BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

LAMPIRAN 1. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ponorogo

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

: Rianto Effendi NPM : Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing: Dr. Adi Kuswanto, MBA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. meminta ijin ke MTs Darul Falah Bendiljati Kulon dengan memberikan surat

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Jumlah WP, Jumlah Pokok Ketetapan PBB dan Realisasi TABEL 4.1 JUMLAH WAJIB PAJAK DAN KETETAPAN PBB

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. pengalaman mengajar, sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KISARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV ANALISIS DATA. menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan jumlah sampel. Responden berasal dari karyawan di tiap-tiap unit kerja, yang terkait dengan prosedur pengelolaan anggaran. Namun dari hasil kuesioner yang telah disebarkan, hanya 39 responden yang menjawab dan mengembalikan kuesioner. 4.1.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin responden, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut: Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 14 36% Wanita 25 64% Total 39 100% Tabel menyatakan bahwa persentase responden pria sebesar 36% dan wanita sebesar 64%. Hal ini menunjukkan bahwa responden wanita lebih besar dari responden pria. 44

Gambar 4.1 Diagram Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia responden, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut: Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 30 tahun 22 56% 30-39 tahun 13 34% 40 tahun 4 10% Total 39 100% Tabel 4.2 menyatakan bahwa persentase responden dengan usia kurang dari 30 tahun sebesar 56%, usia dari 30 tahun hingga 39 tahun sebesar 34%, dan usia 45

lebih dari 40 tahun sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok usia terbanyak adalah usia kurang dari 30 tahun. Gambar 4.2 Diagram Profil Responden Berdasarkan Usia 4.1.3 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan responden, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut: Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase SMU Diploma Strata 1 Strata 2 Strata 3 2 5% 3 8% 29 74% 4 10% 1 3% 46

Total 39 100% Tabel menyatakan bahwa persentase responden dengan tingkat pendidikan SMU sebesar 5%, diploma sebesar 8%, strata 1 sebesar 74%, strata 2 sebesar 10%, dan strata 3 sebesar 3%. Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan terbesar adalah strata 1. Gambar 4.3 Diagram Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan Lama Bekerja responden, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut: 47

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Pengalaman Kerja Jumlah Persentase 5 Tahun 20 51% 6-10 Tahun 14 36% 11 Tahun 5 13% Total 39 100% Tabel menyatakan bahwa persentase responden dengan Lama Bekerja kurang dari 5 tahun sebesar 51%, Lama Bekerja dari 6 tahun hingga 10 tahun sebesar 36%, dan Lama Bekerja lebih dari 11 tahun sebesar 13%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok pengalaman kerja terbesar adalah 6 tahun hingga 10 tahun. Gambar 4.4 Diagram Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja 48

4.2 Deskripsi Data Dari data yang telah diperoleh kemudian disajikan dan dideskripsikan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang tujuannya untuk penggambaran data dari masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. 4.2.1 Deskripsi Data Akuntabilitas (X1) Data variabel ini diperoleh melalui Kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8. Adapun skor yang digunakan dalam angket tersebut adalah 1 sampai 4, sehingga berdasarkan skor tersebut maka variabel Akuntabilitas memiliki rentang skor dari 8 sampai 32. Dari analisis deskriptif yg di bantu SPSS 21 didapat nilai data terbesar 32 dan nilai data terkecil 14. Sehingga penentuan distribusi frekuensi data tentang Akuntabilitas dapat dilihat dengan cara : 1. Menghitung jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 1 + 3,3. 1,59 = 6,837 Jadi jumlah kelas interval 7 2. Menghitung rentang data = data terbesar data terkecil + 1 = 32-14 + 1 = 19 Jadi, rentang datanya adalah 19. 49

