BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ngajaran 03 Tuntang. Jumlah siswa kelas V pada SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah 27 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Dalam praktik pelaksanaan pada kelas V SDN Ngajaran 03 kecamatan Tuntang kabupaten Semarang pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan jumlah 27 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 12 perempuan. Penelitian praktik pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus, yang terdiri dari 4 kali pertemuan. Setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Kompetensi dasar yang digunakan yaitu KD 6.1 Persoalan Faktual dan KD 6.2 Drama Singkat. Pada siklus I dilakukan pada tanggal 20 Februari 2015 dan pada siklus II dilakukan pada tanggal 28 Februari Deskripsi Pra Siklus Hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang sebelum diadakan tindakan, masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas, yaitu nilai dibawah KKM (65). Ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran bahasa Indonesia hanya 22,2% dengan nilai rata-rata 56. Dalam hal ini, kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru dan banyak didominasi oleh guru, dengan aktivitas siswa yang rendah. Salah satu metode yang digunakan guru adalah metode ceramah yaitu guru lebih dominan dalam proses pembelajaran sehingga menjadikan siswa menjadi tidak aktif. Kecenderungan ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia siswa sebelum dilakukan tindakan (Pra Siklus) dapat dilihat pada tabel

2 Tabel 4.1 Hasil belajar bahasa Indonesia Pra Siklus No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1. Tuntas 6 22,2% 2. Tidak tuntas 21 77,7% Jumlah % Rata-rata KKM 65 Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil belajar pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri Ngajaran 03 Tuntang, dari 27 siswa hanya ada 6 siswa (22,2%) yang tuntas, sedangkan 21 siswa (77,7%) tidak tuntas. Hasil belajar bahasa Indonesia Pra Siklus dapat dilihat pada gambar PRA SIKLUS Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.1 Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pra Siklus Dari data yang diperoleh pada Pra Siklus menunjukkan hasil belajar siswa SD Negeri Ngajaran 03 Tuntang sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran (role playing). 35

3 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan Tindakan Pembelajaran pada siklus I di kelas V SD Negeri Ngajaran 03 terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, terlebih dahulu peneliti melakukan perencanaan yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2 dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran (role playing). Materi yang digunakan yaitu persoalan faktual. Kemudian membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, menyiapkan naskah drama singkat anak-anak tentang persoalan faktual yang untuk latihan awal. Siswa melakukan kegiatan bermain drama singkat anak-anak dan setelah itu diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat, saran dan kritiknya secara lisan tentang persoalan faktual dalam cerita tersebut. Kemudian pada pertemuan 2 guru menyiapkan naskah drama singkat anak tentang persoalan faktual dengan cerita yang berbeda, dimana siswa dibagi berkelompok untuk memainkan drama singkat anak tentang persoalan faktual serta memberikan siswa kesempatan untuk mengutarakan tanggapannya tentang persoalan faktual dalam naskah cerita tersebut. Tes evaluasi diberiikan pada pertemuan 2, hal ini untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing). Peneliti meminta bantuan kepada guru kelas V sebagai observer dan peneliti sendiri sebagai pengajar Pelaksaaan Tindakan Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2015 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: Pertemuan 1 1. Kegiatan awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran serta mengabsensi dan melakukan apersepsi. Apersepsi disampaikan dalam bentuk pertanyaan yaitu: apakah kalian pernah menonton berita ditelevisi? Apa saja berita yang 36

