BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

Modul MM (Material Management)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

7). ERP Implementation in PT Indofood

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. cara langsung menemui bagian PPQC (Production Planning and Quality Control)

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V RENCANA AKSI. Kegiatan pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh Mocaffe dalam. dan pemeriksaan. Ketiga kegiatan tersebut antara lain :

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INVENTORY GUNA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA. Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUTAN PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN PT MAHAKAM PRIMA LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

Manajemen Proyek. Manajemen

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Fortuna Badja Inti, menemukan permasalahan seperti pencatatan permintaan dari

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Anggaran Berbasis Kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. PT. Elangperdana Tyres Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Real Estat 1 *

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

Bab II LANDASAN TEORI

Konsep Sistem Informasi Manajemen

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Awal Berdirinya PT. SINAR REJEKI MESINDO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sebastian Citra Indonesia merupakan salah satu produsen frozen dough

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. 1. Kapan usaha Sari Tanabang catering mulai dibangun? 2. Siapa yang memulai usaha Sari Tanabang catering?

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

DESAIN PRODUK : RANCANGAN TEMPAT LILIN MULTIFUNGSI DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS

LOGO. Company Profile

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

Daftar Pertanyaan Wawancara

BAB 3. Gambaran Umum Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

Software Requirement (Persyaratan PL)

Lampiran 1. Struktur Organisasi

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

2. Genesis Proyek Konsep kerja manajemen proyek

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT

Transkripsi:

BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat di Kapuk dan,pada tanggal 21 mei 1999 mendirikan lagi pabrik yang bertempat di ksambi dadap.pabrikn percetakan ini didirikan di tempat yang strategis dan di daerah perindustrian.pabrik ini sudah memiliki mesin-mesin yang dilengkapi dengan teknlgi yang canggih,ini merupakan suatu standarisasi dalam prses percetakan yang berkualitas. Dalam prses Percetakan kardus, PT Megah Lestari Packind memiliki tujuan yaitu menghasilkan cetakan yang berkualitas dan memiliki nilai tinggi agar knsumen mendapatkan hasil yang berkualitas. Mdal dasar yang digunakan dalam mendirikan perusahaan berasal dari mdal sendiri.prduk atau cetakan yang dihasilkan leh PT. Megah Lestari Packind adalah cetakan untuk packaging atau untuk mengemas berbagai macam prduk dari prduk makanan,tmtif,furniture,sparepart dan lain sebagai nya. Seiring dengan perkembangan pasar, PT. Megah Lestari Packind meningkatkan kapasitas prduksi dari 3000 cetakan per Bulan menjadi 25000 per Bulan. Untuk itu perusahaan berusaha untuk memperluas marketnya dari pasar dalam Kta kini PT Megah Lestari Packind memperluas pasar nya ke pasar luar Kta.Perusahaan Juga selalu memiliki Kmitmen yaitu dengan memberikan Kualitas cetakan yang baik agar menghasilkan kepuasan bagi pelanggan nya. 4.1.1 Visi Dan Misi Perusahaan Visi dari PT. Megah Lestari Packind adalah : 52

53 Selalu berusaha memberikan kualitas terbaik agar menciptakan kepuasan pelanggan maksud dari visi diatas adalah perusahaan berrientasi pada pelanggan,sehingga pelanggan mendapatkan apa yang diinginkan dan mempercayai PT Megah Lestari Packind sebagai perusahaan percetakan yang memiliki kualitas baik. Misi PT. Megah Lestari Packind yaitu : Misi utama adalah meningkatkan prduksi kapasitas dan memperluas pasar serta memberikan Pelayanan yang terbaik kepada seluruh pelanggan Berperan aktif dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Meningkatkan Nilai Tambah Investasi Perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Untuk melaksanakan misi tersebut, PT Megah Lestari Packind melakukan beberapa cara yaitu: - Penerapan system manajemen mutu yang baik. - Seluruh karyawan dalam perusahaan harus mendukung dan terlibat langsung sesuai fungsinya - Peningkatan dan perbaikan mutu harus selalu dilaksanakan. - Sistem Evaluasi yang harus tyerus di terapkan. 4.1.2 Sistem Manajemen Sistem manajemen adalah sebuah system yang mengatur dan merencanakan sebuah rganisasi dalam hal tugas serta tanggung jawab dari setiap tenaga kerja yang ada dan pembagian jam kerja yang teratur demi kelancaran jalannya suatu rganisasi. Berikut ini adalah deskripsi Struktur rganisasi yang terdapat di PT. Megah Lestari Packind : 1) Direktur

