Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS MATERI : TEORI BILANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAHAN AJAR TEORI BILANGAN. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PERSIAPAN OLIMPIADE. Oleh: MUSTHOFA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

TEORI BILANGAN. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0.

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Lembar Kerja Mahasiswa 1: Teori Bilangan

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

Teori Bilangan (Number Theory)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Pengantar Teori Bilangan

Manusia itu seperti pensil Pensil setiap hari diraut sehingga yang tersisa tinggal catatan yang dituliskannya. Manusia setiap hari diraut oleh rautan

TEORI BILANGAN Setelah mempelajari modul ini diharapakan kamu bisa :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

BAB I INDUKSI MATEMATIKA

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

3 TEORI KONGRUENSI. Contoh 3.1. Misalkan hari ini adalah Sabtu, hari apa setelah 100 hari dari sekarang?

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

BAB II KETERBAGIAN. 1. Mahasiswa bisa memahami pengertian keterbagian. 2. Mahasiswa bisa mengidentifikasi bilangan prima

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

BIDANG MATEMATIKA SMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

n suku Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

Integer (Bilangan Bulat)

Pembagi Persekutuan Terbesar dan Teorema Bezout

Penyelesaian Persamaan Linear Dalam Bentuk Kongruen

Setelah mengikuti materi Bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 2. Mendefinisikan factor persekutuan, kelipatan persekutuan, FPB, dan KPK.

II. LANDASAN TEORI. Secara umum, apabila α bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada

BAB I NOTASI, KONJEKTUR, DAN PRINSIP

1 TEORI KETERBAGIAN. Jadi himpunan bilangan asli dapat disajikan secara eksplisit N = { 1, 2, 3, }. Himpunan bilangan bulat Z didenisikan sebagai

TEORI BILANGAN (3 SKS)

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

MAKALAH KRIPTOGRAFI CHINESE REMAINDER

DAFTAR ISI 3 TEORI KONGRUENSI 39 4 TEOREMA FERMAT DAN WILSON 40

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Yurnalis 1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia.

Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2007 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

PERKONGRUENAN POLINOMIAL MODULO m

BAB 4. TEOREMA FERMAT DAN WILSON

Bilangan Prima dan Teorema Fundamental Aritmatika

MATERI PELATIHAN TRAINING OF TRAINER OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SRANDAKAN BANTUL. Oleh :

Pengantar Teori Bilangan

Keterbagian Pada Bilangan Bulat

BAB III PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

A. B. C. D. Jika diberikan, maka nilai terbesar dari adalah A B. C. D.

Daerah Ideal Utama Adalah Almost Euclidean

PENGUJIAN BILANGAN CARMICHAEL. (Skripsi) Oleh SELMA CHYNTIA SULAIMAN

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

OSN MATEMATIKA SMA Hari 1 Soal 1. Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli a dan b, bilangan. n = F P B(a, b) + KP K(a, b) a b

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

METODE SOLOVAY-STRASSEN UNTUK PENGUJIAN BILANGAN PRIMA

DIKTAT KULIAH (2 sks) MX 127 Teori Bilangan

Kongruen Lanjar dan Berbagai Aplikasi dari Kongruen Lanjar

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

Pemfaktoran prima (2)

TEORI KETERBAGIAN.

KATA PENGANTAR. Rantauprapat,11 April Penyusun

WOLFRAM-ALPHA PADA TEORI BILANGAN

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Nasional Tutur Widodo

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun 2012

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

Aplikasi Teori Bilangan Dalam Algoritma Enkripsi-Dekripsi Gambar Digital

Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Tingkat Kabupaten Tahun Oleh Tutur Widodo. (n 1)(n 3)(n 5)(n 2013) = n(n + 2)(n + 4)(n )

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

abcde dengan a, c, e adalah bilangan genap dan b, d adalah bilangan ganjil? A B C D E. 3000

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN METODE EBIK

FUNGSI-FUNGSI PADA TEORI BILANGAN DAN APLIKASINYA PADA PERHITUNGAN KALENDER. Sangadji *

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

Bab 2 Daerah Euclid. 2.1 Struktur Daerah Euclid

MENENTUKAN PRIMALITAS SEMUA BILANGAN YANG TERDAPAT PADA SELANG TERTENTU SECARA BRUTE FORCE

ALTERNATIF MENENTUKAN FPB DAN KPK

Bab 2: Kriptografi. Landasan Matematika. Fungsi

SOAL MATEMATIKA - SMP

Pengantar Teori Bilangan. Kuliah 10

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

PEMBINAAN MENGHADAPI OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMA

SOAL 1. Diketahui bangun persegi panjang berukuran 4 6 dengan beberapa ruas garis, seperti pada gambar.

