4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan Teknk Bangunan SMKN 3 Kunngan. 3.1. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun akademk 013/014. 3.1.3 Sasaran Peneltan Sasaran peneltan n adalah sswa yang telah mengkut kegatan pembelajaran keselamatan dan kesehatan kerja dalam penerapan pada saat praktk yatu sswa kelas XII SMKN 3 Kunngan. 3. Populas Dan Sampel 3..1 Populas Sugyono (011, hal. 80) mengungkapkan yang dmaksudkan dengan populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas: objek/subyek yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu yang dterapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. Adapun populas yang berkenaan dengan peneltan n adalah sswa SMK N 3 Kunngan kelas XII. Tabel 3.1 Populas Peneltan SMK N 3 Kunngan kelas XII Program Stud TGB Kelas XII 31 TKBB Kelas XII 4 Populas San Husn Sabar, 014
43 Jumlah 55 3.. Sampel Karena subjek populas dalam peneltan n berjumlah 55 sswa maka sampel yang dgunakan adalah sampel total adalah seluruh sswa kelas XII, yakn sebanyak 55 orang sswa. 3.3 Desan Peneltan Menurut, Nazr ( 003, hlm. 84) Desan dar peneltan adalah semua proses yang dperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan peneltan. Peneltan n bertujuan melhat hubungan varabel pelaksanaan : Perseps Sswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Prlaku Sswa Dalam Praktk, dan haslnya akan dnterpretaskan dengan analss deskrptf. Peneltan n juga dapat dgolongkan ke dalam jens peneltan korelas karena bertujuan untuk menunjukan ada tdaknya hubungan dan apabla ada, berapa eratnya hubungan serta berart atau tdaknya hubungan tu (Arkunto, 010, hlm.313). Secara skemats hubungan kedua varabel tersebut dapat dgambarkan sebaga berkut: Varabel X Varabel Y Gambar 3.1. Skema Rancangan Peneltan Ket: Varabel X Varabel Y : Perseps Sswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Prlaku Sswa Dalam Pembelajaran Praktk San Husn Sabar, 014
44 3.4 Metode Peneltan Peneltan n menggunakan metode deskrptf dengan pendekatan korelatf, menurut Nazr (003, hlm.54) Metode deskrptf adalah suatu metode status sekelompok manusa, suatu obyek, suatu set konds, suatu system pemkran, ataupun suatu kelas perstwa pada masa sekarang. Tujuan dar peneltan deskrptf n adalah untuk membuat deskrps. Gambaran atau luksan secara sstemats, factual dan akurat mengena fakta-fakta, sfat-sfat serta hubungan antar fenomena yang dseldk 3.5 Defns Operasonal Defns operasonal dmaksudkan untuk menjelaskan makna varabel yang sedang dtelt. Menurut Sngarmbun. M dan Effend (003, hlm.46-47) dalam Rduwan (01,hlm.313) bahwa Defns operasonal adalah unsur peneltan yang membertahukan cara mengukur suatu varabel. Dengan kata lan defns operasonal adalah semacam petunjuk pelaksanaan caranya mengukur suatu varabel. a. Kontrbus Kontrbus adalah segala bentuk tndakan dan pemkran yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah cta-cta bersama. b. Perseps Pengalaman tentang obyek, perstwa, atau hubungan-hubungan yang dperoleh dengan menympulkan nformas dan menafsrkan. c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Suatu pemkran dan upaya umtk menjamn keutuhaan dan kesempurnaan bak jasmanah maupun rohanah tenaga kerja khususnya dan manusa pada umumnya, hasl karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur. d. Perlaku Pembelajaran Praktk Sswa San Husn Sabar, 014
