BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Tematik Tema Lingkungan Sekitar Pada Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media yang digunakan berkisar pada benda-benda disekitar kelas dan contoh yang ada di buku paket maupun LKS. Sehingga keadaan siswa saat pembelajaran berlangsung pun kurang tertarik dan cenderung bosan dalam mengikuti pelajaran. Dapat diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan yang terdapat pada tabel 4.1 sebagai berikut. Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Kriteria Angka Keterangan Siswa Presentase 70 Tuntas 13 50% <70 Tidak Tuntas 13 50% Jumlah 26 100% Nilai Maksimum 77 Nilai Minimum 50 Rata-rata Nilai 67,23 Dari tabel diatas dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 70, menunjukan bahwa dari 26 siswa kelas IV didapatkan siswa yang belum memenuhi KKM berjumlah 13 siswa (50%) dan yang sudah memenuhi KKM hanya terdapat 13 siswa (50%) dengan nilai rata-rata 67,23. Hasil belajar pra siklus dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut. 35

Ketuntasan Siswa Pra Siklus 50% 50% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Ketuntasan Siswa Pra Siklus 4.2 Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada bulan Maret tepatnya pada tanggal 22 Maret 2014. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran role playing yang dijabarkan sebagai berikut. 4.2.1 Perencanaan Setelah diperoleh data pada pra siklus, maka penulis melakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai karakteristik dan tingkat pemahaman siswa yang kemudian dilanjutkan melaksanakan pembelajaran siklus I. Sebelum mengajar pada pertemuan pertama hal yang dilakukan yaitu a) menyusun rencana pembelaaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran role playing dengan materi perubahan kenampakan bumi. b) menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran. c) menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari lembar aktifitas guru dan aktifitas siswa. 36

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pada pembelajaran siklus I ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 di kelas IV dengan mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dengan menyesuaikan jadwal yang sudah ada di SD, penelitian ini dilakukan peneliti dan dibantu oleh guru kelas sebagai pengamat observer. Langkah langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal sebelum proses belajar mengajar dimulai, peneliti menyiapkan semua yang diperlukan dalam pembelajaran seperti alat peraga, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Awal pembelajaran peneliti memberikan salam dan mengajak siswa berdoa kemudian dilanjutkan dengan presensi kemudian pemberian apersepsi dan motivasi dengan mengajak menyanyikan lagu Ambilkan Bulan Bu, kemudian guru bertanya jawab tentang isi lagu yang telah dinyanyikan bersama-sama tersebut. Pada kegiatan inti, eksplorasi, Peneliti sebagai guru menanyakan kepada siswa Benarkah matahari mengelilingi bumi?. Dilanjutkan guru menyampaikan materi secara singkat tentang pengertian rotasi bumi, serta proses terjadinya rotasi bumi. Pada tahap ini guru memperkenalkan siswa pada permasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi semua orang perlu mempelajari dan menguasainya. Elaborasi, Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masingmasing kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Kemudian guru meminta 2 siswa maju kedepan untuk diminta memerankan proses rotasi bumi. Sebelum kedua siswa memerankan permaianan, siswa dan guru membahas bagaimana peran tersebut akan dipraktekkan. Setelah pengarahan dari guru selesai, dilanjutkan kedua siswa memerankan proses rotasi bumi dan revolusi bulan. Guru meminta siswa yang lain mengamati jalannya permainan. Setelah kedua siswa mempraktekkan permainan rotasi bumi, guru bersama siswa mendiskusikan dan mengevaluasi terhadap peran yang telah dilakukan. Jika pada permainan pertama masih dijumpai banyak kekurangan, atau jika siswa belum mengerti, ulangi permainan dan diskusi dan evaluasi permainan yang ke-2. Setelah semua 37

permainan selesai dan siswa telah paham, guru bersama siswa mengambil kesimpulan dari hasil permainan yang telah diperankan. Pada kegiatan akhir, konfirmasi, peneliti beserta seluruh siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa untuk mengetahui pemahaman yang mereka dapat. 4.2.3 Hasil Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Pada akhir pembelajaran diberikan tes formatif tentang materi perubahan kenampakan bumi. Analisis hasil tes formatif siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Nilai Siklus I Kriteria Angka Keterangan Siswa Presentase 70 Tuntas 19 73,08% <70 Tidak Tuntas 7 26,92% Jumlah 26 100% Nilai Maksimum 85 Nilai Minimum 60 Rata-rata Nilai 71,73 Tabel 4.2 menunjukan hasil belajar IPA pada siklus 1, rata-rata nilai siswa kelas IV dengan jumlah siswa 26 siswa mengalami peningkatan yaitu 73,08% dengan siswa yang telah mencapai KKM berjumlah 19 anak yang sebelumnya hanya ada 13 anak dengan nilai rata-rata pra siklus yaitu 67,23%. Jadi pada siklus I siswa sudah mengalami peningkatan nilai dan menambah jumlah siswa yang tuntas. Untuk siswa yang belum mencapai KKM pada siklus I yang tidak tuntas hanya berjumlah 7 anak dibandingkan dengan presentase 26,92% dibandingkan pada pra siklus sebanyak 13 siswa dengan peresentase 50%. Nilai tertinggi pada siklus I mencapai nilai maksimum 85 dan nilai minimum 60. Perolehan hasil 38

