BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi Sejak revlusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kmpleksitas rganisasi-rganisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menylk adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam rganisasi-rganisasi tersebut. Disisi lain, rganisasi-rganisasi (perusahaan) pada saat ini harus berperasi di dalam situasi dan kndisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejlak, serta siap untuk berubahubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknlgi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktr-faktr lingkungan lainnya seperti keadaan eknmi, plitik, ssial dan sebagainya. Perkembangan kemajuan teknlgi tersebut telah menghasilkan dunia kmputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan dan pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang ptimal yang berarti dampak psitifnya maksimum dan dampak negatifnya minimum. Pla berpikir, pla analisis dan pemecahan masalah, pla pengambilan langkahlangkah, serta pla penyusunan strategi dan target secara sistematis tersebut, disebut sebagai pla pendekatan ilmiah. Arti riset perasi (peratins research) telah banyak didefinisikan leh beberapa ahli.

2 7 Berdasarkan Buku Quantitative Analysis fr Management leh Barry Render (2006), didapatkan pendapat dari para ahli, yaitu : Mrse dan Kimball mendefinisikan riset perasi sebagai metde ilmiah (scientific methd) yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena tidak tercermin perbedaan antara riset perasi dengan disiplin ilmu yang lain. Churchman, Arkff dan Arnff pada tahun 1950-an mengemukakan pengertian riset perasi sebagai aplikasi metde-metde, teknik-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul di dalam perasi perusahaan dengan tujuan ditemukannya pemecahan yang ptimum masalah-masalah tersebut. Miller dan M.K. Starr mengartikan riset perasi sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan lgika dalam kerangka pemecahan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan secara ptimal. Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa riset perasi berkenaan dengan pengambilan keputusan yang ptimal dalam, dan penyusunan mdel dari sistemsistem baik yang diterministik maupun prbabilistik yang berasal dari kehidupan nyata. Atau dunia pengellaan atau dunia usaha yang memakai pendekatan ilmiah atau pendekatan sistematis disebut riset perasi (Operatins Research). Tim-tim riset perasi dalam lingkungan dunia bisnis ini menandai kemajuan teknikteknik riset perasi. Sebagai cnth utama adalah metde simpleks untuk pemecahan masalah-masalah Linear Prgramming, yang dikembangkan leh Gerge Dantzig dalam tahun Disamping itu banyak peralatan-peralatan riset perasi standar, seperti Linear Prgramming, dynamic prgramming, teri antrian dan teri pengendalian persediaan telah dikembangkan sebelum akhir tahun 1950-an. Dalam hal ini termasuk

3 8 menentukan pilihan dari alternatif-alternatif yang ada secara umum meliputi langkahlangkah : 1. Identifikasi masalah. Identifikasi masalah terdiri dari : Penentuan dan perumusan tujuan yang jelas dari persalan dalam sistem mdel yang dihadapi. Identifikasi perubah yang dipakai sebagai kriteria untuk pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kumpulkan data tentang kendala-kendala yang menjadi syarat ikatan terhadap perubah-perubah dalam fungsi tujuan sistem mdel yang dipelajari. 2. Penyusunan mdel. Penyusunan mdel terdiri dari : Memilih mdel yang cck dan sesuai dengan permasalahannya. Merumuskan segala macam faktr yang terkait di dalam mdel yang bersangkutan secara simblik ke dalam rumusan mdel matematika. Menentukan perubah-perubah beserta kaitan-kaitannya satu sama lainnya. Tetapkan fungsi tujuan beserta kendala-kendalanya dengan nilai-nilai dan parameter yang jelas. 3. Analisa mdel. Analisa mdel terdiri dari tiga hal penting, yaitu : Melakukan analisis terhadap mdel yang telah disusun dan dipilih. Memilih hasil-hasil analisis yang terbaik (ptimal). Melakukan uji kepekaan dan analisis pstptimal terhadap hasil-hasil terhadap analisis mdel.

4 9 4. Pengesahan mdel. Analisis pengesahan mdel menyangkut penilaian terhadap mdel tersebut dengan cara mencckannya dengan keadaan dan data yang nyata, juga dalam rangka menguji dan mengesahkan asumsi-asumsi yang membentuk mdel tersebut secara struktural (yaitu perubahnya, hubungan-hubungan fungsinalnya, dan lain-lain). 5. Implementasi hasil. Hasil-hasil yang diperleh berupa nilai-nilai yang akan dipakai dalam kriteria pengambilan keputusan merupakan hasil-hasil analisis yang kiranya dapat dipakai dalam perumusan keputusan dan yang kiranya dapat dipakai dalam perumusan strategi-strategi, target-target, langkah-langkah kebijakan guna disajikan kepada pengambilan keputusan dalam bentuk alternatif-alternatif pilihan. 2.2 Linear Prgramming Dengan Linear Prgramming dapat dimdelkan dan dipecahkan suatu permasalahan manajemen dengan baik (peratinal research). Seperti masalah penjadwalan kerja (wrk scheduling), masalah penganggaran mdal (capital budgeting prblems), perencanaan finansial jangka pendek (shrt-term financial planning), masalah pencampuran (blending prblems), dan lain sebagainya. Ketika slusi ptimal dari mdel Linear Prgramming yang diperleh melalui sftware / alat Bantu (Lind, QM, dll), ada suatu permasalahan yang timbul. Yaitu bagaimana jikalau terjadi suatu perubahan kndisi yang menyebabkan berubahnya nilai variable / kefisien dari mdel Linear Prgramming yang ditulis (What If Analisys). Seberapa besarkah pengaruhnya terhadap parameter keberhasilan (bjective functin).