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Solusi Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota 2015 Bidang Matematika

Pembahasan Soal Final Kompetisi Matematika Pasiad ( KMP ) VIII Tahun 2012 Tingkat SMP

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Contoh-contoh soal induksi matematika

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

BILANGAN RADO 2-WARNA UNTUK m 1

didapat !!! BAGIAN Disusun oleh :

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2009 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2010

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

Pertemuan 4 Pengantar Teori Bilangan

Aplikasi Chinese Remainder Theorem dalam Secret Sharing

Transkripsi:

Disajikan pada Pelatihan TOT untuk guru-guru SMA di Kabupaten Bantul Training of Trainer (TOT) Olimpiade Matematika Tingkat Sekolah Menengah Atas Untuk Guru-guru Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Bantul Oleh : Nikenasih Binatari, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta 2013

SESI I TEORI BILANGAN 1.1 SIFAT HABIS DIBAGI PADA BILANGAN BULAT Untuk dapat memahami sifat habis dibagi pada bilangan bulat, sebelumnya perhatikan contoh berikut : 234 = ( 5 x 46 ) + 4. Secara umum, contoh diatas dapat dinyatakan sebagai berikut Untuk sebarang a dan b bilangan bulat dengan a 0, maka terdapat dengan tunggal q dan r bilangan bulat sedemikian sehingga b dapat dinyatakan sebagai b = ( a x q ) + r atau b = aq + r dengan 0 r < a. a kemudian disebut pembagi, q disebut hasil bagi dan r disebut sisa hasil bagi. Pernyataan b = aq + r sering disebut sebagai algoritma pembagian. Untuk kasus r = 0 maka b dikatakan habis dibagi a. Akibatnya muncul definisi berikut : Definisi : Suatu bilangan bulat b dikatakan habis dibagi (divisible ) oleh suatu bilangan bulat tak nol a jika ada suatu bilangan bulat q sedemikian sehingga b = aq, atau dapat juga dikatakan a membagi habis b dan ditulis dengan a b. Sifat sifat hasil bagi : 1. jika a b maka a bc untuk sebarang c bilangan bulat. 2. jika a b dan b c maka a c. 3. jika a b dan a c maka a bx+cy untuk sebarang x,y bilangan bulat. 4. jika a b dan b a maka a = b. 5. jika a b dan b 0, maka a b. 6. jika m 0, maka a b jika hanya jika ma mb. Jika a b maka a disebut faktor dari b. Kemudian jika suatu bilangan bulat d membagi dua bilangan bulat a dan b maka d disebut faktor persekutuan dari a dan b. Bilangan bulat terbesar di antara semua faktor persekutuan bagi a dan b dinamakan faktor persekutuan terbesar (greatest common divisor) bagi a dan b dan dilambangkan dengan GCD(a,b). 2

Untuk menentukan faktor persekutuan terbesar dapat pula digunakan Teorema Algoritma Euclide berikut : Teorema 1 : Algoritma Euclide Diberikan dua bilangan bulat a dan b dengan a > b > 0, maka GCD(a,b) dapat dicari dengan mengulang algoritma pembagian. a q b r 0 r b 1 1 1 b q r r 0 r r 2 1 2 2 1 r q r r 0 r r 1 3 2 3 3 2 r q r r 0 r r n2 n n1 n n n1 rn 1 qn 1rn 0 Maka, rn, sisa terakhir dari pembagian diatas yang bukan nol merupakan GCD(a,b). Contoh 1.1 : Tentukan GCD(4840,1512)? Akibat dari teorema algoritma euclide yaitu untuk setiap GCD(a.b) maka terdapat bilangan bulat x dan y sedemikian hingga GCD(a,b) = ax + by. Misalnya pada contoh diatas, akan dicari x dan y sedemikian hingga 8 = 4840x + 1512y. GCD(4840,1512) = 8 = 304 296 = 304 (1512 ( 304 x 4 )) = ( 304 x 5 ) 1512 = ( 4840 ( 1512 x 3 )) x 5 1512 = ( 5 x 4840 ) (15 x 1512 ) 1512 = ( 5 x 4840 ) (16 x 1512 ) Jadi x= 5 dan y = -16. Akibat selanjutnya dari teorema euclide yaitu persamaan linear Diophantine. Teorema 2 : Diophantine Suatu persamaan linear Diophantine ax + by = c dengan a,b dan c bilangan bulat mempunyai penyelesaian bilangan bulat jika dan hanya jika GCD(a,b) membagi habis c. Bukti : Dari akibat sebelumnya diketahui bahwa untuk setiap GCD(a.b) maka terdapat bilangan bulat m dan n sedemikian hingga GCD(a,b) = am + bn. Selanjutnya Karena GCD(a,b) membagi habis c maka terdapat bilangan k sedemikian hingga 3

