DESAIN PRODUK : RANCANGAN TEMPAT LILIN MULTIFUNGSI DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN PRODUK : RANCANGAN TEMPAT LILIN MULTIFUNGSI DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS"

Transkripsi

1 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : DESAN PRDUK : RANCANGAN TEMPAT LLN MULTFUNGS DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NGEL CRSS Fahmi Sulaiman 1* 1 Prgram Studi Teknik ndustri, Pliteknik LP3 Medan Tel: Fa: * fahmisulaiman1990@gmail.cm ABSTRAK Prduk adalah barang yang dihasilkan dan dijual leh perusahaan kepada knsumennya. Perencanaan dan perancangan prduk adalah satu set kegiatan yang dimulai dari timbulnya persepsi bahwa ada kesempatan (pprtunity) di pasar, dan berakhir dengan prduksi, penjualan, dan pengiriman prduk. Dalam seri tulisan ini, prduk yag akan dibahas akan diberi batasan sebagai berikut : hasil rekayasa (engineered), diskrit, dan mempunyai bentuk fisik. Peranan design Prduk di ndnesia masih belum dianggap penting, sehingga banyak prduk ndnesia kalah bersaing dari prduk negara lain yang sudah memanfaatkan desain prduk yang baik. Hal itu terlihat dari banyaknya prduk yang merupakan hasil duplikat dari prduk negara lain. Kmunitas ndustri di ndnesia belum menyadari akan pentingnya desain dan cenderung untuk mengadpsi desain yang sudah ada dikarenakan terbatasnya pemahaman dan pengetahuan tekhnis tentang desain. Prduk dibuat berdasar pesanan, didesain denganjalan mudah dengan meniru prduk yang telah ada bahkan lebih memilih menggunakan desain dari luar negeri dengan membayar ryalti dibandingkan mengembangkan sebuah prduk dari desain sendiri.situasi ini menyebabkan prduk ndnesia mengalami kelemahan dibandingkan dengan prduk buatan negara lainnya. Kndisi seperti ini juga tidak membawa pencerahan dalam mempersiapkan pasar bebas pada masa yang akan datang. leh karena itu, inilah saatnya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya desain kepada kmunitas industri di ndnesia agar prduk ndnesia mempunyai keunggulan dan kemampuan untuk bersaing dipasar dunia. Kata Kunci : Desain, Prduk, ndustri, Engineer PENDAHULUAN nvasi bukan hal yang umum, itulah sebabnya disebut invasi. Melihat keberhasilan rganisasi yang benar-benar berasal dari invasi, keterampilan invasi budidaya leh semua anggta rganisasi menjadi amat penting. Namun, tenaga kerja saat ini tidak memiliki keterampilan yang memungkinkan bekerja dengan cepat dan berinvasi efektif. Pada kenyataannya, keterampilan ini dapat dikembangkan dan diasah dengan menggunakan peralatan invatif yang sistematis. Para pemimpin bisnis memiliki metdlgi ilmiah untuk meningkatkan kinerja dan menyelesaikan masalah, tetapi mereka tidak memiliki metdlgi analg untuk meningkatkan invasi dalam pemecahan masalah. Sebagian besar keputusan manajemen rganisasi dibuat leh eksekutif dan direksi pengella namun masih berdasarkan intuisi dan pengalaman pribadi. ni adalah alasan untuk permintaan sistematis alat invatif yang membantu para eksekutif dalam penglahan infrmasi dan membuat hasil yang invatif dalam kurun waktu tertentu. Thery f nventive Prblem Slving (TR) adalah rientasi berbasis pengetahuan tentang pemecahan masalah sistematis serta pendekatan manusia yang inventif. Definisi masalah dan pemecahan strategi yang terdapat dalam 32