5 Pengertian Linear Prgramming Pengertian Prgram Linear : Secara Umum ; Linear Prgramming (prgram linear) merupakan salah satu teknik penyelesaian riset perasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah ptimasi (memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linear. Demikian pula kendala-kendala yang ada juga berbentuk linear. Secara khusus ; Persalan prgram linear adalah suatu persalan untuk menentukan besarnya masing-masing nilai variabel (variabel pengambilan keputusan) sedemikian rupa sehingga nilai fungsi tujuan atau bjektif (bjective functin) yang linear menjadi ptimum (maksimum atau minimum) dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan (kendala-kendala) yang ada yaitu pembatasan ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaan yang linear (Linear inequalities). Prgramasi Linear (Linear Prgramming) merupakan pengembangan lebih lanjut dari knsep-knsep aljabar Linear. Mdel ini dikembangkan leh Gerge B. Dantzig, serang matematisian Amerika Serikat, pada tahun Benih-benih mdel ini sesungguhnya sudah ditemukan jauh sebelumnya. (Dumairy, M. A, 2004) Serang matematisian Russia bernama L.V. Kantrvich memperkenalkan penerapan prgramasi Linear dalam bidang prduksi pada tahun Lebih dari seabad sebelumnya, pada tahun 1826, Faurier yang matematisian Perancis juga telah merumuskan masalah prgramasi Linear. Akan tetapi baru setelah Dantzig mengembangkan dan memppulerkannya, mdel ini memperleh perhatian yang berarti. Danzig pulalah yang dikenal dunia sebagai bapak prgramasi Linear.

6 11 Prgramasi Linear ialah suatu mdel ptimisasi persamaan Linear berkenaan dengan kendala-kendala Linear yang dihadapinya. Masalah prgramasi Linear berarti adalah masalah pencarian nilai-nilai ptimum (maksimum atau minimum) sebuah fungsi Linear pada suatu sistem atau sehimpun kendala Linear. Linear Prgramming (pemrgraman linear) merupakan teknik matematik yang didesain untuk membantu manajer dalam perencanaan dan pengambilan keputusan penggunaan sumber daya eknmi yang dimiliki leh suatu perusahaan. 1. Aplikasi di bidang marketing : pemilihan media periklanan. riset pemasaran. distribusi prduk dari gudang perusahaan ke berbagai pasar. 2. Aplikasi bidang prduksi/perasi : kmbinasi prduk yang akan diprduksi. penjadwalan prses prduksi. penjadwalan tugas karyawan, dan lain-lain. 3. Aplikasi bidang keuangan : pemilihan prtfli investasi. financial decisin making. 4. Aplikasi persalan eknmi makr: untuk menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah dan perubahan pasar pada sektr eknmi.

7 12 Suatu persalan disebut persalan prgram linear apabila memenuhi hal-hal sebagai berikut : 1. Tujuan (bjective) Apa yang menjadi tujuan permasalahan yang dihadapi yang ingin dipecahkan dan dicari jalan keluarnya. Tujuan ini harus jelas dan tegas yang disebut fungsi tujuan (bjective functin). Fungsi tujuan tersebut dapat berupa dampak psitif, manfaatmanfaat, atau dampak negatif, kerugian-kerugian, resik-resik, biaya-biaya, jarak, waktu yang ingin diminimumkan. 2. Alternatif perbandingan Harus ada sesuatu atau alternatif yang ingin diperbandingkan, misalnya antara kmbinasi waktu tercepat dan biaya tertinggi dengan waktu terlambat dan biaya terendah, atau alternatif padat mdal dengan padat karya, pryeksi permintaan tinggi dengan rendah, dan seterusnya. 3. Sumber Daya Sumber daya yang dianalisis harus berada dalam keadaan terbatas. Misalnya keterbatasan tenaga, bahan mentah terbatas, mdal terbatas, ruangan untuk menyimpan barang terbatas, dan lain-lain. Pembatasan harus dalam ketidaksamaan linear (linear inequality). Keterbatasan dalam sumber daya tersebut dinamakan sebagai fungsi kendala atau syarat ikatan. 4. Perumusan Kuantitatif. Fungsi tujuan dan kendala tersebut harus dapat dirumuskan secara kuantitatif dalam mdel matematika. 5. Keterikatan Perubah. Perubah-perubah yang membentuk fungsi tujuan dan fungsi kendala tersebut harus memiliki hubungan keterikatan hubungan keterikatan atau hubungan fungsinal.

8 13 Menurut Handk (1994, p57), Linear Prgramming adalah suatu metde analitik paling terkenal yang merupakan suatu bagian kelmpk teknik-teknik yang disebut prgramasi matematik. Sebutan Linear dalam Linear Prgramming berarti hubunganhubungan antara faktr-faktr adalah bersifat Linear atau knstan, atau fungsi-fungsi matematik yang disajikan dalam mdel haruslah fungsi-fungsi Linear. Hubungan - hubungan Linear berarti bila satu faktr berubah maka suatu faktr lain berubah dengan jumlah yang knstan secara prprsinal. Linear Prgramming (LP) adalah metde atau teknik matematik yang digunakan untuk membantu para manajer dalam pengambilan keputusan. Secara umum dapat dikatakan bahwa masalah dalam Linear Prgramming (LP) adalah pengalkasian sumber daya yang terbatas seperti tenaga kerja, bahan baku, jam kerja mesin dan mdal dengan cara sebaik mungkin sehingga diperleh maksimisasi yang dapat berupa maksimum keuntungan atau minimisasi yang dapat berupa minimum biaya. Menurut Asyari (1992, p28), LP merupakan salah satu mdel yang dapat dipergunakan untuk mengadakan ptimisasi kmbinasi prduksi. Sebenarnya bukan hanya masalah kmbinasi prduksi saja yang dapat diselesaikan dengan mempergunakan mdel prgrammasi pangkat satu ini, melainkan segala jenis ptimisasi pemanfaatan sumber daya, ptimisasi masukan (input) serta ptimisasi keluaran (utput) dan lain sebagainya. Menurut Dumairy (2004, p39), Prgrammasi Linear (Linear Prgramming) merupakan pengembangan lebih lanjut dari knsep-knsep aljabar Linear. Mdel ini dikembangkan leh Gerge B. Dantzig, serang matematisian Amerika Serikat, pada tahun Benih-benih mdel ini sesungguhnya sudah ditemukan jauh sebelumnya. Serang matematisian Russia bernama L.V. Kantrvich memperkenalkan penerapan prgrammasi Linear dalam bidang prduksi pada tahun Lebih dari seabad sebelumnya, pada tahun 1826, Faurier yang matematisian Perancis juga telah

