ANALISIS NUMERIK LANJUT. Hendra Gunawan, Ph.D. 2006/2007

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

9. Teori Aproksimasi

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR. Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

Ketaksamaan Cauchy-Schwarz, Ketaksamaan Bessel, dan Kesamaan Parseval di Ruang n-hasilkali Dalam Baku. Hendra Gunawan

Pengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

BAB 6 RUANG HASIL KALI DALAM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB V DUALITAS RUANG ORLICZ

Aljabar Linear Elementer

BAB 2 RUANG BERNORM. 2.1 Norm dan Ruang `p. De nisi 2.1 Misalkan V ruang vektor atas R, Sebuah fungsi k:k : V! R yang memenuhi sifat-sifat berikut :

OPERATOR PADA RUANG BARISAN TERBATAS

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

17. Transformasi Wavelet Kontinu dan Frame

MA3231 Analisis Real

BAB II LANDASAN TEORI

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

RUANG VEKTOR UMUM AKSIOMA RUANG VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

Aljabar Linier. Kuliah 3. 5/9/2014 Yanita FMIPA Matematika Unand

BAB III REPRESENTASI GELFAND-NAIMARK-SEGAL

BAB III MATRIKS HERMITIAN. dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan matriks Hermitian. Matriks

MA3231 Analisis Real

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fungsional merupakan salah satu cabang dari kelompok analisis

CHAPTER 6. Ruang Hasil Kali Dalam

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

II. LANDASAN TEORI ( ) =

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

0. Diperoleh bahwa: Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:

BAB I PENDAHULUAN. umum ruang metrik dan memperluas pengertian klasik dari ruang Euclidean R n, sehingga

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

4.1 Algoritma Ortogonalisasi Gram-Schmidt yang Diperumum

BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN

MA3231 Analisis Real

Analisis Real A: Teori Ukuran dan Integral

Pertama, daftarkan kedua himpunan vektor: himpunan yang merentang diikuti dengan himpunan yang bergantung linear, perhatikan:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Hendra Gunawan. 30 Agustus 2013

PIDATO ILMIAH. HENDRA GUNAWAN, Ph.D.

Chapter 5 GENERAL VECTOR SPACE 5.1. REAL VECTOR SPACES 5.2. SUB SPACES

dari ruang vektor berdimensi hingga V (dimana I adalah suatu himpunan indeks) disebut basis bagi V jika V = span(ψ) dan vektorvektor

PROYEKSI ORTOGONAL PADA RUANG HILBERT. Skripsi

TRANSFORMASI LINIER (Kajian Fungsi antar Ruang Vektor)

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada Bab III dan Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai

PENGEMBANGAN RUANG FUNGSI KLASIK Oleh: Encum Sumiaty FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

16. Analisis Multi Resolusi

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. October 3, Dosen FMIPA - ITB

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

7. Transformasi Fourier

BAB 7 TRANSFORMASI LINEAR PADA RUANG VEKTOR

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

Rumus eksplisit untuk sudut antara dua subruang dari suatu ruang hasilkali dalam 1. Hendra Gunawan 2

SIFAT P-KONVEKS PADA RUANG FUNGSI MUSIELAK-ORLICZ TYPE BOCHNER. Yulia Romadiastri

BAB 3 PRODUK SILANG DAN PENDAHULUAN ALJABAR TOEPLITZ

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MA3231 Analisis Real

BIMODUL-C* HILBERT. Oleh: Raden Muhammad Hadi. Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Hasil Kali Dalam Berbobot pada Ruang L p (X)

Analisis Real. Johan Matheus Tuwankotta 1. December 3,

Aljabar Linear dan Matriks (Persamaan Linear dan Vektor) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

II. TINJAUAN PUSATAKA

REDUNDANSI FRAME DAN PENGARUHNYA PADA DEKOMPOSISI FUNGSI DI RUANG HILBERT

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

REPRESENTASI FUNGSIONAL-2 DI l p. Yosafat Eka Prasetya Pangalela Institut Teknologi Bandung

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Vektor TIM KALIN

Hendra Gunawan. 13 September 2013

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Aljabar Linier Ruang vektor dan subruang vektor. 2 Oktober 2014

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

erkalian Silang, Garis & Bidang dalam Dimensi 3

Transkripsi:

ANALISIS NUMERIK LANJUT Hendra Gunawan, Ph.D. 2006/2007

BAB I. RUANG LINEAR Pelajari definisi dan contoh: ruang linear (hal. 1-3); subruang (hal. 3); kombinasi linear (hal. 4); bebas/bergantung linear (hal. 4); span atau subruang yang direntang oleh sejumlah vektor (hal. 5); dimensi (hal. 5); fungsi/pemetaan linear (hal. 5); dua ruang isomorfik (hal. 6); produk Cartesius (hal. 6); Buat rangkumannya!

Ruang Bernorma (hal. 7) Misal V ruang linear atas lapangan skalar K. Fungsi. : V R yang bersifat: 1. v 0 utk tiap v є V; v = 0 jhj v = 0; 2. av = a. v utk tiap v є V dan a є K; 3. u + v u + v utk tiap u,v є V, disebut norma pada V, dan (V,. ) disebut ruang bernorma.

Contoh Ruang Bernorma 1. R d dengan x p = [ x_i^p] 1/p, 1 p. 2. C[a,b] dengan f = max { f(x) : a x b}. 3. C k [a,b] dengan f k, = max { f (j) : 0 j k}. 4. B[a,b] dengan f = sup { f(x) : a x b}. Latihan: Buktikan bahwa. padacontoh2 merupakan norma.

