ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA PENGARUH PENGHALANG DI DEPANNYA. Joni Susanto 19, Dafik 20, Arif 21

BAB III PENDEKATAN TEORI

Persamaan gerak dalam bentuk vektor diberikan oleh: dv dt dimana : (1) v = gaya coriolis. = gaya gravitasi

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TEORI DASAR. Bumi kita tersusun oleh beberapa lapisan yang mempunyai sifat yang

Kontrol Optimum pada Model Epidemik SIR dengan Pengaruh Vaksinasi dan Faktor Imigrasi

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Ras Broiler

Korelasi Pasar Modal dalam Ekonofisika

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mendorong pengembangan yang sukses, dan suatu desain didasarkan kepada

Penerapan Masalah Transportasi

Analisis Peluruhan Flourine-18 menggunakan Sistem Pencacah Kamar Pengion Capintec CRC-7BT S/N 71742

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

OPTIMALISASI FITUR-FITUR PADA APLIKASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENYAMPAIAN PESAN BERBASIS HCI

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

PENDEKATAN TEORITIS. Prinsip Kerja Oven Surya

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN ASAP PADA KEBAKARAN RUMAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh

SISTEM PERANGKINGAN ITEM MOBIL PADA E-COMMERCE PENJUALAN MOBIL DENGAN METODE RANDOM-WALK BASE SCORING

Integrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.

MODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR

Integra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) MANAJEMEN KEUANGAN 2 ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

KAJIAN PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENYEBARAN VIRUS AVIAN INFLUENZA TIPE-H5N1 PADA POPULASI UNGGAS

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG. PENGELOLAAN PINJAMAN JANGKA PENDEK PADA BADAN LA YANAN UMUM DAERAH

MODUL PERKULIAHAN. Kalkulus. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENGARUH MODEL TURBULENSI DAN PRESSURE-VELOCITY COPLING TERHADAP HASIL SIMULASI ALIRAN MELALUI KATUP ISAP RUANG BAKAR MOTOR BAKAR

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS

PENDUGAAN JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG DENGAN METODE SAE

JURNAL TEKNIK SIPIL USU

Fisika Ebtanas

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE ELEMEN HINGGA. Gambar 3. 1 Tegangan-tegangan elemen kubus dalam koordinat lokal (SAP Manual) (3.1)

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK DESAIN SISTEM KONTROL PESAWAT UDARA MATRA LONGITUDINAL DENGAN METODE POLE PLACEMENT (TRACKING PROBLEM)

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI DAN ALAT PENUKAR KALOR

DEFERENSIAL Bab 13. u u. u 2

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa

ESTIMASI VARIABEL KEADAAN PADA SISTEM TATA UDARA PRESISI MENGGUNAKAN ALGORITMA MOESP (MIMO OUTPUT-ERROR STATE-SPACE MODEL IDENTIFICATION) SKRIPSI

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

Pemakaian Metode Numerik Pada Sirkulasi Udara di Sekitar Bangunan Tradisional Bali

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES WELDING ( PENGELASAN N ) PADA PEMBUATAN KAPAL CHEMICAL TANKER / DUPLEK M Di PT.

lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

(draft) KAN Calibration Guide: Volumetric Apparatus (IN) PEDOMAN KALIBRASI PERALATAN VOLUMETRIK

PEMODELAN WIND TURBINE ROTOR TIPE HAWT (HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE) MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax.

BUPATI SIDOOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 49 TAHUN 2013 TENTANG. TARIJ7 SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN SlDOARJO

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

IT CONSULTANT UNIVERSITAS MURIA KUDUS (ITC - UMK)

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE

PERTEMUAN-2. Persamaan Diferensial Homogen. Persamaan diferensial yang unsur x dan y tidak dapat dipisah n. Contoh: 1.

Sistem Kendali Robot Berbasis Visual Dengan Umpan Balik Posisi Dan Orientasi Untuk Penjejakan Obyek Bergerak

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengembangan Hasil Kali Titik Pada Vektor

FEEDFORWARD FEEDBACK CONTROL SEBAGAI PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN PROPORSIONAL - INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

TEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE

STUDI IDENTIFIKASI LOKASI PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL DAN EVALUASI IPAL KOMUNAL YANG ADA DI KECAMATAN PANAKUKKANG MAKASSAR

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

Rekomendasi Pengambilan Mata Kuliah Pilihan Menggunakan Recursive Elimination Algorithm (Relim)