54 - Tugas dan tanggung jawab: Bertanggung jawab baik kedalam maupun keluar perusahaan yang menyangkut seluruh kegiatan yang dilakukan leh perusahaan Mengawasi wakil presiden direktur dalam melaksanakan tugasnya. Membuat dan mengembangkan visi dan misi perusahaan. 2) Wakil Direktur - Tugas dan tanggung jawab: Membantu presiden direktur dalam membuat kebijakan perusahaan Membantu presiden direktur dalam mengperasikan kegiatan dan membantu mengambilkeputusan. Mengawasi secara langsung kinerja departemen yang dibawahinya. 3) Direktur Keuangan - Tugas dan tanggung jawab: Mengawasi dan menangani keuangan perusahaan Mengawasi keluar masuknya kas dan biaya prduksi Menghitung keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan Mengawasi kinerja bagian-bagian yang dibawahinya yakni bagian accunting,. 4) Direktur Pemasaran - Tugas dan tanggung jawab: melakukan riset pasar dan perencanaan penjualan merencanakan strategi umum pemasaran baik dalam Kta dan luar Kta. mengawasi pemasaran dalam dan luar kta. 5) Direktur Manajemen Bahan Baku - Tugas dan tanggung jawab:

55 Bertanggung jawab terhadap pembelian mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku Bertanggung jawab terhadap persediaan mesin-mesin, peralatan dan bahan baku Melakukan survey dan adaptasi terhadap supplier bahan baku yang baru Mengawasi kinerja bagian-bagian yang dibawahinya yakni bagian distributin, purchasing dan bahan baku cntrl 6) Direktur Pabrik - Tugas dan tanggung jawab: Bertanggung jawab kepada wakil presiden direktur terhadap kinerja departemen yang dibawahi Mengkrdinasikan departemen-departemen yang berada dibawahnya agar dapat menjalankan tugasnya masing-masing 7) HR (Human Resurces) - Tugas dan tanggung jawab: Belakukan perekrutan tenaga kerja baru Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (k3) Bertanggung jawab terhadap perawatan dan kebersihan fasilitas pabrik Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan tenaga kerja Mengadakan pelatihan kerja dan pendidikan bagi tenaga kerja Dalam kerjanya, HR dibantu leh dua bagian yang berada dalam pengawasannya yaitu bagian training dan safety yang bertugas mengatur pelatihan dan pendidikan tenaga kerja berikut keamanan dan keselamatan tenaga kerja serta bagian human resurces dan general affair yang memiliki tugas seperti yang sudah disebutkan diatas

56 8) Departemen IE (industrial enginering) - Tugas dan tanggung jawab: Melakukan pengntrlan perencanaan pada bagian prduksi. Perencanaan pembuatan prduk dibuat leh departemen ini Menangani masalah mesin industri yang dipakai leh perusahaan dan juga teknlgi mesin yang digunakan Dalam kerjanya, departemen IE dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian plan prductin cntrl dan bagian industrial engineering. 9) Departemen TS (technical supprt) - Tugas dan tanggung jawab Menetapkan dan mengendalikan system kualitas Bertanggung jawab terhadap kualitas prduk yang dihasilkan leh setiap lini prduksi Melaksanakan inspeksi terhadap prduk akhir Memberikan bantuan teknik pada penggunaan alat-alat prduksi Dalam kerjanya, departemen TS dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian technical supprt. 10) Departemen R&D (Research & Develpment) - Tugas dan tanggung jawab: Melakukan penelitian untuk mengembangkan prsese prduksi yang meliputi penetapan standar atau spesifikasi yang dituangkan dalam kartu prses. Melakukan perancangan dan invasi terhadap prduk baru Melaksanakan inspeksi terhadap bahan baku, bahan baku setengah jadi dan barang jadi