9 14 merumuskan masalah prgrammasi Linear. Akan tetapi baru setelah Dantzig mengembangkan dan memppulerkannya, mdel ini memperleh perhatian yang berarti. Danzig pulalah yang dikenal dunia sebagai bapak prgrammasi Linear. Prgrammasi Linear ialah suatu mdel ptimisasi persamaan Linear berkenaan dengan kendala-kendala Linear yang dihadapinya. Masalah prgrammasi Linear berarti adalah masalah pencarian nilai-nilai ptimum (maksimum atau minimum) sebuah fungsi Linear pada suatu sistem atau sehimpun kendala Linear. Menurut Levin (2006, p57), Prgram Linear merupakan teknik matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber rganisasi. Kata sifat Linear digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, hubungan yang langsung dan persis prprsinal. Dalam hubungan Linear antara jam kerja dan utput, sebagai cnth, sepuluh persen perubahan jumlah jam prduksi dalam beberapa perasi akan mengakibatkan sepuluh persen perubahan utput. Prgram menyatakan penggunaan teknik matematik tertentu untuk mendapatkan kemungkinan pemecahan terbaik atas persalan yang melibatkan sumber yang serba terbatas Perumusan Mdel Prgram Linear Pada dasarnya secara umum, persalan prgram linear dapat dirumuskan dalam suatu mdel dasar/mdel baku/mdel matematika sebagai berikut : Menentukan nilai dari X1, X2, X3,..., Xn sedemikian rupa sehingga : Z = C1 X1 + C2 X Cj Xj +...+Cn Xn = _ Cj Xj (Optimal(maksimum/minimum)) j=1 Yang kemudian disebut sebagai Fungsi Tujuan (Objective Functin) dengan pembatasan (Funsi Kendala/Syarat Ikatan) :

10 15 a11 X1 + a12 X a1n Xn atau ³ b1, a21 X1 + a22 X a2n Xn atau ³ b2, am1 X1 + am2 X amn Xn atau ³ bm, n atau _ aij Xj atau ³ bi untuk i = 1,2,3,, m. j=1 dan X1 ³ 0, X2 ³ 0,...,Xn ³ 0 atau Xj ³ 0, dimana j = 1, 2, 3,..., n (syarat nn-negatif). Keterangan : Ada n macam barang yang akan diprduksi masing-masing sebanyak X1, X2,...,Xn unit. Xj = Variabel pengambilan keputusan atau kegiatan yang ingin dicari (misalnya banyaknya prduksi barang yang ke-j, dimana j = 1, 2,...,n ). Cj = Parameter yang dijadikan kriteria ptimasi atau kefisien variabel pengambilan keputusan dalam fungsi tujuan (misalnya harga per satuan barang ke-j). bi = Sumber daya yang terbatas, yang membatasi kegiatan atau usaha yang bersangkutan disebut juga knstanta atau nilai sebelah kanan (nsk) dari kendala ke-i (misalnya banyaknya bahan mentah ke-i, i= 1, 2,.., m). Ada m macam bahan mentah, yang masing-masing tersedia b1, b2,..., bm. aij = Kefisien teknlgi variabel pengambilan keputusan (kegiatan yang bersangkutan) dalam kendala ke-i (misalnya banyaknya bahan mentah ke-i yang digunakan untuk memprduksi 1 satuan barang ke-j).

11 Metde Linear Prgramming Ada 3 metde disini yang akan kita bahas satu persatu : 1. Metde Grafik Untuk Pemecahan Prgram Linear Metde grafik yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah Linear Prgramming yang menyangkut dua variabel keputusan. Langkah - langkah penyelesaian dengan menggunakan metde grafik dapat diperinci sebagai berikut : merumuskan masalah dalam bentuk matematikal. menggambarkan persamaan-persamaan batasan. menentukan daerah feasibilitas. menggambarkan fungsi tujuan. mencari titik ptimum. Adalah mungkin untuk memecahkan persalan prgram linear secara grafik sepanjang jumlah variabel (prduk, misalnya tidak lebih dari dua). Meskipun analisis IM/OR tidak menggunakan metde grafik (metde lain yang akan diperkenalkan selanjutnya akan lebih efisien), metde grafik merupakan cara yang baik untuk mulai mengembangkan suatu pengertian teknik kuantitatif. 2. Metde Simplex Langkah Langkah Metde Simplex (Zulian Yamit, 1995, p23) : a. Lakukan perubahan mdel frmulasi Linear Prgramming (LP) ke dalam bentuk standar yang memenuhi persyaratan di atas. b. Periksa apakah setiap kendala memiliki variabel basis, yaitu variabel yang memiliki nilai kefisien satu sedangkan pada kendala yang lain nilainya nl. Jika kendala tidak memiliki variabel basis, tambahkan satu variabel basis buatan (semu) yang bertindak sebagai variabel basis. Kendala berbentuk lebih besar sama dengan ( ) dan kendala berbentuk sama dengan (=), jika diubah ke dalam bentuk standar, tidak memiliki variabel basis. Oleh karena