Himpunan Buka dan Himpunan Tutup Pelajari definisi bola buka, himpunan buka, dan himpunan tutup pada hal. 9.

Kekonvergenan di Ruang Bernorma (hal. 9) Barisan {u n } di ruang bernorma V dikatakan konvergen ke u di V, ditulis u n u (bila n ), jhj lim u n u = 0. Fungsi f : V R dikatakan kontinu di u є V jhj utk tiap barisan {u n } di V dengan u n u berlaku f(u n ) f(u) (bila n ). Proposisi:. merupakan fungsi kontinu.

Ekuivalensi Dua Norma (hal. 10) Dua norma. 1 dan. 2 dikatakan ekuivalen jhj terdapat konstanta positif c 1 dan c 2 shg c 1 u 1 u 2 c 2 u 1 utk tiap u di V. Teorema: Pada ruang berdimensi hingga, setiap dua norma selalu ekuivalen. Pada ruang berdimensi tak hingga, dua norma mungkin tidak ekuivalen. Contoh diberikan pada hal. 11.

Ruang Banach (hal. 11) Misal (V,. ) ruang bernorma. Barisan {u n } di V disebut barisan Cauchy jhj lim u m u n = 0. Setiap barisan konvergen merupakan barisan Cauchy, namun tidak sebaliknya. V dikatakan lengkap jhj setiap barisan Cauchy di V konvergen (ke suatu titik di V). Contoh: R d dengan norma. p merupakan ruang yang lengkap.

Lengkapan dari Ruang Bernorma (hal. 12) Teorema: Setiap ruang bernorma V dapat diperluas secara tunggal (terhadap suatu isomorfisma) menjadi ruang yang lengkap. Perluasan dari V yang merupakan ruang yang lengkap disebut lengkapan dari V.

Soal Latihan Kerjakan Soal No. 1.2.4 (hal. 16) dan 1.2.12 (hal. 17)

Ruang Hasilkali Dalam (hal. 18) Misal V ruang linear atas lapangan K. Fungsi (.,.) : V x V K yang bersifat: 1. (u,u) 0 utk tiap u є V; (u,u) = 0 jhj u = 0; 2. (u,v) = (v,u)* utk tiap u,v є V; 3. (au+bv,w) = a(u,w) + b(v,w) utk tiap u,v,w є V dan a,b є K, disebut hasilkali dalam pada V, dan (V,(.,.)) disebut ruang hasilkali dalam.

Ketaksamaan Schwarz, Kesamaan polarisasi, dan Hukum jajargenjang Ketaksamaan Schwarz: (u,v) 2 (u,u).(v,v). Akibat 1: u =(u,u) 1/2 merupakan norma. Akibat 2: Jika u n u dan v n v, maka (u n,v n ) (u,v). [Hasilkali dalam merupakan fungsi kontinu pada V x V.] Kesamaan polarisasi: (u,v) = ¼.[ u+v 2 - u-v 2 + i u+iv 2 i u-iv 2 ]. Hukum jajargenjang: u+v 2 + u-v 2 = 2. u 2 + 2. v 2.

Ruang Hilbert (hal. 22) Ruang hasilkali dalam yang lengkap disebut ruang Hilbert. Contoh Ruang Hilbert: 1. C d dengan hasilkali dalam (x,y) = x i y i *. 2. l 2 := {{xi} : xi 2 < } dengan hasilkali dalam (x,y) = x i y i *.

Ortogonalitas (hal. 23) Dua vektor u dan v di ruang hasilkali dalam (V,(.,.)) dikatakan ortogonal, ditulis u v, jhj (u,v) = 0. Lebih umum, sudut θ antara u dan v adalah θ = arccos (u,v)/[ u. v ]. Vektor u dikatakan ortogonal terhadap (himpunan) W di V, ditulis u W, jhj u w utk tiap w є W.

Proses Gram-Schmidt (hal. 26) Misal {w n } basis utk ruang hasilkali dalam V. Maka terdapat basis ortonormal {v n } sedemikian shg utk tiap N 1 berlaku span{w n } n=1,,n = span{v n } n=1,,n. Pelajari Contoh 1.3.13 (hal. 27).

Soal Latihan Kerjakan Soal No. 1.3.1 (hal 28) dan 1.3.3 (hal 29).

Ruang L p (hal. 32) Untuk 1 p <, L p (Ω) adalah ruang linear fungsi terukur v : Ω R dengan v p,ω = [ Ω v(x) p dx ] 1/p <. Ruang L (Ω) berisi semua fungsi terukur yang terbatas esensial pada Ω, dengan norma v,ω = ess.sup { v(x) : x є Ω}

Ketaksamaan Holder dan ketaksamaan Minkowski (hal. 34) Ketaksamaan Holder: Jika u є L p (Ω) dan v є L q (Ω) dengan 1/p + 1/q = 1, maka Ω u(x)v(x) dx u p,ω. v q,ω. Ketaksamaan Minkowski: Jika u, v є L p (Ω), maka u + v p,ω u p,ω + v p,ω.

Ruang C 0 (hal. 35) Misal Ω buka di R d. Ruang C m (Ω) adalah ruang fungsi yang mempunyai turunan ke-m yang kontinu pada Ω. Ruang C (Ω) adalah irisan dari semua C m (Ω), m = 0,,. Diberikan fungsi v pada Ω, kita definisikan support v = closure{x єω: v(x) 0}. Ruang C 0 (Ω) berisi semua v є C (Ω) dengan support kompak di Ω.

Teorema (hal. 35): C 0 (Ω) padat di L p (Ω) utk 1 p <.