belajar IPA kelas IV dengan model pembelajaran role playing di SDN Bringin 01 mengalami peningkatan. Hasil belajar siklus I dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut. Ketuntasan Siswa Siklus I 27,08% Tuntas Tidak Tuntas 73,92% Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Ketuntasan Siswa Siklus I Dengan melihat gambar diagram di atas didapati bahwa siswa yang tuntas pada siklus I mencapai 73,92% dengan jumlah siswa 19 anak, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 27,08% dengan jumlah siswa 7 anak. Hal ini terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dibanding hasil belajar pada pra siklus. 4.2.4 Hasil Observasi Pada pelaksanaan siklus I, peneliti sebagai pengajar akan diamati oleh observer dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran role playing. Observer itu sendiri yaitu guru kelas IV SDN Bringin 01. Pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran role playing. Dari hasil pengamatan observer melalui lembar observasi kinerja guru didapati skor yang diperoleh yaitu 79 dengan presentase 79%. Pada pembelajaran 39

siklus ini kegiatan guru mendapatkan catatan dari observer yaitu didalam pembentukan kelompok seharusnya ditetapkan oleh guru, sehingga siswa tidak kacau memilih teman kelompok. Guru kelas IV SDN Bringin 01 yang sebagai observer tidak hanya menilai kegiatan guru tetapi juga menilai kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran siklus I.dari hasil pengamatan siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran role playing pada mata pelajaran IPA pada siklus I diperoleh skor 45 dengan presentase 70,31 %. 4.2.5 Hasil Refleksi Refleksi ini digunakan untuk memperbaiki pembelajaran dari siklus I sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus II. Kritik dan saran dari observer yaitu guru kelas IV SDN Bringin 01 sebagai acuan dilakukanya refleksi ini. kritik dan saran observer adalah sebagai berikut: 1) Pada kegiatan inti Dalam pembagian kelompok siswa masih ribut sendiri, dikarenakan peneliti membiarkan siswa memilih sendiri anggota dari kelompok sehingga terdapat kelompok yang beranggotakan melebihi dari apa yang diminta peneliti,tetapi ada pula siswa yang tidak mendapatkan kelompok. 2) Pada pelaksanaan model pembelajaran role playing sebenarnya sudah bagus akan tetapi masih ada beberapa siswa yang bercanda dan terkesan kurang serius dalam melakukan permainan peran. Berkaitan dengan pelaksanaan siklus I, maka peneliti merefleksi kekurangan dalam pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II. Hasil refleksi tersebut antara lain guru harus menetapkan anggota setiap kelompok agar suasana pembelajaran tetap kondusif serta guru harus menambah alat peraga yang dipakai agar pemahaman siswa tentang materi pelajaran lebih meningkat. 40

4.3 Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada akhir bulan Maret tepatnya pada tanggal 29 Maret 2014. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran role playing yang dijabarkan sebagai berikut. 4.3.1 Perencanaan Dalam pertemuan berikutnya peneliti merancang tindakan guna menguji tingkat keberhasilan siswa jika diberi materi yang berbeda tetapi dengan model pembelajaran yang sama. Dari hasil refleksi siklus I merupakan pertimbangan pembelajaran siklus II. Tindakan awal perencanaan siklus II yaitu: a) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran role playing dengan materi perubahan kenampakan bulan dari hari-kehari. b) Menyiapkan alat peraga yang diguanakan yaitu berupa bola yang nantinya sebagai bumi, senter yang nantinya digunakan sebagai sinar matahari. c) Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran. d) Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran. 4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Pada pembelajaran siklus II ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 29 Maret 2014 di kelas IV dengan mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bulan dari hari-kehari. Langkah langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal sebelum proses belajar mengajar dimulai, peneliti menyiapkan semua peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran seperti alat peraga, dan RPP. Awal pembelajaran peneliti memberikan salam dan mengajak siswa berdoa kemudian dilanjutkan dengan presensi kemudian pemberian apersepsi dan motivasi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu Padang Bulan, kemudian guru bertanya jawab tentang isi lagu yang telah dinyanyikan bersama-sama tersebut. 41