3. Menghitung panjang kelas Yaitu rentang data dibagi jumlah kelas = 19 : 7 = 2,7. Sehingga panjang kelas yang digunakan adalah 2,7 4. Menyusun interval kelas Variabel Akuntabilitas Tabel 4.5 Interval Kelas Variabel Akuntabilitas No. Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) Komulatif 1 14-16,7 1 3% 3% 2 16,8-19,5 0 0% 3% 3 19,6-22,3 6 15% 18% 4 22,4-25,1 9 23% 41% 5 25,2-27,9 12 31% 72% 6 28-30,7 4 10% 82% 7 30,8-32 7 18% 100% Jumlah 39 100% Tabel 4.6 Frekuensi Kelas Variabel Akuntabilitas No. Skor Frekuensi Relatif (%) Kategori 1 14-22,3 7 18% Kurang 2 22,4-27,9 21 54% Cukup 3 28-32 11 28% Baik Berdasarkan tabel di atas, frekuensi Akuntabilitas pada kategori baik sebesar 28%. frekuensi Akuntabilitas dalam kategori cukup sebesar 54%. frekuensi Akuntabilitas pada kategori kurang sebesar 8,9% dari jumlah keseluruhan sampel. 50

4.2.2 Deskripsi Data Transparansi (X2) Data variabel ini diperoleh melalui Kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8. Adapun skor yang digunakan dalam angket tersebut adalah 1 sampai 4, sehingga berdasarkan skor tersebut maka variabel Transparansi memiliki rentang skor dari 8 sampai 32. Dari analisis deskriptif yg di bantu SPSS 21 didapat nilai data terbesar 32 dan nilai data terkecil 14. Sehingga penentuan distribusi frekuensi data tentang Akuntabilitas dapat dilihat dengan cara : 1. Menghitung jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 1 + 3,3. 1,59 = 6,837 Jadi jumlah kelas interval 7 2. Menghitung rentang data = data terbesar data terkecil + 1 = 32-14 + 1 = 19 Jadi, rentang datanya adalah 19. 3. Menghitung panjang kelas Yaitu rentang data dibagi jumlah kelas = 19 : 7 = 2,7. Sehingga panjang kelas yang digunakan adalah 2,7 4. Menyusun interval kelas Variabel Transparansi 51

No. Tabel 4.7 Interval Kelas Variabel Transparansi Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) Komulatif 1 14-16,7 1 3% 3% 2 16,8-19,5 2 5% 8% 3 19,6-22,3 10 26% 33% 4 22,4-25,1 8 21% 54% 5 25,2-27,9 9 23% 77% 6 28-30,7 4 10% 87% 7 30,8-32 5 13% 100% Jumlah 39 100% Tabel 4.8 Frekuensi Kelas Variabel Transparansi No. Skor Frekuensi Relatif (%) Kategori 1 14-22,3 13 33% Kurang 2 22,4-27,9 17 44% Cukup 3 28-32 9 23% Baik Berdasarkan tabel di atas, frekuensi Transparansi pada kategori baik sebesar 23%. frekuensi Transparansi dalam kategori cukup sebesar 44%. frekuensi Transparansi pada kategori kurang sebesar 33% dari jumlah keseluruhan sampel. 52

4.2.3 Deskripsi Data Pengelolaan Anggaran (Y) Data variabel ini diperoleh melalui Kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8. Adapun skor yang digunakan dalam angket tersebut adalah 1 sampai 4, sehingga berdasarkan skor tersebut maka variabel Transparansi memiliki rentang skor dari 8 sampai 32. Dari analisis deskriptif yg di bantu SPSS 21 didapat nilai data terbesar 32 dan nilai data terkecil 15. Sehingga penentuan distribusi frekuensi data tentang Akuntabilitas dapat dilihat dengan cara : 1) Menghitung jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 39 = 1 + 3,3. 1,59 = 6,837 Jadi jumlah kelas interval 7 2) Menghitung rentang data = data terbesar data terkecil + 1 = 32-15 +1 = 18 Jadi, rentang datanya adalah 18. 3) Menghitung panjang kelas Yaitu rentang data dibagi jumlah kelas = 18 : 7 = 2,5. Sehingga panjang kelas yang digunakan adalah 2,5 4) Menyusun Interval kelas Variabel Pengelolaan Anggaran 53