2 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : metdlgi ini menyediakan cara baru yang kuat untuk mengella risik yang terkait dengan drive untuk terus meningkatkan yang sudah ada atau membuat kemampuan manufaktur yang baru. Prses-Prses dalam Perancangan Prduk Perancangan prduk menurut Nigel Crss terbagi atas tujuh langkah yang masing-masing mempunyai metde tersendiri. Ketujuh langkah tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Klarifikasi Tujuan Klarifikasi tujuan ini dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan. Metde yang digunakan adalah phn tujuan (bjectives Trees). Dengan phn tujuan, kita akan dapat mengidentifikasikan tujuan dan sub tujuan dari perancangan suatu prduk beserta hubungan antara keduanya yaitu dalam bentuk diagram yang menunjukkan hubungan yang hierarki antara tujuan dengan sub tujuannya. Percabangan pada phn tujuan merupakan hubungan yang menunjukkan cara untuk mencapai tujuan tertentu. Langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap klarifikasi tujuan adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar tujuan perancangan. 2. Susun daftar dalam urutan tujuan dari higher-level kepada lwer-level 3. Gambarkan sebuah diagram phn tujuan, untuk menunjukkan hubungan-hubungan yang hierarki. 2. Penetapan Fungsi Dari metde phn tujuan melihat maksud permasalahan yang mempunyai banyak tingkatan perbedaan yang umum maupun secara rinci. Perancang selalu mungkin untuk menaikkan dan menurunkan tingkatan dalam permasalahan dan juga dapat menurunkan beberapa tingkatan. 3. Penetapan Kebutuhan Setelah penetapan fungsi, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan kebutuhan. Langkah ini bertujuan untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat bagi desain atau rancangan. Dalam menetapkan batasan-batasan tentang apa yang harus dicapai serang perancang, spesifikasi perfrmansi membatasi luasnya slusi yang mungkin diterima. Karena itu, maka serang perancang harus membuat batasan target yang akan dicapai, tetapi batasan tersebut sebaiknya tidak terlalu sempit. Di lain pihak, spesifikasi yang terlalu luas, dapat memberikan perancang sedikit ide yang sesuai dengan tujuannya. Spesifikasi yang terlalu luas akan mengarah kepada slusi yang tidak tepat. 4. Penentuan Karakteristik QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa dengan memahami kebutuhan knsumen kemudian menghubungannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang dan jasa yang dihasilkan. QFD (Quality Functin Deplyment) adalah alat perencanaan yang dibutuhkan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan fabrikasi. 5. Pembangkitan Alternatif Pembangkitan alternatif adalah suatu prses perancangan yang berguna untuk membangkitkan alternatif yang dapat mencapai slusi terhadap permasalahan perancangan. Metde yang dipakai adalah mrphlgical chart. Mrphlgical chart adalah suatu daftar atau ringkasan dari analisis perubahan bentuk secara sistematis untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu prduk dibuat. Di dalam chart ini dibuat kmbinasi dari berbagai kemungkinan slusi untuk membentuk prduk-prduk yang berbeda atau bervariasi. Kmbinasi yang berbeda dari sub slusi dapat dipilih dari chart mungkin 33

3 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : dapat menuju slusi baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Mrphlgical chart berisi elemen-elemen, kmpnen, atau sub slusi yang lengkap yang dapat dikmbinasikan. 6. Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif merupakan suatu prses penentua alternatif terbaik dari berbagai macam alternatif yang muncul, sehingga diperleh suatu rancangan yang baik dan dapat memenuhi keinginan knsumen. Langkah-langkah evaluasi alternatif adalah: 1. Membuat daftar tujuan perancangan. Daftar ini merupakan mdifikasi dari daftar awal. Phn tujuan juga dapat digunakan untuk maksud ini. 2. Menyusun sebuah daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkatan yang tinggi ke tingkatan yang rendah. Metde yang digunakan adalah weighted bjectives. 3. Membuat bbt relatif dari setiap tujuan. Pemberian bbt juga bisa menggunakan perbedaan nilai dari setiap phn tujuan sehingga jumlah ttal bbt bernilai Menciptakan parameter pelaksanaan/nilai kegunaan untuk masing-masing tujuan. Baik tujuan kualitatif maupun kuantitatif sebaiknya dibuat dalam skala yang lebih sederhana. 5. Menghitung dan membandingkan nilai relatif dari setiap alternatif perancangan. Perkalian setiap skr parameter dengan bbt nilainya. Alternatif terbaik memiliki jumlah nilai terbesar. Perbandingan dan analisis prfil nilai mungkin akan lebih baik dalam perancangan dari pada hanya sekedar memilih nilai terbesar. 7. Rincian Perbaikan Banyak pekerjaan perancangan dalam praktek tidak dikaitkan dengan kreasi atas knsep perancangan baru yang radikal, tetapi pembuatan mdifikasi untuk mewujudkan rancangan prduk. Mdifikasi ini berusaha mengembangkan suatu prduk, meningkatkan penampilannya, mengurangi berat, menurunkan biaya, dan mempertinggi daya tariknya. Semua bentuk mdifikasi biasanya dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu mdifikasi yang bertujuan meningkatkan nilai prduk untuk pembeli dan mengurangi biaya bagi prdusen. bjek Penelitian METDE PENELTAN Berdasarkan hasil pengumpulan ide dengan braisntrming yang telah dilakukan sebelumnya, didapatkan hasil prduk berupa tempat lilin. Adapun data atribut-atribut prduk Tempat lilin adalah sebagai berikut: 1. Panjang tempat lilin adalah sebesar 6 cm. 2. Tinggi tempat lilin adalah sebesar 8 cm. 3. Ketebalan tempat lilin adalah sebesar 0,5 cm. 4. Berat Tempat lilin adalah sebesar Gram. 5. arna tempat lilin adalah Emas. 6. Mtif tempat lilin adalah Pls dan berlubang disisinya. 7. Bentuk tempat lilin adalah Tabung. 8. Daya Tahan tempat lilin adalah selama 3 Tahun. 9. Harga tempat lilin adalah Rp Rp Fungsi Tambahan tempat lilin adalah sebagai vas bunga. Gambar prduk akhir tempat lilin hasil brainstrming dapat dilihat pada Gambar dibawah ini : 34

