BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DAN APLIKASINYA PADA HARGA BERAS MUSAFA

BAB II LANDASAN TEORI

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET DAN APLIKASINYA PADA DNA N U R M A I L Y

OPTIMASI PORTOFOLIO POINT AND FIGURE MENGGUNAKAN MODEL HIDDEN MARKOV DAN APLIKASINYA PADA SAHAM BUMI RESOURCES Tbk KASTOLAN

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANTAI MARKOV ( MARKOV CHAIN )

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMODELAN HUBUNGAN PELANGGAN DAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV ADITYA PRAYUDANTO

BAB II LANDASAN TEORI

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Silabus. Proses Stokastik (MMM 5403) Proses Stokastik. Contoh

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

Penelitian Operasional II Rantai Markov RANTAI MARKOV

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

untuk setiap x sehingga f g

Defenisi 15 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari Nang contoh a. (Grimmett dan Stirzaker 2001)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN KLAIM ASURANSI KERUGIAN MENGGUNAKAN POISSON HIDDEN MARKOV UNTUK DATA OVERDISPERSI HENDRA GUSTRA

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II.TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik pendugaan distribusi

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PEMODELAN JUMLAH PENUMPANG KERETA API DI SUMATERA MENGGUNAKAN FIRST-ORDER DAN HIGHER-ORDER MARKOV CHAIN RUDY HARIONO

LAMPIRAN. Kajadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang contoh Ω. (Grimmett dan Stirzaker, 2001) Definisi A.3 (Medan-σ)

PEMODELAN POISSON HIDDEN MARKOV PADA INFEKSI NOSOKOMIAL JUNIAWAN PRASETYO

II. TINJAUAN PUSTAKA

Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan suatu objek ku, yang disebut

ABSTRACT JOKO DWI SURAWU. Keywords:

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

Ruang Vektor. Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Ruang Vektor. Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor. Aljabar Linear dan Matriks 1

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA SRI RAMADANIATY

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

II. LANDASAN TEORI ( ) =

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan penduga parameter dari distribusi G3F dan karakteristik dari

KAJIAN NUMERIK MODEL HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA UNTUK NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA AULIA RETNONINGTYAS

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

RUANG VEKTOR. Nurdinintya Athari (NDT)

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

Ruang Baris, Ruang Kolom, dan Ruang Null (Kernel)

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

HASIL PRESENTASI ALJABAR LINIER ( SUB RUANG VEKTOR ) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pengampu : Darmadi, S,Si, M.

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

STATISTIK PERTEMUAN VI

SIFAT-SIFAT STATISTIKA TIKA ORDE-2 FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR DAN MODIFIKASINYA NENENG MILA MARLIANA

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

APLIKASI MODEL HIDDEN MARKOV DISKRET UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT PUTRI UTARI

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN PELUANG TRANSISI MODEL SELECT ULTIMATE MORTALITY MENGGUNAKAN METODE MATRIKS FORCE OF TRANSITION FAIZAL HARDI

Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

Aljabar Linear Elementer

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Vektor TIM KALIN

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

DISTRIBUSI PROBABILITAS TOTAL WAKTU BEKERJA SUATU SISTEM

BAB 3 FUNGSI MONOTON MATRIKS

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB III MATRIKS HERMITIAN. dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan matriks Hermitian. Matriks

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Peluang Definisi 2.1.1 Percobaan Acak (Ross 2000) Suatu percobaan yang dapat diulang dalam kondisi yang sama dan semua kemungkinan hasil yang muncul dapat diketahui tetapi hasilnya tidak dapat ditentukan dengan tepat disebut percobaan acak. Definisi 2.1.2 Ruang Contoh dan Kejadian (Ghahramani 2005) Himpunan dari semua kemungkinan hasil dari suatu percobaan acak disebut Ruang Contoh yang dinotasikan dengan Ω. Suatu kejadian A adalah himpunan bagian dari Ω. Definisi 2.1.3 Medan- (Grimmet & Stirzaker 2001) Medan- adalah suatu himpunan yang anggotanya terdiri atas himpunan bagian dari ruang contoh Ω yang memenuhi: 1. 2. Jika,, maka 3. Jika maka. Definisi 2.1.4 Ukuran Peluang (Ghahramani 2005) Misalkan adalah medan- dari ruang contoh Ω. Ukuran peluang adalah suatu fungsi : 0,1 pada Ω, yang memenuhi: 1. 0, 2. 0,Ω 1 3. Jika,, adalah himpunan saling lepas, yaitu, Untuk setiap, dengan maka Pasangan Ω,, disebut ruang peluang.. Definisi 2.1.5 Peluang Bersyarat (Ghahramani 2005) Misalkan Ω,, adalah ruang peluang dan,. Jika 0 maka