12 17 itu, kedua jenis kendala ini memerlukan variabel basis semu (artifisial variabel). Cnth : 2x 8, diubah ke dalam bentuk standar menjadi : 2x Sı = 8. Kendala ini tidak memiliki variabel basis, sehingga perlu variabel basis semu menjadi : 2x Sı + Qı = 8. Sı adalah surplus variabel dan Qı adalah variabel basis semu atau artifisial variabel. c. Masukkan semua nilai yang terdapat pada kendala dan fungsi tujuan ke dalam tabel simplex. Khusus untuk memasukkan nilai kefisien fungsi tujuan ke dalam tabel simplex pada baris Zj Cj, digunakan rumus : CByj Cj. d. Tentukan klm kunci yaitu yang memiliki negatif terbesar pada baris Zj Cj. e. Tentukan baris kunci yaitu baris yang memiliki angka indek terkecil tetapi bukan negatif dengan rumus : Min. Nilai klm bi atau Min. Xbi untuk Yik 0 Nilai klm kunci Yik f. Cari angka baru yang terdapat pada klm kunci dengan cara membagi semua angka pada klm kunci dengan angka kunci. Angka kunci adalah angka yang terdapat pada persilangan klm kunci dengan baris kunci. g. Mencari angka baru pada baris yang lain dengan rumus sebagai berikut : Angka baru = ( Nilai pada baris lama dikurangi dengan perkalian antara angka baru baris kunci dengan kefisien klm kunci ) h. Apabila pada tabel baru slusi ptimum belum ditemukan, ulangi kembali langkah 4 (empat) hingga langkah 7 (tujuh). Slusi ptimum tercapai apabila nilai pada baris Zj Cj 0.

13 18 Metde simplex dapat digunakan untuk menyelesaikan prgram linear yang memiliki dua variabel keputusan atau lebih ( 2 ). Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan prgram linear dengan metde simplex adalah : a. Mengubah prgram linear kedalam bentuk standar, dengan cara menambahkan slack kedalam variabel pada kendala lebih kecil sama dengan ( ) dan pada kendala lebih besar sama dengan ( ). Kemudian tambahkan satu variabel basis buatan ke dalam kendala yang tidak memiliki variabel basis. b. Masukkan semua kefisien yang terdapat pada fungsi tujuan maupun kendala yang telah diubah menjadi bentuk standar ke dalam bentuk simplex. Jika dalam bentuk standar terdapat variabel basis semu, metde simplex yang digunakan adalah metde simplex M-Besar ata u metde simplex dua tahapan atau dua vase. c. Tentukan klm kunci atau variabel yang akan keluar basis, yaitu klm yang memiliki nilai negatif terbesar pada baris Zj Cj. d. Tentukan baris kunci atau variabel yang akan keluar basis, yaitu baris yang memiliki nilai perbandingan terkecil tetapi bukan negatif. e. Cari angka baru untuk baris kunci, yaitu membagi semua angka yang terdapat pada baris kunci dengan angka kunci. f. tabek simplex berakhir atau ptimum apabila nilai pada baris Zj Cj 0. jika masih terdapat angka negatif pada baris Zj Cj, maka tabel tersebut belum ptimum. Ulangi kembali langkah 3, 4, dan 5.

14 19 Metde simplex merupakan algritma untuk memecahkan masalah-masalah umum Linear Prgramming. Metde simplex adalah suatu prsedur aljabar, yang melalui serangkaian perasi-perasi berulang, dapat memecahkan masalah yang terdiri dari tiga variabel atau lebih, walaupun untuk masalah-masalah dengan misal empat variabel keputusan atau empat persamaan batasan, perhitungan nyata sebaiknya menggunakan kmputer. Langkah-langkah teknikal dalam metde simplex : a. perumusan masalah b. menyusun tabel awal dengan variabel-variabel slack dalam penyelesaian. c. menentukan variabel yang akan dimasukkan dalam penyelesaian. d. menentukan variabel yang diganti. e. menghitung nilai-nilai baris baru. f. mengganti baris-baris lainnya. Metde grafik yang dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah Linear Prgramming yang menyangkut dua variabel keputusan. Langkah-langkah penyelesaian dengan menggunakan metde grafik dapat diperinci sebagai berikut : (Handk, 1994) 1. merumuskan masalah dalam bentuk matematikal. 2. menggambarkan persamaan-persamaan batasan. 3. menentukan daerah feasibilitas. 4. menggambarkan fungsi tujuan. 5. mencari titik ptimum.

15 20 3. Metde Quantitative Management (QM) Quantitative Management adalah metde untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang diperlukan untuk merancang, mengembangkan dan melaksanakan sebuah prduk atau layanan yang efisien dan efektif terhadap sistem dan kinerjanya. Kualitas pengellaan dapat dinilai memiliki tiga kmpnen utama: kntrl kualitas, jaminan kualitas dan peningkatan mutu. Kualitas manajemen tidak hanya terfkus pada kualitas prduk, tetapi juga cara meraihnya. Kualitas itu menggunakan manajemen kualitas dan pengawasan prses serta prduk untuk mencapai kualitas lebih knsisten. Berdasarkan mdul Lab. Metde Kuantitatif Bisnis, analisis kuantitatif merupakan suatu pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan managerial. Pendekatan tersebut dimulai dengan data yang kemudian dilah atau diprses menjadi infrmasi yang berguna bagi decisin maker. Lab. Metde kuantitatif bisnis menggunakan sftware Quantitative Management untuk mempermudah penyelesaian masalah kuantitatif secara kmputasi. Langkah-langkah dalam analisis kuantitatif : 1. Langkah pertama adalah mengembangkan pernyataan masalah yang jelas dan tepat. Pernyataan ini akan memberikan petunjuk untuk langkah berikutnya. 2. Setelah masalah dianalisis, langkah selanjutnya adalah mdel. Secara sederhana, mdel adalah perwakilan dari situasi (biasanya secara matematis). Mdel matematis adalah sekumpulan hubungan matematis. 3. Setelah mengembangkan mdel, kita harus memasukkan data yang digunakan dalam mdel. Memasukkan data yang akurat untuk mdel adalah sangat penting, bahkan jika mdel tersebut secara penuh mewakili realita sehari-hari. 4. Mengembangkan slusi melibatkan manipulasi mdel untuk mendapatkan slusi ptimal dari masalah.