45 Pembelajaran praktk merupakan suatu proses untuk menngkatkan keteramplan peserta ddk dengan menggunakan berbaga metode yang sesua dengan keteramplan yang dberkan dan peralatan yang dgunakan. Berdasarkan defns operasonal yang djelaskan d atas, maka defns secara komprehensf dar judul adalah kontrbus atau sumbangan yang dberkan oleh pandangan sswa tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan praktk terhadap perlaku pembelajarannya ketka mengkut setap kegatan praktk yang dlaksanakan d workshop bangunan dan studo gambar. 3.6 Instrumen Peneltan Instrumen peneltan merupakan alat ukur yang dgunakan dalam melakukan suatu peneltan, Menurut Sugyono (010, hlm.147) menympulkan bahwa nstrumen peneltan adalah suatu alat yang dgunakan mengukur fenomena alam maupun sosal yang damat. Karena pada prnspnya menelt adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang bak. Instrument peneltan yang dgunakan sebaga alat pengumpul data dalam peneltan n adalah angket. Teknk angket (kuesoner) menurut Sugyono (011, hlm.14) adalah teknk pengumpulan data yang dlakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertuls kepada responden untuk djawabnya. Dalam peneltan n, angket yang dgunakan terdr dar satu varabel X dan satu varable Y yang djabarkan melalu ndkator-ndkator dan pertanyaan - pertanyaan. Adapun butr pertanyaan yang akan dajukan bertujuan untuk mengungkap varable dalam hal n varable yang akan dungkap adalah seberapa besar kontrbus Pemahaman Sswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Varable X) dan Prlaku Sswa Dalam Pembelajaran Praktk d SMKN 3 Kunngan kelas XII. San Husn Sabar, 014
46 Adapun bentuk angket yang dgunakan untuk memperoleh nformas atau data dar responden yatu angket tertutup, sebagamana penjelasan dar Nasuton (009, hlm.18) bahwa Angket tertutup terdr atas pertanyaan atau pernyataan dengan jumlah jawaban tertentu sebaga plhan. Responden mencek jawaban tertentu sebaga plhan. Responden mencek jawaban sesua dengan pendrannya. Angket tertutup dplh oleh penelt basanya karena penelt dapat menggambarkan terlebh dahulu jawaban yang akan dkeluarkan oleh peserta atau sampel. Adapun beberapa keuntungan dan kerugan yang dapat dtemukan dalam menggunakkan angket tertutup yang dkemukakan oleh Nasuton (009, hlm.131) yatu : Keuntungan dar angket tertutup adalah: 1. Haslnya mudah dolah, dber kode dan dskor, bahkan dapat dolah dengan menggunakan komputer,. Responden tdak perlu menuls atau mengekspreskan buah pkrannya dalam bentuk tulsan, 3. Mengs angket relatf tdak banyak memerlukan waktu dbandngkan dengan angket terbuka, 4. Lebh besar harapan bahwa angket tu ds dan dkembalkan bla angket tu tertutup. Kekurangan dar angket tertutup adalah: 1. Keberatan utama alah bahwa responden tdak dber kesempatan member jawaban yang tdak tercantum dalam angket tu, sehngga a terpaksa mengecek atau memlh jawaban yang tdak sepenuhnya sesua pendapatnya.. Ada kemungknan bahwa responden asal-asal saja mengecek salah satu alternatf sekedar memenuh permntaan untuk mengsnya, tanpa memkrkan benar-benar apakah jawaban tu sesua atau tdak dengan pendrannya. Angket pengukur skap basanya memuat sejumlah tem San Husn Sabar, 014