5 peluang A dengan syarat didefinisikan sebagai:. Definisi 2.1.6 Kejadian Saling Bebas (Grimmet dan Stizaker 2001) Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika. Secara umum, himpunan kejadian ; dikatakan saling bebas jika untuk setiap himpunan bagian berhingga J dari I. Definisi 2.1.7 Peubah Acak (Grimmet dan Stizaker 2001) Misalkan Ω adalah ruang contoh dan adalah medan- dari Ω. Suatu peubah acak X adalah fungsi : Ω dengan Ω; untuk setiap. Definisi 2.1.8 Fungsi Sebaran (Grimmet dan Stizaker 2001) Fungsi sebaran dari suatu peubah acak X adalah : 0,1, yang didefinisikan oleh. Definisi 2.1.9 Peubah Acak Diskret (Grimmet dan Stizaker 2001) Peubah acak X dikatakan diskret jika nilainya hanya pada himpunan bagian yang tercacah dari. Definisi 2.1.10 Fungsi Kerapatan Peluang (Grimmet dan Stizaker 2001) Fungsi kerapatan peluang dari peubah acak diskret X adalah suatu fungsi : 0,1 dengan. Definisi 2.1.11 Peubah Acak Kontinu (Grimmet dan Stizaker 2001) Peubah acak X dikatakan kontinu jika fungsi sebarannya dapat dinyatakan sebagai, dengan : 0, adalah fungsi yang terintegralkan. Fungsi disebut sebagai fungsi kepekatan peluang dari peubah acak X.

6 Lema 2.1.12 (Grimmet dan Stizaker 2001) Misal X menyebar Normal dengan rataan nol dan ragam satu 0,1 dengan fungsi kepekatan peluang exp. Misal di mana 0, maka Y menyebar Normal dengan rataan nol dan ragam, 0, dengan fungsi kepekatan peluang exp. Bukti: Lihat lampiran 1. Definisi 2.1.13 Fungsi Sebaran Bersama Dua Peubah Acak (Grimmet dan Stizaker 2001) Fungsi sebaran bersama dari dua peubah acak X dan Y adalah suatu fungsi : 0,1, dengan,,. Definisi 2.1.14 Fungsi Kepekatan Peluang Bersama dan Marginal (Grimmet dan Stizaker 2001) Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu yang menyebar bersama dengan fungsi sebaran bersama F(x,y), maka fungsi kepekatan peluang bersama dari X dan Y adalah fungsi : 0,1 yang didefinisikan,,. Fungsi kepekatan peluang marginal dari peubah acak X dan Y adalah berturutturut,,. Definisi 2.1.15 Fungsi Kepekatan Peluang Bersyarat (Grimmet dan Stizaker 2001) Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang marginal 0 dan, adalah fungsi kepekatan peluang bersama dari X dan Y. Fungsi kepekatan peluang bersyarat dari X dengan syarat Y = y adalah

7,. Definisi 2.1.16 Bebas Stokastik Identik (Hogg et al. 2005) Misalkan,,, adalah n peubah acak yang memiliki fungsi kepekatan yang sama yaitu f(x) sehingga dan fungsi kepekatan bersamanya adalah,,,. Peubah acak,,, disebut bebas stokastik identik. Definisi 2.1.17 Fungsi Indikator (Cassela dan Berger 1990) Fungsi indikator dari himpunan A dinotasikan dengan didefinisikan sebagai fungsi 1, 0,. Definisi 2.1.18 Nilai Harapan Peubah Acak Diskret (Ghahramani 2005) Misalkan X adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kerapatan peluang, maka nilai harapan dari peubah acak X didefinisikan oleh:. Definisi 2.1.19 Nilai Harapan Peubah Acak Kontinu (Ghahramani 2005) Misalkan X adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang f(x), maka nilai harapan dari X didefinisikan oleh:. Definisi 2.1.20 Nilai Harapan Bersyarat (Ghahramani 2005) Misalkan X dan Y adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang

8 bersyarat dari X dengan syarat Y = y adalah, maka nilai harapan bersyarat dari X dengan syarat Y = y adalah:. Definisi 2.1.21 Himpunan P-Null (Grimmet dan Stirzaker 2001) Misalkan Ω,, adalah ruang peluang. Himpunan P-Null didefinisikan sebagai Ω:,, 0. Definisi 2.1.22 Ruang Peluang Lengkap (Billingsley 1991) Ruang peluang Ω,, disebut lengkap, jika,, dan 0, maka. Definisi 2.1.23 Filtrasi (Grimmet dan Stirzaker 2001) Misalkan adalah medan- dan ; adalah barisan submedan- dari dan memenuhi untuk semua, maka disebut filtrasi. Definisi 2.1.24 Filtrasi Lengkap (Protter 1995) Misalkan Ω,, adalah ruang peluang lengkap. Misalkan ; adalah sebuah filtrasi. Jika memuat semua himpunan P-Null di maka disebut filtrasi lengkap. Definisi 2.1.25 Measurable (Terukur) (Grimmet dan Stirzaker 2001) Misalkan X adalah peubah acak yang terdefinisi pada ruang peluang Ω,, dan S adalah ruang state X. X dikatakan terukur-, jika Ω;, untuk setiap. Definisi 2.1.26 Adapted (Grimmet dan Stirzaker 2001) Misalkan ; adalah peubah acak yang terdefinisi pada ruang peluang Ω,,. Barisan peubah acak ; dikatakan adapted terhadap filtrasi, jika terukur- untuk setiap k.

9 Definisi 2.1.27 Predictable (Grimmet dan Stirzaker 2001) Misalkan ; adalah suatu filtrasi. Barisan peubah acak ; dikatakan predictable, jika terukur- untuk setiap k. Definisi 2.1.28 Nilai Harapan Bersyarat (Shreve 2004) Misalkan Ω,, adalah ruang peluang dan adalah submedan- dari. Misalkan X adalah peubah acak yang terintegralkan pada Ω,,. Maka, disebut nilai harapan bersyarat dari X jika diketahui, didefinisikan sebagai sebarang peubah acak Y yang memenuhi: 1. Y terukur- 2.,. Persamaan dapat ditulis. Teorema 2.1.29 Nilai Harapan Bersyarat (Billingsley 1991) Misalkan X terintegralkan, dan adalah dua medan- yang memenuhi, maka berlaku:. Teorema 2.1.30 Sifat-sifat Nilai Harapan Bersyarat (Shreve 2004) Misalkan X, Y dan XY terintegralkan, maka berlaku: 1. 2. Jika X terukur-, maka 3., a,b skalar 4. Jika 0, maka 0 5. Jika sub medan- dari, maka 6. Jika Y terukur-, maka. Definisi 2.1.31 Kontinu Absolut (Billingsley 1991) Jika P dan adalah dua ukuran peluang pada Ω,. Ukuran peluang P dikatakan kontinu absolut ke ukuran peluang jika untuk setiap, 0

10 mengakibatkan 0, dinotasikan. Jika dan maka kedua ukuran dikatakan ekuivalen dan dinotasikan. Teorema 2.1.32 Radon-Nikodym (Billingsley 1991) Jika P dan adalah dua ukuran peluang pada Ω, sedemikian sehingga, maka terdapat peubah acak tak negatif sehingga, dinotasikan. untuk semua 2.2 Rantai Markov Definisi 2.2.1 Ruang State (Grimmet & Stirzaker 2001) Misalkan Ѕ adalah himpunan nilai dari barisan peubah acak, maka S disebut ruang state. Definisi 2.2.2 Proses Stokastik (Ross 2000) Proses Stokastik ; yang terdefinisi pada ruang peluang Ω,, adalah suatu himpunan dari peubah acak yang memetakan ruang contoh Ω ke ruang state S. Definisi 2.2.3 Rantai Markov dengan Waktu Diskret (Grimmet & Stirzaker 2001) Misalkan Ω,, adalah ruang peluang dan S adalah ruang state. Proses stokastik ; dengan ruang state S, disebut rantai Markov dengan waktu diskret jika untuk setiap k = 0,1,2,... berlaku:,,, untuk semua kemungkinan,,,. Definisi 2.2.4 Matriks Peluang Transisi (Grimmet & Stirzaker 2001) Misalkan ; adalah rantai Markov dengan ruang state S yang berukuran N. Matriks transisi, dengan untuk, adalah matriks peluang transisi dari X.