Tabel 4.9 Interval kelas Variabel Pengelolaan Anggaran No. Kelas Interval Frekuensi Relatif (%) Komulatif 1 14-16,5 1 3% 3% 2 16,6-19,1 1 3% 5% 3 19,2-22,7 5 13% 18% 4 21,8-24,3 7 18% 36% 5 24,4-26,9 13 33% 69% 6 27-29,5 4 10% 79% 7 29,6-32 8 21% 100% Jumlah 39 100% Tabel 4.10 Frekuensi kelas Variabel Pengelolaan Anggaran No. Skor Frekuensi Relatif (%) Kategori 1 14-21,7 7 18% Kurang 2 21,8-26,9 20 51% Cukup 3 27-32 12 31% Baik Berdasarkan tabel di atas, frekuensi Pengelolaan anggaran pada kategori baik sebesar 31%. frekuensi Pengelolaan Anggaran dalam kategori cukup sebesar 51%. frekuensi Pengelolaan Anggaran pada kategori kurang sebesar 18% dari jumlah keseluruhan sampel. 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ini menggunakan instrument pengumpulan data berupa kuesioner. Suatu instrument dapat dikatakan baik dan layak jika telah dinyatakan valid dan 54

reliabel. Langkah awal pengujian data adalah dengan menguji tingkat validitas dan reliabilitas 4.3.1 Uji Validitas Dengan menggunakan bantuan program spss 21 yang dilakukan pada data untuk uji validitas maka dapat diketahui butir-butir item yang dinyatakan valid maupun tidak valid, dari perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan syarat nilai korelasinya lebih besar dari pada 0.361 (r tabel) untuk taraf signifikansi 5%. sehingga dasar pengambilan keputusan adalah: r hitung > 0,361 (r tabel), maka butir pernyataan dinyatakan valid. r hitung < 0,361 (r tabel), maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid. 4.3.1.1 Validitas Variabel Akuntabilitas (X1) Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel Akuntabilitas yang diolah menggunakan SPSS versi 21.0 dari nilai setiap butir kuesioner: Tabel 4.11 Validitas Variabel Akuntabilitas No. r Hitung r Tabel Keterangan Soal 1 0.771 > 0.361 Item soal valid 2 0.768 > 0.361 Item soal valid 3 0.754 > 0.361 Item soal valid 4 0.566 > 0.361 Item soal valid 5 0.675 > 0.361 Item soal valid 6 0.697 > 0.361 Item soal valid 7 0.749 > 0.361 Item soal valid 8 0.384 > 0.361 Item soal valid 55

Maka dari pengujian validitas di atas, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan pada variabel Akuntabilitas dikatakan valid karena r hitung > r tabel (0.361) 4.3.1.2 Validitas Variabel Transparansi (X2) Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel Transparansi yang diolah menggunakan SPSS versi 21.0 dari nilai setiap butir kuesioner: Tabel 4.12 Validitas Variabel Transparansi No. r Hitung Syarat Keterangan Soal 1 0.717 > 0.361 Item soal valid 2 0.685 > 0.361 Item soal valid 3 0.670 > 0.361 Item soal valid 4 0.680 > 0.361 Item soal valid 5 0.556 > 0.361 Item soal valid 6 0.792 > 0.361 Item soal valid 7 0.650 > 0.361 Item soal valid 8 0.698 > 0.361 Item soal valid Maka dari pengujian validitas di atas, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan pada variabel Transparansi dikatakan valid karena r hitung > r tabel (0.361) 4.3.1.3 Validitas Variabel Pengelolaan Anggaran (Y) Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel Pengelolaan Anggaran yang diolah menggunakan SPSS versi 21.0 dari nilai setiap butir kuesioner: 56