16 21 5. Menguji slusi. Sebelum slusi dianalisis dan diimplementasikan, slusi harus diuji secara lengkap. Karena slusi tergantung kepada input data dan mdel, maka keduanya harus diuji. Uji data input dan mdel termasuk menentukan keakuratan dan kelengkapan data yang digunakan dalam mdel. Data yang tidak akurat akan menyebabkan slusi tidak akurat. 6. Menganalisis hasil dimulai dengan menentukan implikasi slusi. Dalam banyak kasus, slusi suatu masalah akan dihasilkan dalam banyak jenis tindakan atau perubahan cara rganisasi berperasi 7. Langkah terakhir adalah implementasi hasil. Ini adalah prses mengimplementasikan slusi ke dalam perusahaan Syarat Utama Persalan Prgram Linear Dalam perhitungan peramalan dengan menggunakan prgram Linear ada beberapa hal yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil yang akurat (Levin, 2006, p23). Yaitu : Perusahaan harus mempunyai tujuan untuk dicapai. Tujuan utama perusahaan itu, kita asumsikan saja ialah untuk memaksimumkan keuntungan ($). Kita sadar bahwa keuntungan tidak berhubungan secara Linear dengan vlume penjualan, tetapi dengan suatu knsep akuntansi yang disebut ttal kntribusi. Dari pelajaran akuntansi, Anda maklum bahwa: Ttal Kntribusi = (harga jual perunit biaya variabel perunit) x (vlume penjualan dalam unit) Bila Anda menemui istilah Laba dalam prgram Linear, maka yang sebenarnya dimaksud adalah Kntribusi ini. Harus ada alternatif tindakan yang salah satu darinya akan mencapai tujuan. Dari harus sampai tujuan itu sebagai cnth, perusahaan itu harus

17 22 mengalkasikan kapasitas industrinya untuk Sepatu tali dan Sepatu gunung dalam perbandingan 50:50? 25:75? 70:30? Atau dalam angka perbandingan lainnya? Sumber harus merupakan persediaan terbatas. Pabrik Sepatu kita mempunyai jumlah jam tenaga kerja yang terbatas; akibatnya, semakin banyak waktu digunakan untuk membuat Sepatu tali, akan semakin sedikit Sepatu gunung yang dapat dibuat. Kita harus dapat menyatakan tujuan perusahaan dan segenap keterbatasannya sebagai persamaan atau ketidaksamaan matematik, dan harus ada persamaan atau ketidaksamaan Linear. Tujuan perusahaan, yakni keuntungan ($), dapat dinyatakan dalam persamaan sederhana Frmulasi Matematik Perhitungan Dengan Linear Prgramming Suatu penyelesaian masalah Linear Prgramming (LP) perlu dibentuk frmulasi secara matematik dari masalah yang sedang dihadapi dengan memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Adanya variabel keputusan yang dinyatakan dalam simbl matematik dan variabel keputusan ini tidak negatif. 2. Adanya fungsi tujuan dari variabel keputusan yang menggambarkan kriteria pilihan terbaik. Fungsi tujuan ini harus dapat dibuat dalam satu set fungsi liniear yang dapat berupa maksimum atau minimum. 3. Adanya kendala sumber daya yang dapat dibuat dalam satu set fungsi Linear.

18 Aspek Aspek Linear Prgramming Aplikasi Mdel Linear Prgramming Mdel Linear Prgramming (LP) dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan berbagai masalah diantaranya adalah : 1. Masalah prduct mix atau kmbinasi prduksi, yaitu menentukan berapa jumlah dan jenis prduk yang harus dibuat agar diperleh keuntungan maksimum atau biaya minimum dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki. 2. Masalah perencanaan investasi, yaitu berapa banyak dana yang akan ditanamkan dalam setiap alternatif investasi, agar memaksimumkan return n investment atau net present value dengan memperhatikan kemampuan dana tersedia dan ketentuan setiap alternatif investasi. 3. Masalah perencanaan prduksi dan persediaan, yaitu menentukan berapa banyak prduk yang akan diprduksi setiap peride, agar meminimumkan biaya persediaan, sewa, lembur dan biaya subkntrak. 4. Masalah perencanaan advertensi atau prmsi, yaitu berapa banyak dana yang akan dikeluarkan untuk kegiatan prmsi, agar diperleh efektivitas penggunaan media prmsi. 5. Masalah diet, yaitu berapa banyak setiap sumber makanan digunakan untuk membuat prduk makanan baru. 6. Masalah pencampuran, yaitu berapa banyak jumlah setiap bahan yang akan digunakan untuk membuat bahan baru. 7. Masalah distribusi atau transprtasi, yaitu jumlah prduk yang dialkasikan ke setiap lkasi pemasaran.

19 Asumsi Mdel Linear Prgramming Terdapat empat asumsi dasar dalam penyelesaian masalah dengan mdel Linear Prgramming (LP) : Linearitas : fungsi tujuan (bjective functin) dan kendala (cnstraint equatins) dapat dibuat dalam satu set fungsi Linear. Divisibility : nilai variabel keputusan dapat berbentuk pecahan atau bilangan bulat (integer). Nnnegativity : nilai variabel keputusan tidak bleh negatif atau minimal sama dengan nl. Certainty : semua keterbatasan maupun kefisien variabel setiap kendala dan fungsi tujuan dapat ditentukan secara pasti Frmulasi Mdel Linear Prgramming Untuk membuat frmulasi mdel Linear Prgramming (LP) atau sering disebut mdel matematik Linear Prgramming (LP), terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan yaitu : 1. Tentukan variabel keputusan atau variabel yang ingin diketahui dan gambarkan dalam simbul matematik. 2. Tentukan tujuan dan gambarkan dalam satu set fungsi Linear dari variabel keputusan yang dapat berbentuk maksimum dan minimum. 3. Tentukan kendala dan gambarkan dalam bentuk persamaan Linear atau ketidaksamaan Linear dari variabel keputusan.