4 disiarkan? Setelah siswa menjawab serta mengutarakan pendapatnya tentang pertanyaan yang dilemparkan pada siswa, guru mengarah ke materi pelajaran. Setelah itu guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan yang akan dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing). Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti Guru memaparkan garis besar materi tentang drama pendek serta menjelaskan langkah-langkah memainkan drama dan memerankan tokoh drama. Guru membagikan naskah drama tentang persoalan faktual yang terjadi di lingkungan sekitar serta membagi siswa dalam 9 kelompok. Setiap kelompok diberikan tugas untuk menghafal serta berlatih memainkan drama tentang persoalan faktual tersebut. Guru membimbing setiap kelompok dalam melakukan latihan serta mengingatkan siswa untuk memperhatikan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi saat bermain peran sesuai dengan karakter tokoh. Terlihat beberapa siswa malas membaca naskah drama dan hanya berjalan-jalan didalam kelas. Guru menegur siswa yang tidak serius tersebut dengan menasehatinya dan memintanya kembali bergabung bersama kelompoknya. Kemudian setelah diberikan waktu untuk mempersiapkan diri, setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran dengan memerankan drama pendek anak-anak tentang persoalan faktual. Setelah itu setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memberi tanggapan tentang persoalan faktual tersebut serta memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk menanggapi tanggapan dari temannya. Setelah semua kelompok selesai, guru melakukan tanya jawab dan meluruskan pemahaman yang masih keliru mengenai materi yang dipelajari. 3. Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, memberikan penguatan dan mengingatkan siswa agar lebih giat belajar untuk pertemuan berikutnya. Sebagai tindak lanjut, guru memberikan PR berupa naskah drama anak-anak tentang persoalan faktual namun dengan cerita yang berbeda. Setelah mengucapkan terima kasih dan memberikan salam, guru menutup pelajaran. 37

5 Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi serta mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab untuk memancing pengetahuan siswa tentang pelajaran yang akan dipelajari hari ini dengan pertanyaan Anak-anak apa kalian ingat apa judul cerita yang kita pelajari minggu lalu? Setelah itu guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran serta menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti Guru membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 2 siswa. Namun karena 1 siswa tidak mendapat pasangan, maka guru meminta siswa lainya untuk menjadi partner sementara. Guru membagikan naskah drama pendek tentang persoalan faktual yang terjadi di lingkungan sekitar. Siswa diberi tugas untuk berlatih melakoni perannya dan menghafalkan dialog dalam naskah bersama kelompoknya. Guru membimbing siswa dalam kegiatan serta mengingatkan siswa untuk memperhatikan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi sesuai dengan karakter tokoh serta sesuai dengan cerita tersebut. Setelah semua kelompok siap, siswa melakukan kegiatan bermain peran dengan bermain drama pendek tentang persoalan faktual. Setelah semua selesai, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memberi tanggapan tentang persoalan faktual tersebut serta memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk menanggapi tanggapan dari temannya. Setelah semua kelompok selesai, guru melakukan tanya jawab dan meluruskan pemahaman yang masih keliru mengenai materi yang dipelajari. 3. Kegiatan Akhir Dalam kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, memberikan penguatan dan mengingatkan siswa agar lebih giat belajar. Guru memberikan tes untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Setelah seluruh siswa selesai mengisi lembar evaluasi, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih dan memberikan salam penutup. 38

6 4.3.3 Hasil Pengamatan Siklus 1 1. Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing) pada pembelajaran bahasa Indonesia materi drama singkat anak. Berikut adalah hasil pengamatan tentang kinerja guru: Kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing) pada siklus I dihitung dengan cara berikut: Kriteria penilaian : 86 % = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik < 54% = kurang nilai = skor yang diperoleh skor maksimum 100 Tabel 4.2 Hasil observasi kinerja guru menerapkan model bermain peran (role playing) Siklus Materi Total Nilai Kriteria Kinerja I Drama pendek 45 66,1% Cukup baik Berdasarkan perhitungan hasil kinerja guru pada pada tabel 4.2, maka kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing) berada pada kategori cukup baik, dengan perolehan skor 45 dan presentase 66,1%. 2. Analisis data hasil observasi kegiatan belajar siswa Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran bermain peran (role playing). Aktivitas itu antara lain keberanian siswa dalam bertanya, memberikan tanggapan, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, menyimak materi, kemampuan 39