ANALISIS ALIRAN UDARA PADA JEMBATAN SURAMADU DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

WALIKOTA BANJARMASIN

1. Perhatikan tabel berikut ini! No Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg m s -1 MLT -1 2 Gaya kg m s -2 MLT -2 3 Daya kg m s -3 MLT -3

PENGARUH ANYAMAN BAMBU TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH KOHESIF

KINERJA TURBIN AIR TIPE DARRIEUS DENGAN SUDU HYDROFOIL STANDAR NACA 6512

PENGGUNAAN ALGORITMA KUHN MUNKRES UNTUK MENDAPATKAN MATCHING MAKSIMAL PADA GRAF BIPARTIT BERBOBOT

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai

BAB III LANDASAN TEORI

SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH AKIBAT VARIASI BENTUK KAMPUH LAS DAN MENDAPAT PERLAKUAN PANAS ANNEALING DAN NORMALIZING

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

ANALISIS KAPASITAS BALOK KOLOM BAJA BERPENAMPANG SIMETRIS GANDA BERDASARKAN SNI DAN METODA ELEMEN HINGGA

Trihastuti Agustinah

Trihastuti Agustinah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS SIFAT MEKANIS BAJA KARBON AKIBAT PEMBEBANAN DINAMIS

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SIDOARJO

Simulasi Dinamika Gelombang Berjalan Pada Model Invasi Tumor

STUDI APLIKASI GASIFIKASI DI INDUSTRI GERABAH : PERANCANGAN SISTEM GASIFIKASI PADA TUNGKU PEMBAKARAN GERABAH SEMI KONTINU

Transkripsi:

ANALISIS KECEATAN ALIRAN UDARA ADA GEDUNG BERTINGKAT KARENA ENGARUH ENGHALANG DI DEANNYA Joni Ssanto 19, Dafik, Arif 1 Abstract. The air flow elocit is one of man factor which shold be considered in bilding a skscraper. This is becase the air flow elocit can affect the comfort of hose room. The method which is sed to sole the air flow analsis is a finite olme withsing Qadratic Upwind Interpolation Conectie Kinematics (QUICK) discretization techniqe. Finite olme method is sed to obtain a mathematical model of air flow elocit and QUICK is sed to discretize it sch that it will ield a linier eqation sstem in a matri of size (mn) (mn). To simlate the air flow analsis is sed Matlab and Flent softwares. The reslt show that if the barrier is higher the air flow elocit will be decreased and if the distance of barrier is longerthe air flow elocit will be increased. It can be conclde that this analsis can be applied to hae a comfort hose room. Ke Words : air flow elocit,mathematic model, finite olme method,quick ENDAHULUAN Keberadaan sat bangnan tidak dapat dipisahkan dari lingkngan sekitarna. Kondisi lingkngan sekitar merpakan hal ang wajib ditinja dalam proses perancangan bangnan. Salah sat faktor lingkngan ang mempengarhi perancangan bangnan adalah iklim. Oleh karena it, saha pengendalian terhadap pengarh iklim perl dilakkan oleh para perancang bangnan. Usaha pengendalian ang mempertimbangkan faktor iklim dapat dilakkansecara pasif sampai batas tertent. engendalian secara pasif jga sering disebt pengendalian secara alami. Usaha pengendalian faktor iklim secara alami dapat berpa entilasi alami (Soegijanto, 1999:1-). Ventilasi alami merpakan proses penggantian dara di dalam rangan dengan dara segar dari lar rangan tanpa bantan peralatan mekanik (Satwiko, 5:4). Ventilasi dibthkan agar dara di dalam rangan tetap sehat dan naman ntk pernafasan. enggnaan entilasi alami pada bangnan selain dapat mengsahakan entilasi ang sehat dan naman jga dapat membant saha penghematan energi. Namn, menrt Satwiko (5:1) entilasi alami memiliki beberapa kekrangan, salah satna adalah kecepatan angin ang tidak mdah diatr. 19 Mahasiswa rogram Stdi endidikan Matematika FKI Uniersitas Jember Dosen rogram Stdi endidikan Matematika FKI Uniersitas Jember 1 Dosen rogram Stdi endidikan Matematika FKI Uniersitas Jember