20 Definisi Lg Kayu Kayu adalah kayu bulat (lg) dan atau kayu lahan primer yang diangkut melalui pelabuhan. ( _DAN_DISTRIBUSI/PENGAKUAN_SBG_PKAPT/PKAPT_0.HTM; 30 Oktber 2008) Prses Pengerjaan Furniture Prses pengerjaan dari kayu lg menjadi sebuah furniture merupakan sebuah prses yang panjang dan dibutuhkan ketelitian tinggi sehingga bisa dihasilkan kualitas yang baik. Di sini dijabarkan secara garis besar bagaimana semua prses tersebut berjalan dan bagaimana mengatur agar beberapa prses yang sangat penting tidak terlewati. Keseluruhan prses memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda dan memerlukan pemeriksaan yang berbeda pula. Dari prses awal sebuah lg kayu, penggergajian, pengeringan kayu, pembahanan, pembuatan kntruksi, perakitan dan finishing membutuhkan priritas dan alat yang berbeda. Lgs Kayu - kayu berbentuk bundar dengan diameter bervariasi dari cm (tergantung jenis kayu) ini adalah hasil dari penebangan phn di hutan dan belum melalui prses apapun kecuali tindakan pencegahan retak pada ujung lg. Pada beberapa jenis kayu dilakukan pengupasan kulit phn dengan tujuan percepatan pengeringan kayu. Kayu lg ini kemudian digergaji untuk mendapatkan ukuran papan dan balk sesuai kebutuhan. Penggergajian Agar dapat diprses dengan alat pengering kayu lebih lanjut, pembelahan lg dibuat sedemikian rupa sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran ruangan pengering kayu dan ukuran perabt yang akan dibuat.

21 26 Pengeringan kayu Kayu harus dikeringkan karena sifat fisiknya yang bisa berubah bentuk seiring dengan berubahnya kadar kandungan air di dalam kayu. Metde pengeringan bisa bermacam-macam bisa di lihat di sini. Standar kayu yang kering juga bisa dilihat di sini. Pembahanan Dasar Kayu paling ideal dibelah dan diptng ketika sudah kering dan prses ini dilakukan di ruang pembahanan. Pada prses ini kita harus mengetahui dengan tepat ukuranukuran kmpnen untuk funiture pada waktu jadi sehingga pengaturan tentang rendemen dan serat kayu sesuai dengan psisi kmpnen akan dapat diatur dengan benar. Bahan kayu hanya diplah hingga ukuran kasar tapi sudah dilakukan pemilihan kualitas terutama terhadap mata kayu, kayu gubal dan cacat kayu alami yang lainnya. Pemeriksaan kualitas bahan dalam hubungannya dengan cacat alami kayu harus dilakukan pada tahap ini. Knstruksi Dimulai dengan penyerutan kayu untuk menghasilkan permukaan yang halus, lalu pemtngan pada sisi panjang sebagai ukuran jadi hingga pembuatan lubang kntruksi adalah prses paling panjang di dalam prduksi furniture kayu. Beberapa kmpnen atau bagian furniture seringkali harus melalui prses pada mesin yang sama secara berulang-ulang. Prses kntruksi meliputi : a. Pembuatan lubang dwel b. Pembuatan tenn & mrtise c. Alur dan takikan pingul pada sisi ujung kayu dan lain-lain

22 27 Pengamplasan Pertama kali harus dilakukan ketika benda kerja selesai melalui prses kntruksi. Dan prses ini membutuhkan beberapa kali dengan grit amplas yang berbeda secara bertahap. Di dalam tahap ini sudah seharusnya tidak ada lagi cacat kayu pecah, retak atau warna karena hal tersebut seharusnya dilakukan pada saat prses kntruksi. Perakitan Tergantung pada jenis prduk anda, apabila prduk tersebut adalah prduk Knck Dwn atau Lepasan, maka perakitan bisa dilakukan setelah finishing. Apabila semua kmpnen yang memerlukan pra-perakitan telah disetel dengan baik, maka pengamplasan bisa dilanjutkan kembali setelah kemudian finishing. Finishing Semua cacat kayu dan kesalahan pengerjaan knstruksi seharusnya telah diselesaikan ketika memasuki tahap ini. Finishing merupakan tahap akhir pada prses pembuatan furniture. Sebagai langkah penyelesaian ketika semua kmpnen telah tersambung dengan baik.

23 Kerangka Pemikiran Bahan Baku Lg Kayu PT. Indframe Keterbatasan Bahan Baku Lg Kayu pada PT. Indframe Bingkai Frame Pls/Standar Bingkai Frame Ukiran Design Pabrik Bingkai Frame Ukiran Design Custmer Analisis metde Linear Prgramming Keuntungan dari Linear Prgramming : - Memaksimalkan penggunaan bahan baku material lg kayu - Walau lg kayu terbatas karena adanya peraturan penebangan dari pemerintah, tidak menjadi masalah karena prduksi telah terencana Kebijakan prduksi 3 tipe prduk dan Laba Maksimal dengan pengendalian biaya bahan baku minimal dan prduksi kmbinasi dari 3 tipe prduk Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Kerangka Pemikiran Penulisan Skripsi.

BAB I PENDAHULUAN. Arti riset operasi (operations research) telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli.