57 Dalam kerjanya, departemen R&D dibantu leh 3 bagian yang berada dalam pengawasan departemen ini yaitu bagian prcess cntrl yang bertugas mengawasi kinerja prses departemen ini, bagian labratium untuk membantu dalam hal penelitian dan bagian R&D. 11) Departemen Prduksi - Tugas dan tanggung jawab: Menjalankan prduksi berdasarkan rder yang telah ditetapkan sebelumnya Melakukan perbaikan perbaikan akibat kesalahan prduksi, scrap dan biaya prduksi yang berlebihan Mengadakan perbaikan terhadap kapabilitas prses sehingga hasil yang didapat lebih ptimal Menyusun rencana prduksi untuk jangka panjang dan jangka pendek Mengntrl persediaan dan waktu pemuatan untuk mesin bahan baku dan tenaga kerja 12) Departemen Engineering - Tugas dan tanggung jawab: Mertanggung jawab terhadap perbaikan dan pemeliharaan mesin prduksi maupun sarana utilitas pabrik Membuat penjadwalan mengenai pemeliharaan mesin dan peralatan prduksi Merancang mesin baru dan instalansinya Dalam kerjanya, departemen engineering dibantu leh 3 bagian yang berada didalam pengawasan departemen ini yaitu bagian mechanic yang menangani peralatan dan mesin pabrik, bagian electric yang menangani listrik perusahaan dan yang berhubungan dengan electric dan bagian utility yang menangani

58 4.1.3 Jumlah Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktr yang penting dalam menjalankan suatu usaha. Untuk itu PT Megah Lestari Packind memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1925 rang, terdiri dari: - Tenaga kerja tetap : 600 rang - Tenaga kerja kntrak : 429 rang - Tenaga kerja prduksi : 671 rang - Tenaga kerja kantr : 225 rang 4.1.4 Pengaturan Jam Kerja PT Megah Lestari Packind berperasi selama 12 jam selama 7 hari dalam seminggu. Untuk itu PT Megah Lestari Packind melakukan pengaturan jam kerja yang terbagi atas 2 shift yaitu : - shift 1 : 09.00 14.00 - shift 2 : 14.00 20.00 4.2 Peramalan Permintaan Bulan Januari Untuk mendapatkan permintaan di bulan Januari maka digunakan metde peramalan dibantu dengan sftware QM fr Windws. Dalam penggunaan sftware tersebut digunakan metde rata-rata bergerak saja, karena bila dengan metde lain tidak ditemukan syarat yang cck seperti syarat pembebanan, syarat pemberian alpha beta dan lain-lain. Berikut adalah data permintaan untuk peride yang lalu. Jumlah permintaan Bulan Kta Bekasi Serpng Tangerang Kalideres Januari 1080 3000 1675 2500 2200 Februari 1250 2750 1800 2000 2500

59 Jumlah Permintaan Bulan Kta Bekasi Serpng Tangerang Kalideres Maret 1830 2800 2380 2750 2550 April 2000 3900 2750 3150 2550 Mei 2000 3450 3350 2000 2380 Juni 1550 3300 2550 2300 2300 Juli 1630 3660 2375 2800 2150 Agustus 1550 3400 2275 2375 1900 September 1650 3450 1950 2200 2130 Oktber 1265 3785 3185 3100 2000 Nvember 1480 4000 2200 2155 2080 Desember 1250 3600 2850 2900 2250 Tabel 4.1 Tabel Permintaan Peride Lalu Menganalisa Permintaan Yang Akan datang Menganalisa permintaan yang akan dating dengan menggunakan metde mving averages. Peride yang akan dirata-ratakan adalah 12 peride karena setiap peride mempunyai bbt yang sama untuk menentukan permintaan yang akan datang. Setelah dilah dengan menggunakan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde mving average dapat dilihat pada gambar 4.1 sampai dengan 4.5 seperti di bawah ini:

60 Gambar 4.1. Hasil Permintaan Kta Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa setelah dilah maka didapatkan jumlah peramalan untuk peride selanjutnya adalah sebesar 1544,583. Maka untuk menunjukkan jumlah prduk dibulatkan menjadi 1545. Gambar 4.2. Hasil Permintaan Bekasi Berdasarkan gambar 4.2. hasil metde Mving Average untuk daerah Bekasi adalah sebesar 3424,583. Dikarenakan hasil tersebut masih berupa desimal dibulatkan menjadi 3425.