Pada kegiatan inti, eksplorasi, Peneliti yang juga sebagai guru menanyakan kepada siswa Pernahkah kalian melihat bulan? seperti apa bentuknya?, selanjutnya guru menyampaikan materi perubahan kenampakan bulan dari harikehari secara singkat tentang pengertian revolusi bulan serta proses terjadinya revolusi bulan. Elaborasi, Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masingmasing kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Setelah kelas telah dibagi menjadi 5 kelompok, guru meminta 3 siswa maju kedepan untuk diminta memerankan proses revolusi bulan. Untuk siswa I diminta berperan menjadi bulan dengan memegang sebuah bola, siswa II berperan sebagai bumi dan siswa III berperan sebagai matahari dengan memegang senter sebagai sinar matahari. Sebelum ketiga siswa memerankan permaianan,siswa dan guru membahas bagaimana peran tersebut akan dipraktekkan. Setelah pengarahan dari guru selesai, kemudian dilanjutkan dengan pemeranan proses rotasi dan revolusi bulan yang berpengaruh terhadap perubahan kenampakan bulan dari hari-kehari. Guru meminta siswa yang lain mengamati jalannya permainan. Setelah ketiga siswa mempraktekkan permainan revolusi bulan, guru bersama siswa mendiskusikan dan mengevaluasi terhadap peran yang telah dilakukan. Jika dalam sekali pemeranan semua sudah sempurna dan semua siswa paham, maka dapat langsung ke kegiatan akhir, akan tetapi jika pada permainan pertama masih dijumpai banyak kekurangan, atau jika siswa belum mengerti, ulangi permainan dan diskusi dan evaluasi permainan yang ke-2. Setelah semua permainan selesai dan siswa telah paham, guru bersama siswa mengambil kesimpulan dari hasil permainan yang telah diperankan. Masih sama seperti siklus I, Pada kegiatan akhir, konfirmasi, peneliti beserta seluruh siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan lembar kerja siswa untuk mengetahui pemahaman yang mereka dapat. 42

4.3.3 Hasil Tindakan Siklus II dilaksanakan pada satu kali pertemuan. Pada akhir pembelajaran diberikan tes formatif tentang materi perubahan kenampakan bulan dari harikehari. Analisis hasil tes formatif siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Nilai Siklus II Kriteria Angka Keterangan Siswa Presentase 70 Tuntas 26 100% <70 Tidak Tuntas - - Jumlah 26 100% Nilai Maksimum 100 Nilai Minimum 70 Rata-rata Nilai 80,96 Dengan melihat tabel diatas tentang hasil belajar IPA pada siklus II, ratarata nilai siswa mengalami peningkatan yaitu 80,96 dibandingkan nilai rata-rata siklus I yaitu 71,73. Pada siklus II siswa mengalami peningkatan lagi dengan presentasi ketuntasan 100%,. Nilai tertinggi pada siklus II mencapai nilai maksimum 100 dan nilai minimum 70. Perolehan hasil belajar IPA kelas IV dengan penerapan model pembelajaran role playing di SDN Bringin 01. Peningkatan jjumlah siswa yang sudah mencapai KKM 70. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat disajjikan dalam bentuk diagram gambar sebagai berikut: 43

Ketuntasan Siswa Siklus II 0% Tuntas Tidak Tuntas 100% Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Ketuntasan Siswa Siklus II Dengan melihat gambar diagram diatas didapatibahwa siswa yang tuntas pada siklus II mencapai 100% dengan jumlah siswa 26 anak, Hal ini telihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dibanding hasil belajar pada siklus I. 4.3.4 Hasil Observasi Pada pelaksanaan siklus II peneliti tetap diamati oleh observer dalam pelaksanaan pembelajaran dalam menggunakan model pembelajaran role playing. Dari hasil penilaian observer mengenai kinerja guru pada siklus II didapatkan skor 92 dengan presentase skor sebanyak 92. Secara umum pembelajaran sudah bagus dibandingkan pada siklus I. Menurut observer pada pembelajaran siklus II ini peneliti sudah memperbaiki kekurangan pada siklus I yaitu pemilihan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru. Selain observer menilai kegiatan guru dalam pembelajaran, observer juga menilai kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus II. Dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran role playing pada siklus II diperoleh hasil skor 54 dengan nilai presentase 84,37%. Pada penilaian kegiatan siswa dalam 44