Tabel 4.13 Validitas Variabel Pengelolaan Anggaran No. r Hitung Syarat Keterangan Soal 1 0.531 > 0.361 Item soal valid 2 0.706 > 0.361 Item soal valid 3 0.456 > 0.361 Item soal valid 4 0.783 > 0.361 Item soal valid 5 0.631 > 0.361 Item soal valid 6 0.733 > 0.361 Item soal valid 7 0.601 > 0.361 Item soal valid 8 0.755 > 0.361 Item soal valid Maka dari pengujian validitas di atas, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan pada variabel Pengelolaan Anggaran dikatakan valid karena r hitung > r tabel (0.361) 4.3.2 Uji Reliabilitas Setelah uji validitas dilakukan maka langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas dengan bantuan program spss 21. Nilai-nilai yang digunakan untuk pengujian ini berasal dari nilai setiap butir kuesioner yang telah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach s alpha, Kriteria dari nilai Croanbach s Alpha (Guilford, 1979) : 1. nilai Croanbach s Alpha 0,80-1,00 berarti Reliabillitas sangat tinggi. 2. nilai Croanbach s Alpha 0,06 0,08 berarti Reliabilitas tinggi. 3. nilai Croanbach s Alpha 0,40-0,60 berarti Reliabilitas sedang. 4. nilai Croanbach s Alpha 0,20 0,40 berarti Reliabilitas rendah. 57

4.3.2.1 Reliabilitas Variabel Akuntabilitas (X1) Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel Akuntabilitas yang diolah menggunakan SPSS versi 21.0 dari nilai setiap butir kuesioner yang telah reliabel: Tabel 4.14 Reliabilitas Variabel Akuntabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.818 8 Maka dari pengujian reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa variabel Akuntabilitas dinyatakan reliable/baik karena r alpha (0,818) > r tabel (0,600). 4.3.2.2 Reliabilitas Variabel Transparansi (X2) Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel Transparansi yang diolah menggunakan SPSS versi 21.0 dari nilai setiap butir kuesioner yang telah reliabel: Tabel 4.15 Reliabilitas Variabel Transparansi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.825 8 Maka dari pengujian reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa variabel Transparansi dinyatakan reliable/baik karena r alpha (0,825) > r tabel (0,600). 58

4.3.2.3 Reliabilitas Variabel Pengelolaan Anggaran (Y) Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel Pengelolaan anggaran yang diolah menggunakan SPSS versi 21.0 dari nilai setiap butir kuesioner yang telah reliabel: Tabel 4.16 Reliabilitas Variabel Pengelolaan Anggaran Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.801 8 Maka dari pengujian reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa variabel Pengelolaan Anggaran dinyatakan reliable/baik karena r alpha (0,801) > r tabel (0,600). 4.4 Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnov. Pengujian ini menggunakan bantuan SPSS versi 21.0. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika nilai koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan yaitu 5 % (0.05). Pengujian normalitas dapat dilihat dari: 1. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal. 2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: 59

No Tabel 4.17 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nama Variabel Asym. Sig (p-value) Kondisi Keterangan Distribusi Data 1 Akuntabilitas 0.743 P > 0.05 Normal 2 Transparansi 0.265 P > 0.05 Normal 3 Pengelolaan anggaran 0.528 P > 0.05 Normal Berdasarkan tabel di atas nilai signifikansi variabel Akuntabilitas (X 1 ) 0.743, Transparansi (X 2 ) 0.265 dan Pengelolaan Anggaran (Y) 0.528 lebih besar dari alpha (0.05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal. 4.5 Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier. Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji linieritas dengan bantuan program SPSS 21.00. 1. Sig. Deviation from Liniarity > 0,05 maka kriterium dengan prediktor adalah hubungan linier. 2. Sig. Deviation from Liniarity < 0,05 maka kriterium dengan prediktor adalah hubungan non linier. Hasil Uji Normalitas Sebagai Berikut : 60

No 1 2 Valiabel Akuntabilitas dengan Pengelolaan anggaran Transparansi dengan pengelolaan anggaran Tabel 4.18 Ringkasan Hasil Uji Linieritas Sig. Deviation from Linierity Taraf Signifikasi kesimpulan 0.455 0.05 Linier 0.492 0.05 Linier Menurut hasil perhitungan didapatkan nilai deviation from liniarity sebesar 0.455 antara Akuntabilitas dan Pengelolaan Anggaran, dan sebesar 0,492 antara Transparansi dan Pengelolaan Anggaran. kriterianya adalah jika harga deviation from liniarity lebih besar atau sama dengan dari taraf signifikansi yang diambil 0.05 (5%) berarti berhubungan linier. Dalam penelitian ini terbukti bahwa deviation from liniarity antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah lebih besar terhadap taraf signifikansinya (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas, dan Transparansi dengan Pengelolaan Anggaran bersifat linier. Artinya hubungan atau korelasi tersebut dapat dinyatakan dengan sebuah garis lurus. Apabila mempunyai hubungan atau korelasi yang linier positif sehingga jika variabel satu meningkat, variabel yang lain akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Akan tetapi apabila korelasi atau hubungan itu linier negatif jika variabel satu naik maka variabel yang lain akan turun dan demikian juga sebaliknya. 4.6 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam satu model regresi linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya akan menjadi terganggu, sehingga model 61