61 Gambar 4.3 Hasil Permintaan Serpng Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa setelah dilah maka didapatkan jumlah peramalan untuk peride selanjutnya untuk daerah Serpng adalah sebesar 2445. Gambar 4.4. Hasil Permintaan Tangerang Berdasarkan gambar 4.4. hasil metde Mving Average untuk daerah Tangerang adalah sebesar 2519,167. Dikarenakan hasil tersebut masih berupa desimal dibulatkan menjadi 2520.

62 Gambar 4.5 Hasil Permintaan Kalideres Berdasarkan gambar 4.5. hasil metde Mving Average untuk daerah Kalideres adalah sebesar 2249,167. Dikarenakan hasil tersebut masih berupa desimal dibulatkan menjadi 2250. 4.3 Metde Transprtasi Yang Optimal Dalam perhitungan biaya yang ptimal digunakan metde transprtasi dengan dibantu sftware QM fr Windws. Dalam penggunaan sftware tersebut, terdapat tiga metde transprtasi yaitu metde Nrthwest Crner (NWC), metde Least Cst, dan metde VAM. Perhitungan dilakukan berdasarkan data peramalan untuk bulan Januari 2009. 4.3.1 Membuat Tabel Transprtasi. Sebelum membuat table transprtasi, terlebih dahulu mencari biaya pengiriman berdasarkan data biaya yang diberikan leh perusahaan.

63 Tabel 4.2 Biaya Pengiriman Barang / Kg (dalam rupiah) Dari Ke Kta Bekasi Serpng Tangerang Kalideres Ksambi 300 350 250 300 300 Kapuk 200 300 200 300 250 Setelah didapatkan permintaan yang akan datang dan biaya dari tabel biaya maka telah dapat dibuat tabel transprtasi. Tabel 4.3 Tabel Transprtasi Metde Yang Sedang Berjalan Surce Destinatin Serpng Kta Kalideres Tangerang Bekasi Ksambi 250 300 300 300 350 Kapuk 200 200 250 250 300 Demand 2445 1545 2250 2520 3425 Setelah didapat table transprtasi seperti terlihat pada table 4.13 maka data-data yang terdapat didalamnya diprses dengan sftware QM fr Windws. Angka-angka yang terdapat pada ktak-ktak kecil merupakan biaya per kg yang dikeluarkan untuk transprtasi. Sedangkan angka-angka yang terdapat pada satu barisan Demand merupakan jumlah permintaan kebutuhan prduk dari masing-masing restran. Klm Supply merupakan jumlah kebutuhan prduk yang disediakan leh perusahaan. Demand dan Supply seimbang dikarenakan perusahaan menyediakan prduk

64 berdasarkan permintaan pelanggan atau Made by Order, dimana jenis prduk yang diminta adalah prduk custm. 4.3.2 Menganalisa Biaya Pengiriman Dengan Metde Yang Sedang Berjalan. Dilihat dari hasil wawancara dengan staff perasinal PT. Megahlestari Packind maka didapatkan infrmasi bahwa metde yang sedang berjalan sekarang adalah dengan cara mengirimkan kepada pemesan yang memesan lebih banyak terlebih dahulu, maka dari tu penulis menyimpulkan bahwa merubah urutan pemesan dari yang terbesar ke terkecil pemesannya pada mdel transprtasi. Dengan merubah mdel transprtasinya saja tidak cukup, maka cara yang paling tepat dilakukan yaitu menggunakan metde Nrthwest Crner. Dengan cara itu pemesan yang paling besar pesanannya dapat dikirim barangnya terlebih dahulu. Tabel 4.4 Mdel Transprtasi Yang Sedang Berjalan Dari / Ke Bekasi Tangerang Serpng Kalideres Kta Supply Ksambi 350 300 250 300 300 6000 Kapuk 300 250 200 250 200 6185 Demand 3425 2520 2445 2250 1545 12185 Dari mdel transprtasi yang sedang berjalan tersebut dilah menggunakan QM fr Windws, maka hasilnya adalah sebagai berikut.

