umum regres lnear sederhana yatu Y = b 0 + b X, sehngga dperoleh: Y = Ln N b 0 = ln k b = -a X = D