47 yang dapat menunjukkan konsstens dalam jawaban. Jawaban yang tdak konssten mengandung ketdakbenaran. Kecerobohan menjawab antara lan dsebabkan oleh panjangnya angket tu sehngga menmbulkan keengganan untuk mengeluarkan waktu yang banyak untuk tu. Jawaban dalam angket tersebut, untuk Varabel X dan Y penuls menggunakan Skala dengan bobot nla atau skor pada setap angket adalah sebaga berkut: Sangat setuju = 4 Setuju = 3 Tdak setuju = Sangat tdak setuju = 1 Instrumen n menggunakan skala Lkert dengan empat jawaban; Sangat Setuju (SS), Setuju (ST), Tdak Setuju (TS), Sangat Tdak Setuju (STS). (Hamzah, 011:95) Untuk membuat nstrumen lebh terarah dan sstemats maka perlu dbuat ksks nstrumen, sepert yang dungkapakan oleh Sugyono (011, hlm.113) supaya penyusunan nstrumen lebh sstemats, sehngga mudah untuk dkontrol, dkoreks, dan dkonsultaskan pada orang ahl maka perlu dbuat ks-ks. Pada ks - ks ddalamnya terdapat varable dan ndkator yang akan dtelt dan djabarkan menjad butr butr nstrumen. Adapun ks-ks nstrumen pada peneltan n, dgambarkan pada tabel berkut n: San Husn Sabar, 014
48 Tabel 3. Ks-Ks Instrumen Uj Coba Peneltan Varabel X - Perseps Sswa Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Sebelum Uj Coba) JUDUL PENELITIAN Kontrbus Perseps Sswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Perlaku Sswa Dalam Pembelajaran Praktk pada Sswa Bdang Keahlan teknk Bangunan d SMKN 3 Kunngan VARIABEL PENELITIAN Perseps Sswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ASPEK YANG DIUNGKAP Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja Prosedur Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja INDIKATOR 1. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Aspek legaltas Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3. Macam-macam Kecelakaan Kerja 4. Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan Kerja 1. Prosedur penerapan K3. Penggunaan smbolsmbol/rambu- rambu K3 3. Penggunaan Alat Pengaman Dr 4. Tndakan Penanggulangan Kecelakaan Kerja NOMOR ITEM ANGKET 1,3,6 10,,3 4,5,8,7,1 14,15,16 9,17,19,4 18,0,1 11,13,5 RESPONDEN Sswa Kelas XII Bdang Keahlan Teknk Bangunan SMKN 3 Kunngan San Husn Sabar, 014 PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3
49 Tabel 3.3 Ks-Ks Instrumen Uj Coba Peneltan Varabel Y - Perlaku Sswa Dalam Pembelajaran Praktk (Sebelum Uj Coba) JUDUL PENELITIAN Kontrbus Perseps Sswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Perlaku Sswa Dalam Pembelajaran Praktk pada Sswa Bdang Keahlan teknk Bangunan d SMKN 3 Kunngan VARIABEL PENELITIAN Perlaku Sswa Dalam Pembelajaran Praktk ASPEK YANG DIUNGKAP Persapan Pembelajaran Praktk Pelaksanaan Pembelajaran Praktk Akhr Pembelajaran Praktk INDIKATOR 1. Penyapan Fsk dan Mental Sebelum Praktk. Penggunaan Baju Praktk dan APD 1. Menymak Penjelasan Instruktur/Guru Praktk. Mempelajar Lembar Kerja Praktk 3. Menggunakan Peralatan Praktk 4. Kedsplnan Dalam Praktk 1. Peraphan Tempat Praktk. Pembershan Peralatan Praktk dan APD NOMOR ITEM ANGKET 1,,4,0 3,5,6 7,8,9 10,1,13 14,15,16, 18,19,1 11,,3 17,4,5 RESPONDEN Sswa Kelas XII Bdang Keahlan Teknk Bangunan SMKN 3 Kunngan San Husn Sabar, 014 PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3
50 3.7 Pengujan Valdtas dan Realbltas 3.7.1 Pengujan Valdtas Cara untuk mengetahu valdtas suatu nstrumen umumnya dgunakan rumus korelas dengan rumus Pearson Product Moment. Langkah-langkah perhtungan uj valdtas angket adalah sebaga berkut : 1. Menghtung koefsen korelas r htung Keterangan: XY X. Y X. ny n X Y r htung = Koefsen korelas n ΣX = Jumlah skor tem dseluruh responden ΣY = Jumlah skor seluruh tem dar keseluruhan responden n = Jumlah responden (Arkunto, 006, hlm. 170). Menghtung harga t r t Selanjutnya dhtung dengan Uj-t dengan rumus: n 1 r (Sugyono, 011 : 59) Dstrbus (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n ) Kadah Keputusan : Jka t htung > t tabel berart vald, sebalknya t htung < t tabel berart tdak vald San Husn Sabar, 014