65 Gambar 4.6 Hasil Optimal Transprtasi Mdel Yang Sedang Berjalan dengan Metde NWC Berdasarkan gambar 4.6, hasil NWC yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp 3,318,000.- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar 4.7 Iterasi Transprtasi Mdel Yang Sedang Berjalan dengan Metde NWC Iterasi tersebut terjadi apabila belum ditemukan hasil yang ptima. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Dalam kasus ini iterasi yang terjadi telah ptimal sehingga hanya ditemukan iterasi 1. Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini:

66 Daerah Bekasi dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 3425 kg dengan biaya sebesar Rp.350/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Bekasi adalah sebesar Rp.1.198.750,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (3425*Rp.350/Kg = Rp.1.198.750.-) Daerah Tangerang dikirim juga dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2520 Kg dengan biaya sebesar Rp.300/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Tangerang adalah sebesar Rp.756.000.-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2520*Rp300/Kg = Rp.756.000.-) Daerah Serpng mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 55 Kg, dan dari Kapuk sebesar 2390 Kg. Biaya dari Ksambi adalah sebesar Rp.250.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.200.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp.491,750.-. Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(55kg*Rp.250.-)+(2390kg*Rp200.-) = Rp491,750.-] Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.250,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp.562.500,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp.250/kg = Rp.562.500,-) Daerah Kta mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengna jumlah prduk sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kta adalah sebesar Rp.309.000,-. Jumlah tersebut

67 didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545 Kg * Rp.200/kg = Rp.309.000,-) 4.3.3 Mdel Transprtasi (supply berubah) Setelah melakukan wawancara untuk mengetahui rencana selanjutnya dari perusahaan. Maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan merencanakan akan menambah prduksinya untuk jaga-jaga apabila terdapat permintaan berlebih. Maka diketahui bahwa kapasitas supply untuk bulan Januari 2009 adalah sebesar Ksambi 7000 Kapuk 7000 Tabel 4.5 Supply Bulan Januari Maka mdel Transprtasi ptimasi yang tercipta adalah sebagai berikut Tabel 4.6 Mdel Transprtasi (supply berubah) Dari/ Ke Serpng Kta Kalideres Tangerang Bekasi Supply Ksambi 250 300 300 300 350 7000 Kapuk 200 200 250 250 300 7000 Demand 2445 1545 2250 2520 3425 4.3.4 Menganalisa Biaya Pengiriman dengan Metde NWC Setelah mendapatkan Mdel Transprtasi Optimasi, maka data dilah dengan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde NWC dapat dilihat pada gambar berikut.

68 Gambar 4.8. Hasil Optimal Transprtasi Metde NWC Berdasarkan gambar 4.8, hasil NWC yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp.3.277.250,- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar 4.9. Iterasi Transprtasi Metde NWC Iterasi-terasi tersebut terjadi karena belum ditemukan hasil yang ptimal. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Pada metde ini iterasi berhenti pada iterasi ketiga dimana hasil tersebut telah ptimal.

69 Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini: Daerah Serpng dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2445 kg dengan biaya sebesar Rp.250/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp.611.250,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2445*Rp.250/Kg = Rp.611.250.-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih tinggi dibandingkan pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibeban leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.491,750.-. Perusahaan perlu untuk menegsiasikan lagi untuk mengurangi harga per kg prduk. Daerah Kta dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Kta adalah sebesar Rp.309.000.-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545*Rp200/Kg = Rp.309.000,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Ksambi dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.300,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp.675.000,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp.300/kg = Rp.675.000,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih tinggi dibandingkan pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibeban leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.562.500,-.