7 menjawab, lengkap membawa alat pelajaran, keberanian dalam melakoni peran, dan lain-lain. Berikut ini adalah paparan perhitungan aktivitas siswa. Data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran model Bermain Peran (Role playing) pada Siklus 1 dihitung dengan cara sebagai berikut: nilai = Dengan kriteria nilai sebagai berikut: 86 % = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik < 54% = kurang skor yang diperoleh skor maksimum 100 Tabel 4.3 Aktivitas Siswa Mengikuti Pembelajaran Model Bermain Peran (Role Playing) Siklus Materi Total skor Nilai kriteria aktivitas I Drama pedek 43 63,2% Cukup baik Berdasarkan perhitungan hasil aktivitas siswa pada tabel 4.3 ini, maka aktivitas dalam mengikuti pembelajaran model Bermain Peran (Role Playing) berada pada kategori cukup baik, dengan perolehan skor 43 dan presentase 63,2% Hasil Tindakan Data Temuan Pelaksanaan Tindakan Siklus I Dari temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Hasil pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yang telah dilakukan diperoeh hasil yang tersaji pada tabel 4.2. Tabel 4.4 Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I No. Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) 1. Tuntas 14 51,8% 2. Tidak Tuntas 13 48,1% Jumlah % Nilai Minimum 63 Nilai Maksimum 83 Nilai Rata-rata 70 40

8 Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebanyak 14 siswa (51,8%) sudah tuntas dan ada 13 siswa(48,1%) yang belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 83 dan nilai terendah 63 dengan nilai rata-rata 70. Perolehan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri Ngajaran 03 Tuntang dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing), jumlah siswa yang hasil belajarnya tuntas atau memenuhi KKM=65 sudah terlihat dan meningkat dibandingkan dengan Pra Siklus. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I Series2 Series SIKLUS 1 Tuntas Tidak Tuntas Berdasarkan gambar 4.2, siswa yang tuntas pada siklus I ada 14 siswa (51,8%), sedangkan siswa yang belum tuntas ada 13 siswa (48,1%). Hasil belajar siswa pada siklus I meningkat dibandingkan hasil belajar Pra Siklus. Namun demikian, hasil yang diperoleh pada siklus I belum mencapai standar yang telah ditetapkan. Indikator kinerja pada penelitian ini dianggap berhasil apabila 80% siswa tuntas. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus II. 41

9 4.3.5 Refleksi 1. Dalam pembelajaran terdapat siswa yang masih kurang tertib seperti pada saat guru membagikan dalam kelompok, siswa tampak memilih-milih. 2. Dalam kegiatan bermain peran/drama masih ada siswa yang tidak serius. 3. Dalam kegiatan bermain peran/drama masih didominasi siswa yang sama, kemudian yang lain pasif Dari kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I perlu diadakan pebaikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II, dengan demikian hal-hal yang perlu diperbaiki pada pelaksanaan siklus II adalah: 1. Menyusun RPP pertemuan 1 dengan materi tentang bermain peran dengan 2 tema cerita. 2. Guru mengubah posisi kursi siswa yang sering berjalan-jalan didalam kelas menjadi kedepan agar dalam kelas agar tercipta kondisi yang tenang. 3. Guru menertibkan siswa dalam pembagian kelompok dengan menggabungkan siswa yang pasif dan yang aktif dalam satu kelompok, kemudian memberikan sanksi kepada siswa yang memilih-milih teman dengan mengurangi poinnya. 4. Guru memotivasi siswa agar lebih percaya diri melalui apersepsi yaitu bernyanyi agar siswa menjadi semangat dan tidak tegang. 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih bermain peran dengan melakukan latihan bermain peran/drama sebelum kegiatan bermain drama dimulai. 4.4 Deskripsi Tindakan Siklus II Perencanaan Tindakan Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II, maka disusun perencanaan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus II. Halhal yang dipertimbangkan untuk dilakukan perbaikan adalah: 1. Agar kelas dimaksimalkan, maka guru membagi peran siswa dimana siswa yang pasif lebih banyak dilibatkan, sedangkan siswa yang aktif dilibatkan menjadi partner siswa yang pasif. 42