4 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : Gambar 1. Prduk Tempat Lilin HASL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi Tujuan Rancanga prduk ini merupakan hasil brainstrming antara Penulis dan tim, pada klasifikasi tujuan dibuat sebuat diagram tree sebagai berikut: Bentuk Tabung Desain Dimensi arna Mtif Panjang 6 cm Tinggi 8 cm Ketebalan 1 cm Emas Pls Tempat Lilin Kel V/ Gel Daya tahan 3 tahun Kualitas Harga Rp Berat 500 gr Fungsi Tambahan Vas Bunga Hw? Gambar 2. Kasifikasi Tujuan hy? Penetapan Fumgsi Pada rancangan prduk tempat lilin, ada sebuah Bundary system yang dimasukkan ke dalam beberapa penetapan fungsi 35

5 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : NPUT Getaran Air Getaran Getaran Pembuatan Pla Pembuatan Pla Pengukuran Pemtngan Pengukuran Pemtngan Perakitan Suhu Air Pengayakan Pasir Pencampuran Pasir air, dan Bentnit Pengadukan campuran dengan mesin Mier Pencetakan Pemanasan tanur Tekanan Air Pendinginan Penuangan aluminium pada cetakan Pemisahan ktran Penambahan serbuk cper Peleburan Aluminium Getaran Pengecatan Penggerindaan Pengikiran Pengebran Penghalusan dengan kertas pasir Cahaya / Sinar matahari UTPUT Gambar 3. Penetapan Fungsi Penetapan Kebutuhan Penetapan kebutuhan merupakan penetapan terhadap apa yang diinginkan knsumen terhadap rancangan prduk yang telah dirancang. Demand adalah permintaan knsumen yang belum sesuai dengan hasil rancangan sedangkan ish adalah rancangan peracang telah sesuai dengan harapan knsumen. Tabel 1. Penetapan Kebutuhan D atau D D D Syarat Bentuk tempat lilin dibuat tabung Panjang tempat lilin adalah 6 cm Tinggi tempat lilin adalah 8 cm Ketebalan tempat lilin adalah 1 cm arna tempat lilin adalah emas Mtif tempat lilin dibuat pls Daya tahan tempat lilin adalah 3 tahun Harga tempat lilin Rp Berat tempat lilin adalah 500 gr Fungsi tambahan tempat lilin sebagai vas bunga 36

6 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : Penetapan Karakteristik Pada bagian ini, dibangun Huse f Quality dari prduk yang telah dirancang. Derajat Hubungan = Tingkat hubungan kuat = 4 = Tingkat hubungan Sedang = 3 = Tingkat hubungan Lemah = 2 = Tidak memiliki hubungan = 1 Desain Kualitas Fungsi Bentuk Dimensi arna Mtif Daya tahan Harga Berat Fungsi tambahan Satuan Tabung Panjang 6 cm Tinggi 8 cm Emas Pls 3 tahun Rp gr Tingkat Kesulitan Derajat kepentingan Perkiraan Biaya Ketebalan 3 cm Vas bunga Relative mprtance Kmpsisi cetakan Kepadatan cetakan Persentase Aluminium Laju Penuangan Kinerja mesin gerinda Lamanya Finishing Tekanan semprtan pil - Kg/ % m/s - Jam - m Persepsi Knsumen 5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Buruk 1 = Sangat buruk Persepsi Knsumen Kelmpk V Pesaing Pesaing Pesaing Tingkat kesulitan 1 5 % = Mudah = % = Cukup mudah = % = Cukup sulit = % = Sulit = 4 > 20 % = Sangat sulit = 5 Derajat Kepentingan 1 15 % = Cukup penting % = penting > 30 % = Sangat penting Perkiraan Biaya 1 8 % = Murah 9 15 % = Cukup murah % = Mahal > 25 % = Sangat Mahal Gambar 4. Huse f Quality 37