70 Daerah Tangerang mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 490 Kg, dan dari Kapuk sebesar 2030 Kg. Biaya dari Ksambi adalah sebesar Rp.300.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.250.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah Tangerang adalah sebesar Rp.654.500,-. Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(490kg*Rp.300.-)+(2030kg*Rp250.-) = Rp.654.500,-]. Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.756.000,-. Daerah Bekasi mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 3425 Kg dengan biaya sebesar Rp.300,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Bekasi adalah sebesar Rp.1.027.500,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (3425Kg * Rp.300/kg = Rp.1.027.500,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.1.198.750.-. Untuk sisa prduk dari supply yang tidak terpakai dialkasikan ke dalam dummy. Dummy tersebut tidak memiliki harga pengiriman. 4.3.5 Menganalisa Biaya Pengiriman dengan Metde Least Cst Setelah dilah dengan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde Least Cst dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

71 Gambar 4.10. Hasil Optimal Transprtasi Metde Least Cst Berdasarkan gambar 4.10, hasil Least Cst yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp.3.277.250,- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar 4.11. Iterasi Transprtasi Metdel Least Cst Iterasi tersebut terjadi apabila belum ditemukan hasil yang ptima. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Dalam kasus ini iterasi yang terjadi telah ptimal sehingga hanya ditemukan iterasi 1. Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini:

72 Daerah Serpng dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2445 kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp.489.000,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2445*Rp.200/Kg = Rp.489.000.-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah dibandingkan pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.491,750.-. Daerah Kta dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Kta adalah sebesar Rp.309.000.-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545*Rp200/Kg = Rp.309.000,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.250,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp.562.500,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp..250/kg = Rp.562.500-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Tangerang mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 1760 Kg, dan dari Kapuk sebesar 760 Kg. Biaya dari Ksambi adalah sebesar Rp.300.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.250.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah

73 Tangerang adalah sebesar Rp.718000,-. Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(1760kg*Rp.300.- )+(760kg*Rp250.-) = Rp.718.000,-]. Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.756.000,-. Daerah Bekasi mendapatkan kiriman supply dari daerah Ksambi dengan jumlah prduk sebesar 3425 Kg dengan biaya sebesar Rp.350,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Bekasi adalah sebesar Rp.1.198.750,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (3425Kg * Rp.350/kg = Rp.1.198.750,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini sama dengan saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.1.198.750.-. Untuk sisa prduk dari supply yang tidak terpakai dialkasikan ke dalam dummy. Dummy tersebut tidak memiliki harga pengiriman. 4.3.6 Menganalisa Biaya Pengiriman dengan Metde VAM. Setelah dilah dengan sftware QM fr Windws, maka hasil yang diperleh dengan metde VAM dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 4.12. Hasil Optimal Transprtasi Metde VAM

74 Berdasarkan gambar 4.12, hasil VAM yang paling ptimal dari Metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp.3.277.250,- yang dapat dilihat pada ktak yang bertuliskan Optimal Cst pada gambar diatas. Gambar 4.13. Iterasi Transprtasi Metde VAM Iterasi tersebut terjadi apabila belum ditemukan hasil yang ptimal. Apabila telah ditemukan hasil yang ptimal, maka iterasi tersebut akan berhenti. Dalam kasus ini iterasi yang terjadi telah ptimal sehingga hanya ditemukan iterasi 1. Berikut adalah perincian untuk biaya per restran untuk kelmpk ini: Daerah Serpng dikirim dari Ksambi dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 2445 kg dengan biaya sebesar Rp.250/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Serpng adalah sebesar Rp.611.250,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2445*Rp.200/Kg = Rp.489.000.-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih tinggi dibandingkan