regresi yang diperoleh tidak valid. Syarat terjadinya multikolineritas adalah jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,600. Apabila harga interkorelasi antar variabel bebas kurang dari 0,600 berarti tidak terjadi multikorelasi. Kesimpulannya jika terjadi multikolinieritas antar variabel bebas maka uji kolerasi ganda tidak dapat dilanjutkan. Salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari model regresi, sehingga dapat dipilih model yang paling baik. Akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas antar variabel maka uji korelasi ganda dapat dilanjutkan. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0 for windows, diperoleh hasil uji multikolinieritas yang disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinearitas Correlations Akuntabilitas Transparansi Akuntabilitas Pearson Correlation 1.444 ** Sig. (2-tailed).005 N 39 39 Transparansi Pearson Correlation.444 ** 1 Sig. (2-tailed).005 N 39 39 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari hasil analisis yang disajikan dalam tabel menunjukan bahwa nilai korelasi antara semua variabel bebas sebesar 0.444 lebih kecil dari 0.60 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak ada yang berkorelasi secara sempurna atau tidak terjadi multikolinieritas. 62

4.7 Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan, maka dari itu pengujian hipotesis diperlukan guna menjawab kebenaran tersebut secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan teknik regresi sederhana untuk hipotesis yang pertama dan kedua. Sedangkan untuk hipotesis yang ketiga menggunakan teknik regresi ganda. Berikut hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini : 1. Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran 2. Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran 3. Akuntabilitas dan Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran 4.7.1 Pengaruh Akuntabilitas (X1) terhadap Pengelolaan Anggaran (Y) Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran. H a = H 0 = Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Akuntabilitas tidak mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Berikut ini adalah tabel-tabel hasil pengujian regresi linier sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS versi 21.0 terhadap variabel Akuntabilitas terhadap Pengelolaan Anggaran: Tabel 4.20 Model Summary Variabel Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan Anggaran Model Summary Std. Error Model R R Square Adjusted R Square of the Estimate 1.339 a.115.091 3.78090 a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas 63

Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa harga r hitung (0,339) yang lebih besar dari pada r table (0,312). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara Akuntabilitas dan Pengelolaan Anggaran. Berdasarkan Tabel di atas juga dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,339 yang artinya pengaruh hubungan rendah dan searah jika variabel X naik maka variabel Y juga ikut naik (positif); nilai koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,115 yang artinya variabel Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan anggaran sebesar 11,5% dan sisanya 88,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel 4.21 Anova Variabel Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan Anggaran ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 68.821 1 68.821 4.814.035 b Residual 528.922 37 14.295 Total 597.744 38 a. Dependent Variable: Anggaran b. Predictors: (Constant), Akuntabilitas Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah 4.814 Jika dibandingkan dengan F tabel dengan df 1:38 sebesar 4,10 pada taraf signifikasi 5% maka F hitung lebih besar dari F tabel. maka H 0 ditolak dan H a diterima yang artinya regresi berkontribusi signifikan. 64

Tabel 4.22 Coefficients Variabel Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan Anggaran Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 16.075 4.032 3.987.000 Akuntabilitas.346.157.339 2.194.035 a. Dependent Variable: Anggaran Tabel di atas menunjukan nilai t, dimana t hitung (2,194) lebih besar dari pada nilai t table (2,024), sehingga H a di terima yaitu Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran.. Tabel di atas juga menggambarkan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = a + bx 1 Y = 16,075 + 0,346X 1 Keterangan: Y = Pengelolaan Anggaran X 1 = Akuntabilitas Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa jika variabel Akuntabilitas meningkat maka Pengelolaan Anggaran juga akan meningkat. Apabila X=0 maka Y = 16,075 dan Apabila X naik 1 satuan, maka Y akan naik 0,346. Dari hasil uji hipotesis 1 ini menunjukan bahwa dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara Akuntabilitas dengan Pengelolaan Anggaran sudah mendukung teori yang ada. 65