7 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : Pembangkitan Alternatif Pembangkitan alternatif ini dibuat sebuah Mrphlgy Chart terdadap prduk tempat lilin. Tabel 2. Mrphlgycal Chart Prduk tempat lilin memiliki jumlah alternatif pada mrphlgical chart sebanyak tiga alternatif dan memiliki 10 atribut. Rumus kmbinasi yang digunakan adalah : r Jumlah Kmbinasi nc Jumlah Kmbinasi 3C 1 Maka, Jumlah Kmbinasi Jumlah Kmbinasi (3) 10 Jumlah Kmbinasi Jadi jumlah kmbinasi untuk mencapai alternatif tersebut adalah sebanyak cara. Evaluasi Alternatif Pada bagian ini, dibuat Gant Chart terhadap prduk lilin dengan menggnakan pendekatan AHP. Beriku adalah Gant Chart Prduk Lilin 38

8 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : t.v = 4,8397 Alternatif Alternatif t.v = 4, = 0, = 0, = 0, = 0, = 0, = 0, = 0, = 0, = 0, = 0, Gambar 5. Gant Chart Evaluasi Perbaikan Tabel 3. Evaluasi Perbaikan N. Kmpnen Harga Jumlah Kmpnen Ttal Harga Kmpnen (Rp) yang Dibutuhkan (Rp) 1 Alumunium /kg 0,35 kg Serbuk Cper 108 (Slack) /kg 0,04 kg Bentnit /kg ¼ kg Pasir Silika 4.000/kg 1,5 kg Minyak Tanah 8.000/liter 0,5 liter Cat Semprt (ditn) / kaleng 1/20 kaleng Dempul 8.000/kaleng 0,05 kaleng Kertas Pasir 2500/lembar ½ lembar Kayu Brti / batang ¼ batang TTAL

9 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : KESMPULAN 1. Berdasarkan klarifikasi tujuan perancangan prduk tempat lilin memiliki 3 atribut primer, di mana untuk atribut primer memiliki 4 atribut sekunder, atribut primer memiliki 3 atribut sekunder, dan atribut primer memiliki 1 atribut sekunder. 2. Fungsi-fungsi esensial pada perancangan prduk tempat lilin terdiri dari sub fungsi: pembuatan mal, pembuatan campuran pasir, pencetakan, pengecran lgam, dan finishing. 3. Penyusunan kebutuhan terhadap prduk tempat lilin didapatkan bahwa wish > demand yang artinya prduk tempat lilin sesuai dengan harapan knsumen. 4. Dari matriks QFD diperleh bahwa mempunyai prduk yang mdus nilai persepsi knsumen untuk bentuk tempat lilin adalah 5, panjang tempat lilin adalah 5, tinggi tempat lilin adalah 4, ketebalan tempat lilin adalah 5, warna tempat lilin adalah 4, mtif tempat lilin adalah 3, daya tahan tempat lilin adalah 4, harga tempat lilin adalah 5, berat tempat lilin adalah 4, dan fungsi tambahan adalah 4 yang unggul dari pesaing lainnya. Dengan demikian dari mdus desain dan fungsi, prduk tempat lilin sangat baik dan didukung dengan kategri tingkat kesulitan yang cukup mudah, kategri derajat kepentingan yang cukup penting, dan kategri perkiraan biaya yang cukup murah. 5. Alternatif yang didapat dalam pembangkitan alternatif ada sebanyak buah tetapi yang akan dievaluasi hanya 3 alternatif. 6. Dari perhitungan ttal bbt masing-masing alternatif didapatkan alternatif yang paling baik adalah alternatif dengan nilai bbt 4, Dalam imprving details, perbaikan yang dilakukan adalah dengan mensubitusi kmpnen cat semprt, dempul, kertas pasir dan pasir silika menjadi kmpnen yang sama tapi dengan harga yang lebih eknmis namun kualitas tidak jauh beda dengan ttal biaya sebesar Rp ,-. 8. Prduk tempat lilin mempunyai spesifikasi : a. Bentuk : Tabung b. Panjang : 6 cm c. Tinggi : 8 cm d. Ketebalan : 1 cm e. arna : Emas f. Mtif : Pls g. Daya tahan : 3 tahun h. Harga : Rp i. Berat : 500 gr j. Fungsi tambahan : Vas bunga 40