BAB I PENDAHULUAN. Arti riset operasi (operations research) telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Riset Operasi Sejak revolusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami

Lebih terperinci

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com - Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Manajemen Operasional

Manajemen Operasional Linear Programming (LP) Dosen Febriyanto, SE. MM. www.febriyanto79.wordpress.com Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produk Menurut Daryanto (2011:49) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi terdiri dari kata manajemen, produksi dan operasi. Terdapat beberapa pengertian untuk kata manajemen

Lebih terperinci

penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari

penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang menjadi pokok penelitian, yaitu kontribusi margin dan kendala. Berikut adalah pengertian dari kontribusi

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT 011215 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Penerapan Riset Operasi Bidang akuntansi dan keuangan Penentuan jumlah kelayakan kredit Alokasi modal investasi, dll Bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 64 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria ptimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah dengan studi kelayakan bisnis yang berdasarkan beberapa aspek,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Heizer dan Render (2006:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

MODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MODEL DAN PERANAN RO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan I Ayundyah Kesumawati, M.Si PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 Pendahuluan Sejak revolusi industri (1750-1850), dunia usaha

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS] MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik

Lebih terperinci

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

Riset Operasi Bobot: 3 SKS Riset Operasi Bobot: 3 SKS Tujuan Perkuliahan Setelah mahasiswa mengikuti kuliah ini selama satu semester, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan metode-metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan

Lebih terperinci

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

Pendahuluan. Secara Umum :

Pendahuluan. Secara Umum : Program Linier Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Linear Programming

Sejarah Perkembangan Linear Programming Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasikan sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Produksi dan Operasi Manajeman (management) merupakan proses kerja dengan menggunakan orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Bateman, Thomas S. : 2014)

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL Disusun dan diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasinal (Praktikum) Yang dibimbing leh Rr Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E. Disusun Oleh :

Lebih terperinci

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM PENGERTIAN DATA Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. PENGERTIAN DATA Data adalah deskripsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Manajemen Sains Pengenalan Riset Operasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pendahuluan Riset Operasi (Operations Research/OR) banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalahmasalah

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS 2012 STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS Seri Analisis Pryek 5/24/2012 1. Pengertian Studi Kelayakan Sebelum menyusun Prpsal usaha pada uumnya dilakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2012 1. Hadir H 2. Hendri R Tim Penyusun 3. Yulius Nursyamsi 4. Ridwan Zulpi Agha 5. Wahyu Ageng Laboratorium Manajemen Menengah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 METODE SIMPLEKS KASUS MINIMUM

PERTEMUAN 5 METODE SIMPLEKS KASUS MINIMUM PERTEMUAN 5 METODE SIMPLEKS KASUS MINIMUM PERTEMUAN 5 Metode Simpleks Kasus Minimum Untuk menyelesaikan Persoalan Program Linier dengan Metode Simpleks untuk fungsi tujuan memaksimumkan dan meminimumkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk 2.1.1 Pengertian Produk Menurut Gitosudarmo (2009: 86) Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ataupun organisasi. Menurut Swastha &

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 Metode Simpleks Kasus Minimum

PERTEMUAN 5 Metode Simpleks Kasus Minimum PERTEMUAN 5 Metode Simpleks Kasus Minimum Untuk menyelesaikan Persoalan Program Linier dengan Metode Simpleks untuk fungsi tujuan memaksimumkan dan meminimumkan caranya berbeda. Model matematika dari Permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Program Linear adalah suatu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan berbagai kendala yang dihadapinya. Masalah program

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung

Lebih terperinci

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIV PEMODELAN (Modeling) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pemodelan dalam RO Outline:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL Materi #2 CCR314 RISET OPERASIONAL Definisi LP 2 Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan

Lebih terperinci

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING DEFINISI LP Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik LINEAR PROGRAMMING 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik PENGERTIAN LINEAR PROGRAMMING LP merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Model Dualitas Penyelesaian kasus (Aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kombinasi Produk Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kombinasi produksi adabaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari produk menurut beberapa ahli berikut ini.

Lebih terperinci

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN :

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN : E-jurnal Teknik Infrmatika, Vlume 5, N. 1 (2015), ISSN : 2301-8364 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Riset Operasi (Operation Research) Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil di Inggris bernama Bowdsey.

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS

PERENCANAAN KAPASITAS PERENCANAAN KAPASITAS kapasitas Setelah memutuskan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan dan bagaimana itu akan dibuat, pihak manajemen harus merencanakan sistem kapasitas. Kapasitas adalah maksimum

Lebih terperinci

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Dosen: Didin Astriani Prassetyowati, M.Stat Silabus MATAKULIAH TI214 TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) TUJUAN Agar mahasiswa

Lebih terperinci

Naskah Tutorial. QM for Windows. Budi Harsanto, MM. 0 P a g e

Naskah Tutorial. QM for Windows. Budi Harsanto, MM. 0 P a g e Naskah Tutrial QM fr Windws Budi Harsant, MM 0 P a g e Daftar Isi Kata Pengantar... 2 Pendahuluan... 3 Metde Kuantitatif untuk Bisnis... 3 Sekilas QM fr Windws... 3 Instalasi QM fr Windws... 5 Spesifikasi

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro RISET OPERASIONAL Kosep Dasar Riset Operasional Disusun oleh: Destianto Anggoro SEJARAH RISET OPERASIONAL Pembentukan kelompok formal OR Berlangsung Inggris (1939) Perang Dunia II Amerika mengikuti dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2 PENERAPAN PROGRAM LINIER dalam OPTIMASI PRODUKSI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 MASALAH yg banyak dihadapi oleh INDUSTRI adalah BAGAIMANA MENGGUNAKAN atau MENENTUKAN ALOKASI PENGGUNAAN SUMBER DAYAYG

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Konsep Sistem Informasi Manajemen Knsep Sistem Infrmasi Manajemen Sistem Infrmasi Sistem Infrmasi telah menjadi pndasi bagi mdel dan prses bisnis Sistem Infrmasi memungkinkan distribusi pengetahuan: suatu sistem kmunikasi antara manusia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier digunakan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buku Bacaan Sementara : Diktat Gunadarma penulis Media Anugrah Ayu Riset Operasi penulis a.l. Pangestu Subagyo, T.