4.7.2 Pengaruh Transparansi (X2) terhadap Pengelolaan Anggaran (Y) Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran. H a = H 0 = Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Transparansi tidak mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Berikut ini adalah tabel-tabel hasil pengujian regresi linier sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS versi 21.0 terhadap variabel Transparansi terhadap Pengelolaan Anggaran: Tabel 4.23 Model Summary Variabel Transparansi Terhadap Pengelolaan Anggaran Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.497 a.247.226 3.48847 a. Predictors: (Constant), Transparansi Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa harga r hitung (0,497) yang lebih besar dari pada r table (0,312). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara Transparansi dan Pengelolaan Anggaran. Berdasarkan Tabel di atas juga dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,497 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif); nilai koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,247 yang artinya variabel Transparansi mempengaruhi Pengelolaan anggaran sebesar 24,7% dan sisanya 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Tabel 4.24 Anova Variabel Transparansi Terhadap Pengelolaan Anggaran 66

ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 147.475 1 147.475 12.119.001 b Residual 450.268 37 12.169 Total 597.744 38 a. Dependent Variable: Anggaran b. Predictors: (Constant), Transparansi Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah 12.119 Jika dibandingkan dengan F tabel dengan df 1:38 sebesar 4,10 pada taraf signifikasi 5% maka F hitung lebih besar dari F tabel. maka H 0 ditolak dan H a diterima yang artinya regresi berkontribusi signifikan. Tabel 4.25 Coefficients Variabel Transparansi Terhadap Pengelolaan Anggaran Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 13.150 3.399 3.869.000 Transparansi.484.139.497 3.481.001 a. Dependent Variable: Anggaran Tabel di atas menunjukan nilai t, dimana t hitung (3,481) lebih besar dari pada nilai t table (2,024), sehingga H a di terima yaitu Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran. Tabel di atas juga menggambarkan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = a + bx 2 Y = 13,150 + 0,484X 2 67

Keterangan: Y = Pengelolaan Anggaran X 2 = Transparansi Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa jika variabel Transparansi meningkat maka Pengelolaan Anggaran juga akan meningkat. Apabila X=0 maka Y = 13,150 dan Apabila X naik 1 satuan, maka Y akan naik 0,484. Dari hasil uji hipotesis 2 ini menunjukan bahwa dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara Transparansi dengan Pengelolaan Anggaran sudah mendukung teori yang ada. 4.7.3 Pengaruh Akuntabilitas (X1) dan Transparansi (X2) terhadap Pengelolaan Anggaran (Y) Hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini adalah Akuntabilitas dan Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran. H a = H 0 = Akuntabilitas dan Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Akuntabilitas dan Transparansi tidak mempengaruhi Pengelolaan Anggaran Berikut ini adalah tabel-tabel hasil pengujian regresi linier beganda dengan menggunakan bantuan SPSS versi 21.0 terhadap variabel Akuntabilitas dan Transparansi terhadap Pengelolaan Anggaran: Tabel 4.26 Model Summary Variabel Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pengelolaan Anggaran Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.514 a.264.223 3.49502 a. Predictors: (Constant), Transparansi, Akuntabilitas 68

Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai r hitung (0,514) yang lebih besar dari pada r table (0,312). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara Transparansi dan Pengelolaan Anggaran. Berdasarkan Tabel di atas juga dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif); nilai koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,264 yang berarti Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama mampu mempengaruhi 26,4% perubahan pada variabel Pengelolaan Anggaran (Y). Hal ini menunjukan masih ada 73,6% faktor atau variabel lain yang mempengaruhi Pengelolaan Anggaran selain Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama. Tabel 4.27 Anova Variabel Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pengelolaan Anggaran ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 157.998 2 78.999 6.467.004 b Residual 439.746 36 12.215 Total 597.744 38 a. Dependent Variable: Anggaran b. Predictors: (Constant), Transparansi, Akuntabilitas Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 6,467. Jika dibandingkan dengan F tabel dengan df 2:38 sebesar 3,24 pada taraf signifikasi 5% maka F hitung lebih besar dari F tabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Akuntabilitas (X 1 ) dan Transparansi (X 2 ) bersama-sama terhadap Pengelolaan Anggaran (Y). maka dapat disimpulkan hipotesis ketiga (H a ) diterima yaitu Akuntabilitas dan Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran. 69