, c k GCD a b c k am bn c a km b kn Jadi salah satu penyelesain untuk persamaan linear Diophantine tersebut yaitu x km dan y kn. Terbukti. Diambil sebarang bilangan bulat k, akan ditunjukkan bahwa jika x 0 dan y 0 adalah salah satu penyelesaian persamaan linear diophantine ax + by = c, maka b x x0 k GCD a, b a y y0 k GCD a, b juga merupakan penyelesain persamaan linear Diophantine tersebut. Contoh 1.2: Tentukan penyelesaian umum persamaan Diophantine 754x+221y=13. 1.2 BILANGAN BILANGAN KHUSUS Ada beberapa macam macam bilangan khusus. Pada subbab ini hanya akan dibahas mengenai 3 biangan khusus yaitu bilangan prima, bilangan komposit dan bilangan kuadrat. A. Bilangan Prima Bilangan prima adalah bilangan asli hanya mempunyai dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima yaitu 2, 3, 5, 7, B. Bilangan Komposit Bilangan komposit adalah bilangan yang mempunyai lebih dari bilangan komposit yaitu 4, 6, 8, 9, 10,.. 2 faktor. Contoh C. Bilangan Bulat Kuadrat Suatu bilangan a disebut bilangan bulat kuadrat jika terdapat bilangan bulat b sedemikian hingga b 2 = a. Contoh bilangan bulat kuadrat yaitu 1, 4, 9, 16, 25, Sifat dari bilangan kuadrat yaitu 1. angka satuan yang mungkin untuk bilangan kuadrat adalah 0, 1, 4, 5, 6, dan 9. 2. setiap bilangan kuadrat dibagi 4 maka sisanya 0 atau 1. 3. jika p bilangan prima dan p membagi habis n 2 maka p 2 membagi habis n 2. Contoh 1.3 : 4

Tunjukkan bahwa kuadrat sebarang bilangan bulat dapat dituliskan dalam bentuk 4k atau 8k+1. 1.3 KONGRUENSI Misalkan m adalah suatu bilangan bulat positif. Dua buah bilangan a dan b dikatakan kongruen a b mod m modulo m jka dan hanya jika m a b, dan ditulis dengan Contoh : 23 = 3 mod 5. Bukti : a. Bukti ; a b mod m, maka terdapat q sedemikian hingga a b = qm. Akibatnya a b qm sehingga a b qm. Karena terdapat bilangan bulat q sedemikian hingga b a qm, maka b amod. Kemudian karena a b qm 0, maka a b 0 mod m. Terbukti. Latihan b dan c disediakan sebagai latihan. d. Teorema 4 : Misalkan a, b, c, d, x dan y melambangkan bilangan bulat, maka a. a bmod, b amod dan a b 0mod m (a b) dan m (c d ) maka m x a b y c d, atau m ax cy bx dy. Sehingga didapatkan ax cy bx dy mod. Akibat dari teorema diatas yaitu jika f x adalah suatu fungsi polinom dengan koefisien koefisien bulat dan, maka berlaku mod a b modm penggunaan akibat dari teorema 2. f a f b m. Berikut adalah contoh Contoh 1.4 : n n n n Buktikan bahwa untuk sebarang bilangan asli n, A 2903 803 464 261 habis dibagi 1897. Jawab : pernyataan yang setara. adalah pernyataan b. Jika a bmod dan b cmod maka a cmod. c. Jika a bmod dan d membagi habis m maka a bmod d d. Jika a bmod danc d mod maka ax cy bx dy mod ac bd mod. dan 5

Misalkan n suatu bilangan asli. Perhatikan bahwa 1897 = 7 x 271. selanjutnya 2903 803 mod 7 464 261 mod 7 2903 464 mod 271 dan dan Begitu pula 803 261 mod 271, dengan demikian A habis dibagi 7 dan 271. karena GCD(7,271) = 1, maka dapat disimpulkan bahwa A habis dibagi 1897. Contoh 1.5 : Buktikan bahwa kuadrat bilangan suatu bilangan bulat berbentuk 0 atau 1mod 3 6