pembelajaran siklus II ini meningkat daripada siklus I dengan nilai skor 45 presentase nilai 70,31% menjadi nilai skor 54 presentase nilai 84,37%. 4.4 Hasil Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian pada siswa kelas IV SDN Bringin 01 mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran role playing yang meliputi hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II dijabarkan sebagai berikut. 4.4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Bringin 01 Perbandingan antara hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II pada siswa kelas IV SDN Bringin 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA disajikan pada pada tabel 4.4 sebagai berikut. Tabel 4.4 Perbandingan hasil belajar IPA antara Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas IV SDN Bringin 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase 1 Tuntas 13 50% 19 73,08% 26 100% 2 Tdk Tuntas 13 50% 7 26,92% - - Jumlah 26 100% 26 100% 26 100% Nilai Maksimum 77 85 100 Nilai Minimum 50 60 70 Nilai Rata-rata 67,23 71,73 80,96 Dari tabel diatas dapat dilihat hasil pembelajaran pada pra siklus, siklus I, dan Siklus II siswa kelas IV SDN Bringin 01. Pada pra siklus siswa yang sudah mencapai KKM berjumlah 13 siswa sedangkan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 13 siswa, nilai tertinggi yang dicapai pada pra siklus adalah nilai 77 sedangkan nilai terendah adalah nilai 50 dengan nilai rata-rata 67,23. Pada siklus I 45

hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan dengan 19 siswa yang sudah mencapai KKM dan 7 siswa yang belum mencapai KKM. Pada siklus I nilai tertinggi yang dicapai siswa mencapai nilai 85 dan nilai terendah adalah nilai 60 dengan nilai rata-rata 71,73.Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat lagi dengan 26 siswa telah mencapai KKM, nilai tertinggi yang dicapai siswa pada siklus II ini mencapai nilai 100 sedangkan nilai terendah adalah nilai 70 dengan nilai rata-rata 80,96. Dari data hasil belajar siswa diatas dapat disajikan dalam diagram batang sebagai berikut. 30 25 26 Jumlah Siswa 20 15 10 13 13 19 7 Tuntas Tidak Tuntas 5 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II 0 Gambar 4.4 Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Siswa Antara Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Dari diagram batang diatas dapat diketahui peningkatan hasil belajar dari pra siklus, siklus I, hingga siklus II. Hal ini dapat terlihat dari diagram pra siklus dengan siswa yang mencapai ketuntasan berjumlah 13 siswa. Pada siklus I meningkat menjadi 19 siswa yang mencapai ketuntasan. Pada siklus II juga meningkat dengan 26 siswa yang mencapai ketuntasan. 46

4.5 Pembahasan Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang terlihat dari pra siklus, siklus I, dan siklus II setelah guru menerapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran role playing. Dari 26 siswa kelas IV SDN Bringin 01 pada pra siklus 13 siswa yang sudah mencapai KKM dengan presentase 50%, kemudian meningkat di siklus I menjadi 19 siswa yang telah mencapai KKM dengan presentase73,08%, pada siklus II meningkat lagi dengan 26 siswa atau semua siswa telah mencapai KKM dengan presentase 100%. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Bringin 01 menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran role playing sebagai salah satu model pembelajaran yang memiliki keunggulan untuk memudahkan serta melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan cara memberikan peran-peran tertentu kepada siswa dan mendramatisasikan peran tersebut ke dalam sebuah pentas (Hamalik, 2004) yang nantinya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun hambatan yang terjadi pada siswa dikarenakan siswa belum terbiasa terhadap pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran role playing. Siswa masih bingung untuk melakukan apa dalam pembelajaran, kondisi kelas masih kacau karena banyak yang bicara sendiri. Akan tetapi hal tersebut dapat teratasi setelah guru memberikan pengertian kepada siswa. Setelah itu pembelajaran mulai kondusif hingga akhir siklus II. Pada siklus I kondisi kelas masih belum kondusif dan masih banyak siswa yang berbicara sendiri, mereka masih belum terbiasa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran role playing. Pada waktu pembentukan kelompok siswa masih kacau dalam memilih anggota kelompok, karena mereka memilih-milih teman, tidak sedikit pula siswa yang belum mendapat kelompok.tetapi dengan bimbingan dari guru siswa mulai terbiasa dalam pembelajaran, dari bingung menjadi antusias dalam mengikuti pembelajaran serta sudah mau mengajukan diri sebagai pemain peran. Pada siklus dua pembelajaran sudah kondusif dan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rini Astuti (2012) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model 47

Pembelajaran Role Playing Pada Organ Peredaran Darah pada Manusia di Kelas V SD Negeri No.112294 Kanopan Ulu Tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai pra siklus dari 25 siswa diperoleh nilai ratarata sebesar 58, dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 32% dan ketidaktuntasan belajar siswa sebesar 68%. Berdasarkan hasil analisis data, setelah pemberian tindakan diperoleh pada siklus 1 terdapat 17 orang (68%) dari 25 orang siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 66,4. Pada siklus 2 terdapat 22 orang (88%) dari 25 orang siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 74. Dari sikus 1 ke siklus 2 diperoleh peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 22 orang siswa (88%) dan nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 7,6. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan dari data penelitian tindakan kelas pada pra siklus, siklus I, san siklus II pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SDN Bringin 01 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2013/2014. 48