51 Tabel 3.4 Valdtas Angket Uj Coba Varabel (X) Valdtas Nomor Soal Jumlah Vald 1,3,4,5,6,8,9,10,11,1,13,14,15,17,19,0,1,,3,4,5 1 Tdak Vald,7,16,18 4 Total 5 (Hasl lengkap dapat dlhat dalam lampran.1) Tabel 3.5 Valdtas Angket Uj Coba Varabel (Y) Valdtas Nomor Soal Jumlah Vald 1,,3,4,5,6,9,10,1,13,14,16,18,19,0,1,,3,4,5 0 Tdak Vald 7,8,11,15,17 5 Total 5 (Hasl lengkap dapat dlhat dalam lampran.) San Husn Sabar, 014 PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3
5 3.7. Pengujan Realbltas Relabltas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang dukurnya, artnya kapanpun alat ukur tersebut dgunakan akan memberkan hasl ukur yang sama. Untuk menguj realbltas alat ukur dalam peneltan n dgunakan rumus Alpha. Langkah-langkah pengujan relabltas nstrumen sebaga berkut: a. Menghtung varans skor tap-tap tem dengan rumus: S X ( N X N ) (Arkunto, 1991:150) S Dmana: = varans skor tap-tap tem X = jumlah kuadrat tem X ( X ) = jumlah tem X dkuadratkan N = jumlah responden b. Menghtung harga varans total dengan rumus: Dmana: S = varans total t Xt ( Xt) N S t = jumlah kuadrat X total = jumlah X total yang dkuadratkan = jumlah responden c. Masukkan nla alpha dengan rumus: r 11 = Xt N X N t k S 1 k 1 St San Husn Sabar, 014
53 Keterangan: r 11 k = Koefsen relabltas = Jumlah tem pertanyaan Hasl perhtungan menyatakan besarnya r 11 > r tabel, dengan demkan maka semua data yang danalss dengan metode Alpha adalah Relabel. Selanjutnya nla r 11 d atas dkonsultaskan dengan pedoman krtera penafsran 0,800 1,000 Sangat tngg 0,600 0,799 Tngg 0,400 0,599 Cukup 0,00 0,399 Rendah < 0,00 Sangat rendah (Arkunto, 1991:09) Hasl yang ddapat pada uj relabltas untuk varabel X adalah sebesar 0,987 atau bsa dkategorkan relabltas sangat tngg, sedangkan untuk varabel Y adalah sebesar 0,988 atau bsa dkategorkan relabltas sangat tngg. Untuk lebh lengkapnya bsa dlhat d lampran.3. Setelah melakukan uj valdtas dan uj relabltas dar uj coba nstrumen n, penelt menympulkan kembal ks-ks nstrumen peneltan beserta nstrumennya yang semuanya terlampr pada lampran 3.1. Kemudan dlakukan kembal peneltan berdasarkan ks-ks nstrumen yang telah dperbaharu. Setelah semua data terkumpul, maka dlanjutkan pada teknk analss data, yang akan djabarkan pada pon selanjutnya. 3.8 Teknk Analss Data Menurut Sugyono (010, hlm.07) Analss data merupakan kegatan setelah data dar seluruh responden atau sumber data lan terkumpul. Adapun kegatan dalam analss data adalah: mengelompokkan data berdasarkan varabel dar seluruh responden, menyajkan data tap varabel yang dtelt, melakukan perhtungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhtungan untuk menguj hpotess yang telah dajukan. Apakah hpotess dapat dterma atau tdak San Husn Sabar, 014