10 2. Sebelum melanjutkan kepada pemaparan materi dan pembagian kelompok, terlebih dahulu dilakukan tanya jawab tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya untuk menguji pemahaman siswa Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran serta mengabsensi dan melakukan apersepsi. Guru mengajak siswa untuk berdiri dan bernyanyi bersama. Siapa yang suka drama tepuk tangan Siapa yang suka drama tepuk bahu Siapa yang suka drama tepuk paha Siapa yang suka drama semuanya (tepuk tangan, bahu, dan paha) Setelah itu guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan yang akan dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing). Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti Guru memaparkan garis besar materi tentang drama pendek serta menjelaskan cara memainkan drama dan memerankan tokoh drama. Guru membagikan naskah drama tentang drama singkat. Siswa dibagi dalam 9 kelompok. Guru menugaskan siswa untuk siswa membaca dialog drama tersebut serta berlatih bermain drama bersama kelompoknya masing-masing. Guru membimbing siswa dalam berlatih memainkan drama serta mengingatkan agar siswa menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan memperhatikan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi saat bermain peran sesuai dengan karakter tokoh. Setelah semua kelompok siap, kegiatan bermain drama singkat/pendek dimulai. Kegiatan bermain drama singkat/pendek anak berjalan lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Kelas terlihat tertib dan terkondisikan. Setelah semua 43

11 kelompok selesai, guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan meluruskan pemahaman yang masih keliru mengenai materi yang dipelajari. 3. Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan dan membahas materi yang telah dipelajari kemudian memberikan penguatan dan mengingatkan siswa agar lebih giat belajar untuk pertemuan berikutnya. Guru memberikan ucapan selamat dan tepuk tangan sebagai penghargaan dan motivasi kepada siswa. Sebagai tindak lanjut, siswa diberi tugas untuk menghafal dialog serta berlatih bersama kelompoknya untuk kegiatan bermain drama pada pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal Guru mempersiapkan alat, media, ruang kelas dan siswa untuk proses pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi serta mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan melemparkan pertanyaan untuk menggali kembali ingatan siswa tentang pelajaran yang lalu dengan pertanyaan anak-anak apa kalian masih ingat siapa saja tokoh-tokoh dalam drama minggu lalu?. Setelah siswa menanggapi pertanyaan, guru mulai mengarah kepada materi yang akan dipelajari serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti Guru membagi siswa dalam 9 kelompok yang terdiri dari 3 siswa kemudian siswa diberikan naskah drama tentang drama singkat. Guru menugaskan siswa untuk membaca dialog drama tersebut serta berlatih bermain drama bersama kelompok yang telah dibagikan. Guru membimbing siswa dalam berlatih memainkan drama serta mengingatkan agar siswa menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan memperhatikan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi saat bermain peran sesuai dengan karakter tokoh. Setelah semua kelompok siap, kegiatan bermain drama singkat/pendek dimulai. Pada pertemuan ini siswa terlihat lebih percaya diri dari sebelumnya dan kelas terkondisikan dengan baik. Setelah 44

12 semua kelompok selesai, guru meminta setiap kelompok mengungkapkan pendapatnya tentang drama singkat/pendek anak yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa yang baik dan santun. Setelah semua kelompok selesai, guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan meluruskan pemahaman yang masih keliru mengenai materi yang dipelajari. 3. Kegiatan Akhir Guru bersama siswa membahas serta menyimpulkan materi tentang drama pendek yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan penghargaan dan motivasi kepada siswa berupa ucapan selamat dan tepuk tangan. Setelah itu guru membagikan lembar evaluasi sebagai alat untuk mengukur pencapaian siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia. Setelah semua lembar terkumpul kembali, guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup Hasil Pengamatan Siklus 2 1. Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru Sama seperti pertemuan pada Siklus I, disiklus kedua ini (Siklus II) pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing) pada pembelajaran bahasa Indonesia materi Drama Pendek. Kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing) pada siklus 2 dihitung dengan cara berikut: nilai = dengan kriteria nilai sebagai berikut: 86 % = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik < 54% = kurang skor yang diperoleh skor maksimum