10 Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, SSN : DAFTAR PUSTAKA Blankchard, B. & alter, F. (1994). System Engineering and Analysis. Crss, Nigel. (1996). Engineering Design Methds: Strategies fr Prduct Design. New Yrk: Jhn iley and Sns. Ghlamreza, J. et.al. (2010). A Quality Functin Deplyment Apprach t HR Strategy Frmatin and Pritizatin: Meeting Client Satisfactin in Service rganizatins. SSN c 2010 Academic Jurnals. Africa Jurnal f Business Management Vl. 4(16), pp ,18. Ginting, R. (2009). Perancangan Prduk. Ygyakarta: Graha lmu. Hierarcy Prcess. Pdf. Diakses. 29 Nvember Engineering. Pdf. Diakses. 29 Nvember Linus, M. et.al. (2010). Prduct Mdeling f Cnfigurable Building Systems A Case Study. Jurnal f nfrmatin Technlgy in Cnstructin SSN Ulrich, K., T. (2003). Prduct Design and Develpment. New Yrk: Mc. Graw Hill. 41

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran. Penelitian tersebut dilakukan di PT. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Almunir Yudha Putra Raharja, mahasiswa Universitas Islam Indnesia pada tahun 2004 dengan judul "Evaluasi Pengendalian Kualitas Prduk Menggunakan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

SILABUS. Sifat: Pendukung

SILABUS. Sifat: Pendukung SILABUS Prgram Studi : Sistem Infrmasi Kde Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Pryek Sistem Infrmasi (MPSI) Kelmpk Mata Kuliah : Kde / SKS : RIS1/3 Nama Dsen : Ir. Riswan, MMSI Jam/Minggu 2 Jam Kde MataKuliah

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN DESAIN PRODUK TABLE VASE DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RosnaniGintingdanMeutiaFadilla Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater

Lebih terperinci

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk

Karakteristik dan Proses Perancangan Karakteristik Perancangan Model Perancangan Produk Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik secara fisik maupun nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Tit Mau Pelu Benjamin*, Yudha Prasetyawan, Ahmad Rusdiansyah Prgram Pasca Sarjana, Bidang Keahlian Manajemen Kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

BAB 6. Neraca Energi dengan Efek Reaksi Kimia

BAB 6. Neraca Energi dengan Efek Reaksi Kimia BAB 6 Neraca Energi dengan Efek Reaksi Kimia 1.1 Analisis Derajat Kebebasan untuk Memasukkan Neraca Energi dengan Reaksi Neraca energi dalam penghitungan derajat kebebasan menyebabkan penambahan persamaan

Lebih terperinci

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model Desain Sftware Arna Fariza PENS 1 Materi Apakah desain sftware itu? Apakah mdularisasi itu? Mdel 2 Apakah Desain Sftware itu? Desain adalah prses mengubah persyaratan sistem ke dalam prduk yang lengkap

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian 13 Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algritma Bayesian Mhammad Taufan AZ, Sunary dan Wijn Abstrak Faktr yang menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan untuk

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT LATAR BELAKANG Agile Sftware develpment adalah salah satu metdlgi dalam pengembangan sebuah perangkat lunak. Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Kata ini digunakan sebagai

Lebih terperinci

MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN

MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN MODEL SISTEM DAN ANALISA PENGERING PRODUK MAKANAN Abstrak Pengeringan adalah sebuah prses dimana kelembaban dari sebuah prduk makanan dikurangi agar rasa, dan bentuk tetap terjaga dengan meningkatnya kemampuan

Lebih terperinci

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata Mdifikasi Mtif Kain Tradisinal Menggunakan Cellular Autmata Purba Daru Kusuma Prgram Studi Sistem Kmputer Universitas Telkm Bandung, Indnesia purbdaru@gmail.cm Abstrak Metde cellular autmata telah diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha akan selalu terjadi bahkan peningkatan persaingan ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan PT. Cahaya Ragam Sakti 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Cahaya Ragam Sakti PT. Cahaya Ragam Sakti pada awalnya merupakan perusahaan yang didasari leh ide