Tabel 4.28 Coefficients Variabel Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pengelolaan Anggaran Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 10.878 4.194 2.594.014 Akuntabilitas.151.162.148.928.360 Transparansi.420.155.431 2.702.010 a. Dependent Variable: Anggaran berikut: Tabel di atas menggambarkan persamaan regresi linier Berganda sebagai Y = a + bx 1 + bx 2 Y = 10,878 + 0,151X 1 + 0,420X 2 Keterangan: Y = Pengelolaan Anggaran X 1 = Akintabilitas X 2 = Transparansi Apabila X 1 =0 dan X 2 =0 maka Y = 13,150 dan Apabila X 1 naik 1 satuan, maka Y akan naik 0,151 atau Apabila X 2 naik 1 satuan, maka Y akan naik 0,420. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X 1 sebesar 0,151 yang berarti apabila Akuntabilitas (X 1 ) bertambah 1 poin maka Pengelolaan Anggaran (Y) akan meningkat 0,151 poin dengan asumsi X 2 tetap. Koefisien X 2 sebesar 0,420 yang berarti apabila Transparansi (X 2 ) meningkat 1 poin maka Pengelolaan anggaran (Y) akan meningkat 0,420 poin dengan asumsi X 1 tetap. Dari hasil uji hipotesis 2 ini menunjukan bahwa dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara Transparansi dengan Pengelolaan Anggaran sudah mendukung teori yang ada. 70

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian Berikut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan software SPSS versi 21.0 Terhadap Akuntabilitas, Transparansi dan juga Pengelolaan Anggaran.. 4.8.1 Akuntabilitas (X1) Terhadap Pengelolaan Anggaran (Y) Hasil analisis rank spearman correlation mengungkapkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,339 yang artinya pengaruh hubungan rendah dan searah (karena positif). nilai koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,115 yang artinya variabel Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan anggaran sebesar 11,5% dan sisanya 88,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu hasil juga menunjukan t hitung (2,194) lebih besar dari pada nilai t table (2,024), sehingga H a di terima yaitu Akuntabilitas mempengaruhi Pengelolaan Anggaran. Persamaan garis regresi pengaruh Akuntabilitas terhadap Pengelolaan Anggaran dapat dinyatakan dengan Y = 16,075 + 0,346X 1. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X 1 sebesar 0,346 yang berarti apabila Akuntabilitas (X 1 ) meningkat 1 poin maka Pengelolaan Anggaran (Y) akan meningkat 0,346 poin. Dari uraian diatas menunjukan bahwa hasil penelitian ini sudah sejalan dengan teori yang ada dimana Akuntabilitas berhubungan positif dengan Pengelolaan Anggaran. Perhitungn tersebut menunjukan persentase pengaruh yang cukup kecil yaitu sebesar 11,5%. Dari data deskriptif diketahui sebagian besar responden sudah menjawab bahwa akuntabilitas sudah di jalankan dengan cukup baik dalam rangka pengelolaan anggaran. Namun masih ada beberapa responden yang menjawab kurang. Dari rata-rata jawaban kuesioner akuntabilitas didapatkan total skor terkecil 71