76 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 Kecepatan angin pada sat tempat dipengarhi oleh ketinggian tempat tersebt dari permkaan tanah. Semakin tinggi posisi hnian dari atas permkaan tanah akansemakin cepat kecepatan angin ang diterima bangnan dan menebabkan semakin cepat kecepatan aliran dara (entilasi) ang mask kedalam hnian. ada lingkngan perkotaan di Indonesia, terdapat bangnan-bangnan bertingkat seperti kantor, hotel dan apartemen. Bangnan bertingkat adalah bangnan ang mempnai lebih dari sat lantai secara ertikal. Kebthan rang ntk para penggna ang berbanding terbalik dengan las lahan menebabkan bangnan-bangnan di lingkngan perkotaan memiliki tinggi ang berbeda-bedadan saling berdekatan. enelitian tentang kecepatan aliran dara pada bangnan dapat dilakkandengan menggnakan model rmah sederhana ata dengan bantan software simlasi. ada hasil penelitian ang menggnakan model rmah sederhana dalam terowongan angin, pola aliran dara di sekitar sebah bangnan akan berbah jikaada bangnan lain ang berada disekitarna (Soegijanto, 1999:5). Untk membant dalam menganalisis kecepatan aliran dara, maka diperlkanmetode ang dignakan ntk menelesaikan persamaan matematika ang dihasilkan. Adapn metode ang dignakan dalam menelesaikan persamaan matematika banak sekali namn ntk kass ini hana metode tertent saja angdapat dignakan. Metode ang dignakan pada penelitian ini adalah metode olme hingga. Hal ini karena metode olme hingga dapat dignakan pada bentkbenda ang tidak teratr sehingga benda menjadi lebih mdah didiskritisasi ntkmenentkan nilai-nilai ang akan dicari pada proses diskritisasi. Sehingga dalammenelesaikan persamaan matematika akan lebih mdah dan bisa menghasilkansolsi ang mendekati nilai sebenarna. METODE ENELITIAN Dalam penelitian ini dignakan teknik dokmentasi dengan mengmplkan data-data ang diperlkan ntk dignakan. Dalam hal ini mengmplkan data terkait ariabel-ariabel ang dignakan dalam analisis sehingga diharapkan bias mendapatkan hasil ang sesai dengan keadaan sebenarna dilapangan. ada proses analisis data-data tersebt dignakan dalam proses komptasi menggnakan MATLAB mapn simlasi menggnakan FLUENT.

Joni Ssanto dkk :Analisis Kecepatan Aliran Udara ada Gedng 77 Menrt Nazir (dalam Ssanti, 1:36) pengmplan data adalah prosedr ang sistematis dan standar ntk memperoleh data ang diperlkan. Sedangkan Ariknto (dalam Ystica, 1:35) menatakan bahwa metode pengmplan data adalah cara-cara ang dapat dignakan peneliti ntk mengmplkan data. engmplan data erat hbngana dengan permasalahan ang akan diselesaikan, sehingga metode ang dignakan dalam pengmplan data berfngsi ntk mendkng penelitian dalam memperoleh data sesai dengan tjan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggnakan metode dokmentasi dalam pengmplan data. Metode dokmentasi ait metode pengmplan data ang berpa hal-hal ata ariabel ang terdiri dari catatan, transkrip, bk, srat kabar, majalah, prasasti, notlen rapat, agenda dan sebagaina (Ariknto, 1998:34). eneliti akan memperoleh data ang diinginkan dengan mempelajari bk, jrnal ilmiah serta berbagai data ang diambil dari catatan dan data-data dari internet. Data ang melipti kecepatan angin, sh dara, tekanan dara, tinggi bangnan, massa jenis dara dan koefisien kekasaran permkaan tanah akan diperoleh dari data dan catatan pada internet dan bk-bk fisika bangnan. Analisis data merpakan bagian akhir dari sat penelitian. Data ang dikmplkan selanjtna diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah dan dianalisa secara logis menrt rancangan penelitian ang telah ditetapkan. Analisis data diarahkan ntk memberi argmentasi ata penjelasan mengenai tjan ang diajkan dalam penelitian, berdasarkan data ata fakta ang diperoleh.dalam menganalisis jga dignakan analisis efektifitas penggnaan metode dengan menggnakan analisis nilai eror. Dalam analisis tersebt ditetapkan sat metode dikatan alid jika nilai erorna krang dari.5 sehingga nilai tersebt dignakan sebagai acan ntk menganalisis efektifitas penggnaan metode olme hingga dengan teknik diskretisasi QUICK. HASIL DAN EMBAHASAN Dalam penelitian bertjan ntk mengetahi pengarh ketinggian penghalang dan jarak penghalang terhadap gedng bertingkat terhadap kecepatan aliran ang didasarkan pada simlasi secara nmerik menggnakan software MATLAB dan