54 berdasarkan pertmbangan-pertmbangan kepada hpotess yang duj, tujuan peneltan, jens data dan varabel peneltan, oleh karena tu penuls memutuskan memperoleh data secara statstk. Tujuan dar analss data yatu untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dmengert. Sebelum menentukan teknk analss perlu dlakukan uj data. Uj data dlakukan untuk menentukan teknk analss yang tepat. Adapun beberapa uj data yang dlakukan, yatu: 3.8.1 Pengolahan Skor Mentah Menjad T-Skor Untuk pengolahan data dar skor mentah menjad skor standar, menggunakan rumus : T-Skor = 10 Z + 50 X - X Z S ( Sregar S., 001 : 3) Dmana : X S Rumus : S = skor mentah = rata-rata seluruh responden = smpangan baku X - X n -1 ( Sregar S., 001 : 3) Ket: hasl lengkap perhtungan dapat dlhat dalam lampran 3.8. Analss Varabel X dan Y Hasl tabulas kembal danalss dan dtafsrkan sesua sstematka data yang dperlukan. Dalam menganalss data, teknk yang dgunakan adalah persentase (%) yatu dengan melhat perbandngan frekuens dar tap tem jawaban yang muncul dar responden. Rumus pengolahan data San Husn Sabar, 014
55 P fo N x100% Keterangan : P = Prosentase jawaban Fo N = Frekuens jawaban (Surakhmad, 1998:09) = jumlah jawaban responden Untuk menafsrkan setap data jawaban selanjutnya dgunakan krtera dar perhtungan presentase sebaga berkut: 0 % : dtafsrkan tdak seorangpun 1-30% : dtafsrkan sebagan kecl 31-49% : dtafsrkan hampr setengahnya 50% : dtafsrkan setengahnya 51-80% : dtafsrkan sebagan besar 81-99% : dtafsrkan hampr seluruhnya 100% : dtafsrkan seluruhnya (Al, 198:184) 3.8.3 Uj Kecenderungan Dalam perhtungan uj kecenderungan n yatu dengan cara menaksr rata-rata skor yang dperoleh dbandngkan dengan skor deal untuk selanjutnya nterval skor yang ddapatkan kemudan dkategorkan dalam nterpretas tertentu. Rumus yang dgunakan dalam klasfkas skor adalah sebaga berkut: Tabel 3.6 Krtera Kecenderungan Krtera Kecenderungan X M + 1,5 SD M+0,5 SD X < M+1,5 SD M-0,5 SD X < M+1,5 SD M-0,5 SD X < M-1,5 SD X<M-1,5 SD Kategor Sangat Bak Bak Cukup Kurang Sangat Kurang (Supran. 005:8) San Husn Sabar, 014
56 Ket: hasl lengkap perhtungan dapat dlhat dalam lampran 3.8.4 Uj Normaltas Langkah-langkah yang dtempuh dalam uj normaltas dstrbus frekuens sebaga berkut : 1. Membuat tabel frekuens Langkah-langkah membuat tabel frekuens : a. Menentukan rentang skor (R), yatu skor tertngg dkurang skor terendah. b. Menentukan banyaknya kelas nterval (bk), yatu dengan menggunakan aturan Sturgers : bk = 1 + (3,3) log n (Sudjana, 00 : 47) Keterangan : bk = banyak kelas nterval n = jumlah data c. Menentukan panjang kelas nterval (P), dengan rumus : P = R (rentang skor) bk (banyak kelas) (Sudjana, 00 : 47) d. Membuat tabel dstrbus frekuens Tabel 3.7 dstrbus frekuens Kelas No F X f. X (X-M) (X-M) f. (X-M) Interval Jumlah - X f. X f. (X-M) San Husn Sabar, 014
57 e. Menghtung rata-rata skor (M), dengan rumus : M = f. f Keterangan : M = mean / nla rata-rata (Sudjana, 00 : 93) f = frekuens yang sesua dengan tanda x X = tanda kelas nterval f = jumlah frekuens seluruhnya f. Smpangan baku adalah ukuran keseragaman yang dgunakan untuk melhat homogentas data dalam pengertan derajat penyebaran skor relatf sama atau adanya keragaman skor : S = f n 1 M (Sudjana, 00 : 93) g. Membuat tabel dstrbus untuk harga-harga yang dperlukan dalam Chkuadrat ( ), yatu sebaga berkut : Menentukan batas kelas nterval (bk) - Batas Atas (Ba) - Batas Bawah (Bb) X M Z Menghtung nla baku (Z): S Mencar luas tap kelas nterval (L) dengan menggunakan daftar F Menentukan frekuens harapan (e): e = L x n ( f e) Menentukan Ch-Kuadrat ( ): = e San Husn Sabar, 014
58 (Sregar S., 001 : 15-65) Krtera pengujan normaltas yang dlakukan adalah : χ htung< χ tabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan (dk = k - 3), dmana k = kelas nterval, maka data yang duj berdstrbus normal.dar hasl perhtungan uj normaltas dstrbus n akan dketahu apakah varabel yang d uj berdstrbus normal atau tdak. Jka tdak berdstrbus normal, maka dlanjutkan pada statstk non parametrk. Ket: hasl lengkap perhtungan dapat dlhat dalam lampran 3.8.5 Analss Korelas Analss korelas dgunakan untuk mengetahu kuatnya hubungan antar varabel. Jka nla korelasnya postf maka dapat dlanjutkan perhtungannya dengan regres. Langkah-langkah yang dtempuh dalam menghtung analss korelas adalah menghtung koefsen korelas dan menentukan kebeartan korelas. Statstk yang dgunakan dalam peneltan n merupakan statstk nferesal dmana terdr atas duamacam yatu parametrs dan non parametrs. Untuk analss korelas peneltan n dplh dua alternatf. Pertama jka data berdstrbus normal, maka korelasnya menggunakan product moment. Alternatf kedua adalah jka data berdstrbus bebas, maka korelasnya danalss menggunakan korelas spearman rank. a. Alternatf Pertama (Jka Data Berdstrbus Normal) r xy Untuk data bebas berdstrbus maka menghtung koefsen korelasnya dapat menggunakan rumus product moment dbawah n : XY X Y X n Y n (Rduwan, 007: 138) Dmana: n X Y dkorelaskan r xy = Koefesen antara varabel X dan varabel Y, data varabel yang San Husn Sabar, 014
59 X = Skor varabel X Y = Skor varabel Y n = Jumlah responden b. Alternatf Kedua (Jka Data Bebas Berdstrbus) Untuk mencar koefsen korelas dengan menggunakan rumus korelas spearman rank, yatu: Dmana : ρ b 1 n = koefsen korelas spearman rank = jumlah kuadrat skor yang berpasangan = Banyaknya responden (Sugyono, 01 hlm. 8) Untuk dapat memberkan penafsran terhadap koefsen yang dtemukan tersebut besar atau kecl, maka dapat berpedoman pada tabel berkut : (Sugyono, 01 hlm. 31) Tabel 3.8 Tabel Pedoman Untuk Memberkan Interfretas Terhadap Koefsen Korelas Interval Koefsen Tngkat Hubungan 0,00 0,199 0,0-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,00 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat San Husn Sabar, 014
60 Koefsen korelas postf terbesar = 1 dan koefsen korelas negatve terbesar = -1, sedangkan yang terkecl = 0 (Sugyono, 01, hlm.6). korelas postf adalah tngkat hubungan antara dua varable yang mempunya cr, bahwa perubahan varable ndependent X (varable bebas X) d kut varable depedent Y (varable tdak bebas) secara searah, sementara korelas negatve secara berlawanan. (Supangat, 010 hlm.340). 3.8.6 Pengujan Hpotess Pengujan hpotess dlakukan untuk mengetahu dterma atau tdaknya hpotess yang dajukan. Untuk menguj hpotess yang telah dajukan dapat dgunakan rumus sebaga berkut: t r n (Sudjana, 005: 380) 1 r Hpotess yang harus duj adalah Ho : ρ = 0 melawan Ha : ρ 0 Ho : ρ = 0 (tdak terdapat hubungan antara varabel) Ha : ρ 0 (terdapat hubungan antara varabel) Dengan tngkat sgnfkans dan tak tertentu, dengan ketentuan terma Ho jka t (1-1/α) < t < t (1-1/α), atau dengan kata lan jka t htung < t tabel, maka Ho dterma, begtupun sebalknya jka t htung > t tabel, maka Ho dtolak. 3.8.7 Koefsen Determnas Koefsen determnas bertujuan untuk mengetahu besarnya presentase sumbangan (kontrbus) varable X terhadap varabel Y, koefsen determnas dhtung dengan rumus: KP=r x100% Dmana : KP = Nla koefsen determnas San Husn Sabar, 014
61 R = nla koefsen korelas San Husn Sabar, 014