13 Tabel 4.5 Hasil observasi kinerja guru menerapkan model bermain peran (role playing) Siklus Materi Total Nilai Kriteria Kinerja II Drama Pendek 58 85,2% Baik sekali Berdasarkan perhitungan hasil kinerja guru pada Siklus 2, maka kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing) berada pada kategori baik sekali dengan perolehan skor 58 dan presentase 85,2%. 2. Analisis data hasil observasi kegiatan belajar siswa Selain Kinerja Guru, aktivitas siswa juga diamati dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing) pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi Drama Pendek. Aktivitas yang diamati antara lain keberanian siswa dalam bertanya, memberikan tanggapan, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, menyimak materi, kemampuan menjawab, lengkap membawa alat pelajaran, keberanian dalam melakoni peran, dan lain-lain. Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa disajikan sebagai berikut ini: Data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran model Bermain Peran (Role playing) pada siklus II dihitung dengan cara sebagai berikut: nilai = Dengan kriteria nilai sebagai berikut: 86 % = baik sekali 70 85% = baik 55 69% = cukup baik < 54% = kurang skor yang diperoleh skor maksimum 100 Tabel 4.6 Aktivitas Siswa Mengikuti Pembelajaran Model Bermain Peran (Role Playing) Siklus Materi Total skor Nilai Kriteria aktivitas II Drama Pendek 60 88,2% Baik sekali Berdasarkan perhitungan hasil aktivitas siswa pada Siklus II, maka aktivitas dalam mengikuti pembelajaran model Bermain Peran (Role Playing) berada pada kategori baik sekali, dengan perolehan skor 60 dan presentase 88,2 % 46

14 4.4.4 Hasil Tindakan Data Temuan Pelaksanaan Tindakan Siklus II Dari temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Hasil pengamatan tes pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang telah dilakukan diperoeh hasil yang tersaji pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II No. Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) 1. Tuntas % 2. Tidak Tuntas 0 0% Jumlah % Nilai Minimum 70 Nilai Maksimum 95 Nilai Rata-rata 79 Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebanyak 27 siswa (100%) sudah tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 95 dan nilai terendah 70 dengan nilai rata-rata 79 Perolehan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri Ngajaran 03 Tuntang dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran (role playing), jumlah siswa yang hasil belajarnya tuntas atau memenuhi KKM=70 sudah terlihat dan meningkat dibandingkan dengan prasiklus. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada gambar Gambar 4.3 Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II Series2 Series1 5 0 SIKLUS 2 Tuntas Tidak Tuntas 47

15 Berdasarkan gambar 4.3 menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada Siklus II sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 80% siswa tuntas, namun terjadi peningkatan yang sangat baik karena siswa tuntas 100%. Jadi, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa sudah melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan Refleksi Refleksi pada siklus 1 yaitu dalam pembelajaran siswa memilih-milih teman pada saat pembagian kelompok, siswa tidak serius dalam kegiatan bermain peran/drama dalam kelas serta kegiatan bermain peran/drama masih didominasi siswa tertentu kemudian siswa yang lain pasif. Kemudian dilakukan perbaikanperbaikan berdasarkan masukan pada siklus 1, guru memperbaiki kinerjanya dengan merubah cara membagi kelompok, mengkondisikan kelas, serta memberikan waktu kepada siswa untuk latihan sebelum kegiatan bermain peran dimulai dan diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa menjadi meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus 2. Kemudian peneliti dan guru kelas (observer) melakukan refleksi pada siklus 2, dan diketahui pada siklus 2 siswa lebih baik dalam bermain peran hal itu bisa dilihat pada saat bermain peran siswa tampak sangat kompak dalam kelompok (saling melengkapi dan menutupi kekurangan dalam kelompok), tidak memilih-milih teman, tampak lebih percaya diri dan hasil belajar siswa sangat baik dan mencapai KKM serta mencapai target peneliti (100% tuntas). Dari refleksi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran bermain peran (role playing) terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu guru juga bisa berkreasi mengembangkan kreatifitas dalam model pembelajaran ini dan siswa mendapatkan wawasan tentang kehidupan melalui cerita-cerita yang diperankannya. Oleh karena itu, model pembelajaran bermain peran (role playing) diharapkan diterapkan di sekolah dikembangkan agar guru lebih kreatif dan memiliki kinerja yang baik. 48