TUGAS KELOMPOK HARI PERTAMA 1. Tentukan bilangan prima p sedemikian sehingga 23p + 1bilangan prima 2. Tentukan bilangan prima terkecil p sedemikian sehingga 2002 p dan 2002 + p kedua juga bilangan prima. 3. If p and q leave remainders of 1111 and 1234 respectively when divided by 2004, what is the remainder when pq is divided by 2004? 4. For positive integers n, we define the left of n as the number formed by removing its rightmost digit. Similarly, we define the right of n as the number formed by removing its leftmost digit. For example, the left and right of 12345 are 1234 and 2345 respectively. If the difference between the left and the right of n is a multiple of 9, then we say that n is a good number ; otherwise n is not a good number. How many good numbers are there between 10000 and 100000? 7

KUNCI JAWABAN TUGAS KELOMPOK 1. Tentukan bilangan prima p sedemikian sehingga 23p + 1bilangan prima Jawab : Diketahui bahwa 23p + 1 merupakan bilangan prima. Karena p > 1 dan satu-satunya bilangan prima yang genap adalah 2 maka jelas bahwa 23p + 1 tidak mungkin bilangan genap. Darisini diperoleh bahwa 23p + 1 adalah bilangan ganjil, yang berakibat 23p merupakan bilangan genap. Karena 23 bilangan ganjil, maka agar 23p bilangan genap, p haruslah bilangan genap. Satu-satunya bilangan prima yang juga merupakan bilangan genap adalah 2. Jadi, satu-satunya nilai p dipenuhi oleh 2. 2. Tentukan bilangan prima terkecil p sedemikian sehingga 2002 p dan 2002 + p keduanya juga bilangan prima. Jawab : 2002 = 2 x 7 x 11 x 13 Agar 2002 p dan 2002 + p bilangan prima, jelas bahwa p tidak boleh sama dengan 2, 7, 11 dan 13. Karena 2002 p juga bilangan prima, maka nilai p tidak boleh negatif. Akibatnya p < 2001. p = 1999. 3. If p and q leave remainders of 1111 and 1234 respectively when divided by 2004, what is the remainder when pq is divided by 2004? Jawab : Diketahui bahwa terdapat p1 dan q1 sedemikian sehingga p = 2004p1 + 1111 dan q = 2004q1 + 1234. Darisini diperoleh bahwa p + q = (2004p1 + 1111) + (2004q1 + 1234) = 2004(p1+q1) + 1111 + 1234 = 2004(p1 + q1) + 2345 = 2004(p1 + q1 + 1) 341 Jadi, sisa pembagian p + q terhadap 2004 adalah 341. 4. For positive integers n, we define the left of n as the number formed by removing its rightmost digit. Similarly, we define the right of n as the number formed by removing its leftmost digit. For example, the left and right of 12345 are 1234 and 2345 respectively. If the difference between the left and the right of n is a multiple of 9, then we say that n is a good number ; otherwise n is not a good number. How many good numbers are there between 10000 and 100000? Jawab : Bilangan diantara 10000 sampai 100000 terdiri dari 5 digit. Misalkan bilangan tersebut adalah abcde, maka left dan right dari abcde adalah abcd dan bcde. abcd = 1000a + 100b + 10c + d dan bcde = 1000b + 100c + 10d + e. Oleh karena itu selisih dari abcd dan bcde adalah 8

abcd bcde 1000 a 900b 90c 9d e 1000 a 100b 10c d 1000 b 100c 10d e 999a 900b 90c 9d a e Darisini diperoleh bahwa selisih dari abcd dan bcde merupakan kelipatan 9 untuk berapapun nilai b, c dan d jika selisih a dan e juga merupakan kelipatan 9. Karena a dan e merupakan digit, maka satu-satunya kemungkinan agar selisihnya kelipatan 9 adalah jika a dan e bernilai sama. Banyaknya cara memilih bcd adalah 10 x 10 x 10 = 1000. Banyaknya cara memilih a dan e adalah 9. 9

DAFTAR PUSTAKA Binatari, Nikenasih. Super Genius Olimpiade Matematika SMP. 2011. Pustaka Widyatama. Yogyakarta. - Olson, Steve. Count down : Six kids vie for glory at the world s toughest math competition. 2004. Houghton Mifflin. USA. - Shadiq, Fajar. Sistem Pembinaan dan Karakteristik Soal Olimpiade Matematika. 2009. PPPPTK Matematika Yogyakarta. 10