Lebih terperinci

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta SOHO Design cmpetitin A. LATAR BELAKANG SOHO adalah sebuah hunian (Apartemen ataupun Rumah), yang didalamnya dilengkapi berbagai macam fasilitas

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR Handaru Witjaksana dan Tri Jk Wahyu Adi Prgram Studi Magister Manajemen Teknlgi Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

BBP4BKP. Bubuk Kalsium dari Tulang Ikan. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

BBP4BKP. Bubuk Kalsium dari Tulang Ikan. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan BBP4BKP Bubuk Kalsium dari Tulang Ikan Unit Eseln I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Satuan Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Penglahan Prduk dan Biteknlgi Kelautan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA 1) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Sanny Andjarsari 1,3) Jurusan Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN :

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN : E-jurnal Teknik Infrmatika, Vlume 5, N. 1 (2015), ISSN : 2301-8364 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Mochi Lampion Kaswari Sukabumi Kue Mochi Lampion Kaswari Sukabumi berdiri tahun 1983,tempat perdagangan dan pabrik si hijau ini berlokasi di Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi Sejak revlusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kmpleksitas rganisasi-rganisasi perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH SEBAGAI DINAMISATOR DAN STABILISATOR PEREKONOMIAN INDONESIA Sunars Fakultas Eknmi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Indnesia just cnvalesce frm ecnmic crisis

Lebih terperinci

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System)

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System) Kalkulasi Bantuan Krban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculatin Using Expert System) Khtimul Anwar 1), Hindayati Mustafidah 2) 12 Prgram Studi Teknik Infrmatika

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. (http://kpisusu.wrdpress.cm/). Ada tiga aspek prduk : Bertujuan

Lebih terperinci

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep

Lebih terperinci

Proses Software. Tujuan

Proses Software. Tujuan Prses Sftware Arna Fariza PENS-ITS 1 Tujuan Memperkenalkan mdel prses sftware Menggambarkan beberapa mdel prses dan kapan digunakan Menggambarkan utline mdel prses untuk rekayasa persyaratan, pengembangan

Lebih terperinci

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM PENGERTIAN DATA Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. PENGERTIAN DATA Data adalah deskripsi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan prduksi, ada berbagai faktr yang harus dikella yang sering disebut sebagai faktr-faktr prduksi, yang terdiri dari material, mesin,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah: III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Produksi Teknik Mesin Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada rentang waktu pada bulan September

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT

STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT Dwi Endah Kurniasih Prgram Studi Kesehatan Masyarakat Universita Respati Ygyakarta d.endaah@yah.cm Abstrak Prgram Mbil

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Kompresi Pohon dengan Kode Prüfer

Kompresi Pohon dengan Kode Prüfer Kmpresi Phn dengan Kde Prüfer Ygi Salm Mangntang Pratama(13511059) 1 Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Teknik Elektr dan Infrmatika Institut Teknlgi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indnesia

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Hasil studi perencanaan yang telah dilakukan menyimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Kebutuhan air untuk peningkatan prsen pelayanan hingga 56,89% pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN. Data atribut-atribut produk akhir Kue Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dapat dilihat sebagai beriku:

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN. Data atribut-atribut produk akhir Kue Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dapat dilihat sebagai beriku: BAB IV DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Data Produk Akhir Data atribut-atribut produk akhir Kue Lampion Kaswari Sukabumi dapat dilihat sebagai beriku: 1. Bentuk adalah bulat 2. Dimensi

Lebih terperinci

Pengecoran (pengerjaan logam)

Pengecoran (pengerjaan logam) Pengecran (pengerjaan lgam) Dalam pengerjaan lgam, pengecran melibatkan penuangan lgam cair ke dalam cetakan, yang berisi rngga berlubang dari bentuk yang diinginkan, dan kemudian memungkinkan untuk mendinginkan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN I. Prfil P3GI Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indnesia (P3GI)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. memarkirkan mobilnya di tempat-tempat perparkiran yang cukup sibuk seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin banyaknya pemilik mbil di kta besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya akan menimbulkan masalah bagi pemilik mbil untuk memarkirkan mbilnya di tempat-tempat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian 15 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Agustus 2011. Penyiapan bahan baku dilakukan di Labratrium Penggergajian dan Pengerjaan Kayu, pembuatan dan pengempaan

Lebih terperinci

Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan

Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan 91 Rancang Bangun dan Analisis Decisin Supprt System Menggunakan Metde Analytical Hierarchy Prcess untuk Penilaian Kinerja Karyawan Ysep Agus Prant, M.Aziz Muslim dan Rini Nur Hasanah Abstrak - Decisin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Metode campuran beton yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang baik memerlukan metodologi yang baik pula. Hal tersebut dikarenakan penelitian itu sendiri merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara benar dan cermat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

THE ANALYSIS OF SERVICE QUALITY USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD IN PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA AUTO REPAIR, BANDUNG

THE ANALYSIS OF SERVICE QUALITY USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD IN PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA AUTO REPAIR, BANDUNG THE ANALYI OF ERVICE QUALITY UING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD IN PT. HYUNDAI MOBIL INDONEIA AUTO REPAIR, BANDUNG Rr. Rieka F. Hutami, MB. MM chl f Ecnmics and Business Telkm University Bandung,

Lebih terperinci

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam Vl II (2), 2010 ISSN : 2085-3858 Perbedaan Besaran Piutang Tunggakan Listrik Sebelum dan Sesudah Kenaikan Tarif Listrik Batam : Sebuah Tpik Tugas Akhir Prgram Studi Akuntansi di Pliteknik Batam Bambang

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Infrmatika S1 Object Oriented Analysis and Design Pendahuluan Disusun Oleh: Egia Rsi Subhiyakt, M.Km, M.CS Teknik Infrmatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 AGENDA PERKULIAHAN Kntrak

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan :

Rangkuman Bab 14. Pembeli dapat melakukan : Rangkuman Bab 14 Memahami Penetapan Harga Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak bentuk-bentuk dan melaksanakan banyak fungsi. Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan bambu laminasi untuk rangka sepeda. 3. Perlakuan serat (alkali &bleaching)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan bambu laminasi untuk rangka sepeda. 3. Perlakuan serat (alkali &bleaching) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses persiapan Dalam proses produksi hal yang paling diperhatikan pertama kali yaitu adalah proses persiapan bahan berfungsi sebagai langkah pertama dalam proses pembuatan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X JSIKA Vl. 5, N. 11, Tahun 2016 ISSN 2338-137X Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kepuasan pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prvinsi Jawa Timur Pangestika Ayu Ashari 1) Bambang Hariadi 2) Sulistiwati

Lebih terperinci

BAB III DISAIN PRODUK

BAB III DISAIN PRODUK BAB III DISAIN PRODUK 3.1. Pendahuluan Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewejudkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUTAN PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN PT MAHAKAM PRIMA LINTAS

SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUTAN PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN PT MAHAKAM PRIMA LINTAS SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN BIAYA ANGKUTAN PADA PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN PT MAHAKAM PRIMA LINTAS Thirafi Firly Ghufran Binus University, Jl Kebn Jeruk Raya N. 27, (021)53696969 Dr. Lim Sanny, S.T.,

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Definisi kualitas 3.1.1 Pengertian Kualitas Pengertian kualitas secara tradisinal adalah ketepatan untuk kegunaan. Kualitas secara tradisinal berdasarkan pada ketepatan kegunaan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X JSIKA Vl. 5, N. 11, Tahun 2016 ISSN 2338-137X RANCANG BANGUN APLIKASI PERAMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA CV LINTAS NUSA SURABAYA Iin Indarwati 1) A.B. Tjandrarini 2) Valentinus Rby Hanant 3) S1 / Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur bersaing dengan ketat dalam memproduksi barang, konsumen menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa persaingan bebas pada era Glbalisasi ini, dimana perusahaan manufaktur bersaing dengan ketat dalam memprduksi barang, knsumen menjadi sangat menyadari

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) merupakan salah satu perusahaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) merupakan salah satu perusahaan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sahabat Ternak Abadi (STA) merupakan salah satu perusahaan peternakan di Indnesia, dengan prduksi utamanya adalah ayam briler hidup yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Energi Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI BAJA PROFIL H NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI BAJA PROFIL H NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN Halaman : 1 dari 5 NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI 1. Permhnan Sesuai Persyaratan Permhnan yang tercantum dalam Prsedur Penanganan Permhnan Sertifikasi (PrM-7.1) 2. Tipe Sertifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain variabel X yaitu penerapan standar ISO 9001 sebagai variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 E-Learning E-learning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknlgi telekmunikasi dan infrmasi serta media elektrnik, misalnya internet, vide/audibradcasting,

Lebih terperinci

Software Requirement (Persyaratan PL)

Software Requirement (Persyaratan PL) Sftware Requirement ( PL) Arna Fariza 1 Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Memperkenalkan knsep persyaratan user dan sistem Menjelaskan persyaratan fungsinal dan nnfungsinal Menjelaskan bagaimana persyaratan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Jaya Logam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan sparepart boiler. Perusahaan tersebut didirikan oleh pemiliknya yang

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM )

SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM ) SUPPLY CHAIN MANAJEMENT ( SCM ) (TUGAS UJIAN TENGAH SEMETER) Disusun leh : Abdillah A.G 08.11.1935 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN Pengertian Studi Studi erupakan pengenalan lapangan atas bagian kegiatan prses perencanaan yang akan diajarkan akan dipraktekan leh mahasiswa. Studi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang menjadi dasar evaluasi untuk menjadikan sistem ptimal di prduksi tekstil pada PT. ISTEM adalah dengan menggunakan metde DMAIC. Define

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yang dimulai dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yang dimulai dari BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Tempat dilaksanakannya penelitian

Lebih terperinci

[Summary] Struktur dan Proses Organisasi Chapter 2

[Summary] Struktur dan Proses Organisasi Chapter 2 [Summary] Struktur dan Prses Organisasi Chapter 2 Ch 2 Structural Design fr Organizatins Pada pkk bahasan ini bertujuan untuk menjelaskan knsep dasar dari struktur rganisasi dan memberikan penjelasan mengenai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem aplikasi penjualan dan pembelian pada UD. Tirta Samudra ini

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem aplikasi penjualan dan pembelian pada UD. Tirta Samudra ini BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan analisis dan perancangan sistem aplikasi penjualan dan pembelian pada UD. Tirta Samudra ini menggunakan metde System Develpment

Lebih terperinci

SKEMA SERTIFIKASI ALUMUNIUM SULFAT NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN

SKEMA SERTIFIKASI ALUMUNIUM SULFAT NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN LEMBAGA Kde Dkumen : SS-15 Halaman : 1 dari 5 NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI 1. Permhnan Sesuai Persyaratan Permhnan yang tercantum dalam Prsedur Penanganan Permhnan Sertifikasi

Lebih terperinci

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH Jhan Utm Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknlgi Industri UNPAR

Lebih terperinci

Perancangan Lampu Tidur Sensor Gerak Hemat Energi dengan Pendekatan House of Quality

Perancangan Lampu Tidur Sensor Gerak Hemat Energi dengan Pendekatan House of Quality Petunjuk Sitasi: Ginting, R., & Nasution, S. S. (2017). Perancangan Lampu Tidur Sensor Gerak Hemat Energi dengan Pendekatan House of Quality. Prosiding SNTI dan STELIT 2017 (pp. 143148). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT a. Enceng gondok yang digunakan berasal dari sungai di kawasan Golf. Gambar 16. Enceng Gondok Dari Sungai di Kawasan

Lebih terperinci

PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK

PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PERGURUAN TINGGI POLITEKNIK Ek Subyantr* 1, Septafiansyah Dwi Putra 2 1,2 Pliteknik Negeri Lampung; Jl. Sekarn Hatta N. 10, Rajabasa Bandar Lampung Eknmi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Seklah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : VII / 2 Standar Kmpetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan Kmpetensi Pkk Kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kuat tekan awal beton ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

2. Variable penelitian adalah komposisi serbuk gergaji kayu sonokeling

2. Variable penelitian adalah komposisi serbuk gergaji kayu sonokeling BAB HI METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian 1. Untuk pengujian nilai kalr dilakukan dilabratrium Energi Kayu, Jurusan Teknlgi Hasil Hutan Universitas Gajah Mada Jgjakarta. 2. Untuk pemeriksaan lama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aplikasi logam dalam industri manufaktur sangat luas. Logam dapat dimanfaatkan sebagai bahan perakit suatu produk hingga dalam proses packaging. Pembuatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pembuatan peralatan transportasi air berupa propeller (baling-baling) dan pengolahan aluminium menjadi batang aluminium merupakan usaha pertama kali

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai

Lebih terperinci

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg Nama : Muhammad Iqbal Zaini NPM : 24411879 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Cokorda

Lebih terperinci

Nomor : 1089/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Kelayakan Proyek

Nomor : 1089/P.01/09/ September 2014 Lampiran : 1 Berkas : Penawaran Diklat Kelayakan Proyek REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Nmr : 1089/P.01/09/2014 22 September 2014 Lampiran : 1 Berkas Hal : Penawaran Diklat Kelayakan Pryek

Lebih terperinci