78 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 simlasi Bentki geometri menggnakan software FLUENT. Dalam analisis dignakan da persamaan ait persamaan momentm dan persamaan energi. 1. ersamaan momentm g g t s n w e (1) ersamaan 1. persamaan momentm. ersamaan energi C t s n w e () Menelesaikan bentk persamaan diferensial ntk persamaan momentm dan persamaan energ dengan mengintegralkanterhadap dan karena pada analisis kecepatan aliran dara wakt tidak mempengarhi sistem sehingga integrasi tidak dilakkan jga terhadap wakt. Setelah menelesaikan persamaan integrasi tersebt kemdian akan diperoleh persamaan bar kemdian mensbstitsikan persamaan energi ke persamaan momentm ata sebalikna. Kemdian persamaan tersebt diselesaikan dengan mengelompokkan berdasarkan arah kecepatan timr, barat, selatan dan tara maka diperoleh persamaan: g C s n w e (3) Kemdian ersamaan 3 tersebt diselesaikan dengan metode olme hingga dengan teknik diskritisasi QUICK, sehingga didapatkan sebah matriks ang berkran (mn)(mn) ang akan dignakan dalam analisis kecepatan aliran dara secara nmerik menggnakan bantan software MATLAB. Setelah menelesaikan ersamaan 3

Joni Ssanto dkk :Analisis Kecepatan Aliran Udara ada Gedng 79 kemdian membat format programing dalam MATLAB sehingga akan dihasilkan simlasi dari analisis kecepatan aliran dara seperti pada Gambar 1. 6 Kecepatan aliran dara pada gedng bertingkat 5 kecepatan aliran dara 4 3 1 4 6 8 1 1 panjang domain Gambar 1. Simlasi Menggnakan MATLAB ada Ketinggian enghalang 5 meter Hasil simlasi nmerik analisis kecepatan aliran dara pada gedng bertingkat karena pengarh penghalang di depanna. Berdasarkan Gambar 4.7 da-pat dilihat bahwa terjadi peningkatan kecepatan aliran dara pada diskreti- sasi titik ke-1 sampai titik ke-1 karena adana pengarh gaa gesek antara partikel dara dan pertikel tanah ang menebabkan terjadina pembelokan arah kelajan sehingga terjadi peningkatan kecepatan pada arah horizontal. Adapn pada diskretisasi titik ke-1 ke diskretisasi titik ke-11 terjadi pen- rnan karena pengarh gedng ang menebabkan terjadina daa hisap gedng sehingga terjadi trblensi ang menebabkan penrnan kecepa-tan aliran pada daerah ang terletak dibelakang gedng. ada diskretisasi titik ke-11 ke diskretisasi titik ke-1 terjadi peningkatan kecepatan karena pengarh daa hisap gedng telah berkrang, sedangkan pada diskretisasike-1 ke diskretisasi titik ke-13 terjadi penrnan kecepatan karena penga- rh gaa gesek antara partikel dara dan partikel tanah. Namn pada titik ke-13 tingkat kecepatanna masih lebih cepat daripada titik ke-1 meskipn perbedaan kecepatan tersebt tidak terlal besar. ada gambar dapat dilihat bahwa pada iterasi titik ke-in+1 nilai ke- cepatan hampir sama, ait pada titik ke-1, titik ke-13, titik ke-5, titik ke-37, titik ke-49, titik ke-61, titik ke-73, titik ke-85, dan titik ke-97. ada titik-titik tersebt terjadi peningkatan kecepatan karena pada titik terse- bt merpakan titik awal diskretisasi pada arah ertikal, ang bersesa- ian dengan rms kecepatan aliran dara pada

8 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 ketinggian tertent dimana semakin jah dari permkaan tanah maka kecepatan akan semakin besar karena pengarh gesekan antar partikel dara dan tanah semakin berkrang meskipn dalam hal ini peningkatan kecepatan tersebt tidak begit signifikan. aliran dara semakin besar, hal ini karena pengarh faktor gedng serta penghalang ang menebabkan terjadina pembelokan arah aliran dara ang awalna lrs karena terbentr gedng maka arah aliran berbelok sehingga kecepatan pada titiktitik tersebt mengalami peningkatan kecepatan ang ckp besar dengan peningkatan kecepatan sebesar.5 ms -1 Gambar. Simlasi Menggnakan FLUENT Dengan Ketinggian enghalang 5 meter Berdasarkan Gambar dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kecepatan dengan rentang kecepatan - 1.4 ms -1. eningkatan kecepatan aliran dara tersebt terjadi baik secara ertika mapn horizontal. Kecepatan terendah terjadi pada titik awal, sedangkan kecepatan tertinggi terdapatpada titik akhir diskretisasi. ada analisis ini gambar ang dianalisis merpakan gedng bertingkat dengan ketinggian setiap tingkatna 5 meterdan gedng penghalang setinggi 5 meter dengan jarak 8 meter dari gedng bertingkat. adapn domain ang dignakan panjang domainna adalah 8meter serta lebarna 5 meter. ada analisis kecepatan dengan ketinggian gedng penghalang 5 meter dapat dilihat gedng penghalang dapat mempengarhi trblensi dariarah aliran dara ang menebabkan dara tersebt berbelok dengan sdtsekitar 5 sehingga menebabkan kecepatan aliran dara ang berada diatas gedng penghalang semakin meningkat serta

Joni Ssanto dkk :Analisis Kecepatan Aliran Udara ada Gedng 81 tmbkan antara partikel dara dengan gedng bertingkat jga menebabkan terjadi pembelokan arah aliran dara sebesar 5 sehingga kecepatan aliran dara pada titik akhir semakin cepat. ada arah ertikal dititik awal rentang kecepatan ang terjadi adalah 1.6-6.19 ms -1 bersesaian dengan rms kecepatan dara berdasarkan ketinggian r = ( r ) α. Berdasarkan rms tersebt dapat diketahi bahwasemakin tinggi aliran dara dari permkaan tanah maka kecepatan aliran dara jga akan semakin meningkat. ada titik tengah arah ertikal tepatna di belakang gedng penghalang terjadi penrnan kecepatan aliran setelahit kecepatan aliran dara kembali meningkat, hal ini karena pengarh penghalang ang menebabkan terjadina daa hisap gedng sehingga kecepatan aliran dara menjadi semakin lambat. Adapn rentang kecepatan ang terjadi adalah berkisar antara 6-8.4 ms -1 pada titik awal kecepatan aliran dara lebih cepat dibandingkan diatasna karena pengarh gedng bertingkat ang menebabkan perbahan arah aliran dara ang menabrak gedng sehingga kecepatan aliran dara menjadi semakin meningkat. ada daerah bagian kanan secara ertikal tepatna dibelakang gedng bertingkat terjadi peningkatan kecepatan dengan rentang antara - 1.4 ms -1, Namn pada beberapa titik terjadi penrnan kecepatan karena pengarh daa hisap gedng ang merbah arah aliran dara sebesar 15 45. Secara mm dapat dilihat bahwa pola aliran dara pada gedng bertingkatdengan penghalang di depanna merpakan aliran transisi ang disebabkan adana pengarh tmbkan antar dara dengan gedng baik gedng penghalang mapn gedng bertingkat ang berada di belakangna. Berdasarkan Gambar tampak bahwa kecepatan aliran dara di depan gedng penghalang relatif lebih cepat dibandingkan dengan aliran dara ang terdapat di belakang gedng penghalang. KESIMULAN DAN SARAN Berdasarkan keterangan diatas dapat diambil kesimplan bahwa: 1. Semakin tinggi gedng penghalang maka kecepatan aliran semakin menrn karena pengarh daa hisap gedng.. Semakin jah jarak gedng penghalang terhadap gedng bertingkat maka kecepatan aliran dara akan meningkat karena pengarh daa hisap gedng akan berkrang

8 Kadikma, Vol. 6, No., hal 75-8, Agsts 15 3. ersamaan matematika pada analisis aliran dara pada gedng bertingkat adalah: g C s n w e DAFTAR USTAKA Arhani, M dan Desiani, A. 4. emrograman Matlab. Yogakarta: ANDI Soegijanto. 1999. Bangnan Di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab Ditinja Dari Aspek Fisika Bangnan. Jakarta: Direktorat Jenderal endidikan Tinggi Departemen endidikan dan Kebdaaan. Satwiko,. 5. Fisika Bangnan 1 Edisi. Yogakarta: ANDI Ssanti, N. I. 1. Efektifitas enerapan Metode Mltistep Linier (MML) Implisit Order Lima Dalam Menelesaikan Model ersamaan enerapan Bakteri Leptospira. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: FKI Uniersitas Jember. Takia, Firman. 8. Dasar-dasar CFD Menggnakan FLUENT. Bandng: INFOR- MATIKA Ystica, A. 1. Efektifitas Metode Rnge Ktta Order Lima Untk Menelesaikan Model enebaran Virs Aian Inflenza (Fl Brng). Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember: FKI Uniersitas Jember Wahid, F. 3. Dasar-dasar Algoritma emrograman. Yogakarta: ANDI