75 pada saat supply Made By Order. Karena Biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.491,750.-. Daerah Kta dikirim dari Kapuk dengan jumlah prduk yang disupply sebesar 1545 Kg dengan biaya sebesar Rp.200/Kg. Maka jumlah biaya yang dibebankan untuk daerah Kta adalah sebesar Rp.309.000.-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (1545*Rp200/Kg = Rp.309.000,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Kalideres mendapatkan kiriman supply dari daerah Kapuk dengan jumlah prduk sebesar 2250 Kg dengan biaya sebesar Rp.250,- / Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Kalideres adalah sebesar Rp.562.500,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2250kg*Rp..250/kg = Rp.562.500-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan sama besarnya. Daerah Tangerang mendapatkan kiriman supply dari daerah Ksambi dengan jumlah prduk sebesar 2520 Kg dengan biaya sebesar Rp.300,-/ Kg. Maka biaya yang dibebankan ke daerah Tangerang adalah sebesar Rp.756.000,-. Jumlah tersebut didapatkan dari perkalian jumlah prduk dengan biaya per kg prduk (2520Kg * Rp.300/kg = Rp.756.000,-). Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini adalah sama dengan saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.756.000,-. Daerah Bekasi mendapatkan supply dari 2 daerah asal. Masing masing adalah dari supply dari Ksambi sebesar 220 Kg, dan dari Kapuk sebesar 3205 Kg. Biaya dari

76 Ksambi adalah sebesar Rp.350.-/Kg sedangkan biaya dari Kapuk adalah sebesar Rp.300.-/Kg. Maka biaya yang yang dibebankan untuk daerah Tangerang adalah sebesar Rp.1.038.500,-. Perinciannya adalah sebagai berikut jumlah prduk dikalikan dengan harga per kg prduk [(220kg*Rp.350.-)+(3205kg*Rp300.-) = Rp.1.038.500,- ]. Jika dibandingkan dengan biaya yang telah dibebankan untuk daerah ini sebelumnya maka biaya yang dibebankan untuk saat ini lebih rendah daripada saat supply Made By Order. Karena biaya yang telah dibebankan leh perusahaan sebelumnya sebesar Rp.1.198.750.-. Untuk sisa prduk dari supply yang tidak terpakai dialkasikan ke dalam dummy. Dummy tersebut tidak memiliki harga pengiriman. 4.4 Perbandingan Hasil Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Metde Transprtasi (dalam satuan Rupiah) Nama Daerah Mdel Sedang Berjalan Metde NWC Metde LC Metde VAM Kta 309.000 309.000 309.000 309.000 Serpng 491.750 611.250 489.000 611.250 Bekasi 1.198.750 1.027.500 1.198.750 1.038.500 Tangerang 756.000 654.500 718.000 756.000 Kalideres 525.500 675.000 562.500 532.500 Ttal 3.318.000 3.277.250 3.277.250 3.277.250 Setelah mengetahui hasil perhitungan biaya pengiriman dengan metde permdelan transptasi yang dibantu degnan sftware QM fr Windws, didapatkan hasil sebesar

77 Rp.3.277.250,- untuk perhitungan transprtasi dengan mdel ptimasi dan Rp.3.318.000,- untuk perhitungan transprtasi dengan metde yang sedang berjalan. Dengan demikian biaya pengiriman yang dilakukan leh perusahaan sekarang belum cukup ptimal, sehingga diharapkan perusahaan dapat memperbaiki biaya-biaya pengiriman yang belum ptimal tesebut. 4.5 Implikasi Slusi Terpilih Setelah menghitung dan mendapatkan biaya transprtasi yang paling minimum maka slusi yang terbaik adalah menggunakan mdel transprtasi metde NWC, least cst, dan VAM karena jumlah ttal biaya yang harus dikeluarkan leh perusahaan lebih kecil daripada dengan menggunakan metde yang sedang berjalan. Perusahaan dapat menggunakan metde NWC, Least Cst, maupun VAM karena semua metde tersebut menghasilkan ttal biaya terminimal yang sama besarnya. Dengan menggunakan metde NWC, Least Cst maupun VAM (supply berubah) perusahaan akan mendapatkan efisiensi karena ttal biaya untuk ketiga metde diatas lebih efisien dibandingkan dengan metde yang sedang berjalan. Ttal biaya untuk metde yang sedang berjalan adalah sebesar Rp.3.318.000,- dan ttal biaya untuk metde NWC, Least Cst dan VAM adalah sebesar Rp.3.277.250,-. Maka dengan menerapkan ketiga metde diatas, perusahaan akan mengefisiensi biaya sebesar Rp.40.7850,