11 Definisi 2.2.5 Rantai Markov Homogen (Grimmet & Stirzaker 2001) Misalkan ; adalah rantai Markov dengan ruang state S, dikatakan homogen jika untuk,. Definisi 2.2.6 Peluang Transisi n-step (Ross 2000) Misalkan ; adalah rantai Markov dengan ruang state S. Peluang transisi n-step dari X adalah peluang proses berpindah dari state i ke state j dengan n langkah yang didefinisikan oleh:, 0,,. Definisi 2.2.7 Accessible (Ross 2007) Suatu state j disebut terakses (accessible) dari state i, ditulis, jika ada sebuah bilangan 0 sehingga 0. Definisi 2.2.8 Communicate (Ross 2007) Dua state i dan j disebut berkomunikasi (communicate), ditulis, jika state i dapat diakses dari state j dan state j dapat diakses dari state i. Definisi 2.2.9 Kelas State (Ross 2000) Himpunan tak kosong S disebut kelas state apabila semua pasangan state yang merupakan anggota dari S berkomunikasi satu dengan yang lainnya, serta tidak ada state yang merupakan anggota S yang berkomunikasi dengan suatu state yang bukan anggota S. Definisi 2.2.10 Irreducible (Ross 2000) Rantai Markov disebut tak tereduksi (irreducible) jika hanya terdapat satu kelas state, yaitu semua state-nya berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Definisi 2.2.11 The First-Passage Time Probability (Grimmet dan Stirzaker 2001) Misalkan ; adalah rantai Markov dengan ruang state S. Misalkan

12 menyatakan peluang bahwa mulai dari state i, proses untuk pertama kali ke state j terjadi pada waktu ke n. Peluang ini disebut the first-passage time probability dan ditulis (, untuk semua 11 ). Definisi 2.2.12 Recurrent (Grimmet dan Stirzaker 2001) Peluang bahwa suatu proses yang dimulai dari state i akan bertransisi ke state j didefinisikan sebagai State i disebut recurrent (berulang) jika 1.. Teorema 2.2.13 (Ross 2007) State i recurrent (berulang) jika. Definisi 2.2.14 (Ross 2000) 1. Suatu state i disebut memiliki periode d jika d adalah persekutuan pembagi terbesar bagi n sehingga 0. 2. Suatu state dengan periode = 1 disebut aperiodic, sedangkan state dengan periode 2 disebut periodic. 3. Suatu state disebut berulang positif jika state tersebut berulang serta berlaku: jika proses dimulai dari state i, maka nilai harapan dari waktu sampai proses tersebut kembali ke state i adalah bilangan berhingga. 4. Rantai Markov dengan state berulang positif dan aperiodic disebut ergodic. Teorema 2.2.15 Nilai Harapan Rantai Markov Homogen (Ross 2000) Misalkan ; adalah rantai Markov ergodic dengan ruang state S yang berukuran N dan misalkan A merupakan matriks peluang transisi berukuran dengan dan, maka nilai harapan dari X dinotasikan dengan memenuhi: dan 1.

13 2.3 Ruang Hasil Kali Dalam Definisi 2.3.1 Ruang Vektor (Anton dan Rorres 2004) V disebut ruang vektor, jika untuk setiap vektor u, v, w dan sebarang k dan l dipenuhi aksioma berikut: 1. Jika u, v,, maka u + v 2. u + v = v + u 3. u + (v + w) = (u + v) + w 4. Ada 0 sehingga 0 + u = u + 0, 5., ada sehingga u + (-u) = (-u) + u = 0 6. Jika k adalah sembarang skalar dan, maka 7. k (u + v) = k u + k v 8. (k + l) u = k u + l u 9. k (l u) = (k l) u 10. 1 u = u. Definisi 2.3.2 Perkalian Dalam (Anton dan Rorres 2004) Jika,,, dan,,, adalah sebarang vektor pada, maka hasil kali dalam euclid, didefinisikan dengan,. Definisi 2.3.3 Ruang Hasil Kali Dalam (Anton dan Rorres 2004) Sebuah hasil kali dalam pada ruang vektor real V adalah fungsi yang mengasosiasikan bilangan real, dengan masing-masing pasangan vektor u dan v pada V sedimikian sehingga aksioma-aksioma berikut terpenuhi untuk semua,, dan skalar k. 1.,, 2.,,, 3.,, 4., 0 dan, 0 jika dan hanya jika v = 0. Sebuah ruang vektor real dengan sebuah hasil kali dalam dinamakan ruang hasil kali dalam real.

14 2.4 Perhitungan Galat Definisi 2.4.1 Koefisien Determinasi (Argesti dan Finlay 1999) Koefisien determinasi didefinisikan sebagai 1 di mana merupakan rataan Y. Besaran menyatakan proposi keragaman data yang mampu dijelaskan oleh model. Definisi 2.4.2 (Wei 1994) 1. Mean Percentage Error (persentase rataan galat) didefinisikan sebagai MPE 1 100%. 2. Mean Absolute Percentage Error (persentase rataan galat absolut) didefinisikan sebagai MAPE 1 100%.