adalah pada pertanyaan nomer 7 Dalam mengevaluasi anggaran hanya membandingkan dengan realisasi sesungguhnya. Sebagian kecil responden menjawab tidak setuju, sehingga dapat disimpulkan pengelolaan anggaran selama ini tidak selalu membandingkan anggaran dengan realisasi sebagai dasar evaluasi kinerja anggaran. Namun secara keseluruhan pengelolaan anggaran saat ini sudah menggunakan dasar akuntabilitas dalam pelaksanaannya. 4.8.2 Transparansi (X2) Terhadap Pengelolaan Anggaran (Y) Hasil analisis rank spearman correlation mengungkapkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,497 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif). nilai koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,247 yang artinya variabel Transparansi mempengaruhi Pengelolaan anggaran sebesar 24,7% dan sisanya 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Selain itu hasil juga menunjukan dimana t hitung (3,481) lebih besar dari pada nilai t table (2,024), sehingga H a di terima yaitu Transparansi mempengaruhi Pengelolaan Anggaran. Persamaan garis regresi pengaruh Transparansi terhadap Pengelolaan Anggaran dapat dinyatakan dengan 13,150 + 0,484X 2. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X 2 sebesar 0,484 yang berarti apabila Transparansi (X 2 ) meningkat 1 poin maka Pengelolaan Anggaran (Y) akan meningkat 0,484 poin. Dari uraian diatas menunjukan bahwa hasil penelitian ini sudah sejalan dengan teori yang ada dimana Transparansi berhubungan positif dengan Pengelolaan Anggaran. Perhitungn tersebut menunjukan persentase pengaruh yang cukup besar yaitu 24,7%. Dari data deskriptif diketahui sebagian besar responden sudah menjawab bahwa Transparansi sudah di jalankan dengan cukup baik dalam rangka pengelolaan anggaran. Namun masih ada sebagian responden yang menjawab kurang. Dari rata- 72

rata jawaban kuesioner transparansi didapatkan total skor terkecil adalah pada pertanyaan nomer 7 pengumuman kebijakan anggaran mudah didapatkan oleh publik. Sebagian besar menjawab tidak setuju. Dapat disimpulkan dalam pengelolaan anggaran memang tidak selalu kebijakan dalam mengelola anggaran diketahui oleh publik atau orang-orang yang tidak memiliki kepentingan. Damun secara keseluruhan transparansi dalam pengelolaan anggaran sudah di jalankan dengan cukup baik. 4.8.3 Akuntabilitas (X1) dan Transparansi (X2) Terhadap Pengelolaan Anggaran (Y) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif terhadap Pengelolaan anggaran. Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai r hitung (0,514) yang lebih besar dari pada r table (0,312). Hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara Transparansi dan Pengelolaan Anggaran. Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 6,467. Jika dibandingkan dengan F tabel dengan df 2:38 sebesar 3,24 pada taraf signifikasi 5% maka F hitung lebih besar dari F tabel. Juga dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 yang artinya pengaruh hubungan cukup kuat dan searah (karena positif); nilai koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,264 yang berarti Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama mampu mempengaruhi 26,4% perubahan pada variabel Pengelolaan Anggaran (Y). Hal ini menunjukan masih ada 73,6% faktor atau variabel lain yang mempengaruhi Pengelolaan Anggaran selain Akuntabilitas, dan Transparansi secara bersama-sama. 73

Persamaan garis regresi pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi terhadap Pengelolaan Anggaran dapat dinyatakan dengan Y = 10,878 + 0,151X 1 + 0,420X 2. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X 1 sebesar 0,151 yang berarti apabila Akuntabilitas (X 1 ) bertambah 1 poin maka Pengelolaan Anggaran (Y) akan meningkat 0,151 poin dengan asumsi X 2 tetap. Koefisien X 2 sebesar 0,420 yang berarti apabila Transparansi (X 2 ) meningkat 1 poin maka Pengelolaan anggaran (Y) akan meningkat 0,420 poin dengan asumsi X 1 tetap. dari perhitungan didapatkan bahwa akuntabilitas dan trasparansi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang cukup besar yaitu sebesar 26,4% dari pembahasan hipotesis 1 dan 2 diketahui bahwa dalam mengevaluasi anggaran tidak hanya di bandingkan dengan hasil yang sesungguhnya, dan dalam pengelolaan anggaran ada kebijakan-kebijakan yang hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan kebijakan anggaran tidak harus diketahui publik.. namun dari rata-rata jawaban responden terhadap 3 valiabel tersebut sebagian besar responden menjawab pengelolaan anggaran yang dilakukan saat ini sudah menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi dengan cukup baik. 74