16 4.5 Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan paparan hasil penelitian maka dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Ngajaran 03 Tuntang melalui penerapan model pembelajaran bermain peran (role playing). Berikut ini dapat dilihat tabel nilai pra siklus I dan siklus II serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 4.8 Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % 1. Tuntas 6 22,2% 14 51,8% % 2. Tidak Tuntas 21 77,7% 13 48,1% 0 0 Jumlah % % % Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai Rata-rata Berdasarkan tabel 4.4 rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa. Jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terbukti untuk klasifikasi tuntas, pada pra siklus ada 6 siswa yang tuntas (22,2%), sedangkan yang sudah tuntas ada 21 siswa (77,7%). Setelah dilakukan tindakan pada Siklus I ada 14 siswa (51,8%) yang tuntas dan 13 siswa (48,1%) tidak tuntas. Sedangkan disiklus II, setelah dilakukan tindakan perubahan terjadi, yaitu 27 siswa (100%) siswa tuntas. Ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran bermain peran (role playing) dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Peningkatan hasil belajar ini juga dapat dilihat pada gambar

17 TUNTAS TIDAK TUNTAS 5 0 PRASIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2 Gambar 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa nilai ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan kelas dilaksanakan mengalami perubahan dari 6 siswa (22,2%) siswa yang tidak tuntas meningkat menjadi 14 siswa dengan ketuntasan belajar mencapai 51,8%. Sedangkan pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 27 siswa atau ketuntasan klasikal mencapai 100% siswa tuntas belajarnya. 4.6 Pembahasan Berdasarkan hasil observasi tindakan di kelas V SDN Ngajaran 03 Tuntang mulai dari Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan hasil belajar bahasa Indonesia pada Pra Siklus ada 6 siswa yang tuntas (22,2%), sedangkan yang sudah tuntas ada 21 siswa (77,7%). Kemudian dilakukan tindakan pada Siklus I. Berdasarkan hasil observasi dan hasil analisis data yang diperoleh pada Siklus I dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran (role playing), dari 27 orang siswa, siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=65), sebanyak 14 siswa (51,8%) dan 50

18 yang belum mencapai KKM sebanyak 13 (48,1%), dengan nilai perolehan kelas yaitu nilai tertinggi 83 dan nilai terendah 63. Hasil belajar pada Siklus I ternyata belum mencapai target yang diinginkan peneliti yaitu 80% tuntas karena kegiatan didalam kelas masih didominasi siswa yang aktif, sedangkan siswa yang lain pasif sehingga menyebabkan hanya sebagian siswa yang mengikuti pembelajaran dengan serius. Pada Siklus II guru kembali menggunakan model pembelajaran bermain peran (role playing), guru membagi siswa dalam kelompok berdasarkan nilai evaluasi pada Siklus I untuk melakoni peran dalam drama singkat anak dengan menggabungkan nilai siswa yang tinggi dengan siswa yang rendah dengan tujuan agar siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi dapat berbagi serta mengajari temannya yang tingkat kemampuannya masih rendah. Hasil belajar pada Siklus II dari 27 orang siswa, yang mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM=65) sebanyak 27 siswa dengan kata lain 100% siswa tuntas, dengan perolehan nilai tertinggi yaitu 95 dan nilai terendahnya 70. Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada Siklus I, siswa yang tuntas mengalami kenaikan tetapi belum sesuai atau mencapai indikator kinerja yang diharapkan peneliti, yaitu apabila ketuntasan seluruh siswa tidak mencapai 80% maka dilakukan lagi penelitian pada Siklus II. Pada penelitian Siklus II diketahui bahwa semua siswa berhasil tuntas atau 100% mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM=65) dan indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti tercapai sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran bermain peran (role playing) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015, karena dengan pembelajaran bermain peran (role playing) siswa dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan dan lebih mudah dalam memecahkan masalah. Hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang mengalami kenaikan dengan pembelajaran bermain peran (role playing), karena dalam memberdayakan potensi 51