PENDAHULUAN. Buku Bacaan Sementara : Diktat Gunadarma penulis Media Anugrah Ayu Riset Operasi penulis a.l. Pangestu Subagyo, T. PENDAHULUAN Catatan : Bahan kuliah ini diperuntukan bagi Mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Riset Operasional. (Mohon materi dicek dengan bukunya, untuk menghindari salah pemahaman atau pengertian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Knseptual Identifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keuntungan dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk dipahami

Lebih terperinci

BAB IV. METODE SIMPLEKS

BAB IV. METODE SIMPLEKS BAB IV. METODE SIMPLEKS Penentuan solusi optimal menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim (ingat kembali solusi

Lebih terperinci

Bentuk Standar. max. min

Bentuk Standar. max. min Teori Dualitas 2 Konsep Dualitas Setiap permasalahan LP mempunyai hubungan dengan permasalahan LP lain Masalah dual adalah sebuah masalah LP yang diturunkan secara matematis dari satu model LP primal 3

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear 5 BAB II LANDASAN TEORI A Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear Persamaan linear adalah bentuk kalimat terbuka yang memuat variabel dengan derajat tertinggi adalah satu Sedangkan sistem

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN Calvin Irwan 13507010 Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Teknik Elektr dan Infrmatika Institut Teknlgi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indnesia

Lebih terperinci

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai eknmi, eklgi dan ssial

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data UNIVERSITAS UNIVERSAL BATAM 2016 PENDAHULUAN Data dan Infrmasi Data merupakan nilai (value) yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu bjek atau kejadian (event) Infrmasi merupakan hasil dari penglahan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen dalam kehidupan masyarakat dewasa ini bukanlah merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal

Lebih terperinci

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN LINEAR YULIATI,SE,MM

PEMROGRAMAN LINEAR YULIATI,SE,MM PEMROGRAMAN LINEAR YULIATI,SE,MM Prinsip: Setiap organisasi berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan keterbatasan sumber daya. Linier Programming: Teknik pengambilan keputusan dalam

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai PROPOSAL PENELITIAN Prpsal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari caln peneliti mengenai apa yang ingin diketahui serta apa yang akan dikerjakannya terkait dengan apa yang ingin diketahui tersebut.

Lebih terperinci

Modul MM (Material Management)

Modul MM (Material Management) KAMPUS IBI KWIK KIAN GIE JAKARTA, MEI 2017 KISI-KISI UAS dan QUIZ SAP SAP Materials Management (SAP-MM) adalah salah satu mdul di SAP ERP yang mendukung prses manajemen/pengellaan material di perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yang terdiri dari material, mesin, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan prduksi, ada berbagai faktr yang harus dikella yang sering disebut sebagai faktr-faktr prduksi, yang terdiri dari material, mesin,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah... Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas/Prgram XII / IPA Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Menggunakan knsep integral dalam pemecahan masalah. Dasar Dan Karakter Kegiatan Penilaian

Lebih terperinci

BAB III. METODE SIMPLEKS

BAB III. METODE SIMPLEKS BAB III. METODE SIMPLEKS 3.1. PENGANTAR Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Lgika Fuzzy Kde : TSK-710 Teri : 2 sks Praktikum : - Deskripsi Matakuliah Standar Kmpetensi Prgram Studi : Himpunan Fuzzy dan Lgika Fuzzy: mtivasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN Oleh MAULIDIN FACHRUR (Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan) ABSTRAKSI Keberhasilan perusahaan dapat diukur dari keberhasilannya

Lebih terperinci

OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS

OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS RISNAWATI IBNAS Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UINAM risnawati988@gmail.com Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Edisi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan dikerajinan tenun House of Hoeda s di Jl. Bugel Km 1,5 Desa Troso Rt. 03 Rw. 3 Troso Pecangaan Jepara. B. Jenis dan Pendekatan

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Energi Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering

Lebih terperinci

BAB II METODE SIMPLEKS

BAB II METODE SIMPLEKS BAB II METODE SIMPLEKS 2.1 Pengantar Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan

Lebih terperinci

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL MATA KULIAH RISET OPERASIONAL [KODE/SKS : KK023311/ 2 SKS] METODE SIMPLEKS Pengubahan ke dalam bentuk baku Untuk menyempurnakan metode grafik. Diperkenalkan oleh : George B Dantzig Ciri ciri : 1. Semua

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen

Lebih terperinci

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III PROFIL RESPONDEN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Prfil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Tiara Utffar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri pertambangan mineral

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha akan selalu terjadi bahkan peningkatan persaingan ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Produksi Secara umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY 1) Oleh: Syahrituah Siregar, SE, MA 2)

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY 1) Oleh: Syahrituah Siregar, SE, MA 2) STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN PENDEKATAN TOTAL FAKTOR PRODUCTIVITY 1) Oleh: Syahrituah Siregar, SE, MA 2) Pendahuluan Secara umum aktivitas pembangunan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN LINIER VERSUS PEMROGRAMAN KUADRATIK KONVEKS

PEMROGRAMAN LINIER VERSUS PEMROGRAMAN KUADRATIK KONVEKS SISFO-Jurnal Sistem Infrmasi EMROGRAMAN LINIER VERSUS EMROGRAMAN KUADRAIK KONVEKS Wiwik Anggraeni Jurusan Sistem Infrmasi Fakultas eknlgi Infrmasi, Institut eknlgi Sepuluh Npember Kampus IS Suklil, Surabaya,

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK PROGRAM LINIER METODE GRAFIK Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumbersumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila

Lebih terperinci

TUGAS I SIMULASI SISTEM INDUSTRI

TUGAS I SIMULASI SISTEM INDUSTRI TUGAS I SIMULASI SISTEM INDUSTRI TUGAS DIBUAT UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH SIMULASI KOMPUTER DOSEN PENGAMPU: GOENAWAN TRIDJOKO PRIJONO, IR. MT DISUSUN OLEH : MARWAH TIFFANI (080411012) PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci