III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. B. Populas dan Sampel Populas pada peneltan n adalah seluruh sswa kelas X semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Kelas X terdr dar 7 kelas dengan jumlah sswa 280 orang. Sampel peneltan n terdr dar 2 kelas yang dambl dengan menggunakan teknk purposve samplng yatu teknk penentuan sampel berdasarkan pertmbangan tertentu, kemudan yang dambl sebaga sampel adalah kelas X.6 dan X.7 dengan pertmbangan rata-rata nla fska pada mater sebelumnya adalah sama. C. Desan Peneltan Desan peneltan n menggunakan desan faktoral. Dalam peneltan n dua kelas yang djadkan sampel dberkan perlakuan yang berbeda yatu kelas X 6 dan X 7 sebaga kelas ekspermen. Sswa kelas X 6 pembelajarannya menggunakan metode ekspermen d laboratorum maya. Sedangkan sswa

kelas X 7 menggunakan metode ekspermen d laboratorum nyata. Sebelum 23 pembelajaran dadakan pretest terlebh dahulu untuk mengetahu kemampuan awal sswa. Perolehan hasl pretest menunjukan bahwa pada kedua kelas tersebut terdr dar sswa yang memlk kemampuan awal yang berbeda yang pada peneltan n sswa dgolongkan menjad tga kategor, yatu sswa yang memlk kemampuan awal tngg, sedang, dan rendah. Kemampuan awal dambl dar nla tes awal yang dberkan kepada sswa sebelum mendapatkan perlakuan. Kelompok praktkum dbentuk secara heterogen berdasarkan kemampuan awal sswa, yatu dalam satu kelompok terdr dar sswa yang memlk kemampuan awal tngg, sedang, dan rendah. Kelompok heterogen n dbag dalam 6 kelompok, terdr dar 6 sampa 7 sswa. Adapun rata-rata kemampuan awal dengan krtera sebaga berkut: : kemampuan awal tngg : kemampuan awal sedang : kemampuan awal rendah dengan: = nla rata-rata pretest yang dperoleh = Smpangan baku dar data hasl pretest Krtera yang danalss pada peneltan n adalah kemampuan awal tngg dan rendah saja, agar lebh terlhat perbedaannya. Peneltan n dmaksudkan untuk mengetahu perbedaan KPS dan hasl belajar antara ekspermen menggunakan laboratorum nyata dan ekspermen mengunakan laboratorum manya jka dtnjau dar kemampuan awal tngg atau rendah.

Peneltan n menggunakan desan faktoral 2x2 yang dapat dgambarkan 24 sebaga berkut: Tabel 3.1 Desan Faktoral Peneltan dtnjau dar KPS KPS Pembelajaran (B) Kemampuan Awal (A) Ekspermen nyata (B 1 ) maya (B 2 ) Kemampuan awal Tngg (A 1 ) A 1 B 1 A 1 B 2 Rendah (A 2 ) A 2 B 1 A 2 B 2 Tabel 3.2 Desan Faktoral Peneltan dtnjau dar hasl belajar Hasl Belajar (C) Kemampuan Awal (A) Ekspermen nyata (C 1 ) maya (C 2 ) Kemampuan awal Tngg (A 1 ) A 1 C 1 A 1 C 2 Rendah (B 2 ) A 2 C 1 A 2 C 2 D. Prosedur Peneltan Peneltan n terdr dar dua tahap, yatu prapeneltan dan pelaksanaan peneltan. Adapun langkah-langkah dar tahap tersebut yatu sebaga berkut: 1. Prapeneltan Kegatan yang dlakukan pada prapeneltan adalah sebaga berkut : a. Membuat surat peneltan pendahuluan (observas) ke sekolah b. Mengadakan observas ke sekolah tempat dadakannya peneltan untuk mendapatkan nformas tentang kelas yang akan dtelt. c. Menetapkan sampel peneltan

25 d. Membuat nstrumen peneltan yang terdr dar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, slabus, dan lembar test formatf. e. Membentuk kelompok kerja pada kelas ekspermen laboratorum nyata dan ekspermen laboratorum maya yang bersfat heterogen berdasarkan nla akademk sswa, 2 sswa dengan nla tngg, 2 sswa dengan nla sedang, dan 2 sswa dengan nla yang rendah. Setap kelompok terdr dar 6 orang sswa Nla dperoleh dar hasl pretest. 2. Pelaksanaan Peneltan Mengadakan kegatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran ekspermen laboratorum nyata untuk kelas X.6 dan metode pembelajaran ekspermen laboratorum maya untuk kelas X.7. E. Data Peneltan Jens dan sumber data dalam peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Jens Data Data peneltan n berupa data kuanttatf, yang terdr dar data nla kemampuan awal, skor KPS dan Hasl belajar. 2. Sumber Data Sumber data dar peneltan n adalah sswa kelas ekspermen yatu kelas dengan metode ekspermen laboratorum nyata pada kelas X.6 dan kelas dengan metode ekspermen laboratorum maya pada kelas X.7.

F. Teknk Pengumpulan Data 26 Data nla kemampuan awal dperoleh melalu nla tes kemapuan awal (pretest) yang dberkan sebelum mengkut pembelajaran. Pretest yang dberkan merupakan mater prasyarat sebelum mempelajar mater yang akan dbelajarkan. Data hasl belajar fska dperoleh melalu nla tes akhr yang dberkan kepada sswa setelah mengkut pembelajaran. Kelas dengan metode pembelajaran ekspermen laboratorum nyata dan metode pembelajaran ekspermen laboratorum maya dberkan tes kemampuan awal dan hasl belajar yang sama. Data skor KPS dperoleh melalu penlaan selama kegatan pembelajaran berlangsung. Lembar penlaan KPS berupa lembar observas. Dalam upaya mendapatkan data kemampuan awal, hasl belajar dan skor KPS yang akurat maka tes yang dgunakan dalam peneltan n harus memenuh krtera tes yang bak. Valdtas nstrumen yang dgunakan adalah valdtas s, yakn valdtas yang dlhat dar seg s tes tu sendr sebaga alat pengukur hasl belajar, snya dapat mewakl secara representatf terhadap keseluruhan mater atau bahan pelajaran yang seharusnya dujkan. Langkah-langkah dalam penyusunan soal tes n adalah sebaga berkut. 1) menentukan ndkator yang akan dukur yang sesua dengan mater dalam peneltan 2) menyusun ks-ks tes berdasarkan ndkator yang dplh 3) menyusun butr tes berdasarkan ks-ks yang telah dbuat 4) melakukan penlaan terhadap butr tes

27 Selan tu, butr tes dkonsultaskan dengan dosen pembmbng terlebh dahulu kemudan dkonsultaskan kepada guru mata pelajaran fska kelas X. Jka ada penlaan dosen pembmbng dan guru menyatakan butr-butr tes telah sesua dengan kompetens dasar dan ndkator yang akan dukur, maka tes tersebut dkatakan vald. Instrumen yang akan dgunakan duj coba terlebh dahulu pada kelas d luar sampel tetap mash dalam populas. Uj coba n bertujuan untuk mengetahu valdtas dan relabltas tes. 1. Valdtas Agar dapat dperoleh data yang vald, nstrumen atau alat untuk mengevaluasnya harus vald. Instrumen yang vald berart alat ukur yang dgunakan untuk mendapatkan data (mengukur) tu vald. Vald berart nstrumen tersebut dapat dgunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dukur (ketepatan). Sebuah tes dkatakan memlk valdtas jka haslnya sesua dengan krterum, dalam art memlk kesejajaran antara hasl tes tersebut dengan krterum. Pengujan valdtas nstrumen menggunakan rumus korelas product moment yang dkemukakan oleh Pearson dengan rumus: (Arkunto, 2008: 72)

28 Krtera pengujan jka korelas antar butr dengan skor total lebh dar 0,3 maka nstrumen tersebut dnyatakan vald, atau sebalknya jka korelas antar butr dengan skor total kurang dar 0,3 maka nstrumen tersebut dnyatakan tdak vald. Jka r htung > r tabel dengan α = 0,05 maka koefsen korelas tersebut sgnfkan. Butr yang mempunya kerelas postf dengan krterum (skor total) serta korelas yang tngg, menunjukkan bahwa tem tersebut mempunya valdtas yang tngg pula. Basanya syarat mnmum untuk danggap memenuh syarat adalah kalau r = 0,3 (Masrun dalam Sugyono, 2010: 188) Uj valdtas dalam peneltan n dlakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan krterum uj bla correlated tem total correlaton lebh besar dbandngkan dengan 0,3 maka data merupakan construck yang kuat (vald). 2. Relabltas Relabltas tes dukur berdasarkan koefsen relabltas dan dgunakan untuk mengetahu tngkat keandalan suatu tes. Penghtungan koefsen relabltas tes menggunakan rumus Alpha. 2 n 11 1 2 n 1 r Keterangan: r 11 = Koefsen relabltas yang dcar

2 = Jumlah varans skor tap-tap tem 29 2 = Varans total n = banyaknya tem angket Dmana: 2 X 2 N X 2 / N Keterangan: 2 X = Kuadrat skor total X N = Skor total = Banyaknya responden Harga r 11 yang dperoleh dmplementaskan dengan ndeks relabltas, dengan krtera sebaga berkut. Tabel 3.3 Indeks Relabltas No. Indeks Relabltas Krtera 1 antara 0,800 sampa dengan 1,000 Sangat Tngg 2 antara 0,600 sampa dengan 0,800 Tngg 3 antara 0,400 sampa dengan 0,600 Sedang 4 antara 0,200 sampa dengan 0,400 Rendah 5 antara 0,000 sampa dengan 0,200 Sangat Rendah (Arkunto, 2010)

3. Kemampuan awal 30 Pengumpulan data dlakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data berbentuk tabel yang dperoleh dar data kemampuan awal sebelum dber perlakuan bak dengan menggunakan metode ekspermen nyata maupun maya. Nla kemampuan awal dperoleh dar nla pretest yang dlakukan sebelum pembelajaran. Pretest yang dberkan berupa soal dengan mater prasyarat dar mater yang akan dbelajarkan.soal pretest berbentuk soal uraan pada aspek kogntf. Hasl pretest kemudan dkelompokan kedalam kategor tngg, sedang dan rendah. Sedangkan yang damat lebh lanjut adalah kelompok kategor tngg dan rendah. Hal tersebut agar terlhat perbedaan yang jelas ketka danalss. 4. Hasl Belajar Pengumpulan data dlakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data berbentuk tabel yang dperoleh dar data hasl belajar sswa setelah dber perlakuan bak dengan menggunakan metode ekspermen nyata maupun maya. Nla hasl belajar dperoleh dar soal tes kemampuan hasl belajar fska sswa yang berbentuk soal uraan pada aspek kogntf dar skor ujan akhr atau ujan blok. 5. Keteramplan Proses Sans Pengumpulan data dlakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data berbentuk tabel yang dperoleh dar keteramplan sswa selama KBM berlangsung.

G.Teknk Analss Data dan Pengujan Hpotess 31 Data tes kemampuan awal, hasl belajar dan skor KPS sswa yang dperoleh kemudan danalss dengan menggunakan software SPSS 16.0. Analss data dlakukan sebaga berkut: 1. Uj Normaltas Tahapan pengujan n dlakukan untuk menguj normaltas sampel antara ketga kelompok yang berdstrbus normal atau tdak. Rumusan hpotess yang duj yatu: Ho H 1 : Populas berdstrbus normal : Populas berdstrbus tdak normal Bla nla sgnfkans yang ddapat pada hasl analss menggunakan one sample kolmogorov smrnov > α maka H 0 dterma dan H 1 dtolak begtupun sebalknya, bla nla sgnfkans α maka H 0 dtolak dan H 1 dterma. Untuk menguj hpotess nol maka dperlukan tahapan sebaga berkut: 1) Pengamatan dan seterusnya, djadkan blangan baku dan seterusnya dengan rumus: X X Z ( X dan masng-masng merupakan rata-rata dar S smpangan baku sampel). 2) Untuk setap blangan baku n dengan menggunakan daftar dstrbus normal baku, dhtung peluang.

32 3) Selanjutnya dhtung propors Z 1, Z 2,...Z n yang lebh kecl atau sama dengan Z. Jka propors n dnyatakan oleh S(Z), maka: S( ( Z I ) banyaknyaz, Z 2..., Z n n yang Z 4) Menghtung selsh F(Z) S(Z) untuk menentukan harga mutlaknya. 5) Mengambl harga yang palng besar dantara harga-harga mutlak tersebut. Harga terbesar n dsebut L O. 6) Bla harga L O tersebut lebh kecl dar F tabel ( nla krts uj Lllefors) pada tabel dengan n adalah ukuran sampel pada taraf nyata = 0,05 berart data berasal dar dstrbus normal dan sebalknya. 2. Uj Homogentas Varans Sebelum dlakukan uj t terlebh dahulu dlakukan uj kesamaan varan (homogentas) dengan F test (Levene,s Test), artnya jka varan sama maka uj t menggunakan Equal Varance Assumed (dasumskan varan sama) dan jka varan berbeda menggunakan Equal Varance Not Assumed (dasumskan varan berbeda).lan gkah-langkah uj F sebaga berkut: 1) menentukan Hpotess Ho : Kedua varan adalah sama (varan kelompok kelas A dan kelas B adalah sama) Ha : Kedua varan adalah berbeda (varan kelompok kelas A dan kelas B adalah berbeda).

2) Krtera Pengujan (berdasar probabltas / sgnfkans) 33 Ho dterma jka P value > 0,05 Ho dtolak jka P value < 0,05 3) Membandngkan probabltas / sgnfkans Jka nla P value > 0,05 maka Ho dterma yang berart Kedua varan adalah sama. Sedangkan, jka nla P value > 0,05 maka Ho dtolak yang berart kedua varan adalah berbeda. 4) Kesmpulan Jka nla probabltas (sgnfkans) dengan equal varance assumed (dasumskan kedua varan sama) adalah lebh besar dar 0,05 maka Ho dterma, jad dapat dsmpulkan bahwa kedua varan sama (varan kelompok kelas A dan kelas B adalah sama). Dengan n penggunaan uj t menggunakan equal varance assumed (dasumskan kedua varan sama). 3. Uj Analss Varans Unvarate Analss unvarate dgunakan untuk menguj sgnfkans efek dua varabel bebas dan satu varabel terkat, dan nteraks kedua varabel bebas terhadap varabel terkat. Beberapa asums yang harus dpenuh pada uj Unvarate: a) Varans homogen (sama) b) Varabel terkat ada satu dan varabel bebas ada dua c) Data berdstrbus normal

Tahapan-tahapan yang dambl dalam pengujan menggunakan uj 34 Unvarate adalah: a) Memasukkan data dalam program SPSS 16.0 b) Analyze General Lner Model Unvarate Tabel 3.4 Rumus Unsur Persapan Anava Dua Jalan Sumber varas Antara A Jumlah Kuadrat (JK) db MK F o JK A A-1 (2) Antara B JK B B -1 (2) Antara AB (nteraks) JK AB - JK A -JK B db A x db B (4) Dalam (d) Total (T) JK (d) = JK A JK B - JK AB JK T db T db A db B - db AB N 1 (49) Keterangan: A = pembelajaran (ekspermen nyata dan maya) B = kemampuan awal (tngg dan rendah) AB = nteraks antara pembelajaran dengan kelompok JK T = jumlah kuadrat total JK A = jumlah kuadrat varabel A JK B = jumlah kuadrat varabel B JK AB = jumlah kuadrat nteraks antara varabel A dengan varabel B JK (d) = jumlah kuadrat dalam MK A = mean kuadrat varabel A MK B = mean kuadrat varabel B MK AB = mean kuadrat nteraks antara varabel A dengan varabel B MK d = mean kuadrat dalam F A = harga F o untuk varabel A F B = harga F o untuk varabel B = harga F o untuk nteraks varabel A dengan varabel B F AB

35 Untuk data tdak berdstrbus normal dgunakan Uj Pearson Ch-square. (Arkunto, 2007: 409). 4. Pengujan Hpotess Adapun untuk menguj hpotess menggunakan Varans Unvarate sebaga berkut: Hpotess Pertama H 0 : Tdak terdapat perbedaan KPS sswa antara menggunakan metode ekspermen laboratorum nyata dengan metode ekspermen laboratorum maya. H 1 : Terdapat perbedaan KPS sswa antara menggunakan metode ekspermen laboratorum nyata dengan metode ekspermen laboratorum maya. Hpotess kedua H 0 : Tdak terdapat perbedaan hasl belajar sswa antara menggunakan metode ekspermen laboratorum nyata dengan metode ekspermen laboratorum maya. H 1 : Terdapat perbedaan hasl belajar sswa antara menggunakan metode ekspermen laboratorum nyata dengan metode ekspermen laboratorum maya. Hpotess ketga H 0 : Tdak ada nteraks antara penggunaan laboratorum (nyata dan maya) dengan kemampuan awal sswa pada KPS. H 1 : ada nteraks antara penggunaan laboratorum (nyata dan maya) dengan kemampuan awal sswa pada KPS.

Hpotess keempat 36 H 0 : Tdak ada nteraks antara penggunaan laboratorum (nyata dan maya) dengan kemampuan awal sswa pada hasl belajar. H 1 : ada nteraks antara penggunaan laboratorum (nyata dan maya) dengan kemampuan awal sswa pada hasl belajar. krtera pengujan hpotess adalah: 1). Bla nla Sg. htung < 0,005 maka hpotess nol dterma dan hpotess satu dtolak. 2). Bla nla Sg. htung > 0,05 maka hpotess nol dtolak dan hpotess satu dterma.