19 siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan pendekatan konstruktivis dan melatih siswa bekerja sama secara kolaboratif. Keunggulan-keunggulan dalam pembelajaran bermain peran (role playing) itu nampak pada saat siswa melakoni peran sesuai dengan kemampuan masingmasing dan bersama kelompoknya memainkan drama singkat sehingga siswa saling melengkapi dengan bermacam-macam karakteristik dan kemampuan siswa serta tercipta rasa saling menghargai, kerjasama serta kekompakan. Dalam memainkan drama singkat, siswa akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan dari kelompok lainnya sehingga disitulah tercipta rasa kompak, saling menghargai antar kelompok dan antar individu, saling melengkapi dan menghargai dalam kelompok sehingga guru dan siswa dapat merumuskan kesimpulan bersama-sama. Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada Siklus I dan Siklus II, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran bermain peran (role playing) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015, karena dengan karena dengan pembelajaran bermain peran (role playing) siswa dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan dan lebih mudah dalam memecahkan masalah. 52

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa, yaitu sekolah dasar yang terletak di kota Ambarawa, Kecamatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : V (lima)/ II (dua) : 1 (satu) / siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : V (lima)/ II (dua) : 1 (satu) / siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Namasekolah Mata pelajaran Kelas Waktu Pertemuan : SDN 3 Cibodas : Bahasa Indonesia : V (lima)/ II (dua) : 4x35 menit : 1 (satu) / siklus I A. Standar Kompetensi Berbicara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bab IV ini akan dikemukakan tentang: (1) Deskrispi kondisi awal (prasiklus), (2) Pelaksanaan tindakan (siklus I-II), (3) Hasil penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di lakukan di SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian siswa kelas 5 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus I dan siklus II. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 18 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan dalam tiga kondisi yaitu kondisi awal (prasiklus), kondisi siklus I, dan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II penulis terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan mengetahui tingkat hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Sekolah Dasar Negeri Dukuh 02 Salatiga. Penelitian ini rancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran IPA di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas II SD Negeri 11 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Kristen 04 Salatiga. Jumlah siswa adalah 15 siswa, dimana siswa laki-laki adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Pelaksanaan Tindakan Kondisi Awal 21 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBELAJARAN Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri 4 Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Lokasi SD Gedangan ini berdekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam praktek mengajar di kelas I SDN Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 25 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 4.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 03 Gumawang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bersama guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan tiap siklusnya. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan di uraikan dalam tahapan-tahapan pada setiap siklusnya. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Polobogo 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian hampir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap siklusnya. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014 69 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1 Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Alokasi waktu : 2 x 35 Menit Pertemuan : 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Bab ini diuraikan berbagai aktifitas penelitian sesuai dengan perencanaan, baik prasiklus, siklus I, sampai dengan siklus II, termasuk

Lebih terperinci

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini 48 BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB DENGAN MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING (Bermain Peran) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR SISWA DALAM BAHASA ARAB A. Deskripsi Setting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPA Siswa kelas III SD Negeri 3 Purwodadi sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Kelas 5 SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. SD N Madyogondo 03 beralamatkan di Desa Madyogondo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci